• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Agustus 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Agustus 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 1

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Agustus 2016

 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Maluku pada Agustus 2016 mencapai 743.149 orang, bertambah sebanyak 15.890 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2015 yang sebanyak 727.259 orang atau terjadi peningkatan sebesar 2,18 persen.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Maluku pada Agustus 2016 sebanyak 690.786 orang, bertambah sebanyak 35.723 orang dibanding keadaan Agustus 2015 yang sebanyak 655.063 orang atau terjadi peningkatan sebesar 5,45 persen.

 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Agustus 2016 sebesar 64,51 persen, mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2015 yang tercatat sebesar 64,47 persen. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Maluku pada Agustus 2016 sebesar 7,05 persen, mengalami penurunan 2,88 poin dibanding TPT Agustus 2015 yang sebesar 9,93 persen.

 Selama satu tahun terakhir (Agustus 2015-Agustus 2016), dari lima sektor besar, dua sektor mengalami penurunan jumlah tenaga kerja, yakni sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan dan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, sedangkan tiga sektor lainnya yakni sektor industri, sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan serta sektor lainnya justru mengalami peningkatan jumlah pekerja.

 Selama satu tahun terakhir, jumlah pekerja formal bertambah sebanyak 37.522 orang atau naik sebesar 17,91 persen, sedangkan pekerja informal berkurang sebanyak 1.799 orang atau terjadi penurunan sebesar 0,40 persen.

1. ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA DAN ANGKA PENGANGGURAN. No. 03/11/81/Th. XVII, 7 November 2016

(2)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 2

Secara umum struktur ketenagakerjaan Maluku pada bulan Agustus 2016 sedikit mengalami perubahan bila dibandingkan dengan keadaan setahun lalu. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Maluku pada Agustus 2016 tercatat sebanyak 743.149 orang, bertambah sebanyak 15.890 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2015 yang tercatat sebanyak 727.259 orang atau terjadi peningkatan angkatan kerja sebesar 2,18 persen. Sementara Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Maluku pada Agustus 2016 sebanyak 690.786 orang, bertambah sebanyak 35.723 orang dibanding keadaan Agustus 2015 yang tercatat sebanyak 655.063 orang. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa jumlah orang yang bekerja dalam satu tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 5,45 persen.

TABEL 1. PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS MENURUT KEGIATAN AGUSTUS 2014 - AGUSTUS 2016

KEGIATAN UTAMA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 1.103.643 1.128.137 1.151.962

2. Angkatan Kerja 672.304 727.259 743.149

a. Bekerja 601.651 655.063 690.786

b. Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka) 70.653 72.196 52.363

3. Bukan Angkatan Kerja 431.339 400.878 408.813

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,92 64,47 64,51

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT ) 10,51 9,93 7,05

Jumlah penganggur pada Agustus 2016 di Provinsi Maluku tercatat sebanyak 52.363 orang. Menurun sebanyak 19.833 orang atau sebesar 27,47 persen dibanding keadaan Agustus 2015 yang tercatat sebanyak 72.196 orang. Namun demikian, karena perubahan struktur angkatan kerja Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku menurun dari 9,93 persen pada Agustus 2015 menjadi 7,05 persen pada Agustus 2016. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku dalam satu tahun terakhir menunjukan perubahan yang positif, yaitu TPAK pada Agustus 2016 naik sebesar 0,04 poin, sementara TPT menurun sebesar 16,98 poin.

(3)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 3 GAMBAR 1. PERKEMBANGAN TPAK DAN TPT DI PROVINSI MALUKU

AGUSTUS 2014 – AGUSTUS 2016

2. LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA

Selama periode Agustus 2015-Agustus 2016, dari lima sektor besar, dua sektor diantaranya mengalami pengurangan jumlah tenaga kerja, yaitu sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 36.189 orang yaitu dari 306.490 orang pada Agustus 2016 menjadi 270.301 orang pada Agustus 2016. Sementara itu, sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi berkurang dari 108.289 orang pada Agustus 2015 menjadi 89.096 orang pada Agustus 2016.

Sektor yang mengalami penambahan jumlah pekerja yakni sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan merupakan sektor yang mengalami penambahan jumlah pekerja paling banyak sebesar 38.292 orang, dari 119.344 orang pada Agustus 2015 menjadi 157.636 orang pada Agutsus 2016. Selanjutnya sektor industri juga mengalami penambahan jumlah pekerja sebanyak 33.626 orang, dari 23.342 orang pada Agustus 2015 menjadi 56.968 orang pada Agustus 2016. Sektor lainnya (yang terdiri atas Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Listrik, Gas dan Air Minum, Sektor Konstruksi Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, dan Sektor Lembaga Keuangan) bertambah sebanyak 19.187 orang dari 97.598 orang pada Agustus 2015 menjadi 116.785 orang pada Agustus 2016. Secara keseluruhan jumlah pekerja kelima sektor tersebut pada Agustus 2016 bertambah sebanyak 35.723 orang dibanding keadaan Agustus 2015.

10,51 9,93 7,05 60,92 64,47 64,51 0 10 20 30 40 50 60 70

Agst 2014 Agst 2015 Agst 2016

TPT TPAK

(4)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 4 TABEL 2. PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA

MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA AGUSTUS 2014 – AGUSTUS 2016 LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2016 N % N % N % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

289.357 48,09 306.490 46,79 270.301 39,13

Industri 20.248 3,37 23.342 3,56 56.968 8,25

Perdagangan, Rumah

Makan dan Jasa Akomodasi 80.399 13,36 108.289 16,53 89.096 12,90

Jasa Kemasyarakatan,

Sosial dan Perorangan 122.892 20,43 119.344 18,21 157.636 22,82

Lainnya*) 88.755 14,75 97.598 14,90 116.785 16,91

T O T A L 601.651 100,00 655.063 100,00 690.786 100,00

*) Sektor Lainnya terdiri atas Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Listrik, Gas dan Air Minum, Sektor Konstruksi, Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, dan Sektor Lembaga Keuangan

GAMBAR 2. KOMPOSISI PEKERJA MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN DI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2016

(5)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 5 3. STATUS PEKERJAAN

Status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dapat diidentifikasi dua kelompok utama terkait kegiatan ekonomi formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar itu.

TABEL 3. PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA MENURUT STATUS PEKERJAAN UTAMA

AGUSTUS 2014 – AGUSTUS 2016

Status Pekerjaan Agustus 2014 Agustus 2015 Agustus 2016

N % N % N %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Berusaha Sendiri 164.428 27,33 158.619 24,21 174.016 25,19

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 104.105 17,30 120.386 18,38 132.527 19,18

Berusaha dibantu buruh tetap 6.906 1,15 12.433 1,90 11.252 1,63

Buruh/karyawan 195.231 32,45 197.035 30,08 235.739 34,13

Pekerja Bebas 18.507 3,08 24.778 3,78 24.923 3,61

Pekerja tak dibayar 112.474 18,69 141.812 21,65 112.329 16,26

T O T A L 601.651 100,00 655.063 100,00 690.786 100,00

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa pekerja pada kegiatan formal pada Agustus 2016 mengalami pertambahan sebanyak 37.522 orang atau meningkat sebesar 17,91 persen. Pemicu bertambahnya jumlah pekerja formal adalah pekerja dengan status buruh/karyawan yang bertambah sebanyak 38.704 orang, dimana pada Agustus 2015 tercatat pekerja yang berstatus

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan, 39.13% Industri, 8.25% Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi, 12.90% Jasa Kemasyarakata n, Sosial dan Perorangan, 22.82% Lainnya*), 16.91%

http://maluku.bps.go.id

(6)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 6

buruh/karyawan sebanyak 197.035 orang bertambah menjadi sebanyak 235.739 orang pada Agustus 2016.

Sementara itu, pekerja informal mengalami penurunan sebesar 1.799 orang. Status pekerja informal yang mengalami penurunan paling banyak adalah kategori pekerja tak dibayar yakni sebanyak 29.483 orang.

GAMBAR 3. KOMPOSISI PEKERJA MENURUT STATUS PEKERJAAN DI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2016

4. PENDUDUK YANG BEKERJA DAN PENGANGGURAN MENURUT DAERAH DAN JENIS

KELAMIN

Tabel 4.1. menyajikan jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja dan pengangguran menurut daerah. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 sebanyak 690.786 orang, bertambah sebanyak 35.723 orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2015. Bila dilihat menurut daerah, maka peningkatan jumlah orang yang bekerja terjadi baik di perkotaan maupun di perdesaan. Di perkotaan meningkat sebanyak 24.522 orang sedangkan di daerah perdesaan terjadi pertambahan jumlah orang bekerja sebanyak 11.201 orang.

Selanjutnya dilihat dari Tingkat Penganggguran Terbuka (TPT) menurut daerah, terlihat bahwa baik di daerah perkotaan maupun perdesaan mengalami penurunan angka TPT. Tercatat TPT daerah perkotaan pada Agustus 2015 sebesar 13,30 persen menurun menjadi 9,89 persen pada Agustus 2016. Sementara itu, TPT daerah perdesaan mengalami penurunan, dari 7,77 persen pada Agustus 2015 menjadi 5,12 persen pada Agustus 2016. Hal ini sekaligus memberikan gambaran bahwa di Provinsi Maluku TPT

Berusaha Sendiri, 25.19% Berusaha dibantu buruh tidak tetap, 19.18% Berusaha dibantu buruh tetap, 1.63% Buruh/ karyawan, 34.13% Pekerja Bebas, 3.61% Pekerja tak dibayar, 16.26%

http://maluku.bps.go.id

(7)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 7

untuk daerah perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perdesaan.

TABEL 4.1. PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA DAN PERSENTASE PENGANGGURAN MENURUT DAERAH

AGUSTUS 2015 – AGUSTUS 2016

Wilayah

Agustus 2015 Agustus 2016

Angkatan

Kerja Bekerja Pengangguran Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perkotaan 283.769 246.022 37.747 300.234 270.544 29.690

Perdesaan 443.490 409.041 34.449 442.915 420.242 22.673

Kota + Desa 727.259 655.063 72.196 743.149 690.786 52.363

GAMBAR 4. PERKEMBANGAN TPT MENURUT KOTA DAN DESA DI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2015 – AGUSTUS 2016

Sementara itu bila dilihat menurut jenis kelamin, maka Tabel 4.2. memperlihatkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja juga mengalami peningkatan dalam setahun terakhir. Jumlah laki-laki yang bekerja selama satu tahun terakhir mengalami peningkatan sebanyak 7.745 orang sedangkan jumlah pekerja perempuan meningkat sebesar 27.978 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut jenis kelamin, menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan menunjukan penurunan selama satu tahun terakhir. Tercatat TPT laki-laki pada Agustus 2015 sebesar 8,18 persen menurun menjadi 7,07 persen pada Agustus 2016. Sedangkan TPT perempuan pada Agustus 2015 sebesar 12,61 persen turun menjadi

0 5 10 15 Agst 2015 Agst 2016 13,3 9,89 7,77 5,12 Kota Desa

http://maluku.bps.go.id

(8)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 8

7,01 persen pada Agustus 2016.

TABEL 4.2. PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA DAN PERSENTASE PENGANGGURAN MENURUT JENIS KELAMIN

AGUSTUS 2015 – AGUSTUS 2016

Jenis Kelamin

Agustus 2015 Agustus 2016

Angkatan

Kerja Bekerja Pengangguran Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Laki-Laki 440.901 404.820 36.081 443.947 412.565 31.382

Perempuan 286.358 250.243 36.115 299.202 278.221 20.981

Laki+Perempuan 727.259 655.063 72.196 743.149 690.786 52.363

GAMBAR 5. PERKEMBANGAN TPT MENURUT JENIS KELAMIN DI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2015 – AGUSTUS 2016

5. PENDUDUK YANG BEKERJA DAN PENGANGGURAN MENURUT TINGKAT

PENDIDIKAN

Penyediaan tenaga kerja yang dihasilkan melalui sektor pendidikan belum sepenuhnya dapat menghasilkan jenis tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Pada Agustus 2016, penduduk yang masuk ke dalam angkatan kerja sebesar 743.149 orang dan 31,93 persen diantaranya adalah pendidikan dengan tamat SD kebawah. Sedangkan dari 52.363 penduduk yang menganggur terdapat 60,85 persen diantaranya adalah berpendidikan SMA.

TABEL 5. PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN, DAERAH DAN JENIS KELAMIN

000 005 010 015 Agst 2015 Agst 2015 008 007 12,61 7,01 Laki-laki Perempuan

http://maluku.bps.go.id

(9)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 9 AGUSTUS 2015 – AGUSTUS 2016

Tingkat

Pendidikan Kegiatan Utama Agustus 2015 Agustus 2016

(1) (2) (3) (4) ≤ SD Bekerja 241,679 233.655 Pengangguran 5,724 3.648 Angkatan Kerja 247,403 237.303 SMP Bekerja 119,307 110.115 Pengangguran 5,384 5.533 Angkatan Kerja 124,691 115.648 SMA Umum Bekerja 163,694 197.647 Pengangguran 37,957 31.862 Angkatan Kerja 201,651 229.509 SMA Kejuruan Bekerja 44,173 48.948 Pengangguran 8,015 4.046 Angkatan Kerja 52,188 52.994 DI/DII/DIII Bekerja 19,599 18.377 Pengangguran 1,682 1.714 Angkatan Kerja 21,281 20.091 S1/S2/S3 Bekerja 66,611 82.044 Pengangguran 13,434 5.560 Angkatan Kerja 80,045 87.604 T O T A L Bekerja 241,679 690.786 Pengangguran 5,724 52.363 Angkatan Kerja 247,403 743.149 6. SETENGAH PENGANGGUR

Selain Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang telah dijelaskan sebelumnya, hal menarik lainnya untuk dilihat adalah komposisi setengah penganggur dari seluruh penduduk yang bekerja. Setengah pengangguran adalah sebutan bagi mereka yang memiliki jam kerja selama satu minggu di bawah jam kerja normal (35 jam). Hal ini perlu dilihat terutama oleh pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang optimalisasi dan produktifitas pekerja.

Dari total penduduk yang bekerja sebesar 690.786 pada Agustus 2016, sekitar 34,46 persen diantaranya merupakan setengah pengangguran. Jumlah setengah penganggur terpaksa pada Agustus 2016 ini tercatat sebanyak 75.593 orang, mengalami peningkatan sebanyak 20.951 orang dibanding Agustus 2015 yang mencapai 72.246 orang. Sedangkan setengah penganggur sukarela pada

(10)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 10

Agustus 2016 ini tercatat sebanyak 162.459 orang mengalami peningkatan sebanyak 17.604 orang dibanding Agustus 2015 yang tercatat sebanyak 144.855 orang. Jika dilihat menurut jenis kelamin, laki-laki lebih banyak yang berstatus setengah pengangguran terpaksa dibandingkan dengan perempuan. Sedangkan perempuan lebih banyak yang berstatus setengah pengangguran sukarela (pekerja paruh waktu) dibandingkan dengan pekerja laki-laki.

TABEL 6. SETENGAH PENGANGGUR MENURUT JENIS KELAMIN AGUSTUS 2015 – AGUSTUS 2016

Klasifikasi

Agustus 2015 Agustus 2016

Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Terpaksa 43.201 29.045 72.246 40.066 35.527 75.593 Sukarela 55.191 89.664 144.855 67.051 95.408 162.459 Jumlah 98.392 118.709 217.101 107.117 130.935 238.052

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: BPS Propinsi Maluku

u.p. Bidang Statistik Sosial Ir. Ismail Rumata, M.Si

Telp. (0911) 353306 e-mail : ismailru@bps.go.id

(11)

Berita Resmi Statistik No. 03/11/81/Th.XVII, 7 November 2016 11

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU Jl. Wolter Monginsidi, Passo, Ambon 97232

http://maluku.bps.go.id E-mail: maluku@bps.go.id

Gambar

TABEL 1.  PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS MENURUT KEGIATAN       AGUSTUS 2014 - AGUSTUS 2016
GAMBAR 2. KOMPOSISI PEKERJA MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN   DI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2016
TABEL 3. PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA         MENURUT STATUS PEKERJAAN UTAMA
GAMBAR 3. KOMPOSISI PEKERJA MENURUT STATUS PEKERJAAN   DI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2016
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hak untuk mendapatkan produk barang dan/atau jasa sesuai dengan nilai tukar yang diberikan yang artinya konsumen harus dilindungi dari permainan harga yang tidak wajar.... Hak

Berdasarkan hasil ujicoba untuk instrumen persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) diperoleh 34 butir valid dari 40 butir angket yang

Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas konflik eksternal ditemukan bahwa 1 aitem dari total keseluruhan 5 aitem dinyatakan tidak valid dan seluruh aitem

Menjadikan One Stop Beauty Care sebagai tempat elite society dengan memberikan fasilitas klinik kecantikan, fashion store, VIP dan VVIP lounge sebagai fasilitas utama,

Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian disarankan agar (1) para guru bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian karena terbukti

:katan Dokter :ndonesia :D:6 menilai, pembiayaan kesehatan dengan sistem kapitasi dinilai lebih efektif dan efisien menurunkan angka kesakitan dibandingkan sistem

Sehingga dengan adanya anak inklusi yang di- terima disekolah ini mengharuskan seorang guru untuk bisa menyesuaikan dalam penggunaan kurikulum bahkan dalam

belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan pendekatan konvensional siswa