• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Modul Braille Fisika Berbasis REACT Pokok Bahasan Gerak Lurus di MAN 2 Sleman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Modul Braille Fisika Berbasis REACT Pokok Bahasan Gerak Lurus di MAN 2 Sleman"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)Pengembangan Modul Braille Fisika Berbasis REACT Pokok Bahasan Gerak Lurus di MAN 2 Sleman. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Fisika. Diajukan Oleh: Safitri Wulandari 14690014. Kepada PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) ii.

(3) iii.

(4) iv.

(5) MOTTO. Ingatlah Allah saat hidup tak berjalan sesuai keinginanmu. Allah pasti punya jalan yang lebih baik untukmu ( Anonim ). Menyia-nyiakan waktu lebih buruk dari kematian. Karena kematian memisahkanmu dari dunia sementara menyia-nyiakan waktu memisahkanmu dari Allah ( Imam bin Al-Qayim ). Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu) ( H.R. Muslim ). Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan ( QS Al Insyirah 5 – 6 ). v.

(6) PERSEMBAHAN. Kupersembahkan karya ini untuk: Kedua orang tua yang selalu memberikan support dan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir ini Adikku Ridwan Hendi Setiawan Teman-teman seperjuangan prodi Pendidikan Fisika 2014 Dan juga kepada: Almamater tercinta Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. vi.

(7) KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia tak terhingga kepada seluruh makhluk-Nya, termasuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Telah banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Murtono, M.Si selaku Dekan Faluktas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta; 2. Bapak Drs. Nur Untoro, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; 3. Ibu Winarti M.Pd.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang begitu sabar memberikan semangat motivasi, pengarahan, bimbingan, dan ilmunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan; 4. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Fisika serta karyawan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga; 5. Bapak Dr. Murtono, M.Si dan Ibu Ika Kartika, M.Pd.Si selaku penguji yang memberikan masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi penulis; 6. Ibu Endang Sulistyowati M.Pd, Ibu Annisa Firanti, M.Pd.Si, Bapak Drs. Aris Munandar M.Pd, Bapak Drs. Nur Untoro M.Si, Bapak Rendy Roos Handoyo, M.Pd, Bapak Fayakun Muchlis M.Pd.Si, Bapak Rachmad Resmiyanto, M.Sc, dan PLD UIN Sunan Kalijaga selaku validator instrumen, validator produk dan penilai produk yang memberikan masukan dan saran sebagai perbaikan instrumen dan produk yang telah disusun oleh penulis; 7. Bapak Jun Sabda Jati P selaku guru inklusi di MAN 2 Sleman yang senantiasa meberikan bimbingan selama penulis melakukan penelitian serat sebagai penilai modul braille Fisika yang dikembangkan; 8. Keluarga besar RC SLB N 1 Bantul dan Dria Manunggal yang telah membantu penulis dalam pencetakan modul Braille dan pembuatan gambar timbulnya;. vii.

(8) 9. Sahabatku Alifia Intan Herdianawati, Rizki Amalia dan Rintisih Pangestu yang selalu mendampingi dan menemani dalam pengerjaan skripsi ini; 10. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014, terima kasih atas canda dan tawa serta ilmu dan pengalaman dalam suka duka, serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu; Semoga segala bantuan, dan motivasi dari mereka akan tergantikan dengan balasan pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan yang bersifat membangun sellau diharapkan demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak. Aamiin.. Yogyakarta, 17 Oktober 2018 Penulis. Safitri Wulandari NIM.14690014. viii.

(9) Pengembangan Modul Braille Fisika Berbasis REACT Pokok Bahasan Gerak Lurus di MAN 2 Sleman Safitri Wulandari 14690014 INTISARI Peserta didik MAN 2 Sleman masih minim memiliki koleksi sumber belajar mandiri berupa modul braille khususnya pada materi gerak lurus. Berdasarkan kenyataan ini maka dibutuhkan sebuah sumber belajar yang didesain khusus bagi peserta didik tunanetra di kelas inklusi yakni modul braille Fisika berbasis REACT Pokok Bahasan Gerak Lurus. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan modul fisika bagi siswa tunanetra Kelas X di MAN 2 Sleman sebagai sumber belajar mandiri, (2) Mengetahui kualitas modul fisika braille yang telah dikembangkan berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media dan guru inklusi, dan (3) Mengetahui respon peserta didik terhadap modul fisika braille yang telah dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian R & D dengan model prosedural yang mengadaptasi dari pengembangan perangkat model 4-D, yakni Define, Design, Develop, dan Disseminate. Instrumen penelitian berupa angket kualitas modul yaitu menggunakan skala Likert yang dibuat dalam bentuk checklist. Instrumen untuk peserta didik berupa angket respon peserta didik yaitu menggunakan skala Guttman yang dibuat dalam bentuk checklist. Hasil penelitian modul braille Fisika berdasarkan penilaian para ahli termasuk dalam kategori baik (B) dengan rincian skor rata-rata menurut ahli materi 3,12; menurut ahli media 2,85; dan menurut guru inklusi MAN 2 Sleman 3,83. Respon peserta didik terhadap modul braille Fisika pada uji coba terbatas termasuk dalam kategori setuju (S) dengan skor rata-rata 0,66. Pada uji luas, peserta didik memberikan masukan bahwa terdapat beberapa simbol matematis yang tidak dapat terbaca oleh peserta didik. Kata Kunci: Modul, Huruf Braille, Inklusi, REACT, Tunanetra. ix.

(10) Development of REACT Based Physics Braille Modules Topic of Straight Motion in MAN 2 Sleman Safitri Wulandari 14690014 ABSTRACT The students of MAN 2 Sleman is still lack of self-learning instruments such as braille module especially for the material of straight motion. In the form of braille modules, especially in straight motion material. Based on this fact, its important to have learning instruments in which designed for sightless students in the inclussive class that is physic module that based on REACT of straight motion. The experiment that had been done is purposed to : (1) Produce a physic module for the sightless students of MAN 2 at grade X as the source of self-learning, (2) Find out the quality of braille module that has been developed the module was assessed for quality by material experts, media experts and inclusion teacher, and (3) Find out the responses from the students through the development of braille module. This research is an R & D research with a procedural model that adapts from the development of 4-D model devices, namely define, design, develop, and disseminate. The research instrument is a module quality questionnaire which uses a likert scale which is made in the from of a checklist. The instrument for students is in the form of questionnaire responses of students that is using the Guttman scale which is made in the form of a checklist. The results of the study of braille physics modules based on expert judgment are included in the category (B) with a breakdown of average scores according to material experts 3,12; according to media experts 2,77; and inclusion teacher MAN 2 Sleman 3,80. Student responses to physics braille modules in limited trials included in the agreed category (S) with an average score 0,66. In the broad trial, students provided input that there were some mathematical symbols that students could not read. Keywords: Modules, Braille Letters, Inclusion, REACT, Blind people. x.

(11) DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRISI ....................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii INTISARI ......................................................................................................... ix ABSTRACT ..................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang...................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5 C. Batasan Masalah ................................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7 F. Spesifikasi Produk ................................................................................ 7 G. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8. xi.

(12) H. Batasan Pengembangan ........................................................................ 9 I. Definisi Istilah ...................................................................................... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 11 A. Kajian Teori .......................................................................................... 11 1. Hakikat Pembelajaran Fisika .......................................................... 11 2. Hakikat Pembelajaran REACT....................................................... 12 3. Anak Berkebutuhan Khusus ........................................................... 15 4. Modul Sebagai Sumber Belajar ...................................................... 21 5. Huruf Braille ................................................................................... 27 6. Modul Fisika dengan Huruf Braille ................................................ 29 7. Modul Materi Gerak Lurus ............................................................. 30 B. Kajian Penelitian Yang Relevan ........................................................... 37 C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 42 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 44 A. Model Pengembangan .......................................................................... 44 B. Prosedur Pengembangan ...................................................................... 45 C. Uji Coba Produk ................................................................................... 51 D. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 52 E. Teknik Analisa Data ............................................................................. 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 58 A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 58 1. Produk Awal ................................................................................... 58 2. Validasi dan Penilaian .................................................................... 62. xii.

(13) 3. Analisa Data ................................................................................... 72 B. Pembahasan .......................................................................................... 73 1. Produk Awal ................................................................................... 73 2. Validasi dan Penilaian .................................................................... 84 3. Hasil Analisa Data .......................................................................... 88 4. Modul Braille Fisika Berbasis REACT........................................... 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 99 A. Kesimpulan ........................................................................................... 99 B. Keterbatasan Peneliitian ....................................................................... 100 C. Saran Pemanfaatan ............................................................................... 100 Daftar Pustaka .................................................................................................. 102 Lampiran ........................................................................................................... 106. xiii.

(14) DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi penilaian ahli materi .......................................................... 53 Tabel 3.2 Kisi-kisi penilaian respon peserta didik ........................................... 53 Tabel 3.3 Aturan Pemberian Skor .................................................................... 54 Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kualitas Produk .................................................. 55 Tabel 3.5 Skor Respon Skala Guttman ............................................................. 56 Tabel 3.6 Kriteria Respon Peserta didik ........................................................... 57 Tabel 4.1 Kritik dan Saran Validator Ahli Materi ............................................ 63 Tabel 4.2 Kritik dan Saran Validator Ahli Media ............................................ 64 Tabel 4.3 Hasil penilaian kualitas modul braille Fisika oleh ahli materi ......... 65 Tabel 4.4 Saran dan masukan penilaian dari ahli materi .................................. 66 Tabel 4.5 Penilaian kualitas modul braille Fisika oleh ahli media .................. 67 Tabel 4.6 Saran dan masukan penilaian dari ahli media……………………...67 Tabel 4.7 Penilaian kualitas modul braille Fisika oleh guru inklusi………….69 Tabel 4.8 Saran dan masukan penilaian dari guru ............................................ 70 Tabel 4.9 Data hasil respon peserta didik pada uji terbatas.............................. 71. xiv.

(15) DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.Titik Braille ................................................................................... 28 Gambar 2.2. Abjad Huruf Braille ..................................................................... 28 Gambar 3.1 Alur Penelitian Pengembangan..................................................... 46 Gambar 4.1 Sampul produk awal modul braille Fisika.................................... 60 Gambar 4.2 Contoh tahapan relating ............................................................... 74 Gambar 4.3 Salah satu contoh persamaan dalam modul ................................. 75 Gambar 4.4 Contoh tahapan experiencing ....................................................... 76 Gambar 4.5 Contoh tahapan applying ............................................................. 77 Gambar 4.6 Contoh tahapan cooperating ......................................................... 78 Gambar 4.7 contoh tahapan transferring ......................................................... 79 Gambar 4.8 Sampul Modul Awal ..................................................................... 81 Gambar 4.9 Sebelum dan setelah revisi soal .................................................... 84 Gambar 4.10 Contoh ilustrasi sebelum revisi ................................................... 84 Gambar 4.11 Contoh ilustrasi setelah revisi ..................................................... 85 Gambar 4.12 Persamaan sebelum revisi……………………………………...85 Gambar 4.13 Persamaan setelah revisi……………………………………….85 Gambar 4.14 Materi gambar setelah di thermform…………………………..97. xv.

(16) DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Wawancara Guru ....................................................... 107 Lampiran 2 Surat Pernyataan Validasi Instrumen ..................................... 108 Lampiran 3 Surat Pernyataan Validasi Produk .......................................... 109 Lampiran 4 Kisi-kisi instrumen penelitian ................................................. 112 Lampiran 5 rubrik dan penjabaran indicator .............................................. 116 Lampiran 6 Lembar Validasi Produk dan lembar masukan………………128 Lampiran 7 Lembar Penilaian Produk, Lembar Penilaian Guru………….137 Lampiran 8 Daftar Validator……………………………………………...144 Lampiran 9 Instrumen hasil penilaian kualitas ahli materi…………….....145 Lampiran 10 Instrumen hasil penilaian kualitas ahli media……………....153 Lampiran 11 Instrumen hasil penilaian kualitas guru inklusi ………….....159 Lampiran 12 Tabulasi Data Hasil Penilaian Ahli Materi………………....162 Lampiran 13 Tabulasi Data Hasil Penilaian Ahli Media……………….....163 Lampiran 14 Tabulasi Data Hasil Penilaian Guru Inklusi…………….…..164 Lampiran 15 Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba Terbatas…….….........165 Lampiran 16 Kisi-kisi Angket Peserta Didik…………………………......166 Lampiran 17 Instrumen Angket Respon Siswa ……………………..........167 Lampiran 18 Hasil respon siswa pada uji coba terbatas……………..........168 Lampiran 19 Skor uji coba terbatas………………………………….........170 Lampiran 20 Curriculum Vitae …………………………………………...171. xvi.

(17) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika adalah bagian dari sains yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara universal (Trianto, 2010:137). Dengan berbagai karakteristik yang ada, tidak menutup kemungkinan bahwa pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang sering mengalami banyak permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa peserta didik tunanetra di MAN 2 Sleman, ditemukan banyak keluhankeluhan yang dikemukakan oleh beberapa peserta didik tunanetra. Menurut mereka, fisika merupakan mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman lebih, karena selain banyak gambar dan simbol-simbol juga banyak rumusrumus yang digunakan. Dengan keterbatasan indera penglihatannya, peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami gambar dan simbol-simbol. 1.

(18) 2. yang ada di dalam fisika karena peserta didik hanya mampu membayangkan saja. Guru sering kali hanya menjelaskan materi di papan tulis dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Namun, terkadang guru mendekati peserta didik tunanetra dan mendiktekan materi yang disampaikan, itu pun jika ada waktu senggang untuk mendiktekkan. Sering kali peserta didik tunanetra tidak mencatat secara keseluruhan materi yang disampaikan dikarenakan keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran. Selain itu juga menurut mereka salah satu materi yang dianggap sulit oleh mereka adalah materi gerak lurus karena mereka masih bingung membayangkannya dengan konsep yang ada di dalam materi gerak lurus itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika kelas X di MAN 2 Sleman, beliau menjelaskan bahwa di sekolah tersebut dibutuhkan modul braille untuk anak tunanetra, karena di sekolah tersebut masih belum tersedia modul braille. Menurut guru fisika di MAN 2 Sleman, terdapat beberapa kendala dan kesulitan saat guru menjelaskan materi fisika bagi peserta didik tunanetra. Dengan ketebatasan indera penglihatan mereka, menjadikan beliau bingung saat akan menjelaskan materi fisika terutama untuk vektor atau arah gaya, dan ilustrasi gambar yang ada pada materi fisika.salah satu materi yang dianggap sulit oleh guru yaitu materi gerak lurus karena guru masih kesulitan dalam menjelaskan konsep yang ada pada materi gerak lurus dengan keterbatasan indera mereka..

(19) 3. Selain itu, masih belum tersedia sumber belajar bagi peserta didik tunanetra yakni modul braille di MAN 2 Sleman. Padahal dalam pembelajaran fisika perlu memilih strategi atau metode mengajar sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien karena pada hakikatnya fisika dipandang sebagai proses sekaligus produk. Oleh karena itu, dalam pembelajaran fisika tidak hanya suatu proses untuk mengulas materi. saja. yang. mengandalkan. pikiran,. namun. juga. harus. memperhitungkan proses pembelajaran tersebut sehingga keterampilan tangan peserta didik juga dapat terarah. Salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran peserta didik adalah bahan ajar. Saat ini untuk pembelajaran fisika inklusi permasalahan yang ada adalah tidak adanya penyesuaian dengan kebutuhan anak tunanetra. Penyesuaian ini sangat penting karena di dalam kelas inklusi terdapat beberapa peserta didik yang mempunyai kelainan dan membutuhkan pelayanan khusus, termasuk dalam pemberian bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan dipilih secara optimal mungkin yang memungkinkan peserta didik tunanetra dapat memahami kalimat yang ada di dalam bahan ajar tersebut. Faktor lain yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil belajar fisika adalah pembelajaran fisika yang dijalankan oleh pendidik selama ini masih memisahkan pengetahuan formal fisika peserta didik dengan pengalaman sehari-hari peserta didik, sehingga peserta didik berasumsi bahwa pelajaran fisika tidak mempunyai hubungan dengan kehidupan.

(20) 4. mereka. Permasalahan yang disajikan dalam bahan ajar konvensional hanya bersifat akademis semata dan tidak memiliki kaitan realitas peserta didik. Untuk menjadikan pembelajaran fisika lebih diminati oleh peserta didik maka pembelajaran fisika dalam kelas tidak hanya memberikan materi secara. akademis. namun. juga. peserta. didik. dibimbing. untuk. menghubungkan antara pendidikan formal dengan kehidupan sehari-hari, selain itu juga peserta didik hendaknya dibimbing untuk melakukan kerjasama dalam bentuk diskusi antar peserta didik dan juga menstranfer ilmu yang telah diperoleh dengan persoalan lain yang lebih kompleks. Penelitian ini bemaksud membuat modul pembelajaran fisika sebagai sarana dan fasilitas yang dapat digunakan oleh anak tunanetra, karena saat ini peserta didik tunanetra belum mendapatkan fasilitas yang sama dengan anak normal lainnya terutama dalam hal media pembelajaran (modul). Dengan adanya bahan ajar yang berupa modul pembelajaran pada kelas inklusi diharapkan peserta didik tunanetra mampu memaksimalkan diri dalam pembelajaran secara mandiri sebagai penunjang materi yang telah disampaikan guru di kelas. Dalam penelitian ini materi fisika SMA/MA kelas X yang akan dikembangkan ke dalam modul braille fisika untuk anak tunanetra adalah gerak lurus. Materi Gerak Lurus adalah materi yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan Gerak Lurus adalah dasar untuk mempelajari materi selanjutnya seperti usaha dan energi, kinematika gerak dua dimensi, hingga fisika modern dan fisika kuantum akan mensyaratkan materi gerak.

(21) 5. lurus ini untuk dikuasai terlebih dahulu. Selain itu aplikasi materi ini dalam kehidupan sehari-hari yang melimpah di sekitar kehidupan peserta didik, membuatnya harus dikuasi untuk kemudian peserta didik dapat menjadikannya alasan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari.Selain itu juga, berdasarkan hasil Ulangan Harian peserta didik tunanetra untuk materi gerak lurus masih rendah dan juga mereka masih mengalami kesulitan dalam menerapkan materi dalam kehidupan sehari-hari serta mereka masih mengalami kesulitan dalam menerapkan rumus yang ada di dalam materi gerak lurus ke dalam soal-soal. Modul yang akan dikembangkan menerapkan model REACT. Dengan adanya pengembangan modul braille berbasis REACT diharapkan dapat menunjang pembelajaran fisika secara mandiri sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru di dalam kelas, selain itu juga peserta didik mengetahui keterkaitan antara materi. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian Pengembangan Modul Braille Fisika Berbasis REACT Pokok Bahasan Gerak Lurus Di MAN 2 Sleman. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan. latar. belakang. masalah. yang. ada. maka. dapat. diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Masih belum tersedia modul fisika braille khususnya materi gerak lurus di MAN 2 Sleman..

(22) 6. 2. Kurangnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Fisika karena sumber belajar yang digunakan adalah buku yang digunakan oleh peserta didik normal. 3. Minimnya koleksi sumber belajar Fisika khususnya modul braille Fisika di MAN 2 Sleman. C. Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada modul braille Fisika sebagai pendamping belajar mandiri peserta didik. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana modul fisika braille yang harus dikembangkan sebagai media pembelajaran fisika untuk peserta didik tunanetra kelas X? 2. Bagaimana kualitas modul fisika braille sebagai media pembelajaran fisika yang telah dikembangkan menurut penilaian ahli materi, ahli media dan guru inklusi? 3. Bagaimana respon peserta didik mengenai modul fisika braille pokok bahasan gerak lurus yang telah dikembangkan?.

(23) 7. E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengembangkan modul fisika bagi peserta didik tunanetra Kelas X di MAN 2 Sleman sebagai sumber belajar mandiri. 2. Untuk mengetahui kualitas modul fisika. braille yang telah. dikembangkan. 3. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul fisika braille yang telah dikembangkan. F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah produk berupa modul braille fisika berbasis REACT pokok bahasan gerak lurus di MAN 2 Sleman dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Modul dilengkapi dengan pendahuluan yang berisi deskripsi modul, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan petunjuk umum penggunaan modul. 2. Kata pengantar dan daftar isi berada pada halaman selanjutnya untuk memudahkan peserta didik dalam mencari letak materi. 3. Peta konsep yang ada di halaman ke empat memudahkan peserta didik dalam memetakan materi apa saja yang akan disampaikan dalam modul. 4. Uraian materi terdapat pada halaman selanjutnya yang dapat memberikan informasi lebih kepada peserta didik yang bertujuan untuk meningkatkan intelektual peserta didik. 5. Contoh soal membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang terdapat dalam modul..

(24) 8. 6. Rangkuman materi yang terdapat dalam modul memudahkan peserta ddiik mengambil inti sari dari matei yang sebelumnya dipelajari. 7. Glosarium yang terdapat dalam modul memudahkan peserta didik untuk mendapatkan penjelasan pada istilah penting. 8. Terdapat evaluasi akhir yang berfungsi sebagai alat ukur ketercapaian yang dicapai oleh peserta didik. G. Manfaat Penelitian Pentingnya pengembangan modul braille fisika pokok bahasan Gerak Lurus dalam penelitian ini amtara lain: 1. Bagi Guru, sebagai media alternatif dalam proses pembelajaran fisika bagi peserta didik tunanetra pokok bahasan gerak lurus dan juga sebagai masukan bagi guru dalam proses belajar fisika. 2. Bagi Peserta didik, sebagai sumber alternatif media pembelajaran fisika berupa modul fisika braille untuk peserta didik tunanetra kelas X dan juga mempermudah peserta didik tunanetra kelas X dalam memahami materi gerak lurus. 3. Bagi Peneliti, memberikan pengalaman dalam pengembangan dan pembuatan bahan ajar berupa modul dan sebagai sarana dalam mempersiapkan diri sebagai seorang guru. 4. Bagi Lembaga, sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki bahan pembelajaran selanjutnya dan juga sebagai referensi media dalam proses pembelajaran..

(25) 9. H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Asumsi dari penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan. model. 4-D. yang. dibatasi. pada. tahap. Develop. (pengembangan) yaitu Development testing, dikarenakan pada tahap Disseminate apabila respon sasaran pengguna sudah baik maka harus dilakukan percetakan dalam jumlah banyak dan digunakan pada sasaran yang lebih luas (Mulyatiningsih, 2011: 199). Sedangkan pada penelitian pengembangan ini peneliti hanya bertujuan untuk mengetahui kualitas modul, dan respon peserta didik. I. Definisi Istilah Beberapa Istilah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah: 1. Pembelajaran fisika merupakan upaya menciptakan kondisi dengan sengaja dengan berbagai cara. Diantaranya yaitu dengan melakukan observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dengan adanya pembelajaran fisika tersebut maka tujuan. pembelajaran. akan. tercapai. sesuai. dengan. target. pencapaiannya. 2. Modul adalah suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas..

(26) 10. 3. Braille adalah sistem baca tulis untuk orang buta. Satuan dasar huruf braille adalah sel braille. Huruf braille yang ditemukan oleh Louis Braille terdiri dari 6 titik yaitu titik kiri atas adalah titik satu, titik kiri tengah adalah titik dua, tititk kiri bawah adalah titik tiga, titik kanan atas adalah titik empat demikian seterusnya..

(27) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bersadasarkan tujuan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Modul braille Fisika berbasis REACT yang telah dikembangkan ini terdiri dari 5 tahapan yaitu, relating dimana di dalam modul ini materi gerak lurus dihubungkan dengan fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, experiencing dimana di dalam modul ini peserta didik tunanetra diarahkan untuk melakukan eksperimen dengan peserta didik normal, applying di dalam modul ini siswa diberikan contoh permasalahan yang ada pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk penerapan soal, cooperating di dalam modul ini juga peserta didik diarahkan untuk berdiskusi dengan teman sebaya tujuan adanya diskusi ini agar peserta didik tunanetra lebih dapat bersosialisasi denga n peserta didik normal begitupun sebaliknya, dan transferring dalam tahap ini siswa diminta untuk memecahkan persoalan dalam kehdupan nyata dengan bentuk evaluasi akhir peserta didik. 2. Kualitas modul braille Fisika berbasis REACT sebagai sumber belajar mandiri peserta didik madrasah aliyah menurut ahli materi, ahli media gan guru inklusi secara umum memperoleh klasifiaksi Baik (B) dengan. 100.

(28) 101. 3. perolehan skor rata-rata secara berturut-turut sebagai berikut 3,12; 2,85, dan 3,83. 4. Respon peserta didik terhadap modul braille Fisika berbasis REACT sebagai sumber belajar mandiri peserta didik madrasah aliyah pada uji terbatas memperoleh klasifikasi Setuju (S) dengan perolehan skor ratarata 0, 66. Selain itu, pada uji luas dengan adanya modul braille ini peserta didik merasa terbantu dengan lebih dapat memahami materi gerak lurus, dan peserta didik memberikan masukan bahwa terdapat beberapa simbol matematis yang tidak dapat terbaca oleh peserta didik. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian pengembagan ini memiliki keterbatasan, yaitu penelitian ini hanya dapat mengadopsi dari 4-D sampai pada tahap 3-D, dimana penelitian ini hanya sampai pada tahapan develop belum dapat terselesaikan hingga tahapan penyebarluasan atau dessiminate dengan skala responden yang lebih banyak dikarenakan ketebatasan waktu dan biaya. C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Modul Braille Fisika Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan modul braille Fisika berbasis REACT sebagai sumber belajar mandiri peserta didik madrasah aliyah. Penelitian ini perlu dilakukan tindak lanjut, oleh karena itu peneliti menyarankan beberapa hal berikut: 1. Saran pemanfaatan modul braille Fisika Peneliti berharap modul braille Fisika bebasis REACT sebagai sumber belajar mandiri peserta didik madrasah aliyah ini dapat.

(29) 102. digunakan dan dimanfaatkan oleh peserta didik tunanetra sebagai informasi dan sumber belajar mandiri bagi peserta didik madrasah aliyah. 2. Pengembangan Modul Braille Fisika Penelitian pengembagan modul braille Fisika berbasis REACT ini dibatasi pada prosedur pengembangan Develop (pada tahap uji coba produk) sehingga perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut hingga tahap Dessiminate (penyebaran) agar diperoleh hasil penelitian dan produk yang lebih baik. Dikarenakan ketebatasan waktu dan biaya penelitian, peneliti hanya menggunakan materi kelas X SMA/MA. Peneliti menyarankan pada penelitian selanjutnya perlu ditambahkan, materi dan informasi pada kelas X di SMA/MA sehingga isi modul braille menjadi lebih lengkap..

(30) 103. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (2004). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.. Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.. Bambang Warsita. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.. Depdikbud. (1975). Pedoman Tulisan Singkat Braille Indonesia. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.. Depdiknas. (2003). Pedoman Penulisan Modul. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.. Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.. Djemari Mardapi. (2004). Penyusunan Tes Hasil Belajar. Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.. Effendi Mohammad. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi aksara.. Erwin, Winarti. (2014). Pengembangan Modul IPA Fisika SMP Materi Suhu untuk Peserta didik Tunanetra. UIN Sunan Kalijaga. Jurnal Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.. Fitriany, Winarti. (2014). Pengembangan Modul Fisika Pokok Bahasan Hukum Newton bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Tunanetra) di Kelas Inklusi SMA/MA Kelas X. UIN Sunan Kalijaga. Jurnal Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta..

(31) 104. Hady, Purwaka. (2005). Kemandirian Tunanetra. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat pembinaan pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.. Halliday, D. dan Resnick, R. (1978). Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.. Ishartiwi.. (2008). Mengenali Penyandang Tunanetra dan Intervensi Pendidikannya. Yogyakarta: Makalah yang disajikan dalam pelatihan bagi Staff YAKKUM tentang rehabilitasi Dasar untuk Semnas jenis 19 November 2008.. Ishaq, Mohamad. (2007). Buku Fisika Dasar. Jakarta: Graha Ilmu.. Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.. Khoswantoro, dkk. (2003). Mesin Printer Braille menggunakan Mikrokontroler MCS-51. Universitas Kristen Petra: Jurnal Teknik Elektro Vol.3.. Nasution, S. (2008). Berbagai Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tahun 2009 Nomor 70 pasal 1. Purwanta, S.A. (2003). Pendidikan Inklusif dalam Pandangan Hak Azasi Manusia. Yogyakarta: Makalah Presentasi Workshop Sosialisasi Implementasi Program Inklusi Provinsi DIY.. Putra, Nusa. (2011). Research & Development. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.. Ratna, Dwi dan Sulisworo, Dwi. (2015). Pengembangan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Tuna Rungu) SMK Kelas X Pokok Bahasan Suhu dan Termometer. UAD: Prosiding Pertemuan Ilmiah HFI Jateng & DIY..

(32) 105. Retnawati, Heri. (2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Parama Publishing.. Rizal Fauzi. (2012). Pengembangan Modul Kimia Berbasis Kontekstual dengan Huruf Braille pada Materi Minyak Bumi untuk Peserta didik Difabel Netra Kelas X Semester Genap. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga.. Rosana, Dadan. (2014). Pengembangan Alat Praktikum Sains (Fisika) untuk Anak Penyandang Ketunaan Serta Aplikasinya pada Pendidikan Inklusif. UNY. Jurnal Pendidikan Fisika FMIPA UNY Karangmalang Yogyakarta.. Sears dan Zemansky. (2002). Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1 Young and Freedman. Jakarta: Erlangga.. Smith, J. David. (2006). Inklusi, Sekolah Ramah untuk Semua. Alih Bahasa: Denis & Enrica. Jakarta: Nuansa.. Somantri, Sudjihati. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.. Sudirdjo, Sudarsono & Siregar, Eveline. (2007). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Nuansa.. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.. Sungkono dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY. Suparno & Purwanto, H. (2007). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.. Tarida, dkk.(2016). Development of Braille Module Using Problem Based Learning with the Help of Audio to Enhance Visually Impaired Students Creative Thinking Skills on Mathematic. UNS: Internetional Conference on Mathematics, Science, and Education..

(33) 106. Tim Penyusun. (2014). Pedoman Penulisan Skripsi untuk Program Studi Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.. Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Peneliian Pengembangan. Jakarta: Depdiknas.. Trianto.. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. BAB VI bagian kesebelas pasal 32. Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Beajar..

(34) 107. LAMPIRAN.

(35) 108. Lampiran 1 Lembar Wawancara Guru.

(36) 109.

(37) 110. Lampian 2 Surat Pernyataan Validasi Intrumen.

(38) 111. Lampiran 3 Surat Pernyataan Validasi Produk.

(39) 112.

(40) 113.

(41) 114. Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Ahli Materi, Media dan Guru.

(42) 115.

(43) 116.

(44) 117.

(45) 118. Lampiran 5 Rubrik dan Penjabaran Indikator.

(46) 119.

(47) 120.

(48) 121.

(49) 122.

(50) 123.

(51) 124.

(52) 125.

(53) 126.

(54) 127.

(55) 128.

(56) 129.

(57) 130. Lampiran 6 Lembar Validasi Produk dan Lembar Masukan.

(58) 131.

(59) 132.

(60) 133.

(61) 134.

(62) 135.

(63) 136.

(64) 137.

(65) 138.

(66) 139. Lampiran 7 Lembar Penilaian Produk, Lembar Penilaian Guru dan Masukan.

(67) 140.

(68) 141.

(69) 142.

(70) 143.

(71) 144.

(72) 145.

(73) 146. Lampiran 8 Daftar Validator.

(74) 147. Lampiran 9 Instrumen Hasil Penilaian Kualitas, Lembar Masukan dan Surat Pernyataan Ahli Materi.

(75) 148.

(76) 149.

(77) 150.

(78) 151.

(79) 152.

(80) 153.

(81) 154.

(82) 155. Lampiran 10 Instrumen Hasil Penilaian Kualitas, Lembar Masukan dan Surat Pernyataan Ahli Media.

(83) 156.

(84) 157.

(85) 158.

(86) 159.

(87) 160.

(88) 161. Lampiran 11 Instrumen Hasil Penilaian Kualitas, Lembar Masukan dan Surat Pernyataan Guru Inklusi.

(89) 162.

(90) 163.

(91) 164. Lampiran 12 Tabulasi Data Hasil Penilaian Ahli Materi.

(92) 165. Lampiran 13 Tabulasi Data Hasil Penilaian Ahli Media.

(93) 166. Lampiran 14 Tabulasi Data Hasil Penilaian Guru Inklusi ∑ Skor. Penilai Nomer Pernyataan. Aspek. Aspek Kebenaran Konsep Aspek Kualitas Metode Penyajian Aspek Konten REACT Aspek Metode Penyajian. Kebahasaan. Keterbacaan dan Kegrafikan. I. Tiap Pernyataan. 1 2 3 4 5 6. 4 4 4 4 3 3. 4 4 4 4 3 3. 7. 3. 3. 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25. 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4. 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 67. Keseluruhan. Rerata Skor. Klasifikasi. 16. 4,00. Sangat Baik. 9. 3,00. Baik. 15. 3,00. Baik. 14. 3,50. Sangat Baik. 12. 3,00. Baik. 19. 3,80. Sangat Baik. 67. 3,83. Tiap Aspek. Sangat Baik.

(94) 167. Lampiran 15 Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba Terbatas dan Uji Coba Luas DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK UJI COBA TERBATAS 1. Yovan Rate Azis 2. Ricky Septiandika DATAR NAMA PESERTA DIDIK UJI LUAS 1. Akhmad Musabkhin 2. Ilma Pasa Nuraini 3. Muhammad Rifki Yanuardi 4. Rifan Febriyanto.

(95) 168. Lampiran 16 Kisi-Kisi angket Respon Peserta Didik.

(96) 169. Lampiran 17 Instrumen Respon Peserta Didik.

(97) 170. Lampiran 18 Hasil Respon Peserta Didik Pada Uji Coba Terbatas.

(98) 171.

(99) 172. Lampiran 19 Skor Uji Coba Terbatas.

(100) 173. Lampiran 20 CURRICULUM VITAE Data Pribadi Nama Lengkap. : Safitri Wulandari. Jenis Kelamin. : Perempuan. Tempat, Tanggal Lahir. : Sleman, 20 Februari 1996. Warga Negara. : Indonesia. Agama. : Islam. Alamat. : Sidokerto rt/rw 003/001 Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta 55571. No.Telp/Email. : 087839915054/ swulandari820@gmail.com. Latar Belakang Pendidikan 2002-2008. : SD N Temanggal II, Sleman-Yogyakarta. 2008-2011. : SMP N 3 Kalasan, Sleman-Yogyakarta. 2011-2014. : SMK N 1 Depok, Sleman-Yogyakarta. 2014- sekarang. : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

(101)

Referensi

Dokumen terkait

dikembangkan ketujuh negara emerging economies anggota G20. Terdapat sejumlah negara yang telah mengembangkan agensi sebagai suatu legal entitas yang bersifat

Data yang digunakan adalah data obligasi perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia (BEI) serta dinilai oleh agen pemeringkat PEFINDO pada tahun

Dengan demikian penelitian tindakan bimbingan dan konseling dapat disimpulkan bahwa hipotesis siswa yang menyatakan “peningkatan kejujuran dalam mengerjakan tugas pada

Pada hari ini, seramai 407 Person Under Surveillance (PUS) telah mendaftar masuk di hotel untuk menjalani kuarantin, menjadikan jumlah keseluruhan PUS di 31 buah hotel

Model Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses dimana peserta didik melaksanakan kerja

Dalam penelitian saat ini, peneliti memperoleh data kuesioner responden sebesar 125 responden yang ditujukan untuk mengetahui dari pengaruh kegunaan, kesesuaian, keuntungan

Dari gambaran di atas, menunjukkan suatu bentuk nilai representasi citra muslimah yang ditampilkan dalam iklan Wardah Perfect Bright Tone Up Cream versi Ayana Jihye Moon

Dalam hasil pembahasan penelitian ini peneliti menemukan beberapa hasil yang pertama , dalam penelusuran berbagai literatur dapat disimpulkan bahwa proses pengkaderan ulama di