• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAHASIA. CUPLIKAN ANALISA DAERAH OPERASI (Hanya digunakan untuk kepentingan ujian)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAHASIA. CUPLIKAN ANALISA DAERAH OPERASI (Hanya digunakan untuk kepentingan ujian)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO ANGKATAN DARAT PANITIA SELEKSI TINGKAT II

CUPLIKAN ANALISA DAERAH OPERASI

(Hanya digunakan untuk kepentingan ujian)

PENUNJUKAN : Peta : JAWA TIMUR

Kedar : 1 : 50.000 (diperbesar 200%) Tahun : 2007

Lembaran : No. 53/XLIII – B (WLINGI)

No. 53/XLIII – D (DONOMULYO) No. 54/XLIII – A (KEPANJEN)

No. 54/XLIII – C (PAGAK)

1. Tujuan dan pertimbangan yang membatasi.

a. Tujuan.

+ + + + + + +

b. Pertimbangan yang Membatasi

+ + + + + + +

2. Keterangan Umum Daerah.

a. KeadaanIklim dan Cuaca.

1) Musim.

a) Musim hujan berlangsung pada bulan Oktober s.d April. b) Musim kemarau berlangsung pada bulan Mei s.d September.

2) Kabut. Kabut rendah pada musim hujan terjadi pada pagi hari antara pukul 04.00 s.d 06.30, sedangkan pada musim kemarau pada pagi hari sekitar pukul 05.00 s.d 06.00.

3) Awan.

a) Pada musim hujan siang hari timbul awan Cumulus Nimbus, Alto Stratus, Alto Cumulus dan Cirro Stratus pada ketinggian dasar awan + 1.800 – 2.500 feet.

b) Pada musim kemarau siang hari dan sore sedikit timbul awan Strato Cumulus atau Cumulus dengan tinggi dasar awan + 2000 feet.

4) Suhu. Pada musim hujan suhu terendah 21°C dan suhu tertinggi 33°C. Pada musim kemarau suhu terendah 20°C dan suhu tertinggi 33,3°C.

Lampiran A pada OPERASI TRISULA

(2)

5) Angin. Pada buan Oktober s.d April arah angin dari arah Barat ke Timur dengan kecepatan 6–9 knot. Pada bulan Mei s.d September umumnya arah angin dari arah Timur ke Barat dengan kecepatan 6–10 knot.

6) Keadaan Terang. Matahari terbit pada pukul 05.21 Wib dan terbenam pada pukul 17.55 Wib, bulan purnama sesuai penanggalan jawa terjadi sekitar tanggal 15 tiap bulan.

b. Keadaan Medan.

1) Penonjolan dan Sistim Pengairan.

a) Wilayah Malang khususnya disekitar wilayah PAGAK, BANTUR, KALIPARE dan DONOMULYO terdapat dataran tinggi yang merupakan daerah yang kurang subur karena tanahnya mengandung lapisan kapur, namun demikian wilayah tersebut sangat cocok untuk daerah perkebunan. Sementara di daerah KEPANJEN, SUMBERPUCUNG, SELOREJO, KESAMBEN hingga WLINGI merupakan persawahan yang relatif datar serta merupakan daerah yang dipadati oleh pemukiman penduduk.

b) Keadaan pantai di wilayah Malang merupakan pantai selatan dengan gelombang yang cukup tinggi, di pantai SENDANG BIRU didaerah SUMBER MANJING WETAN, BANTUR, DONOMULYO arus gelombang tenang, karena terhalang oleh PULAU SEMPU sehingga pantai ini dapat didarati Kapal Laut dengan kapasitas kecil maupun besar.

c) Daerah KABUPATEN MALANG terdapat S. BERANTAS yang cukup besar dan memiliki anak-anak sungai yang mengalir setiap saat rata-rata memiliki kelebaran 5 s.d 14 meter serta memotong medan strategis termasuk jalan-jalan besar. Sungai BRANTAS di wilayah SUMBER PUCUNG dijadikan Proyek BENDUNGAN KARANGKATES dan BENDUNGAN SENGGURUH KEPANJEN dan dari kedua bendungan ini dimanfaatkan untuk pengendalian banjir, Pembangkit Tenaga Listrik (PLTA), keperluan irigasi & pertanian, perikanan darat dan pariwisata. Adapun beberapa sungai yang menjadi anaka sungai BRANTAS, antara lain :

(1) Kali LEGI mengalir dari WLINGI menuju SELOPURO. (2) Kali LUMBU mengalir dari SELOREJO menuju ke KESAMBEN.

(3) Kali LEKSO mengalir dari GANDUSARI menuju ke SUTOJAYAN.

(3)

2) Tumbuh-tumbuhan.

a) Kawasan hutan di daerah KALIPARE, PAGAK, BINANGUN terdapat hutan Jati dan Pinus yang merupakan hutan Lindung dan hutan Produktif sertan sebagian daerah terdapat tumbuhan Bambu, Palm, Aren dan Karet yang dapat membatasi pandangan.

b) Di kawasan dataran rendah seperti KESAMBEN, WELINGI, KEPANJEN, SELOPURO DAN SUMBERPUCUNG selain persawahan yang meluas terdapat tanaman bambu, aren, bahkan pohon jati.

c) Sepanjang daerah aliran Sungai BRANTAS terdapat sawah yang cukup subur ditanami padi pada musim penghujan, ditanami Polowijo pada musim kemarau.

3) Bahan Permukaan. Permukaan bumi dapat ditinjau dari 2 (dua) aspek yaitu :

a) Ditinjau dari jenis tanah terdapat tanah yang mengandung kapur seperti di PAGAK, BANTUR, KALIPARE dan DONOMULYO dan tanah yang subur yang cocok untuk perkebunan dan persawahan yaitu di KEPANJEN, SUMBER PUCUNG, SELOREJO, KESAMBEN hingga WLINGI.

b) Ditinjau dari ketinggian dataran, terdapat 2 (dua) macam yang meliputi dataran sedang yang mempunyai ketinggian antara 100-500 M diatas permukaan laut yang meliputi wilayah SUMBER MANJING WETAN, BANTUR, PAGAK, KALIPARE dan DONOMULYO sedangkan dataran rendah yang mempunyai ketinggian dibawah 100 M diatas permukaan laut yang meliputi daerah yang berada disekitar pantai.

4) Benda buatan manusia.

a) Di wilayah MALANG dan BELITAR terdapat beberapa obyek vital antara lain :

(1) Diwilayah PAKIS terdapat lapangan udara militer yang sekarang juga digunakan untuk lapangan udara umum yaitu LAPANGAN UDARA ABDUL RACHMAN SALEH dan dapat didarati oleh Pesawat jenis Boing-737, Foker F-27, F-28 serta C-130

(2) Gudang Bahan Peledak (Handak) berada di GONDANGLEGI (luar peta).

(3) Pos Pengamatan Radar TNI-AU di KEDUNG SALAM DONOMULYO (luar peta).

(4) PLTA SIMAN di KASEMBON (luar peta). 95) PLTA KARANGKATES di SUMBERPUCUNG. (6) PLTA SENGGURUH di KEPANJEN (luar peta). (7) Stasiun BMG KARANGKATES SUMBERPUCUNG.

(4)

b) Jaring jalan.

(1) Jaringan jalan utama (jalan kelas – I) yang menghubungkan Kota MALANG-SURABAYA, MALANG-BLITAR, MALANG-KEDIRI, MALANG-LUMAJANG dan MALANG-PASURUAN merupakan jalan Propinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan berat maksimal 60 Ton, sedangkan jalan-jalan lainnya yang menghubungkan Kota Kecamatan di MALANG dan BLITAR merupakan jalan kelas – II yang mampu dilalui kendaraan yang bermuatan dibawah 20 Ton.

(2) Terdapat jalan Kereta Api yang menghubungkan Kota MALANG-SURABAYA dan MALANG-BLITAR, jalur KA tersebut sampai saat ini masih digunakan dengan baik dan lancar dengan stasiun yang ada di LAWANG, SINGOSARI, SUMBERPUCUNG dan KEPANJEN.

(3) Jalan diperkeras merupakan jalan-jalan yang digunakan sebagai jalan pintas yang digunakan penduduk menuju kedaerah tertentu sebagai jalan pintas atau jalan alternatif. (4) Jembatan pada umumnya sudah dibangun dengan konstruksi besi dan bahan semen serta dapat dilalui oleh kendaraan dengan tonase besar.

3. Keadaan Penduduk.

a. Jumlah Penduduk dan Penyebarannya.

1) Jumlah penduduk Kabupaten MALANG hasil Sensus Penduduk tahun 2012 berjumlah 2.218.515 jiwa terdiri dari 1.094.310 laki-laki dan 1.123.220 perempuan dengan lajunya perkembangan penduduk pada setiap tahunnya mencapai 1,8 %, kepadatan penduduk rata-rata 720 orang/KM2.. Angka kelahiran 0,07 %, angka kematian 1,19 %.

2) Pada umumnya di masing-masing Kecamatan yang penduduknya padat terdapat pula WNA/WNI keturunan asing yang sebagian besar adalah CHINA dan ARAB.

b. Mata Pencaharian. Secara umum daerah Kabupaten MALANG sebagian

besar Petani dan Buruh khususnya di daerah yang dilalui Sungai BRANTAS serta sebagian kecil merupakan pedagang dan pegawai negeri.

4. Keadaan Ipoleksosbudhankam.

a. Ideologi.

1) Pemahaman Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa INDONESIA telah diterima oleh sebagian besar masyarakat di Wilayah MALANG dan BELITAR, namun mengalami degradasi pemahaman serta penghayatan tentang makna berbangsa dan bernegara sejalan dengan perkembangan kehidupan demokrasi dan terbuka keinginan dari kelompok tertentu untuk mengubah Pancasila dengan Ideologi lain yang berorientasi kepada agama, faham liberal, sosialis dan komunis.

(5)

2) Golongan Radikal Kiri tetap diwaspadai karena sebelum tujuannya tercapai untuk mewujudkan Ideologi Komunis perjuangan mereka tidak akan berhenti, adapun kegiatan yang menonjol adalah melemparkan isu-isu dan menyebarkan Pamflet yang bersifat menghasut masyarakat dan menjelek-jelekkan Aparat Pemerintah. Apalagi Wilayah MALANG khususnya MALANG SELATAN merupakan basis PKI.

3) Radikal Kanan (RAKA). Organisasi bernuansa fundamentalis agama semakin tumbuh subur di Indonesia khususnya di Wilayah MALANG dan BELITAR. Aktifitas kelompok ini selalu mengatasnamakan agama dalam melakukan aksi unjuk rasa, sweeping tempat yang dianggap berbau maksiat disertai dengan tindakan pengrusakan bahkan telah menggunakan cara-cara teror.

b. Politik.

1) Secara umum hasil pelaksanaan pemungutan suara pada setiap Pemilu di MALANG dan BLITAR masih didominasi oleh partai-partai besar dan antusias masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya cukup baik. 2) Aktifitas organisasi kemasyarakatan sangat aktif untuk mengkritisi kinerja pemerintah khususnya masalah pengentasan kemiskinan dan penegakan hukum yang belum bisa dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah.

c. Ekonomi. Kegiatan perekonomian di Wilayah MALANG dan BLITAR

sangat di dominasi oleh sektor pertanian, perkebunan dan perdagangan serta pengembangan daerah wisata. Upaya peningkatan kondisi perekonomian terus dilakukan melalui :

1) Penyuluhan-penyuluhan dari petugas PPL guna mencapai hasil yang diharapkan termasuk peningkatan pendapatan petani melalui KUD/KUT, untuk meningkatkan perekonomian rakyat.

2) Pengembangan Perkebunan Kopi Coklat, Cengkeh dan Tebu telah dilakukan secara Intensif baik yang dikelola oleh Pemerintah maupun Swasta, khususnya perkebunan tebu telah dilakukan Intensifikasi tebu rakyat dengan penyediaan areal seluas 12.753 Ha, untuk memenuhi kebutuhan kedua Pabrik Gula yang ada di wilayah MALANG. Pemerintah yang di motori oleh Dinas Pertanian telah berupaya untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat dengan memberikan bibit tanaman produktif berupa bibit Coklat, Rambutan, Padi dan lain-lain secara Cuma-Cuma.

3) Hasil pertanian (Gula, Karet, Kopi, Teh, Coklat, Jagung, Ketela dan Sayur-sayuran) telah dipasarkan keluar daerah. Pengendalian harga sembako dilaksanakan agar tidak mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan lain.

(6)

d. Sosial Budaya.

1) Adat Istiadat. Secara umum adat istiadat didaerah MALANG dan BLITAR tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah lain di JATIM taat kepada ajaran agama sesuai yang dianut. Tokoh Ulama masih memegang peranan penting didalam setiap upaya pemecahan permasalahan yang timbul di lingkungan masyarakat.

2) Kebudayaan daerah berkembang dengan baik, namun dalam menjalankan syariat agama masih dipengaruhi budaya leluhur misalnya menyediakan sesajen pada malam hari tertentu dan memanjatkan do’a ditempat-tempat yang dianggap keramat.

3 Agama. Secara umum di wilayah MALANG mayoritas penduduk beragama Islam sejumlah 1.593.217 orang didukung sarana ibadah 1.195 Masjid, Khatolik 22.467 orang dengan sarana ibadah 56 Gereja, Protestan 53.002 orang dengan sarana ibadah 70 Gereja, Hindu 10.477 orang dengan sarana Ibadah 27 Pura, Budha 2.181 dengan sarana ibadah 6 Wihara dan Kepercayaan 547 orang.

e. Hankam. Rasa kesadaran masyarakat terhadap kewajiban bela Negara.

1) Terdapat kecederungan sebagian masyarakat yang menganggap masalah keamanan adalah tanggung jawab aparat keamanan sepenuhnya, hal ini perlu mendapatkan perhatian dalam pemantapan kesadarannya.

2) Situasi dan kondisi keamanan didaerah masih adanya tindak kejahatan perbankan, kejahatan narkoba, korupsi, pemalsuan uang, pencurian kekayaan alam dan tindakan kriminal perampokan, penodongan dan pembunuhan. Perkembangan situasi saat ini dinilai cenderung meningkat terutama dalam bentuk kejahatan bersenjata api, senjata tajam dan semakin berkembang unsur sadisme serta tidak segan-segan melakukan upaya pembunuhan.

5. Aspek Militer dan Medan.

a. Aspek Taktis. + + + + + + +

b. Aspek Bantuan Administrasi. + + + + + + +

c. Aspek Teritorial. + + + + + + +

6. Pengaruh Daerah Operasi. + + + + + +

Referensi

Dokumen terkait