KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TEMA, ARAH KEBIJAKAN, DAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN RKP 2017
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas
Disampaikan dalam Rapat Kerja Penyusunan RKP 2017
Jakarta, 22 Februari 2016
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
•
Dasar hukum
Slide 4
•
Permasalahan Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan
Slide 5
•
Arahan Presiden terkait Penyusunan RKP 2017
Slide 6
•
Pendekatan Pembangunan: Holistik, Tematik,
Terintegrasi, dan Spasial
Slide 7
•
Ilustrasi Perencanaan Terintegrasi : Pembangunan
Kedaulatan Pangan
Slide 8-15
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMN) 2015-2019
•
Visi dan Misi Pembangunan 2015-2019
Slide 17
•
Strategi Pembangunan Nasional
Slide 18
•
Sasaran Pembangunan RPJMN 2015-2019
Slide 19
•
Target Pertumbuhan Ekonomi 2017
Slide 20
TEMA RKP 2017
•
Tema RKP 2017
Slide 21
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
•
Revolusi Mental
Slide 24-26
•
Pembangunan Pendidikan
Slide 27-29
•
Pembangunan Kesehatan
Slide 30-32
•
Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Slide 33-35
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
•
Pembangunan Kedaulatan Pangan
Slide 37-39
•
Pembangunan Kedaulatan Energi
Slide 41-42
•
Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan
Slide 43-46
•
Pembangunan Pariwisata
Slide 47-51
•
Pembangunan Industri/KEK
Slide 52-56
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
•
Pemerataan Antarkelompok Pendapatan
Slide 58-60
•
Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal
Slide 61-63
•
Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan
Slide 64-66
•
Pengembangan Konektivitas Nasional
Slide 67-68
PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN
•
Pembangunan Polhukhankam
Slide 70-72
PENUTUP
•
Penutup
Slide 74-76
•
Jadwal Penyusunan RKP 2017
Slide 77
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Slide - 4
DASAR HUKUM
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
•
Pasal 12 ayat 2
Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah
dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
UU 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
•
Pasal 4 ayat 3
RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan,
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian
secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program
Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
•
Pasal 25 ayat 1
Slide - 5
Penganggaran selama ini lebih banyak didasarkan pada
Tugas dan Fungsi (
Tusi
)
dari K/L daripada
pencapaian sasaran pembangunan nasional yang efektif dan efisien.
Karena penekanan pada
Tusi
K/L, suatu proyek terpaksa dilakukan oleh berbagai K/L. Tanpa koordinasi
yang efektif, maka suatu bagian proyek yang dikerjakan K/L - A telah selesai, namun bagian lain yang
dikerjakan oleh K/L - B belum dimulai atau bahkan belum ada anggarannya. Contoh: Waduk terbangun,
namun saluran irigasi belum dimulai; sawah tercetak, namun air tidak pernah sampai.
Terjadi inefisiensi anggaran, misalnya
duplikasi program.
Program yang sama dilaksanakan oleh pada
berbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas yang berbeda. Contoh: program bedah rumah
dilaksanakan oleh belasan K/L, Program Bansos dilakukan oleh 21 K/L.
Anggaran tidak fokus dan tersebar tipis pada setiap
Tusi
dan cenderung dibagi rata tanpa indikator dan
formula yang tepat. Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur misalnya, cenderung dibagi rata kepada
semua Daerah tanpa dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur tertentu yang menjadi prioritas
pemerintah.
Perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terpadu adalah kunci untuk mencapai efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan program sehingga sasaran dan manfaat pembangunan lebih mudah dapat
tercapai.
PERMASALAHAN
Slide - 6
TEMA RKP 2017:
“Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan
Kesempatan
Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”.
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang
dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan.
Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas
untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan
money follow function
, tetapi
money follow program prioritas
.
Tidak perlu semua tugas dan fungsi
(tusi)
harus dibiayai
secara merata.
Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi rakyat.
Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dan
seterusnya.
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017
(HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)
PENDEKATAN PEMBANGUNAN:
HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI, DAN SPASIAL
Holistik- Tematik:
Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan,
perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kementan, KemenPUPR,
Kemen ATR, dan Kemen KLH, KemenPerdagangan serta Pemerintah Daerah.
Integratif:
Pencapaian Kedaulatan Pangan perlu dilakukan secara terintegrasi
melalui peningkatan produktifitas lahan existing, menyetop konversi lahan
produktif, reforma agraria, pencetakan sawah baru, pengembangan pertanian
organik, pengendalian harga dan impor pangan, dan seterusnya (kombinasi
berbagai program/kegiatan).
Spasial:
pembangunan sawah baru misalnya, harus mempertimbangkan lokasi,
berdekatan dengan irigasi, terintergrasi dengan jalan, gudang, pasar, dan lain-lain.
ILUSTRASI PERENCANAAN TERINTEGRASI:
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN
Slide - 8
Pembangunan
Kedaulatan
Pangan
Reforma agraria Stop konversi lahan produktif Pemulihan kesuburan lahan Pembangunan Desa Mandiri Benih Pengembangan pertanian organik Peningkatan produksi ikan, garam, rumput laut Pengendalian harga dan imporpangan
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain Kemen ATR, Pemda Kementan, Pemda Kementan Kementan, Pemda Kemen KP Pemda Kementan, Pemda Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR Kemendag, Kementan, Kemenkeu
LEVEL 1
PRIORITAS
NASIONAL
PROGRAM
PRIORITAS
Peningkatan
produksi padi
dan pangan lain
Pencetakan Sawah Baru Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Penyaluran subsidi benih dan pupuk Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi organik Penyaluran bantuan alat dan
mesin pertanian Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan) Technoparkdan Science park; Pengembangan Balai Penyuluhan Pembangunan pasar tradisional Pembelian beras/gabah petani
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN
Perencanaan Terintegrasi Peningkatan Produksi Padi
Kementan, Kemenristekdikti Kementan, Kemen ATR, Pemda Kementan, Pemda Kementan, Kemendag, Kemenkeu, BUMN Kemendag, Pemda Kementan, Kemendag, Pemda Kemen PUPR, Kementan, Pemda
Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda
Kementan, Kemendag, BUMN, Kemenkeu
LEVEL 2
Slide - 9PROGRAM
PRIORITAS
KEGIATAN
PRIORITAS
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kementerian
/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi
Target 2017
Alokasi
(Juta Rp.) Ket
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan)
Kementerian
Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian Memanfaatkan 10.000 ha lahan tidur untuk
pertanian. Untuk padi = …. Ha Untuk Jagung = …... Ha Lainnya = ……Ha Termanfaatkan nya 10.000 ha bekas lahan tidur untuk pertanian. Kabupaten A, B, C, D Koordinat : ……… 10.000 ha Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain Pencetakan Sawah Baru Kementerian Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian Tercetaknya 266.700 Ha Sawah Baru Tercetaknya 266,700 Ha Sawah Baru, yang dibuktikan dengan lokasi yang jelas, ada dukungan irigasi sehingga Sawah tersebut dapat dimanfaatkan. Kabupaten A, B,C,D Koordinat : A ……… B………. C………. D………. 266.700 Ha
MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN
KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (1/4)
PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN
Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas Penyederhanaan Nomenklatur
“Rumah dari kebijakan”
(Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)
Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu perlu
sasaran yang konkret
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kementerian
/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi
Target 2017
Alokasi
(Juta Rp.) Ket
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Pencetakan Sawah Baru
Kementerian
Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain.
Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain. Terbitnya x buah Perda yang melindungi Lahan Irigasi Teknis Kabupaten A, B, C, D Koordinat : ……… 10.000 ha Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian
Kementerian
Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian Memberikan subsidi x % atas harga Alsintan, sehingga Petani/Kelompok Tani membeli Alsintan, menggunakan dan merawatnya. Tersalurnya 7.300 Unit Alsintan kepada Petani atau Kelompok Tani dengan subsidi x % dari harga Kab A …Unit; Kab B…Unit ; Kab. C….Unit 7.300 unit
MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN
KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (2/4)
PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Penyederhanaan Nomenklatur
“Rumah dari kebijakan”
(Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)
Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu perlu
sasaran yang konkret
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kementerian
/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi
Target 2017
Alokasi
(Juta Rp.) Ket
Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian
Kementerian
Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian Terbangunnya sistem Pengelolaan dan Pemeliharaan Alsintan x 000 unit yang sudah disalurkan kpd Petani/Kel.Tani sehinga Alsintan tsb bermanfaat yang berkesinambungan Terbangunnya Sistem Pengelolaan dan Pemeliharaan x 000 unit Alsintan ex pemberian Pemerintah
(koperasi, Kel. Tani, Bengkel Bersama, dan lainnya) Kabupaten A, B, C, D x 000 unit Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Penyaluran subsidi benih dan pupuk Kementerian Pertanian Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan Tersalurkannya …
00) Ton Benih Padi Unggul
Tersalurkannya …
00) Ton Benih Padi Unggul menjelang musim tanam Seluruh Indonesia dengan pembagian perlokasi sbb: ... 00) ton benih padi
PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Penyederhanaan Nomenklatur
“Rumah dari kebijakan”
(Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)
Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu
perlu sasaran yang konkret
Slide - 12
MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN
KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (3/4)
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kementerian
/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi
Target 2017 Alokasi (Juta Rp.) Ket Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain
Penyaluran subsidi benih dan pupuk Kementerian Pertanian Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida Tersalurnya 9,55 juta Ton Pupuk Bersubsidi
Tersalurnya 9,55 juta Ton Pupuk Bersubsidi yang terdiri dari :
….. Ton Pupuk Urea ……Ton Pupuk TSP …... Ton Pupuk ZA ……Ton Pupuk Organik
Seluruh Indonesia dengan pembagian perlokasi sbb: 9,55 Ton Pupuk Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengelolaan Waduk, Embung, Situ Serta Bangunan Penampung Air Lainnya … buah Waduk yang dibangun dan… buah Waduk yang terpelihara Terbangunnya… buah Waduk dan terpeliharanya…. buah Waduk Pembangunan Waduk baru, dengan lokasi sbb: .... Pemeliharaan Waduk eksisting, dengan lokasi sbb: ... ... buah Waduk baru ... buah Waduk dipelihara Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengelolaan Waduk, Embung, Situ Serta Bangunan Penampung Air Lainnya Terbangun dan terpeliharanya ,,, buah Embung Terbangunnya… buah Embung dan terpeliharanya…. buah Embung Pembangunan Embung dengan lokasi sbb: ... Pemeliharaan Embung, dengan lokasi sbb:.... ... buah embung baru ... buah embung dipelihara
PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN
Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas Penyederhanaan Nomenklatur
“Rumah dari kebijakan”
(Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)
Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu
perlu sasaran yang konkret
Slide - 13
MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN
KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (4/4)
Rencana Penyelesaian Pembangunan 49 Waduk Baru dalam RPJM 2015-2019
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN
Ilustrasi Rencana Pembangunan Bendungan Tahun 2017
TA.2015 13 BENDUNGAN •Krueng Kreuto (Aceh), •Logung (Jawa Tengah), •Raknamo (Nusa Tenggara Timur), •Lolak (Sulawesi Utara), •Karian (Banten), •Bintang Bano (Nusa Tenggara Barat), •Tanju (Nusa Tenggara Barat), •Mila (Nusa Tenggara Barat), •Passeloreng (Sulawesi Selatan), •Rotiklod (Nusa Tenggara Timur), •Tapin (Kalimantan Selatan), •Sei Gong (Kepulauan Riau), •Sindangheula (Banten) RENCANA 2016 8 BENDUNGAN •Rukoh (Aceh), •Ciawi (Jawa Barat), •Sukamahi (Jawa Barat), •Kuwil Kawangkoan (Sulawesi Utara), •Sukoharjo (Lampung), •Cipanas (Jawa Barat), •Leuwikeris (Jawa Barat), •Ladongi (Sulawesi Tenggara) RENCANA 2017 9 BENDUNGAN •Bener (Jateng) , •Semantok (Jawa Timur), •Pamakkulu (Sulawesi Selatan), •Komering II (Sumatera Selatan), •Sadawarna (Jawa Barat), •Tiro (Aceh), •Lausimeme (Sumatera Utara), •Kolhua (Nusa Tenggara Timur), •Sidan (Bali)Kegiatan
2015
2016
2017
2018
2019
Total
Groundbreaking
13
8
9
11
8
49
Penggenangan
5
3
6
7
8
29
Slide - 14PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN
Ilustrasi Integrasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Aceh
Produksi Padi Provinsi Aceh:
ATAP 2014 : 1,82 juta ton
ARAM 2015 : 2,33 juta ton
Sasaran 2016 : 2,30 juta ton
Sasaran 2017 : 2,37 juta ton
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh
BPTP Aceh
Cetak Sawah :
14.000 ha
Peningkatan & Rehabilitasi Jaringan Irigasi (tersier) :
Aceh Besar 6.000 ha
Aceh Jaya 1.000 ha
Aceh Timur 8.200 ha
Aceh Utara 2.000 ha
Pidie 5.500 ha
Piddie Jaya 2.300 ha
Desa Mandiri Benih :
40 Desa
Agro Science Park (1 unit)
di BPTP Aceh
Agro Techno Park (1 unit)
di Aceh Timur
Petani dan Lahan Provinsi Aceh (Sensus
Pertanian 2013):
Rumah Tangga Usaha Pertanian: 644,9 ribu RT
Luas Sawah: 300,8 ribu ha
Luas Lahan Pertanian Non sawah: 1,05 juta ha
Penggilingan Padi: 3.233 unit
Waduk Rukoh (GB 2016)
Waduk Tiro (GB 2017)
Waduk Keureuto di Kab. Aceh Utara,
Groundbreaking 2015
Pemanfaatan Waduk Keuliling (selesai 2008), Kab. Aceh Besar
Waduk Krueng Keureuto (daya tampung 216 juta m3) akan mengairi DI
Alue Ubay (4.144 ha) dan DI Krueng Pase (6.677 ha).
DI Keuliling Hulu (578,2 ha); DI Keuliling Hilir (1.053 ha); DI Krueng Aceh (809,3
ha,
extension
); dan DI Krueng Jreue (2.350 ha).
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
(RPJMN) 2015-2019
9 PROGRAM
PRIORITAS
NAWACITA
Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman padaseluruh warga negara Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya
saing di pasar internasional Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik Melakukan revolusi karakter bangsa Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"
Visi ini diwujudkan melalui
7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN
yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan
politik
luar
negeri
bebas-aktif
dan
memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang
tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan
nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN 2015
–
2019
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Slide - 17STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015
RKP 2015*)
MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILANRKP 2016
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITASRKP 2017
MEMACU PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN EKONOMIUNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA SERTA MENGURANGI KEMISKINAN DAN
KESENJANGAN ANTARWILAYAH
RKP 2018
Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018RKP 2019
Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019 Slide - 18SASARAN PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
INDIKATOR MAKRO
2014
(BASELINE)
2015
2016
2017
2018*
2019*
Pertumbuhan Ekonomi (%)
(Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
5,1
(5,0)
5,8
(4,8)
6,6
(5,3)**
7,1
(5,5
–
5,9)
7,5
8,0
Rasio Pajak terhadap PDB (%)
(Angka Realisasi & Proyeksi)
11,5
(10,9)
13,2
(10,6)
(12,2)**
14,2
(12,6-12,8)
14,6
15,2
16,0
Pengangguran (%)
(Angka Realisasi & Penyesuaian Target
)
5,6-5,9
(5,94)
5,5-5,8
(6,18)
(5,6
5,2-5,5
–
5,9)
(5,3
5,0-5,3
–
5,6)
4,6-5,1
4,0-5,0
Angka Kemiskinan (%)
(Angka Realisasi & Penyesuaian Target
)
9,0-10,0
(10,96)
9,5-10,5
(11,13)
(10,0
9,0-10,0
–
10,8)
(9,5-10,5)
8,5-9,5
7,5-8,5
7,0-8,0
Gini ratio (indeks)
(Angka Realisasi & Penyesuaian Target
)
n.a
(0,41)
(0,41)
0,40
0,39
0,38
0,37
0,36
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
73,8
74,8
75,3
75,7
76,1
76,3
Indeks Pembangunan Masyarakat
(IPMAS)***
0,55
n.a
n.a
n.a
n.a
meningkat
*) Dengan perkembangan keadaan saat ini, target-target tersebut perlu dipertimbangkan kembali **) Target APBN 2016
***) Indeks baru dengan parameter: gotong royong, toleransi, dan rasa aman. Konsep masih dalam proses penyempurnaan dan pematangan, termasuk pembahasan variabel, sehingga target masih belum dapat ditetapkan secara kuantitatif.
Sumber: RPJMN 2015-2019 Realisasi 2014 dan perkiraan realisasi 2015
TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2017
Kebijakan lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih kondusif, antara lain:
Peningkatan ketersediaan infrastruktur pendukung, terutama energi, jalan, dan pelabuhan
Penyederhanaan prosedur perijinan, termasuk pengurangan jumlah waktu, prosedur dan biaya perijinan di pusat dan daerah.
Transparansi proses perijinan secara konsisten dan menyeluruh di pusat dan daerah
Penerapan standar pelayanan PTSP di seluruh Indonesia dan pelimpahan kewenangan perijinan
Optimalisasi layanan PTSP-Nasional melalui pengembangan sistem layanan dan informasi PTSP seluruh Indonesia berbasis elektronik
secara terintegrasi
Harmonisasi dan sinkronisasi peraturan tingkat pusat dan daerah
Slide - 20
Target Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran (Persen)
Target Pertumbuhan Ekonomi Sisi Produksi (Persen)
Lapangan Usaha
2014*
2015*
2016**
2017
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
4,2
4,0
4.2
4.2-4,3
Industri Pengolahan
4,6
4,3
5,4
6,2-6,5
Konstruksi
7,0
6,7
8,0
7,7-8,4
Jasa-jasa
6,6
7,9
8,5
8,5-8,8
Lainnya
4,6
2,5
4,3
4,9-5,3
PDB
5,0
4,8
5,3
5,6-5,9
* Realisasi (BPS,2016); **Bappenas, data diolah Slide 86
Slide 87
* Realisasi (BPS,2016); **Bappenas, data diolah
TEMA RKP 2017
Slide - 21
Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan
Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah
TEMA RKP SEBELUMNYA
:
2015
2016
Tema RKP 2017:
Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
PRIORITAS DAN SASARAN
PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
•
Revolusi Mental
•
Pembangunan Pendidikan
•
Pembangunan Kesehatan
•
Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN
MANUSIA
•
Kedaulatan Pangan
•
Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan
•
Kemaritiman dan Kelautan
•
Pariwisata
•
Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
•
Pemerataan Antarkelompok Pendapatan
•
Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal
•
Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan
•
Pengembangan Konektivitas Nasional
DIMENSI PEMERATAAN DAN
KEWILAYAHAN
•
Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
KONDISI PERLU
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Arah Kebijakan Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik
1. Penegakan hukum dan disiplin aparat Pemerintah, penegak hukum dan masyarakat
2. Harmonisasi dan simplifikasi peraturan perundangan untuk mendorong kreatifitas masyarakat
3. Penanganan perkara yang transparan dan memuaskan 4. Pendidikan dan penghormatan etika dalam berpolitik Reformasi Birokrasi Pemerintahan
1. Layanan publik prima (cepat, mudah, ringkas , transparan, dan Birokrasi yang responsif)
2. Program Pembangunan dan belanja pemerintah didasarkan azas manfaat, bermutu, efisien dan efektif
3. Penerapan disiplin,reward & punishment dan sistem merit dalam birokrasi
Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa
1. Peningkatan Etos Kerja (kerja keras, kreatif , dan professional) serta mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan
2. Penumbuhan budaya konsumen cerdas dan cinta produk dalam negeri
3. Internalisasi nilai-nilai persaingan yang sehat (cooperate and compete, bekerja berorientasi hasil bermutu dan nilai tambah)
Peneguhan Jati Diri dan Karakter Bangsa
1. Pendidikan berbasis karakter (percaya diri, disiplin, jujur dan kerja keras)
2. Lingkungan pendidikan yang menyenangkan dan bebas dari intimidasi dan kekerasan (bullying free school environment)
3. Pendidikan agama dan etika yang mengajarkan akhlak mulia (keutuhan keluarga, kesalehan sosial, dan toleransi)
4. Peningkatan jiwa patriot, suka menolong, dan cinta tanah air Peningkatan Peran Lembaga, Keluarga dan Media Publik
1. Ruang publik yang ramah dan bebas dari penyebaran kebencian 2. Pembangunan karakter melalui media publik
REVOLUSI MENTAL
Sasaran dan Arah Kebijakan
Slide - 24 Sasaran 2014 (Baselin e) 2015 2016 2017 2019 1. Meningkatnya Integritas
Indeks Perilaku Anti Korupsi (Skala 1-5) 3,61 3,59 3,63 3,70 3,75
Indeks Penegakan Hukum Berkualitas (Skala 0-1) *) *) *) *) *)
Persentase aparatur Pemerintah/ Penegak Hukum yang mendapat sanksi
karena melanggar disiplin dan/atau pelanggaran hukum *) *) *) *) *)
Persentase kepuasan publik atas penanganan perkara *) *) *) *) *)
Efektivitas pendidikan karakter di sekolah dan perguruan tinggi *) *) *) *) *)
Peningkatan kualitas, penurunan beban dan jumlah peraturan
perundang-undangan *) *) *) *) *)
Efektivitas belanja pemerintah (manfaat, biaya dan kualitas) *) *) *) *) *)
2. Meningkatnya Etos Kerja
Peningkatan kualitas pelayanan publik di K/L, Legislatif, dan Pemerintah
Daerah *) *) *) *) *)
Peningkatan produktivitas masyarakat (efisiensi dunia usaha, jumlah
wiraswasta, hasil riset, publikasi ilmiah) *) *) *) *) *)
Tunjangan profesi guru yang berbasis kinerja *) *) *) *) *)
Peningkatan kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah
tangga nasional *) *) *) *) *)
Peningkatan semangat persaingan yang sehat(cooperate and compete) *) *) *) *) *)
Perilaku hidup bersahaja, hemat, bersih dan sehat *) *) *) *) *)
3. Meningkatnya Gotong Royong
Indeks Pembangunan Masyarakat (toleransi, gotong royong, rasa aman) *) *) *) *) *)
Berkurangnya jumlah konflik/kekerasan di kalangan masyarakat *) *) *) *) *)
Meningkatnya daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikalisme dan
terorisme *) *) *) *) *)
Indeks Ketahanan Keluarga (angka perceraian, anak terlantar) *) *) *) *) *)
Persentase ruang publik bermuatan negatif (penyebar kebencian,
radikalisme dan pornografi) *) *) *) *) *)
REVOLUSI MENTAL
Perencanaan Terintegrasi
Slide - 25
Kemen KUKM, Kemendag, Kemenperin, Kemenpar, Kemendikbud
KPPU, Kemenpora, Kemristekdikti, Kemen PDTT, Kementan, Kemen KP
Kemendikbud, Kemenag, Kemristekdikti Kemendagri, Kemensos, Kemenhan
Kemenkumham, POLRI, MA, Kejagung,
MK, KY, KPK, Kemendagri, KPU
Kemendikbud, Kemenag, Kemendagri, Kemenkominfo, Kemen PPPA, BKKBN,
Kemen PANRB, Kemendagri, Bappenas,
LAN, BPKP, BKPM Peningkatan Peran Lembaga, Keluarga dan Media Publik Peneguhan Jati Diri dan
Karakter Bangsa Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa Reformasi Birokrasi Pemerintahan Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik Kepribadian dalam Kebudayaan Kemandirian Ekonomi Kedaulatan Politik
LEVEL 1
PERUBAHAN CARA PANDANG, SIKAP, PERILAKU YANG BERORIENTASI
KEMODERENAN
- Meningkatnya INTEGRITAS: jujur, disiplin, tanggung jawab, sportif, adil dan taat hukum
- Meningkatnya ETOS KERJA: optimis, kerja keras, berprestasi, pantang menyerah, mandiri, produktif, hemat, kreatif, inovatif, berprestasi, dan pelayanan publik yang prima - Menguatnya GOTONG ROYONG:
kerja sama, toleran, saling menghargai, kemaslahatan umum
REVOLUSI MENTAL
Ilustrasi Perencanaan Terintegrasi Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik
Slide - 26
Penegakan
Disiplin Aparat
Pemerintah dan
Penegak Hukum
Pendidikan dan
Penghormatan
Etika dalam
Berpolitik
Penegakan
Hukum yang
Berkualitas
Harmonisasi dan
Simplifikasi
Peraturan
Perundangan
Penegakan
Hukum dan
Kelembagaan
Politik
POLRI, Kejagung, MA,
Kemenkumham, KPK, semua
K/L/Pemda
Kemenkumham, Polri, Kejagung,
MA, KPK, K/L terkait
Kemenkumham,
Bappenas, semua
K/L/Pemda
Kemendagri, KPU
LEVEL 2
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Sasaran dan Arah Kebijakan
Slide - 27
Sasaran 2014
(Baseline) 2015 2016 2017 2019
Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun 8,2 tahun 8,3 tahun 8,5 tahun 8,6 tahun 8,8 tahun
Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun
94,1% (2013)
94,8% 95,1% 95,4% 96,1 %
Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B 50,4% (2013)
55,9% 58,8% 61,8% 68,4 %
Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 68,7% 73,9% 76,5% 79,0% 84,2%
Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 62,5% 68,7% 71,8% 74,8% 81,0%
Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B 73,5% 77,2% 79,1% 80,9% 84,6%
Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B
48,2% 53,8% 56,6% 59,4% 65,0%
Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya
0,85 (2012)
0,86 0,87 0,88 0,90
Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya
0,53 (2012)
0,58 0,58 0,59 0,60
Nilai Test PISA dan Ranking (dari 65 Negara) ** - Matematika (Ranking 64 dari 65 Negara) - Sains (Ranking 64 dari 65 Negara)
- Membaca (Ranking 60 dari 65 Negara)
(2012) 375 382 396 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. (2018) 427; 50 438; 50 446; 45
Tingkat integritas Lingkungan Pendidikan -SD-PT- (tidak menyontek, bebas dari jual beli ijazah, sertifikat palsu, plagiarisme).
n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Persentase Pendidikan menyenangkan dan bebas intimidasi dan kekerasan(bullying free environment).
n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Kurikulum dan Proses pembelajaran yang progresif sesuai kebutuhan zaman.
n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Pendidikan Agama dan etika yang menumbuhkan Akhlak Mulia.
n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*
Arah Kebijakan:
1. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan dasar, serta memperluas dan meningkatkan
pemerataan, akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penguatan penjaminan mutu pendidikan, pengembangan kurikulum dan pelaksanaannya, serta penguatan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel
3. Meningkatkan profesionalisme, kualitas, pengelolaan dan penempatan guru
4. Revitalisasi LPTK secara menyeluruh untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan keguruan
5. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat dan layanan pendidikan anak usia dini 6. Meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta
pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja 7. Meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya
saing pendidikan tinggi
Keterangan:
**) Programme for International Student Assessment (PISA) dilakukan 3 tahun sekali. Publikasi hasil PISA terakhir tahun 2012, dan hasil PISA 2015 baru akan dipublikasikan bulan Desember 2016.
*) Akan diarusutamakan dan merupakan Indikator Kinerja Kunci Revolusi Mental
Kebijakan Terkait Revolusi Mental
1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan karakter dan budaya bangsa
2. Lingkungan pendidikan yang berintegritas, bebas intimidasi dan kekerasan
3. Penegakan hukum dan disiplin (bebas dari ijazah dan sertifikat palsu, plagiat, bolos)
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Perencanaan Terintegrasi
Slide - 28Peningkatan
Akses dan
Kualitas
Pendidikan
Penyediaan Guru yang Berkualitas dan Penempatan yang Merata Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pengembangan Pembelajaran yang Berkualitas Peningkatan Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter Penyediaan Bantuan Pendidikan yang Efektif Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas Kemendikbud, Kemenag,Kemenristekdikti, Kemen PUPR, Kemenkominfo, Kemen PDTT, Pemda, PLN Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda Kemendikbud, Kemenag
Kemenristekdikti, Kemen PANRB, Kemen PDTT, Kemenkeu, Pemda Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda
Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan: PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, termasuk Pendidikan Tinggi
LEVEL 1
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Penyediaan Guru yang Berkualitas dan Merata
Slide - 29
LEVEL 2
Slide - 29Penyediaan
Guru yang
Berkualitas
dan
Penempatan
yang Merata
Revitalisasi
LPTK
Peningkatan
Profesional-isme Guru
Distribusi
dan
Pemerataan
Guru
Peningkatan
Kesejahte-raan Guru
Kemendikbud, Kemenag:• Pemetaan dan Audit guru yang berhak mendapat tunjangan profesi
• Penyediaan tunjangan profesi guru berdasarkan kinerja guru
• Penyediaan tunjangan khusus bagi guru di daerah 3T/perbatasan
Pemda:
• Penyediaan asrama/rumah dinas guru di daerah 3T
• Penyediaan tunjangan daerah disesuaikan dengan
ketersediaan anggaran
Kemendikbud, Kemenag:
• Sertifikasi guru
• Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
• Penilaian Kinerja Guru
Kemenristekdikti:
• Penguatan LPTK
Pemda:
• Revitalisasi KKG/MGMP/KKKS/MKKS
Kemenristekdikti, Kemenag:
• Sistem penerimaan calon mahasiswa LPTK yang selektif
• Reformasi pendidikan keguruan melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) berasrama
Kemendikbud, Kemenag:
• Pemetaan kebutuhan guru baru per bidang studi per daerah
Kemendikbud, Kemenag:
• Pemetaan kebutuhan guru berdasarkan rasio guru:murid per sekolah
• Penempatan Guru Garis Depan (GGD)
Kemen PDTT:
• Pemetaan kebutuhan guru di daerah 3T
Kemen PANRB:
• Penetapan kuota formasi guru sesuai dengan peta kebutuhan
Kemenristekdikti:
• Pengiriman guru dari program SM-3T sesuai kebutuhan daerah
Pemda:
• Pemerataan guru antarsekolah dan antardaerah sesuai kewenangan
• Pengangkatan guru baru yang terkendali sesuai formasi
• Pengendalian pengangkatan guru honor oleh sekolah
Slide 90
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sasaran dan Arah Kebijakan
Arah Kebijakan
1. Memperkuat upaya promotif dan preventif
2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
• Pembiayaan kesehatan.
• Penyediaan, distribusi, dan mutu farmasi, alkes, dan makanan
• Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
• Penguatan sistem informasi, manajemen dan litbang kesehatan
• Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM kesehatan
3. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat 4. Meningkatkan pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Meningkatkan respons pelayanan kesehatan (cepat, tepat, bersahabat) Efektivitas program preventif (Gerakan
Masyarakat Sehat)
Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran, standar rumah sakit, dll)
Slide - 30
Keterangan: Data AKI dan AKB diperoleh melalui survei skala besar dan tidak tersedia setiap tahun
No Sasaran Baseline
(2014) 2015 2016 2017 2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat
a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur dengan proksi: 346
(SP, 2010) n.a n.a n.a 306
• Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 75,0 77,0 79,0 85,0
• Kunjungan Antenatal (K4) (persen) 70,4 (2013) 72,0 74,0 76,0 80,0
b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur dengan proksi: 32 (2012) n.a n.a n.a 24
• Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 90,0
c. Prevalensi stunting(pendek dan sangat pendek) pada anak
baduta (bawah dua tahun) (persen) 32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28,0
d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,60 (2012) 2,37 2,36 2,33 2,28
2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5
b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 245
c. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,4
d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,4
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4 3 Meningkatnya Perlindungan Finansial
a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen) 51,8
(Okt, 2014) 60,0 68,0 77,0 Min. 95
4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang
tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 94 190 287 481
b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi
dasar lengkap pada bayi 71,2 (2013) 75,2 80,2 85,2 95,2
c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga
kesehatan 1.015 (2013) 1.200 2.000 3.000 5.600
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Perencanaan Terintegrasi
Slide - 31Peningkatan
Derajat
Kesehatan dan
Gizi
Masyarakat
Penguatan Promotif dan Preventif: “Gerakan Masyarakat Sehat Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Kemenkes, BPJS, Kemensos, BPS Kemen PANRB, Kemenristekdikti, BPOM, PemdaKemenkes, Kemendikbud, Kemenperin, Kementan, Kemendag, BKKBN, BPOM, Kemenag, Kemensos Kemen PPPA, Kemenkominfo Kemen PUPR, Kemen KP, Kemen PDTT, Kemendagri BKKBN, Kemenkes, BPS,
Kemensos, Kemendagri, Kemendikbud, Pemda
Kemenkes, Kemenpora, Kemendikbud, BPOM, BPJS, Kementan, Kemen KP, Kemensos, Kemenag, Kemenristekdikti, Kemenkeu, Kemen PDTT, Kemen PANRB, Kemenkominfo, Kemenhub, Kemendag, Kemenperin, BPOM, Kemen LHK, Kemenaker, Kemen PUPR, Kemendagri, Pemda
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Penguatan Promotif dan Preventif
“
Gerakan Masyarakat Sehat
”
Slide - 32 BPOM Kemen PUPR, Kemendes PDTT, Kemensos Kemen LHK Pemda Kemen PANRB, Kemenpora, Pemda Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenag Komenkominfo, Kemenkes, BPJS Kemen PANRB, Kemenaker Kementan, Kemenkes Kemenag Kemenkeu Kemenhub
POLRI Kemen KP, Kemenkes
Penguatan Promotif
dan Preventif:
“Gerakan
Masyarakat Sehat”
Kampanye, Deteksi dini dan pencegahan penyakit Kantin sekolah sehat, UKS, kampus bebas Narkoba Senam, Poco-Poco, Olahraga rekreasi, Lomba Olahraga, Sentra Olahraga Lapangan desa, car free day, Jalur sepeda dan pejalan kaki, Kawasan tanpa rokok, Pengelolaan Sampah, pencegahan kebakaran hutan Air bersih, sanitasi, ruang terbuka di perumahan, Posyandu Gemar makan ikan, Perbaikan gizi balita dan ibu hamil Keselamatan Berkendara, Konektivitas moda transportasi Peningkatan cukai rokok Ceramah agama, penyuluhan kesehatan calon pengantin, Pesantren sehat Keamanan jajanan sekolah , pengawasan label dan iklan Karang Kitri, Konsumsi buah dan sayur lokal Olahraga dan deteksi dini penyakit di kantorLEVEL 2
Sasaran 2014
(BASELINE) 2015 2016 2017 2019
Akses Air Minum Layak 70% 70,25% 77% 84% 100%
Akses Sanitasi Layak
69,42% Akses Layak: 61,08% Akses Dasar: 8,34% 72,2% Akses Layak: 62,4% Akses Dasar: 9,8% 77,4% Akses Layak: 66,3% Akses Dasar: 11,1% 83,2% Akses Layak: 70,7% Akses Dasar: 12,4% 100% Akses Layak: 85% Akses Dasar: 15% Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 38.431 Ha (Kondisi kumuh 100%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 85%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 70%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 45%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 0%) Kekurangan Tempat Tinggal(Backlog) Berdasarkan Perspektif Menghuni *
7,6 Juta 7 Juta 6,5 Juta 6 Juta 5 Juta
Arah Kebijakan:
1. Meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai 2. Menjamin ketahanan air melalui peningkatan
pengetahuan perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum
dan pengelolaan sanitasi
3. Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan manajemen asset
4. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat
5. Peningkatan Efektivitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Sasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Masyarakat peduli lingkungan (Reduce, Reuse, Recycle;hemat air, penangan sampah, lingkungan sanitasi bersih dan sehat)
2. Penegakan hukum dan disiplin (tata ruang, membayar kewajiban air minum, listrik, dll.)
*) Pencapaian target termasuk program “satu juta rumah”.
Slide - 33
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Perencanaan Terintegrasi
Penyediaan
Hunian Layak
beserta
Prasarana,
Sarana, dan
Utilitas
Fasilitasi Peningkatan Kualitas Hunian dan Permukiman kumuh Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Peningkatan Manajemen Layanan Air Minum dan Sanitasi Peningkatan Ketersediaan Air Baku Fasilitasi Penyediaan Hunian Baru dan PSU Pendukung Kemen PUPR, Kemenkes, Kemenkeu, PDAM, Pemda Kemen PUPR, Kemenkeu, Pengembang, Perumnas, Pemda, SMF (Sarana Multigriya Finansial) Kemen PUPR, Kemensos, Kemen ATR, Pemda Kemen PUPR, Kemenkes, Kemen PDTT, Pemda Kemen PUPR, Kemen LHK, Pemda, PerhutaniLEVEL 1
Slide - 34PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Fasilitasi Penyediaan Hunian Baru dan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Pendukung
Fasilitasi
Penyediaan
Hunian Baru dan
PSU Pendukung
Penyediaan PSU KPR Swadaya Pembangunan Rusunawa Fasilitasi Pembangunan Rusunami Pembangunan Rumah Khusus Optimalisasi Peran Perumnas Penciptaan Iklim Kondusif Untuk Penyediaan Rumah MBR (Regulasi, Perizinan, dst) KPR FLPP Bantuan Stimulan Pembangunan Baru Rumah Swadaya Kemen PUPR, Kemenkeu, Perbankan, Pengembang, Pemda, SMF (Sarana Multigriya Finansial) Kemen PUPR Kemendagri, Kemenkeu, OJK & BI, Pemda Kemen PUPR, Kemenkeu, Perbankan, Pemda Kemen PUPR, Perumnas, Pemda Kemen PUPR, Pengembang, Pemda Kemen PUPR Pemda Kemen PUPR, Kemen BUMN, Perumnas Kemen PUPR, Pemda Kemen PUPR, PemdaLEVEL 2
Slide - 35•
Revolusi Mental
•
Pembangunan Pendidikan
•
Pembangunan Kesehatan
•
Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN
MANUSIA
•
Kedaulatan Pangan
•
Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan
•
Kemaritiman dan Kelautan
•
Pariwisata
•
Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
•
Pemerataan Antarkelompok Pendapatan
•
Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal
•
Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan
•
Pengembangan Konektivitas Nasional
DIMENSI PEMERATAAN DAN
KEWILAYAHAN
•
Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
KONDISI PERLU
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Sasaran 2014
(baseline) 2015 2016 2017 2019
Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan
Produksi Pangan Utama:
- Padi (Juta Ton) 70,6 75,0 76,2 77,0 82,0
Produksi Pangan Lainnya/Diversifikasi Pangan:
- Jagung (Juta Ton) 19,1 19,8 21,4 22,4 24,1
- Kedelai (Juta Ton) 0,92 0,98 1,50 1,90 2,60
- Produksi Gula (Juta Ton) 2,6 2,6* 2,8 3,0 3,8
Produksi Sumber Protein:
- Daging Sapi (Juta Ton) 0,45 0,42* 0,59 0,64 0,76
- Ikan (Juta ton) 10,6 13,6 14,8 16,0 18,8
Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi:
- Pembangunan Jaringan irigasi air permukaan , air tanah dan rawa (Juta ha, kumulatif)
8,90 9,08 9,17 9,52 9,89
- Rehabililtasi dan Peningkatan jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa (Juta ha)
2,71
(2010-2014) 0,48** 0,30** 0,64**
3,01 (2015-2019) - Pembangunan irigasi tambak (Ribu ha,
kumulatif) 189,75 195,58 203,48 229,45 304,75 - Pembangunan waduk (groundbreaking) 16 (on going) 13 8 9 49 (2015-2019)
Untuk 3 tahun pertama: fokus pada swasembada padi
Untuk kedelai fokus pada konsumsi DN utamanya untuk tahu dan tempe; Gula, daging sapi dan garam fokus pada pemenuhan konsumsi rumah tangga
* Angka Sementara; ** Angka Tahunan
Arah Kebijakan:
1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi DN: Padi: (i) penyelesaian pengamanan lahan
berkelanjutan (menahan konversi sawah) dan perluasan sawah baru 1 juta ha dan jaringan irigasi; (ii) revitalisasi penyuluhan dan sistem perbenihan-1.000 desa berdaulat benih dan 1.000 desa pertanian organik
2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan: (i)
pembangunan gudang dengan fasilitas pasca panen; pengendalian pengaturan impor yang efektif; (ii) penguatan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan; (iii) pengembangan sistem logistik ikan
3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat: (i) konsumsi protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii) penggunaan pangan lokal non beras
4. Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan pangan: benih adaptif perubahan iklim, sekolah iklim dan asuransi pertanian
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN
Sasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Penurunan pemborosan air, pupuk, pestisida serta “Food Waste”
di meja makan
2. Mendorong kreativitas dan inovasi
3. Mendorong diversifikasi produksi/konsumsi pangan yang sehat 4. Penegakan hukum dan disiplin
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN
Perencanaan Terintegrasi
Slide - 38Pembangunan
Kedaulatan
Pangan
Reforma agraria Stop konversi lahan produktif Pemulihan kesuburan lahan Pembangunan Desa Mandiri Benih Pengembangan pertanian organik Peningkatan produksi ikan, garam, rumput laut Pengendalian harga dan imporpangan
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain Kemen ATR, Pemda Kementan, Pemda Kementan Kementan, Pemda Kemen KP Pemda Kementan, Pemda Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR Kemendag, Kementan, Kemenkeu
LEVEL 1
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN
Perencanaan Terintegrasi Peningkatan Produksi Padi
Slide - 39
Peningkatan
produksi padi
dan pangan lain
Pencetakan Sawah Baru Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Penyaluran subsidi benih dan pupuk Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi organik Penyaluran bantuan alat dan
mesin pertanian Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan) Technoparkdan Science park; Pengembangan Balai Penyuluhan Pembangunan pasar tradisional Pembelian beras/gabah petani Kementan, Kemenristekdikti Kementan, Kemen ATR, Pemda Kementan, Pemda Kementan, Kemendag, Kemenkeu, BUMN Kemendag, Pemda Kementan, Kemendag, Pemda Kemen PUPR, Kementan, Pemda
Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda
Kementan,
Kemendag, BUMN, Kemenkeu
Arah Kebijakan:
1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR, pengembangan gas non konvensional (shale gas dan CBM)
2. Meningkatkan Cadangan Penyangga dan Operasional Energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii) pengadaan kontrak jangka menengah dan panjang untuk Sumber Daya energi
3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi: (i) insentif, pemberian subsidi, dan harga yang tepat; (ii) pemanfaatan bahan bakar nabati
4. Meningkatkan Aksesibilitas: (i) mendorong penggunaan Sumber Daya energi untuk penggunaan setempat; (ii) pemanfaatan gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG
5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i)
pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan untuk
teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit energi; (iii) peningkatan peran perusahaan layanan energi (ESCO)
6. Meningkatkan pengelolaan subsidi energi yang lebih transparan dan tepat sasaran
7. Pemanfaatan optimum Sumber Daya Energi Terbarukan
Sasaran 2014
(baseline) 2015 2016 2017 2019
Rasio Elektrifikasi 84,1% 88,5% 90,2% 91,1% 96,6%
Konsumsi Listrik Perkapita (Kwh) 843 914 985 1.058 1.200
Peningkatan Produksi Sumber Daya Energi:
Minyak Bumi (ribu BM/hari) 789 788 830 780 700
Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.455 1.194 1.155 1.175 1.295
Batubara (juta Ton) 458 393 419 413 400
Penggunaan Dalam Negeri (DMO):
Gas bumi Dalam Negeri 57% 59% 61% 62% 64%
Batubara Dalam Negeri 16,6% 20,3% 26,5% 29,3% 60,0%
Pembangunan FSRU/ Regasifikasi
(unit) 2 1 2 1 2
Jaringan pipa gas (kumulatif, km) 11.960 13.458 15.330 15.364 18.322
Pembangunan SPBG (unit) 13 18 30 25 15
Jaringan gas kota (lokasi/SR)) * 5/16.949** 2/8.000** 33/121.000 46/271.500 48/374.000
Porsi EBT dalam Bauran Energi (%) 6 10 13 15 16
* Merupakan target tahunan: 2014 dan 2015 angka realisasi. Peningkatan sambungan rumah termasuk kerjasama dengan badan usaha dan diharapkan pada tahun 2019 secara kumulatif mencapai lebih kurang 1,3 juta SR.
** Hanya mencakup jumlah SR yang dibangun melalui APBN.
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI
Sasaran dan Arah Kebijakan
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Penguatan tata kelola(good governance)sumberdaya energi 2. Pemanfaatan energi secara efisien
3. Pelayanan BUMN energi yang memuaskan pelanggan 4. Penambangan yang ramah lingkungan
5. Penegakan hukum dan disiplin di sektor energi
Pembangunan
Kedaulatan
Energi
Pembangunan kilang minyak Tata Kelola Industri Migas dan Energi Percepatan pembangunan pembangkit listrik Peningkatan penggunaan batubara dan gas Pengembangan biofuel, Peningkatan kapasitas tangki Pembangunan Energi Baru -Terbarukan dan Konservasi Energi Iklim investasi migas yang kondusif Pengalihan transportasi berbasis BBM ke gas Peningkatan produksi minyak bumi, memperpanjang sumur tua Pengendalian impor minyakPEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI
Perencanaan Terintegrasi
Kemen ESDM, Kemen BUMN Kemen ESDM, Kemen BUMN, SKK Migas Pertamina, PLN, PGN, Pemda Kemen ESDM, Kemen BUMN, PLN, PGN Kemen ESDM, Kemen BUMN, PLN, PGN Kemen ESDM, Kemenkeu, Kemen BUMN, Kementan Kemen ESDM, Pertamina Kemen ESDM;Kemen BUMN; Kemenristekdikti, Pemda Kemen ESDM, SKK Migas, Kemenkeu, Pemda Kemen ESDM, Kemenhub, Kemenperin Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemendag, Pertamina Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemendag, Pertamina
LEVEL 1
Slide - 41Pengembangan komoditas tanaman BBN dan penyediaan BBN Pembangunan Biomassa Pengembangan Biogas Skala Kecil PLT Matahari, Mikrohidro, dan Tenaga Angin Penyempurnaan mekanisme Pembelian EBT oleh PLN dan Pertamina serta Subsidi Pembangunan PLTP Audit Energi Sektor Industri dan Penyedia Energi
Kemen ESDM, Kemen LHK, BPPT, Swasta
Kemen ESDM, Kementan, LIPI, KUKM
Kemen ESDM, Kemen PUPR, Kemen PDTT, Kemen KUKM Kemen ESDM, Kemen BUMN,
Kemen LHK
Kemen ESDM, Kemenkeu, Kemen BUMN
Kemen ESDM, Kementan, Pemda, Swasta Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemenperin
Pembangunan
Energi Baru
-Terbarukan dan
Konservasi Energi
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI
Perencanaan Terintegrasi Pembangunan EBT dan Konservasi Energi
LEVEL 2
Sasaran 2014
(BASELINE) 2015 2016 2017 2019
Memperkuat Jatidiri sebagai Negara Maritim
Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau
kecil ke PBB 13.466 750 500 target Deposit Pulau selesai 17.466 (Selesai th 2017)
Penyelesaian batas maritim antar negara 1 negara 1 negara 1 negara 1 negara 9 negara Pemberantasan Tindakan Perikanan Ilegal
• Meningkatnya ketaatan pelaku perikanan 52% 66% 73% 76% 87%
Membangun Konektivitas Nasional:
Pengembangan pelabuhan untuk menunjang tol
laut 24 24 24 24 24
Pengembangan pelabuhan penyeberangan 210 15* 23* 20* 270
(kumulatif)
Pembangunan (penyelenggaraan) kapal perintis 50 unit 30 30* 0* 104
(kumulatif)
Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
Produksi hasil kelautan (juta ton )
Ikan (Tangkap & Budidaya)
Rumput Laut Garam 28,3 10,6 10,1 2,5 33,1 13,6 10,6 3,3 35,4 14,8 11,1 3,6 39,4 16,0 13,4 3,8 40-50 18,8 19,5 4,5
Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit 22 unit 22 unit 22 unit 24 unit
Peningkatan luas kawasan konservasi laut 15,7 juta ha 16,5 juta ha 17,1 juta ha 17,9 juta ha 20 juta ha
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN
Sasaran dan Arah Kebijakan
ARAH KEBIJAKAN:
1. Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan pulau-pulau dan
pendaftarannya
2. Pengaturan dan pengendalian ALKI 3. Penguatan lembaga pengawasan laut
4. Peningkatan Koordinasi dalam Penanganan Pelanggaran Tindak Pidana
5. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi multimoda
6. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang
berorientasi lokal dan kewilayahan
7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan 8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya
dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut 9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta
penguatan SDM dan Iptek kelautan
10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Perubahan mindset sebagai bangsa maritim
2. Perubahan kebijakan penyelenggaraan pelayaran Perintis 3. Penegakan hukum dan disiplin
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN
Perencanaan Terintegrasi
Pembangunan
Kemaritiman dan
Kelautan
Peningkatan produk kelautan Pengembangan pelabuhan perikanan dan sentra perikanan terpadu Konektivitas (tol) laut dan industrimaritim Pemberantasan illegal, unregulated dan unreported fishing (IUU) Pengelolaan daerah perbatasan laut, pulau pulau kecil Peningkatan luas kawasan konservasi perairan berkelanjutan, penambahan kawasan konservasi,
dan Rehab pesisir dan kualitas lingkungan laut Peningkatan taraf hidup nelayan : pemberian akses terhadap sumber modal, sarana produksi, infrastruktur, teknologi dan pasar Mendesain tata
ruang wilayah pesisir dan lautan
Peningkatan budaya bahari, penguatan SDM
dan iptek kelautan
Kemen KP, Kemen KUKM, Kemen PUPR,Kemenhub, Kemenristekdikti, Kemendag, Perbankan, Pemda Kemen KP, Kemenhub Kemen BUMN, Pemda Kemen KP,
POLRI, Bakamla,TNI, Kemenkumham, Pemda
Kemenhan, Kemen KP, Bakamla, Kemendagri, Kemenlu. Kemen KP, Kemen ATR, Pemda Kemen KP, Kemenristek, Kemendikbud Kemen KP, Kemen LHK, Pemda Kemenhub, Pemda Kemen KP
LEVEL 1
Slide - 44PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN
Perencanaan Terintegrasi Konektivitas (Tol) Laut dan Industri Maritim
Kemenhub, BUMN Kemenhub, BAKAMLA, TNI/POLRI Kemenperin, BUMN, Kemenhub, BUMN BUMN (PT PAL), Swasta Kemenkeu, BKPM