USULAN DESIGN SUB LINE TIPE BE 0:
STUDI KASUS PADA PT “XYZ”
Dyah Budiastuti
1; Teguh Adhi Pribadi
2ABSTRACT
A long with the increasing of market demand on XYZ company product, it will be opened a new design sub line in Surabaya. The purpose of this article is to give working station design suggestion and design sub line working element for production capacity 450 unit/day and measuring efficiency on every working station. That is why, it need a follow up research to get the description of the problems. The problems can be identified after that and then start with data collection that consist of company general data, working element data, and working measure data that collect from direct measurement using stopwatch. After the data is collected, the next step is process data to be use as a basic planning in developing working station.
Keywords: design, sub line design
ABSTRAK
Seiring dengan permintaan pasar yang meningkat terhadap produk PT XYZ maka akan dibuka jalur perakitan baru di Surabaya. Artikel bertujuan untuk memberikan usulan desain stasiun kerja dan elemen kerja lini perakitan (sub line) untuk kapasitas produksi 450 unit/hari dan mengukur efisiensi pada tiap stasiun kerja. Oleh karena itu, diperlukan penelitian pendahuluan untuk mendapatkan gambaran masalah yang ada. Setelah itu, masalah dapat diidentifikasikan kemudian dimulai kegiatan pengumpulan data yang antara lain terdiri dari data umum perusahaan, data elemen kerja, dan data pengukuran kerja yang didapat dari pengukuran langsung dengan stopwatch. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data untuk digunakan sebagai dasar perencanaan dalam pembentukan stasiun kerja.
Kata kunci: desain, lini perakitan
1
PENDAHULUAN
PT XYZ merupakan bagian dari PT Astra International yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor dan saat ini merupakan pabrik perakitan sepeda motor dengan jumlah produksi terbesar di seluruh Indonesia. Bersamaan dengan kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen, pengembangan proses produksi sepeda motor mulai diarahkan dari tingkat perakitan ketingkat full manufacturing. Sejalan dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, khususnya dalam bidang otomotif, menyebabkan persaingan antara perusahaan/industri yang bergerak di bidang otomotif semakin ketat. Hal itu membuat masing-masing perusahaan harus meningkatkan kepekaan akan peluang menghasilkan produk baru dan tidak lupa mengembangkan yang sudah ada. Pengkajian yang lebih mendalam mengarah bagaimana memberikan kelebihan pada suatu produk mengikuti selera konsumen yang terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Melihat kecenderungan permintaan pasar yang terus meningkat terhadap produk PT XYZ, muncul pemikiran untuk membuka jalur perakitan baru di Surabaya dengan salah satu tujuan untuk memasok kebutuhan pasar di daerah Indonesia Timur. Ide itu berakibat pada diperlukannya perencanaan stasiun kerja dan elemen kerja (sub line) yang baru, khususnya untuk kapasitas produksi 450 unit/hari.
PEMBAHASAN
Untuk merealisasikan rencana pembukaan jalur baru ini, dilakukan analisis menggunakan empat metode yang ada, yaitu Largest Candidate Rule, Ranked Positional
Weight, J-Wagon, dan Comsoal dengan batasan sebagai berikut.
1. Penyesuaian elemen kerja didasarkan pada flow process yang dipakai di plant Sunter. 2. Kapasitas produksi ditentukan 450 unit/hari.
3. Jam kerja 07.00 – 16.00 wib. a. Istirahat 1 jam
b. Persiapan awal 10 menit c. Persiapan akhir 10 menit
d. Total waktu kerja efektif = 27600 detik/hari
Metode Largest Candidate Rule memprioritaskan operasi yang memiliki jumlah waktu yang lebih besar untuk lebih dahulu dikelompokan dalam stasiun. Di samping itu, operasi dibedakan antara sisi kanan dan sisi kiri. Akibatnya, beberapa operasi dapat dikelompokan dalam kedua belah sisi sehingga stasiun kerja juga dipisahkan dalam dua sisi.
Metode Ranked Positional Weight memprioritaskan elemen kerja berdasarkan masing-masing nilai RPW dari operasi dan operasi yang memiliki nilai RPW lebih besar mendapat prioritas utama.
Metode J-Wagon memprioritaskan elemen kerja berdasarkan jumlah elemen yang bergantung pada elemen itu sendiri dan elemen yang memiliki waktu lebih besar pada elemen yang memiliki jumlah elemen pengikut yang sama mendapat prioritas utama. Stasiun kerja terbaik dipilih dengan memperhatikan pemerataan beban kerja di setiap stasiun kerja.
Metode Comsoal memprioritaskan elemen yang tidak memiliki elemen pendahulu dengan nilai probabilitas terbesar, antara probabilitas waktu baku dan probabilitas RPW. Gambar 1 sampai dengan Gambar 4 berikut memperlihatkan prosedur yang dilakukan untuk menganalisis masing-masing metode.
Gambar 1 Prosedur Metode Largest Candidate Rule START
Urutkan elemen pekerjaaan dalam tabel berdasarkan waktu terbesar hingga terkecil
Pilih elemen kerja dengan waktu baku terbesar
Data memenuhi Precedence
diagram ?
Data menyebabkan jumlah waktu stasiun kerja melebihi cycle time
Masih adakah elemen yang dapat ditambahkan tanpa melebihi cycle
time
Apakah semua elemen telah terpilih ?
Lanjutkan ke pembentukan stasiun kerja berikutnya
STOP
Pilih elemen kerja dengan waktu baku terbesar berikutnya
Masukkan elemen kerja ke dalam pembentukan stasiun kerja YA YA YA YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
Hapuskan elemen terpilih dari dalam tabel
Data memenuhi Precedence
diagram ?
Pilih elemen berikutnya yang tidak melebihi cycle time sesuai urutan dalam tabel
TIDAK
YA YA
Gambar 2 Prosedur Metode Ranked Positional Weight
Pilih elemen kerja dengan nilai RPW terbesar
Data memenuhi Precedence diagram ?
Data menyebabkan jumlah waktu stasiun kerja melebihi
cycle time
Masih adakah elemen yang dapat ditambahkan tanpa
melebihi cycle time
Apakah semua elemen telah
terpilih ?
Lanjutkan ke pembentukan stasiun kerja berikutnya
STOP
Pilih elemen kerja dengan nilai RPW terbesar berikutnya
Masukkan elemen kerja ke dalam pembentukan stasiun kerja
Y A Y A Y A Y A TIDA K TIDA K TIDA K TIDA K
Hapuskan elemen terpilih dari dalam tabel Data
memenuhi Precedence diagram ?
Pilih elemen berikutnya yang tidak melebihi cycle time sesuai urutan
dalam tabel
TIDA K
START
Urutkan elemen pekerjaaan dalam tabel berdasarkan nilai RPW terbesar hingga terkecil
Hitung nilai RPW untuk tiap elemen
YA YA
A
A
TIDAKAA
TIDAKAA
YAA
A
YAA
A
TIDAKAA
TIDAKAA
TIDAKAA
YAA
A
YAA
A
Gambar 3 Prosedur Metode Comsoal
START
Hitung nilai RPW untuk tiap elemen
Hitung probabilitas RPW dan waktu elemen untuk masing-masing elemen kerja
Buat tabel A untuk tiap elemen bersama dengan elemen yang mendahulunya
Buat tabel B untuk tiap elemen yang tidak memiliki elemen pendahulu
Buat tabel C untuk elemen kerja yang tidak menyebabkan jumlah waktu elemen-elemen pembentuk stasiun
melebihi cycle time
Apakah ada elemen dalam
tabel C?
Prioritaskan elemen kerja yang memiliki probabilitas terbesar pada prioritas pertama
Masukkan elemen pekerjaan dengan prioritas pertama dalam stasiun
Hapuskan elemen terpilih dari tabel A
Apakah semua elemen telah
terpilih?
STOP
Lanjutkan pembentukan stasiun berikutnya Tidak Ya Tidak Ya YA
A
A
Tidak YAA
A
TidakGambar 4 Prosedur Metode J-Wagon
START
Hitung jumlah elemen yang bergantung pada tiap elemen kerja
Urutkan elemen pekerjaan berdasarkan jumlah elemen yang bergantung pada tiap
elemen kerja dari yang terbesar hingga terkecil
Prioritaskan elemen yang memiliki waktu terbesar pada jumlah elemen bergantung
yang sama
Prioritaskan elemen yang memiliki waktu terbesar pada kolom yang sama
Urutkan elemen pekerjaan dalam sebuah tabel berdasarkan ketentuan di atas
Gambar 4 Prosedur J-Wagon (Lanjutan) A
Pilih elemen dengan urutan pertama
Data memenuhi precedence
diagram?
Data menyebabkan jumlah waktu stasiun melebihi cycle time?
Masukkan elemen ke dalam pembentukan stasiun
Hapuskan elemen terpilih dari dalam tabel
Masih ada elemen yang dapat ditambahkan tanpa
melebihi cycle time?
Apakah semua elemen telah
terpilllih
STOP
Pilih elemen dengan urutan berikutnya
Data memenuhi precedence
diagram?
Pilih elemen berikutnya yang tidak melebihi cycle time sesuai urutan dalam
tabel
Lanjutkan pembentukan stasiun berikutnya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya
Hasil analisis keempat metode, diperlihatkan pada tabel berikut. 1. Metode Largest Candidate Rule
Tabel 1 Urutan Operasi Berdasarkan Waktu Baku Terbesar
No Nama Operasi Waktu Baku
(detik)
Operasi yang Mendahului
Sisi Operasi
20 Pasang wire hearness 31.58 1 -
3 Scan bercode, check 22.70 2 -
42 Pasang cushion R rear set 19.64 19 RH
43 Pasang cushion L rear set 19.30 19 LH
29 Pasang stay start magnetic switch 16.87 27 RH
44 Pasang rod Rr brake 16.17 19 RH
24 Sambung kabel switch assy ke coil 15.79 23 RH
6 Operasi press mesin 15.47 5 -
28 Pasang rectifier comp regulate 15.36 19 RH
41 Pasang stay CDI unit 13.59 40 LH
13 Pasang bell steel under 12.44 8 -
52 Angkat engine, letakkan pada jig 11.72 18,22,25,31,33 36,37,41,42,43 44,47,48,51
LH
1 Angkat F/B, check 10.08 - -
26 Pasang magnetic starter 9.73 19 RH
37 Pasang BF 6mm 9.62 35 LH
39 Pasang winker relay 8.91 38 LH
21 Pasang coil assy 8.40 20,19 RH
38 Pasang unit comp CDI 8.38 19 LH
25 Jepit kabel W/H 8.07 24 RH
14 Kaitkan spring D ke hook main 7.90 12 LH
7 Letakan F/B pada jig 7.77 6 -
32 Pasang case battery 7.15 19 LH
22 Pasang NF 6mm (nut coil assy) 7.13 21 LH
30 Kaitkan magnetic starter 7.05 29 RH
34 Pasang grommet AC case 7.04 1 -
35 Pasang air cleaner assy 7.03 34,19 -
15 Pasang ps 3x25 ke main stand 6.52 14 LH
2 Operasi numbering mesin 6.27 1 -
9 Pasang pedal comp brake 6.09 8 LH
10 Pasang pipe Rr brake pivot 6.06 9 LH
5 Pasang race st top dan bottom 5.98 4 -
49 Pasang grommet cord 5.92 19 LH
Tabel 1 Urutan Operasi Berdasarkan Waktu Baku Terbesar (lanjutan)
23 Pasang switch assy stop 5.84 21 RH
40 Sambung kabel CDI ke winker relay
5.80 39 LH
11 Pasang stand comp main 5.79 10 -
33 Pasang BF 6mm 5.79 32 LH
36 Pasang BF 6mm 5.74 35 RH
27 Pasang NF 6mm 5.70 26 RH
17 Pasang rubber stand stopper 5.58 16 -
51 Pasang BF 6x12 5.58 50 LH
54 Pasang BW 8x20 5.56 53 LH
45 Pasang tank comp fuel 5.56 19 -
19 Balik F/B 5.54 13,17 -
53 Pasang bar comp stand 4.67 52 LH
50 Pasang catch comp seat 4.67 49 LH
8 Balik F/B 4.58 7 -
48 Tempelkan label helmat holder 4.49 19 LH
47 Sambungkan kabel tube tank 4.47 46 -
18 Sambungkan W/H ke rectifier comp
4.47 20,28 RH
12 Kaitkan hook main stand spring 4.43 11 -
16 Kaitkan spring D ke stand comp 4.42 15 LH
46 Rapikan tube tank comp fuel 4.26 45 -
31 Rapikan kabel pada F/B 3.66 30 -
Total 474.19
Tabel 2 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Largest Candidate Rule
Stasiun Operasi Waktu Baku Jumlah waktu Efisiensi Lini
I 1 20 34 2 10.08 31.58 7.04 6.27 41.66 48.70 54.97 89.63% II 3 4 5 6 7 22.70 5.86 5.98 15.47 7.77 28.56 34.54 50.01 57.78 94.21%
Tabel 2 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Largest Candidate Rule (lanjutan)
III 8 13 9 10 11 12 14 15 16 4.58 12.44 6.09 6.06 5.79 4.43 7.90 6.52 4.42 17.02 23.11 29.17 34.96 39.39 47.29 53.81 58.23 LH 94.95% IV 17 19 42 44 26 5.58 5.54 19.64 16.17 9.73 11.12 30.76 46.93 56.66 RH 92.39% V 43 38 39 32 35 37 19.30 8.38 8.91 7.15 7.03 9.62 27.68 36.55 43.74 50.77 60.39 LH 98.47% VI 28 21 23 24 25 36 15.36 8.40 5.84 15.79 8.07 5.74 23.76 29.60 45.39 53.46 59.20 RH 96.53% VII 22 49 40 41 33 45 50 51 48 7.13 5.92 5.80 13.59 5.79 5.56 4.67 5.58 4.49 13.05 18.85 32.44 38.23 43.79 48.46 54.04 58.53 RH 95.43%
Tabel 2 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Largest Candidate Rule (lanjutan)
VIII 27 29 30 18 46 47 31 5.70 16.87 7.05 4.47 4.26 4.47 3.66 22.57 29.62 34.09 38.35 42.82 46.48 LH 75.79% IX 52 53 54 11.72 4.67 5.56 16.39 21.95 LH 35.79%
Tabel 3 Mean Square Idle Time Tiap Operator Berdasarkan Metode Largest Candidate Rule
Stasiun Mean Square Idle Time
1 40.45 2 12.60 3 9.61 4 21.81 5 0.88 6 4.54 7 7.84 8 220.52 9 1550.78 Total 1869.03
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa jumlah stasiun kerja adalah sebanyak 8 buah sehingga dapat dihitung efesiensi lini total sebagai berikut.
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle
time) ] x 100%
Efisiensi Lini Total =
Dengan Mean Square Idle Time operator =
474.19
9 x 61.33
x 100% = 85.91%
1869.03
2. Metode Ranked Positional Weight
Tabel 4 Urutan Operasi Berdasarkan Nilai RPW Terbesar
No Nama Operasi Waktu Baku
(detik) RPW Operasi yang Mendahului Sisi Operasi 1 Angkat F/B, check 10.08 659.91 -
2 Operasi numbering mesin 6.27 633.16 1 -
3 Scan bercode, check 22.70 626.91 2 -
4 Selipkan barcode, geser 5.86 604.21 3 -
5 Pasang race st top dan
bottom
5.98 598.35 4 -
6 Operasi press mesin 15.47 592.27 5 -
7 Letakan F/B pada jig 7.77 576.90 6 -
8 Balik F/B 4.58 569.13 7 -
9 Pasang pedal comp brake 6.09 552.11 8 LH
10 Pasang pipe Rr brake pivot 6.06 546.02 9 LH
11 Pasang stand comp main 5.79 539.96 10 -
12 Kaitkan hook main stand
spring
4.43 534.17 11 -
14 Kaitkan spring D ke hook
main
7.90 529.74 12 LH
15 Pasang ps 3x25 ke main
stand
6.52 521.84 14 LH
13 Pasang bell steel under 12.44 517.76 8 -
16 Kaitkan spring D ke stand
comp
4.42 515.32 15 LH
17 Pasang rubber stand
stopper
5.58 510.90 16 -
19 Balik F/B 5.54 505.32 13,17 -
20 Pasang wire hearness 31.58 103.23 1 -
21 Pasang coil assy 8.40 67.18 20,19 RH
26 Pasang magnetic starter 9.73 64.96 19 RH
38 Pasang unit comp CDI 8.38 58.63 19 LH
27 Pasang NF 6mm 5.70 55.23 26 RH
23 Pasang switch assy stop 5.84 51.65 21 RH
39 Pasang winker relay 8.91 50.25 38 LH
29 Pasang stay start magnetic
switch
16.87 49.53 27 RH
24 Sambung kabel switch assy
ke coil
15.79 45.81 23 RH
34 Pasang grommet AC case 7.04 44.75 1 -
28 Pasang rectifier comp
regulate
15.36 41.78 19 RH
42 Pasang cushion R rear set 19.64 41.59 19 RH
40 Sambung kabel CDI ke
winker relay
Tabel 4 Urutan Operasi Berdasarkan Nilai RPW Terbesar (lanjutan)
43 Pasang cushion L rear set 19.30 41.25 19 LH
49 Pasang grommet cord 5.92 38.12 19 LH
44 Pasang rod Rr brake 16.17 38.12 19 RH
35 Pasang air cleaner assy 7.03 37.71 34,19 -
45 Pasang tank comp fuel 5.56 36.24 19 -
41 Pasang stay CDI unit 13.59 35.54 40 LH
32 Pasang case battery 7.15 34.89 19 LH
30 Kaitkan magnetic starter 7.05 32.66 29 RH
50 Pasang catch comp seat 4.67 32.20 49 LH
37 Pasang BF 6mm 9.62 31.57 35 LH
46 Rapikan tube tank comp
fuel
4.26 30.68 45 -
25 Jepit kabel W/H 8.07 30.02 24 RH
22 Pasang NF 6mm (nut coil
assy)
7.13 29.08 21 LH
33 Pasang BF 6mm 5.79 27.74 32 LH
36 Pasang BF 6mm 5.74 27.69 35 RH
51 Pasang BF 6x12 5.58 27.53 50 LH
48 Tempelkan label helmat
holder
4.49 26.44 19 LH
47 Sambungkan kabel tube
tank
4.47 26.42 46 -
18 Sambungkan W/H ke
rectifier comp
4.47 26.42 20,28 RH
31 Rapikan kabel pada F/B 3.66 25.61 30 -
52 Angkat engine, letakkan
pada jig
11.72 21.95 18,22,25,31,33
36,37,41,42,43 44,47,48,51
LH
53 Pasang bar comp stand 4.67 10.23 52 LH
54 Pasang BW 8x20 5.56 5.56 53 LH
Total 474.19
Tabel 5 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Nilai RPW Terbesar
Stasiun Operasi Waktu Baku Waktu Kumulatif Efisiensi
I 1 2 3 4 5 34 10.08 6.27 22.70 5.86 5.98 7.04 16.35 39.05 44.91 50.89 57.93 94.46%
Tabel 5 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Nilai RPW Terbesar (lanjutan)
II 6 7 8 9 10 11 12 14 15.47 7.77 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43 7.90 23.24 27.82 33.91 39.97 45.76 50.19 58.09 94.72% III 20 15 13 16 17 31.58 6.52 12.44 4.42 5.58 38.10 50.54 54.96 60.54 98.71% IV 19 26 21 27 23 29 35 5.54 9.73 8.40 5.70 5.84 16.87 7.03 15.27 23.67 29.37 35.21 52.08 59.11 96.38% V 38 39 40 43 49 45 32 8.38 8.91 5.80 19.30 5.92 5.56 7.15 17.29 23.09 42.39 48.31 53.87 61.02 99.49% VI 24 28 42 30 15.79 15.36 19.64 7.05 31.15 50.79 57.84 94.31% VII 44 46 25 36 18 47 31 16.17 4.26 8.07 5.74 4.47 4.47 3.66 20.43 28.50 34.24 38.71 43.18 46.84 76.37%
Tabel 5 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Nilai RPW Terbesar (lanjutan)
VIII 41 50 37 22 33 51 48 13.59 4.67 9.62 7.13 5.79 5.58 4.49 18.26 27.88 35.01 40.80 46.36 50.87 82.94% IX 52 53 54 11.72 4.67 5.56 16.39 21.95 LH 35.79%
Tabel 6 Mean Square Idle Time Tiap Operator Berdasarkan Nilai RPW Terbesar
Operator Mean Square Idle Time
1 11.56 2 10.50 3 0.62 4 4.93 5 0.10 6 12.18 7 226.20 8 109.41 9 1550.78 Total 1926.28
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle
time) ] x 100%
Efisiensi Lini Total =
Mean Square Idle Time =
474.19
9x61.33
X 100% = 85.91%
1926.28
9
3. Metode J-Wagon
Tabel 7 Urutan Operasi
Berdasarkan Jumlah Elemen yang Bergantung
No Nama Operasi Waktu
Baku (detik) Jumlah Operasi yang bergantung Operasi yang mendahului Sisi Operasi 1 Angkat F/B, check 10.08 53 -
2 Operasi numbering mesin 6.27 50 1 -
3 Scan bercode, check 22.70 49 2 -
4 Selipkan barcode, geser 5.86 48 3 -
5 Pasang race st top dan bottom
5.98 47 4 -
6 Operasi press mesin 15.47 46 5 -
7 Letakan F/B pada jig 7.77 45 6 -
8 Balik F/B 4.58 44 7 -
9 Pasang pedal comp brake 6.09 42 8 LH
10 Pasang pipe Rr brake pivot 6.06 41 9 LH
11 Pasang stand comp main 5.79 40 10 -
12 Kaitkan hook main stand spring
4.43 39 11 -
14 Kaitkan spring D ke hook main
7.90 38 12 LH
15 Pasang ps 3x25 ke main stand
6.52 37 14 LH
16 Kaitkan spring D ke stand comp
4.42 36 15 LH
13 Pasang bell steel under 12.44 35 8 -
17 Pasang rubber stand stopper 5.58 35 16 -
19 Balik F/B 5.54 34 13,17 -
20 Pasang wire hearness 31.58 9 1 -
26 Pasang magnetic starter 9.73 7 19 RH
21 Pasang coil assy 8.40 7 20,19 RH
38 Pasang unit comp CDI 8.38 6 19 LH
34 Pasang grommet AC case 7.04 6 1 -
27 Pasang NF 6mm 5.70 6 26 RH
29 Pasang stay start magnetic switch
16.87 5 27 RH
39 Pasang winker relay 8.91 5 38 LH
35 Pasang air cleaner assy 7.03 5 34,19 -
49 Pasang grommet cord 5.92 5 19 LH
23 Pasang switch assy stop 5.84 5 21 RH
45 Pasang tank comp fuel 5.56 5 19 -
24 Sambung kabel switch assy ke coil
Tabel 7 Urutan Operasi
Berdasarkan Jumlah Elemen yang Bergantung (lanjutan) 28 Pasang rectifier comp
regulate
15.36 4 19 RH
32 Pasang case battery 7.15 4 19 LH
30 Kaitkan magnetic starter 7.05 4 29 RH
40 Sambung kabel CDI ke winker relay
5.80 4 39 LH
50 Pasang catch comp seat 4.67 4 49 LH
46 Rapikan tube tank comp fuel
4.26 4 45 -
42 Pasang cushion R rear set 19.64 3 19 RH
43 Pasang cushion L rear set 19.30 3 19 LH
44 Pasang rod Rr brake 16.17 3 19 RH
41 Pasang stay CDI unit 13.59 3 40 LH
37 Pasang BF 6mm 9.62 3 35 LH
25 Jepit kabel W/H 8.07 3 24 RH
22 Pasang NF 6mm (nut coil assy)
7.13 3 21 LH
33 Pasang BF 6mm 5.79 3 32 LH
36 Pasang BF 6mm 5.74 3 35 RH
51 Pasang BF 6x12 5.58 3 50 LH
48 Tempelkan label helmat holder
4.49 3 19 LH
47 Sambungkan kabel tube tank
4.47 3 46 -
18 Sambungkan W/H ke rectifier comp
4.47 3 20,28 RH
31 Rapikan kabel pada F/B 3.66 3 30 -
52 Angkat engine, letakkan
pada jig
11.72 2 18,22,25,31,33
36,37,41,42,43 44,47,48,51
LH
53 Pasang bar comp stand 4.67 1 52 LH
54 Pasang BW 8x20 5.56 0 53 LH
Tabel 8 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode J-Wagon
Stasiun Operasi Waktu Baku Waktu Kumulatif Efisiensi
I 1 2 3 4 5 34 10.08 6.27 22.70 5.86 5.98 7.04 16.35 39.05 44.91 50.89 57.93 94.46% II 6 7 8 9 10 11 12 14 15.47 7.77 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43 7.90 23.24 27.82 33.91 39.97 45.76 50.19 58.09 LH 94.72% III 15 16 13 17 19 38 39 35 6.52 4.42 12.44 5.58 5.54 8.38 8.91 7.03 10.94 23.38 28.96 34.50 42.88 51.79 58.82 LH 95.91% IV 20 26 21 27 23 31.58 9.73 8.40 5.70 5.84 41.31 49.71 55.41 61.25 RH 99.87% V 29 45 24 28 30 16.87 5.56 15.79 15.36 7.05 22.43 38.22 53.58 60.63 RH 98.86%
Tabel 8 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode J-Wagon (lanjutan)
VI 49 32 40 50 46 43 41 5.92 7.15 5.80 4.67 4.26 19.30 13.59 13.07 18.87 23.54 27.80 47.10 60.69 LH 98.96% VII 42 44 25 36 47 18 19.64 16.17 8.07 5.74 4.47 4.47 35.81 43.88 49.62 54.09 58.56 RH 95.48% VIII 37 22 33 51 48 31 52 53 54 9.62 7.13 5.79 5.58 4.49 3.66 11.72 4.67 5.56 16.75 22.54 28.12 32.61 36.27 47.99 52.66 58.22 LH 94.93%
Tabel 9 Mean Square Idle Time Tiap Operator Berdasarkan Metode J-Wagon
Stasiun Mean Square Idle Time
1 11.56 2 10.48 3 6.30 4 0.006 5 0.49 6 0.41 7 7.67 8 9.67 Total 46.586
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle
time) ] x 100%
Efisiensi Lini total =
Mean Square Idle Time =
4. Metode Comsoal
Probabilitas Waktu Baku = n1 / n
= 31.58 / 474.19 = 0.0666 Probabilitas RPW = n1 / n
= 91.63 / 3560.04 = 0.0257
Tabel 10 Urutan Operasi Berdasarkan Probabilitas Maks. Terbesar
No Nama Operasi Waktu
Baku (detik) RPW Probabilitas Waktu Baku Probabilitas RPW Probabilitas Maks
20 Pasang wire hearness 10.08 103.23 0.0666 0.0090 0.0666
1 Angkat F/B, check 31.58 659.91 0.0213 0.0573 0.0553
2 Operasi numbering mesin 6.27 633.16 0.0132 0.0549 0.0549
3 Scan bercode, check 22.70 626.91 0.0479 0.0544 0.0544
4 Selipkan barcode, geser 5.86 604.21 0.0124 0.0524 0.0524
5 Pasang race st top dan bottom
5.98 598.35 0.0126 0.0519 0.0519
6 Operasi press mesin 15.47 592.37 0.0326 0.0514 0.0514
7 Letakan F/B pada jig 7.77 576.90 0.0164 0.0501 0.0501
8 Balik F/B 4.58 569.13 0.0096 0.0494 0.0494
9 Pasang pedal comp brake 6.09 552.11 0.0128 0.0479 0.0479
10 Pasang pipe Rr brake pivot 6.06 546.02 0.0128 0.0474 0.0474
11 Pasang stand comp main 5.79 539.96 0.0122 0.0469 0.0469
12 Kaitkan hook main stand spring
4.43 534.17 0.0093 0.0464 0.0464
14 Kaitkan spring D ke hook main
7.90 529.74 0.0167 0.0460 0.0460
15 Pasang ps 3x25 ke main stand
6.52 521.84 0.0138 0.0453 0.0453
13 Pasang bell steel under 12.44 517.76 0.0262 0.0449 0.0449
16 Kaitkan spring D ke stand comp 4.42 515.32 0.0093 0.0447 0.0447
474.19
8 x 61.33
X 100% = 96.65%
46.586
8
= 5.823 detik
Tabel 10 Urutan Operasi
Berdasarkan Probabilitas Maks. Terbesar (lanjutan)
17 Pasang rubber stand stopper 5.58 510.90 0.0118 0.0443 0.0443
19 Balik F/B 5.54 505.32 0.0117 0.0439 0.0439
42 Pasang cushion R rear set 19.64 41.59 0.0414 0.0036 0.0414
43 Pasang cushion L rear set 19.30 41.25 0.0407 0.0036 0.0407
29 Pasang stay start magnetic switch
16.87 49.53 0.0356 0.0043 0.0356
44 Pasang rod Rr brake 16.17 38.12 0.0341 0.0033 0.0341
24 Sambung kabel switch assy ke coil
15.79 45.81 0.0333 0.0040 0.0333
28 Pasang rectifier comp regulate
15.36 41.78 0.0324 0.0036 0.0324
41 Pasang stay CDI unit 13.59 35.54 0.0287 0.0031 0.0287
52 Angkat engine, letakkan
pada jig
11.72 21.95 0.0247 0.0019 0.0247
26 Pasang magnetic starter 9.73 64.96 0.0205 0.0056 0.0205
37 Pasang BF 6mm 9.62 31.57 0.0203 0.0027 0.0203
39 Pasang winker relay 8.91 50.25 0.0188 0.0044 0.0188
21 Pasang coil assy 8.40 67.18 0.0177 0.0058 0.0177
38 Pasang unit comp CDI 8.38 58.63 0.0177 0.0051 0.0177
25 Jepit kabel W/H 8.07 30.02 0.0170 0.0026 0.0170
32 Pasang case battery 7.15 34.89 0.0151 0.0030 0.0151
22 Pasang NF 6mm (nut coil assy)
7.13 29.08 0.0150 0.0025 0.0150
30 Kaitkan magnetic starter 7.05 32.66 0.0149 0.0028 0.0149
34 Pasang grommet AC case 7.04 44.75 0.0149 0.0039 0.0149
35 Pasang air cleaner assy 7.03 37.71 0.0148 0.0033 0.0148
49 Pasang grommet cord 5.92 38.12 0.0125 0.0033 0.0125
23 Pasang switch assy stop 5.84 51.65 0.0123 0.0045 0.0123
40 Sambung kabel CDI ke winker relay 5.80 41.34 0.0122 0.0036 0.0122 33 Pasang BF 6mm 5.79 27.74 0.0122 0.0024 0.0122 36 Pasang BF 6mm 5.74 27.69 0.0121 0.0024 0.0121 27 Pasang NF 6mm 5.70 55.23 0.0120 0.0048 0.0120 51 Pasang BF 6x12 5.58 27.53 0.0118 0.0024 0.0118
45 Pasang tank comp fuel 5.56 36.24 0.0117 0.0031 0.0117
54 Pasang BW 8x20 5.56 5.56 0.0117 0.0005 0.0117
50 Pasang catch comp seat 4.67 32.20 0.0098 0.0028 0.0098
53 Pasang bar comp stand 4.67 10.23 0.0098 0.0009 0.0098
48 Tempelkan label helmat holder
4.49 26.44 0.0095 0.0023 0.0095
47 Sambungkan kabel tube tank
4.47 26.42 0.0094 0.0023 0.0094
18 Sambungkan W/H ke rectifier comp
Tabel 10 Urutan Operasi
Berdasarkan Probabilitas Maks. Terbesar (lanjutan) 46 Rapikan tube tank comp
fuel
4.26 30.68 0.0090 0.0027 0.0090
31 Rapikan kabel pada F/B 3.66 25.61 0.0077 0.0022 0.0077
Total 474.19 3560.04 1.00000 1.00000
Tabel 11 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Comsoal
Stasiun Operasi Waktu baku Waktu kumulatif Efisiensi
I 1 20 2 34 10.08 31.58 6.27 7.04 41.66 47.93 54.97 89.63% II 3 4 5 6 7 22.70 5.86 5.98 15.47 7.77 28.56 34.54 50.01 57.78 94.21% III 8 9 10 11 12 14 15 13 16 4.58 6.09 6.06 5.79 4.43 7.90 6.52 12.44 4.42 10.67 16.73 22.52 26.95 34.85 41.37 53.81 58.23 LH 94.95% IV 17 19 42 44 26 5.58 5.54 19.64 16.17 9.73 11.12 30.76 46.93 56.66 RH 92.39% V 43 38 39 32 35 37 19.30 8.38 8.91 7.15 7.03 9.62 27.68 39.59 43.74 50.77 60.39 LH 98.47%
Tabel 11 Lini Perakitan Stasiun Kerja Usulan Berdasarkan Metode Comsoal (lanjutan)
VI 28 21 27 29 30 23 15.36 8.40 5.70 16.87 7.05 5.84 23.76 29.46 46.33 53.38 59.22 RH 96.56% VII 24 25 36 45 18 46 47 31 15.79 8.07 5.74 5.56 4.47 4.26 4.47 3.66 23.86 29.60 35.16 39.63 43.89 48.36 52.02 RH 84.82% VIII 22 49 40 41 33 50 51 48 7.13 5.92 5.80 13.59 5.79 4.67 5.58 4.49 13.05 18.85 32.44 38.23 42.90 48.48 52.97 LH 86.37% IX 52 53 54 11.72 4.67 5.56 16.39 21.95 LH 35.79%
Tabel 12 Mean Square Idle Time
Berdasarkan Metode Comsoal
Stasiun Mean Square Idle Time
1 40.45 2 12.60 3 9.61 4 21.81 5 0.88 6 4.45 7 86.68 8 69.89 9 1550.78 Total 1797.15
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle
time) ] x 100%
Efisiensi Lini Total =
Mean Square Idle Time =
Dari hasil pengumpulan data yang telah diolah, dapat dibuat suatu tabel perbandingan efisiensi performansi untuk masing-masing metode penyeimbangan lini perakitan yang terdiri atas perbandingan nilai efisiensi lini yang menunjukkan performansi stasiun kerja dan perbandingan nilai Mean Square Idle Time yang menunjukkan performansi operator.
Tabel 13 Perbandingan Efisiensi Lini Hasil Metode Penyeimbangan Lini
Metode
Jumlah Stasiun Kerja
Efisiensi Stasiun Kerja (%) Efisi
ensi Lini Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Largest Candid ate Rule 9 54.97 57.78 58.23 56.66 60.39 59.20 58.53 46.48 21.95 85.91 Ranked Position al Weight 9 57.93 58.09 60.54 59.11 61.02 57.84 46.48 50.87 21.95 85.91 J – Wagon 8 57.93 58.09 58.82 61.25 60.63 60.69 58.56 58.22 - 96.65 COMS OAL 9 54.97 57.78 58.23 56.66 60.39 59.22 52.02 52.97 21.95 85.91
Tabel 14 Perbandingan Mean Square Idle Time Operator Hasil Metode Penyeimbangan Lini
Operator
Mean Square Idle Time (detik2) Largest Candidate Rule Ranked Positional Weight J – Wagon COMSOAL 1 40.45 11.56 11.56 40.45
= 199.68 detik
1797.15
9
474.19
9 x 61.33
X 100% = 85.91%
Tabel 14 Perbandingan Mean Square Idle Time Operator Hasil Metode Penyeimbangan Lini (lanjutan)
2 12.60 10.50 10.48 12.60 3 9.61 0.62 6.30 9.61 4 21.81 4.93 0.006 21.81 5 0.88 0.10 0.49 0.88 6 4.54 12.18 0.41 4.45 7 7.84 226.20 7.67 86.68 8 220.52 109.41 9.67 69.89 9 1550.78 1550.78 - 1550.78 Total Mean Square Idle Time 1869.03 1926.28 46.586 1797.15
Dilihat dari tabel perbandingan efisiensi lini dan Mean Square Idle Time dari masing-masing metode yang telah dibuat, terlihat bahwa usulan lini perakitan menggunakan metode penyeimbangan lini J-Wagon adalah yang terbaik. Hal itu didasarkan pada hal berikut.
• Tingkat efisiensi lini yang terbesar, yaitu 96.65%.
• Performansi operator yang ditunjukkan oleh Mean Square Idle Time operator yang bukan hanya rendah namun juga cukup merata untuk setiap operator.
Berikut ini merupakan hasil pembentukan stasiun kerja berdasarkan metode J-Wagon.
Stasiun No Nama Operasi Waktu Total Efisiensi
I 1 2 3 4 5 34 Angkat F/B, check Operasi numbering mesin Scan barcode, check Selipkan barcode, geser Pasang race st top dan bottom Pasang grommet AC case
57.93 94.46% II 6 7 8 9 10 11 12 14
Operasi press mesin Letakan F/B pada jig Balik F/B
Pasang pedal comp brake Pasang pipe Rr brake pivot Pasang stand comp main Kaitkan hook main stand spring Kaitkan spring D ke hook main
58.09
LH
94.72% III 15
16
Pasang ps 3x25 ke main stand Kaitkan spring D ke stand comp
13 17 19 38 39 35
Pasang ball steel under Pasang rubber stand stopper Balik F/B
Pasang unit comp CDI Pasang winker relay Pasang air cleaner assy
58.82 95.91% IV 20 26 21 27 23
Pasang wire hearness Pasang magnetic starter Pasang coil assy Pasang NF 6mm Pasang switch assy stop
61.25 RH 99.87% V 29 45 24 28 30
Pasang stay start magnetic switch Pasang tank comp fuel
Sambung kabel switch assy ke coil
Pasang rectifier comp regulate Kaitkan magnetic starter
60.63 RH 98.86% VI 49 32 40 50 46 43 41
Pasang grommet cord Pasang case battery
Sambung kabel CDI ke winker relay
Pasang catch comp seat Rapikan tube tank comp fuel Pasang cushion L rear set Pasang stay CDI unit
60.69 LH 98.96% VII 42 44 25 36 47 18
Pasang cushion R rear set Pasang rod Rr brake Jepit kabel W/H
Pasang BF 6mm (air cleaner assy) Sambungkan kabel tube tank Sambungkan W/H ke rectifier comp 58.56 RH 95.48% VIII 37 22 33 51 48 31 52 53 54
Pasang BF 6mm (air cleaner assy) Pasang NF 6mm (nut coil assy) Pasang BF 6mm (case battery) Pasang BF 6x12 (catch comp seat) Tempelkan label helmat holder Rapikan kabel pada F/B
Angkat engine, letakkan pada jig Pasang bar comp stand
Pasang BW 8x20
58.22
LH
Stasiun Mean Square Idle Time 1 11.56 2 10.48 3 6.30 4 0.006 5 0.49 6 0.41 7 7.67 8 9.67
Efisiensi Lini Total = [ (Jumlah total waktu seluruh stasiun kerja/(banyak stasiun x cycle
time) ] x 100%
Efisiensi Lini total =
Mean Square Idle Time =
PENUTUP
Lini perakitan dengan metode J-Wagon ini akan lebih baik, bila dalam pengimplementasiannya memperhatikan aspek sebagai berikut.
1. Pemilihan dan pengaturan peralatan dan prasarana lainnya. 2. Pengaturan material handling.
3. Ergonomi dari masing-masing operator.
474.19
8 x 61.33
X 100% = 96.65%
46.586
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study: Design and Measurement of Work. Los Angeles, California: John Wiley & Sons, Inc.
Bedworth, David D. and James E Bailey. 1987. Integrated Production Control System:
Management, Analysis, Design. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Buffa, Elwood S. and Rakesh K. Sarin. 1987. Modern Production/Operations
Management. Eight Edition. University of California, Los Angeles: John Wiley
& Sons.
Groover, Mikell P. 1987. Automation Production System and Computer-Integrated
Manufacture. USA: Prentice Hall, Inc.
Sutalaksana, Iftikar Z., Anggawisastra, dan Tjakraatmadja. 1979. Teknik Tata Cara
Kerja. Bandung: Departemen Teknik Industri ITB.