NASKAH PUBLIKASI
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG DI KECAMATAN TAWANGMANGU
KABUPATEN KARANGANYAR
Program Studi Agribisnis
Oleh : Bayu Purnomo Aji
H 0808173
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
PERNYATAAN
Dengan ini kami selaku Tim Pembimbing Skripsi mahasiswa program Sarjana: Nama : Bayu Purnomo Aji
NIM : H0808173
Program Studi : Agribisnis
Menyetujui naskah publikasi atau naskah penelitian Sarjana yang disusun oleh yang bersangkutan dan dipublikasikan (dengan/tanpa*) mencantumkan nama Tim Pembimbing sebagai Co-Author.
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dr. Ir. Suwarto, M.Si NIP. 19561119 198303 1 002
Arip Wijianto, SP, M.Si NIP. 19771226 200501 1 002
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG DI KECAMATAN TAWANGMANGU
KABUPATEN KARANGANYAR Bayu Purnomo Aji1, Suwarto2, Arip Wijianto2
ABSTRAK
Potensi yang dimiliki pada usaha agroindustri sohun mempunyai peranan dan manfaat bagi masyarakat agroindustri, akan tetapi potensi yang sangat besar tersebut belum mampu sepenuhnya diwujudkan secara optimal. Sehingga penelitian strategi pengembangan ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan pengusaha keripik pisang, mengetahui faktor internal dan eksternal, mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangkan agroindustri keripik pisang, mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar berdasarkan pertimbangan karena merupakan wilayah yang terdapat sentra agroindustri keripik pisang. Pengambilan responden pengusaha untuk analisis usaha dilakukan secara sensus, responden identifikasi faktor- faktor strategis secara sengaja (purposive) dan kedalaman informasi melalui teknik snowball sampling. Responden penentuan bobot dan nilai daya tarik secara sengaja (purposive). Metode analisis data adalah (1) analisis usaha (2) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal (3) matrik SWOT untuk merumuskan altenatif strategi (4) QSPM untuk menentukan prioritas strategi yang paling efektif diterapkan.
Hasil penelitian diketahui bahwa biaya total rata-rata dalam satu kali produksi adalah Rp 3.254.932,00 dengan penerimaan rata-rata Rp 4.160.480,00 dan pendapatan rata-rata Rp 905.549,00. Hasil penelitian faktor-faktor internal menunjukkan bahwa bobot kekuatan lebih kuat dibandingkan kelemahan. Kekuatan yang terbesar yaitu kualitas keripik pisang yang baik sedangkan kelemahan terbesar yaitu promosi masih kurang. Kemudian faktor-faktor eksternal menunjukkan bahwa bobot peluang lebih kuat dibandingkan dengan ancaman. Peluang yang terbesar yaitu cuaca tidak mempengaruhi produksi sedangkan ancaman yang terbesar yaitu kurangnya peran pemerintah. Alternatif strategi yang dihasilkan antara lain mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, memanfaatkan teknologi untuk efisiensi produksi, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar. Prioritas strategi yang paling efektif untuk diterapkan adalah mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar dengan nilai TAS sebesar (5.851).
Kata Kunci: Strategi, Agroindustri, Keripik pisang
1
Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta
2Dosen Pembimbing, Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
THE STRATEGY OF BANANA CHIPS AGROINDUSTRY DEVELOPMENT IN TAWANGMANGU, KARANGANYAR
Bayu Purnomo Aji1, Suwarto2, Arip Wijianto2 ABSTRACT
The potention which is owned by the agroindustry of vermicelli have an important roles and advantages for agroindustrial society. However, this potention have not been fully optimalized. So that research is the development strategy needs to be done. The objectives of this research were to find out cost, revenue and income entrepreneurs banana chips, find out the internal and external factors, find out alternative strategies that can be applied in developing agro banana chips, know the priority strategies that can be applied in developing agroindustry banana chips in Tawangmangu, Karanganyar. Locations were selected intentionally (purposive) in Tawangmangu Karanganyar district under consideration because it is a center for agro regions contained banana chips. Taking respondent entrepreneurs to business analysis conducted census, respondents identify strategic factors (purposive) and depth of information through snowball sampling technique. Respondents determination of the weight and value appeal intentionally (purposive). Methods of data analysis are (1) the analysis of the business (2) SWOT analysis to identify internal and external factors (3) SWOT matrix to formulate alternative strategies (4) QSPM to determine the most effective strategy priorities are applied.
The results show that the average total cost in a single production revenue is Rp 3,254,932.00 with an average of Rp 4,160,480.00 and the average income of Rp 905,549.00. The results of internal factors indicate that the weight force stronger than weakness. Greatest strengths is the good quality banana chips while the biggest drawback is the lack of promotion. Then the external factors indicate that the weight of a stronger chance than the threat. The greatest opportunity that the weather did not affect the production, while the biggest threat is the lack of government's role. Alternative strategies include maintaining the quality of the resulting production and market development, leveraging technology to production efficiency, diversification of products to meet market share. Priority most effective strategy for implementation is to maintain the quality of the production and development of the market value of TAS (5851).
Keywords: Strategy, Agroindustry, banana chips
1
Student of Agribusiness Department, Agricultural Faculty, Sebelas Maret University
2
I. PENDAHULUAN Latar Belakang
Sektor pertanian di Indonesia masih memiliki banyak peluang dan mempunyai prospek yang cerah serta belum digali. Meskipun pada masa sekarang sektor industri lebih diutamakan, perkembangan sektor pertanian tidak lepas sebagai pendukung yang kokoh. Perekonomian yang tangguh harus didukung oleh sektor pertanian yang kokoh, maka harus ada kerjasama antara bidang-bidang yang berkaitan. Salah satu sektor industri yang banyak yaitu yang bergerak di sektor industri pengolahan pangan atau sekarang yang lebih dikenal dengan agroindustriMenurut Soekartawi (2001), agroindustri mampu meningkatkan pendapatan para pelaku agribisnis, mampu meningkatkan perolehan devisa, dan mampu mendorong munculnya industri yang lain.
Produk agroindustri yang memiliki daya tarik akan bahan bakunya, proses produksinya, bentuk produknya dan permintaannya adalah agroindustri dengan bahan baku buah pisang. Ketersediaan tanaman pisang di Indonesia membuka peluang usaha yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia. Pisang mudah tumbuh dengan subur di sebagian besar wilayah. Berbagai jenis pisang tumbuh dan menjadi tanaman yang cukup mudah ditemui. Namun sayangnya pisang belum dianggap sebagai sumber usaha yang baik. Masyarakat Indonesia masih menganggap pisang hanya sebagai buah saja, tidak memberikan nilai tambah yang lebih tinggi. Olahan pisang masih sebatas olahan yang tradisional, dan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sendiri (Anonima, 2010).
Tawangmangu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang memiliki berbagai industri pengolahan pangan skala rumah tangga maupun skala industri kecil. Keripik pisang merupakan produk yang banyak terdapat di Kecamatan Tawangmangu. Hai ini karena terdapat sentra agroindustri keripik pisang dan didukung oleh lahan yang potensial untuk budidaya tanaman pisang. Melihat potensi agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, maka perlu untuk mengoptimalkan lebih jauh lagi akan peranan dari agroindustri keripik pisang yang merupakan salah satu sektor yang harus terus dikembangkan. Akan tetapi, dalam pengembangan agroindustri banyak menghadapi kendala yang harus disikapi untuk tumbuh dan berkembang karena adanya
faktor-faktor yang menghambat usaha kecil. Oleh karena itu, strategi pengembangan agroindustri keripik pisang yang ditempuh harus disesuaikan dengan karakteristik dan permasalahan agroindustri yang bersangkutan. Strategi pengembangan akan berpengaruh dalam menjaga daya saing atau eksistensi usaha dan mengatasi masalah-masalah yang ada pada usaha agroindustri keripik pisang.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan pengusaha keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
2. Mengetahui faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
3. Mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangkan agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. 4. Mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
II. LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Pisang
Dalam ilmu tumbuhan, pisang dikenal dari bahasa Arab maus dan menurut Linneus termasuk keluarga Musaceae. Beberapa ahli menyebutkan, Linneus memberikan penghargaan kepada Antonius Musa (dokter pribadi kaisar Romawi Octaviani Agustinus yang menganjurkan untuk memakan pisang) dengan memberikan nama Musa pada tanaman pisang. Sebelum menggunakan nama banana sebagai nama sehari-hari, nama Musa digunakan untuk memberi nama buah pisang yang merah kecoklatan di lembah sungai Indus di India.
Dalam bahasa Sansekerta, musa berarti merah kecoklatan
(Satuhu dan Ahmad, 1993). 2. Keripik Pisang
Keripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang menjadi keripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan buah pisang. Syarat mutu keripik pisang dapat mengacu SNI 01-4315-1996, Keripik Pisang. Keripik pisang-standar teknis ini berlaku untuk pembuatan Pisang menjadi keripik pisang. Prosedur opersional pengolahan keripik pisang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi penyiapan bahan baku, penyiapan peralatan, kemasan, pengupasan, pengirisan, pencucian, perendaman, penggorengan, penirisan minyak, pemberian bumbu, pengemasan, pelabelan dan penyimpanan keripik pisang (Anonimb, 2010).
3. Agroindustri
Menurut Kusnandar (2010), agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian agroindustri
sebagai pengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik produk akhir (Finish Product) maupun produk antara (Intermediate Product). Pengertian manajemen agroindustri adalah penerapan ilmu manajemen dalam agroindustri agar dapat dilakukan secara efisien. Fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan dan kepemimpinan (actuating), dan pengawasan atau pengendalian (controlling) yang harus dijalankan pada setiap tahapan kegiatan agroindustri.
4. Strategi
Strategi adalah rencana yang mengintegrasikan tujuan utama organisasi, kebijakan, keputusan dan urutan tindakan menjadi suatu kesatuan yang kohesif. Hal ini dapat diterapkan di semua tingkat dalam sebuah organisasi dan berkaitan dengan salah satu bidang fungsional manajemen. Jadi mungkin ada produksi, keuangan, pemasaran, personalia dan strategi perusahaan, hanya untuk beberapa nama. Jika kita melihat secara khusus pemasaran maka mungkin ada harga, produk, promosi, distribusi, riset pemasaran, penjualan, periklanan, merchandising, dll strategi. Strategi berkaitan dengan efektivitas daripada efisiensi dan adalah proses menganalisis lingkungan dan merancang kesesuaian antara organisasi, sumber daya dan tujuan dan lingkungan (Proctor,2000).
5. Perumusan Strategi
Hunger & Wheelen (1996) menyatakan bahwa manajemen strategis adalah suatu kesatuan rangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Tercakup di dalamnya mengenali dan menganalisa lingkungan, memformulasi strategi, mengimplementasikan strategi dan melakukan evaluasi pengendalian berikutnya. Sedangkan Pearce & Robinson (2008), mendefinisikan manajemen strategis merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan implementasi rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan.
Kerangka Berpikir
Gambar 1. Kerangka Berpikir Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
Faktor Internal
- Kondisi Keuangan - Sumber Daya Manusia - Pemasaran
- Produksi/Operasional - Manajemen
Faktor Eksternal
- Kondisi Perekonomian - Sosial dan Budaya - Kebijakan Pemerintah - Teknologi
- Pesaing - Pelanggan - Pemasok
- Keadaan Alam (Cuaca)
Matriks SWOT
(Alternatif Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang)
Matriks QSP
(Prioritas Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang)
Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
Analisis SWOT
(Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman)
III. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah yang actual.
Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar dengan pertimbangan karena terdapat sentra agroindustri keripik pisang paling banyak di Kabupaten Karanganyar. keadaan agroklimatologis yang cocok untuk budidaya tanaman pisang.
Teknik Penentuan Sampel
1. Penentuan Responden Untuk Analisis Usaha
Penentuan Responden Untuk Analisis Usaha secara sensus, yaitu dengan unit agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar adalah 18 unit.
2. Penentuan Responden Untuk Identifikasi Faktor-Faktor Strategis
Informan kunci lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu 10 pengusaha keripik pisang.
3. Penentuan Responden Untuk Penentuan Bobot dan Nilai Daya Tarik (Atractive Score/AS)
Pengambilan responden dilakukan secara purposive sampling (sengaja) yaitu 5 orang perwakilan dari pengusaha keripik pisang 3 orang, 2 orang dari pedagang pengecer dan Disperindagkop.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder yang bersumber dari subyek, informan dan arsip atau dokumen.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara (interview) dan pencatatan.
Teknik Analisis Data
1. Analisis Usaha
Analisis usaha meliputi perhitungan rata-rata biaya total dalam satu kali produksi, penerimaan satu kali produksi dan pendapatan satu kali produksi. 2. Analisis Faktor Ekternal dan Faktor Internal
Analisis faktor eksternal dan faktor internal menggunakan analisis SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal kunci dan faktor-faktor internal kunci.
3. Alternatif Strategi
Perumuskan alternatif strategi pengembangan agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar digunakan analisis Matriks SWOT.
4. Prioritas Strategi
Penentukan dan pemilih prioritas strategi yang paling efektif dalam pengembangan agroindustri agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar digunakan analisis Matriks QSP.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaan Agroindustri Keripik Pisang.
Tabel 1. Biaya Total Rata-rata Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Selama Satu Kali Produksi.
No. Uraian Biaya rata-rata
(Rp) Presentase (%) 1. 2. Biaya Tetap a. Penyusutan alat Biaya Variabel a. Bahan baku b. Minyak goreng c. Bahan bakar d. Tenaga kerja e. Transportasi f. Bumbu g. Plastik kemasan 171.037,00 2.199.111,00 406.500,00 157.222,00 135.833,00 80.556,00 68.561,00 36.111,00 5,25 67,56 12,49 4,83 4,17 2,47 2,10 1,11 Biaya Total 3.254.932,00 100,00
Sumber : Analisis data primer
Tabel 2. Produksi dan Penerimaan Rata-rata Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Selama Satu Kali Produksi.
No. Uraian Rata-rata
1. 2. Produksi (kg) Harga 1 kg (Rp) 198,12 21.000,00 Penerimaan (Rp) 4.160.480,00
Sumber : Analisis data primer
Tabel 3. Pendapatan Rata-rata Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Selama Satu Kali Produksi.
No. Uraian Rata-rata
1. 2. Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) 4.160.480,00 3.254.932,00 Pendapatan 905.549,00
Sumber : Analisis data primer
Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Tabel 4. Identifikasi Kelemahan dan Kekuatan dalam Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. FAKTOR
INTERNAL
KELEMAHAN KEKUATAN
Kondisi Keuangan •Permodalan terbatas -
SDM •Kualitas SDM yang masih kurang •Tersedianya cukup jumlah tenaga kerja
Produksi •Pengemasan produk masih sederhana
•Inovasi rasa produk lemah
•Produksi mudah dilakukan dan resiko kecil
Pemasaran •Promosi masih kurang •Kualitas keripik pisang yang baik
•Harga produk yang terjangkau
Manajemen •Manajemen keuangan yang kurang -
Sumber : Analisis data Primer
Tabel 5. Identifikasi Acaman dan Peluang dalam Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. FAKTOR
EKSTERNAL
ANCAMAN PELUANG
Pesaing •Adanya pesaing dari daerah lain -
Pemasok •Fluktuasi harga bahan baku
•Suplai bahan baku tidak kontinyu
-
Pelanggan - •Memiliki hubungan yang baik dengan
sesama pengusaha dan konsumen
•Pangsa pasar yang masih luas
•Permintaan semakin meningkat
Keadaan Alam - •Cuaca tidak mempengaruhi produksi
Kebijakan Pemerintah
•Kurangnya peran dari pemerintah -
Kondisi Ekonomi •Kenaikan harga sarana produksi -
Sosial Budaya - •Kondisi lingkungan yang aman
Teknologi - •Perkembangan kemajuan teknologi
Sumber : Analisis Data Primer
Alternatif Strategi
Tabel 6. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
Strenght (S) 5 Kekuatan Weakness (W) 6 Kelemahan Opportunities (O) 6 Peluang Strategi S-O
1)Mempertahankan kualitas produksi
dan pengembangan pasar (S1,S3,S4,S5,O1,O2,O3,O5)
2)Memanfaatkan teknologi untuk
efisiensi produksi
(S1,S2,S3,S5,O2,O3,O5,O6)
Strategi W-O
1)Optimalisasi kualitas SDM dengan
lingkungan yang aman (W1,W2,O1,O3,O4)
2)Diversifikasi produk untuk memenuhi
pangsa pasar.
(W3,W4,W5,W6,O2,O3) Threats (T)
5 Ancaman
Strategi S-T
1)Pengelolaan tenaga kerja dan
ketersediaan bahan baku (S1,S3,S4,S5,T2,T3,T4,T5)
2)Keseragaman harga jual dengan
peran serta pengawasan pemerintah. (S1,S2,S4,S5,O1,O2,O4,O5)
Strategi W-T
1)Penganekaragaman pengemasan untuk
memaksimalkan produksi
(W1,W2,W4,W5,T1,T4)
2)Menjalin kerja sama dengan pihak
terkait dalam menyikapi permodalan (W1,W6,T4,T5)
Prioritas Strategi
Tabel 7. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.
Alternatif Strategi Faktor-Faktor Strategis
Bobot I II III
AS TAS AS TAS AS TAS
FAKTOR INTERNAL
1. Kualitas keripik pisang yang baik 0,117 4 0,444 3 0,374 4 0,421 2. Produksi mudah dilakukan dan resiko kecil 0,110 4 0,397 4 0,397 2 0,265 3. Tersedianya cukup jumlah tenaga kerja 0,104 2 0,229 3 0,353 2 0,187 4. Harga produk yang terjangkau 0,110 4 0,397 4 0,397 3 0,309 5. Produk keripik pisang yang tahan lama 0,084 2 0,203 4 0,304 3 0,287 6. Permodalan terbatas 0,078 3 0,265 3 0,203 3 0,203 7. Kualitas SDM yang masih kurang 0,084 3 0,270 4 0,304 3 0,219 8. Inovasi rasa produk lemah 0,071 2 0,114 1 0,100 4 0,271 9. Pengemasan produk masih sederhana 0,071 1 0,100 2 0,114 4 0,257 10. Promosi masih kurang 0,091 2 0,164 2 0,145 4 0,327 11. Manajemen keuangan kurang 0,078 3 0,203 2 0,187 4 0,281 Total Bobot 1.000
FAKTOR EKSTERNAL
1. Memiliki hubungan yang baik dengan sesama
pengusaha dan konsumen 0,096 4 0,344 3 0,306 4 0,344 2. Pangsa pasar yang luas 0,076 4 0,275 4 0,290 2 0,183 3. Kondisi lingkungan yang aman 0,070 2 0,126 2 0,168 2 0,126 4. Cuaca tidak mempengaruhi produksi 0,108 3 0,282 2 0,260 2 0,195 5. Permintaan semakin meningkat 0,102 3 0,326 2 0,245 3 0,306 6. Perkembangan kemajuan teknologi 0,089 3 0,303 4 0,339 3 0,232 7.Adanya pesaing dari daerah lain 0,089 4 0,321 3 0,250 3 0,250 8.Fluktuasi harga bahan baku 0,083 3 0,215 2 0,149 2 0,199 9.Suplai bahan baku tidak kontinyu 0,102 3 0,346 2 0,224 2 0,245 10.Kurangnya peran dari Pemerintah 0,108 2 0,238 3 0,303 3 0,282 11.Kenaikan harga sarana produksi 0,076 3 0,245 3 0,214 3 0,229
Total Bobot 1.000
Jumlah Total Nilai Daya Tarik 5,851 5.770 5.617
Sumber : Analisis Data Primer
Prioritas Strategi yang dipilih untuk diterapkan pada agroindustri keripik pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar berdasarkan perhitungan pada matrik QSP adalah pada strtategi 1 yaitu mempertahankan kualitas dan penegembangan pasar dengan nilai daya tarik sebesar (5.851).
V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Biaya total rata-rata yang dikeluarkan selama satu kali produksi adalah Rp 3.254.932,00. Penerimaan rata-rata yang diperoleh Rp 4.160.480,00 dan pendapatan sebesar Rp 905.549,00.
2. Faktor-faktor internal dan eksternal. Kekuatan meliputi tersedianya cukup jumlah tenaga kerja, produksi mudah dilakukan dan resiko kecil, produk keripik pisang yang tahan lama, kualitas keripik pisang yang baik dan harga produk yang terjangkau. Sedangkan kelemahan : permodalan terbatas, kualitas SDM yang masih kurang, pengemasan produk masih sederhana, inovasi rasa produk lemah, promosi masih kurang dan manajemen keuangan yang kurang. peluang : memiliki hubungan yang baik dengan sesama pengusaha dan konsumen, pangsa pasar yang masih luas, permintaan semakin meningkat, cuaca tidak mempengaruhi produksi, kondisi lingkungan yang aman dan perkembangan kemajuan teknologi. Ancaman: adanya pesaing dari daerah lain, fluktuasi harga bahan baku, suplai bahan baku tidak kontinyu, kurangnya peran dari pemerintah dan kenaikan harga sarana produksi.
3. Alternatif Strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik pisang antara lain: mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, memanfaatkan teknologi untuk efisiensi produksi, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar.
4. Prioritas strategi pengembangan agroindustri keripik pisang berdasarkan analisis Matriks QSP adalah strategi I dengan jumlah total nilai daya tarik 5.851 yaitu mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar.
Saran
1. Penentuan standart kualitas produk keripik pisang dan bahan baku agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Produk memiliki daya saing dan menjadi sumber penghasilan utama karena usaha ini mempunyai prospek yang baik. 2. Sebaiknya pengembangan pasar dilakukan dengan meningkatkan promosi dan
dengan membuka pangsa pasar baru untuk mendapatkan pelanggan baru, terutama pelanggan di luar kota.
3. Ketersediaan suplai bahan baku pisang tanduk sebaiknya lebih terjamin, melalui koordinasi dengan pihak terkait, antara lain petani pisang, pemasok, pemerintah dan pengusaha sendiri. Hal tersebut untuk meminimalisir terjadinya fluktuasi harga bahan baku pisang tanduk. Selain dari Kecamatan Tawangmangu bahan baku diperoleh dari daerah agar permintaan produk keripik pisang dapat tetap terpenuhi. Selain itu petani agar lebih mengintensifkan dalam budidaya tanaman pisang tanduk terutama di Kecamatan Tawangmangu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima.2010.Peluang Usaha Membuat Keripik Pisang. http://binaukm. Com / 2010/04/peluang-usaha-membuat-keripik-pisang/. Diakses tanggal 5 Desember 2011 pukul 21.00 WIB.
______b. 2010. Kripik Pisang. http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03/kripik-pisang.html. Diakses tanggal 19 Januari 2012 pukul 21.00 WIB.
Hunger & Wheelen. 1996. Strategic Management;Fifth Edition. Addison-Wesley Publishing Company. United States America.
Kusnandar, T. Mardikanto dan A. Wibowo, 2010. Manajemen Agroindustri, Kajian Teori dan Model Kelembagaan Agroindustri Skala Kecil Pedesaan. Cetakan 1. Surakarta. UNS Press.
Pearce, A. J. and Robinson B. R. 2008. Manajemen Strategis Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.
Proctor, T.2000.Strategic Marketing An Introduction.Routledge.New York
Satuhu, S dan Ahmad, S.1993.Pisang Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Penebar Swadaya. Jakarta.