DAFTAR PUSTAKA
Afra, D., Makalew, N., Damayanti, V. D., & Hadi, A. A. (2008). Rencana Penataan Landskap Gunung Kapur Cibadak untuk Ekowisata di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 182-193.
Allo, A. G. (2008). Kelembagaan Land Tenure Taman Wisata Alam Gunung Meja
dalam Kaitannya dengan Pembangunan Wilayah Kota Manokwari Provinsi Papua Barat. Bogor: Tesis Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.
Angrianto, F. N. (2007). Jenis-jenis Palem pada Petak Monitoring Vegetasi (IV
dan V) Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari. Manokwari: Skripsi Fakultas Kehutanan Universitas Negeri
Papua.
Arief, A. (2001). Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Arifin, J. (2001). Aplikasi Excel dalam Manajemen Proyek Terapan. Jakarta: PT. Gramedia.
Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Asmin, F. (2004). Perencanaan Pengembangan Ekowisata di Kawasan Cagar
Alam Rimbo Panti Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat.
Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Badan Pusat Statistik. (2012, Maret 1). Berita Resmi Statistik. Perkembangan
Pariwisata dan Transportasi Nasional Januari 2012, p. 17.
Bahri, S. (2011). Kajian Potensi dan Daya Tarik Burung untuk Pengembangan
Ekowisata Birdwatching di Hutan Lindung Sungai Lesan Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan
Universitas Gadjah mada.
Bappenas. (2003). Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia
2003-2020. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Barus, B., & Wiradisastra, S. (2000). Sistem Informasi Geografis. Jurusan Tanah IPB: Bogor.
Basna, N. (2007). Kajian Pengelolaan Hutan Wisata Alam Gunung Meja
Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Yogyakarta: Tesis Sekolah
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Basna, N. (2012). Model Pengelolaan Lingkungan Taman Wisata Alam Gunung
Meja berbasis Analisis Model Persamaan Struktural (Kasus di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat). Yogyakarta: Disertasi Ilmu Kehutanan
BBKSDA Papua Barat. (2008). Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman
Wisata Alam Gunung Meja. Kota Sorong: Balai Besar Konservasi Sumber
Daya Alam Papua Barat Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan.
BBKSDA Papua Barat. (2011). Laporan Statistik Konservasi Sumber Daya Alam
Papua Barat. Kota Sorong: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
Papua Barat Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan.
BPS Kab. Manokwari. (2011). Kabupaten Manokwari Dalam Angka. Manokwari: Badan Pusat Statistik.
BPS Papua Barat. (2012, Maret 19). Retrieved Maret 19, 2012, from Badan Pusat Statistik Papua Barat: http://irjabar.bps.go.id
Bunruamkaeuw, K., & Murayama, Y. (2011). Site Suitability Evaluation for Ecotourism using GIS & AHP : A Case Study of Surat Thani Province Thailand. Elsevier, 269-278.
Citra, I. P. (2012). Kemitraan dalam Pengembangan Ekowisata Tanah Lot di
Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana
Geografi Universitas Gadjah Mada.
Conservation International. (1997). Lokakarya Penentuan Prioritas Konservasi
Keanekaragaman Hayati Irian Jaya. Washington DC: CI.
Departemen Kehutanan. (1995). Rencana Pengelolaan Taman Nasional Kerinci
Seblat Tahun 1995-2019 (Buku III Rencana Tapak). Sungai Penuh Jambi:
Taman Nasional Kerinci Seblat.
Departemen Pekerjaan Umum. (2009). Laporan Akhir Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Manokwari Tahun 2009-2029. Manokwari: Direktorat
Jenderal Penataan Ruang Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bidang Penataan Ruang Provinsi Papua Barat .
Departemen Penerangan. (1964). Buatlah Irian Barat Satu Zamrud Jang Indah. Jakarta: Departemen Penerangan.
Diki, W. O. (2011). Pengembangan Ekowisata dan Pengaruhnya pada
Perekonomian Daerah di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Yogyakarta: Tesis Magister Administrasi Publik Universitas
Gadjah Mada.
Dinas Pariwisata Kab. Manokwari. (2013). Retrieved January 25, 2013, from http://pariwisata-manokwari.blogspot.com/p/program-unggulan.html Dirawan, G. D. (2006). Strategi Pengembangan Ekowisata (Studi Kasus Suaka
Margasatwa Mampie Lampoko). Bogor: Disertasi Gelar Doktor Studi
Drumm, A., & Moore, A. (2005). Ecotourism Development (A Manual fot
Conservation Planners and Managers). Arlington USA: The Nature
Conservancy.
Eagles, P. F., McCool, S. F., & Haynes, C. D. (2002). Sustainable Tourism in
Protected Area (Guidlines for Planning and Management). Cambridge
UK: IUCN-The World Conservation Union.
Efendi, F. (2009). Evaluasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka
Pengembangan Ekowisata di Destinasi Pariwisata Kawasan Wisata Parangtritis. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Administrasi Negara
Universitas Gadjah Mada.
Ekadinata, A., Dewi, S., Hadi, D. P., Nugroho, D. K., & Johana, F. (2008). Sistem
Informasi Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan berbasis Sumberdaya Alam (Buku 1 Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh menggunakan ILWIS Open Source). Bogor, Indonesia: World
Agroforestry Centre.
ESRI. (2011). ArcGIS Dekstop Help. New York: ESRI.
Ewusie, J. Y. (1990). Pengantar Ekologi Tropika (Membicarakan Alam Tropika
Afrika, Asia, Pasifik dan Dunia Baru). Bandung: Penerbit ITB.
Fandeli, C. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Fandeli, C., & Mukhlison (Eds.). (2000). Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Farid, Z. (2006). Studi Kajian Pengembangan Ekowisata di Zona Pemanfaatan
Pariwisata Taman Nasional Karimunjawa. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Faridh, C. (2011). Kajian Potensi Atraksi Mamal untuk Pengembangan Ekowisata
di Zona Pemanfaatan Taman Nasional Baluran. Yogyakarta: Tesis
Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Flannery, T. (2011, 06 21). Retrieved 06 24, 2012, from National Geographic: http://nationalgeographic.co.id
Font, X., & Tribe, J. (Eds.). (2000). Forest Tourism and Recreation. Cambridge UK: CABI Publishing.
Foth, H. D. (1998). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hai-ling, G., Liang-qiang, W., & Yong-peng, L. (2011). A GIS-based Approach for Information Management in Ecotourism Region. Elsevier, 1988-1992. Handojo, B. (2008). Aspek Hukum Konservasi Sumber Daya Alam Hayati melalui
Pengembangan Ekowisata (Studi di Desa Wisata Ketingan Desa Tirtoadi Mlati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta). Yogyakarta: Tesis
Hardjosoediro, S. (2010). Perjalanan Akademik Prof. Ir. R. Soedarwono
Hardjosoediro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hardjowigeno, S., & Widiatmaka. (2011). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan
Perencanaan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Haruna. (2011). Pengembangan Daya Tarik Burung Melao sebagai Objek
Ekowisata di Saluki Taman Nasional Lore Lindu Provinsi Sulawesi Tengah. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas
Gadjah Mada.
Hermita, N. (2010). Potensi Pengembangan Tumbuhan Obat sebagai Objek
Wisata di Desa Pakuli Kawasan Penyangga Taman Nasional Lore Lindu Provinsi Sulawesi Tengah. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu
Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Herturiansyah. (2011). Kajian Potensi Satwa Liar untuk Pengembangan
Ekowisata di Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Yogyakarta: Tesis
Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Hutauruk, R. (2005). Bahan Ajar SIG. Manokwari: Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Peternakan, Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Papua.
Indarwati, A. (2004). Kajian Potensi dan Pengembangan Ekowisata Goa pada
Kawasan Karst Kabupaten Gunung Kidul. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana
Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Junus, M., Fransz, M., Soedirman, J., Digut, S. N., Wasaraka, S., & Sila, M. (1985). Dasar Umum Ilmu Kehutanan (Buku III Hutan dan
Pemanfaatannya). Ujung Pandang: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi
Negeri Indonesia Bagian Timur.
Kahar, J. (2008). Geodesi. Bandung: Penerbit ITB.
Kartikasari, S. N., Marshall, A. J., & Beehler, B. M. (Eds.). (2012). Ekologi
Papua. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan Conservation
International.
Kementerian Dalam Negeri. (2009). Peraturan Menteri Dalam Negeri No.33
Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah.
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. (n.d.). Retrieved February 13, 2012, from http://www.budpar.go.id/statistik pariwisata/perkembangan wisatawasan nusantara (wisnus)
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. (2009). Undang-undang No.10 Tahun
2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. (2010). Review Rencana Strategis
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014. Jakarta:
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia. (2009). Prinsip
dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. Jakarta: Direktorat Produk
Wisata Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia.
Kementerian Kehutanan. (1990). Keputusan Menteri Kehutanan
No.441/Kpts-II/1990 tentang Pengenaan Iuran Pungutan Usaha di Hutan Wisata, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Laut. Jakarta:
Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (1992). Keputusan Menteri Kehutanan
No.878/Kpts-II/1992 tentang Tarif Pungutan Masuk ke Hutan Wisata, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Laut. Jakarta: Kementerian
Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (1996). Keputusan Menteri Kehutanan
No.446/Kpts-II/1996 tentang Tata Cara Permohonan, Pemberian dan Pencabutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (1996). Keputusan Menteri Kehutanan No.
447/Kpts-II/1996 tentang Pembinaan dan Pengawasan Pengusahaan Pariwisata Alam. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (2010). Peraturan Menteri Kehutanan
No.P.48/Menhut-II/2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam. Jakarta:
Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (2010). Rencana Strategis 2010-2014. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (2011). Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam No. P.3/IV-SET/2011 tentang Pedoman Penyusunan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (2012). Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam No.02/IV-SET/2012 tentang Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (2012). Peraturan Menteri Kehutanan
No.P.48/Menhut-II/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan No.P.48/Menhut-II/2010. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Kehutanan. (2012). Statistik Kehutanan 2011. Jakarta: Kementerian Kehutanan.
Kementerian Pertanian. (1980). Surat Keputusan Menteri Pertanian No.837/Kpts/Um/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Kompas. (2013, February 2). Sumbangan Devisa Mencapai Rp. 88,179 Triliun. p. 18.
Kurnia, E., Agus, F., Adimihardja, A., & Dariah, A. (Eds.). (2006). Sifak Fisik
Tanah dan Metode Analisisnya. Jakarta: Balai Besar Litbang Sumberdaya
Lahan Pertanian Departemen Pertanian.
Kurnianto, I. R. (2008). Pengembangan Ekowisata di Kawasan Waduk Cacaban
Kabupaten tegal. Semarang: Tesis Magister Ilmu Lingkungan Program
Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Latupapua, Y. T. (2007). Studi Potensi Kawasan dan Pengembangan Ekowisata
di Tual Kabupaten Maluku Tenggara. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana
Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Lekitoo, K. (2011). Keanekaragaman Jenis dan Pola Komunitas pada Plot
Monitoring Flora Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari. Yogyakarta: Tesis Program Pascasarjana Ilmu Kehutanan
Universitas Gadjah Mada.
Leppe, D., & Tokede, M. J. (2006). Potensi Biofisik Hutan Wisata Alam Gunung
Meja Manokwari. Manokwari: Balai Penelitian Kehutanan.
Li, R., Lu, Z., & Li, J. (2012). Quantitative Calculation of Eco-tourist's Lanscape Perception : Strength, and Spatial Variation within Ecotourism Destination. Elsevier, 73-80.
Mahfud, M. (2011). Kajian Potensi dan Pengembangan Ekowisata Gajah
Sumatera di Kawasan Hutan Pusat Latihan Gajah Seblat Bengkulu.
Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Manuhua, D. (2007). Estimasi Penyebaran Potensi Erosi melalui Pendekatan
Sistem Informasi Geografis pada Kawasan TWA Gunung Meja Kab. Manokwari. Manokwari: Skripsi Fakultas Kehutanan Universitas Negeri
Papua.
Martani, I. B. (2010). Kajian Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di
Taman Nasional Karimunjawa. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu
Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Martawijaya, A., Karjasajana, I., Kadir, K., & Prawira, S. A. (1981). Atlas Kayu
Indonesia Jilid I. Bogor: Litbang.
Mooy, B. Z. (2010). Kajian Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di
Hutan Diklat Sisimeni Sanam Balai Diklat Kehutanan Kupang Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan
Muhibbudin. (2005). Studi Perilaku Satwaliar Kera Ekor Panjang untuk
Pengembangan Ekowisata di Kawasan Hutan Wisata Kaliurang Yogyakarta. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas
Gadjah Mada.
Muttaqin, T. (2012). Kajian Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata di
Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas
Gadjah Mada.
Nandika, D. (2005). Hutan bagi Ketahanan Nasional. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
news.okezone.com. (2012, July 2). Retrieved January 18, 2013, from http://news.okezone.com
Nugroho, I. (2011). Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurdin, M. (2005). Pengembangan Ekowisata berbasiskan Masyarakat Dusun
Sukamade Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran Taman Nasional Meru Betiri Banyuwangi Jawa Timur. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana
Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada.
Peday, H. F. (2009). Kajian Spasial Sebaran dan Keanekaragaman Vegetasi di
Daerah Tangkapan Air TWA Gunung Meja. Bogor: Tesis Program
Pascasarjana Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Pemerintah RI. (1967). Undang-undang No.5 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan. Jakarta: Pemerintah RI.
Pemerintah RI. (1990). Undang-undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta: Pemerintah RI.
Pemerintah RI. (2001). Undang-undang No.21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus bagi Provinsi Papua. Jakarta: Pemerintah RI.
Pemerintah RI. (2002). Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2002 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan. Jakarta: Pemerintah RI.
Pemerintah RI. (2010). Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2010 tentang
Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam. Jakarta: Pemerintah RI.
Pemerintah RI. (2011). Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.
Jakarta: Pemerintah RI.
Pemerintah RI. (2011). Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025.
Peter, F. (2001). HPB di Manokwari (Menangani Segudang Tugas). In P. Schoorl (Ed.), Belanda di Irian Jaya (Amtenar di Masa Penuh Gejolak 1945-1962) (p. 135). Jakarta: Garba Budaya.
Prabowo, D., Nugroho, A. T., Palapa, J., & Ardiansyah, H. (2007). Modul
Pengenalan GIS, GPS dan Remote Sensing. Jakarta: Forest Watch
Indonesia.
Prahasta, E. (2004). Sistem Informasi Geografis (Tools dan Plug-Ins). Bandung: Penerbit Informatika.
Prahasta, E. (2008). Remote Sensing (Praktis Pengideraan Jauh dan Pengolahan
Citra Digital dengan Perangkat Lunak ER MAPPER). Bandung: Penerbit
Informatika.
Puntodewo, A., Dewi, S., & Tarigan, J. (2003). Sistem Informasi Goegrafis untuk
Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor: CIFOR.
Rahim, S. E. (2000). Pengendalian Erosi Tanah dalam Rangka Pelestarian
Lingkunga Hidup. Jakarta: Bumi Aksara.
Raubaba, N. (2005). Asosiasi jenis Tumbuhan Paku Pemanjat dan Paku Epifit
dengan Beberapa Tumbuhan Hutan pada Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari. Manokwari: Skripsi Fakultas Kehutanan
Universitas Negeri Papua.
Ritung, S., Wahyunto, Agus, F., & Hidayat, H. (2007). Panduan Evaluasi
Kesesuaian Lahan (dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat). Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre.
Rumatora, A. (2007). Nilai Manfaat Ekonomi Hidrologi Hutan Wisata Gunung
Meja oleh Sektor Rumah Tangga dan Industri. Manokwari: Skripsi
Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua.
Rustiadi, E., Saefulhakim, S., & Panuju, D. R. (2011). Perencanaan dan
Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crespent Press dan Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.
Santosa, A. (Ed.). (2008). Konservasi Indonesia (Sebuah Potret Pengelolaan dan
Kebijakan). Bogor: Pokja Kebijakan Konservasi.
Saudi, L. (2009). Kajian Potensi Sumberdaya Alam Kabupaten Muna untuk
Pengembangan Ekowisata. Yogyakarta: Tesis Magister Kajian Pariwisata
Universitas Gadjah Mada.
Scholes, R., Dalal, R., & Singer, S. (1994). Soil Physics and Fertility: The Effect of Water, Temperature and Texture. In P. L. Woomer, & M. J. Swift (Eds.), The Biological Management of Tropical Soil Fertility (p. 117). United Kingdom: Tropical Soil Biology and Fertility Programme (TSBF).
Setiawan, R. (2006). Local Community Social Cultural Capital sebagai Dasar
Pengembangan Ekowisata di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Teknik Arsitektur Universitas
Gadjah Mada.
Simbiak, V. I. (2008). Aspek Ekologi Habitat Bunga Api Irian pada Taman
Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari. Manokwari: Skripsi
Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua.
Simon, H. (2007). Metode Inventore Hutan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Siswanto. (2006). Evaluasi Sumberdaya Lahan. Surabaya: UPN Press.
Suartana, I. K. (2013). Analisis Ekologis Kawasan Pantai Warmamedi untuk
Pengembangan Ekowisata Pantai di Suaka Margasatwa Jamursba Medi Provinsi Papua Barat. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan
Universitas Gadjah Mada.
Subandi. (2006). Tanggapan Masyarakat terhadap Pengembangan Ekowisata di
Selo Kabupaten Boyolali. Yogyakarta: Tesis Magister Kajian Pariwisata
Universitas Gadjah Mada.
Sukardi. (2005). Ilegal Logging (Dalam Perspektif Politik Hukum Pidana). Yogyakarta: Universitas Atmajaya.
Supriyo, H. (2004). Perkembangan Fisik dan Vegetasi Wanagama I. In S. Atmosoedarjo (Ed.), Dari Bukit-bukit Gundul sampai ke Wanagama I (p. 41). Yogyakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.
TFPM. (2003). Potret Taman Wisata Alam Gunung Meja. Manokwari: Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Natural Resources Management (NRM) III Program.
Tim Mahasiswa. (2011). Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Kampung
Ayambori Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari. Manokwari:
Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua. Tim Mahasiswa. (2012). Inventarisasi Hutan Alam dan Hutan Tanaman serta
Penilaian Interaksi Masyarakat pada Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari. Manokwari: Program Studi
Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua.
Tokede, M. J., Arwam, C. H., Hadi, P., Gandhi, Y., & Mardiyadi, Z. (2008).
Mengelola Hutan Alam Lestari Berkeadilan. Manokwari: Unipa Press.
Tuwo, A. (2011). Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut (Pendekatan Ekologi,
Sosial Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah). Surabaya: Brilian
Internasional.
TV ONE. (2013, February 1). Catatan Bawah. Jakarta.
Wahyuni, D. D. (2005). Perencanaan Landskap Kawasan Wisata Budaya
Berbasis Industri Kerajinan di Desa Loyok Pulau Lombok. Bogor: Skripsi
Wanggai, F. (2007). Perencanaan Hutan seri I. Manokwari: Universitas Negeri Papua.
Wanggai, F. (2009). Manajemen Hutan (Pengelolaan Sumberdaya Hutan secara
Berkelanjutan). Jakarta: PT. Gramedia.
Wanma, F. Y. (2011). Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di
Distrik Meos Mansar Kabupaten Raja Ampat. Yogyakarta: Tesis Magister
Ekonomi Pembangunan Universitas Gadjah Mada.
Warpani, S. P., & Warpani, I. P. (2007). Pariwisata dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung: Penerbit ITB.
Warsito, H. (2010, February 10). Retrieved January 18, 2013, from http://balithutmanokwari.com
Wartawarga Gunadarma. (2009, Desember 31). Retrieved March 7, 2013, from http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/struktur data base
Wibawanto, B. R. (2011). Kajian Potensi dan Pengembangan Ekowisata
Birdwatching di Taman Nasional Manupeu Tanah Daru. Yogyakarta:
Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Widjojo, M. S., Elisabeth, A., Al-Rahab, A., Pamungkas, C., & Dewi, R. (2008).
Papua Road Map. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Widodo, S. (2011). Kajian Potensi Pengembangan Ekowisata di Suaka
Margasatwa Sermo Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta. Yogyakarta:
Tesis Pascasarjana Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Wiryono. (2003, Mei 3). Klasifikasi Kawasan Konservasi Indonesia. Warta
Kebijakan, p. 6.
Wuryani, W. S. (2007). Kajian Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat
di Taman Nasional Wasur. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu
Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
www.ekowisata.info. (2012). Retrieved January 7, 2012, from http://www.ekowisata.info
www.kapanlagi.com. (2009, May 12). Retrieved January 18, 2013, from http://clubbing.kapanlagi.com
www.kompas.com. (2011, June 14). Retrieved January 18, 2013, from http://bola.kompas.com
www.lenterapapuabarat.com. (2012, July 10). Retrieved January 18, 2013, from http://www.lenterapapuabarat.com
www.wikipedia.org. (2011). Retrieved January 3, 2011, from http://id.wikipedia.org/wiki/sistem informasi geografis
www.wikipedia.org. (2013). Retrieved March 7, 2013, from http://id.wikipedia.org/wiki/basis data
Yilmaz, O. (211). Analysis of the Potential for Ecotourism in Golhisar District.
Elsevier, 240-249.
Yudartha, I. P. (2012). Implementasi Pengembangan Ekowisata di Kabupaten
Banyuwangi (Studi Kasus Objek Wisata Kawah Ijen). Yogyakarta: Tesis
Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada.
Yulianto, S. (2006). Analisis Kesesuaian Kawasan Ekowisata di Segara Anakan
Kabupaten Cilacap. Bogor: Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan
IPB.
Zieck, J. F. (1960). Hydrologische Bosreserve "Tafelberg" te Manokwari. Nederlands Nieuw Guinea (Papua): Bosplanologie & Bosexploratie Boswesen.