INSPIRASI
DALAM
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
DAN
EKONOMI MASYARAKAT
INSPIRASI
DALAM
PENERAPAN TEKNOLOGI
TEPAT
GUNA
INSPIRASI
DALAM
PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
INSPIRASI
DALAM
MEMPERTEGUH PERSATUAN
DAN
KESATUAN BANGSA
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat
20lr
vor.2 no.
IlssN.
2541-3805Peningkatan
Hasil
Produksi Makanan Ringan
Olahan
(Krupuk-Kemplang)
den
gan
Mesin
Pengering
Kerupuk Energi
gas
LPG
pada
Kelompok
IJs
aha
Kecil
Menengah
({JKM),
di
Keeamatan
Magersari,
Kota Mojokerto
Andrew
Joewonor,
Lanny
Agustine2, peter R.
Angka3"tJurrson
Teknik Elektro, Fakultas Teknik,IJniversitas
Katolik
lYidya Mandala Surabayct ;Jl.
Kattjudan no.37 surabaya, 60114, Telp:
031-3891261,Fcu
;
03I-3891 267leriail.
Andrew_sbyuQyahoo. comAbstract-
The production oflight
processed foods has never erperienced a decrease in consumer interest, in Magersarisub-district,
NlojokertoCity,
there are several small and medium enterprises (SNIEs) that produce cheerful food (kerupuk and kemplang), which are partnersin
this community partnershipprogram,
the
first
partner
of
SMEs
cassava crackers "Cassava", and the second partner of SME Kemplang Cracker"Haka Bakery".
The production process can produceup
to300
kg
of
processingper
dayotrut
in
the final
processing,drying (drying)
is
required only
dependingon the
weather (sunlight), so that the current production can range from 50 to 75Kg
per
day.To
improve the productionof
the SME, theprioritized way is to make a cracker dryer, using a closed room, heating using hot
air
exhaled,with
a production scale of 50 kg of wet cracker once process, drying process (late humidity 15%)during
approximatelyI
hour 30 minutes,fuel
usedLpG
gas.In
general,production and
managementare
well
managed,with
the helpof
brand permits,nutrition
licenses, legal tradeadministration, and product exhibitions up to the national level, facilitated
by Mojokerto
rhunicipal government, sothat
theseSIIEs
can
developmarketing
in
the
area around
Kediri,Tulungagung,
Surabaya,
to the outer
islands. Therefore, thepriority
of activitiesby
making equipment thatsolves the problem
of drying
processecl food crackers, whichcan be
done
at
any
time,
with
cleanlinessand
controlleddrought standards, and the efficient use of fuel
(LpG
gas). Sothe production
will
increaseto
300Kg
of processed material. Keywords: Cracker Dryer, appropriate technologyI.
PeNn,q.Hur_uaNAnalisa Situasi
Produksi makanan olahan
ringan
tidak
pernahmengalami penurunan minat konsumen khususnya pada hari
libur
dan hari-hari
besar, didaerah kecamatan Magersari,Kota
Mojokefto
terdapat beberapa UsahaKecil
Menengahyang memproduksi makanan riang (kerupuk dan kemplang), yang
dijadikan mitra
dalam program kemitraan masyarakatini,
mitra
yang pertamaUKM
kerupuk singkong "Cassava",dan mitra yang
kedua
UKM
Kerupuk
Kemplang
"HakaBakery".
UKM
tersebut, mempunyai peralatan
yang
setiapharinya mampu
menghasilkan pengolahanhingga
300
kgperhari, namun didalam proses pengolahan akhir, diperlukan penjemuran (pengeringan) yang hanya mengandalkan cuaca
(sinar matahari), sehingga hasil
produksi
yang sekarangini
dapat dilakukan berkisar 50 - 75 Kg perharinya.
UKM
kerupuk singkong "Cassava"
melakukan prosesproduksi dari
singkong mentah, kemudian dijadikanadonan dengan perasa, dan dilakukan pengkukusan (steam),
kemudian
di
lakukan
pendinginan, setelah
didinginkan, maka adonankerupuk
siap diproses dengan peng-press-an dan pencetakan, hasii pencetakan dtjemur di terik
matahari yang berangin selama kurang lebih 8jam
(pengalaman yangdilakukan
di
musim matahari tegas bersinar). Secara umumproses
produksi
sudah diiaksanakan denganbaik,
namunkarena proses penjemuran
yang
tergantung dengan cuacaalam,
perihal
ini
yang mengakibatkan ketidak pastian hasilproduksi karena cuaca
yang
tidak
dapat
diprediksi.disamping
itu
jugam
penjemuranyang
dilakukan
masihbersifat konvensional, kerupuk
hasil
cetak diletakkan
di nampanyang
dilapisi
karung
plastik
dan dijemur
di
terasdan lantai
atas rumah,
yang tidak
dapat
mengendalikan kebersihan dan standar kekeringan secara khusus.Secara
umum
produksi
dan
manajemen
sudahterkelola
dengan
baik,
dengan bantuan
pengurusanijin
merk,
ijin
kandungangizi,
administrasi legal perdagangan,dan
pameran
produk hingga
di
tingkat
nasional,
yangdifasilitasi
oleh
pemerintahankota Mojokerto,
sehinggaUKM
ini
dapat
mengembangkan pemasaranhingga
kedaerah
sekitar
(Kediri,
Tulungagung, Surabaya,hingga
keluar Pulau)
Efek
kemasyarakatanyang terjadi karena
adanyaUKM
ini,
dibuatlah sistem
produksi
rumahan
(setoran),orang
pribadi
sekitar yang mau berproduksi kerupuk dapatmelakukannya, dengan
mengambil
adonanyang
telah
di- :.rsiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat
:::cetakan
(alat
peng-press-an dan pencetakan,dipinjami)
:'n
pengeringan dapat diiakukandi
rumah masing-masing,-.sil
yang
didapat
setelahkering
dapat dikembalikan
keKV
ini
untuk
selanjutnyadihitung
pendapatannya (orang::ibadi
dapat berproduksi di rumahan)l.
Prosesgiling
pembuatan adonan2017
vol.2
no.
IrssN.
2541-38054.
Proses peng-press-an dan pencetakan5.
Proses penjemuran (konvensional)Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat 20i 7 vol. 2
no.
I ISSN. 2541 -380sdikendalikan, standar kekeringan hasil produksi, kebersihan
dari
hasil produksi, waktu
pengeringanyang
relatif
cepatdan efisien
(menggunakan gasLPG,
karena dilingkunganusaha
UKM
sudah terdapatpipa distribusi
Perusahaan GasNegara
(PCN)),
dan dapat dilakukan
proses pengeringan sewaktu-rvaktu tanpa tergantung cuaca.Dari
peralatan
yang akan
dibuat
untuk menyelesaikan permasalahanpada
prosesproduksi
UKM
tersebut,
diharapkan
dapat
meningkatkan
jurnlah
hasilproduksi,
dan peralatan dapat dipergunakanoleh
beberapaUKM
untuk melakukan proses tersebut.Permasalahan
Mitra
Dari
analisa situasiyang dilakukan didalam
prosesuntuk
meningkatkanhasil produksi
UKM
tersebut, maka'cara
yang
diprioritaskan
untuk
dapat dilakukan
yaitumembuat
suatu
alat
pengering
kerupuk,
denganmenggunakan ruangan
tertutup,
pemanasan menggunakanudara panas
yang
dihenrbuskan, dengan skalaproduksi
50kg
sekali proses bahan kerupuk basah, diprediksikan prosespengeringan selama
kurang
lebih
1jam 30
menit,
bahan bakar yang digunakan gas LPG.Oleh
sebabitu
disepakati dengan keduamitra
UKM
tersebut untuk dapat
direalisasikan
alat
pengering
ini,
sehingga proses produksi
jenis
makanan olahan ringan yangprosesnya
memerlukan penjemuran (pengeringan),
dapatterlaksana
untuk
dapat
meningkatkan
jumlah
hasilproduksinya.
II.
SOLUSIDAN TARGET
Ditinjau
dari
analisa situasi dan permasalahan yangterjadi
,
maka dibuat solusi untuk
menanggulangipermasalahan
tersebut dengan
prioritas
membuat
suaturancangan
alat
pengeringjenis
makananolahan
kerupuk,yang efisien.
1.
Pembuatan peralatan
ini
bertujuan
untuk
mengatasipermasalahan penjemuran (pengeringan)
makananolahan kerupuk, yang dapat dilakukan
sewaktu-waktu tanpa tergantung cuaca, dengan kebersihan dan standarkekeringan yang terkendali, dan pemakaian bahan bakar yang efisien (gas LPG).
2.
Peningkatan pengetahuan penggunadalam
melakukan proses produksi pada bagian pengeringan.3.
Terjadi
sosialisasi
teknologi
tepat guna
untukmenanggulangi
permasalahan
masyarakat
terutamaUsaha
Kecil
Menengah, sebagai sarana
peningkaan kesejahteraan masyarakat.Luaran
yang
dihasilkan, terciptanya
peralatanpengeringjenis
kerupuk, dengan spesifikasi sebagaiberikut
;1.
Dimensi
alat, panjang-
120cm,
lebar:240
cm,tinggi
210 cm
2.
Kapasitasalat, 50 Kg, jenis
kerupuk
basah (tersusundalam I
I
rak)3.
Bahan ruang pengering , terbuat dari aluminium4.
Sistem pengering menggunakan hembusan udara panasdari pembakaran gas LPG yang ditiupkan angin, dengan Proses penggorengan
8.
Proses Pengemasan (timbang)-9.
Proses pengemasanDemikian halnya
denganmitra
UKM
yang
kedua"Hana bakery",
padaunit produksi
ini
mempunyai produkusaha berupa
kerupluk
kemplang,jenis
dan material untuk kerupuk, hampir sama yaitu berupa adonan dari tepung ikandan perasa, dikukus, didinginkan dan dilakukan pencetakan,
kemudian
dilakukan
pengeringan
dengan
penjemuran, permasalahan produksi yang hampir sama, yaitu penjemuranyang
tidak
bisa mengendalikan kebersihan (karena dijemur
di
luar
ruang),
dan
ketergantungan
yang
sangat tingi
terhadap
cuaca,
sehingga
untuk
merencanakan,memprediksikan hasil produksi, akan sangat sulit.
Dari
kedua sistem produksi
UKM
mitra
)ang
dianalisa, diperlukan suatu
alat
pengeringanyang
dapat?rosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat 2017
vol.
2 no. 1lama
waktu
melakukan proses pengeringanberkisar
I.jan-r 30 menit.
III.
METODE PELAKSANAAN
Dalam
pelaksanaanprogram kemitraan
masyarakatPKM)
di UKM
makanan olahanjenis
krupukdi
kecamatan\lagersari,
kota Mojokefio,
ada permasalahanyang
harus:itanggulangi sebagai
berikut
:..
Membuat
peralatan dengan
tujuan
untuk
mengatasipennasalahan penjemuran (pengeringan)
makananolahan kerupuk,
yang
dapat dilakukan
sewaktu-waktu tanpa tergantung cuaca, dengan kebersihan dan standarkekeringan yang terkendali, dan pemakaian bahan bakar yang efisien (gas LPG).
i
Meningkatkan pengetahuan pengguna dalam melakukan proses produksi pada bagian pengeringan.-:
Mensosialisasikan
teknologi
tepat guna
untuknenanggulangi
permasalahan
masyarakat
terutamaUsaha
Kecil
Menengah, sebagai sarana
peningkaankesej ahteraan masyarakat.
Untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, dibuat:retode
pelaksanaan kegiatan atausolusi yang
ditawarkan,.ebagai
berikut
:rssN.2541-3805
d.
Pengujian peralatan
sesuai dengan rancangan dan parameter hasil tersebut.e.
Penerapan, pemasanganperalatan
di
lokasi
dan penguj ian kelayakan operasionalnya.Memberikan penyuluhan sistem pengeringan
dari
peralatanyang dibuat,
sebagai usaha peningkatan
pengetahuanpengguna
dalam
melakukan prosesproduksi
pada bagian pengerlngan.Ruang Pengarali
Aliran
AnginPanas
Gambar
1. TampakAlat
Pengering Otomatis Hemat EnergiMembuat suatu
peralatanpengering makanan
olahanjenis krupuk,
dengan kapasitas50
kg
(basah). sistempengering menggunakan udara panas
yang dialirkan
keruang pengeringan dengan sistem
rak (l
1
rak
tersusunverrikal),
udara panasdidapat
dari
nyala
api dari
gasLPG yang dihembus angin
darikipas
(blower).Sistem pengeringan
direncanakanmaksimum
2
1am,sehingga dapat dilakukan secara terus menerus terhadap
hasil produksi
(3
sampai
4
kali
melakukan
proses pengeringan).Memberikan penyuluhan
sistem
pengeringan
dariperalatan
yang
dibuat, sebagai usaha
peningkatanpengetahuan pengguna
dalam
melakukan
prosesproduksi pada bagian pengeringan.
Memberikan penyuluhan
teknologi tepat guna
untukmenangguiangi
permasalahan
masyarakat
terutamaUsaha
Kecil
Menengah, sebagai sarana
peningkaankesej ahteraan masyarakat.
Prosedur
kerja untuk
realisasi metode
yangJitawarkan sebagai
berikut
:l.
Tahap prosespembuatan
alat pengering makanan olahienis kerupuk,
kapasitas50 kg
(basah), dengan sistemaliran
udara panas dengan
nyala
api
LPG,
tersusunvertikal
pada 12rak, waktu
pengeringan maksimum 4jam, pelaksanaannya
meliputi
kegiatan sebagai berikut :a.
Pekerjaan desain
konstruksi
aiat
diawali
dengangambar
teknik, meliputi
rancangan
mekanik
dan rancangan elektriknya.b.
Penentuan bahan-bahan
teknik
dan
elektrikpendukung alat tersebut.
c.
Pengerjaan dan supervisidi
bengkel serla perakitan peralatan tersebut dan sistem electricwiring
nya'scntor \uhu rlan
krlcmhrbrn I +
i l)HTll)
S.nsor \u|LL dan kelcrnbaban I -} (t)HTtt) \lon * Dr r"r"t + \l l -) .\trtr{ r \trlt t
^
-+
R..: P '
' Trosessor _, ... t) . _:> ,r t),D,.J.-\, Piith Brt1.n.\toD -J>Gambar
2. DiagramBlok
SistemElektrik
Tahapan melakukan proses pengeringan dengan alat
ini dimulai
dari :L
Menata
bahanolahan kerupuk
.vangakan
dikeringkan pada nampanrak
(ditata
sedemikiar.rrupa sllpa\a
tidakterjadi
penumpukan
pada
bahan
olahannr a.memasukkannya kedalam
lemari rak
yang sudah teraturpenempatannya,
mulai
rak
l,
hingga
rak
Il.
danmenutup lemari rak pengeringan
2.
Menyalakan sistem
pengendali
proses
perlgeringanotomatis, mesin akan mengawali dengan mer.rggerakkan
kran
gas
lpg untuk
menyalurkangas
lpg
pada tenlpatpengapian,
pemantik akan menyalakan
gas
lpg
r ang sudah teralirkan dan api dari gas lpg akan menl ala. kipasProsiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat
20ll
vol.2
no. 1angin
dari
kipas, yang
tersalurkanke
ruang pengarah,ruang
pengering, sehingga
angin
panas
yang
terarah dapatmengalir
menuju ruang pengeringan, angin panasyang mengalir
di
ruang pengering, akan disedot kembali oleh kipas untuk dialirkan kembali ke tempat pengapian,sehingga proses pemanasan
angin
berlangsung secaratertutup, efisiensi
pemanasanangin berfungsi
secaramaksimal, demikian proses pengeringan beroperasi.
Didalam
ruang pengering terdapat dua sensor suhu dankelembapan, diletakkan dibagian bawah dan atas ruang pengeringan, yang akan memantau suhu ruang dan kadar
kelembapan
ruang, yang akan
digunakan
sebagai parameter terukur proses pengeringan (suhu terukur akandipantau
untuk
menandakan
apakah didalam
ruangpengeringan
terjadi
pemanasandari
angin
panas yangdialirkan,
kelembapan ruangterukur untuk
menandakankekeringan
dari
bahan olahan
yang
dikeringan
I
kandungan
kadar
air
yang ada didalam
bahan olahanyang
dikeringkan). Kedua sensor
akan
menghasilkanparameter pengukuran
yang akan
dirala-rata
dan dr.ladikan parameter pengaturan otomatisdari
prosessor yang mengendalikan sistem secara keseluruhan.Setelah proses pengeringan memenuhi
parameter pengaturan otomatis, maka pemanasan ruang pengering akan berhenti, danindikator
bunyi
("beepbeep")
akanmenyala,
yang
akan
menandakan
proses
selesai, sehingga operator mesin pengering dapat mengetahuinya,kipas masih akan menyala kurang
lebih
10menit
untuk mendinginkan ruang pengering, dan bahan olahan dapatdikeluarkan
dari
lemari
rak
pengeringan,
prosespengeringan
selesai,
dan
dapat dilanjutkan
prosespengeringan
untuk
bahan
yang
selanjutnya,
secaralangsung. Sehingga secara
nilai
ekonomisdari
produksidapat dilakukan dengan cepat dan berkelanjutan.
Tahao
penluluhan
dan sosialisasiteknolosi
tepat euna.memberikan penyuluhan
sistem
pengeringan
dariperalatan ,vang dibuat, sebagai usaha
peningkatanpengetahuan pengguna
dalam
melakukan
prosesproduksi
pada
bagian pengeringan,
dan
perananteknolo,ei tepat guna dalam membantu proses produksi
dalam kelompok-kelompok
UKM
a.
Pembuatanmodul bagi
pesertapenyuluhan
sistempengeringan
makanan
olah
jenis
kerupuk,
danperanan
teknologi tepat guna dalam
membantu proses produksi untuk beberapa kelompokUKM
b.
Pembuatan
modul cara
pengoperasian
alat
serta pemeliharaannyac.
Demoalat
di
lokasi, lingkungankelompok
UKM
dikecamatan Magersari, kota
Mojokerto
rssN.2541-3805
2.
Timbulnya pemikiran
inovasi-inovasi
teknologi
tepatguna dalam
membantu
proses
produksi yang
bisa drlakukan.Kelompok mitra
yang bekerja sama dalam kegiatanprogram kemitraan
masyarakat
ini,
sudah
memberikankesanggupan
dalam
melaksanakansecara
bersama-samauntuk
menanggulangi permasalahan
produksi
danstandarisasi
hasil
produknya.
Kelompok
UKM
tersebut,akan
melaksanakandengan memberikan
contoh
produkolahan
dan hasil produk kering yang
selama
ini
sudahdilakukan,
sebagai acuan parameter pembuatan peralatandan melakukan percobaan peralatan secara langsung dalam proses produksi di tempat kerjanya.
Evaluasi pelaksanaan program kemitraan masyarakat
ini
akan dilakukan evaluasi
secaraberkala,
mulai dari
tahappengambil
contoh
hasil
produk,
pengukuran
standarkekeringan hasil produk, perencanaan pembuatan peralatan dan reaiisasinya, percobaan dan pengujian secara nyata pada proses
produksi
di
UKM
tersebut. Sebagai langkah tindaklanjut
pengembangan
program,
dapat dibentuk
subkelompok
UKM
yang
khusus
melaksanakan
prosespengeringan makanan
olahan
tersebut, dengan
harapantimbulnya kelompok
usaha masyarakatbaru
dalam prosespengeringan makanan olahan yang dapat dilakukan
di
apat pengeringan yang dibuat.IV.KESIMPULAN
Dari
tahapan
perancangan,pengujian
dan
analisa hasil percobaan :1.
Alat
ini
dapat melakukan proses
pengeringan dalamwaktu
l
jam
30 menit.2.
Alatini
membutuhkan bahan bakar utama gas LPG 3 Kg,dapat
melakukan
proses sebanyak
4
kali
proses pengeringan.3.
Alat
ini
dapat menghasilkan proses pengeringan+
128Kg,
dengan kadar kekeringan 150h, dengan bahan bakar gas LPG 3 Kg.Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat
ini
adalahalat
yangtepat
gunabila
diterapkandi
masyarakat, untuk melakukan proses pengeringan usaha olahan bahan kerupuk,dengan sangat ekonomis dan
terjamin
kebersihan dan kadarkekeringan yang terstandar (kekeringan yang seragam untuk
melakukan proses berulang-ulang). UCAPAN TERn4A KASIH Ucapan terima kasih kepada :
r
KelompokMitra
UKM
"
Cassava", IbuArik
o
KelompokMitra
UKM
"Hanna Bakery"o
Universitas
Katolik
Widya
Mandala Surabaya, FakultasTeknik dan
JurusanTeknik Elektro,
atas
penyediaan dana pendukung program hibah.2.
Dampak
yang
akan
terlihat,
setelah pelaksanaan kegiatanini,
sebagaiberikut:
1.
Terciptanya
peralatanpengering
untuk
makanan olahjenis
kerupuk yang dapat dikendalikan unsur kebersihandan
standar kekeringannya,
di
kelompok
UKM,
di kecamatan Magersari, kota Mo.jokertoProsiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat 2011
vol.2
no. 1DAITAR PUSTAKA
Joko
Nugroho
W.K.,
Destiani
Supeno, dkk.,2013,"Pengeringan
Kerupuk
Singkong
Menggunakan PengeringTipe Rak",
SeminarNasional
Sains&
Teknologi
V,
Lembaga Penelitian
Universitas Lampung, 19-20 November 2013.Angelina Evelyn
T,
Aldrew
Joewono,
"SumberEnergi
Listrik
dengan SistemHybrid
(Solar
Paneldan Jaringan
Listrik PLN)",
Jurnal
Widya
Teknik,Volume
10,No.l,
April2011
Erkata
Yandri,
2009, "Perlunya Efisiensi Energi danEksplorasi
Energi
Terbarukan
",
INOVASI
Voll4/XXI/Juli
2009.Joewono
Andrew,
Rasional Sitepu, PeterR
Angka,Perancangan
sistem kelistrikan
hybrid
(tenagamatahari dan
listrik
PLN) untuk
menggerakkanpompa
air
submersibel
1
phase, Jurnal
Ilmiah
Realtech,
Vol
13,No.1
April
2017, penerbit Unikade la salle manado
A
Walujodjati dan
Darmanto, "Rancang
BangunMesin
PengeringKerupuk
Untuk
Industri
Kecil
Kerupuk", Momentum
Vol.l
No.l, April
2005, JurusanTeknik Mesin
FakultasTeknik,
Universitas Wahid Hasyim Semarang.ISSN.254l-3805
t1l
t2l
t3t 14lI5l
i I I IProsiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masl,arakat 2017
vol.
2no.
I ISSN.254l-381,:Penin gkatan
Hasil
Produksi Makanan Ringan
Olahan
(Krupuk-Kemplang)
den
gan
Mesin
Pengering
Kerupuk Energi
gas
LPG
pada
Kelompok
IJs aha
Kecil
Menengah
({JKM),
di
Ke camatan
Magersari,
Kota
Mojokerto
Andrew
Joewonor. Lanny Agustine2,
PeterR.
Angka3'
t t
Jt,rt.,s o,,, Tekn i k E Ie ktro, F a kr I t a.s Tekn i k,
IJniversitas
Katolik
Widya Mandala Surabal,a ,Jl.
Kalrjudan no.37 Surctbaya, 60114, Telp:
03 I-3891 261,Far
.
03I
-389 I 267lemail.
Andrew_sbyGyahoo.
corn.lbstracl-
The production oflight
processed foods has never erperienced a decrease in consumer interest, in N{agersarisutr-district.
\lojokerto
City,
there are several small and medium enterprises (S\'IEs)that
produce cheerful food (kerupuk and kemplang), rvhich are partnersin
this community partnershipprogram,
the
first
partner
of
SNIEs
cassava crackers "Cassava", and the second partner of SNIE Kemplang Cracker"Haka Bakery".
The production process can produceup
to300
kg
of
processingper
day,
but
in
the final
processing,drying (drying)
is
required only
dependingon
the
weather (sunlight), so that the current production can range from 50 to75
Kg
per
day.To
improve the productionof
the SME, theprioritized way is to make a cracker dryero using a closed room, heating using hot
air
exhaled,with
a production scale of 50 kg of wet cracker once process, drying process (latehumiditl'
15%)during
approximatelyI
hour 30 minutes,fuel
usedLPG
gas.In
general, productionand
management arewell
managed,tith
the helpof
brand permits,nutrition
licenses, legal tradeadministration, and product exhibitions up to the national level,
facilitated b1'
\'lojokerto
municipal government, so that theseS\lEs can
developmarketing
in
the
area around
Kediri,Tulungagung,
Surabaya,
to the outer
islands, Therefore, thepriority
of activities b1, making equipment thatsohes the problem
of drying
processed food crackers, whichcan be
done
at
any
time,
with
cleanlinessand
controlleddrought standards, and the efficient use of fuel (LPG gas). So
the production
will
increase to 300Kg
of processed material. Keywords: Cracker Dryer, appropriate technologyI.
PgNo,qmlr.unNAnalisa
SituasiProduksi makanan olahan ringan
tidak
pernahmengalami penurunan minat konsumen khususnya pada hari
libur
dan hari-hari
besar, didaerah kecamatan Magersari,Kota
Mojokefio
terdapat beberapa UsahaKecil
Menengahyang memproduksi makanan riang (kerupuk dan kemplang), yang
dijadikan mitra
dalam program kemitraan masyarakatini,
mitra
yang pefiamaUKM
kerupuk singkong "Cassava",dan
mitra
yang kedua
UKM
Kerupuk Kemplang
"Hak. Bakery".UKM
tersebut, mempunyai peralatan
yang
setia:harinya mampu
menghasilkan pengolahanhingga 300
k_perhari, namun didalam proses pengolahan akhir, diperluka: penjemuran (pengeringan) yang hanva mengandalkan cuac:
(sinar matahari), sehingga hasil produksi yang sekarang ir:
dapat dilakukan berkisar 50
-
75 Kg perharinya.UKM
kerupuk singkong "Cassava"
melakuka:proses produksi
dari
singkong mentah, kemudian dijadika:adonan dengan perasa, dan dilakukan pengkukusan (steant
kemudian
di
lakukan
pendinginan, setelah
didinginkar:maka adonan
kerupuk
siap diproses dengan peng-press-a: dan pencetakan, hasil pencetakan dijemur di terik
mataharyang berangin selama kurang lebih 8
jam
(pengaiamanyan!
dilakukan
di
musim matahari tegas bersinar). Secara umunproses
produksi
sudah dilaksanakan denganbaik,
namui-karena proses penjemuran
yang
tergantung dengan cuac; alarn,perihal
ini
yang mengakibatkan ketidak pastian hasjproduksi karena cuaca
yang
tidak
dapat
diprediksi.disamping
itu
jugam
penjemuran
yang
dilakukan
masihbersifat konvensional, kerupuk
hasil cetak
diletakkan
d:namparl
yang
dilapisi
karung
plastik
dan dijemur
di
tera.dan lantai
atas rumah,
yang tidak
dapat
mengendalikar. kebersihan dan standar kekeringan secara khusus.Secara
umum
produksi
dan
manajemen
sudaLterkelola
dengan
baik,
dengan bantuan
pengurusanijir
merk,
ijin
kandungangizi,
administrasilegal
perdagangan,dan
pameran
produk hingga
di
tingkat
nasional,
yansdifasilitasi
oleh
pemerintahankota Mojokerlo,
sehinggaUKM
ini
dapat
mengen.rbangkan pemasaranhingga
kedaerah
sekitar
(Kediri,
Tulungagung, Surabaya,hingga
keluar Pulau)
Efek
kemasyarakatanyang terjadi
karena
adanraUKM
ini,
dibuatlah sistem
produksi
rumahan
(setoran).orang
pribadi
sekitar yang mau berproduksikerupuk
daparmelakukannya, dengan
mengambil
adonanyang telah
diproses
hingga
didinginkan
untuk
selanjutkan
proses