• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMA, ARAH KEBIJAKAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN RKP 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEMA, ARAH KEBIJAKAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN RKP 2017"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TEMA, ARAH KEBIJAKAN, DAN

PRIORITAS PEMBANGUNAN RKP 2017

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/

Kepala Bappenas

Disampaikan dalam Rapat Kerja Penyusunan RKP 2017

Jakarta, 22 Februari 2016

(2)

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

Dasar hukum

Slide 4

Permasalahan Perencanaan dan Penganggaran

Pembangunan

Slide 5

Arahan Presiden terkait Penyusunan RKP 2017

Slide 6

Pendekatan Pembangunan: Holistik, Tematik,

Terintegrasi, dan Spasial

Slide 7

Ilustrasi Perencanaan Terintegrasi : Pembangunan

Kedaulatan Pangan

Slide 8-15

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMN) 2015-2019

Visi dan Misi Pembangunan 2015-2019

Slide 17

Strategi Pembangunan Nasional

Slide 18

Sasaran Pembangunan RPJMN 2015-2019

Slide 19

Target Pertumbuhan Ekonomi 2017

Slide 20

TEMA RKP 2017

Tema RKP 2017

Slide 21

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA

Revolusi Mental

Slide 24-26

Pembangunan Pendidikan

Slide 27-29

Pembangunan Kesehatan

Slide 30-32

Pembangunan Perumahan dan Permukiman

Slide 33-35

DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Pembangunan Kedaulatan Pangan

Slide 37-39

Pembangunan Kedaulatan Energi

Slide 41-42

Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan

Slide 43-46

Pembangunan Pariwisata

Slide 47-51

Pembangunan Industri/KEK

Slide 52-56

DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

Pemerataan Antarkelompok Pendapatan

Slide 58-60

Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal

Slide 61-63

Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan

Slide 64-66

Pengembangan Konektivitas Nasional

Slide 67-68

PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Pembangunan Polhukhankam

Slide 70-72

PENUTUP

Penutup

Slide 74-76

Jadwal Penyusunan RKP 2017

Slide 77

LAMPIRAN

(3)

PENDAHULUAN

(4)

Slide - 4

DASAR HUKUM

UU 17/2003 tentang Keuangan Negara

Pasal 12 ayat 2

Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah

dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.

UU 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Pasal 4 ayat 3

RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan,

rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian

secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program

Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk

kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Pasal 25 ayat 1

(5)

Slide - 5

Penganggaran selama ini lebih banyak didasarkan pada

Tugas dan Fungsi (

Tusi

)

dari K/L daripada

pencapaian sasaran pembangunan nasional yang efektif dan efisien.

Karena penekanan pada

Tusi

K/L, suatu proyek terpaksa dilakukan oleh berbagai K/L. Tanpa koordinasi

yang efektif, maka suatu bagian proyek yang dikerjakan K/L - A telah selesai, namun bagian lain yang

dikerjakan oleh K/L - B belum dimulai atau bahkan belum ada anggarannya. Contoh: Waduk terbangun,

namun saluran irigasi belum dimulai; sawah tercetak, namun air tidak pernah sampai.

Terjadi inefisiensi anggaran, misalnya

duplikasi program.

Program yang sama dilaksanakan oleh pada

berbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas yang berbeda. Contoh: program bedah rumah

dilaksanakan oleh belasan K/L, Program Bansos dilakukan oleh 21 K/L.

Anggaran tidak fokus dan tersebar tipis pada setiap

Tusi

dan cenderung dibagi rata tanpa indikator dan

formula yang tepat. Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur misalnya, cenderung dibagi rata kepada

semua Daerah tanpa dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur tertentu yang menjadi prioritas

pemerintah.

Perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terpadu adalah kunci untuk mencapai efektifitas

dan efisiensi pelaksanaan program sehingga sasaran dan manfaat pembangunan lebih mudah dapat

tercapai.

PERMASALAHAN

(6)

Slide - 6

TEMA RKP 2017:

“Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan

Kesempatan

Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”.

Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang

dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan.

Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas

untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan

money follow function

, tetapi

money follow program prioritas

.

Tidak perlu semua tugas dan fungsi

(tusi)

harus dibiayai

secara merata.

Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi rakyat.

Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dan

seterusnya.

ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017

(HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)

(7)

PENDEKATAN PEMBANGUNAN:

HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI, DAN SPASIAL

Holistik- Tematik:

Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan,

perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kementan, KemenPUPR,

Kemen ATR, dan Kemen KLH, KemenPerdagangan serta Pemerintah Daerah.

Integratif:

Pencapaian Kedaulatan Pangan perlu dilakukan secara terintegrasi

melalui peningkatan produktifitas lahan existing, menyetop konversi lahan

produktif, reforma agraria, pencetakan sawah baru, pengembangan pertanian

organik, pengendalian harga dan impor pangan, dan seterusnya (kombinasi

berbagai program/kegiatan).

Spasial:

pembangunan sawah baru misalnya, harus mempertimbangkan lokasi,

berdekatan dengan irigasi, terintergrasi dengan jalan, gudang, pasar, dan lain-lain.

(8)

ILUSTRASI PERENCANAAN TERINTEGRASI:

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Slide - 8

Pembangunan

Kedaulatan

Pangan

Reforma agraria Stop konversi lahan produktif Pemulihan kesuburan lahan Pembangunan Desa Mandiri Benih Pengembangan pertanian organik Peningkatan produksi ikan, garam, rumput laut Pengendalian harga dan impor

pangan

Peningkatan produksi padi dan

pangan lain Kemen ATR, Pemda Kementan, Pemda Kementan Kementan, Pemda Kemen KP Pemda Kementan, Pemda Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR Kemendag, Kementan, Kemenkeu

LEVEL 1

PRIORITAS

NASIONAL

PROGRAM

PRIORITAS

(9)

Peningkatan

produksi padi

dan pangan lain

Pencetakan Sawah Baru Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Penyaluran subsidi benih dan pupuk Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi organik Penyaluran bantuan alat dan

mesin pertanian Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan) Technoparkdan Science park; Pengembangan Balai Penyuluhan Pembangunan pasar tradisional Pembelian beras/gabah petani

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Perencanaan Terintegrasi Peningkatan Produksi Padi

Kementan, Kemenristekdikti Kementan, Kemen ATR, Pemda Kementan, Pemda Kementan, Kemendag, Kemenkeu, BUMN Kemendag, Pemda Kementan, Kemendag, Pemda Kemen PUPR, Kementan, Pemda

Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda

Kementan, Kemendag, BUMN, Kemenkeu

LEVEL 2

Slide - 9

PROGRAM

PRIORITAS

KEGIATAN

PRIORITAS

(10)

Program Prioritas

Kegiatan Prioritas

Kementerian

/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi

Target 2017

Alokasi

(Juta Rp.) Ket

Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain

Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan)

Kementerian

Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian Memanfaatkan 10.000 ha lahan tidur untuk

pertanian. Untuk padi = …. Ha Untuk Jagung = …... Ha Lainnya = ……Ha Termanfaatkan nya 10.000 ha bekas lahan tidur untuk pertanian. Kabupaten A, B, C, D Koordinat : ……… 10.000 ha Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain Pencetakan Sawah Baru Kementerian Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian Tercetaknya 266.700 Ha Sawah Baru Tercetaknya 266,700 Ha Sawah Baru, yang dibuktikan dengan lokasi yang jelas, ada dukungan irigasi sehingga Sawah tersebut dapat dimanfaatkan. Kabupaten A, B,C,D Koordinat : A ……… B………. C………. D………. 266.700 Ha

MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN

KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (1/4)

PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN

Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas Penyederhanaan Nomenklatur

“Rumah dari kebijakan”

(Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)

Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu perlu

sasaran yang konkret

(11)

Program Prioritas

Kegiatan Prioritas

Kementerian

/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi

Target 2017

Alokasi

(Juta Rp.) Ket

Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain

Pencetakan Sawah Baru

Kementerian

Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain.

Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain. Terbitnya x buah Perda yang melindungi Lahan Irigasi Teknis Kabupaten A, B, C, D Koordinat : ……… 10.000 ha Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain

Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian

Kementerian

Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian Memberikan subsidi x % atas harga Alsintan, sehingga Petani/Kelompok Tani membeli Alsintan, menggunakan dan merawatnya. Tersalurnya 7.300 Unit Alsintan kepada Petani atau Kelompok Tani dengan subsidi x % dari harga Kab A …Unit; Kab B…Unit ; Kab. C….Unit 7.300 unit

MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN

KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (2/4)

PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN

Program Prioritas

Kegiatan Prioritas

Penyederhanaan Nomenklatur

“Rumah dari kebijakan”

(Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)

Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu perlu

sasaran yang konkret

(12)

Program Prioritas

Kegiatan Prioritas

Kementerian

/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi

Target 2017

Alokasi

(Juta Rp.) Ket

Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain

Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian

Kementerian

Pertanian Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian Terbangunnya sistem Pengelolaan dan Pemeliharaan Alsintan x 000 unit yang sudah disalurkan kpd Petani/Kel.Tani sehinga Alsintan tsb bermanfaat yang berkesinambungan Terbangunnya Sistem Pengelolaan dan Pemeliharaan x 000 unit Alsintan ex pemberian Pemerintah

(koperasi, Kel. Tani, Bengkel Bersama, dan lainnya) Kabupaten A, B, C, D x 000 unit Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain

Penyaluran subsidi benih dan pupuk Kementerian Pertanian Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan Tersalurkannya …

00) Ton Benih Padi Unggul

Tersalurkannya …

00) Ton Benih Padi Unggul menjelang musim tanam Seluruh Indonesia dengan pembagian perlokasi sbb: ... 00) ton benih padi

PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN

Program Prioritas

Kegiatan Prioritas

Penyederhanaan Nomenklatur

“Rumah dari kebijakan”

(Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)

Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu

perlu sasaran yang konkret

Slide - 12

MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN

KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (3/4)

(13)

Program Prioritas

Kegiatan Prioritas

Kementerian

/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi

Target 2017 Alokasi (Juta Rp.) Ket Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain

Penyaluran subsidi benih dan pupuk Kementerian Pertanian Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida Tersalurnya 9,55 juta Ton Pupuk Bersubsidi

Tersalurnya 9,55 juta Ton Pupuk Bersubsidi yang terdiri dari :

….. Ton Pupuk Urea ……Ton Pupuk TSP …... Ton Pupuk ZA ……Ton Pupuk Organik

Seluruh Indonesia dengan pembagian perlokasi sbb: 9,55 Ton Pupuk Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Program Pengelolaan Sumber Daya Air

Pengelolaan Waduk, Embung, Situ Serta Bangunan Penampung Air Lainnya … buah Waduk yang dibangun dan… buah Waduk yang terpelihara Terbangunnya… buah Waduk dan terpeliharanya…. buah Waduk Pembangunan Waduk baru, dengan lokasi sbb: .... Pemeliharaan Waduk eksisting, dengan lokasi sbb: ... ... buah Waduk baru ... buah Waduk dipelihara Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Program Pengelolaan Sumber Daya Air

Pengelolaan Waduk, Embung, Situ Serta Bangunan Penampung Air Lainnya Terbangun dan terpeliharanya ,,, buah Embung Terbangunnya… buah Embung dan terpeliharanya…. buah Embung Pembangunan Embung dengan lokasi sbb: ... Pemeliharaan Embung, dengan lokasi sbb:.... ... buah embung baru ... buah embung dipelihara

PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN

Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas Penyederhanaan Nomenklatur

“Rumah dari kebijakan”

(Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)

Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu

perlu sasaran yang konkret

Slide - 13

MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN

KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (4/4)

(14)

Rencana Penyelesaian Pembangunan 49 Waduk Baru dalam RPJM 2015-2019

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Ilustrasi Rencana Pembangunan Bendungan Tahun 2017

TA.2015 13 BENDUNGAN •Krueng Kreuto (Aceh), •Logung (Jawa Tengah), •Raknamo (Nusa Tenggara Timur), •Lolak (Sulawesi Utara), •Karian (Banten), •Bintang Bano (Nusa Tenggara Barat), •Tanju (Nusa Tenggara Barat), •Mila (Nusa Tenggara Barat), •Passeloreng (Sulawesi Selatan), •Rotiklod (Nusa Tenggara Timur), •Tapin (Kalimantan Selatan), •Sei Gong (Kepulauan Riau), •Sindangheula (Banten) RENCANA 2016 8 BENDUNGAN •Rukoh (Aceh), •Ciawi (Jawa Barat), •Sukamahi (Jawa Barat), •Kuwil Kawangkoan (Sulawesi Utara), •Sukoharjo (Lampung), •Cipanas (Jawa Barat), •Leuwikeris (Jawa Barat), •Ladongi (Sulawesi Tenggara) RENCANA 2017 9 BENDUNGAN •Bener (Jateng) , •Semantok (Jawa Timur), •Pamakkulu (Sulawesi Selatan), •Komering II (Sumatera Selatan), •Sadawarna (Jawa Barat), •Tiro (Aceh), •Lausimeme (Sumatera Utara), •Kolhua (Nusa Tenggara Timur), •Sidan (Bali)

Kegiatan

2015

2016

2017

2018

2019

Total

Groundbreaking

13

8

9

11

8

49

Penggenangan

5

3

6

7

8

29

Slide - 14

(15)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Ilustrasi Integrasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Aceh

Produksi Padi Provinsi Aceh:

ATAP 2014 : 1,82 juta ton

ARAM 2015 : 2,33 juta ton

Sasaran 2016 : 2,30 juta ton

Sasaran 2017 : 2,37 juta ton

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh

BPTP Aceh

Cetak Sawah :

14.000 ha

Peningkatan & Rehabilitasi Jaringan Irigasi (tersier) :

Aceh Besar 6.000 ha

Aceh Jaya 1.000 ha

Aceh Timur 8.200 ha

Aceh Utara 2.000 ha

Pidie 5.500 ha

Piddie Jaya 2.300 ha

Desa Mandiri Benih :

40 Desa

Agro Science Park (1 unit)

di BPTP Aceh

Agro Techno Park (1 unit)

di Aceh Timur

Petani dan Lahan Provinsi Aceh (Sensus

Pertanian 2013):

Rumah Tangga Usaha Pertanian: 644,9 ribu RT

Luas Sawah: 300,8 ribu ha

Luas Lahan Pertanian Non sawah: 1,05 juta ha

Penggilingan Padi: 3.233 unit

Waduk Rukoh (GB 2016)

Waduk Tiro (GB 2017)

Waduk Keureuto di Kab. Aceh Utara,

Groundbreaking 2015

Pemanfaatan Waduk Keuliling (selesai 2008), Kab. Aceh Besar

Waduk Krueng Keureuto (daya tampung 216 juta m3) akan mengairi DI

Alue Ubay (4.144 ha) dan DI Krueng Pase (6.677 ha).

DI Keuliling Hulu (578,2 ha); DI Keuliling Hilir (1.053 ha); DI Krueng Aceh (809,3

ha,

extension

); dan DI Krueng Jreue (2.350 ha).

(16)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

(RPJMN) 2015-2019

(17)

9 PROGRAM

PRIORITAS

NAWACITA

Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada

seluruh warga negara Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya

saing di pasar internasional Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik Melakukan revolusi karakter bangsa Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:

"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"

Visi ini diwujudkan melalui

7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN

yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi

dengan mengamankan sumber daya maritim, dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan

demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan

politik

luar

negeri

bebas-aktif

dan

memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang

tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang

mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan

nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN 2015

2019

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Slide - 17

(18)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015

RKP 2015*)

MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN

RKP 2016

MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RKP 2017

MEMACU PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN EKONOMI

UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA SERTA MENGURANGI KEMISKINAN DAN

KESENJANGAN ANTARWILAYAH

RKP 2018

Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018

RKP 2019

Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019 Slide - 18

(19)

SASARAN PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019

INDIKATOR MAKRO

2014

(BASELINE)

2015

2016

2017

2018*

2019*

Pertumbuhan Ekonomi (%)

(Angka Realisasi & Penyesuaian Target)

5,1

(5,0)

5,8

(4,8)

6,6

(5,3)**

7,1

(5,5

5,9)

7,5

8,0

Rasio Pajak terhadap PDB (%)

(Angka Realisasi & Proyeksi)

11,5

(10,9)

13,2

(10,6)

(12,2)**

14,2

(12,6-12,8)

14,6

15,2

16,0

Pengangguran (%)

(Angka Realisasi & Penyesuaian Target

)

5,6-5,9

(5,94)

5,5-5,8

(6,18)

(5,6

5,2-5,5

5,9)

(5,3

5,0-5,3

5,6)

4,6-5,1

4,0-5,0

Angka Kemiskinan (%)

(Angka Realisasi & Penyesuaian Target

)

9,0-10,0

(10,96)

9,5-10,5

(11,13)

(10,0

9,0-10,0

10,8)

(9,5-10,5)

8,5-9,5

7,5-8,5

7,0-8,0

Gini ratio (indeks)

(Angka Realisasi & Penyesuaian Target

)

n.a

(0,41)

(0,41)

0,40

0,39

0,38

0,37

0,36

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

73,8

74,8

75,3

75,7

76,1

76,3

Indeks Pembangunan Masyarakat

(IPMAS)***

0,55

n.a

n.a

n.a

n.a

meningkat

*) Dengan perkembangan keadaan saat ini, target-target tersebut perlu dipertimbangkan kembali **) Target APBN 2016

***) Indeks baru dengan parameter: gotong royong, toleransi, dan rasa aman. Konsep masih dalam proses penyempurnaan dan pematangan, termasuk pembahasan variabel, sehingga target masih belum dapat ditetapkan secara kuantitatif.

Sumber: RPJMN 2015-2019 Realisasi 2014 dan perkiraan realisasi 2015

(20)

TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2017

Kebijakan lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih kondusif, antara lain:

Peningkatan ketersediaan infrastruktur pendukung, terutama energi, jalan, dan pelabuhan

Penyederhanaan prosedur perijinan, termasuk pengurangan jumlah waktu, prosedur dan biaya perijinan di pusat dan daerah.

Transparansi proses perijinan secara konsisten dan menyeluruh di pusat dan daerah

Penerapan standar pelayanan PTSP di seluruh Indonesia dan pelimpahan kewenangan perijinan

Optimalisasi layanan PTSP-Nasional melalui pengembangan sistem layanan dan informasi PTSP seluruh Indonesia berbasis elektronik

secara terintegrasi

Harmonisasi dan sinkronisasi peraturan tingkat pusat dan daerah

Slide - 20

Target Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran (Persen)

Target Pertumbuhan Ekonomi Sisi Produksi (Persen)

Lapangan Usaha

2014*

2015*

2016**

2017

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan

4,2

4,0

4.2

4.2-4,3

Industri Pengolahan

4,6

4,3

5,4

6,2-6,5

Konstruksi

7,0

6,7

8,0

7,7-8,4

Jasa-jasa

6,6

7,9

8,5

8,5-8,8

Lainnya

4,6

2,5

4,3

4,9-5,3

PDB

5,0

4,8

5,3

5,6-5,9

* Realisasi (BPS,2016); **Bappenas, data diolah Slide 86

Slide 87

* Realisasi (BPS,2016); **Bappenas, data diolah

(21)

TEMA RKP 2017

Slide - 21

Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan

Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah

TEMA RKP SEBELUMNYA

:

2015

2016

Tema RKP 2017:

Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan

Mempercepat Pembangunan Infrastruktur

(22)

PRIORITAS DAN SASARAN

PEMBANGUNAN NASIONAL 2017

(23)

Revolusi Mental

Pembangunan Pendidikan

Pembangunan Kesehatan

Pembangunan Perumahan dan Permukiman

DIMENSI PEMBANGUNAN

MANUSIA

Kedaulatan Pangan

Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan

Kemaritiman dan Kelautan

Pariwisata

Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

DIMENSI PEMBANGUNAN

SEKTOR UNGGULAN

Pemerataan Antarkelompok Pendapatan

Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal

Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan

Pengembangan Konektivitas Nasional

DIMENSI PEMERATAAN DAN

KEWILAYAHAN

Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

KONDISI PERLU

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017

(24)

Arah Kebijakan Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik

1. Penegakan hukum dan disiplin aparat Pemerintah, penegak hukum dan masyarakat

2. Harmonisasi dan simplifikasi peraturan perundangan untuk mendorong kreatifitas masyarakat

3. Penanganan perkara yang transparan dan memuaskan 4. Pendidikan dan penghormatan etika dalam berpolitik Reformasi Birokrasi Pemerintahan

1. Layanan publik prima (cepat, mudah, ringkas , transparan, dan Birokrasi yang responsif)

2. Program Pembangunan dan belanja pemerintah didasarkan azas manfaat, bermutu, efisien dan efektif

3. Penerapan disiplin,reward & punishment dan sistem merit dalam birokrasi

Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa

1. Peningkatan Etos Kerja (kerja keras, kreatif , dan professional) serta mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan

2. Penumbuhan budaya konsumen cerdas dan cinta produk dalam negeri

3. Internalisasi nilai-nilai persaingan yang sehat (cooperate and compete, bekerja berorientasi hasil bermutu dan nilai tambah)

Peneguhan Jati Diri dan Karakter Bangsa

1. Pendidikan berbasis karakter (percaya diri, disiplin, jujur dan kerja keras)

2. Lingkungan pendidikan yang menyenangkan dan bebas dari intimidasi dan kekerasan (bullying free school environment)

3. Pendidikan agama dan etika yang mengajarkan akhlak mulia (keutuhan keluarga, kesalehan sosial, dan toleransi)

4. Peningkatan jiwa patriot, suka menolong, dan cinta tanah air Peningkatan Peran Lembaga, Keluarga dan Media Publik

1. Ruang publik yang ramah dan bebas dari penyebaran kebencian 2. Pembangunan karakter melalui media publik

REVOLUSI MENTAL

Sasaran dan Arah Kebijakan

Slide - 24 Sasaran 2014 (Baselin e) 2015 2016 2017 2019 1. Meningkatnya Integritas

 Indeks Perilaku Anti Korupsi (Skala 1-5) 3,61 3,59 3,63 3,70 3,75

 Indeks Penegakan Hukum Berkualitas (Skala 0-1) *) *) *) *) *)

 Persentase aparatur Pemerintah/ Penegak Hukum yang mendapat sanksi

karena melanggar disiplin dan/atau pelanggaran hukum *) *) *) *) *)

 Persentase kepuasan publik atas penanganan perkara *) *) *) *) *)

 Efektivitas pendidikan karakter di sekolah dan perguruan tinggi *) *) *) *) *)

 Peningkatan kualitas, penurunan beban dan jumlah peraturan

perundang-undangan *) *) *) *) *)

 Efektivitas belanja pemerintah (manfaat, biaya dan kualitas) *) *) *) *) *)

2. Meningkatnya Etos Kerja

Peningkatan kualitas pelayanan publik di K/L, Legislatif, dan Pemerintah

Daerah *) *) *) *) *)

Peningkatan produktivitas masyarakat (efisiensi dunia usaha, jumlah

wiraswasta, hasil riset, publikasi ilmiah) *) *) *) *) *)

 Tunjangan profesi guru yang berbasis kinerja *) *) *) *) *)

 Peningkatan kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah

tangga nasional *) *) *) *) *)

 Peningkatan semangat persaingan yang sehat(cooperate and compete) *) *) *) *) *)

 Perilaku hidup bersahaja, hemat, bersih dan sehat *) *) *) *) *)

3. Meningkatnya Gotong Royong

 Indeks Pembangunan Masyarakat (toleransi, gotong royong, rasa aman) *) *) *) *) *)

 Berkurangnya jumlah konflik/kekerasan di kalangan masyarakat *) *) *) *) *)

 Meningkatnya daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikalisme dan

terorisme *) *) *) *) *)

 Indeks Ketahanan Keluarga (angka perceraian, anak terlantar) *) *) *) *) *)

 Persentase ruang publik bermuatan negatif (penyebar kebencian,

radikalisme dan pornografi) *) *) *) *) *)

(25)

REVOLUSI MENTAL

Perencanaan Terintegrasi

Slide - 25

Kemen KUKM, Kemendag, Kemenperin, Kemenpar, Kemendikbud

KPPU, Kemenpora, Kemristekdikti, Kemen PDTT, Kementan, Kemen KP

Kemendikbud, Kemenag, Kemristekdikti Kemendagri, Kemensos, Kemenhan

Kemenkumham, POLRI, MA, Kejagung,

MK, KY, KPK, Kemendagri, KPU

Kemendikbud, Kemenag, Kemendagri, Kemenkominfo, Kemen PPPA, BKKBN,

Kemen PANRB, Kemendagri, Bappenas,

LAN, BPKP, BKPM Peningkatan Peran Lembaga, Keluarga dan Media Publik Peneguhan Jati Diri dan

Karakter Bangsa Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa Reformasi Birokrasi Pemerintahan Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik Kepribadian dalam Kebudayaan Kemandirian Ekonomi Kedaulatan Politik

LEVEL 1

PERUBAHAN CARA PANDANG, SIKAP, PERILAKU YANG BERORIENTASI

KEMODERENAN

- Meningkatnya INTEGRITAS: jujur, disiplin, tanggung jawab, sportif, adil dan taat hukum

- Meningkatnya ETOS KERJA: optimis, kerja keras, berprestasi, pantang menyerah, mandiri, produktif, hemat, kreatif, inovatif, berprestasi, dan pelayanan publik yang prima - Menguatnya GOTONG ROYONG:

kerja sama, toleran, saling menghargai, kemaslahatan umum

(26)

REVOLUSI MENTAL

Ilustrasi Perencanaan Terintegrasi Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik

Slide - 26

Penegakan

Disiplin Aparat

Pemerintah dan

Penegak Hukum

Pendidikan dan

Penghormatan

Etika dalam

Berpolitik

Penegakan

Hukum yang

Berkualitas

Harmonisasi dan

Simplifikasi

Peraturan

Perundangan

Penegakan

Hukum dan

Kelembagaan

Politik

POLRI, Kejagung, MA,

Kemenkumham, KPK, semua

K/L/Pemda

Kemenkumham, Polri, Kejagung,

MA, KPK, K/L terkait

Kemenkumham,

Bappenas, semua

K/L/Pemda

Kemendagri, KPU

LEVEL 2

(27)

PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

Sasaran dan Arah Kebijakan

Slide - 27

Sasaran 2014

(Baseline) 2015 2016 2017 2019

 Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun 8,2 tahun 8,3 tahun 8,5 tahun 8,6 tahun 8,8 tahun

 Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun

94,1% (2013)

94,8% 95,1% 95,4% 96,1 %

 Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B 50,4% (2013)

55,9% 58,8% 61,8% 68,4 %

 Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 68,7% 73,9% 76,5% 79,0% 84,2%

 Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 62,5% 68,7% 71,8% 74,8% 81,0%

 Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B 73,5% 77,2% 79,1% 80,9% 84,6%

 Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B

48,2% 53,8% 56,6% 59,4% 65,0%

 Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya

0,85 (2012)

0,86 0,87 0,88 0,90

 Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya

0,53 (2012)

0,58 0,58 0,59 0,60

 Nilai Test PISA dan Ranking (dari 65 Negara) ** - Matematika (Ranking 64 dari 65 Negara) - Sains (Ranking 64 dari 65 Negara)

- Membaca (Ranking 60 dari 65 Negara)

(2012) 375 382 396 n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. n.a. (2018) 427; 50 438; 50 446; 45

 Tingkat integritas Lingkungan Pendidikan -SD-PT- (tidak menyontek, bebas dari jual beli ijazah, sertifikat palsu, plagiarisme).

n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*

 Persentase Pendidikan menyenangkan dan bebas intimidasi dan kekerasan(bullying free environment).

n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*

 Kurikulum dan Proses pembelajaran yang progresif sesuai kebutuhan zaman.

n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*

 Pendidikan Agama dan etika yang menumbuhkan Akhlak Mulia.

n.a.* n.a.* n.a.* n.a.* n.a.*

Arah Kebijakan:

1. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan dasar, serta memperluas dan meningkatkan

pemerataan, akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah

2. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penguatan penjaminan mutu pendidikan, pengembangan kurikulum dan pelaksanaannya, serta penguatan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel

3. Meningkatkan profesionalisme, kualitas, pengelolaan dan penempatan guru

4. Revitalisasi LPTK secara menyeluruh untuk

meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan keguruan

5. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat dan layanan pendidikan anak usia dini 6. Meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta

pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja 7. Meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya

saing pendidikan tinggi

Keterangan:

**) Programme for International Student Assessment (PISA) dilakukan 3 tahun sekali. Publikasi hasil PISA terakhir tahun 2012, dan hasil PISA 2015 baru akan dipublikasikan bulan Desember 2016.

*) Akan diarusutamakan dan merupakan Indikator Kinerja Kunci Revolusi Mental

Kebijakan Terkait Revolusi Mental

1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan karakter dan budaya bangsa

2. Lingkungan pendidikan yang berintegritas, bebas intimidasi dan kekerasan

3. Penegakan hukum dan disiplin (bebas dari ijazah dan sertifikat palsu, plagiat, bolos)

(28)

PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

Perencanaan Terintegrasi

Slide - 28

Peningkatan

Akses dan

Kualitas

Pendidikan

Penyediaan Guru yang Berkualitas dan Penempatan yang Merata Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pengembangan Pembelajaran yang Berkualitas Peningkatan Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter Penyediaan Bantuan Pendidikan yang Efektif Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas Kemendikbud, Kemenag,

Kemenristekdikti, Kemen PUPR, Kemenkominfo, Kemen PDTT, Pemda, PLN Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda Kemendikbud, Kemenag

Kemenristekdikti, Kemen PANRB, Kemen PDTT, Kemenkeu, Pemda Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda

Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan: PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, termasuk Pendidikan Tinggi

LEVEL 1

(29)

PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

Penyediaan Guru yang Berkualitas dan Merata

Slide - 29

LEVEL 2

Slide - 29

Penyediaan

Guru yang

Berkualitas

dan

Penempatan

yang Merata

Revitalisasi

LPTK

Peningkatan

Profesional-isme Guru

Distribusi

dan

Pemerataan

Guru

Peningkatan

Kesejahte-raan Guru

Kemendikbud, Kemenag:

Pemetaan dan Audit guru yang berhak mendapat tunjangan profesi

Penyediaan tunjangan profesi guru berdasarkan kinerja guru

Penyediaan tunjangan khusus bagi guru di daerah 3T/perbatasan

Pemda:

Penyediaan asrama/rumah dinas guru di daerah 3T

Penyediaan tunjangan daerah disesuaikan dengan

ketersediaan anggaran

Kemendikbud, Kemenag:

Sertifikasi guru

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Penilaian Kinerja Guru

Kemenristekdikti:

Penguatan LPTK

Pemda:

Revitalisasi KKG/MGMP/KKKS/MKKS

Kemenristekdikti, Kemenag:

Sistem penerimaan calon mahasiswa LPTK yang selektif

Reformasi pendidikan keguruan melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) berasrama

Kemendikbud, Kemenag:

Pemetaan kebutuhan guru baru per bidang studi per daerah

Kemendikbud, Kemenag:

Pemetaan kebutuhan guru berdasarkan rasio guru:murid per sekolah

Penempatan Guru Garis Depan (GGD)

Kemen PDTT:

Pemetaan kebutuhan guru di daerah 3T

Kemen PANRB:

Penetapan kuota formasi guru sesuai dengan peta kebutuhan

Kemenristekdikti:

Pengiriman guru dari program SM-3T sesuai kebutuhan daerah

Pemda:

Pemerataan guru antarsekolah dan antardaerah sesuai kewenangan

Pengangkatan guru baru yang terkendali sesuai formasi

Pengendalian pengangkatan guru honor oleh sekolah

Slide 90

(30)

PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sasaran dan Arah Kebijakan

Arah Kebijakan

1. Memperkuat upaya promotif dan preventif

2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

• Pembiayaan kesehatan.

• Penyediaan, distribusi, dan mutu farmasi, alkes, dan makanan

• Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

• Penguatan sistem informasi, manajemen dan litbang kesehatan

• Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM kesehatan

3. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat 4. Meningkatkan pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi Kebijakan terkait Revolusi Mental:

 Meningkatkan respons pelayanan kesehatan (cepat, tepat, bersahabat)  Efektivitas program preventif (Gerakan

Masyarakat Sehat)

 Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran, standar rumah sakit, dll)

Slide - 30

Keterangan: Data AKI dan AKB diperoleh melalui survei skala besar dan tidak tersedia setiap tahun

No Sasaran Baseline

(2014) 2015 2016 2017 2019

1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat

a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur dengan proksi: 346

(SP, 2010) n.a n.a n.a 306

• Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 75,0 77,0 79,0 85,0

• Kunjungan Antenatal (K4) (persen) 70,4 (2013) 72,0 74,0 76,0 80,0

b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur dengan proksi: 32 (2012) n.a n.a n.a 24

• Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 90,0

c. Prevalensi stunting(pendek dan sangat pendek) pada anak

baduta (bawah dua tahun) (persen) 32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28,0

d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,60 (2012) 2,37 2,36 2,33 2,28

2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular

a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5

b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 245

c. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,4

d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,4

e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4 3 Meningkatnya Perlindungan Finansial

a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen) 51,8

(Okt, 2014) 60,0 68,0 77,0 Min. 95

4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang

tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 94 190 287 481

b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi

dasar lengkap pada bayi 71,2 (2013) 75,2 80,2 85,2 95,2

c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga

kesehatan 1.015 (2013) 1.200 2.000 3.000 5.600

(31)

PEMBANGUNAN KESEHATAN

Perencanaan Terintegrasi

Slide - 31

Peningkatan

Derajat

Kesehatan dan

Gizi

Masyarakat

Penguatan Promotif dan Preventif: “Gerakan Masyarakat Sehat Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Kemenkes, BPJS, Kemensos, BPS Kemen PANRB, Kemenristekdikti, BPOM, Pemda

Kemenkes, Kemendikbud, Kemenperin, Kementan, Kemendag, BKKBN, BPOM, Kemenag, Kemensos Kemen PPPA, Kemenkominfo Kemen PUPR, Kemen KP, Kemen PDTT, Kemendagri BKKBN, Kemenkes, BPS,

Kemensos, Kemendagri, Kemendikbud, Pemda

Kemenkes, Kemenpora, Kemendikbud, BPOM, BPJS, Kementan, Kemen KP, Kemensos, Kemenag, Kemenristekdikti, Kemenkeu, Kemen PDTT, Kemen PANRB, Kemenkominfo, Kemenhub, Kemendag, Kemenperin, BPOM, Kemen LHK, Kemenaker, Kemen PUPR, Kemendagri, Pemda

(32)

PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penguatan Promotif dan Preventif

Gerakan Masyarakat Sehat

Slide - 32 BPOM Kemen PUPR, Kemendes PDTT, Kemensos Kemen LHK Pemda Kemen PANRB, Kemenpora, Pemda Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenag Komenkominfo, Kemenkes, BPJS Kemen PANRB, Kemenaker Kementan, Kemenkes Kemenag Kemenkeu Kemenhub

POLRI Kemen KP, Kemenkes

Penguatan Promotif

dan Preventif:

“Gerakan

Masyarakat Sehat”

Kampanye, Deteksi dini dan pencegahan penyakit Kantin sekolah sehat, UKS, kampus bebas Narkoba Senam, Poco-Poco, Olahraga rekreasi, Lomba Olahraga, Sentra Olahraga Lapangan desa, car free day, Jalur sepeda dan pejalan kaki, Kawasan tanpa rokok, Pengelolaan Sampah, pencegahan kebakaran hutan Air bersih, sanitasi, ruang terbuka di perumahan, Posyandu Gemar makan ikan, Perbaikan gizi balita dan ibu hamil Keselamatan Berkendara, Konektivitas moda transportasi Peningkatan cukai rokok Ceramah agama, penyuluhan kesehatan calon pengantin, Pesantren sehat Keamanan jajanan sekolah , pengawasan label dan iklan Karang Kitri, Konsumsi buah dan sayur lokal Olahraga dan deteksi dini penyakit di kantor

LEVEL 2

(33)

Sasaran 2014

(BASELINE) 2015 2016 2017 2019

Akses Air Minum Layak 70% 70,25% 77% 84% 100%

Akses Sanitasi Layak

69,42% Akses Layak: 61,08% Akses Dasar: 8,34% 72,2% Akses Layak: 62,4% Akses Dasar: 9,8% 77,4% Akses Layak: 66,3% Akses Dasar: 11,1% 83,2% Akses Layak: 70,7% Akses Dasar: 12,4% 100% Akses Layak: 85% Akses Dasar: 15% Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 38.431 Ha (Kondisi kumuh 100%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 85%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 70%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 45%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 0%) Kekurangan Tempat Tinggal(Backlog) Berdasarkan Perspektif Menghuni *

7,6 Juta 7 Juta 6,5 Juta 6 Juta 5 Juta

Arah Kebijakan:

1. Meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai 2. Menjamin ketahanan air melalui peningkatan

pengetahuan perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum

dan pengelolaan sanitasi

3. Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan manajemen asset

4. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat

5. Peningkatan Efektivitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi

PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Sasaran dan Arah Kebijakan

Kebijakan terkait Revolusi Mental:

1. Masyarakat peduli lingkungan (Reduce, Reuse, Recycle;hemat air, penangan sampah, lingkungan sanitasi bersih dan sehat)

2. Penegakan hukum dan disiplin (tata ruang, membayar kewajiban air minum, listrik, dll.)

*) Pencapaian target termasuk program “satu juta rumah”.

Slide - 33

(34)

PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Perencanaan Terintegrasi

Penyediaan

Hunian Layak

beserta

Prasarana,

Sarana, dan

Utilitas

Fasilitasi Peningkatan Kualitas Hunian dan Permukiman kumuh Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Peningkatan Manajemen Layanan Air Minum dan Sanitasi Peningkatan Ketersediaan Air Baku Fasilitasi Penyediaan Hunian Baru dan PSU Pendukung Kemen PUPR, Kemenkes, Kemenkeu, PDAM, Pemda Kemen PUPR, Kemenkeu, Pengembang, Perumnas, Pemda, SMF (Sarana Multigriya Finansial) Kemen PUPR, Kemensos, Kemen ATR, Pemda Kemen PUPR, Kemenkes, Kemen PDTT, Pemda Kemen PUPR, Kemen LHK, Pemda, Perhutani

LEVEL 1

Slide - 34

(35)

PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Fasilitasi Penyediaan Hunian Baru dan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Pendukung

Fasilitasi

Penyediaan

Hunian Baru dan

PSU Pendukung

Penyediaan PSU KPR Swadaya Pembangunan Rusunawa Fasilitasi Pembangunan Rusunami Pembangunan Rumah Khusus Optimalisasi Peran Perumnas Penciptaan Iklim Kondusif Untuk Penyediaan Rumah MBR (Regulasi, Perizinan, dst) KPR FLPP Bantuan Stimulan Pembangunan Baru Rumah Swadaya Kemen PUPR, Kemenkeu, Perbankan, Pengembang, Pemda, SMF (Sarana Multigriya Finansial) Kemen PUPR Kemendagri, Kemenkeu, OJK & BI, Pemda Kemen PUPR, Kemenkeu, Perbankan, Pemda Kemen PUPR, Perumnas, Pemda Kemen PUPR, Pengembang, Pemda Kemen PUPR Pemda Kemen PUPR, Kemen BUMN, Perumnas Kemen PUPR, Pemda Kemen PUPR, Pemda

LEVEL 2

Slide - 35

(36)

Revolusi Mental

Pembangunan Pendidikan

Pembangunan Kesehatan

Pembangunan Perumahan dan Permukiman

DIMENSI PEMBANGUNAN

MANUSIA

Kedaulatan Pangan

Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan

Kemaritiman dan Kelautan

Pariwisata

Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

DIMENSI PEMBANGUNAN

SEKTOR UNGGULAN

Pemerataan Antarkelompok Pendapatan

Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal

Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan

Pengembangan Konektivitas Nasional

DIMENSI PEMERATAAN DAN

KEWILAYAHAN

Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

KONDISI PERLU

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017

(37)

Sasaran 2014

(baseline) 2015 2016 2017 2019

Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan

Produksi Pangan Utama:

- Padi (Juta Ton) 70,6 75,0 76,2 77,0 82,0

Produksi Pangan Lainnya/Diversifikasi Pangan:

- Jagung (Juta Ton) 19,1 19,8 21,4 22,4 24,1

- Kedelai (Juta Ton) 0,92 0,98 1,50 1,90 2,60

- Produksi Gula (Juta Ton) 2,6 2,6* 2,8 3,0 3,8

Produksi Sumber Protein:

- Daging Sapi (Juta Ton) 0,45 0,42* 0,59 0,64 0,76

- Ikan (Juta ton) 10,6 13,6 14,8 16,0 18,8

Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi:

- Pembangunan Jaringan irigasi air permukaan , air tanah dan rawa (Juta ha, kumulatif)

8,90 9,08 9,17 9,52 9,89

- Rehabililtasi dan Peningkatan jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa (Juta ha)

2,71

(2010-2014) 0,48** 0,30** 0,64**

3,01 (2015-2019) - Pembangunan irigasi tambak (Ribu ha,

kumulatif) 189,75 195,58 203,48 229,45 304,75 - Pembangunan waduk (groundbreaking) 16 (on going) 13 8 9 49 (2015-2019)

Untuk 3 tahun pertama: fokus pada swasembada padi

Untuk kedelai fokus pada konsumsi DN utamanya untuk tahu dan tempe; Gula, daging sapi dan garam fokus pada pemenuhan konsumsi rumah tangga

* Angka Sementara; ** Angka Tahunan

Arah Kebijakan:

1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi DN: Padi: (i) penyelesaian pengamanan lahan

berkelanjutan (menahan konversi sawah) dan perluasan sawah baru 1 juta ha dan jaringan irigasi; (ii) revitalisasi penyuluhan dan sistem perbenihan-1.000 desa berdaulat benih dan 1.000 desa pertanian organik

2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan: (i)

pembangunan gudang dengan fasilitas pasca panen; pengendalian pengaturan impor yang efektif; (ii) penguatan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan; (iii) pengembangan sistem logistik ikan

3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat: (i) konsumsi protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii) penggunaan pangan lokal non beras

4. Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan pangan: benih adaptif perubahan iklim, sekolah iklim dan asuransi pertanian

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Sasaran dan Arah Kebijakan

Kebijakan terkait Revolusi Mental:

1. Penurunan pemborosan air, pupuk, pestisida serta “Food Waste

di meja makan

2. Mendorong kreativitas dan inovasi

3. Mendorong diversifikasi produksi/konsumsi pangan yang sehat 4. Penegakan hukum dan disiplin

(38)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Perencanaan Terintegrasi

Slide - 38

Pembangunan

Kedaulatan

Pangan

Reforma agraria Stop konversi lahan produktif Pemulihan kesuburan lahan Pembangunan Desa Mandiri Benih Pengembangan pertanian organik Peningkatan produksi ikan, garam, rumput laut Pengendalian harga dan impor

pangan

Peningkatan produksi padi dan

pangan lain Kemen ATR, Pemda Kementan, Pemda Kementan Kementan, Pemda Kemen KP Pemda Kementan, Pemda Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR Kemendag, Kementan, Kemenkeu

LEVEL 1

(39)

PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN

Perencanaan Terintegrasi Peningkatan Produksi Padi

Slide - 39

Peningkatan

produksi padi

dan pangan lain

Pencetakan Sawah Baru Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung Penyaluran subsidi benih dan pupuk Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi organik Penyaluran bantuan alat dan

mesin pertanian Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan) Technoparkdan Science park; Pengembangan Balai Penyuluhan Pembangunan pasar tradisional Pembelian beras/gabah petani Kementan, Kemenristekdikti Kementan, Kemen ATR, Pemda Kementan, Pemda Kementan, Kemendag, Kemenkeu, BUMN Kemendag, Pemda Kementan, Kemendag, Pemda Kemen PUPR, Kementan, Pemda

Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda

Kementan,

Kemendag, BUMN, Kemenkeu

(40)

Arah Kebijakan:

1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR, pengembangan gas non konvensional (shale gas dan CBM)

2. Meningkatkan Cadangan Penyangga dan Operasional Energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii) pengadaan kontrak jangka menengah dan panjang untuk Sumber Daya energi

3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi: (i) insentif, pemberian subsidi, dan harga yang tepat; (ii) pemanfaatan bahan bakar nabati

4. Meningkatkan Aksesibilitas: (i) mendorong penggunaan Sumber Daya energi untuk penggunaan setempat; (ii) pemanfaatan gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG

5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i)

pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan untuk

teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit energi; (iii) peningkatan peran perusahaan layanan energi (ESCO)

6. Meningkatkan pengelolaan subsidi energi yang lebih transparan dan tepat sasaran

7. Pemanfaatan optimum Sumber Daya Energi Terbarukan

Sasaran 2014

(baseline) 2015 2016 2017 2019

Rasio Elektrifikasi 84,1% 88,5% 90,2% 91,1% 96,6%

Konsumsi Listrik Perkapita (Kwh) 843 914 985 1.058 1.200

Peningkatan Produksi Sumber Daya Energi:

 Minyak Bumi (ribu BM/hari) 789 788 830 780 700

 Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.455 1.194 1.155 1.175 1.295

 Batubara (juta Ton) 458 393 419 413 400

Penggunaan Dalam Negeri (DMO):

 Gas bumi Dalam Negeri 57% 59% 61% 62% 64%

 Batubara Dalam Negeri 16,6% 20,3% 26,5% 29,3% 60,0%

Pembangunan FSRU/ Regasifikasi

(unit) 2 1 2 1 2

Jaringan pipa gas (kumulatif, km) 11.960 13.458 15.330 15.364 18.322

Pembangunan SPBG (unit) 13 18 30 25 15

Jaringan gas kota (lokasi/SR)) * 5/16.949** 2/8.000** 33/121.000 46/271.500 48/374.000

Porsi EBT dalam Bauran Energi (%) 6 10 13 15 16

* Merupakan target tahunan: 2014 dan 2015 angka realisasi. Peningkatan sambungan rumah termasuk kerjasama dengan badan usaha dan diharapkan pada tahun 2019 secara kumulatif mencapai lebih kurang 1,3 juta SR.

** Hanya mencakup jumlah SR yang dibangun melalui APBN.

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Sasaran dan Arah Kebijakan

Kebijakan terkait Revolusi Mental:

1. Penguatan tata kelola(good governance)sumberdaya energi 2. Pemanfaatan energi secara efisien

3. Pelayanan BUMN energi yang memuaskan pelanggan 4. Penambangan yang ramah lingkungan

5. Penegakan hukum dan disiplin di sektor energi

(41)

Pembangunan

Kedaulatan

Energi

Pembangunan kilang minyak Tata Kelola Industri Migas dan Energi Percepatan pembangunan pembangkit listrik Peningkatan penggunaan batubara dan gas Pengembangan biofuel, Peningkatan kapasitas tangki Pembangunan Energi Baru -Terbarukan dan Konservasi Energi Iklim investasi migas yang kondusif Pengalihan transportasi berbasis BBM ke gas Peningkatan produksi minyak bumi, memperpanjang sumur tua Pengendalian impor minyak

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Perencanaan Terintegrasi

Kemen ESDM, Kemen BUMN Kemen ESDM, Kemen BUMN, SKK Migas Pertamina, PLN, PGN, Pemda Kemen ESDM, Kemen BUMN, PLN, PGN Kemen ESDM, Kemen BUMN, PLN, PGN Kemen ESDM, Kemenkeu, Kemen BUMN, Kementan Kemen ESDM, Pertamina Kemen ESDM;

Kemen BUMN; Kemenristekdikti, Pemda Kemen ESDM, SKK Migas, Kemenkeu, Pemda Kemen ESDM, Kemenhub, Kemenperin Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemendag, Pertamina Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemendag, Pertamina

LEVEL 1

Slide - 41

(42)

Pengembangan komoditas tanaman BBN dan penyediaan BBN Pembangunan Biomassa Pengembangan Biogas Skala Kecil PLT Matahari, Mikrohidro, dan Tenaga Angin Penyempurnaan mekanisme Pembelian EBT oleh PLN dan Pertamina serta Subsidi Pembangunan PLTP Audit Energi Sektor Industri dan Penyedia Energi

Kemen ESDM, Kemen LHK, BPPT, Swasta

Kemen ESDM, Kementan, LIPI, KUKM

Kemen ESDM, Kemen PUPR, Kemen PDTT, Kemen KUKM Kemen ESDM, Kemen BUMN,

Kemen LHK

Kemen ESDM, Kemenkeu, Kemen BUMN

Kemen ESDM, Kementan, Pemda, Swasta Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemenperin

Pembangunan

Energi Baru

-Terbarukan dan

Konservasi Energi

PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI

Perencanaan Terintegrasi Pembangunan EBT dan Konservasi Energi

LEVEL 2

(43)

Sasaran 2014

(BASELINE) 2015 2016 2017 2019

Memperkuat Jatidiri sebagai Negara Maritim

Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau

kecil ke PBB 13.466 750 500 target Deposit Pulau selesai 17.466 (Selesai th 2017)

Penyelesaian batas maritim antar negara 1 negara 1 negara 1 negara 1 negara 9 negara Pemberantasan Tindakan Perikanan Ilegal

• Meningkatnya ketaatan pelaku perikanan 52% 66% 73% 76% 87%

Membangun Konektivitas Nasional:

 Pengembangan pelabuhan untuk menunjang tol

laut 24 24 24 24 24

 Pengembangan pelabuhan penyeberangan 210 15* 23* 20* 270

(kumulatif)

 Pembangunan (penyelenggaraan) kapal perintis 50 unit 30 30* 0* 104

(kumulatif)

Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan

Produksi hasil kelautan (juta ton )

 Ikan (Tangkap & Budidaya)

 Rumput Laut  Garam 28,3 10,6 10,1 2,5 33,1 13,6 10,6 3,3 35,4 14,8 11,1 3,6 39,4 16,0 13,4 3,8 40-50 18,8 19,5 4,5

Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit 22 unit 22 unit 22 unit 24 unit

Peningkatan luas kawasan konservasi laut 15,7 juta ha 16,5 juta ha 17,1 juta ha 17,9 juta ha 20 juta ha

PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN

Sasaran dan Arah Kebijakan

ARAH KEBIJAKAN:

1. Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan pulau-pulau dan

pendaftarannya

2. Pengaturan dan pengendalian ALKI 3. Penguatan lembaga pengawasan laut

4. Peningkatan Koordinasi dalam Penanganan Pelanggaran Tindak Pidana

5. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi multimoda

6. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang

berorientasi lokal dan kewilayahan

7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan 8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya

dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut 9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta

penguatan SDM dan Iptek kelautan

10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir

Kebijakan terkait Revolusi Mental:

1. Perubahan mindset sebagai bangsa maritim

2. Perubahan kebijakan penyelenggaraan pelayaran Perintis 3. Penegakan hukum dan disiplin

(44)

PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN

Perencanaan Terintegrasi

Pembangunan

Kemaritiman dan

Kelautan

Peningkatan produk kelautan Pengembangan pelabuhan perikanan dan sentra perikanan terpadu Konektivitas (tol) laut dan industri

maritim Pemberantasan illegal, unregulated dan unreported fishing (IUU) Pengelolaan daerah perbatasan laut, pulau pulau kecil Peningkatan luas kawasan konservasi perairan berkelanjutan, penambahan kawasan konservasi,

dan Rehab pesisir dan kualitas lingkungan laut Peningkatan taraf hidup nelayan : pemberian akses terhadap sumber modal, sarana produksi, infrastruktur, teknologi dan pasar Mendesain tata

ruang wilayah pesisir dan lautan

Peningkatan budaya bahari, penguatan SDM

dan iptek kelautan

Kemen KP, Kemen KUKM, Kemen PUPR,Kemenhub, Kemenristekdikti, Kemendag, Perbankan, Pemda Kemen KP, Kemenhub Kemen BUMN, Pemda Kemen KP,

POLRI, Bakamla,TNI, Kemenkumham, Pemda

Kemenhan, Kemen KP, Bakamla, Kemendagri, Kemenlu. Kemen KP, Kemen ATR, Pemda Kemen KP, Kemenristek, Kemendikbud Kemen KP, Kemen LHK, Pemda Kemenhub, Pemda Kemen KP

LEVEL 1

Slide - 44

(45)

PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN

Perencanaan Terintegrasi Konektivitas (Tol) Laut dan Industri Maritim

Kemenhub, BUMN Kemenhub, BAKAMLA, TNI/POLRI Kemenperin, BUMN, Kemenhub, BUMN BUMN (PT PAL), Swasta Kemenkeu, BKPM

LEVEL 2

Peningkatan

Konektivitas

(Tol) Laut dan

Industri

Maritim

Pembangunan pelabuhan umum Pembangunan Kapal Laut Pengembangan Layanan Pelayaran Perintis Insentif Usaha dan Iklim Investasi Penguatan SDM Perkapalan Penguatan Industri Perkapalan dan Rancang Bangun Kelautan Keamanan dan keselamatan pelayaran Slide - 45 Kemenhub, Kemenristekdikti, Perguruan Tinggi

Gambar

ILUSTRASI PERENCANAAN TERINTEGRASI:
Ilustrasi Rencana Pembangunan Bendungan Tahun 2017
Ilustrasi Integrasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Aceh
Ilustrasi Perencanaan Terintegrasi Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian kandungan logam berat dilakukan pada bahan baku dan dibandingkan dengan standar logam berat pada rumput laut kering yang telah ditetapkan oleh

Negeri Ratu Tenumbang Sukarame Pelita Jaya Sumur Jaya Tanjung Jati Pagar Dalam Tanjung Setia Biha Way Jambu Marang Tanjung Raya Bangun Negara Ulok Manik Paku Negara Tulung

Tempat/ sarana : Bangsal Kardiologi dewasa / kardiologi anak/ CICU/ Jaga/Poli Lama stase : Selama Kardiologi dewasa / kardiologi anak/ CICU/ Jaga/ Poli Kompentensi :

[r]

Akuntan yang telah memiliki pengetahuan dasar tentang sistem informasi berbasis komputer akan mampu memberikan jasa konsultasi pada berbagai area yang meliputi perkembangan

Tabel pada model ini untuk menjelaskan besarnya nilai korelasi (R) antara training dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan yaitu sebesar 0,961

Juni Juli Agust us Sept ember Okt ober Nopember Desember.

Besarnya pendapatan tergantung pada banyaknya produk yang dihasilkan serta harga jual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan agroindustri tempe dalam satu