BEBAN (
BEBAN (
EXPENSES
EXPENSES
))
Oleh: Oleh: Muti
Mutiara ara PuspPuspa a WidWidyowayowatiti (090(09081038103010001003)3) E
Euuii!!e e ""iia a ##rriissttiiaa ((00990088110033001100$$99)) %
%hhooiirruu NNiissssyyaah h ""&& ((00990088110033001111''11)) "
"eeiirrdda a EEa a ""&& ((009900881100330011**$$$$))
+,",-AN A#,N.AN-/ +,",-AN A#,N.AN-/ A#,.A- E#ONOM/ A#,.A- E#ONOM/ ,N/2E"-/.A- +EMBE" ,N/2E"-/.A- +EMBE" *01* *01*
1&
1& E/N/-/ E/N/-/ BEBANBEBAN
Dalam SFA
Dalam SFAC no C no 6, FA6, FASB mendefinisikSB mendefinisikanan beban adalah aliran keluar beban adalah aliran keluar atauatau pemakaian
pemakaian aktiva aktiva dan dan timbulnya timbulnya hutang hutang selama selama satu satu periode periode yang yang berasal berasal daridari penjualan
penjualan atau atau produksi produksi barang, barang, atau atau penyerahan penyerahan jasa jasa atau atau pelaksanaanpelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas
kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas.. Sedangka
Sedangkan n menurut IAI menurut IAI mendefinimendefinisikansikanbeban adalah penurunan manfaat beban adalah penurunan manfaat ek
ekononomomi i selselamama a susuatatu u peperioriode de akakununtatansnsi i dadalalam m bebentntuk uk ararus us kekeluluar ar atatauau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal (paragraf (paragraf 70b.70b.
F
FAASSB B dadan n IIAAI I mmememiililiki ki ssududut ut ppanandadanng g !!aang ng bbeerbrbeeda da ddalalamam mendefinisikan beban. IAI mendefinisikan bia!a dari sudut pandang peristi"a mendefinisikan beban. IAI mendefinisikan bia!a dari sudut pandang peristi"a moneter seperti penurunan akti#a, kenaikan $utang atau ekuitas. Sedangkan FASB moneter seperti penurunan akti#a, kenaikan $utang atau ekuitas. Sedangkan FASB memiliki sudut pandang sebagai berikut%
memiliki sudut pandang sebagai berikut% 1.
1. &i&idak dak menmenun'uun'ukkan kkan dengdengan an 'ela'elas s periperisti"sti"a a monmoneteeter r dan dan fisfisik. ik. FFASASB B leblebi$i$ menekankan pada peristi"a fisik !aitu pen'ualan barang atau produk !ang menekankan pada peristi"a fisik !aitu pen'ualan barang atau produk !ang di$asilkan.
di$asilkan. 2.
2. eemamakaikaian an aktakti#i#a a $ar$arus us memenunnun'uk'ukkan kan suasuatu tu kokos s !a!ang ng dindin!a!atatakan kan kekelualuar r sebagai bia!a.
sebagai bia!a. 3.
3. ApaApabila bila dildili$at i$at dari dari sudusudut t pandpandang ang tradtradisioisional nal defidefinisi nisi !an!ang g dikedikemukamukakankan F
FAASB SB menmenun'uun'ukkan kkan ba$"ba$"a a bebabeban n $an!$an!a a di$adi$asilksilkan an dari dari pempemakaiakaian an aktiakti#a#a untuk tu'uan meng$asilkan pendapatan pada periode !ang ber'alan.
untuk tu'uan meng$asilkan pendapatan pada periode !ang ber'alan.
IAI dan FASB membedakan kos men'adi beban dan rugi, sedangkan IAI IAI dan FASB membedakan kos men'adi beban dan rugi, sedangkan IAI ti
tidadak. k. IAIAI I dadan n FFAASSB B mememmanang g mememmpepertrtimimbabangngkakan n pependndapapatatan an dadalalamm men
mengklagklasifisifikasi kasi apakapaka$ a$ kos kos terstersebut ebut termtermasuk asuk ke ke daladalam m bebabeban n atauatauka$ ka$ rugirugi.. Ap
Apabiabila la kos kos tetersersebut but titidak dak memengng$as$asililkakan n pependandapatpatanan, , baibaik k se)se)arara a lanlangsugsungng maupun tidak langsung, maka kos tersebut akan dianggap sebagai rugi (misaln!a maupun tidak langsung, maka kos tersebut akan dianggap sebagai rugi (misaln!a pemberian do
pemberian donasi, pembanasi, pemba!aran pa'ak, !aran pa'ak, dan lain*laindan lain*lain. Sedangkan . Sedangkan IAI membedakanIAI membedakan kos $an!a dari kadaluarsan!a. +os !ang suda$ kadaluarsa akan dialui sebagai kos $an!a dari kadaluarsan!a. +os !ang suda$ kadaluarsa akan dialui sebagai beban,
beban, sedangkan sedangkan !ang !ang belum belum sebagai sebagai aset. aset. erbedaan erbedaan tersebut tersebut di'elaskan di'elaskan ole$ole$ gambar di ba"a$ ini.
gambar di ba"a$ ini.
Biaya Biaya
enurut IASB dan FASB Cost Beban -ugi (losses (expenses (&idak meng$asilkan pendapatan
(kos !ang suda$ kada* luarsa dan meng$asilkan pendapatan
enurut IAI
+os Bia!a
Beban
(+etika suda$ kadaluarsa
enurut Su"ard'ono din!atakan ba$"a ada beberapa karakteristik penting !ang melekat pada makna beban% 1. Aliran keluarpenuru nan aset /ntuk men!atakan timbuln!a beban, transaksi atau ke'adian $arus ter'adi dalam penurunan meni mbul kan alira n kelu ar aset. Aset !ang dima ksud adala $ semu a aset peru sa$a
konsumsi atau pemakaiann!a diartikan ba$"a manfaat ekonomi aset itu tela$ $abis karena melekat pada barang atau 'asa !ang tela$ disera$kan dari kesatuan aset tersebut, se$ingga perusa$aan suda$ tidak menguasai lagi manfaat tersebut.
2. 1perasi utama atau sentral
Din!atakan ole$ Su"ard'ono dalam &eori Akuntansi ereka!asaan elaporan +euangan ba$"a tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk bia!a, untuk itu bia!a konsumsi $arus berkaitan dengan kegiatan utama. 2ang dimaksud kegiatan utama adala$ kegiatan pen)iptaan pendapatan (laba !ang direpresentasi dalam kegiatan
adala$ penurunan aset !ang berkaitan dengan operasi dan bukan denga n
in#estasi dan pendanaan.
Biaya (Expense 3
3. +enaikan ke"a'iban
&erdapat suatu keadaan dimana perusa$aan tela$ memanfaatkan barang dan 'asa namun sebelumn!a tidak mengakuin!a sebagai aset atau belum mengakui ke"a'iban atas penggunaan barang dan 'asa !ang dikuasai pi$ak lain. 3al tersebut menimbulkan ke$arusan perusa$aan untuk memba!ar atau melakukan pengorbanan ekonomik di masa datang se$ingga timbul ke"a'iban. isaln!a 'asa pengiriman barang !ang belum diba!ar ole$ perusa$aan namun 'asa pengirimann!a tela$ dinikmati perusa$aan dan menimbulkan pendapatan. Dengan demikian beban (untuk pengiriman $arus timbul dengan kenaikan ke"a'iban.
4. enurunan ekuitas
Dalam operasi sentral perusa$aan, dengan adan!a penurunan aset atau kenaikan ke"a'iban akan menguba$ ekuitas atau menurunkan ekuitas. 4amun, penurunan ekuitas merupakan karakteristik pendukung karena tidak
setiap penurunan aset mengakibatkan penurunan ekuitas. isaln!a pembagian de#iden !ang men!ebabkan penurunan aset tetapi tidak disebut
sebagai beban.
5. Diukur atau dikaitkan dengan kos
Dalam $al ini beban timbul dari adan!a kos !ang dikeluarkan ole$ perusa$aan untuk memperole$ aset. Beban diukur berdasarkan 'umla$ kos
dari aset !ang tela$ dimanfaatkan selama periode ber'alan. 6. Bukan berasal dari transaksi dengan pemilik
Berdasarkan prinsip kesatuan usa$a, maka $arus ada pemisa$an antara beban !ang di$asilkan ole$ perusa$aan dan pemilik. Beban !ang diakui dalam laporan keuangan merupakan beban !ang berasal dari transaksi perusa$aan, bukan pemilik.
7. /ntuk meng$asilkan pendapatan
Beban merupakan pengorbanan perusa$aan dari barang atau 'asa !ang tela$ dikonsumsi perusa$aan untuk memperole$ pendapatan.
1&1 #os da Be4a
/ntuk memanfaatkan aset entitas memerlukan kos dan beban merepresentasikan peruba$an nilai. eruba$an nilai diartikan sebagai perngorbanan !ang dilakukan untuk mendapatkan 'asa. ika tidak ada kos maka
tidak ada beban.
Se)ara konseptual menurut prinsip keberlangsungan usa$a ( going concern, penggunaan akan barang dan 'asa (aset perusa$aan ditu'ukan untuk 'angka pan'ang se$inggan kos dari aset tersebut mengalami dua ta$ap !aitu pengakuan dan pembebanan. 3al tersebut berarti kos diakui sebagai aset
kemudian diakui sebagai beban untuk periode manfaat aset tersebut digunakan.
5Dengan landasan konsep dasar kontinuitas usa$a serta upa!a dan $asil, masala$ teoritis dalam ta$ap pembebanan adala$ peme)a$an aliran kos !ang tela$ diakui sebagai aset men'adi bagian !ang merupakan bia!a perioda ber'alan dalam rangka penentuan bia!a periodik dan bagian !ang baru akan men'adi bia!a dalam perioda*perioda berikutn!a. (Su"ard'ono, disi +etiga%897
Selain itu terdapat pula definisi mengenai $ubungan kos dan beban menurut Ameri)an A))ounting Asso)iation (AAA pada ta$un :9;7 sebagai%
5beban adalah biaya yang telah kadaluarsa, secara langsung maupun tidak langsung pada periode fiskal, dari aliran barang atau jasa ke pasar dan operasi yang berhubungan”
1.2 Be4a da "u5i
enurut definisi, !ang dimasukkan dalam beban $an!a peruba$an < peruba$an !ang tidak menguntungkan sa'a !ang ter'adi dalam proses memperole$ pendapatan. +ebalikann!a adala$ ba$"a akti#a !ang $abis atau menurunn!a akti#a dimana ke'adian ini tidak berkaitan dengan proses pen!ediaan barang dan 'asa bagi pelanggan atau klien se$arusn!a dikelompokkan sebagai kerugian dan
tidak dikelompokkan sebagai beban. +erugian dan beban merupakan peruba$an
Biaya
!ang rele#an dalam per$itungan laba bersi$ bagi pemegang sa$am dan perusa$aan.
enurut Su"ard'ono (disi +etiga, 3lm. 9 terdapat tiga kata kun)i pada pengertian rugi !aitu penurunan ekuitas, bukan merupakan transaksi ke pemilik, dan transaksi periferal atau insidental. Dalam $al ini !ang membedakan bia!a dan rugi adala$ mengenai transaksi periferal atau insidental atau di luar kendali mana'emen. Berbeda dengan beban !ang timbul akibat dari kendali mana'emen !aitu akti#itas penggunaan aset (barang dan 'asa.
4amun, dari definisi !ang terdapat dalam +onsep Dasar en!usunan dan en!a'ian =aporan +euangan, IAI (:99> tidak memisa$kan bia!a dengan rugi. adi semua potensi 'asa baik !ang digunakan se)ara langsung ataupun tidak langsung untuk memperole$ pendapatan disebut dengan bia!a. IAI (:99> ba$kan se)ara spesifik men!ebutkan $al tersebut seperti !ang tertulis pada paragraf 7? berikut ini % kerugian termasuk dalam kelompok beban. ada dasarn!a pembedaan antara beban dan rugi $an!a untuk kepentingan pengungkapan seperti pada pendapatan dan untung.
*& PEN6A#,AN BEBAN
Berdasarkan +D=+ paragraf 9>, beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan !ang berkaitan dengan penurunan akti#a atau peningkatan ke"a'iban tela$ ter'adi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban ter'adi bersamaan dengan pengakuan kenaikan ke"a'iban atau penurunan akti#a (misaln!a, akrual $ak kar!a"an atau pen!usunan akti#a tetap. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar $ubungan langsung antara bia!a !ang timbul dan pos peng$asilan tertentu !ang diperole$ (matching of cost
with revenue. isaln!a, berbagai komponen beban !ang membentuk beban pokok pen'ualan (cost or expense of goods sold diakui pada saat !ang sama
sebagai peng$asilan !ang diperole$ dari pen'ualan barang.
+alau manfaat ekonomi di$arapkan timbul selama periode akuntansi dan $ubungann!a dengan peng$asilan $an!a dapat ditentukan se)ara luas atau tak langsung, beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi !ang
rasional dan sistematis. 3al ini sering diperlukan dalam pengakuan beban !ang berkaitan dengan penggunaan akti#a seperti akti#a tetap, goodwill , paten, merk
dagang. Dalam kasus sema)am itu, beban ini disebut pen!usutan atau amortisasi. rosedur alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi !ang menikmati manfaat ekonomi akti#a !ang bersangkutan.
engakuan beban menurut kerangka ker'a IASB terdiri dari dua kriteria utama !aitu %
1. &erdapat kemungkinan adan!a keuntungan !ang akan mengalir ke perusa$aan. &ingkat kemungkinan tersebut memang merupakan konsep !ang tidak mutlak. 3al tersebut tergantung pada ketersediaan bukti ketika laporan keuangan akan disusun atau dipersiapkan.
2. emiliki nilai !ang dapat diukur dan reliabel. Dengan demikian untuk akun*akun !ang menggunakan estimasi, diperlukan bukti*bukti !ang
mendukung #aliditas estimasi tersebut.
Beban $arus diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan keuntungan ekonomi di masa depan ber$ubungan dengan penurunan aset atau peningkatan ke"a'iban dapat diukur se)ara reliabel.
Semua kos dapat ditanggu$kan pembebanann!a apabila kos tersebut memenu$i kriteria sebagai akti#a !aitu%
1 emenu$i definisi akti#a (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang, dikuasai ole$ perusa$aan, dan berasal dari transaksi masa lalu.
2 Ada kemungkinan !ang )ukup ba$"a manfaat ekonomi masa mendatang !ang melekat pada akti#a dapat dinikmati ole$ entitas !ang menguasai.
3 Besarn!a manfaat dapat diukur dengan )ukup andal.
Beban 'uga dapat timbul dalam laporan laba rugi pada saat timbul ke"a'iban tanpa adan!a pengakuan akti#a. isaln!a adan!a $utang garansi produk.
Biaya
3& PEN6,#,"AN BEBAN
Dalam mengukur beban dalam satu periode akuntansi, dibutu$kan berbagai keputusan atau pertimbangan untuk menentukan bagaimana beban tersebut akan dialokasikan pada periode*periode selan'utn!a !ang menun'ukkan adan!a pendapatan. Dalam $al tersebut, terdapat berbagai standar akuntansi !ang dapat digunakan sebagai a)uan atau pedoman. isaln!a, IAS :6AASB ::6 !ang men!atakan ba$"a nilai*nilai aset !ang dapat di depresiasi dapat diukur dengan beberapa )ara setela$ pengakuann!a (seperti model bia!a perole$an atau model penilaian dan beberapa pili$an alternatif untuk depresiasi (seperti metode garis
lurus, nilai menurun dan 'umla$ unit.
Se'alan dengan penilaian akti#a, bia!a dapat diukur atas dasar 'umla$ rupia$ !ang digunakan untuk penilaian akti#a dan $utang. 1le$ karena itu, pengukuran bia!a dapat didasarkan pada%
1 +os 3istoris
+os $istoris merupakan 'umla$ rupia$ kas atau setaran!a !ang dikorbankan untuk memperole$ akti#a. engukuran beban atas dasar kos $istoris dapat digunakan untuk 'enis akti#a seperti gedung, peralatan, dan sebagain!a.
2 +os engganti +os asukan &erkini ( Replacement Cost / Curent Input Cost
+os masukkan terkini menun'ukkan 'umla$ rupia$ $arga pertukaran !ang $arus dikorbankan sekarang ole$ suatu entitas untuk memperole$ akti#a !ang se'enis dalam kondisi !ang sama. Conto$n!a, penilaian untuk persediaan.
3 Setara +as (Cash !uivalent
Setara kas adala$ 'umla$ rupia$ kas !ang dapat direalisir dengan )ara men'ual setiap 'enis akti#a di pasar bebas dalam kondisi perusa$aan
normal.
eskipun pada praktekn!a metode pengukuran !ang masi$ ban!ak digunakan adala$ historical cost , namun dengan mulai diadopsin!a IF-S di Indonesia, maka pengukuran !ang sesuai standar adala$ dengan menggunakan
metode fair value. Dengan demikian, untuk pen)atatan beban sebagai akibat dari depresiasi (pen!usutan, nilai !ang di)antumkan dalam beban adala$ nilai selisi$ antara nilai "a'ar dengan nilai buku (apabila nilai "a'ar lebi$ ke)il dari nilai bukun!a.
3&1 Alo!asi Be4a
Sala$ satu )ara untuk mengukur beban adala$ dengan mengalokasikan beban*beban tersebut ke periode*periode dimana beban tersebut dinikmati. 3al ini biasan!a disebut dengan matching concept" +onsep tersebut memperlakukan kos
dengan mengalokasikan kos !ang suda$ kadaluarsa (beban ke periode*periode dimana beban tersebut ter'adi. 4amun, pengalokasian tersebut $an!a bersifat estimasi. Dalam akuntansi, pen)o)okan antara beban dan pendapatan merupakan fungsi utama, namun $al tersebut tetap sa'a sulit untuk dilakukan karena ber$ubungan dengan penilaian akuntan tersebut. Akuntan $arus mengidentifikasi mana aset !ang tela$ digunakan (kadaluarsa dan 'umla$ !ang $arus ditulis sebagai tandingan pendapatan pada periode tersebut.
#atching Concept adala$ $al !ang paling penting dalam akuntansi bia!a $istoris. +os !ang suda$ kadaluarsa akan men'adi beban dan disa'ikan dalam laporan laba rugi, sedangkan kos !ang belum kadaluarsa akan di)atat sebagai aset dan disa'ikan dalam laporan posisi keuangan. /ntuk mengatasi masala$ penentuan dan pengukuran kos men'adi beban, terdapat tiga metode dari mat)$ing kos !ang sering digunakan, !aitu%
Masuk Keluar MATCHING Kos Aktiva Biay a
- hub. ebab akibat
- alokasi siste!atis - "e!beba#a# se$era
Biaya
a) 7u4u5a -e4a4 da A!i4at
enggunaan barang dan 'asa ole$ perusa$aan $arus meng$asilkan pendapatan pada periode tersebut. 3ubungan antara beban dan pendapatan $arus merupakan $ubungan sebab akibat pada perusa$aan tersebut. aksudn!a, pendapatan timbul karena adan!a outflow berupa beban. Dengan demikian pendapatan merupakan akibat dari adan!a beban. Sesuai dengan prinsip pengakuan pendapatan, tidak ada kos pen'ualan 'ika tidak ada pendapatan.
isaln!a, pada perusa$aan konstruksi !ang menerima kontrak 'angka pan'ang. erusa$aan tidak akan mengakui bia!a !ang dikeluarkan
untuk membangun pro!ek dalam kontrak sebagai kos ataupun beban sebelum pendapatan diakui, melainkan diakui sebagai aset. Apabila pendapatan tela$ diakui maka kos atau beban pun akan diakui. 4amun dalam praktekn!a $al tersebut susa$ untuk dilaksanakan. isaln!a, pendapatan sebesar -p :00.000 di$asilkan dari beban -p 60.000. Dari 'umla$ beban tersebut, -p :;.000 merupakan beban ga'i. Bila menggunakan konsep sebab akibat beban berupa ga'i sebesar -p :;.000 tersebut dapat meng$asilkan pendapatan sebesar -p @;.000 dari total pendapatan tersebut. 4amun pada ken!ataann!a $al tersebut tidak dapat
dinilai dan tidak dapat dibuktikan se)ara pasti.
4) Alo!asi ya5 -isteatis da "asioal
&idak semua beban dapat dialokasikan dengan menggunakan konsep sebab dan akibat. Sebagai sala$ satu alternatif, alokasi !ang sistematis dan rasional dapat digunakan. &u'uann!a !aitu untuk mengakui beban dalam periode akuntansi dimana pada periode tersebut beban itu dimanfaatkan atau tela$ kadaluarsa. adi, beban dialokasikan pada periode dimana beban tersebut dikonsumsi, bukan berdasar produk !ang di$asilkan. enurut IAS :6AASB ::6, depresiasi adala$ alokasi !ang sistematis dari 'umla$ !ang dapat didepresiasi dari sebua$ aset selama umur ekonomisn!a. Depresiasi merupakan sala$ satu )onto$ dari proses alokasi.
Biaya
4amun masala$n!a, apaka$ depresiasi merupakan suatu prosedur, atau ke'iadian !ang sebenarn!an!ata &ela$ diketa$ui sebelumn!a ba$"a depresiasi merupakan ke'adian moneter !ang disebabkan ole$ ke'adian fisik. adi depresiasi merupakan fenomena !ang ter'adi, dan beban !ang di)atat merupakan efek monetern!a. Berbagai )ara untuk mengukur depresiasi dapat dipili$ ole$ akuntans sesuai dengan standar !ang ditentukan, selama )ara !ang digunakan rasional dan sistematik, maka )ara tersebut dapat diterima. Satu kelema$an dari alokasi kos adala$ bergantung pada estimasi dan asumsi pen!usunn!a !ang mungkin bersifat
sub!ektif.
4amun, alasan lain !ang mendukung dasar alokasi ini !aitu%
1 Ban!ak 'enis beban !ang berkaitan se)ara tidak langsung dengan
pendapatan periode ber'alan se$ingga akan lebi$ tepat 'ika dialokasikan berdasar periode !ang menikmati beban tersebut.
2 Dalam ban!ak $al, tidak muda$ meng$ubungkan beban*beban tertentu
dengan pendapatan. isaln!a beban pera"atan medis pega"ai.
3 Apabila terdapat beban !ang tidak dapat dikaitkan dengan manfaat
ekonomi di periode ber'alan ataupun periode selan'utn!a, maka tidak ada alasan penundaan pen)atatan beban tersebut.
4 Beban untuk kegiatan atau ke'adian !ang sifatn!a normal dan
berulang*ulang serta 'umla$n!a relatif konstan, maka pengalokasian beban tersebut tidak menggambarkan penandingan !ang sempurna karena beban tersebut sebenarn!a berkaitan dengan periode sebelum atau sesuda$n!a. 4amun $al tersebut tidak mempengaru$i laba se)ara material.
5 Seringkali suatu beban terdiri dari berbagai komponen beban lainn!a (misaln!a beban pen'ualan !ang terdiri dari beban angkut, potongan pen'ualan, dan lain*lain dan sulit untuk menelusuri dampak pendapatan dari masing*masing beban tersebut. 4amun pengalokasian beban tersebut pada periode ber'alan tetap $arus di)atat.
) Pe5a!ua -ese5era Mu5!i
erupakan konsep !ang mengakui dan mengukur kos !ang dikeluarkan sesegera mungkin sebagai beban karena tidak adan!a manfaat ekonomi !ang dapat diukur se)ara reliabel. Conto$n!a !aitu bia!a iklan (advertising expenses dan bia!a penelitian (research expenditure. Bia!a iklan segera diakui sebagai beban karena manfaat ekonomi dari pengeluaran tersebut tidak dapat diukur se)ara reliabel. eningkatn!a konsumen !ang membeli produk perusa$aan bisa sa'a berasal dari pengaru$ iklan pada periode sebelumn!a se$ingga efek keuntungan dari
adan!a iklan pada periode ber'alan tidak dapat diukur dengan andal.
Begitupula dengan bia!a penelitian !ang manfaat ekonomin!a 'uga tidak dapat diukur se)ara reliabel. Berbeda dengan bia!a pengembangan (development expenditure !ang dapat diestimasi nilai manfaat ekonomin!a se$ingga dapat dikapitalisasi sebagai aset, bia!a penelitian belum tentu meng$asilkan keuntungan di masa mendatang se$ingga tidak
sesuai dengan kritera aset. 1le$ karena itu bia!a iklan dan penelitian $arus di)atat sebagai beban.
3&* #riti! utu! #osep Alo!asi
&erdapat kritik pada praktik akuntansi saat ini !ang sebagian besar didasarkan pada alokasi. enurut &$omas dalam buku &eori Akuntansi (odfre!, :99> alokasi tersebut se)ara teoritis tidak tepat. &erdapat tiga krtiteria untuk men!esuaikan alokasi !aitu %
1 Aditi#itas
Apabila alokasi diambil dari total nilai, maka 'umla$ dari pengalokasian tersebut $arus sama dari total nilai sebelum alokasi, tidak kurang tidak lebi$. isaln!a, alokasi beban pen!usutan kendaraan tiap ta$un maka 'umla$ alokasi untuk setiap ta$un tersebut $arus sama dengan nilai
kendaraan sebelum alokasi. 2 &idak ambigu
Biaya (Expenses) 12
engalokasian $arus dilakukan dengan )ara !ang 'elas sesuai dengan metode !ang dipili$.
1 erta$anan
Akuntan !ang tela$ memili$ suatu metode akuntansi $arus dapat men!ediakan pern!ataan !ang me!akinkan pili$ann!a dan memperta$ankann!a dari kemungkinan adan!a metode alternatif lainn!a. Dari ketiga kriteria tersebut dalam pratik n!ata $ampir tidak mungkin metode alokasi !ang digunakan ole$ perusa$aan dapat memenu$i ketiga kriteria tersebut. Seringkali perusa$aan menggunakan metode !ang berbeda*beda sesuai dengan tu'uan perusa$aan.
Akuntan beranggapan ba$"a konsep alokasi sangatla$ penting. 3al tersebut dikarenakan input !ang diperole$ perusa$aan dapat memberikan manfaat ekonomi pada periode ber'alan dan periode selan'utn!a. adi, konsep alokasi dibutu$kan untuk menun'ukkan penggunaan input tersebut pada periode ber'alan.
4amun, dari alokasi tersebut akuntan tidak dapat menun'ukkan aliran kas atau pendapatan !ang didapat ole$ perusa$aan. isaln!a, untuk alokasi beban pen!usutan kendaraan !ang menun'ukkan penggunaan kendaraan sebesar alokasi
tersebut selama periode ber'alan. 4amun, tidak terdapat bukti ba$"a perusa$aan mengkonsumsi kendaraan sebesar nilai alokasi tersebut.
Selain itu, akuntan beranggapan laporan keuangan lebi$ berguna bagi pemba)a dengan adan!a alokasi beban. 4amun, pada ken!ataann!a alokasi
tersebut tidak men)erminkan nilai !ang sebenarn!a pada laporan keuangan.
ada ken!ataann!a penggunaan konsep alokasi pada umumn!a untuk meng$indari beban !ang timbul dari penggunaan 'asa appraisal dalam pen!usunan laporan keuangan.
3&3 u!u5a utu! #osep Alo!asi
Sala$ satu alasan !ang sangat kuat !ang dapat mendukung metode alokasi adala$ ob'ektifitasn!a. Alokasi memang merupakan 'alan tenga$ !ang tidak mutlak benar, namun metode tersebut mengalokasikan nilai !ang memang ter'adi ($arga perole$an ke dalam periode*periode !ang diestimasikan tela$
mengkonsumsi kos tersebut. Dengan demikian meskipun prinsip alokasi )enderung masi$ menggunakan estimasi, namun !ang dialokasikan tetap berdasarkan transaksi !ang memang ter'adi dan terdapat bukti transaksi !ang
menguatkan ob'ekti#itasn!a.
Selain itu, metode alokasi 'uga merupakan sala$ satu 'alan keluar untuk kos*kos !ang sulit untuk di)ari pasarn!a se$ingga sangat sulit untuk menggunakan nilai "a'ar ( fair value.
.AN.AN6AN ,N.,# PEN,-,N -.ANA" A#,N.AN-/ &1 Peadi5a
&ugas untuk pembuat standar adala$ membuat aturan agar laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi men!a'ikan informasi !ang rele#an dan representatif. Dalam $al ini, konsep penandingan tidak dapat digunakan untuk mengakui item*item pada laporan posisi keuangan !ang tidak memenu$i kriteria aset dan ke"a'iban. isaln!a $al tersebut ter'adi pada goodwill, tenaga ker'a, dan keka!aan intelektual
&* #oseratise
ada konsep konder#atisme, ter'adi asimetri informasi mengenai pengakuan beban dan laba. +onsep ini meng$aruskan untuk mengakui adan!a beban sesegera mungkin apabila ada kemungkinan beban tersebut akan ter'adi. 4amun dalam prinsip ini pengakuan laba tidak akan di)atat $ingga laba atau pendapatan tersebut benar*benar ter'adi. +onsep tersebut didasarkan ole$ asumsi skeptis akuntan atau ke$ati*$atian. 4amun 'ustru ak$irn!a konsep tersebut meng$asilkan informasi !ang tidak rele#an. +onsep konser#atisme ini tidak berfokus pada bukti transaksi, tetapi lebi$ pada ketakutan men!a'ikan nilai bersi$
aset dan laba terlalu tinggi. Dengan demikian informasi !ang mengandung pen!impangan konser#atisme bukanla$ merupakan informasi !ang netral. 1le$ karena itu pen!usun standar kini tela$ mere#isi peraturan dan meng$ilangkan konsep penandingan (matching concept dan konsep konser#atisme ini.
Biaya (Expenses) 14
&3 Masalah ,tu! Auditor
engakuan dan pengukuran beban $arusla$ sesuai dengan definisi dan kriteria beban itu sendiri. &idak berlakun!a lagi konsep penandingan dan konsep konser#atisme $arus dipa$ami betul ole$ auditor. Auditor $arus mema$ami se)ara mendalam mengenai definisi dan kriteria beban karena $al tersebut merupakan pedoman untuk menentukan apaka$ perusa$aan !ang diaudit tela$ men)atat
transaksi sesuai standar !ang tela$ ditentukan atau tidak.
+apitalisasi kos perusa$aan men'adi aset merupakan masala$ !ang )ukup rentan dan biasan!a material. Apabila perusa$aan mengakui kos sebagai aset pada$al transaksi atau ke'adian tersebut tidak memenu$i kriteria aset, maka bisa ter'adi pen)atatan aset !ang terlalu tinggi. isaln!a perusa$aan orldCom !ang bergerak di bidang pen!edia telepon 'arak 'au$ dan 'asa internet. orldCom bangkrut karena menkapitalisasi beban operasi !ang tidak tepat. orldCom memba!ar perusa$aan lain untuk mendapatkan $ak dalam mengakses 'aringan perusa$aan tersebut. Bia!a sebesar /S 8.? il!ar !ang digunakan sebagai bia!a memba!ar ke perusa$aan lain tersebut kemudian dianggap sebagai in#estasi modal karena dianggap memiliki manfaat ekonomi !ang besar bagi perusa$aan. emba!aran kos tersebut men)erminkan aliran keluar aset !ang $arus ditandingkan dengan pendapatan !ang di$asilkan dari penempatan 'asa telepon dan internet kepada konsumen di periode !ang sama. 3al tersebut mengakibatkan pen)atatan laba !ang terlalu tinggi.
Selain itu auditor 'uga $arus teliti dalam menganalisa pen)atatan beban !ang terlalu renda$. 3al ini biasan!a ter'adi agar laba perusa$aan terli$at tinggi. Conto$ kasus !ang ter'adi !aitu pengakuan aset $asil akuisisi ole$ perusa$aan !ang di)atat terlau renda$. Dengan demikian beban pen!usutan untuk periode*periode selan'utn!a pun akan lebi$ renda$ se$ingga laba akan terli$at lebi$ besar. raktek pen)atatan bia!a sekaligus !ang terlalu tinggi !ang timbul karena akuisisi atau
restrukturisasi dikenal sebagai akuntansi 5big bath. Selain itu terdapat pula praktek !ang dikenal sebagai 5cookie$jar !ang meng$itung beban masa depan
asala$ lain !ang memerlukan ketelitian auditor adala$ pen)atatan beban lainn!a !ang menggunakan estimasi, seperti persediaan !ang usang, 'aminan, kerugian dalam perkara $ukum, pembebanan piutang ragu*ragu dan kontrak pembangunan !ang dalam penger'aan. Auditor $arus menganalisa ke"a'aran atas
A.A" P,-.A#A
C$airiri, Anis dan Imam $oEali. @00:.%eori &kuntansi disi 'ertama. Semarang% Badan enerbit /ni#ersitas Diponegoro
odfre!, ., et.al. :99>. &ccounting %heory (th dition. S!dne!% o$n ile! and Sons
Ikatan Akuntansi Indonesia. @00>. Standar Akuntansi +euangan. akarta% Salemba mpat
Su"ard'ono. @0:0. %eori &kuntansi 'erekayasaan 'elaporan )euangan. 2og!akarta% BF