• Tidak ada hasil yang ditemukan

106057002 Laporan Pendahuluan DED Rehab Gedung Kantor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "106057002 Laporan Pendahuluan DED Rehab Gedung Kantor"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

0

DINAS PEKERJAAN UMUM

KOTA MANADO

PROVINSI SULAWESI UTARA

APBDTAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN PENDAHULUAN

DED REHABILITASI SEDANG / BERAT

GEDUNG KANTOR

LOKASI

(2)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

1

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan DED REHABILITASI SEDANG / BERAT GEDUNG KANTOR Lokasi Kota Manado. Maka pada saat ini dengan hormat kami serahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen,

LAPORAN PENDAHULUAN

Dengan harapan laporan ini dapat memberikan informasi keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Konsultan. Apabila laporan ini ada hal yang tidak dipahami, maka kami bersedia memperbaikinya dan harapan kami pelaporan berikutnya akan lebih baik lagi.

Atas kesempatan dan kerjasama yang baik disampaikan terima-kasih.

Manado, Maret 2012

PT. Rudy Bolang International

Hendrik Bolang

Direktur

(3)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

ii Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Lingkup Pekerjaan 2

BAB II RENCANA KERJA DAN PELAKSANAANYA

2.1 Rencana Pekerjaan 4

2.2 Program Kerja 6

BAB III PROFIL LOKASI PEKERJAAN

3.1 Sejarah Kota Manado 9

3.2 Letak Geografi 11

3.3 Luas dan Kondisi Geografi 10

3.4 Topografi 11

3.5 Geologi 14

BAB IV PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4.1 Pendekatan 16

4.2 Metode Perencanaan 16

BAB V SURVEY AWAL DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN

5.1 Survey Teknis 22 5.2 Gambar Existing 16 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan 43 6.2 Saran 43

DAFTAR ISI

(4)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Kota Manado telah membuat keputusan yang tepat untuk membangun gedung kantor kelurahan. Selain kantor-kantor yang ada sudah tidak memadai sebagai tempat bekerja, hal ini pula akan menunjang citra dan kewibawaan pemerintah kota. Saat ini melalui salah satu program kegiatannya, DED Rehabilitasi Sedang Berat Gedung Kantor,Pemrintah Kota Manado telah mengarahkan suatu kebijakan yang terfokus pada pengembangan prasarana dan sarana perkotaan yang diantaranya adalah pengembangan sarana perkantoran yang dapat meningkatkan aktifitas dan kenyamanandalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi termasuk pelayanan masyarakat.

Terlaksana suatu pembangunan Pekerjaan umum dilakukan secara bertahap, dan penataan tersebut diatur dalam suatu peraturan/pedoman perundang-undangan, yang secara garis besarnya adalah dimulai dengan tahapan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi serta pengawasannya. Dengan keluarnya dana dari APBD Kota Manado yang dituangkan dalam DPA Kota Manado TA. 2012, maka segera dimulai tahapan perencanaanya yang diserahkan kepada Konsultan Perencana melalui suatu proses. Dimana Konsultan Perencanaan ini nantinya akan menghasilkan suatu keluaran / produk yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan Konstruksi. Dan secara kontraktual Konsultan Perencana ini bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat komitmen.

BAB I

PENDAHULUAN

(5)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

2

Pengembangan Kawasan Kota dan Permukiman merupakan entry point yang konsep penanganannya telah baku dengan pendekatan pemberdayaan (sosial kemasyarakatan, ekonomi dan lingkungan) dan akan menyentuh langsung secara komprehensif baik fisik kawasannya maupun masyarakat yang tinggal didalamnya. Untuk menjamin terjadinya proses bermasyarakat yang sehat, dinamis dan pregresif maka pemerintah perlu memperhatikan pelayanan masyarakat mulai dari strata terbawah sampai yang paling atas. Pembangunan Kantor Kelurahan melupakan salah satu solusi untuk menjawab konsep pembangunan tersebut sebab fungsi kantor ini memberikan pelayanan masyarakat pada strata terbawah. Rendahnya kualitas prasarana dan sarana merupakan salah satu hal penyebab tidak berkembangnya suatu kota. Prasarana dan sarana secara langsung mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan perekonomian dan taraf hidup masyarakat. Parasarana dan sarana suatu daerah yang memadai akan mampu mendukung perekonomian daerah tersebut dan tentu akan meningkatkan daya beli masyarakat.

1.2 Lingkup Pekerjaan

Lingkup tugas yang dilaksanan oleh konsultan perencanaan adalah menyusun DED dan dokumen lelang dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yang terdiri dari :

A. Persiapan Perencanaan B. Menyusun Pra Rencana

(6)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

3

D. Penyusunan rencana detail

E. Mengadakan persiapan pelelangan

F. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)

(7)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

4

2.1 Rencana Pekerjaan

Sebagaimana arahan dari Tim Teknis dan Pejabat pembuat Komitmen, ruang Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana telah dikembangkan dan mencakup Pembuatan Perencanaan Teknis (DED) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor pada Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung kantor dengan pekerjaan : a. Rehabilitasi Kantor Lurah Malalayang l Timur (lanjutan) b. Rehabilitasi Eksterior Gedung Kantor Walikota

c. Rehabilitasi Kantor Lurah Sario Tumpaan (lanjutan) d. Rehabilitasi Kantor Lurah titiwungen Selatan ( lanjutan) e. Rehabilitasi Kantor Lurah Mahakeret Timur (lanjutan) f. Rehabilitasi Kantor Lurah Wenang Utara (lanjutan) g. Rehabilitasi Kantor Lurah Batu Kota (lanjutan) h. Rehabilitasi Kantor Lurah Alungbanua (lanjutan) i. Rehabilitasi Kantor Lurah Paal IV (lanjutan) j. Rehabilitasi Kantor Lurah Tuminting (lanjutan)

Lingkup tugas konsultan perencanaan diberpedoman pada ketentuan yang telah dilaksanakan telah mengacu pada

Pedoman teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PER/M/2007 tanggal, 27 Desember 2007. Tugas ini meliputi tugas-tugas perencanaan gedung, site / tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :

BAB II

RENCANA KERJA DAN PELAKSANAANNYA

(8)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

5

A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan diantaranya pemeriksaan keadaan seperti

- Struktur / fisik tanah dan daya dukungan dll, yang akan digunakan dalam penentuan tipe dan jenis pondasi untuk bangunan tersebut. - Pemeriksaan kondisi bangunan (kantor) yang

akan dikerjaan pada pekerjaan selanjutnya. - Serta membuat interpretasi secara garis

besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pengguna.

B. Menyusun pra-rencana seperti rencana lay-out dll.

C. Penyusunan pengembangan rencana,antara lain membuat :

1. Rencana Arsitektur ( konsep penataan ruang dan yang berkaitan dengan disain arsitektur)

2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya sesuai aturan SKSNI, SII , AASHTO, ASTM, dll.

3. Rencana utilitas

4. Perkiraan biaya atau Estimasi Engineer (EE) sesuai dengan Harga Satuan dari Konsultan Perencana.

D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

1. Gambar-gambar teknis kerja, detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang disetujui.

2. Spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat/syarat (RKS)

3. Rician volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi.

(9)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

6

E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat Komitmen didalam, menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.

F. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penewaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

G. Membantu memberikan masukan selama pelaksanaan kinstruksi fisik seperti :

1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.

2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.

3. Memberikan saran-saran.

2.2 Program Kerja

Rencana kerja yang telah dikembangkan dari program kerja adalah rencana kerja keseluruhan. Rencana Kerja disusun berdasarkan ruang-lingkup kerja konsultan.Menurut Kerangka Acuan Kerja, tahapan yang perlu dilaksanakan oleh Konsultan adalah sebagai berikut:

a. Persiapan perencanaan termasuk survey. b. Penyusunan Pra Rencana.

c. Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi : - Gambar existing

- Rencana kebutuhan jaringan elektrikal mekanikal. d. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.

e. Penyusunan Rencana Prioritas Pelaksanaan.

(10)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

7

Agar dapat diperoleh rencana kerja, maka tahapan pekerjaan diatas di break-down lebih detil sebagai berikut:

Tabel 2.11. Program Kerja

No Kegiatan Person in Charge

1 Persiapan perencanaan termasuk survey.

A Pre Construction Meeting TL.

B Eksisting DED Kantor Gubernur lama TL & TA

C Survey Eksisting Kantor Gubernur Sekarang TL & TA

D Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang TL & TA

E Survey Awal Eksisting Gedung dengan Utilitas TL & TA & SURVEYOR

F Laporan Pendahuluan TL

2 Penyusunan Pra Rencana. TL

E Analisis Jaringan Listrik dan Peralatan TA

F Analisis Sistem AC, Zone, Type dan Kapasitas TA

G Usulan dan Rekomendasi TA

H Draft Desain System Utilitas (Plumbing, Listrik dan AC)

TA

3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :

Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal mekanikal TL & TA

4 Gambar Draft Desain TL & TA

A Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial DRAFTER

B Detail Engineering Desain Plumbing DRAFTER

C Detail Engineering Desain Jaringan Listrik DRAFTER

D Detail Engineering Desain Air Conditioning

System

DRAFTER

5 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. TL & TA

6 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat TL & TA

7 Penyusunan Rencana Detail

(Gambar Kerja, KRS, BQ).

TL & TA DRAFTER

(11)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

8

Tabel 2.2 Jadwal Kerja

No Kegiatan 1 II Keterangan

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan perencanaan termasuk survey.

A Eksisting DED Kantor Kelurahan lama Telah Dilaksanakan

B Survey Eksisting Kantor Kelurahan Lama Telah Dilaksanakan

C Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang Telah Dilaksanakan

D Survey Awal Eksisting Gedung dengan Utilitas Telah Dilaksanakan

E Laporan Pendahuluan Sementara Dibuat

2 Penyusunan Pra Rencana.

E Analisis Jaringan Listrik dan Peralatan Telah Dilaksanakan

F Analisis Sistem AC, Zone, Type dan Kapasitas Telah Dilaksanakan

G Usulan dan Rekomendasi Belum Dilaksanakan

H Draft Desain System Utilitas (Plumbing, Listrik dan AC) Belum Dilaksanakan

I Laporan Antara

3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi : Belum Dilaksanakan

Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal mekanikal Belum Dilaksanakan

A Perhitungan Cooling Load AC per Zone (Unit atau Ruang) Belum Dilaksanakan

B Perhitungan Pencahayaan Alami dan Buatan Belum Dilaksanakan

C Detail Desain System AC dan Jaringannya Belum Dilaksanakan

D Detail Desain Jaringan Listrik Belum Dilaksanakan

4 Gambar Draft Desain Belum Dilaksanakan

A Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial Belum Dilaksanakan

B Detail Engineering Desain Plumbing Belum Dilaksanakan

C Detail Engineering Desain Jaringan Listrik Belum Dilaksanakan

D Detail Engineering Desain Air Conditioning System Belum Dilaksanakan

4 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. Belum Dilaksanakan

5 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat Belum Dilaksanakan

6 Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, KRS, BQ). Belum Dilaksanakan

(12)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

9

3.1 Sejarah Kota Manado

Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Juli 1919. Dengan besluit itu, Gewest Manado ditetapkan sebagai Staatsgemeente yang kemudian dilengkapi dengan alat-alatnya antara lain Dewan gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai oleh seorang Walikota (Burgemeester). Pada tahun 1951,Gemeente Manado menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi tanggal 3 Mei1951 Nomor 223. Tanggal 17 April 1951, terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14. Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954. Tahun 1957, Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Tahun 1959, Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959. Tahun 1965, Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado, yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.

3.2 Letak Geografi

Kota Manado terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Secara geografis terletak di antara 10 25' 88" -

BAB III

PROFIL LOKASI PEKERJAAN

(13)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

10

10 39' 50" LU dan 1240 47' 00" - 1240 56' 00" BT., dan secara administratif batas-batasnya sebagai berikut:

a. Sebelah Utara Kabupaten Minahasa Utara

b. Sebelah Timur Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa c. Sebelah Selatan Kabupaten Minahasa

d. Sebelah Barat Laut Sulawesi

Gambar 3.1 Peta Kota Manado dan Persebaran Lokasi Pekerjaan

3.3 Luas dan kondisi geografis

Wilayah kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas keseluruhan 15.726 ha. Wilayah kepulauan meliputi pulau Bunaken, pulau Manado Tua dan pulau Siladen.

Mahakeret Timur Alung Banua Sario Tumpaan Titiwungen Selatan Paal 4 Wenang Utara Tuminting Malalayang Timur 1 Batu Kota

(14)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

11

Tabel 3.1

Luas Wilayah Kota Manado menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan

NAMA PULAU LUAS PANJANG GARIS PANTAI WILAYAH KELURAHAN/KECAMATAN Manado Tua Bunaken Siladen 1.056,02 811,21 27,95 12.280 17.570 2.240

Manado Tua Satu dan Manado Tua Dua Kec. Bunaken

Bunaken dan Alung Banua Kec. Bunaken

Bunaken Kec. Bunaken

Sumber : BPN Kota Manado

Secara Administratif Kota Manado terbagi atas 9 wilayah kecamatan dan 87 kelurahan sebagai hasil pemekaran yang dilakukan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tanggal 27 September Tahun 2000 tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan di Kota Manado dan Peraturan Daerah Nomor 5 tanggal 27 September Tahun 2000 tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan. Luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Mapanget dengan luas 6168,3 Ha dan terkecil adalah Kecamatan Sario dengan luas 183,70 Ha.

3.4 Topografi

Secara umum kondisi morfologis kota Manado terbentuk karena kharakteristik alam kota itu sendiri yang unik dan berbeda dari kebanyakan kota di Indonesia pada umumnya. Kota ini memiliki bentang alam dengan unsur trimatra yaitu pantai, daratan dan perbukitan, yang terbentang dengan jarak yang relatif kecil (< 1 km) diantara ketiga matra tersebut.

(15)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

12

Tabel 3.2 Luas Wilayah Menurut Kecamatan KECAMATAN LUAS ( Km 2 ) % ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) Malalayang Sario Wanea Wenang Tikala Mapanget Singkil Tuminting Bunaken 17,12 1,75 7,85 3,64 15,12 58,21 4,68 4,31 44,58 10,88 1,11 4,99 2,31 9,61 37,01 2,97 2,74 28,35 JUMLAH/ Total 157,26 100

Sumber : BPN Kota Manado

Tabel 3.3 Kondisi Topografi Kota Manado

Keadaan Tanah Kemiringan

(%) Luas (Ha) % Dataran Landai 0 - 8 5.292,17 38,04 Berombak 8 - 15 6.946,18 44,17 Berombak Berbukit 15 - 40 902,67 5,74 Bergunung > 40 1.894,98 12,05 Jumlah 15.726,00 100,00

Sumber : Manado Dalam Angka, 2010

Kondisi topografi dan geomorfologinya merupakan bagian dari gugusan pegunungan, perbukitan, lembah dan sungai yang berada di daratan Minahasa. Bagian utara bermorfologi berbukit sampai bergunung dengan puncak tertinggi Gunung Tumpa, 610 m . Di bagian

(16)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

13

timur umumnya bergelombang dengan morfologi landai sampai curam, dan mendekati bagian tengah kota, morfologi semakin landai dan rata. Pada bagian selatan, punggung-punggung bukit semakin melebar dan menjalar lebih panjang. Topografi kota Manado bervariasi antara 0 % hingga lebih dari 40 % yang secara keseluruhan 94,53% terletak pada ketinggian 0-240 m dpl.

Selain itu Manado dialiri oleh banyak sungai yang umumnya mengalir dari wilayah perbukitan dan bermuara di teluk Manado, antara lain sungai Tondano, sungai Tikala, sungai Bailang, sungai Sario, dan sungai Malalayang. Sungai Tondano berhulu di danau Tondano di kabupaten Minahasa dan bergabung dengan sungai Tikala di tengah kota sebelum bermuara di Teluk Manado. Saat ini keberadaan sungai Tondano dimanfaatkan dan dikelola oleh PT Air Kota Manado sebagai salah satu sumber air bersih.

Kondisi topografi dan morfologi seperti itu menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang mulai dari kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan yang kemudian membentuk pola pertumbuhan kota seperti daun pepaya. Permukiman tumbuh tidak merata pada seluruh bagian kota, tapi mengelompok secara memanjang pada kawasan yang memiliki topografi datar yang menyusup diantara kawasan perbukitan berlereng cukup tinggi. Limitasi fisik ini menyebabkan pemerintah kota menempuh kebijakan pengembangan kota dengan cara reklamasi pantai untuk mendukung perkembangan kota dengan berbagai kegiatannya.

Adanya kegiatan reklamasi pantai yang dimulai tahun 1995, menjadikan wilayah daratan bertambah kurang lebih 67 hektar dari luas yang ada yaitu 157,26 km2.

(17)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

14

3.5 Geologi

Kota Manado mempunyai 3 wilayah pulau yang berpenghuni, yaitu Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen dimana garis pantai Kota Manado sepanjang 57,09 km terdiri dari garis pantai di Wilayah Daratan 24,91 km dan 32,18 km garis pantai di Pulau Bunaken, Manado Tua, dan Siladen. Adapun luas dan panjang garis pantai dari masing-masing pulau dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 3.4 Nama Pulau, Luas, dan Panjang Garis Pantai Pulau Luas (ha) Panjang Garis

Pantai (km) Manado Tua Bunaken Siladen 1.028,27 804,56 49,48 12,174 17,079 2,928 Sumber : Bappeda Kota Manado, Tahun 2009

Pulau Manado Tua Memiliki Luas Wilayah terbesar yaitu 1.028,27 ha dengan panjang garis pantai 12,174 km, Pulau Bunaken 804,56 ha dan memiliki garis pantai terpanjang yaitu 17,079 km serta Pulau Siladen dengan luas wilayah terkecil 49,48 ha dan garis pantai 2,928 km. Tipe iklim, Kota Manado termasuk sub tipe iklim Am (hujan tropika). Pada musim penghujan jumlah hujan cukup besar, sehingga meskipun ada musim kering (kemarau) yang pendek sub soil tidak mengalami kekeringan. Berdasarkan tipe hujan menurut Schmidt dan Ferguson, Kota Manado termasuk tipe hujan golongan A (sangat basah). Curah hujan rata tahunan 3.187 mm, sedangkan temperatur udara rata-rata tahunan 25 – 27 celcius. Kecepatan rata-rata bulanan 20 MJ/m/hari. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juli s/d September, sedangkan musim hujan pada bulan Oktober s/d Juni. Tapi

(18)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

15

kadang-kadang terjadi perubahan-perubahan musim, seperti pada tahun-tahun kering dan ini sesuai dengan sifat hujan didaerah dekat khatulistiwa, yaitu hampir tidak ada perbedaan yang jelas antara musim kemarau dan musim hujan.Kota Manado termasuk sub tipe iklim Am (hujan tropika).

Jumlah hujan dalam musim hujan sangat besar, sehingga meskipun ada musim kemarau yang pendek, sub-soil tidak mengalami kekeringan. Kota Manado termasuk wilayah dengan tipe hujan golongan sangat basah, rata-rata 3.187mm/tahun dengan kelembaban udara relatif tinggi, pada tahun 2006 rata-rata berkisar antara 75% pada bulan Juni sampai 92% pada bulan Desember. Suhu udara pada siang hari rata-rata 29,40 – 32,20 C dan pada malam hari rata-rata 21,60 – 23,20 C. Suhu udara maksimum pada bulan September (32,20 C) dan suhu udara minimum pada September-Oktober (21,60 C). Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 75% pada bulan Juni sampai 92% pada bulan Desember. Kecepatan angin rata-rata bulanan 2,26 knot dan radiasi matahari rata-rata bulanan 20.0 MJ/m/hari. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juli sampai dengan bulan September, dan untuk musim hujan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Juni.

(19)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

16 4.1 Pendekatan P e n a ng a na n pe l a k s a n a a n pe k e r j a a n pe r a n c a n g a n a k a n d i b u a t s e o p t i m al m u n g k i n d e n g a n m e m pe r t i m b an g k a n f ak t o r - f ak t o r e k on om i s , l uw e s , n y am a n d a n f u n g si on a l . Selain itu juga mempertimbangkan efisiensi pelaksanaan pembangunan, penggunaan maupun pemeliharaan.

4.2 Metode Perencanaan

Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang baik dan berkwalitas maka Tim Konsultan akan menerapkan metode

pekerjaan berupa “design-sistimatis” yakni:

Tahap 1 DATA

Data yang dibutuhkan pada saat ini adalah Gambar DED Existing. Data ini merupakan hal yang mutlak harus ada. Tim Konsultan akan melihat kembali ketika Kantor Kelurahan dioperasikan pada saat pertama-kalinya. Dengan mempelajari DED Eksisting akan diperoleh gambaran awal bagaimana

DATA ANALISIS SINTESIS EVALUASI

FEED-BACK FEED-BACK

FEED-BACK

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

BAB IV

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

(20)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

17

Bangunan Gedung ini direncanakan. Setelah Data DED Eksisting diperoleh, dilakukan survey awal berupa mempelajari perubahan-perubahan yang telah terjadi. Perubahan ini dapat berupa pengembangan ruang, penambahan dinding pemisah, pertambahan jumlah staf-karyawan, pertambahan meubelair, penambahan sistem utilitas seperti AC, Plumbing, dll. Survey ini dilaksanakan secara detail dengan merekam semua perubahan. Setelah survey awal dilaksanakann, berdasarkan data survey awal dilaksakan survey terstruktur.

Survey terstruktur dilaksnakan sesuai dengan lingkup pekerjaan.

- Survey Plumbing

a. Plumbing Air Bersih adalah plumbing PDAM, Reservoir atau Deep Whell dan seluruh sistemnya baik diluar gedung maupun didalam gedung. Survey Plumbing Air bersih adalah melakukan pendataan system sirkulasi air, pipa dan dimensi, kerusakan sistem maupun komponen dan penyebab kerusakan, stop kran, mata-kran, meter, dsb.

b. Plumbing Air Kotor adalah semua perpipaan yang menyalurkan air kotor kedalam tangki-septik. Semua sistem plumbing air kotor dideteksi kembali terutama kerusakan yang terjadi serta penyebab kerusakan tersebut. Semua type dan dimensi pipa didata termasuk kapasitas tangki-septik dan perletakan tangki-septiknya. c. Plumbing Air Hujan adalah semua perpipaan yang

menyalurkan air-hujan dari atap sampai dengan riool-kota. Data yang dibutuhkan adalah sistem distribusi air serta type dan dimensi pipa. Kerusakan dan penyebab kerusakan.

(21)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

18

d. Plumbing Air Conditioning System berupa perpipaan yang digunakan pada System AC Sentral. Pipa-pipa AC hanya pada Sistem AC sentral yang menggunakan

„Chilled Water System‟. Pipa-pipa ini adalah yang menyalurkan air dari condensor ke cooling tower pulang-pergi dan yang menyalurkan refrigerant dari condensor ke evaporator pulang-pergi

- Survey Mekanikal Elektrikal

a. Jaringan Listrik seluruh bangunan. Data yang diperlukan adalah sistem distribusi listrik, type dan jenis sirkuit box, stop-kontak, titik lampu, type dan daya lampu ( jenis fiting, fixture dan mata lampu), aarde, alat-alat listrik yang digunakan seperti refrigerator, komputer, printer, televisi, dll dalam setiap unit ruang.

b. Jaringan Air Conditioning System dimana data yang dibutuhkan adalah Type Mesin AC (central AC, Air Handling Unit, Portable AC, AC Split, AC Window, Kapasitas (Btuh, Ton, PK), ducting (supply duct dan return duct), difuser, dll. Perlu dilihat apakah sistemnya berjalan atau down penyebab kerusakan dan kondisi daripada mesin AC yaitu kompresor-condensor, evaporator, dll.

Data-data yang diperoleh dikaji secara spasial dan komprehensif dan selanjutnya dikompilasikan dan bila mungkin di tabulasikan. Data-data ini merupakan fresh-data yang akan dianalisis pada Tahap 2.

Tahap 2 ANALISIS

Dalam tahap ini, tenaga ahli yang telah direkrut dan di tugaskan akan melaksanakan kajian baik teoritis maupun perhitungan. Kajian dapat berupa kajian sederhana ataupun

(22)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

19

kajian mendalam. Misalnya dalam penetapan System AC. Setelah ruangan-runagan dikaji berdasarkan fungsi dan telah ditemukan zoning penghawaan maka penentuan AC dapat secara sederhana yaitu 500 Btuh per 1 M2. Sehingga sebuah ruangan dengan luas 9 M2 (3M x 3M) akan membutuhkan 9 x 500 Btuh = 4500 Btuh. 1 PK setara dengan 9000 Btuh maka untuk ruangan tersebut dibutuhkan AC ½ PK. Cara lain yang lebih mendalam untuk menghitung kebutuhan AC ruangan

tersebut adalah dengan melakukan „Cooling Load Calculation‟.

Cooling Load ini dihitung dengan mempelajari kebutuhan pendinginan ruang misalnya Ruang Kerja 9M2 itu akan dikondisikan dalam rentang waktu Jam 09.00 s/d 15.30 (6 Jam 30 Menit) maka dihitunglah sensible heat load dan laten heat load secara satu persatu yaitu:

- Sensible Heat Load

Solar Heat Load yang mengalir melalui jendela (kaca atau non kaca)

PanaS transmisi yang mengalir melalui bidang opaque seperti dinding, beton, kayu, dll

Outside-Air yang mengalir kedalam ruangan melalui ventilasi maupun infiltrasi pada lubang-lubang kecil seperti lubang kunci, celah pintu, dsb.

Internal Heat berupa panas tubuh manusia, alat-alat listrik seperti refrigerasi (kulkas) dan setrerika, lampu pijar, alat-alat rumah tangga seperti kompor,

- Latent Heat Load

Uap air pada panas tubuh manusia

Kandungan air pada udara yang masuk melalui ventilasi dan infiltrasi

Kandungan air dalam udara yang dihasilkan dari proses memasak

(23)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

20

Semua data diperhitungkan kedalam OTTV dan diproses dengan perhitungan Cooling Load sampai menemukan berapa Btuh yang diperlukan selama waktu pengkondisian tersebut. Dalam tahap analisis akan terjadi usulan-usulan terhadap pengunakan utilitas baik plumbing maupun mekanikal-elektrikal serta pengujian system melalui perhitungan-perhitungan. System yang terbukti baik serta komponen system yang dapat diandalkan telah tersedia, maka Tim Konsultan akan melaksanakan uji-coba dengan sistem sampel. Bila hasilnya positif maka akan disusunlah data-data hasil analisis yang akan dibawa dalam Tahap 3-Sintesa.

Apabila dalam tahap analisis ini terjadi stagnan dan diperlukan data-data tambahan maka dilkasankanlah prosedur feet-back. Feet-back adalah proses untuk memenuhi kekurangan-kekurang yang ada pada saat survey yaitu dengan melakukan resurvey sesuai kebutuhan analisis data.

Tahap 3 SINTESA

Tahap 3 ini, diharapkan hasil dari setiap unsur pekerjaan sudaah ada sebagai berikut:

- System Plumbing baik Plumbing Air Bersih, Plumbing Air Kotor, Plumbing Air Hujan dan Plumbing AC berupa Eksisting dan Usulan lengkap dengan desain dimensi spesifikasi teknis dan estimasi biayanya.

- System kelistrikan eksisting dan usulan lengkap dengan spesifikasi teknis dan estimasi biaya.

- System AC baik eksisting maupun usulan lenhgkap dengan spesifikasi teknis dan estimasi biaya.

(24)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

21

Dengan data-data ini, prosedur sintesa dilakukan kedalam gambar bangunan. Semua system usulan di plot kedalam drawings dan dikaji kembali secara keseluruhan.

Bila dalam proses sintesa terdapat kesalahan atau tidak sinkron data dengan aplikasinya, maka dilakukan feetback ke Tahap Analisis. Hal-hal yang tidak sinkron di analisis kembali sampai ketemu dengan hasil.

Tahap 4 EVALUASI

Tahap evaluasi adalah tahap dimana semua hasil sintesis telah terplot kedalam gambar rencana. Tahap evaluasi adalah melakkan ujicoba keseluruhan. Dengan mengsimulasikan misalnya listrik dinyalakan, AC dihidupkan, plumbing dicoba dengan mengalirkan air dan dilakukan pengukuran. Suhu ruangan diukur dengan thermometer bola kering dan bola basah. Suhu permukaan bidang diukur dengan thermometer infra merah. STP dioperasikan dan dilihat apakah dapat berfungsi dengan benar. Tahap ini dilaksanakan setelah selesai konstruksi. Khusus dalam pekerjaan konsultan evaluasi dilaksanakan dengan cara memperoleh second-opinion misalnya dengan presentasi dan seminar.

(25)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

22

5.1 Survey Teknis

Survey telah dilaksanakan dalam bentuk pengukuran fisik dan didokumentasikan sebagai “FOTO 0 %” :

Dokumentasi Survey KANTOR LURAH BATUKOTA

Bagian Depan Kanan Kantor Lurah Tangga Naik Ke Lantai 2

BAB V

SURVEY AWAL DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN

(26)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

23

Balok-Kolom dan Rangka Atap serta

Dinding Bata

Balok-Kolom dan Rangka Atap serta

Dinding Bata

(27)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

24

KANTOR LURAH TITIWUNGEN

Bagian Samping Bangunan

Bagian Depan

(28)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

25

Bagian Samping

Balok dan Dinding

KANTOR LURAH MAHAKERET TIMUR

(29)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

26 Detail Tampak Muka Tampak Samping Jendela Aluminium Kaca

(30)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

27

Interior

KANTOR LURAH PAAL 4

Bagian Muka dan Pilar-Pilat

Bagian Muka dan Pilar-Pilat

(31)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

28

Bagian Muka dan Pilar-Pilat

Bagian Samping

Interior, Balok Kolom dan Pintu

(32)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

29

KANTOR LURAH SARIO TUMPAAN

Bagian Muka dan Kolom-Kolom

Struktur Bangunan Saja

Struktur Bangunan Saja

(33)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

30

Balok Kolom dan Tangga

Bagian Samping

(34)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

31

KANTOR LURAH TUMINTING

Hanya Struktur Bangunan Hanya Struktur Bangunan Hanya Struktur Bangunan

(35)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

32 Hanya Struktur Bangunan Hanya Struktur Bangunan Hanya Struktur Bangunan

(36)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

33

KANTOR LURAH WENANG UTARA

Memeriksa Tangga

Memeriksa Tangga

(37)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

34 Plat Lanai 2 Interior Plat Lanai 2

(38)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

35

KANTOR LURAH ALUNG BANUA - BUNAKEN

Tampak Depan

Tampak Depan

(39)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

36 Tampak Samping Tampak Samping Tampak Samping

(40)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

37

KANTOR LURAH ALUNG BANUA - BUNAKEN

*Interior

Celah bangunan

(41)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

38

5.2 Gambar Eksisting

A. Kelurahan Alung Banua Kecamatan Bunaken

Gambar 3.1 Denah Bangunan

B. Kelurahan Batu Kota

(42)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

39

C. Kelurahan Mahakeret Timur

Gambar 3.12 Denah dan Rencana Sanitasi

D. Kelurahan Malalayang Timur

(43)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

40

E. Kelurahan Paal IV

Gambar 3.24 Denah Lantai 1 dan Lantai 2

E. Kelurahan Sario Tumpaan

(44)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

41

F. Kelurahan Titiwungen Selatan

Gambar 3.40 Denah

G. Kelurahan Tuminting

(45)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

42

H. Kelurahan Wenang Utara

(46)

DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR

LAPORAN PENDAHULUAN

43

6.1 Kesimpulan

Demikian keseluruhan isi laporan pendahuluan ini kiranya dapat diterima oleh Pihak Satuan kerja dan PPK di Dinas PU Kota Manado

6.2 Saran

Apa yang telah ditugaskan sangat bernilai, kiranya pekerjaan selanjutnya dapat kami laksanakan dengan lebih baik.

BAB VI

P E N U T U P

Gambar

Tabel  2.11.  Program Kerja
Gambar 3.1    Peta Kota Manado dan Persebaran Lokasi Pekerjaan
Tabel 3.3 Kondisi Topografi Kota Manado
Gambar 3.1  Denah Bangunan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Pembuatan DED Pembangunan Gedung Kantor DKPP Kabupaten Pekalongan Perubahan APBD TA 2013 a kan melaksanakan Seleksi Sederhana

Pada hari ini Jum’at tanggal Lima bulan Agustus tahun Dua ribu sebelas, dimulai pukul 09.00 WIB s/d 12.00 WIB Panitia Pelelangan Rehabilitasi Gedung Kantor

Nama Paket Pekerjaan : PENYUSUNAN DED REHABILITASI GEDUNG KANTOR DPRDb. Bersama ini kami mengundang

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor : 07/Ba-Hasil/PNG- Konstruksi/PU-CK/IX/2014 Tanggal 26 September 2014. Rehabilitasi sedang/berat

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor : 07/Ba-Hasil/PNG- Konstruksi/PU-CK/IX/2014 Tanggal 26 September 2014. Rehabilitasi sedang/berat

Umum Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas.. Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumber Dana Anggaran

2 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Kota Magelang Rp 128,127,000,00. Pengguna

2.6 Bahwa untuk itu penyedia jasa konsultan perencana untuk bangunan gedung negara khususnya Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Kota Balikpapan perlu diarahkan secara baik dan