• Tidak ada hasil yang ditemukan

Roma 5 : 9. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Roma 5 : 9. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam susunan tabernakel, kita melihat bahwasanya kita harus melayani TUHAN dalam tahap-tahap yang semakin meningkat hingga semua hanya bagi DIA saja. Jika pada tingkat Mezbah Korban Bakaran ini berarti kita harus mewartakan bahwa satu-satunya yang bisa mendamaikan kita dengan ALLAH adalah korbanNYA Kristus dan ini berarti TUHAN mau DIA dilayani oleh orang-orang yang sudah dibenarkan dan yang sudah diperdamaikan dan diampuni dosa-dosanya oleh karena darah Yesus.

Roma 5 : 9

Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

Roma 3 : 10

seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.”

(2)

Jadi darah Yesus : 1. menebus kita, 2. membenarkan kita, 3. mendamaikan kita.

Ditebus artinya dibebaskan, dikeluarkan atau dilepaskan dari perhambaan dosa. Tidak ada satu manusia pun yang bisa membebaskan diri dari dosa dengan kekuatan sendiri. Hanya oleh darah Yesus kita bisa dibebaskan dari dosa.

1 Petrus 1 : 18 -19

(18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

(19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Dibenarkan (ini berbicara tentang status) artinya diangkat seperti belum pernah berbuat dosa, hidupnya dipulihkan. Sebelum diterbus, status kita adalah musuh-musuhNYA ALLAH, tapi

(3)

setelah ditebus, status kita menjadi sahabat-sahabatNYA ALLAH dan semua karena oleh darah Yesus. Walau seorang ibu saat ia melahirkan anak dia sampai menumpahkand arah, namun darah sang ibu tidak bisa membenarkan anaknya di hadapan ALLAH, hanya darah Yesus yang berkuasa melakukannya. Oleh darah Yesus yang telah tercurah di kayu salib hidup kita

dipulihkan, catatan dosa-dosa kita dihapuskan. Dari musuh ALLAH menjadi sahabat ALLAH. Dari kehidupan yang tanpa harapan menjadi ahli-ahli waris Kerajaan Sorga.

Didamaikan. 2 Korintus 5 : 19 - 21

(19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak

memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

(20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

(21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

(4)

Berita pendamaian adalah ciri keselamatan. Jadi kita bisa diterima oleh BAPA di Sorga oleh karena darah Yesus sudah membenarkan kita, bukan karena amal baik kita, bukan karena kurban-kurban kita maka ALLAH BAPA menerima kita, tidak. Tapi semua karena karya Kristus, korbanNYA di kayu salib, itulah yang membenarkan kita sehingga kita diterima oleh BAPA di Sorga. Walaupun nantinya kita akan berbuat baik, itu karena kita sudah lebih dulu dibenarkan oleh darah Yesus.

Inilah yang menjadi dasar atau fundamen bagi kita. Dan didamaikan ini berbicara tentang pemulihan hubungan atau rekonsiliasi. Hubungan yang sempat terputus oleh karena dosa sekarang dipulihkan oleh karya ketebusan TUHAN Yesus Kristus di kayu salib. Sekarang kita bisa berdoa kepada BAPA di Sorga secara langsung karena darah Yesus sudah mendamaikan kita, menyatukan kita kembali sehingga kita bisa menyembah kepada BAPA di Sorga.

Jadi Injil keselamatan yang isinya adalah tentang darah Yesus, inilah yang harus kita wartakan. Tidak ada yang bisa diselamatkan ataupun dibenarkan kecuali oleh darah Yesus. Ini berarti orang tersebut harus berangkat lebih dahulu dari darah Yesus, dating merendahkan hati, mendamaikan dirinya dan memohon ampun kepada TUHAN, maka BAPA di Sorga akan mengampuni dia.

Kita bukan hanya memberitakan tentang injil kemakmuran karena jangan sampai orang itu terlepas dari adat istiadat menjadi justru terikat oleh roh materialistis karena tidak mendengar berita tentang darah Yesus. Jika kita memberitakan tentang darah Yesus maka jika kelak orang tersebut diberkati maka dia dapat mempergunakan harta bendanya itu dalam tanda salib bukan untuk memuaskan hawa nafsu. Harta dalam tanda salib tersebut telah dimaterai dan dipercik oleh darah dan ia bisa mempergunakannya untuk melipat gandakan perbuatan baiknya kepada TUHAN dalam wujud kurban-kurban persembahannya, menjadi kaya di dalam TUHAN (1 Timotius 6 : 17 – 19

(5)

berbagi dengan sesama anggota tubuh Kristus. Segala yang kita miliki, biarlah darah Yesus memercikinya.

Kita harus dengar Injil tentang Yesus yang disalibkan supaya letak keberhasilan kekristenan kita adalah jika kedagingan kita ini bisa disalibkan, bukan pada banyak atau sedikitnya harta benda yang kita miliki. Daging dengan segala keinginannya, segala kemuliaan dan pujian yang kita miliki, semuanya kita tinggalkan dan kita hanya mau melakukan segala sesuatu demi kebesaran dan kemuliaan nama TUHAN. Keselamatan tidak ada pada nama lain, hanya pada nama TUHAN Yesus Kristus.

Banyak orang Kristen yang belum tahu menempatkan diri sebagai pengikut TUHAN padahal tinggal di negara dengan beraneka ragam kebudayaan. Kesalahan dari pada adat istiadat adalah jika arahnya ditujukan kepada penyembahan kepada orang mati.

Dalam suatu konferensi pengajaran mempelai pernah ditampilkan beragam pakaian dari latar belakang kebudayaan di Indonesia. Hal ini bukan merupakan suatu ritual, tapi untuk

menunjukkan bahwa pengajaran mempelai telah mencapai hingga ke pelosok-pelosok daerah di Indonesia. Tari-tarian dari kebudayaan dari Indonesia atau dari negara manapun juga tidak salah apabila ditarikan untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. Tapi jika tarian itu ditujukan kepada orang yang sudah mati dan ditarikan dengan hati yang takluk dan

(6)

Dalam adat suku Batak, mereka mempercayai dan merupakan kebanggan bagi mereka kalau orang yang sudah mati tersebut diberikan upacara adat karena menurut mereka, sahala dari mulajadi nabolon (sesembahan suku Batak) akan menyertai roh dari orang yang sudah mati tersebut dan roh ini akan tiba dengan selamat. Kata selamat ini yang terlebih lagi salah di hadapan TUHAN karena Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa tidak ada keselamatan di luar TUHAN Yesus Kristus.

Adat suku Batak pada acara kematian merupakan puncak dari seluruh rangkaian adat yang ada karena di dalam adat ini mereka mempercayai bahwa mulajadi raja nabolon memberikan

kemuliaan bagi roh orang mati yang diberi acara adat tersebut dan dengan kemuliaan yang roh orang mati tersebut terima roh tersebut bisa memberkati keturunannya yang masih hidup. Hal ini sungguh bertentangan dengan Firman TUHAN.

Oleh karena mereka mempercayai adanya keselamatan dengan penyertaan dari sahala

mulajadi nabolon inilah maka mereka berani mengatakan kalau lebih baik tidak ber TUHAN dari pada tidak beradat. Ini jelas bertentangan dengan Firman TUHAN. Adat istiadat bangsa Yahudi saja ditentang dengan keras oleh TUHAN Yesus. Yesus mengijinkan seseorang dari muridNYA untuk mengikuti DIA namun dia hendak pergi sebentar untuk menguburkan ayahnya tapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." (Matius 8 : 22)

Sebagai orang-orang yang telah dibenarkan oleh darah Yesus kita harus pergi mewartakan Injil ke seluruh penjuru dunia, sampai ke ujung dunia. Sebagaimana telah dijelaskan pada ibadah sebelumnya, bahwa karena bumi ini bulat maka ujung bumi dapat juga disebut dimana kita berdiri saat ini. Jadi ujung bumi dapat juga disebut dimana kita tinggal saat ini, dimana keluarga kita berada. Kita juga harus mewartakan Injil kepada keluarga kita.

(7)

Bagi yang masih memiliki orang tua, adalah tugas kita sebagai orang-orang yang telah ditebus darah Yesus untuk mempersiapkan ayah atau ibu atau orang tua kita supaya mereka siap dan diterima oleh BAPA jika kelak mereka meninggal nanti. Yakinkan pada mereka bahwa segala dosa yang mereka perbuat selama ini harus diselesaikan dan jika itu telah mereka lakukan, yakinkan hati mereka, dengan pertolongan Roh Kudus, bahwa mereka telah lepas dari segala jerat dan belenggu dosa. Kita harus melayani keluarga kita dan karena itu kita harus berdoa agar TUHAN membuka jalan bagi kita. Jika ada keluarga kita yang mengundang kita untuk datang maka kita harus datang sambil membawa misi dari TUHAN, memberitakan Injil, dengan sebelumnya kita berdoa dan berpuasa agar TUHAN mengurapi kita dan membuat perjalanan kita berhasil untuk kemuliaan nama TUHAN.

Jika ada kehidupan yang mengalami sakit parah tapi belum juga meninggal, mungkin TUHAN sedang menunggu karena ada hal yang harus diselesaikan. Jika TUHAN mengutus kita kepada kehidupan ini, kita harus mendoakan, dalam nama Yesus, agar jiwa ini dibebaskan dari segala ikatan roh jahat. Inilah misi kita dan kita tidak boleh tinggal diam. Jika ada kehidupan yang masih ada hutang, inipun harus diselesaikan atau dilunasi karena mungkin saja dia telah lepas dari adat istiadat tapi terikat pada roh materialistis dan ini harus dilepaskan dalam nama

TUHAN Yesus. Bagi kehidupan yang memiliki hutang pada orang lain, ia harus mohon berkat dari TUHAN agar bisa melunasi hutang-hutangnya. Jangan membiasakan diri untuk berhutang pada orang lain

Walau kita sudah ribuan kali makan Perjamuan Kudus, tapi jika belum pernah terjadi pengakuan dosa maka semua itu tidak akan ada artinya.

(8)

Sebagai orang yang sudah ditebus oleh darah Yesus kita adalah para misionarisNYA dan tugas pengutusan kita adalah mewartakan Injil Kristus karena kita adalah saksi Kristus. Bagi para orang tua yang sudah di dalam TUHAN tapi anak-anaknya belum di dalam TUHAN, orang tua tersebut harus mohon ampun kepada TUHAN terlebih bila orang tua tersebut belum bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya dan orang tua ini harus berdoa agar TUHAN memberi anugerah kepada anak-anakNYA agar mereka pun bisa ada di dalm TUHAN.

Para orang tua harus memiliki hati yang mengampuni anak-anaknya, agar tidak pernah

memiliki pola pikir “sekali salah tetap salah selamanya”. Dan orang tua tidak boleh berpikir atau menanamkan pola pikir pada anak-anaknya kalau “sorga di bawah telapak kaki ibu”.

Para anak-anak, jangan menyakiti hati orang tuamu. Sebagai anak-anak yang telah ditebus oleh TUHAN, jika TUHAN sudah memberkati kita dengan pekerjaan, sudah waktunya bagi kita untuk memperhatikan kebutuhan materi orang tua karena bisa jadi ini adalah kesempatan bagi kita untuk berbuat baik bagi orang tua kita di dalam TUHAN. Walau kita sudah menjadi hamba TUHAN, anak tetaplah anak.

Matius 15 : 4

Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.

(9)

Matthew 15 : 4 (KJV)

For God commanded, saying, Honour thy father and mother: and, He that curseth father or mother, let him die the death.

Matthew 15 : 4 (AMP)

For God commanded, Honor your father and your mother, and, He who curses or reviles or speaks evil of or abuses or treats improperly his father or mother, let him surely

come to his end by death. (Karena Allah memerintahkan, Hormatilah ayahmu dan ibumu, dan: Siapa yang mengutuk atau mencaci atau berbicara hal jahat tentang atau memperlakukan secara tidak benar ayahnya atau ibunya, ia pasti berakhir dengan kematiannya.)

TUHAN juga menghormati BapaNYA. Kita harus melayani orang tua kita dan menyampaikan kepada mereka bahwa pengampunan dosa hanya ada di dalam nama Yesus.

Dalam beberapa ibadah sebelumnya telah dijelaskan tentang melayani TUHAN pada tingkat Pintu Gerbang dan pada tingkat Mezbah Korban Bakaran. Sebagaimana dalam susunan Tabernakel (Bait ALLAH), urutan ketiga setelah Pintu Gerbang dan Mezbah Korban Bakaran adalah Kolam Pembasuhan.

(10)

Melayani TUHAN pada tingkat Kolam Pembasuhan.

Keluaran 38 : 8

Dibuatnyalah bejana pembasuhan dan juga alasnya dari tembaga, dari cermin-cermin para pelayan perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.

Exodus 38 : 8 (KJV)

And he made the laver of brass, and the foot of it of brass, of the lookingglasses of the women assembling, which assembled at the door of the tabernacle of the congregation.

Exodus 38 : 8 (KJV)

He made the laver and its base of bronze from the mirrors of the women who ministered at the door of the Tent of Meeting.

(11)

Jadi kolam pembasuhan itu terbuat dari cermin-cermin yang terbuat dari tembaga yang ditempah sedemikian rupa sampai mengkilat. Untuk membuat kolam pembasuhan ini ada cermin-cermin yang harus diserahkan oleh para pelayan perempuan. Pelayan perempuan ini adalah gambaran gereja TUHAN. Cermin adalah alat yang selalu ada pada perempuan dan cermin ini digunakan untuk menjaga mereka tetap tampil indah. Kaca (cermin) tidak dapat dipisahkan dari perempuan sebab perempuan tidak dapat dipisahkan dari keindahan.

Pengertian rohani dari ini adalah bahwa gereja TUHAN tidak boleh mempertahankan segala sesuatu yang dahulu pernah menjadi kebanggaannya, kemuliaannya.

TUHAN juga menghias mempelai wanitaNYA dan Yesus merawat mempelaiNYA sehingga iblis cemburu dan mau merusak kita agar Yesus tidak bia Yesus tidak menerima kita. Jika kita ada kesalahan cepat minta ampun agar TUHAN cepat mengampuni kita dan bisa menerima kita kembali.

Dalam kitab Kidung Agung kita bisa melihat bagaimana mempelai pria dan mempelai wanita saling memuji. TUHAN tidak pernah mempermalukan kita, DIA selalu menutup kita dengan darahNYA setiap kali kita mohon ampun padaNYA sehingga BAPA tetap mau menerima kita.

(12)

sebelum matahari terbenam maka menjadi kesalahan dan tidak bisa lagi saling mengampuni.

Jika ada pasanga hidup yang sedang bermasalah dan salah seorang dari mereka mengadukan permasalahan tersebut kepada saya selaku gembala mereka, dan juga kepada isteri saya, maka kami hanya mengingatkan kepada mereka bahwa yang menjatuhkan pilihan untuk menikah adalah pribadi itu sendiri dan oleh karenanya dia harus banyak sembahyang dan bergumul agar TUHAN buka jalan untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Kolam Pembasuhan adalah bayangan dari Baptisan Air yang adalah kelahiran baru. Sebagaimana untuk membuat kolam pembasuhan ini para pelayan perempuan harus

menyerahkan cermin mereka, demikian juga gereja TUHAN harus menyerahkan segala yang ada pada mereka agar kehendak TUHAN ada pada gereja TUHAN, agar kita bisa mengalami kelahiran baru.

Orang yang telah mengalami kelahiran baru akan menyerahkan segalanya kepada TUHAN. Segala kesehatannya, kecantikan atau ketampanannya, dan segala kebanggaan dipersembahk annya kepada TUHAN. Kalau tidak maka semua akan ia pakai untuk berbuat dosa zinah dan dosa-dosa lainnya. Demikian juga jika dia kaya dan memiliki pengaruh yang besar, jika tidak ia serahkan pada TUHAN maka akan ia pakai untuk berbuat dosa.

Kita harus menyerahkan segala keindahan kita kepada TUHAN untuk menggenapi kehendak TUHAN sehingga kemuliaan itu tidak akan layu dan akan semakin demi kemuliaan nama

(13)

TUHAN.

TUHAN mau segala yang indah pada kita dipersembahkan bagi DIA karena dengan hal ini akan membuat kita hidup dalam kekudusan dan kita bisa berbahagia karena kita menyerahkan hidup kita bagi DIA.

JIka kita menyerahkan segala yang ada pada kita untuk TUHAN maka TUHAN akan

mempercayakan pribadiNYA pada kita dan tidak akan ada yang bisa mengganggu kita. Sekali TUHAN beserta dengan kita DIA akan menyertai kita sampai selama-lamanya, itu sebabnya kita harus selalu menjaga kekudusan.

Yang lama sudah TUHAN kubur dan yang baru sudah TUHAN bangkitkan dan ini yang dimaksud dengan melayani TUHAN dalam tingkat Kolam Pembasuhan.

Hidup yang diubahkan TUHAN, inilah yang harus disaksikan kepada dunia. Kita bisa melanjutkan hidup kita karena kita sudah menyerahkan segalanya bagi DIA.

(14)

Hallelu YAH!!!

TUHAN Yesus memberkati kita.

Referensi

Dokumen terkait

Akhirnya kepada pengkritik yang masih mengolok-olok Tuhan Trinitas yang dianggap tidak sejelas dan sesederhana seperti Allah yang Esa mutlak satu, kita ingin

“Ibadah ini kita mulai dengan keyakinan bah- wa satu-satunya jalan menuju takhta karunia Bapa sudah dibuka yaitu melalui pengurba- nan Yesus Kristus yang sempurna di atas kayu