• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSINYASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSINYASI"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)c c.     

(2) .     . à       

(3)    

(4) . 

(5)  

(6) 

(7)   

(8) 

(9) 

(10) 

(11) 

(12)  .      

(13) 

(14) 

(15) 

(16)  . 

(17)  

(18)     

(19) 

(20) 

(21) 

(22) 

(23) 

(24) 

(25)  

(26) 

(27) 

(28)        

(29) 

(30) 

(31)   

(32) . 

(33) 

(34)    

(35)   

(36) 

(37) 

(38) 

(39) 

(40)   

(41) 

(42) 

(43)  

(44)   

(45) 

(46)       

(47) 

(48)  .    . Berbagai strategi diterapkan oleh dunia usaha untuk meningkatkan penjualannya. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan disamping penjualan tunai, kredit maupun angsuran adalah melakukan penjualan secara konsinyasi. Penjualan konsinyasi ini terutama dilakukan oleh perusahaan dalam memperkenalkan produk baru dan tidak banyak mengeluarkan biaya.

(49) promosi sehingga perkenalan produk tersebut lewat penitipan barang ke toko, agen atau tempat penjualan lain. Jenis perusahaan yang seringkali menggunakan sistem penjualan konsinyasi adalah perusahaan elektronik, furniture atau perlengkapan rumah tangga, buku dan lain-lain.. 0       

(50) . Pengertian konsinyasi (consignment) menurut Hadori Yunus ± Harnanto adalah   

(51)  

(52)   

(53)      

(54)        

(55)  

(56)  

(57)    

(58) 

(59)    

(60) 

(61)  

(62) 

(63) 

(64)    

(65)    

(66) . Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat (consignor), sedang pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner (consignee). Bagi pengamanat barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan persyaratan tertentu biasa disebut sebagai barang-barang konsinyasi (consignment out), sedangkan bagi pihak penerima barang-barang ini disebut dengan barang-barang komisi (consignment in).. Dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamanat kepada komisioner tidak diikuti dengan penyerahan hak milik atas barang yang bersangkutan. Meskipun diakui bahwa dalam transaksi konsinyasi itu telah terjadi perpindahan pengelolaan dan penyimpanan barang kepada komisioner, namun demikian Ähak milikÄ atas barang yang bersangkutan tetap berada pada.

(67) pengamanat (consignor). Hak milik akan berpindah dari pengamanat apabila komisioner telah berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga.. 0  .    .  .  .   .  

(68) . Karakteristk penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu :. a.. Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat karena hak milik atas barang-barang konsinyasi masih berada ditangan pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak boleh diakui sebagai persediaan oleh pihak komisioner (consignee).. b. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai barang dagangan dapat dijual kepada pihak ketiga.. c.. Pihak pengamanat (consignor) sebagai pemilik barang tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barangbarang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua belah pihak..

(69) d. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya itu. Oleh karena itu komisioner perlu menyelenggarakan administrasi yang baik dan tertib.. Pada pelaksanaan penjualan konsinyasi sebaiknya kontrak perjanjian antara pengamanat dan komisioner harus dibuat terlebih dahulu. Isi perjanjian biasanya terdiri dari beban-beban yang dikeluarkan oleh komisioner yang ditanggung oleh pengamanat, kebijaksanaan harga jual dan syarat kredit, komisi bagi komisioner dan laporan pertanggungjawaban oleh komisoner kepada pengamanat a

(70)    yang dilakukan secara berkala atas barang-barang yang sudah terjual dan pengiriman uang hasil penjualan tersebut.. Dalam pembahasan penjualan konsinyasi ini, terdapat beberapa isitilah yang berkaitan dengan penjualan konsinyasi yaitu :. a.. Pengamanat (

(71)  

(72)  ), yaitu pihak yang memiliki barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijual.. b.. Komisioner (

(73)  

(74) ), yaitu pihak yang menerima titipan barang dari pengamanat untuk dijual.. c.. Konsinyasi keluar a

(75)  

(76) 

(77)  !, yaitu rekening yang digunakan oleh pengamanat untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan barang-barang yang dititipkan kepada komisioner..

(78) d. Konsinyasi masuk (a

(79)  

(80) 

(81)  "

(82)  yaitu rekening yang digunakan oleh komisioner untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan barang-barang milik pengamanat yang dititipkan kepadanya.. Beberapa alasan bagi pengamanat dan komisioner untuk mengadakan penjualan kosinyasi. Drebin, Allan R (1992) menyebutkan alasan bagi pengamanat melakukan penjualan konsinyasi sebagai berikut :. 1.. Merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperluas daerah pemasaran terutama untuk barang-barang yang :. a.. Merupakan produk baru yang permintaan akan barang tersebut masih belum dapat diprediksi.. b.. Membuka devisi penjualan disuatu daerah investasinya sangat mahal investasinya.. c.. Penjualan melalui dealer tidak menguntungkan pada tahun-tahun yang lalu.. d.. Barang tersebut mahal harganya sehingga dealer memerlukan investasi yang besar bila membelinya, dan. e.. Fluktuasi harga barang tersebut sangat besar sehingga dealer tidak mau membelinya..

(83) 2.. Barang konsinyasi tidak ikut disita apabila terjadi kebangkrutan pada pihak komisioner sehingga risiko kerugian dapat ditekan.. 3. Harga barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat, hal ini disebabkan kepemilikan atas barang tersebut masih ditangan pengamanat, sehingga harga masih dapat dijangkau oleh konsumen. Pengawasan harga ini akan sulit jika menggunakan sistem penjualan melalui dealer yang kepemilikan barangnya sudah ditangan dealer itu sendiri.. 4. Jumlah barang yang dijual dan persediaan barang yang ada digudang mudah dikontrol sehingga risiko kekurangan atau kelebihan barang dapat ditekan dan memudahkan untuk rencana produksi.. Sedangkan alasan bagi komisioner untuk bersedia menerima titipan barang konsinyasi adalah sebagai berikut :. 1.. Komisioner tidak dibebani risiko menanggung rugi bila gagal dalam penjualan barang-barang konsinyasi.. 2.. Komisioner tidak mengeluarkan biaya operasi penjualan konsinyasi karena semua biaya akan diganti/ditanggung oleh pengamanat. 3.. Apabila terdapat barang konsinyas yang rusak dan terjadi fluktuasi harga, maka hal tersebut bukan tanggungan komisioner (hal ini sangat penting terutama bila barang konsinyasi tersebut berupa buah-buahan, atau produk pertanian lainnya..

(84) 4.. Kebutuhan modal kerja dapat dikurangi sebab komisioner hanya berfungsi sebagai penerima dan penjual barang konsinyasi untuk pengamanat.. 5.. Komisioner berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang konsinyasi.. 0 0         

(85) . Prosedur akuntansi untuk penjualan konsinyasi terdiri dari dua metode yaitu :. a.. Metode laba terpisah dari penjualan reguler. b. Metode Laba tidak terpisah dari penjualan reguler. Berikut akan dibahas mengenai prosedur akuntansi penjualan konsinyasi untuk pengamanat dan komisioner.. 0 0      !"#  $   %& ' %. Perlakuan akuntansi untuk barang konsinyasi milik pengamanat yang dititipkan kepada komisoner yaitu :.

(86) a.. Pengiriman barang konsinyasi kepada komisioner harus tetap dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat.. b. Pengiriman barang konsinyasi kepada komisioner bukan merupakan transaksi penjualan sehingga pada saat pengiriman tersebut tidak boleh disertai adanya pendapatan.. c.. Semua biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi tetap menjadi tanggung jawab pengamanat sejak barang dikirim sampai dijual kepada pihak ketiga.. Apabila transaksi penjualan konsinyasi dicatat secara terpisah maka transaksi konsinyasi dipisahkan pencatatannya dari transaksi reguler. Laba atau pendapatan dari penjualan barang konsinyasi pencatatannya juga dipisahkan. Untuk mengikuti aliran barang konsinyasi dibuatkan rekening ´Konsinyasi Keluar´.. 1.. Untuk transaksi pengiriman barang kepada komisioner maka pengamanat akan melakukan pencatatan sebagai berikut :. a. Jika perusahaan menggunakan pencatatan persediaan dengan metode perpetual, perkiraan konsinyasi keluar di jurnal :.  $ #. . .  )%%%. . (((.  (((.

(87) b. Jika perusahaan menggunakan pencatatan persediaan dengan metode fisik maka perkiraan konsinyasi keluar di jurnal:.  $ #. . . . (((. %  &)%*)% $   (((. 2. Semua beban yang berhubungan dengan barang konsinyasi akan menambah harga pokok barang konsinyasi, seperti penggunaan peti kemas, beban angkut, komisi dan lain-lain. Biasanya pengeluaran atas beban barang konsinyasi oleh komisioner yang ditanggung oleh pengamanat akan dicatat oleh pengamanat pada saat penerimaan laporan penjualan barang konsinyasi sebagai ´konsinyasi keluar.´. Transaksi penjualan konsinyasi dengan metode tidak terpisah maka tidak dibuatkan rekening ´konsinyasi keluar´. 1.. Untuk transaksi pengiriman barang kepada komisioner maka pengamanat akan melakukan pencatatan sebagai berikut :. a. Jika perusahaan menggunakan pencatatan persediaan dengan metode perpetual, jurnal oleh pengamanat adalah:.  )% $. . .  )%%%. (((.  (((.

(88) c.. Jika perusahaan menggunakan pencatatan persediaan dengan metode fisik maka perkiraan konsinyasi keluar di jurnal :.  )% $. . .  (((. %  &)%*)% $   (((. 2. Semua beban yang berhubungan dengan barang konsinyasi akan menambah harga pokok barang konsinyasi, seperti penggunaan peti kemas, beban angkut, komisi dan lain-lain. Pengeluaran atas beban barang konsinyasi oleh komisioner yang ditanggung oleh pengamanat akan dicatat oleh pengamanat pada saat penerimaan laporan penjualan barang. Jurnal yang dibuat sama dengan transaksi penjualan biasa.. +,. PT Maha karya yang berkedudukan di Surabaya dengan spesifikasi usaha dibidang perdagangan barang-barang elektronik. Melakukan kerjasama konsinyasi dengan PT ELG Elektronik khusus untuk penjualan pesawat TV dengan perjanjian sebagai berikut :. 1. Harga jual TV Rp 500.000 per unit dan harga pokoknya adalah Rp 350.000 per unit.. 2. Komisi untuk PT Maha karya adalah sebesar 15% dari hasil penjualan..

(89) 3.. PT Maha karya memungut sewa atas barang konsinyasi sebesar Rp500 per unit.. 4.. Semua beban yang dikeluarkan PT Maha karya ditanggung oleh PT ELG Elektronik seperti ongkos angkut, kuli dll.. 5. PT Maha karya menyerahkan uang muka sebesar 20% dari harga jual barang yang dikirim.. Adapun transaksi bulan Januari 2009:. 1. Pengiriman dan penerimaan barang konsinyasi 100 unit.. 2. Penerimaan dan pengiriman uang muka sebesar 20% dari harga jual.. 3. PT ELG Elektronik mengeluarkan ongkos angkut untuk pengiriman barang ke PT Maha karya secara tunai sebesar Rp 60.000.. 4.. Pembayaran sewa atas barang-barang konsinyasi yang dikirim, diterima secara tunai oleh PT Mahakarya.. 5. Penjualan barang konsinyasi selama bulan Januari 2009 yang terdiri atas:. y. Penjualan tunai = 80 unit dan penjualan kredit = 20 unit.. 6. Pengeluaran buku kas PT Maha karya adalah :. y. Ongkos kuli masuk = Rp30.000.

(90) y. Ongkos kuli keluar = Rp20.000. y. Ongkos angkut. = Rp75.000. 7. Pencatatan komisi oleh PT Maha karya. 8.. Pengiriman dan penerimaan laporan penjualan barang konsinyasi serta pengiriman uang setelah diperhitungkan uang muka.. Œ  . Buat jurnal yang diperlukan untuk transaksi diatas pada buku pengamanat dengan metode :. 1. Dicatat secara terpisah dengan penjualan reguler, dan. 2.. Dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. Perusahaan menggunakan pencatatan persediaan. a.. Metode perpetual. b. Metode fisik. $# ,. c        . 1. Dicatat terpisah dengan penjualan reguler dan dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler..

(91) a. Metode Perpetual. (dalam ribuan rupiah).  1.  '! +.  ' ! + %)%. |

(92) . 

(93)   

(94)  

(95) 

(96)   ## 

(97)  $%  |$ &'####. Konsinyasi keluar. Rp35.000 Memorandum. Persediaan Rp35.000 2. BD. |

(98) 

(99) 

(100) #(    

(101) 

(102)  . . Kas. Rp10.000. Kas Uang muka komisioner. Rp10.000. Rp10.000. Uang. muka. komisioner. Rp10.000. 3. 

(103) 

(104)   

(105) 

(106) 

(107) . Konsinyasi Keluar. Rp. Kas. 4. Ongkos angkut masuk Rp. 60 Rp. 60. Kas. Rp. 60. 

(108)    

(109)    

(110)  ## 

(111)  &)'##. Konsinyasi Keluar. Rp. 50. Beban sewa Kas. Rp. Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal 

(112)   

(113)  

(114) 

(115)  

(116) 

(117)  

(118) 

(119) 

(120) 

(121) . Rp. 50. 50. Kas 5 6 7 8. 60. 50 Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal  

(122) . Rp.

(123) Kas. Kas. Rp 32.375. Rp 32.375. Uang muka komisioner 10.000. Uang muka komisioner. Konsinyasi keluar. Beban kuli. 7.625. 10.000 50. keluar Ongkos angkut keluar. Konsinyasi. 75. Rp50.000 Beban komisi. 7.500. Penjualan. 9. Rp50.000. 

(124)  

(125) 

(126) 

(127) 

(128) . 

(129) *||  

(130) 

(131) 

(132) . Konsinyasi keluar. HPP. Rp7.265. Laba/rugi penjualan konsinyasi Rp7.265. Rp 35.000. Persediaan BD. HPP Ongkos angkut masuk. Rp35.000. Rp. 60 Rp. 60. b. Metode Fisik (dalam ribuan rupiah)  1.  '! + |

(133) . 

(134)   

(135)  

(136) 

(137)   ## 

(138)  $%  |$ &'#. Konsinyasi keluar. Rp35.000.  ' ! + %)%.

(139) Pengiriman barang-barang. Memorandum. konsinyasi Rp35.000 2. |

(140) 

(141)  

(142)   #(     

(143) 

(144)  . . Kas. Rp10.000. Kas Uang muka komisioner. Rp10.000. Rp10.000. Uang. muka. komisioner. Rp10.000. 3. 

(145) 

(146)   

(147) 

(148) 

(149) . Konsinyasi Keluar. Rp. Kas. Ongkos angkut masuk. 60 Rp. Rp. 60. Kas. 60. Rp. 60. 4. 

(150)    

(151)    

(152)  ## 

(153)  &)'##. Konsinyasi Keluar. Rp. 50. Beban sewa Kas. Rp. Kas 5 6 7 8. Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal 

(154)   

(155)  

(156) 

(157)  

(158) 

(159)  

(160) 

(161) 

(162) 

(163) . Kas. Rp. 50. 50 Rp. 50. Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal Tidak ada jurnal  

(164) . Rp 32.375 Kas. Rp32.375. Uang muka komisioner 10.000 Uang muka komisioner. Konsinyasi keluar Konsinyasi. Beban kuli. 50. Ongkos angkut keluar. 75. keluar. Rp50.000. Beban komisi. 9. 10.000. 7.625. 

(165)  

(166) 

(167) 

(168) 

(169) . 7.500. Penjualan Rp50.000 

(170) *||  

(171) 

(172) 

(173)  .

(174) Konsinyasi keluar. Rp7.265. Laba/rugi penjualan konsinyasi Rp7.265. 10. HPP. Rp35.000. Persediaan Rp35.000. BD. 

(175)    

(176) . 

(177)   

(178)   

(179) 

(180) 

(181)      . Pengiriman barang-barang Konsinyasi. Rp 35.000 HPP. Rugi laba. Rp 35.000. Rp. Ongkos angkut masuk. |      Debit: y. Pengiriman barang. Rp35.000.000. y. Ongkos angkut masuk. 60.000. y. Sewa gudang komisoner. 50.000. y. Ongkos kuli masuk/keluar dan angkut (PT Maha karya). 125.000. y. Komisi (PT Maha karya). 7.500.000 Rp42.735.000. Kredit: Hasil penjualan (PT Maha karya) Rp50.000.000 .     .

(182)  . 60 Rp. 60.

(183) Laba rugi penjualan konsinyasi dapat disajikan dalam laporan perhitungan laba rugi bagi pengamanat, dengan cara menggabungkan data hasil penjualan, harga pokok penjualan dan biaya-biaya penjualan yang bersangkutan dengan data yang sama untuk transaksi penjualan reguler. Akan tetapi apabila transaksi penjualan konsinyasi merupakan bagian yang cukup penting dalam kegiatan distribusinya, maka hasil data penjualan, harga pokok penjualan dan biaya-biaya penjualan yang bersangkutan dapat dilaporkan secara terpisah dan sejajar dengan data penjualan regular, seperti contoh berikut :. PT. ELG Elektronik !)% Januari 2009. Penjualan. Penjualan. Jumlah. Konsinyasi. Reguler. Hasil penjualan. 50.000.000. 75.000.000. 125.000.000. Harga pokok penjualan. 35.060.000. 50.250.000. 85.310.000. Laba kotor penjualan. 14.940.000. 24.750.000. 39.690.000. 7.675.000. 8.250.000. 15.925.000. -. 5.000.000. 5.000.000. 7.675.000. 13.250.000. 20.925.000. 7.265.000. 11.500.000. 18.765.000. Biaya Usaha : Biaya Penjualan Biaya administrasi & umum Juml biaya usaha Laba Usaha.

(184) ara lain untuk menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi dalam laporan laba rugi juga dapat dilakukan dengan cara laba rugi konsinyasi ditambahkan atau dikurangkan dari laba kotor penjualan reguler, tanpa menyajikan data penjualan dan biaya-biaya yang bersangkutan, seperti contoh dibawah ini.. PT. ELG Elektronik !)% Januari 2009 Hasil penjualan. Rp 75.000.000 Harga pokok penjualan. 50.250.000 Laba kotor.

(185) 24.750.000 Laba penjualan konsinyasi. 7.265.000. 32.015.000 Biaya usaha : Biaya penjualan Rp 8.250.000 Biaya administrasi & umum 5.000.000. 13.250.000.

(186) ). +. .   . 0 0      !"#  $   &   ' %. Prosedur akuntansi yang perlu dilakukan oleh komisioner tergantung pada metode yang dipilih untuk diterapkan apakah transaksi penjualan konsinyasi dan laba rugi penjualan akan dicatat secara terpisah dari penjualan reguler atau transaksi konsinyasi dicatat tidak terpisah dari penjualan reguler (metode gabungan).. Apabila metode yang diterapkan adalah & ! + dari penjualan reguler, maka komisioner harus membentuk rekening ´konsinyasi masuk´ atau ´consigment in´. Perlakuan akuntansi untuk metode terpisah adalah :. 1. Barang yang diterima oleh komisioner tidak dijurnal tetapi hanya dicatat pada buku memorial atau secara ekstra kompatibel disertai dengan keterangan..

(187) 2.. Semua beban yang berhubungan dengan barang konsinyasi dan menjadi tanggungan pengamanat dicatat di dalam perkiraan „

(188) 

(189)    a

(190)  

(191) 

(192) 

(193) . Jika pencatatan transaksi serta laba rugi atas penjualan konsinyasi dilakukan dengan metode tidak terpisah (gabungan) dengan penjualan biasa, maka perlakuan akuntansinya adalah:. 1. Barang yang diterima oleh komisioner tidak dijurnal tetapi hanya dicatat pada buku memorial atau secara ekstra kompatibel disertai dengan keterangan.. 2.. Semua beban yang berhubungan dengan barang konsinyasi dan menjadi tanggungan pengamanat. dicatat. di. dalam perkiraan +

(194)   . 

(195) 

(196) . +,. Berdasarkan data-data pada soal contoh 1 diatas, diminta :. 1. Buatlah laporan penjualan yang dibuat oleh PT Maha karya kepada PT ELG Elektronik.. 2.. Lakukan pencatatan jurnal pada buku pihak komisioner dengan metode dicatat secara terpisah dengan penjualan reguler dan dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. Perusahaan menggunakan pencatatan persediaan. a.. Metode perpetual.

(197) b. Metode fisik. $# , c        

(198)  1. Laporan penjualan. No................ Tgl.............. LAPORAN PENJUALAN. BARANG KONSINYASI Periode 1 Januari s/d. 31 Januari 2009. Nama barang : TV Jumlah. : 100 unit. Pengamanat. : PT ELG Elektronik. Komisoner. : PT Maha karya. Keterangan Penjualan 100 unit @ Rp500.000. Jumlah (Rp) 50.000.000. Beban: - Kuli masuk, keluar dan O. Angkut - Komisi 15%. Rp. 125.000. Rp 7.500.000. (7.625.000) 42.375.000. Pengiriman uang (uang muka).................................. 10.000.000.

(199) Saldo yang belum dibayar....................................... atatan: Saldo barang konsinyasi: NIHIL. 32.375.000.  2.. Dicatat terpisah dengan penjualan reguler dan dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. a. Metode Perpetual. (dalam ribuan rupiah) .  '! +.  ' ! + %)%. 1. Memorandum. Memorandum. 2. (Menerima 100 unit TV dari PT ELG Elektronik) Uang muka pengamanat Rp10.000. Uang muka pengamanat. Kas Rp10.000. Rp10.000. Kas. (Mencatat pengeluaran uang muka 20% dari. Rp10.000. (Mencatat pengeluaran uang muka 20% dari 100 unit). 100 unit) 3 4. Tidak ada jurnal Kas Pendapatan sewa. Rp. Tidak ada jurnal Kas. 50 Rp. Pendapatan sewa. 50. Rp. 50 Rp. 50 (Mencatat penerimaan sewa gudang dari pengamanat) 5. Kas Piutang usaha. Rp40.000 10.000. (Mencatat penerimaan sewa gudang dari pengamanat) Persediaan BD Rp 42.500 Utang PT ELG. Rp 42.500. (Mencatat pembelian barang komisi dari PT.

(200) Konsinyasi masuk. Rp50.000. ELG dikurangi komisi Rp50.000 ± (15% x Rp50.000). (Mencatat penjualan tunai 80 unit @500 dan kredit 20 unit @ Rp500) Kas. Rp 40.000. Piutang usaha. 10.000. Penjualan 50.000. Rp. (Mencatat penjualan tunai 80 unit @500 dan kredit 20 unit @ Rp500). HPP. Rp 42.500. Persediaan BD. Rp 42.500. (Mencatat HPP barang konsinyasi) 6. Konsinyasi masuk. Rp 125. Kas. Rp. Utang PT ELG 125. Rp 125. Kas 125. Rp. (Mencatat beban atas barang komisi) (Mencatat beban atas barang komisi) 7. Konsinyasi masuk. Rp 7.500. Pendapatan komisi konsiyasi. Rp 7.500. Tidak ada jurnal. (Mencatat komisi 15% x Rp50.000) 8. Konsinyasi masuk Uang muka pengamanat Kas. Rp42.375 Rp10.000 32.375. Utang PT ELG. Rp 42.375. Uang muka pengamanat. Rp 10.000. Kas 32.375 (Mencatat laporan penjualan barang dan pengeluaran uang).

(201) c.. Metode Fisik (dalam ribuan rupiah). .  '! +.  ' ! + %)%. Memorandum. Memorandum. 1. (Menerima 100 unit lemari besi dari PT. (Menerima 100 unit TV dari PT ELG). ELG) 2. Uang muka pengamanat. Rp10.000. Uang muka pengamanat. Kas Rp10.000. Kas Rp10.000. (Mencatat pengeluaran uang muka 20% dari. (Mencatat pengeluaran uang muka 20% dari 100 unit). 100 unit) 3 4. Rp10.000. Tidak ada jurnal Kas Pendapatan sewa. Rp. Tidak ada jurnal Kas. 50 Rp. Rp. 50. Pendapatan sewa. 50. Rp. 50 (Mencatat penerimaan sewa gudang dari pengamanat) 5. Kas Piutang usaha Konsinyasi masuk. Rp 40.000 10.000 Rp 50.000. (Mencatat penjualan tunai 80 unit @500 dan kredit 20 unit @ Rp500). (Mencatat penerimaan sewa gudang dari pengamanat) Persediaan BD Rp 42.500 Utang PT ELG. Rp 42.500. (Mencatat pembelian barang komisi dari PT ELG dikurangi komisi Rp50.000 ± (15% x Rp50.000). Kas Piutang usaha Penjualan 50.000. Rp 40.000 10.000 Rp. (Mencatat penjualan tunai 80 unit @500 dan kredit 20 unit @ Rp500).

(202) HPP. Rp 42.500. Persediaan BD 42.500. Rp. (Mencatat HPP barang konsinyasi) 6. Konsinyasi masuk. Rp 125. Kas. Utang PT ELG. Rp. 125. Rp 125. Kas 125. Rp. (Mencatat beban atas barang komisi) (Mencatat beban atas barang komisi) 7. Konsinyasi masuk. Rp 7.500. Pendapatan komisi konsiyasi. Rp 7.500. Tidak ada jurnal. (Mencatat komisi 15% x Rp50.000) 8. Konsinyasi masuk Uang muka pengamanat Kas. Rp42.375 Rp10.000 32.375. Utang PT ELG. Rp 42.375. Uang muka pengamanat. Rp10.000. Kas 32.375 (Mencatat laporan penjualan barang dan pengeluaran uang). 0        . Perjanjian konsinyasi memungkinkan persyaratan akan adanya uang muka yang harus dibayar oleh komisioner untuk barang-barang komisi yag diterimanya. Apabila hal ini terjadi maka perlakuan terhadap uang muka tersebut adalah :. a.. Bagi Pengamanat, uang muka yang diterima akan dicatat sebagai ´uang muka dari komisioner. Jumlah uang muka yang diterima oleh pengamanat tidak boleh dikredit pada rekening ´konsinyasi keluar´. Uang muka ini oleh pengamanat harus disajikan pada neraca sebagai hutang sampai dengan.

(203) perhitungan penyelesaian atas barang-barang yang telah laku dijual dibuat oleh komisioner.. #,. „ . b.. . . . +

(204)   

(205) . ),,, . ),,,. Bagi komisioner, uang muka yang dibayar kepada pengamanat setelah menerima barang dicatat pada rekening ´uang muka pengamanat´. #,. +

(206) 

(207) 

(208)  . ),,,. . . „. . . . ),,,. . 0      

(209) . Retur penjualan dari barang konsinyasi akan termasuk beban yang dikeluarkan oleh pengamanat atau beban lainnya oleh komisioner, dimana bebanbeban (ongkos angkut dan lain-lain) oleh pengamanat harus dicatat sebagai periode yang berjalan..

(210) Apabila barang-barang konsinyasi dikembalikan kepada pengamanat, maka rekening ´konsinyasi keluar´ harus dikredit dengan harga pokok barang-barang yang bersangkutan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas untuk menjual barang tersebut (ongkos angkut, biaya pengepakan, biaya perakitan dan biaya pengiriman kembali) harus dibebankan kepada pendapatan untuk periode yang bersangkutan.. Biaya-biaya yang telah terjadi tidak dikapitalisasi sebagai bagian harga pokok barang ±barang yang dikembalikan atau tidak perlu ditangguhkan pembebanannya, karena tidak memberikan manfaat dimasa yang akan datang.. Dalam hal barang-barang dikembalikan karena rusak sehingga manfaatnya tidak lagi sebanding dengan harga pokoknya, maka penurunan nilai itu harus diakui sebagai kerugian. Jika biaya perbaikan diperlukan untuk dapat menjual barang-barang tersebut, maka biaya perbaikan (reparasi) harus diakui sebagai biaya periode yang bersangkutan.. 0      .           .  

(211) 

(212) c  . Apabila jangka waktu perjanjian konsinyasi berlangsung dan melampaui periode akuntansi akhir periode akuntansi dimana belum seluruhnya barangbarang konsinyasi berhasil dijual oleh komisioner maka diperlukan adanya penyesuaian terhadap biaya-biaya yang bersangkutan dan terikat pada produk yang belum terjual (inventoriable cost)..

(213) Biaya-biaya yang terikat pada sebagian produk yang belum terjual baik yang berasal dari pihak pengamanat sendiri maupun biaya yang dibebankan oleh komisioner harus ditangguhkan pembebanannya dari pendapatan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. ontoh biaya tersebut adalah biaya pengiriman, biaya pengepakan, biaya asuransi dan ongkos angkut. Biaya-biaya itu harus dialokasikan kepada seluruh unit produk yang dikirim kepada komisioner.. Adanya penyesuaian terhadap inventoriable cost ini penting dalam penentuan laba rugi periodiknya. Dengan demikian laba rugi periodik tersebut akan mencerminkan pendapatan-pendapatan dengan seluruh biaya-biaya yang bersangkutan.. +0,. GAYA furniture adalah produsen meubel dan alat-alat rumah tangga yang menjual produknya sebagian atas dasar perjanjian konsinyasi. Perjanjian penjualan konsinyasi dengan JAGO Hypermart isinya sebagai berikut :. 1. Harga jual lemari Rp 1.000.000 per unit dengan harga pokok Rp 400.000. 2. Komisi untuk JAGO sebesar 15% dari hasil penjualan dan JAGO memungut sewa atas barang konsinyasi sebesar Rp 50.000 per unit.. 3. Semua beban yang dikeluarkan JAGO ditanggung oleh GAYA seperti ongkos angkut dll..

(214) Transaksi penjualan konsinyasi dengan JAGO Hypermart yang berlangsung pada bulan Desember 2009 adalah sebagai berikut :. Tgl 2 Desember, GAYA furniture mengirimkan lemari sebanyak 10 unit kepada JAGO, ongkos angkut yang dikeluarkan oleh GAYA sebesar Rp 275.000. Tgl 31 Desember, diterima dari JAGO laporan penjualan atas 4 unit lemari beserta pembayaran barang konsinyasi yang terjual.. Hypermart ´Jago´ Jl. Kenangan 15 Makassar No. BK-25 Tgl 31 Desember 2009 LAPORAN PENJUALAN BARANG KONSINYASI Periode 1 sd 31 Desember 2009 Nama barang : Lemari Jumlah. : 10 unit. Penjualan untuk GAYA FURNITURE Jl. Damai No.1, Makassar. Penjualan :.

(215) - Lemari 4 unit. Rp 4.000.000. Biaya-biaya : - Ongkos angkut. Rp. 75.000. - Beban sewa. Rp 200.000. - Komisi penjualan. Rp 600.000 Rp. Diserahkan uang sebesar Saldo barang konsinyasi : 6 unit lemari. 875.000. Rp 3.125.000. Diminta :. 1. Lakukan analisis barang konsinyasi yang terjual sebagian. 2. Buatlah Jurnal untuk pengamanat dan komisioner dengan pencatatan metode dicatat secara terpisah dengan penjualan reguler dan dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. Perusahaan menggunakan pencatatan persediaan. a.. Metode perpetual. b. Metode fisik. $# ,. 1. Analisis barang yang terjual sebagian. Keterangan. Total Beban (Rp). Terjual 4 unit. Belum terjual 6 unit.

(216) (Rp). (Rp). Pihak Pengamanat: HPP. 4.000.000. 1.600.000. 2.400.000. 275.000. 110.000. 165.000. 75.000. 75.000. -. Beban sewa. 500.000. 200.000. 300.000. Komisi. 600.000. 600.000. -. 5.450.000. 2.585.000 4.000.000 1.415.000. 2.865.000. Ongkos angkut. Pihak Komisioner: Ongkos angkut. Penjualan Laba penjualan konsinyasi. c    -

(217) . a. Metode Perpetual (dalam ribuan rupiah)  1.  '! +.  ' ! + %)%. Pengiriman lemari 10 unit kepada Jago Hypermart Memorandum Konsinyasi keluar. Rp 4.000.000. Persediaan BD. Rp. 4.000.000 2. Pengeluaran ongkos angkut pengiriman Konsinyasi keluar. Rp 275.000. Ongkos angkut Kas. Rp 275.000 Rp 275.000.

(218) Kas 3. Rp. 275.000. Mencatat laporan penjualan konsinyasi dan penerimaan uang. Kas Kas. Rp 3.125.000. Rp 3.125.000 Ongkos angkut. Konsinyasi keluar. 75.000. 875.000. Konsinyasi keluar 4.000.000. Beban sewa. 200.000. Beban komisi. 600.000. Rp. Penjualan. Rp. 4.000.000 4. Mencatat laba konsinyasi. Mencatat HPP barang konsinyasi. Konsinyasi keluar. HPP. Rp 1.415.000. Laba konsinyasi 1.415.000. Rp. 5. Rp 1.675.000. Persediaan BD. Rp 1.675.000. Mencatat penyesuaian atas beban konsinyasi yang belum tejual Persediaan B.konsinyasi Rp 465.000 Ongkos angkut. Rp 165.000. Beban sewa. Rp 300.000. b. Metode Fisik (dalam ribuan rupiah)  1.  '! +.  ' ! + %)%. Pengiriman lemari 10 unit kepada Jago Hypermart Memorandum Memorandum.

(219) 2. Pengeluaran ongkos angkut pengiriman Konsinyasi keluar. Rp 275.000. Kas 3. Rp. Ongkos angkut 275.000. Kas. Rp 275.000 Rp 275.000. Mencatat laporan penjualan konsinyasi dan penerimaan uang. Kas Kas. Rp 3.325.000. Rp 3.325.000 Ongkos angkut. Konsinyasi keluar. 75.000. 675.000. Konsinyasi keluar 4.000.000. Beban sewa. 150.000. Beban komisi. 450.000. Rp. Penjualan. Rp. 4.000.000 4. Mencatat persediaan barang konsinyasi yang terjual. Mencatat laba konsinyasi Konsinyasi keluar. Rp 1.415.000 Persediaan BD. Laba konsinyasi 1.415.000. 5. Rp 2.400.000. Rp Ikh L/R 2.400.000. Rp. Mencatat beban yang menjadi beban periode berikutnya Biaya dibayar dimuka Rp 465.000 Ongkos angkut Beban sewa. Rp 165.000 300.000.

(220) c    -  

(221)   a. Metode perpetual (dalam ribuan rupiah)  1.  '! +.  ' ! + %)%. Menerima barang konsinyasi berupa lemari 10 unit dari Gaya Furniture && &&. 2. Penjualan lemari 4 unit @ 1.000.000 Kas. Mencatat penjualan lemari 4 unit dengan kompensasi komisi 15% dari penjualan. Rp 4.000.000 Kas. Konsinyasi masuk. Rp 4.000.000. Rp 4.000.000 Penjualan. Rp 4.000.000. HPP. Rp 3.400.000. Persediaan BD Persediaan BD. Rp 3.400.000 Rp 3.400.000. Utang ± Gaya Furniture. Rp 3.400.000. (mencatat pembelian barang konsinyasi) 3. Mencatat beban atas barang komisi (ongkos angkut). Mencatat pembayaran beban Konsinyasi masuk Rp 275.000. Utang ± Gaya furniture Rp 75.000 Kas. Rp 75.000 Kas. 4. Mencatat konsinyasi. Mencatat komisi 15%. Rp 75.000 pendapatan. sewa. Konsinyasi masuk Rp 600.000 Utang ± Gaya furniture Rp 200.000 Pendapatan komisi. Rp 600.000. barang.

(222) Pendapatan sewa 5. Mencatat pembayaran penjualan konsinyasi. Mencatat furniture. pembayaran. Rp 200.000 kepada. Gaya. Konsinyasi masuk Rp 3.125.000 Utang ± Gaya furniture Rp 3.125.000 Kas. Rp 3.125.000 y. Kas 3.125.000. Rp. b. Metode Fisik (dalam ribuan rupiah)  1.  '! +.  ' ! + %)%. Menerima barang konsinyasi berupa lemari 10 unit dari Gaya Furniture && &&. 2. Penjualan lemari 4 unit @ 1.000.000 Kas. Mencatat penjualan lemari 4 unit dengan kompensasi komisi 15% dari penjualan. Rp 4.000.000 Kas. Konsinyasi masuk. Rp 4.000.000. Rp 4.000.000 Penjualan Pembelian. Rp 4.000.000 Rp 3.400.000. Utang ± Gaya Furniture. 3. Rp 3.400.000. (mencatat pembelian barang konsinyasi dikurangi komisi 15%) Mencatat beban atas barang komisi (sewa dan ongkos angkut). Mencatat pembayaran beban Konsinyasi masuk Rp 275.000. Utang ± Gaya furniture Rp 275.000 Kas. Rp 75.000.

(223) 4. Kas Mencatat konsinyasi. Mencatat komisi 15%. pendapatan. Rp 275.000 sewa barang. Konsinyasi masuk Rp 600.000 Utang ± Gaya furniture Rp 200.000 Pendapatan komisi 5. Rp 600.000. Mencatat pembayaran penjualan konsinyasi. Pendapatan sewa Mencatat pembayaran furniture. Rp 200.000 kepada Gaya. Konsinyasi masuk Rp 3.125.000 Utang ± Gaya furniture Rp 3.125.000 Kas. Rp 3.125.000 Kas. Rp 3.125.000. . Penjualan konsinyasi adalah salah satu strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan berorientasi pelanggan. Penjualan konsinyasi banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan elektronik, buku dan majalah, furniture dan konveksi atau pakaian jadi.. Sistem pencatatan akuntansi penjualan konsinyasi penting untuk dipelajari untuk menghadapi tantangan dunia kerja dan dunia usaha. Adapun istilah bagi pihak-pihak yang melakukan perjanjian penjualan konsinyasi adalah pengamat (consignor) dan komisioner (consignee). Metode yang dapat diterapkan untuk akuntansi penjualan konsinyasi ada 2 yaitu metode terpisah dari penjualan reguler dan metode tidak terpisah (gabungan) dari penjualan reguler..   c .

(224) 1. Apakah yang dimaksud dengan penjualan konsinyasi?. 2. Jelaskan keuntukngan bagi pihak pengamat maupun komisioner mengadakan perjanjian konsiyasi?. 3. Bagaimana prosedur pencatatan akuntansi beserta perhitungannya mengenai transaksi konsinyasi baik bagi pihak pengamanat maupun pihak komisoner.. 4. Bagaimana prosedur pencatatan akuntansi beserta perhitungannya jika terjadi masalah barang konsinyasi yang belum terjual sampai akhir periode akuntansi.. 5. ´SHARP´ Inc. Melakukan perjanjian konsinyasi dengan ´Visual Media Elektrika´ o. Sharp setuju untuk mengirim kulkas dengan perjanjian komisioner harus menjual dengan harga per unit Rp 3.000.000, dan VM akan menerima komisi 25% dari harga penjualan. Pengamanat setuju untuk mengganti seluruh biaya yang dikeluarkan oleh komisioner dalam penjualan barang konsinyasi. Komisioner harus menyerahkan uang muka 20% untuk setiap kulkas yang dikirimkan sebagai pengurang harga jual. Komisioner akan membuat daftar perhitungan penjualan setiap kuartal dan akan mengirimkan uang sebesar jumlah yang terhutang pada tanggal tersebut pada pengamanat. Transaksi yang terjadi selama jangka waktu 1 Oktober sd 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :. a. Pengamanat mengirimkan 10 unit kulkas dengan harga pokok per unit Rp 2.000.000 kepada komisioner. Pengamanat menggunakan sistem persediaan perpetual..

(225) b. Pengamanat telah membayar biaya pengiriman Rp 160.000,00. c. Komisioner menyerahkan uang muka kepada pengamanat atas pengiriman barang konsinyasi yang telah diterima.. d. Komisioner telah menjual secara tunai kulkas sebanyak 6 unit, biaya pengiriman dibebankan kepada pengamanat Rp 75.000. e. Komisioner mengembalikan 2 buah kulkas karena tidak laku terjual dan membayar uang pengiriman Rp 40.000. f. Komisioner menyusun daftar perhitungan penjualan dan menyelesaikan pembayarannya pada tgl 31 Desember 2009.. Diminta :. 1. Buat daftar perhitungan penjualan yang akan dikirim komisioner kepada pengamanat.. 2. Buat jurnal yang dibuat komisioner dengan asumsi :. a.. Laba penjualan komisi dihitung terpisah. b.. Laba penjualan komisi dihitung tidak terpisah.

(226) 3.. . Buat jurnal yang dibuat pengamanat dengan asumsi :. a.. Laba penjualan barang konsinyasi dihitung terpisah.. b.. Laba penjualan konsinyasi dihitung tidak terpisah..

(227)

Referensi

Dokumen terkait

It is also advisable that the local brand companies conduct marketing activities or customer loyalty programs that are suitable for the perceived personality of the brand may

Memberikan gambaran mengenai hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kreatif dan produktif pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII semester I SMP-N 7

J2ME sangat berguna untuk membangun sebuah aplikasi pada peralatan dengan jumlah memori dan kapasitas penyimpanan yang terbatas, serta kemampuan user interface yang terbartas

Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan sebaran materi pelajaran jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) berdasarkan buku-buku pelajaran dari beberapa kurikulum

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan rumput laut E.spinosum dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap aroma es krim

(1) Anggota Direksi yang diduga melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) huruf b, c dan d Peraturan Daerah ini, diberhentikan sementara oleh

terdapat kekurangan Perbendaharaan maka kekurangan itu menjadi tanggungjawab Bendahara bersangkutan.. Setelah diketahui peristiwa yang mengakibatkan kerugian Negara atau

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlumenetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Pelayanan Khusus kepada Masyarakat