• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENELITIAN STUDI KASUS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENELITIAN STUDI KASUS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

123 Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan Wawancara

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENELITIAN STUDI KASUS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO

A. Wawancara kepada Lurah atau Perangkat Desa

Kisi-kisi Pertanyaan

Jumlah penderita kretinisme Berapa jumlah penduduk desa Sigedang ?

Berapa jumlah penderita kretinisme tahun ini ?

Berapa jumlah penderita kretinisme terbanyak ? pada tahun berapakah itu ?

Fenomena kretinisme Bagaimana fenomena kretinisme ini bisa

terjadi di Desa Sigedang ?

Apakah orangtua penderita kretinisme ini

menikah dengan saudara/tetangganya

sendiri ?

Apakah pernah ada penelitian tentang kretinisme yang dilakukan oleh dinas

kesehatan atau lembaga lainnya ?

Bagaimana hasilnya ?

B. Wawancara kepada Penderita Kretinisme dan Keluarga

Kisi-kisi Pertanyaan

Identitas penderita Siapa nama anda ?

Berapa usia anda ?

Identitas orangtua penderita Siapa nama orangtua anda?

Bagaimana kondisi fisik orangtua anda, normal atau kretin ?

Identitas kakek dan nenek penderita

Siapa nama kakek dan nenek anda?

Bagaimana kondisi fisik kakek dan nenek anda, normal atau kretin ?

Identitas saudara Apakah anda mempunyai saudara

kandung/sepupu ?

Siapa nama saudara kandung/sepupu anda ?

Bagaimana kondisi fisik saudara

kandung/sepupu anda, normal atau kretin ? Gejala kretinisme

(ditujukan untuk orangtua penderita)

Apakah anak anda mengalami kretinisme sejak lahir ?

Gejala apa yang ditunjukkan anak anda saat lahir ?

(2)

124

mulai berhenti ?

Apakah anda melakukan tindakan khusus ketika mengetahui kondisi anak anda saat lahir ?

Penyebab pewarisan kretinisme

dalam keluarga tersebut

(ditujukan untuk orangtua

penderita)

Apakah anda menikah dengan

saudara/tetangga anda sendiri ?

Apakah orangtua anda juga menikah dengan saudara/tetangga sendiri ?

(3)

125 Lampiran 2 : Lembar Silsilah Keluarga

LEMBAR SILSILAH KELUARGA a. Keluarga Rs

Generasi Nama Jenis Kelamin (P/L) Kondisi Fisk (Normal/Kretin) Keterangan I Ah L Normal Menikah Meninggal Ny Ah P Normal II Ro L Normal Menikah Meninggal Su P Normal III Rs L Normal Menikah Ha P Normal Ya P Normal Menikah Sa L Normal Ym P Normal Menikah Yu L Normal IV Mu L Normal Saudara kandung Uf P Kretin Fh L Kretin Mt P Normal Saudara kandung Mn P Normal An P Normal Ft L Normal Saudara kandung Dy L Normal b. Keluarga Is

Generasi Nama Jenis Kelamin (P/L) Kondisi Fisk (Normal/Kretin) Keterangan I X L Normal Menikah Meninggal Y P Normal II Su L Normal - Yt L Normal - Na P Normal - Sy L Normal - Is L Normal Menikah Ro P Normal

III Mh P Normal Menikah

Nr L Normal

(4)

126 IV Nu P Normal Saudara kandung Wi P Normal Rm P Normal c. Keluarga Mh

Generasi Nama Jenis Kelamin (P/L) Kondisi Fisk (Normal/Kretin) Keterangan I Um L Normal Menikah Meninggal So P Normal II Tr P Normal Menikah Mk L Normal Ma P Normal - Mh L Normal Menikah Wi P Normal Sk P Normal Kh P Normal

III Is P Normal Menikah

Hr L Normal If P Kretin - Ft P Normal Menikah Ag L Normal St P Normal Menikah Ms L Normal Hd L Normal - IV Ad P Kretin - An P Normal - It P Normal -

(5)

127 Lampiran 3 : Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

No. Nama

Jenis Kelamin

Tinggi

Badan (cm) Bentuk Kaki Bentuk Tangan Suara Mental

1. Uf P 90 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal

2. Fa L 100 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal

3. Sl L 110 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal

4. If P 80 Membengkok Membengkok Lirih, Imatur Normal

(6)

128 Lampiran 4: Kisi-kisi Soal Evaluasi Modul

KISI-KISI SOAL

Modul Pewarisan Sifat Gen Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo

No Indikator C1 (Mengingat) C2 (Memahami) C3 (Menerapkan) C4 (Menganalisis) C5 (Menkreasi) C6 (Menilai) Jumlah Soal

No. Soal No. Soal No. Soal No. Soal No. Soal No.Soal

Tes Formatif 1 1. Dapat menjelaskan pengertian kesalahan metabolisme bawaan 1, 10 3 3 2. Dapat mendeskripsikan macam-macam kelainan akibat kesalahan metabolisme bawaan 2, 7 4, 5, 6 8, 9 7 Tes Formatif 2 1. Dapat menjelaskan

manfaat peta silsilah dalam keluarga

1 2,3 3

2. Dapat menganalisis pola

pewarisan kretinisme 4 5, 10 3 3. Dapat menentukan genotipe masing-masing anggota keluarga 6, 7, 8, 9 4

(7)

129 Ulangan Harian 1. Dapat menjelaskan pengertian kesalahan metabolisme bawaan 1, 2 2 2. Dapat mendeskripsikan macam-macam kelainan akibat kesalahan metabolisme bawaan 3, 4, 5 6, 7, 8 9 7 3. Dapat menjelaskan

manfaat peta silsilah dalam keluarga

10, 11, 12 13 4

4. Dapat menganalisis pola

pewarisan kretinisme 14 15 2 5. Dapat menentukan genotipe masing-masing anggota keluarga 16, 17, 18, 19, 20 5

(8)

130

Lampiran 5: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Materi

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN AHLI MATERI MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK

KELAS XII IPA

No Aspek Indikator Nomor Instrumen

1. Kebenaran Konsep Kesalahan metabolisme

bawaan 1,2,3,4 Kelainan Phenylketouria (PKU) 5,6,7,8,9,10,11,12 Kelainan Albino 13,14,15,16,17 Kelainan Alkaptonuria 18,19,20,21,22

Analisis Peta Silsilah 23,24

Kretinisme 25,26,27,28,29,30,31,32

Analisis pewarisan kretinisme

(9)

131

Lampiran 6: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Media

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN AHLI MEDIA

No Aspek Indikator Nomor Instrumen

1. Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan

kurikulum

1,2,3,4

Kedalaman materi 5,6

Kesesuaian evaluasi 7

2. Penyajian Kejelasan bagian

pendahuluan modul

8,9,10,11,12

Kejelasan bagian isi modul 13,14,15,16,17,18,19,

20,21,22 Kejelasan bagian penutup

modul

23,24,25

3. Kebahasaan Kesesuaian struktur kalimat 26,27

Penggunaan bahasa dan istilah

28,29,30

4. Kegrafisan Kesesuaian ukuran modul 31

Penampilan sampul depan, punggung dan belakang modul

32,33,34,35,36,37

Tampilan huruf 38,44

Penempatan kalimat judul, topik, subtopik

41,42

Penempatan gambar/ilustrasi

39,43

(10)

132

Lampiran 7: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Guru Biologi

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN GURU BIOLOGI

No Aspek Indikator Nomor Instrumen

1. Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan

kurikulum

1,2,3,4

Kedalaman materi 5,6

Kesesuaian evaluasi 7

2. Penyajian Kejelasan bagian

pendahuluan modul

8,9,10,11,12

Kejelasan bagian isi modul 13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22

Kejelasan bagian penutup modul

23,24,25

3. Kebahasaan Kesesuaian struktur

kalimat

26,27

Penggunaan bahasa dan istilah

28,29,30

4. Kegrafisan Kesesuaian ukuran modul 31

Penampilan sampul depan, punggung dan belakang modul

32,33,34,35,36,37

Tampilan huruf 38,44

Penempatan kalimat judul, topik, subtopik

41,42

Penempatan gambar/ilustrasi

39,43

Penggunaan spasi paragraf 40, 45,46

5. Keterlaksanaan Kemudahan dalam

menggunakan

47

Kesesuaian materi dengan kegiatan pengayaan

(11)

133

Lampiran 8: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN SISWA

No Aspek Indikator Nomor

Instrumen

1. Penyajian Kejelasan bagian pendahuluan

modul

1

Kejelasan bagian isi modul 2,3,4,5,6,8,9

Kejelasan bagian penutup modul 7

2. Kebahasaan Penggunaan bahasa dan istilah 1,2

Kesesuaian struktur kalimat 3,4

3. Kegrafisan Penampilan sampul 1,2

Penggunaan tipe dan ukuran huruf 3

Penyajian gambar 4,5,6

Penyajian skema 7

4. Kebermaknaan Meningkatkan rasa syukur kepada

Tuhan

1

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang fenomena kretinisme

2,3

Meningkatkan kesadaran

pentingnya mengetahui pewarisan sifat dalam keluarga

4

Meningkatkan rasa ingin tahu untuk melacak silsilah

keluarganya

5,6,7

Meningkatkan pemahaman tentang pewarisan sifat manusia

(12)

134 Lampiran 9 : Instrumen Penilaian Ahli Materi

INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK AHLI MATERI “Penyusunan Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di

Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA”

Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas/Semester : XII/1

Penyusun : Galuh Ajeng Antasari Petunjuk Pengisian :

1. Mohon Yth. Bapak/Ibu memberikan peninjauan terhadap kebenaran konsep pada modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom pilihan yang terdiri dari kolom Benar dan Salah atas tanggapan masing – masing konsep.

2. Jika terdapat kesalahan konsep atau catatan tertentu untuk masing – masing konsep dapat dituliskan di kolom Catatan. Jika masih terdapat kekurangan atau terdapat tambahan terkait konsep– konsep yang ada di dalam modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang terlampir dibagian belakang atau dapat juga langsung diberikan koreksi pada draft modul yang dinilai .

3. Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada penyusun.

4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat menjadi bahan perbaikan dalam menyusun modul yang lebih berkualitas

(13)

135

INSTRUMEN TINJAUAN MODUL

No Konsep Pilihan Catatan

Benar Salah

1. Kesalahan metabolisme bawaan adalah keadaan di

mana gen yang mengkode pembentukan suatu enzim tidak dalam keadaan normal (mutasi). Hal ini berakibat, enzim tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah substrat menjadi produk.

2. Satu gen mengkode pembentukan satu enzim.

3. Kesalahan metabolisme bawaan umumnya diwariskan

secara autosomal resesif.

4. Kelainan metabolisme bawaan dapat didiagnosis

dengan screening test.

5. Phenylketouria (PKU) adalah suatu kelainan

metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan phenylalanin.

6. Phenylalanin adalah asam amino essensial yang

diperlukan tubuh, namun tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga asupan phenylalanin diperoleh melalui makanan.

7. Timbunan phenylalanin ini akan disimpan di hati,

diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan terkonsentrasi di kandung kemih.

8. Adanya phenylalanin yang berlebih di dalam kandung

(14)

136 mental.

9. Phenylalanin dalam tubuh harus diubah menjadi

tirosin, yang membutuhkan bantuan enzim

phenylalanin hidroksilase.

10. Pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase dikode

oleh gen P. Orang normal memiliki genotipe PP atau Pp, sedangkan penderita PKU bergenotipe pp.

11. Kelebihan phenylalanin di dalam tubuh disebabkan

karena gen P tidak normal atau mengalami mutasi menjadi gen p. Gen p tidak dapat mengkode

pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase,

akibatnya enzim ini tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah phenylalanin menjadi tirosin.

12. Kelainan PKU dapat diatasi dengan menghindari

makanan yang mengandung phenylalanin (diet).

13. Albino adalah suatu kelainan metabolisme bawaan

yang disebabkan karena kekurangan pigmen melanin.

14. Pigmen melanin adalah pigmen yang menentukan

warna kulit, rambut dan mata. Seseorang yang berwarna kulit gelap, memiliki pigmen melanin lebih banyak dibanding yang berkulit cerah.

15. Pigmen melanin diproduksi oleh sel melanosit, pigmen

ini berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

16. Kekurangan pigmen melanin disebabkan karena tidak

ada enzim tirosinase yang berperan mengubah tirosin

menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin yang

(15)

137

17. Pembentukan enzim tirosinase dikode oleh gen A.

Seseorang yang normal bergenotipe AA atau Aa, sedangkan penderita albino bergenotipe aa.

18. Alkaptonuria adalah suatu kelainan metabolisme

bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan alkapton (asam homogentisat).

19. Timbunan alkapton diendapkan di tulang rawan dan

tendon, yang menyebabkan nyeri di tubuh. Selebihnya, keluar bersama urine sehingga menyebabkan urine menjadi berwarna hitam (gelap).

20. Alkapton harus diubah menjadi asam

maleylasetoasetat kemudian diubah menjadi H2O dan

CO2 yang berperan untuk pembentukan energi atau zat

lain yang bermanfaat bagi tubuh. Proses pengubahan ini dibantu oleh enzim homogentisat oksidase

21. Pembentukan enzim homogentisat oksidase dikode

oleh gen H. Seseorang yang normal bergenotipe HH atau Hh, sedangkan penderita alkapton bergenotipe hh.

22. Alkaptonuria dapat diatasi dengan menambahkan

nitisson (termasuk golongan narkoba). Nitisson ini berfungsi untuk mengurangi kandungan alkapton dalam tubuh.

23. Peta silsilah (pedigree) adalah catatan asal usul suatu sifat dari generasi ke generasi yang bermanfaat supaya pewarisan sifat keturunan dalam satu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi.

24. Silsilah keluarga dilacak minimal pada 3 generasi,

(16)

138

25. Kretinisme adalah suatu kelainan metabolisme bawaan

yang disebabkan karena tubuh kekurangan hormon tiroksin/tiroid (hipotiroidisme).

26. Kretinisme dibedakan menjadi 2 yaitu kretinisme

endemik dan sporadik.

27. Kretin endemik disebabkan karena tubuh kekurangan

iodium, diderita oleh seseorang yang tinggal di daerah dengan kadar iodium rendah.

28. Kretin sporadik disebabkan karena kelainan kongenital

(bawaan sejak lahir), salah satunya disebabkan karena kesalahan metabolisme bawaan.

29. Hormon tiroksin adalah hormon yang berperan

merangsang pertumbuhan seseorang.

30. Kekurangan hormon tiroksin ini mengakibatkan

seseorang bertubuh pendek, pertumbuhan lambat, berat badan rendah, otot badan lemah, suara imatur dan cacat mental. Dampak cacat mental ini tergantung pada seberapa banyak seseorang kekurangan hormon tiroksin.

31. Kekurangan hormon tiroksin disebabkan karena tidak

ada enzim yang mengubah tirosin menjadi hormon tiroksin.

32. Kretinisme dapat diatasi dengan menambahkan

hormon tiroksin ke dalam tubuh.

33. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut

kromosom X dominan, karena seorang perempuan normal dapat melahirkan anak perempuan yang mengalami kretinisme.

(17)

139

34. Gen kretinisme bukan gen yang bersifat terpaut

kromosom X resesif, karena jika gen kretinisme bersifat terpaut kromosom X resesif, maka gen tersebut tidak akan diekspresikan pada anak perempuan manapun karena orang tuanya normal.

35. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut Y,

karena jika terpaut Y, seorang laki-laki normal pasti akan memiliki keturunan laki-laki yang normal.

36. Gen kretinisme bukan gen autosomal dominan,

karena perkawinan antara individu normal dengan normal, pasti akan menghasilkan keturunan yang normal pula.

37. Gen kretinisme merupakan gen autosomal resesif,

karena perkawinan laki-laki normal dan perempuan normal dapat menghasilkan keturunan yang normal dan kretin, ini berarti orang tua normal tersebut memiliki genotipe heterozigot.

Catatan : ... ... ... ... ... ...

(18)

140 KESIMPULAN :

Bahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *)

1. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi 2. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 3. Tidak layak digunakan di lapangan

*) Lingkari salah satu

Yogyakarta, ... Februari 2017 Ahli Materi

(19)

141 Lampiran 10 : Instrumen Penilaian Ahli Media

INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK AHLI MEDIA

“Penyusunan Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA”

Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas/Semester : XII/1

Penyusun : Galuh Ajeng Antasari

Petunjuk Pengisian :

1. Mohon Yth. Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom penilaian dengan memilih salah satu kriteria (SB, B, K, SK) atas tanggapan terhadap masingmasing butir pada setiap aspek penilaian yang ada. Keterangan :

SB : Sangat Baik B : Baik

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

2. Jika terdapat catatan/ saran khusus untuk setiap aspek dapat dituliskan di kolom catatan. Jika terdapat aspek yang tidak sesuai atau ada kekurangan, masukan/kritik terhadap modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang disediakan di halaman terakhir atau langsung pada draft modul.

3. Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada penyusun.

4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat menjadi bahan perbaikan dalam menyusun modul pengayaan genetika yang lebih berkualitas.

*) Instrumen ini diadaptasi dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tahun 2006.

(20)

142

INSTRUMEN TINJAUAN MODUL (Untuk Ahli Media)

Aspek Tinjauan No Butir Indikator

Penilaian Catatan (4) SB (3) B (2) K (1) SK Aspek Kelayakan Isi 1. Kesesuaian materi dengan

kurikulum

2. Kesesuaian materi dengan

Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar

3. Kesesuaian materi dengan

konsep

4. Kesesuaian materi dengan

tujuan pembelajaran

5. Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa

6. Kedalaman materi

mengembangakan wawasan

siswa

7. Kesesuaian evaluasi dengan

tujuan pembelajaran

Aspek Penyajian 8. Kejelasan bagian pendahuluan 9. Kejelasan petunjuk penggunaan

modul

10. Kejelasan daftar isi dan daftar

(21)

143

11. Kejelasan tujuan pembelajaran

dan pokok bahasan

12. Kejelasan peta konsep untuk

merangsang pemahaman siswa

13. Keruntutan materi yang

disajikan

14. Kejelasan skema suatu proses

15. Kesesuaian gambar/ilustrasi

dengan materi

16. Kejelasan gambar/ilustrasi

17. Kejelasan penulisan keterangan

gambar

18. Kejelasan penulisan sumber

gambar

19. Keakuratan informasi yang

disajikan

20. Kesesuaian rangkuman dengan

materi dan tujuan pembelajaran

21. Kesesuaian quiz dengan materi

dan tujuan pembelajaran

22. Kesesuaian soal tes formatif

dengan materi dan tujuan

pembelajaran

23. Kesesuaian kunci jawaban

dengan materi pembelajaran

24. Kejelasan umpan balik/feedback

25. Kejelasan daftar pustaka

Aspek Kebahasaan 26. Kesesuaian struktur kalimat

dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar

27. Kesesuaian kalimat dengan

(22)

144 (EYD)

28. Penggunaan bahasa yang

komunikatif

29. Penggunaan istilah sesuai

dengan materi

30. Kejelasan istilah-istilah yang

sulit

Aspek Kegrafisan 31. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO

32. Penampilan unsur tata letak

pada sampul muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan yang konsisten

33. Sampul modul menampilkan

pusat pandang (center point) yang baik

34. Komposisi dan ukuran unsur

tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama.

35. Warna sampul modul harmonis

dan memperjelas fungsi

36. Ukuran huruf judul buku lebih

dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang

37. Warna judul buku kontras

dengan warna latar belakang

38. Tidak terlalu banyak

menggunakan kombinasi jenis huruf

(23)

145 modul menggambarkan materi ajar dan mengungkapkan karakter objek

40. Pemisahan antar paragraf jelas

41. Bidang cetak dan margin

proporsional

42. Penempatan judul kegiatan

belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman

43. Penempatan gambar/ilustrasi

dan keterangannya tidak mengganggu pemahaman

44. Penggunaan variasi huruf (bold,

italic, all capital, small capital) tidak berlebihan

45. Spasi antar baris normal

46. Spasi antar huruf normal

Catatan : ... ... ... ... ... ...

(24)

146 ... ... ... ... ... KESIMPULAN :

Bahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *) 4. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi

5. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 6. Tidak layak digunakan di lapangan

*) Lingkari salah satu

Yogyakarta, ... Februari 2017 Ahli Media

(25)

147 Lampiran 11 : Instrumen Penilaian Guru Biologi

INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK GURU BIOLOGI

“Penyusunan Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA”

Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas/Semester : XII/1

Penyusun : Galuh Ajeng Antasari Petunjuk Pengisian :

1. Mohon Yth. Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom penilaian dengan memilih salah satu kriteria (SB, B, K, SK) atas tanggapan terhadap masing-masing butir pada setiap aspek penilaian yang ada. Keterangan :

SB : Sangat Baik B : Baik

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

2. Jika terdapat catatan/ saran khusus untuk setiap aspek dapat dituliskan di kolom catatan. Jika terdapat aspek yang tidak sesuai atau ada kekurangan, masukan/kritik terhadap modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang disediakan di halaman terakhir atau langsung pada draft modul.

3. Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada penyusun.

4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat menjadi bahan perbaikan dalam menyusun modul pengayaan genetika yang lebih berkualitas.

*) Instrumen ini diadaptasi dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tahun 2006.

(26)

148

INSTRUMEN TINJAUAN MODUL (Untuk Guru Biologi)

Aspek Tinjauan No Butir Indikator

Penilaian Catatan (4) SB (3) B (2) K (1) SK Aspek Kelayakan Isi 1. Kesesuaian materi dengan

Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

2. Kesesuaian materi dengan

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) KTSP

3. Kesesuaian materi dengan

konsep pewarisan sifat

4. Kesesuaian materi dengan

tujuan pembelajaran

5. Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa

6. Kedalaman materi menambah wawasan siswa

7. Kesesuaian evaluasi dengan

tujuan pembelajaran

Aspek Penyajian 8. Kejelasan bagian pendahuluan 9. Kejelasan petunjuk penggunaan

modul

10. Kejelasan daftar isi dan daftar

(27)

149

11. Kejelasan tujuan pembelajaran

dan pokok bahasan

12. Kejelasan peta konsep untuk

merangsang pemahaman siswa

13. Keruntutan materi yang

disajikan

14. Kejelasan skema untuk

menunjukkan suatu proses

15. Kesesuaian gambar/ilustrasi

dengan materi

16. Kejelasan gambar/ilustrasi

17. Kejelasan penulisan keterangan

gambar

18. Kejelasan penulisan sumber

gambar

19. Keakuratan informasi yang

disajikan

20. Kesesuaian rangkuman dengan

materi dan tujuan pembelajaran

21. Kesesuaian quiz dengan materi

dan tujuan pembelajaran

22. Kesesuaian soal tes formatif

dengan materi dan tujuan

pembelajaran

23. Kesesuaian kunci jawaban

dengan materi pembelajaran

24. Kejelasan umpan balik/feedback

25. Kejelasan daftar pustaka

Aspek Kebahasaan 26. Kesesuaian struktur kalimat

dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar

(28)

150 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

28. Penggunaan bahasa yang

komunikatif

29. Penggunaan istilah sesuai

dengan materi

30. Kejelasan istilah-istilah yang

sulit

Aspek Kegrafisan 31. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO A4 (210 X 297 mm)

32. Penampilan unsur tata letak

pada sampul muka, belakang

dan punggung memiliki

kesatuan yang konsisten

33. Sampul modul menampilkan

pusat pandang (center point) yang baik

34. Komposisi dan ukuran unsur

tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama.

35. Warna sampul modul harmonis

dan memperjelas fungsi

36. Ukuran huruf judul buku lebih

dominan dan proporsional

dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang

37. Warna judul buku kontras

dengan warna latar belakang

38. Tidak terlalu banyak

(29)

151 huruf

39. Gambar/Ilustrasi pada sampul

modul menggambarkan materi

ajar dan mengungkapkan

karakter objek

40. Pemisahan antar paragraf jelas

41. Bidang cetak dan margin

proporsional

42. Penempatan judul kegiatan

belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman

43. Penempatan gambar/ilustrasi

dan keterangannya tidak

mengganggu pemahaman

44. Penggunaan variasi huruf (bold,

italic, all capital, small capital) tidak berlebihan

45. Spasi antar baris normal

46. Spasi antar huruf normal

Aspek Keterlaksanaan 47. Kemudahan dalam penggunaan

modul pengayaan karena

disertai petunjuk penggunaan

48. Kesesuaian materi dalam modul

untuk digunakan dalam kegiatan pengayaan

(30)

152 Catatan : ... ... ... ... ... ... ... KESIMPULAN :

Bahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *) 10. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi

11. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 12. Tidak layak digunakan di lapangan

*) Lingkari salah satu

Wonosobo, ... Maret 2017 Guru Biologi SMA N 2 Wonosobo

(31)

153 Lampiran 12 : Instrumen Penilaian Siswa

LEMBAR EVALUASI BAHAN AJAR BIOLOGI BERBENTUK MODUL PENGAYAAN BERBASIS FENOMENA KRETINISME

DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA

Identitas Responden

Nama : ... Kelas : ... Sekolah : ... Petunjuk Umum

1. Sebelum mengisi angket ini, pastikan Anda telah membaca dan menggunakan Modul Pengayaan Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo.

2. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang sudah disediakan.

3. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dalam angket ini sebelum Anda memilih jawaban.

4. Jika ada yang tidak Anda mengerti, bertanyalah pada Guru atau Peneliti.

Petunjuk Penilaian

1. Isilah dengan tanda check (√) pada pilihan yang telah disediakan sesuai dengan jawaban Anda.

2. Kriteria Penilaian : SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

(32)

154 A. ASPEK PENYAJIAN

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya dapat memahami petunjuk

penggunaan modul dengan mudah

2. Uraian materi dalam modul ini

memudahkan saya dalam

mempelajari pewarisan sifat

kretinisme di Desa Sigedang

3. Uraian materi yang disajikan dalam

modul sudah runtut

4. Saya dapat mengikuti kegiatan

belajar tahap demi tahap dengan mudah

5. Rangkuman pada setiap kegiatan

memudahkan saya dalam

memahami isi modul secara

keseluruhan mengenai pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang

6. Tes formatif dalam modul ini

menuntun saya untuk memahami materi

7. Glosarium yang disajikan dapat

memudahkan saya untuk

memahami istilah asing atau istilah ilmiah

8. Penyajian umpan balik (feedback)

dan kunci jawaban memudahkan

saya dalam mengevaluasi

(33)

155

9. Quiz yang disajikan menguji

pemahaman saya terhadap materi

B. ASPEK KEBAHASAAN

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mudah memahami bahasa yang

digunakan dalam modul ini

2. Bahasa yang digunakan dalam modul

ini sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

3. Kalimat yang digunakan tidak

menimbulkan makna ganda (ambigu)

4. Saya mudah memahami

istilah-istilah yang digunakan dalam modul ini

C. ASPEK KEGRAFISAN

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Desain sampul modul memiliki

daya tarik awal modul

2. Ilustrasi sampul modul

menggambarkan isi/materi yang

disampaikan

3. Huruf yang digunakan mudah saya

baca dan menarik

4. Gambar yang disajikan jelas dan

menarik

5. Gambar yang disajikan

proporsional

(34)

156 pada modul ini jelas

7. Skema yang disajikan mudah

dipahami

D. ASPEK KEBERMAKNAAN

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Setelah mempelajarai modul ini,

saya lebih bersukur atas kondisi fisik yang Tuhan karuniakan kepada saya.

2. Setelah mempelajari modul ini,

wawasan saya tentang kesalahan

metabolisme bawaan menjadi

bertambah

3. Setelah mempelajari modul ini,

wawasan saya tentang pewarisan sifat kretinsme menjadi bertambah

4. Setelah mempelajarai modul ini,

saya sadar akan pentingnya

mengetahui pewarisan suatu sifat dalam keluarga

5. Setelah mempelajari modul ini, saya

terdorong untuk melacak pewarisan suatu sifat dalam keluarga saya

6. Setelah mempelajari modul ini, rasa

ingin tahu saya terhadap fenomena genetik di masyarakat menjadi meningkat

7. Setelah mempelajari modul ini, saya

(35)

157

kasus tentang fenomena genetik lain yang terjadi di masyarakat

8. Setelah mempelajari modul ini, saya

memperoleh pengalaman yang

nyata/dekat dengan lingkungan

sekitar saya, sehingga memudahkan saya memahami materi pewarisan sifat pada manusia.

9. Setelah mempelajari modul ini, saya

paham bagaimana cara menghindari

pertemuan suatu sifat yang

merugikan atau menyebabkan

kelainan.

Komentar dan Saran

Guna memperbaiki modul ini, tuliskan komentar dan saran Anda terhadap kualitas modul dari segi penyajian, kebahasaan, kegrafisan dan kebermaknaannya. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

(36)

158 Kesimpulan

Pilih salah satu jawaban dengan melingkari jawaban yang Anda pilih: 1. Apakah Anda tertarik dengan modul ini? Ya/ Tidak

2. Menurut Anda modul ini :

a. Sangat baik digunakan dalam pengayaan materi hereditas manusia, tanpa perbaikan.

b. Baik digunakan dalam kegiatan pengayaan materi hereditas manusia, namun masih perlu diadakan perbaikan.

c. Kurang baik jika digunakan dalam kegiatan pengayaan materi hereditas manusia

Wonosobo, ... Maret 2017 Siswa

...

(37)

159

Lampiran 13: Daftar Nama Guru Biologi dan Siswa

DAFTAR NAMA GURU BIOLOGI DAN SISWA XII MIA 5 SMA N 2 WONOSOBO

No. Nama Tanda Tangan

1. Januri, M.Pd 1.

2. Sari Hanarti, S.Pd 2.

3. Salsalbila Firdauziah 3.

4. Thomas Jaya Ardian 4.

5. Cosmas Diky Dwi Cahya 5.

6. Dwi Sulistyaningrum 6.

7. Dwi Sasmita Ayuningtyas 7.

8. Alasya Aghnia Zahrah 8.

9. Durrotun Nasfisah 9.

10. Malik Jalaudin 10.

11. Khalida Lestari 11.

12. Novia Haryani 12.

13. Arkan Haqiqi Zaman 13.

14. Evi Widianingsih 14.

15. Nadila Octavia Putri 15.

16. Ainuzzilati 16.

(38)

160 Lampiran 14: Deskripsi Lembar Penilaian Kualitas Modul

DESKRIPSI LEMBAR PENILAIAN KUALITAS MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO

UNTUK KELAS XII IPA

OLEH AHLI MEDIA, GURU BIOLOGI DAN SISWA

Deskripsi Lembar Evaluasi Oleh Ahli Media Ini Diadaptasi Dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran Oleh BSNP

Butir Penilaian Deskripsi

Aspek Kelayakan Isi

Kesesuaian materi dengan kurikulum Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan kurikulum

yang diacu oleh sekolah Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar

Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum

Kesesuaian materi dengan konsep Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan konsep ilmu

tersebut

Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Materi yang akan disajikan harus dapat merangsang

keingintahuan siswa

Kedalaman materi mengembangakan wawasan siswa Materi yang akan disajikan harus dapat mengembangkan

wawasan siswa

(39)

161

pembelajaran Aspek Penyajian

Kejelasan bagian pendahuluan Bagian pendahuluan harus memuat standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang dicapai serta garis besar isi modul.

Kejelasan petunjuk penggunaan modul Petunjuk penggunaan modul harus urut dan sistematis, terdapat

penjelasan menentukan keberhasilan modul, digunakan secara mandiri atau kelompok.

Kejelasan daftar isi dan daftar gambar Daftar isi dan daftar gambar harus sesuai dengan isi modul

Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Tujuan pembelajaran dan pokok bahasan harus sesuai dengan

uraian materi yang disajikan

Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Peta konsep yang disajikan harusdapat menjembatani

pengetahuan siswa sebelum mempelajari isi modul

Keruntutan materi yang disajikan Materi yang disajikan harus runtut dan sistematis

Kejelasan skema suatu proses Skema harus jelas disertai dengan keterangan yang tepat

Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Gambar/ilustrasi yang digunakan harus sesuai dengan materi

Kejelasan gambar/ilustrasi Gambar/ilustrasi jelas, tidak mengganggu pemahaman

Kejelasan penulisan keterangan gambar Keterangan gambar jelas dan sesuai dengan gambar tersebut

Kejelasan penulisan sumber gambar Sumber gambar ditulis secara lengkap, jika diambil dari buku

menyertakan nama dan tahun diterbitkan, jika diambil dari internet menyertakan domain URL beserta nama filenya.

Keakuratan informasi yang disajikan Informasi yang disajikan harus akurat, tidak menimbulkan

kesalahpahaman

Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran Rangkuman yang dibuat merangkum materi yang disajikan

Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Quiz yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan

pembelajaran

Soal tes formatif sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran

(40)

162

Kejelasan umpan balik/feedback Umpan balik/feedback disertai petunjuk yang jelas

Kejelasan daftar pustaka Daftar pustaka jelas, konsisten dan ditulis menurut aturan

tertentu Aspek Kebahasaan Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia

yang baik dan benar

Struktur kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD)

Struktur kalimat sesuai dengan EYD

Penggunaan bahasa yang komunikatif Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan komunikatif

Penggunaan istilah sesuai dengan materi Istilah yang digunakan sesuai dengan materi yang disajikan

Kejelasan istilah-istilah yang sulit Istilah yang sulit, disertai pengetiannya

Aspek Kegrafisan

Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO Ukuran modul A4 (210 x 297 mm), A5 (148 x 210 mm), B5

(176 x 250 mm). Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan

punggung memiliki kesatuan yang konsisten

Desain sampul muka, punggung dan belakang merupakan suatu kesatuan yang utuh. Elemen warna, ilustrasi, dan topografi ditampilkan secara harmonis dan saling terkait satu dan lainnya. Adanya kesesuaian dalam penempatan unsur tata letak pada bagian sampul maupun isi modul berdasarkan pola yang telah ditetapkan dalam perencanaan awal modul.

Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) yang baik

Sebagai daya tarik awal dari modul yang ditentukan oleh ketepatan dalam penempatan unsur/materi desain yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan di antara unsur/materi desain lainnya sehingga memperjelas tampilan teks maupun ilustrasi dan elemen dekoratif lainnya.

Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama.

Adanya keseimbangan unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll) dan ukuran unsur tata letak (tipografi, ilustrasi dan unsure pendukungnya seperti kotak, lingkaran

(41)

163

dan elemen dekoratif lainnya) secara proporsional dengan ukuran modul.

Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Memperhatikan tampilan warna secara keseluruhan yang

dapat memberikan nuansa tertentu dan dapat memperjelas materi/isi modul.

Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang

Judul modul harus dapat memberikan infomasi secara cepat tentang materi isi modul berdasarkan bidang studi tertentu.

Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Judul modul ditampilkan lebih menonjol daripada warna latar

belakangnya

Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf Menggunakan dua jenis huruf agar lebih komunikatif dalam

menyampaikan informasi yang disampaikan, untuk

membedakan menggunakan kombinasi tampilan huruf

Pemisahan antar paragraf jelas Susunan teks pada akhir paragraf terpisah dengan jelas,

dapat berupa jarak (pada susunan teks rata kiri-kanan/blok) ataupun dengan inden (pada susunan teks dengan alinea).

Bidang cetak dan margin proporsional Penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, teks, ilustrasi,

keterangan gambar, nomor halaman) pada bidang cetak secara proporsional.

Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman

- Judul kegiatan belajar ditulis secara lengkap disertai dengan angka kegiatan belajar (Kegiatan Belajar 1, Kegiatan Belajar 2, Kegiatan Belajar 3, dst).

- Penulisan sub judul dan sub-sub judul disesuaikan dengan hierarki penyajian materi ajar.

- Penempatan nomor halaman disesuaikan dengan pola tata letak.

Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak

mengganggu pemahaman

- Mampu memperjelas penyajian materi baik dalam bentuk, ukuran yang proporsional serta warna yang menarik sesuai objek aslinya.

(42)

164

- Keterangan gambar/ legenda ditempatkan berdekatan dengan ilustrasi dengan ukuran lebih kecil daripada huruf teks.

Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan

Digunakan untuk membedakan jenjang/ hierarki judul, subjudul serta memberikan tekanan pada susunan teks yang dianggap penting dalam bentuk tebal dan miring.

Spasi antar baris normal Jarak spasi tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit

sehingga memudahkan dalam membaca.

Spasi antar huruf normal Mempengaruhi tingkat keterbacaan susunan teks (tidak

terlalu rapat atau terlalu renggang). Aspek Keterlaksanaan

Kemudahan dalam penggunaan modul pengayaan karena disertai petunjuk penggunaan

Modul mudah digunakan dalam kegiatan pengayaan, tidak menimbulkan kesalahpahaman

Kesesuaian materi dalam modul untuk digunakan dalam kegiatan pengayaan

Materi yang disajikan sesuai dengan prinsip kegiatan pengayaan yaitu memperdalam dan menambah wawasan siswa

(43)

165 Lampiran 15: Rekapitulasi Penilaian Kualitas Modul

Rekapitulasi Penilaian Kualitas Modul oleh Ahli Materi, Ahli Media, Guru dan Siswa 1. Ahli Materi

No Konsep Ahli Materi

1 2

1. Kesalahan metabolisme bawaan adalah keadaan dimana gen yang mengkode pembentukan

suatu enzim tidak dalam keadaan normal (mutasi). Akibatnya, enzim tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah substrat menjadi produk.

B B

2. Satu gen mengkode pembentukan satu enzim. B S

3. Kesalahan metabolisme bawaan umumnya diwariskan secara autosomal resesif. B B

4. Kelainan metabolisme bawaan dapat didiagnosis dengan screening test. B B

5. Phenylketouria (PKU) adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena

tubuh kelebihan phenylalanin.

B B

6. Phenylalanin adalah asam amino essensial yang diperlukan tubuh, namun tidak dapat

diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga asupan phenylalanin diperoleh melalui makanan.

B B

7. Timbunan phenylalanin ini akan disimpan di hati, diedarkan ke seluruh tubuh melalui

pembuluh darah dan terkonsentrasi di kandung kemih.

B B

8. Adanya phenylalanin yang berlebih di dalam kandung kemih, menyebabkan seseorang

mengalami cacat mental.

B B

9. Phenylalanin dalam tubuh harus diubah menjadi tirosin, yang membutuhkan bantuan

enzim phenylalanin hidroksilase.

B B

10. Pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase dikode oleh gen P. Orang normal memiliki

genotipe PP atau Pp, sedangkan penderita PKU bergenotipe pp.

B B

(44)

166

mengalami mutasi menjadi gen p. Gen p tidak dapat mengkode pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase, akibatnya enzim ini tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah phenylalanin menjadi tirosin.

12. Bagi penderita PKU, kelainan ini dapat diatasi dengan menghindari makanan yang

mengandung phenylalanin (diet).

B B

13. Albino adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena kekurangan

pigmen melanin.

B B

14. Pigmen melanin adalah pigmen yang menentukan warna kulit, rambut dan mata.

Seseorang yang berwarna kulit gelap, memiliki pigmen melanin lebih banyak dibanding yang berkulit cerah.

B B

15. Pigmen melanin diproduksi oleh sel melanosit, pigmen ini berfungsi untuk melindungi

kulit dari sinar matahari.

B B

16. Kekurangan pigmen melanin disebabkan karena tidak ada enzim tirosinase yang berperan

mengubah tirosin menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin yang selanjutnya diubah menjadi melanin.

B B

17. Pembentukan enzim tirosinase dikode oleh gen A. Seseorang yang normal bergenotipe AA

atau Aa, sedangkan penderita albino bergenotipe aa.

B B

18. Alkaptonuria adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh

kelebihan alkapton (asam homognetisic).

B B

19. Timbunan alkapton diendapkan di tulang rawan dan tendon, yang menyebabkan nyeri di

tubuh. Selebihnya, keluar bersama urine sehingga menyebabkan urine menjadi berwarna hitam (gelap).

B B

20. Alkapton harus diubah menjadi asam maleylasetoasetat kemudian diubah menjadi H2O

dan CO2 yang berperan untuk pembentukan energi atau zat lain yang bermanfaat bagi tubuh. Proses pengubahan ini dibantu oleh enzim homogentisic oksidase

B B

21. Pembentukan enzim homogentisic oksidase dikode oleh gen H. Seseorang yang normal

bergenotipe HH atau Hh, sedangkan penderita alkapton bergenotipe hh.

B B

(45)

167

Nitisson ini berfungsi untuk mengurangi kandungan alkapton dalam tubuh.

23. Peta silsilah (pedigree) adalah catatan asal usul suatu sifat dari generasi ke generasi yang

bermanfaat supaya pewarisan sifat keturunan dalam satu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi.

B B

24. Silsilah keluarga dilacak minimal pada 3 generasi, untuk mengetahui pola pewarisan suatu

sifat.

B B

25. Kretinisme adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh

kekurangan hormon tiroksin/tiroid (hipotiroidisme).

B B

26. Kretinisme dibedakan menjadi 2 yaitu kretinisme endemik dan sporadik. B B

27. Kretin endemik disebabkan karena tubuh kekurangan iodium, diderita oleh seseorang yang

tinggal di daerah dengan kadar iodium rendah.

B B

28. Kretin sporadik disebabkan karena kelainan kongenital (bawaan sejak lahir), salah satunya

disebabkan karena kesalahan metabolisme bawaan.

B B

29. Hormon tiroksin adalah hormon yang berperan merangsang pertumbuhan seseorang. B B

30. Kekurangan hormon tiroksin ini mengakibatkan seseorang bertubuh pendek, pertumbuhan

lambat, berat badan rendah, otot badan lemah, suara imatur dan cacat mental. Dampak cacat mental ini tergantung pada seberapa banyak seseorang kekurangan hormon tiroksin.

B B

31. Kekurangan hormon tiroksin disebabkan karena tidak ada enzim yang mengubah tirosin

menjadi hormon tiroksin.

B B

32. Kretinisme dapat diatasi dengan menambahkan hormon tiroksin ke dalam tubuh. B B

33. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut kromosom X dominan, karena seorang

perempuan normal dapat melahirkan anak perempuan yang mengalami kretinisme.

B B

34. Gen kretinisme bukan gen yang bersifat terpaut kromosom X resesif, karena jika gen

kretinisme bersifat terpaut kromosom X resesif, maka gen tersebut tidak akan diekspresikan pada anak perempuan manapun karena orang tuanya normal.

B B

35. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut Y, karena jika terpaut Y, seorang laki-laki normal pasti akan memiliki keturunan laki-laki yang normal.

B B

(46)

168

normal dengan normal, pasti akan menghasilkan keturunan yang normal pula.

37. Gen kretinisme merupakan gen autosomal resesif, karena perkawinan laki-laki normal dan

perempuan normal dapat menghasilkan keturunan yang normal dan kretin, ini berarti orang tua normal tersebut memiliki genotipe heterozigot.

B B

2. Ahli Media

Aspek Tinjauan No Butir Indikator

Ahli Media

I II

Aspek Kelayakan Isi 10. Kesesuaian materi dengan kurikulum 3 4

11. Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

3 4

12. Kesesuaian materi dengan konsep 3 4

13. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 4 4

14. Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa 3 3

15. Kedalaman materi mengembangakan wawasan siswa 3 4

16. Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran 3 4

Aspek Penyajian 17. Kejelasan bagian pendahuluan 4 4

18. Kejelasan petunjuk penggunaan modul 4 4

10. Kejelasan daftar isi dan daftar gambar 3 4

11. Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan 4 3

12. Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa 4 4

13. Keruntutan materi yang disajikan 4 4

(47)

169

15. Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi 4 4

16. Kejelasan gambar/ilustrasi 4 4

17. Kejelasan penulisan keterangan gambar 4 3

18. Kejelasan penulisan sumber gambar 3 4

19. Keakuratan informasi yang disajikan 3 4

20. Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan

pembelajaran

4 4

21. Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran 4 4

22. Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan

pembelajaran

4 4

23. Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran 4 4

24. Kejelasan umpan balik/feedback 3 4

25. Kejelasan daftar pustaka 3 4

Aspek Kebahasaan 26. Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar

3 4

27. Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD)

3 4

28. Penggunaan bahasa yang komunikatif 3 4

29. Penggunaan istilah sesuai dengan materi 4 4

30. Kejelasan istilah-istilah yang sulit 4 4

Aspek Kegrafisan 31. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO 2 4

32. Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan

punggung memiliki kesatuan yang konsisten

4 4

33. Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point)

yang baik

3 4

34. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang,

gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama.

(48)

170

35. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi 3 4

36. Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional

dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang

4 4

37. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang 4 4

38. Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf 4 4

39. Gambar/Ilustrasi pada sampul modul menggambarkan materi

ajar dan mengungkapkan karakter objek

3 4

40. Pemisahan antar paragraf jelas 3 4

41. Bidang cetak dan margin proporsional 3 4

42. Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar

dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman

3 4

43. Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak

mengganggu pemahaman

3 3

44. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small

capital) tidak berlebihan

4 3

45. Spasi antar baris normal 3 4

46. Spasi antar huruf normal 3 4

3. Guru Biologi

Aspek Tinjauan No Butir Indikator

Guru Biologi

1 2

Aspek Kelayakan Isi 1. Kesesuaian materi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

(49)

171

2. Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) KTSP

3 3

3. Kesesuaian materi dengan konsep pewarisan sifat 3 3

4. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 3 3

5. Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa 4 3

6. Kedalaman materi menambah wawasan siswa 3 3

7. Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran 3 3

Aspek Penyajian 8. Kejelasan bagian pendahuluan 3 3

9. Kejelasan petunjuk penggunaan modul 3 3

10. Kejelasan daftar isi dan daftar gambar 3 3

11. Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan 3 3

12. Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa 3 3

13. Keruntutan materi yang disajikan 3 3

14. Kejelasan skema untuk menunjukkan suatu proses 3 3

15. Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi 3 3

16. Kejelasan gambar/ilustrasi 3 3

17. Kejelasan penulisan keterangan gambar 3 3

18. Kejelasan penulisan sumber gambar 3 3

19. Keakuratan informasi yang disajikan 3 3

20. Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan

pembelajaran

3 3

21. Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran 3 3

22. Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan

pembelajaran

3 3

23. Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran 3 3

24. Kejelasan umpan balik/feedback 3 3

(50)

172

Aspek Kebahasaan 26. Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar

3 3

27. Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD)

3 3

28. Penggunaan bahasa yang komunikatif 3 3

29. Penggunaan istilah sesuai dengan materi 3 3

30. Kejelasan istilah-istilah yang sulit 3 3

Aspek Kegrafisan 31. Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO A4 (210 X 297 mm)

3 3

32. Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan

punggung memiliki kesatuan yang konsisten

3 3

33. Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point)

yang baik

3 3

34. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang,

gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama.

3 3

35. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi 3 3

36. Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional

dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang

3 3

37. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang 3 3

38. Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf 3 3

39. Gambar/Ilustrasi pada sampul modul menggambarkan materi

ajar dan mengungkapkan karakter objek

3 3

40. Pemisahan antar paragraf jelas 3 3

41. Bidang cetak dan margin proporsional 3 3

42. Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar

dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman

3 3

43. Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak

mengganggu pemahaman

(51)

173

44. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small

capital) tidak berlebihan

3 3

45. Spasi antar baris normal 3 3

46. Spasi antar huruf normal 3 3

Aspek Keterlaksanaan 47. Kemudahan dalam penggunaan modul pengayaan karena disertai petunjuk penggunaan

3 3

48. Kesesuaian materi dalam modul untuk digunakan dalam

kegiatan pengayaan

3 3

4. Siswa

E. ASPEK PENYAJIAN

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Saya dapat memahami petunjuk

penggunaan modul dengan mudah

SS S SS SS S SS SS SS SS SS S S S SS SS

2. Uraian materi dalam modul ini

memudahkan saya dalam

mempelajari pewarisan sifat

kretinisme di Desa Sigedang

S SS SS S S S S S SS SS S S SS S S

3. Uraian materi yang disajikan dalam

modul sudah runtut

S SS S SS S SS SS SS SS S S S SS S SS

4. Saya dapat mengikuti kegiatan

belajar tahap demi tahap dengan mudah

S SS S S S SS SS S S S S S SS SS S

5. Rangkuman pada setiap kegiatan

memudahkan saya dalam

memahami isi modul secara

(52)

174 keseluruhan mengenai pewarisan

sifat kretinisme di Desa Sigedang

6. Tes formatif dalam modul ini

menuntun saya untuk memahami materi

S SS S S S S S S S S S S SS S S

7. Glosarium yang disajikan dapat

memSudahkan saya untuk

memahami istilah asing atau istilah ilmiah

SS S S S S S S S S SS S S SS SS SS

8. Penyajian umpan balik (feedback)

dan kunci jawaban memudahkan

saya dalam mengevaluasi

keberhasilan saya

SS SS SS S S S S S S SS S S SS SS SS

9. Quiz yang disajikan menguji

pemahaman saya terhadap materi

S SS SS S S S S S S S S S SS SS SS

Total SS: 50

S: 85

F. ASPEK KEBAHASAAN

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Saya mudah memahami bahasa yang

digunakan dalam modul ini

SS SS SS S SS SS SS S SS S S S SS SS SS

2. Bahasa yang digunakan dalam modul

ini sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

S SS S S S S SS S S SS S SS SS SS SS

(53)

175 menimbulkan makna ganda (ambigu)

4. Saya mudah memahami

istilah-istilah yang digunakan dalam modul ini S SS S S S S S S SS S S S SS SS SS Total SS 30 S 30 G. ASPEK KEGRAFISAN No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Desain sampul modul memiliki

daya tarik awal modul

S SS S S S S SS S S SS S S SS SS SS

2. Ilustrasi sampul modul

menggambarkan isi/materi yang disampaikan

S SS S SS S S SS SS S SS S S SS SS SS

3. Huruf yang digunakan mudah

saya baca dan menarik

S SS S S S S S S S S S S SS SS S

4. Gambar yang disajikan jelas dan

menarik

S SS S S S S S S S SS S S S SS SS

5. Gambar yang disajikan

proporsional

S SS S S S S S S S S S S SS SS SS

6. Keterangan gambar yang disajikan

pada modul ini jelas

SS SS SS S S SS SS S S SS S S SS SS S

7. Skema yang disajikan mudah

dipahami

S SS SS S S S S S S S S S SS SS S

(54)

176

37 58

H. ASPEK KEBERMAKNAAN

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Setelah mempelajarai modul ini,

saya lebih bersukur atas kondisi

fisik yang Tuhan karuniakan

kepada saya.

SS SS SS SS SS SS SS S SS SS SS SS SS SS SS

2. Setelah mempelajari modul ini,

wawasan saya tentang kesalahan

metabolisme bawaan menjadi

bertambah

S SS S SS S SS SS S S S S SS SS S SS

3. Setelah mempelajari modul ini,

wawasan saya tentang pewarisan sifat kretinsme menjadi bertambah

S SS S S SS SS S S SS S S S SS S SS

4. Setelah mempelajarai modul ini,

saya sadar akan pentingnya

mengetahui pewarisan suatu sifat dalam keluarga

S SS S SS S SS SS SS S S S S SS SS SS

5. Setelah mempelajari modul ini,

saya terdorong untuk melacak

pewarisan suatu sifat dalam

keluarga saya

TS S S S S S S S S S S S SS S S

6. Setelah mempelajari modul ini,

saya memperoleh pengalaman yang

(55)

177

nyata/dekat dengan lingkungan

sekitar saya, sehingga memudahkan saya memahami materi pewarisan sifat pada manusia.

7. Setelah mempelajari modul ini,

rasa ingin tahu saya terhadap fenomena genetik di masyarakat menjadi meningkat

S S S S S S S S S S S S SS SS SS

8. Setelah mempelajari modul ini,

saya terdorong untuk melakukan studi kasus tentang fenomena

genetik lain yang terjadi di

masyarakat

TS S S S TS S S S TS S S S SS S S

9. Setelah mempelajari modul ini,

saya paham bagaimana cara

menghindari pertemuan suatu sifat yang merugikan atau menyebabkan kelainan. S SS S S S SS SS S S S S S SS S SS Total SS 48 S 83 TS 4

(56)

179 Lampiran 16. Dokumentasi

a. Penelitian Studi Kasus Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang

Gambar 24. Pengukuran Tinggi Badan Penderita Kretinisme

Gambar 25. Uf penderita kretinisme (tengah) bersama ayahnya yang normal

(kiri) dan peneliti (kanan)

Gambar 26. If penderita kretinisme (kiri) bersama peneliti (kanan)

(57)

180 b. Uji Coba Terbatas Modul Pengayaan

Gambar 27. Uji Terbatas Modul pada Siswa Kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo

Gambar 28. Peneliti bersama Siswa Kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo usai melakukan uji terbatas modul

Gambar

Gambar 24. Pengukuran Tinggi Badan  Penderita Kretinisme
Gambar 27. Uji Terbatas Modul pada Siswa Kelas XII MIA 5 SMA N 2  Wonosobo

Referensi

Dokumen terkait

Banyak kemudahan yang akan diperoleh jika kita bekerja dengan Microsoft Access, diantaranya adalah dapat melakukan proses penyortiran pengaturan data, pembuatan label data

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan... Intens of

10 Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan PTK Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga. 11 Program Kepengawasan Pendidikan Dinas

Pemetaan hasil prediksi dari model Regresi Logistik Ridge terbaik dilakukan untuk dapat mengetahui bagaimana kondisi pembangunan manusia pada setiap kabupaten/kota di Provinsi

Teori biaya ini lebih fokus pada jumlah biaya KUR yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi biaya, pengaruhnya tergantung besaran fixed cost dan variable cost yang harus

Berdasarkan uraian tersebut, penyusun melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Internal Pada Akun Persediaan Bahan Baku Terhadap Laba

(2) Apabila diketahui telah terjadi permintaan yang bersifat korupsi, bukti pembayaran palsu atau pembayaran atas manfaat yang tidak seharusnya terjadi, maka informasi

Di samping itu, meskipun tidak semua gerakan senam dapat dilakukan, paling sedikit anak dibantu dibekali dengan komponen-komponen fisik dan motorik yang