NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
IHSG diperkirakan akan menguji support level 4835 yang merupakan tahan kuat dalam dua bulan terakhir. Jika mampu bertahan di atas level support ini, memberikan sinyal potensi upreversal bagi IHSG untuk menguji resistance level 4986. Wapadai, jika akhirnya IHSG tembus di bawah level 4835, menjadi sinyal fase bearish bagi IHSG..
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4902.845 -3.844 4,085.99 4,012.58
LQ-45 839.788 -2.803 764.17 2,838.04
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada hari Kamis (23/07), IHSG turun tipis 0,08% ke 4.902,85. Investor asing mencatatkan net sell sejumlah Rp137,9 miliar. Dari nasional, rupiah kembali tertekan pada hari Kamis (23/07) dan menembus Rp13.400 per USD. Selain itu, angka inflasi bulan Juli 2015 diperkirakan tidak terlalu tinggi. Bank Indonesia (BI) meyakini bahwa inflasi Juli berada di level 0,6%. Angka ini termasuk rendah, sebab di di bulan ketujuh tersebut bertepatan dengan puasa dan lebaran yang secara umum menaikkan inflasi ke level tertinggi. Pada bulan Juli 2014 lalu, inflasi tercatat sebesar 0,93%. Bulan Juli tahun lalu juga bertepatan dengan lebaran. Dari global, berita datang dari Yunani. Negara tersebut sekali lagi sudah mengambil langkah penting untuk mengamankan dana bailout dari para kreditur setelah parlemen Yunani menyetujui reformasi kedua. Dengan disetujuinya kebijakan ini, maka negosiasi atas dana bailout senilai 86 miliar Euro dari Uni Eropa dapat segera dimulai. Reformasi tersebut meliputi perubahan pada perbankan Yunani dan perbaikan dari sistem peradilan. Sebelumnya, muncul kecemasan bahwa akan terjadi penolakan dari anggota parlemen mengenai kebijakan tersebut. Namun, perdana menteri Yunani, Alexis Tsipras, mampu mendapat dukungan yang dibutuhkan. Secara total, kebijakan tersebut mendapat 230 suara, 63 menyatakan menolak, dan 5 lainnya abstain. Sementara itu, perwakilan dari institusi Eropa yang akan menyediakan dana bailout, akan memulai negosiasi di Athena pada Jumat (24/07) waktu setempat. Sementara itu, saham-saham di Wall Street melemah pada penutupan kemarin disebabkan oleh laporan keuangan dari perusahaan teknologi tidak mencapai ekpektasi pasar. Dari regional, bursa saham Tokyo naik 0,44% persen ke level 20.683,95 dikarenakan oleh pelemahan Yen yang akan meningkatkan eksport. Selain itu, pemerintah Jepang telah mencatatkan rekor tertinggi untuk jumlah pengunjung asing pada semester I/2015. Dari Cina, saham Shanghai Composite mengalami kenaikan selama enam hari berturut-turut. Indeks bergerak di zona hijau setelah volatilitas di bursa tersebut menurun, yang dipengaruhi oleh intervensi pemerintah untuk mendukung ekuitas. Shanghai Composite naik 2,43% menjadi 4.123,92. Sama halnya dengan negeri Tiongkok, indeks Hang Seng dapat melaju naik sebanyak 0,46% ke 25.398,85. Dari Eropa, bursa Eropa dibuka tentatif menguat didorong oleh progres dari hutang Yunani.
Kendati sentimen dari Yunani terbilang positif, namun tidak berhasil mengangkat harga saham di bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Kamis. Indeks bursa AS kembali tergerus oleh sentimen laporan laba perusahaan yang kembali mengecewakan investor. Demikian dengan indeks bursa Eropa ditutup dalam teritori negatif, nampaknya sentimen Yunani belum mampu mendongkrak saham-saham kawasan tersebut. Parlemen Yunani yang menyetujui paket reformasi kedua dengan harapan negara ini akan mendapatkan dana bailout kurang mendapat respon pasar. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras telah berhasil meredam gejolak para penentang dalam partainya Syriza hingga memenangkan dukungan parlemen pada hari Kamis untuk paket kedua reformasi yang diminta kreditur. Rancangan undang-undang, yang berisikan reformasi perbankan dan peradilan, dengan mudah lolos dengan dukungan dari 230 parlemen dari 300 kursi di parlemen berkat dukungan dari partai oposisi yang mendukung Yunani untuk berada di zona Euro. Namun 36 dari 146 perwaklan dari partai Syrizanya menyuarakan pertentangan terhadap undang-undang secara keseluruhan atau abstain, Ini menjadi lebih sedikit daripada penentang yang berjumlah 39 perwakilan dalam pemungutan suara pekan lalu pada penentuan reformasi awal. Paket tersebut akan membuat peraturan Uni Eropa yang baru mengenai bantuan bagi bank-bank yang pailit disahkan menjadi undang-undang di Yunani, yang diputuskan pasa krisis keuangan tahun 2008 dan bertujuan untuk melindungi masyarakat dari resiko harus membantu bank-bank yang bermasalah. Paket bailout tersebut juga termasuk adopsi peraturan baru bagi sistem peradilan sipil negara, bertujuan untuk mempercepat proses judisial dan memangkas biaya. Yunani akan menyelesaikan diskusi bailout dengan pihak kreditur internasional hingga tanggal 20 Agustus. Tsipras tetap berusaha mencapai kesepakatan bailout, untuk dapat pinjaman baru hingga mencapai 86 milyar euro untuk menopang sektor keuangan dan mencegah keluarkan dari zona euro. Sentimen dari dalam negeri terbilang positifi, yakni berkenaan dengan pemerintah yang akan memberlakukan kenaikan tarif impor untuk makanan, pakaian dan mobil serta barang lainnya diharapkan kebijakan ini dapat mendukung industri dalam negeri yang lebih kondusif. Sentimen yang variatif bagi pasar domestik ini, diperkirakan dapat mendorong IHSG pada perdagangan saham hari ini untuk kembali bergerak mixed dengan potensi melemah.
DAILY REPORT
24 Juli 2015
• Kinerja keuangan PTPP semester I 2015 di atas target
• Tol Sumatera yang libatkan ADHI, PTPP, WSKT terkendala lahan • Rights issue ADHI akan dilaksanakan pada Agustus 2015 • BUMI miliki utang USD 5,7 miliar per akhir Maret 2015 • MEDC merugi US$17,51 juta pada semester I 2015 • ANTM turunkan beban listrik feronikel
• DOID bidik 3-4 kontrak jasa penambangan batubara • MBAP andalkan batubara premium
• TINS akan tambah kapasitas smelter tanah jarang • ANJT memberikan pinjaman kepada anak usaha
• MAGP renegosiasi tagihan Graha Mandiri, tidak ganggu usaha • SMAR akan mendirikan pabrik biodiesel dan oleochemical • KAEF rampungkan pembangunan 50 apotek dan 50 klinik • SIDO luncurkan 2 varian produk baru hadapi MEA • DNET beli 26.853 saham baru di PT Mega Akses Persada • MSKY naikkan asumsi harga rat-rata buy back saham jadi Rp 1800 • BHIT buyback saham Rp1,42 triliun
• CASS group anggarkan capex tahun 2015 sebesar Rp 137 miliar • SRIL bidik kontribusi ekspor hingga 55%
• SSIA renovasi Melia Bali Villas & Spas Resort, dana USD 20 juta • Proyek perkantoran SSIA berpotensi mundur
• MYRX lepas 30% saham ke investor asing, akuisisi lahan Rp 2 triliun • BMRI, BBRI, BBNI menjadi bank kustodian CPO Fund
• BNLI akan bayar kupon bunga obligasi subordinasi berkelanjutan II • Gubernur BI optimis CAD tahun 2015 di level 2,5% dari PDB
Support Level 4891/4879/4868
Resistance Level 4914/4925/4937
Major Trend Up
24 July 2015
24 July 2015
Pembangunan Perumahan (PTPP) mencatatkan kinerja keuangan sepanjang semester I 2015 di atas target. PTPP membukukan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun dengan laba bersih semester I sebesar Rp 174,5 miliar. Selama enam bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan kontrak baru Rp 13,45 triliun. Jumlah itu setara 49,81% dari target kontrak baru hingga ujung tahun ini sebesar Rp 27 triliun. Total order book sampai akhir Juni 2015 mencapai Rp 42,45 triliun, termasuk carry over tahun lalu Rp 29 triliun. Selama enam bulan pertama, mayoritas kontrak baru PTPP masih didominasi proyek swasta, dengan kontribusi 45% kontrak baru dan BUMN 40%. Sedangkan proyek pemerintah hanya menyumbang 15% kontrak baru.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengisyaratkan bahwa pembebasan lahan masih menjadi kendala utama dalam penyelesaian pembangunan jalan Tol Sumatera, meski sudah ada pembangunan yang mulai dikerjakan. Lahan untuk ruas tol Medan-Binjai sudah bebas 11 km, sisanya 6 km diperkirakan bebas pada Desember 2015, sehingga target selesai pengerjaan sekaligus bisa dioperasikan pada tahun 2016. Ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 158 km, penetapan lokasi sudah mencapai 57% atau sepanjang 79,6 km. Sedangkan ruas Palembang-Indralaya dari sepanjang 22 km lahan yang belum bebas sekitar 15 km. Meski demikian pada titik 0-7 km ada bidang yang belum bebas. Sementara untuk ruas Pekanbaru-Dumai pembangunan masih terkendala adanya perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP). PT Hutama Karya mendapat penugasan dari Pemerintah untuk mengerjakan trans Sumatera, walaupun pengerjaan pembangunannya melibatkan kontraktor BUMN lainnya seperti Adhi Karya (ADHI), Pembangunan Perumahan (PTPP) dan Waskita Karya (WSKT).
Adhi Karya (ADHI) telah mendapat restu mengerjakan proyek transportasi massal berbasis rel kereta berupa light rapid transit (LRT). Perseroan akan memperoleh pendanaan melalui penerbitan saham baru atau rights issue di Agustus 2015. Perseroan berencana menerbitkan saham baru 1,37 milliar saham di Rp 2.000–Rp 2.700 per saham. Dana yang dapat dihimpun diperkirakan sebesar Rp 2,74 triliun–Rp 3,69 triliun. Pemerintah yang memiliki 51% saham perseroan ini akan mengeksekusi haknya senilai Rp 1,4 triliun. Sedangkan sisa 49% sahamnya dipegang masyarakat.
Jasa Marga (JSMR) mempertimbangkan untuk mengikuti dua ruas tender jalan tol di luar Jawa yaitu Balikpapan-Samarinda dan Bitung-Manado pada semester II/2015. Perseroan menilai lalu lintas untuk ruas tersebut masih kecil dalam jangka pendek. Untuk itu JSMR perlu melihat peran pemerintah dalam proyek tersebut.
Jasa Marga (JSMR) selaku pemrakarsa pembangunan proyek ruas tol Jakarta-Cikampek II membuka peluang membentuk konsorsium untuk menggarap proyek tersebut. Pembentukan konsorsium dalam pengelolaan ruas tol tersebut terbuka lebar asalkan perseroan memperoleh kepemilikan saham mayoritas.
Bumi Resources (BUMI) tercatat memiliki utang yang harus dilunasi sebesar USD 5,7 miliar atau Rp 76,27 triliun (kurs Rp 13.368 per USD) per akhir Maret 2015. Liabilitas ini mengalami kenaikan dibandingkan pada akhir Desember 2014 yang tercatat sebesar USD 5,35 miliar. Dari jumlah itu, utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun mencapai USD 3,58 miliar, utang lain-lain kepada pihak sebesar USD 503 juta. BUMI juga memiliki pinjaman jangka pendek sebesar USD 193,9 juta, beban yang masih harus dibayar USD321,34 juta dan utang dari
obligasi konversi sebesar USD375 juta. Selain itu jumlah utang pajak perseroan tercatat sebesar USD 321,34 juta. Sementara utang pihak berelasi USD 409,5 juta.
Aneka Tambang (ANTM) menurunkan beban listrik pabrik feronikel II akibat terjadi kerusakan pada transformer furnace-2. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu dini hari, 15 Juli 2015 sekitar pukul 24:05 WITA.
Timah (TINS) berencana meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan rare earth atau tanah jarang di kawasan industri Tanjung Ular, Bangka Belitung. Perseroan berencana menambah kapasitas hingga 10 kali lipat dari sekarang. Saat ini, pabrik TINS mampu mengolah tanah jarang sebanyak 50 kg per hari.
Medco Energi Internasional (MEDC) membukukan kerugian sebesar US$17,51 juta pada semester I 2015 dibandingkan dengan periode semester I 2014 yang mencatatkan laba sebesar US$7,54 juta. Kendati demikian perseroan optimistis bahwa kinerja semester II 2015 akan mencapai target karena MEDC akan mendapatkan tambahan produksi dari aset baru di Lapangan gas Senoro, Sulawesi Tengah dan Tunisia. Saat ini Senoro telah memasok gas dari train pertama dengan produksi sekitar 145 juta kaki kubik per hari (MMscfd) ke kilang LNG milik PT Donggi Senoro LNG (DSLNG). Train kedua telah beroperasi sejak 17 Juli yg lalu dengan target pasokan gas meningkat hingga 310 MMscfd pada Agustus. Sedangkan DSLNG telah memulai pengapalan kargo pertama sebelum akhir bulan ini.
Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya, Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), membidik 3-4 kontrak jasa penambangan batubara dalam waktu dekat. Kontrak tersebut berasal dari perusahaan batubara dalam negeri. Perseroan memiliki ruang pengerjaan overburden removal sebanyak 50-60 juta bcm atau kurang lebih 15% dari total kapasitas perseroan sebesar 350 juta bcm.
Mitrabara Adiperdana (MBAP) berupaya mempertahankan kinerja tahun ini di tengah harga batubara yang turun. Perseroan akan mengandalkan produk batubara premium atau low ash-very low sulfur yang masih mendapat permintaan terutama untuk ekspor. Dengan menjual batubara premium, margin antara biaya produksi dan pendapatan menjadi tidak terlalu besar. MBAP menargetkan produksi batubara sebesar 4 juta ton tahun ini atau tumbuh dua kali lipat dari produksi tahun 2014 yang sebesar 2,1 juta ton. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menyiapkan belanja modal tahun ini sebesar USD 27,45 juta.
Harga jual rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari sejumlah emiten perkebunan sepanjang semester I/2015 diperkirakan mengalami penurunan lebih dari 10% dibandingkan dengan kondisi tahun lalu. Harga CPO pada kuartal II/2015 cenderung tidak berbeda dengan kondisi pada kuartal I tahun ini. Walaupun demikian, emiten cukup optimis dengan peluang peningkatan harga seiring dengan didorongnya kebijakan pemanfaatan biofuel 15% (B15). Harga jual CPO Jaya Agra Wattie (JAWA) pada semester I/2015 turun sekitar 15,5% menjadi sekitar Rp7.600/kg dari tahun lalu yang mencapai Rp9.000/kg. Harga CPO Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) pada Mei 2015 sebesar Rp7,300/kg, turun dari harga ratar-rata 2014 yang mencapai Rp8.300/kg. Di sisi lain, harga rata-rata CPO Astra Agro Lestari (AALI) turun 13,6% dalam lima bulan pertama tahun ini dari Rp8.842/kg menjadi Rp7.638/kg. Harga CPO Tunas Baru Lampung (TBLA) mengalami penurunan 15,9% pada kuartal pertama tahun ini dari Rp9.574/kg menjadi Rp8.049/kg. Jika
24 July 2015
24 July 2015
diasumsikan kondisi harga jual cenderung flat hingga 1H15, maka harga CPO perseroan mengalami penurunan 11,9%. Sementara itu, harga jual rata-rata CPO Sampoerna Agro (SGRO) dan Dharma Satya Nusantara (DSNG) pada kuartal I/2015 masing-masing turun 12% dan 12,4%. Dengan asumsi harga tidak mengalami penrubahan berarti, maka harga rata-rata CPO SGRO dan DSNG pada semester I/2015 masing-masing turun 10,8% dan 7,2%.
Sinar Mas Agro Resources & Technology (SMAR) akan mendirikan beberapa pabrik yang terdiri dari pabrik biodiesel dan oleochemical. Pembangunan pabrik-pabrik tersebut dilakukan guna meningkatkan kapasitas produksi perseroan. Kapasitas produksi pabrik biodiesel baru 600 ribu ton per tahun direncanakan akan ditingkatkan menjadi 1 juta ton per tahun dengan target akhir 2 juta ton per tahun. Dengan adanya pabrik-pabrik tersebut, perseroan berkomitmen melakukan hilirisasi perkebunan kelapa sawit.
Multi Agro Gemilang Plantation (MAGP) telah menerima surat panggilan sidang dari Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/TPKor dan Hubungan Industrial Jakarta Pusat untuk menghadap di persidangan dengan perkara penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) pada 14 Juli 2015 lalu. Surat panggilan sidang dari Pengadilan Negeri, terkait dengan perkara pailit yang diajukan CV Graha Mandiri. Utang MAGP kepada CV Graha Mandiri sebesar Rp101,61 juta. Porsinya tidak sampai satu persen dari jumlah utang non-usaha pihak ketiga perseroan.
Manajemen Multi Agro Plantations (MAGP) menjelaskan bahwa gugatan yang diajukan kepada perseroan oleh CV Graha Mandiri dikarenakan masih adanya perdebatan dalam penyelesaian tagihan, yaitu perbedaan dalam hal jumlah kewajiban dan jangka waktu penyelesaian. Nilai tagihan menurut penggugat adalah Rp 4.871.163.863. Perseroan sedang melakukan renegosiasi penyelesaian tagihan guna menyelesaikan secara damai. Menurut manajemen MAGP, gugatan ini tidak berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha dan kegiatan operasional perseroan mengingat tagihan pengggugat hanya 0,39% dari total aset perseroan per 31 Desember 2014 yang sebesar Rp 1.239.722.849.530, dan 4,2% dari total penjualan 2014 yang sebesar Rp 114.994.890.089.
Austindo Nusantara Jaya (ANJT) memberikan fasilitas pinjaman sekitar Rp 40 miliar kepada anak usaha yang memproduksi sagu yakni PT ANJ Agri Papua (ANJAP). Tujuan pemberian pinjaman ini untuk pembiayaan pembangunan pabrik sagu ANJAP di Saga, Provinsi Papua Barat, dan kegiatan operasional. ANJAP adalah anak usaha ANJT yang didirikan pada September 2007 untuk mengembangkan dan mengawasi proyek sagu di Papua. Saat ini perusahaan sedang melakukan proses pengembangan panen dan pengolahan operasi sagu di Papua Barat.
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) akan memperbesar pasar domestik dan memperluas pasar ekspor terutama di ASEAN. Perseroan akan mencoba memasarkan produk ke Singapura, Filipina dan Hong Kong. SIDO meluncurkan produk baru belum lama ini, antara lain Tolak Linu dan Tolak Angin Care. Varian baru ini, merupakan salah satu persiapan Sido Muncul dalam menghadapi MEA.
Kimia Farma (KAEF) telah merampungkan pembangunan 50 apotek dan 50 klinik sampai penghujung semester satu. Perusahaan farmasi ini telah merogoh kocek sebesar Rp 59 miliar untuk pembangunan apotek dan kliniknya. Ditargetkan sepanjang
tahun ini perseroan bisa menambah apotek sebanyak 100 unit dan klinik sebanyak 100 unit. Alokasi belanja modal yang disiapkan untuk membangun 100 klinik dan 100 apotek
Sri Rejeki Isman (SRIL) membidik kontribusi ekspor sebesar 55% terhadap total penjualan tahun ini dengan total target USD 610 juta. Peningkatan kontribusi ekspor akan dilakukan dengan menambah lima negara tujuan ekspor. Perseroan mengutamakan penjualan seragam militer mengingat marginnya paling tinggi dengan gross margin sekitar 20-25%.
Indoritel Makmur Internasional (DNET) melalui anak perusahaannya PT Indoritel Persada Nusantara (IPN) telah melakukan pembelian 26.853 saham baru di dalam PT Mega Akses Persada (MAP). Dengan pembelian itu maka anak usaha perseroan menguasai 71,89% dari seluruh modal saham MAP yang telah disetor penuh. Investasi di MAP ini merupakan bagian dari rencana strategis perseroan untuk mengembangkan usaha ke depan. Bersamaan dengan pembelian saham tersebut perseroan juga akan membeli obligasi konversi wajib dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya Rp1 triliun yang akan dikeluarkan oleh MAP secara bertahap.
MNC Investama (BHIT) melakukan pembelian kembali saham maksimum 10% dari modal disetor atau mencapai 3,78 miliar lembar. Nilai buyback maksimum Rp1,42 triliun dengan asumsi harga rata-rata Rp375 per lembar saham.
MNC Sky Vision (MSKY) menaikan asumsi harga rata-rata buyback sahamnya menjadi sebesar Rp 1.800 per saham dari sebelumnya Rp 1.750 per saham. Perseroan melakukan buyback saham maksimal 5% dari modal disetor atau sebanyak maksimal 353.194.300 saham. Dengan demikian dana yang disiapkan perusahaan naik dari sebelumnya Rp 619 miliar menjadi maksimal Rp 636 miliar. Buyback direncanakan akan dilaksanakan selama 18 bulan yakni dari 28 Juli 2015 sampai dengan 28 Januari 2017. Buyback akan dilakukan baik melalui bursa maupun melalui cara lainnya. Perseroan telah menunjuk perusahaan terafiliasi MNC Securities untuk melaksanakan buyback ini.
Cardig Aero Service Group menganggarkan belanja modal tahun 2015 sebesar Rp 137 miliar atau naik 52,22% dibandingkan realisasi tahun 2014 sekitar Rp 90 miliar. Sebesar 65,7% belanja modal atau Rp 90 miliar dialokasikan untuk lini bisnis jasa kebandarudaraan, CAS Destination. Setengah dari besaran tersebut akan digunakan untuk perawatan. Sisanya digunakan untuk investasi ekspansi di bandara yang sudah ada. Perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 31 miliar untuk CAS Food, lini bisnis jasa solusi boga perseroan. Sisa belanja modal Rp 16 miliar akan diserap oleh lini bisnis manajemen fasilitas, CAS Facility. Perseroan akan memperoleh pinjaman bank senilai total Rp 650 miliar pada awal semester II 2015. Perseroan akan
menggunakan dana pinjaman untuk refinancing utang perseroan
serta salah satu sumber pendanaan belanja modal (capital
expenditure/capex).
Anabatic Technologies (ATIC) segera memulai tahap due diligence untuk mengakuisisi satu perusahaan di Malaysia dan ditargetkan bisa diselesaikan pada akhir tahun ini. Rencana aksi korporasi ini memungkinkan terlaksana setelah perseroan meraih Rp262 miliar dari IPO. Tahun ini ATIC menganggarkan belanja modal Rp200-Rp250 miliar.
Tingkat okupansi hotel Surya Semesta Internusa (SSIA) naik sebesar 5% saat Lebaran menjadi sebesar 75% dibandingkan
24 July 2015
24 July 2015
pada hari normal okupansi sebesar 70%. Bahkan okupansi hotel di Bali bisa mencapai 85%.
Surya Semesta Internusa (SSIA) merenovasi Melia Bali Villas & Spa Resort di kawasan kompleks pariwisata Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua yang nantinya akan diubah dengan konsep baru yang memiliki lebih banyak restoran dan taman bermain untuk anak-anak. Renovasi akan selesai dalam waktu dua tahun. Perseroan menganggarkan dana sebesar USD 20 juta untuk mrenovasi hotel tersebut. Dana itu berasal dari dana kas internal serta pinjaman perbankan. Pada kuartal I 2015 kontribusi hotel terhadap total pendapatan perseroan mengalami penurunan, karena suplai hotel yang berlebihan, terutama di Bali.
Surya Semesta Internusa (SSIA) berpotensi mengundurkan waktu pembangunan menara perkantoran yang diproyeksi membutuhkan biaya hingga sebesar USD 150 juta. Pembongkaran gedung lama yang terhambat menjadi salah satu penyebabnya. Perseroan memproyeksikan pembangunan office tower baru akan selesai pada 2019, dari target semula pada 2017. Di sisi lain, SSIA tengah mencari pinjaman senilai USD 100 juta untuk pembangunan office tower.
Pemegang saham Hanson International (MYRX) berencana melepas 30% saham perseroan kepada investor asing pada tahun ini. Pelepasan saham tersebut menggunakan skema private placement dengan nilai divestasi diperkirakan mencapai USD 200-250 juta. Dana tersebut akan digunakan oleh pemegang saham untuk pelunasan utang.
Hanson International (MYRX) menyiapkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk mengakuisisi lahan mulai tahun ini hingga 2016. Perseroan berencana menambah land bank menjadi 4.000 ha dari saat ini 3.200 ha. MYRX berencana mengakuisisi lahan di Jawa dan luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Perseroan akan fokus mengembangkan kawasan pemukiman untuk kelas menengah dan menengah ke bawah di masa mendatang. MYRX akan melepas dua anak usahanya di bidang energi dan tambang yang tidak produktif yakni Binadaya Wiramaju dan De Petroleum International. Dari hasil divestasi ini, perseroan akan memperoleh dana Rp 400 miliar. Proses divestasi diperkirakan selesai pada Agustus 2015.
Binakarya Jaya Abadi (BIKA) akan menyiapkan dana investasi senilai Rp 1 triliun. Perseroan mengalokasikan dana tersebut untuk ekspansi 5-6 proyek baru. Tahun ini, BIKA akan mengakuisisi lahan lebih dari 300 ha. Lokasi pertama terletak di Samarinda dan perseroan akan membangun kawasan terpadu di lahan seluas 250 ha. Lokasi kedua adalah Balikpapan yang akan digunakan untuk mixed use yang terdiri atas ruko, apartemen dan hotel senilai Rp 170 miliar. Adapun lahan yang akan diakuisisi seluas 5 ha. Terakhir, BIKA juga akan mengakuisisi lahan seluas 40 ha di Bekasi.
Bank Tabungan Negara (BBTN) siap menyalurkan pembiayaan untuk program sejuta rumah kepada pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Kota Pelembang sebesar Rp 450 miliar pada tahun ini.
Bank Permata (BNLI) berencana melakukan kembali pembayaran kupon bunga obligasi subordinasi berkelanjutan II Bank Permata tahap II tahun 2014. Kupon bunga obligasi yang akan dibayarkan ini merupakan pembayaran yang ke-3 dengan jumlah sebesar Rp20,56 miliar. Obligasi subordinasi berkelanjutan II tahap II diterbitkan oleh Bank Permata pada tahun 2014 dan ditawarkan dengan nilai pokok sebesar Rp700 miliar. Obligasi ini memiliki
tingkat bunga tetap sebesar 11,75 persen dan jatuh tempo pada 24 Oktober 2021.
Badan Layanan Umum (BLU) CPO Fund sudah menunjuk tiga bank BUMN yaitu Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) sebagai bank kustodian. Ketiga bank itu hanya berfungsi sebagai bank penerima CPO Fund. Nantinya BLU akan kembali membuka tender untuk bank penyalur CPO Fund. Pungutan CPO Fund sudah berlaku mulai 16 Juli 2015. Dengan besaran CPO Fund berkisar antara USD 10 hingga USD 50 per ton untuk produk turunan kelapa sawit, BLU memproyeksikan bisa menghimpun dana Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun hingga sampai akhir tahun. BLU memprioritaskan penggunaan CPO Fund untuk penanaman kembali lahan kelapa sawit seluas 2.000 ha - 5.000 ha, terutama di pulau Sumatera.
Menteri Perindustrian, Saleh Husin, memperkirakan pertumbuhan industri akan membaik pada semester II dipicu oleh belanja pemerintah yang sudah mulai bergulir di masyarakat. Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adi Lukman, meyakini jika pertumbuhan industri di semeter II akan lebih bagus dibandingkan semester I.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, optimis defisit neraca transaksi berjalan (current account defisit atau CAD) tahun 2015 di level 2,5% dari PDB. Hal ini sejalan dengan surplus neraca perdagangan Juni 2015 sebesar USD 477 juta. Perbaikan neraca perdagangan Indonesia terlihat dari nilai perdagangan Januari hingga Juni 2015 yang tercatat surplus. Meskipun surplus, BI mencermati turunnya impor lebih besar dibandingkan ekspor.
24 July 2015
COMMODITIES DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 48,74 0,29 TLKM (US) 42 14.165 -154
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,81 0,00 ANTM (GR) 0,03 457 -29
Gold (US$)/Ounce 1091,07 0,47
Nickel (US$)/MT 11430,00 -40,00
Tin (US$)/MT 14950,00 150,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,35 -2,05
Coal (RB) (US$)/MT* 57,40 -5,96
CPO (ROTH) (US$)/MT 670,00 -10,00
CPO (MYR)/MT 2193,50 5,00
Rubber (MYR/Kg) 694,50 -0,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 801,42 1,17
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17731,92 -0,67 -0,51 15,88 14,55 3,00 2,82 5.396,0
USA NASDAQ COMPOSITE 5146,41 -0,49 8,66 22,44 19,49 3,66 3,33 8.220,6
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6655,01 -0,18 1,35 16,17 14,46 1,86 1,79 1.665,0
CHINA SHANGHAI SE A SH 4320,84 2,43 27,48 16,94 14,92 2,05 1,85 5.424,0
CHINA SHENZHEN SE A SH 2461,53 2,83 66,49 34,42 27,09 4,27 3,77 3.687,2
HONG KONG HANG SENG INDEX 25398,85 0,46 7,60 12,25 11,14 1,31 1,22 2.009,5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4902,85 -0,08 -6,20 14,94 12,79 2,39 2,11 349,8
JAPAN NIKKEI 225 20683,95 0,44 18,53 19,52 17,60 1,78 1,66 3.061,4
MALAYSIA KLCI 1722,44 -0,41 -2,20 16,10 14,78 1,88 1,76 264,3
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3356,37 -0,08 -0,26 13,91 12,77 1,26 1,19 400,4
FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.420,00 45,00 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0003
EUR/IDR 14.743,48 -5,44 EUR / USD 1,10 0,0002
JPY/IDR 108,33 -0,09 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.802,35 -22,68 SGD / USD 0,73 -0,0001
AUD/IDR 9.869,87 -78,78 AUD / USD 0,74 -0,0001
GBP/IDR 20.825,29 -102,80 GBP / USD 1,55 0,0004
CNY/IDR 2.161,17 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.527,40 1,86 MYR / USD 0,26 -0,0007
KRW/IDR 11,52 -0,07 100 KRW / USD 0,09 -0,0008
CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.07
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
24 July 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI
Description Jun’15 May’15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.96 0.42 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 7.26 7.15 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.54 0.50
Foreign Reserve (USD) 110.80 Bn 110.80 Bn
GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,724,691.70
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
24 Jul US New Home Sales Turun menjadi 540 ribu dari 546 ribu
24 Jul US New Home Sales MoM Turun menjadi -1.1% dari 2.2%
27 Jul Indonesia Money Supply YoY --
27 Jul US Durable Goods Orders Turun menjadi -2.2% dari -1.8%
28 Jul US Consumer Confidence Index Turun menjadi -100.0 dari 101.4
29 Jul US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 1.0% dari 0.9%
29 Jul US Pending Home Sales YoY --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBCA IJ 13750 1.48 5.13 BMRI IJ 10100 -2.88 -7.29 GGRM IJ 53650 3.17 3.34 ICBP IJ 12475 -4.41 -3.53 INTP IJ 22450 2.98 2.52 ASII IJ 6875 -1.08 -3.19 UNTR IJ 18650 1.50 1.08 BBRI IJ 10250 -0.97 -2.57 UNVR IJ 40150 0.31 1.00 TLKM IJ 2845 -0.70 -2.12 SRIL IJ 424 12.47 0.92 SCMA IJ 3000 -4.15 -2.00 SILO IJ 15800 4.98 0.91 LPPF IJ 17650 -2.62 -1.46 BNLI IJ 1590 4.26 0.80 BBNI IJ 5100 -1.45 -1.46 BDMN IJ 4150 1.97 0.80 CPIN IJ 2730 -1.62 -0.78 INDF IJ 6200 1.22 0.69 AALI IJ 23900 -1.85 -0.75 UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Bank Harda Internasional
Banking & Finance
115-150 950.00 04 Aug-06 Aug’15 12 Aug’15 Lautandhana Securities Gelombang Seismic
Indonesia
24 July 2015
24 July 2015 DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
KIJA 237:5 Stock Dividend 15 Jul-15 16 Jul-15 24 Jul-15 07 Aug-15
KIJA 1.38 Cash Dividend 15 Jul-15 16 Jul-15 24 Jul-15 07 Aug-15
IKBI $0.002 Cash Dividend 22 Jul-15 23 Jul-15 27 Jul-15 12 Aug-15
MTLA 100:1 Stock Dividend 05 Aug-15 06 Aug-15 10 Aug-15 25 Aug-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RIMO Rights Issue 1:90 265.00 11 Aug-15 12 Aug-15 19 Aug – 14 Sep’15
SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15
ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 TBA TBA
TBA
SIPD Tender Offer -- 850.00 -- -- 01 Jul - 30 Jul’15
BAEK Tender Offer -- 10000.00 -- -- 02 Jul - 04 Aug’15
UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15
TRUS Stock Split 1:2 -- -- 27 Jul-15 27 Jul-15
CEKA Stock Split 1:2 -- -- 03 Aug-15 03 Aug-15
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- 26 Aug-15 26 Aug-15
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
MNCN RUPSLB 27-Jul-15
MSKY RUPSLB 27-Jul-15
BMTR RUPSLB 27-Jul-15
BHIT RUPSLB 27-Jul-15
MERK RUPSLB 28-Jul-15
OCAP RUPST 29-Jul-15
PPRO RUPSLB 29-Jul-15
SIPD RUPST/LB 30-Jul-15
WIKA RUPSLB 30-Jul-15
HMSP RUPSLB 10-Aug-15
AGRO RUPSLB 12-Aug-15
BUMI RUPST/LB 13-Aug-15
ITMA RUPST 14-Aug-15
BRAU RUPSLB 19-Aug-15
PGLI RUPSLB 19-Aug-15
CMNP RUPST/LB 19-Aug-15
MLBI RUPSLB 20-Aug-15
STAR RUPSLB 20-Aug-15
SUPR RUPSLB 20-Aug-15
SRAJ RUPSLB 24-Aug-15
BNII RUPSLB 24-Aug-15
DNET RUPSLB 25-Aug-15
ADHI RUPSLB 27-Aug-15
24 July 2015
24 July 2015
PTPP
TRADING BUYS1 4065 R1 4235 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3895 R2 4405
Closing
Price 4175
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 4065-Rp 4235
• Entry Rp 4175, take Profit Rp 4235
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 90.58 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 66.69 Positif
Bollinger Band (Mid) 3782 Positif
MA5 4064 Positif 2,800 3,200 3,600 4,000 4,400
2015 February March April May Jun Jul PTPP Wedge 3,782 3,762.5 3,405 3,261.07 3,153.95 3,153.95 3,153.95 4,035 4,064 4,125 4,175 4,175 4,175 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 71.00, Stochastic %K = 70.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
70.442 70.442 20 71.0007 71.0007 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 PTPP - MACD (5,3) = -37.13, Signal() = -32.34 -37.1281 -32.3384 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = 66.69 66.6914 0.00000 67.1275 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PTPP - William's % R(14) = -1.91, Volume() = 7,842,600.00 -1.91083 7,842,600
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
INDF
TRADING BUYS1 6150 R1 6250 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 6050 R2 6350
Closing
Price 6200
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 6150-Rp 6350
• Entry Rp 6200, take Profit Rp 6350
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.23 Positif
MACD -62.91 Negatif
True Strength Index (TSI) -64.75 Positif
Bollinger Band (Mid) 6555 Negatif
MA5 6295 Negatif 6,000 6,200 6,400 6,600 6,800 7,000 7,200 7,400 7,600 7,800
2015 February March April May Jun Jul
INDF Downward Sloping Channel
6,396.88 6,295 6,200 6,200 6,200 5,951.67 5,951.67 6,410 6,410 6,425 6,555 6,650 7,002.12 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 8.06, Stochastic %K = 14.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
14.6667 8.05556 8.05556 14.6667 20 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = 58.70, Signal() = 59.29
58.7035 59.2942 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = -64.75 -58.4308 -64.7497 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
INDF - William's % R(14) = -75.86, Volume() = 7,452,200.00 -75.8621 7,452,200
24 July 2015
24 July 2015
LPCK
TRADING BUYS1 8700 R1 9125 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 8275 R2 9550
Closing
Price 8975
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 8700-Rp 9125
• Entry Rp 8975, take Profit Rp 9125
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 38.45 Positif
MACD -18.47 Positif
True Strength Index (TSI) 12.15 Positif
Bollinger Band (Mid) 8910 Positif
MA5 8620 Positif 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000
2015 February March April May Jun Jul LPCK Downward Sloping Channel
8,620 8,587.5 8,417.86 8,417.86 8,075 7,775 7,775 8,910 8,975 8,975 8,975 9,225 10,482 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LPCK - Stochastic %D(6,3,3) = 60.72, Stochastic %K = 76.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
60.7153 60.7153 20 76.6827 76.6827 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 LPCK - MACD (5,3) = -59.49, Signal() = -13.24 -59.4905 -13.2374 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LPCK - TSI(3,5,3) = 12.15 0.00000 -13.9078 12.1494 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LPCK - William's % R(14) = -21.74, Volume() = 619,800.00 -21.7391 619,800
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DILD
TRADING BUYS1 570 R1 595 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 545 R2 620
Closing
Price 585
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 570-Rp 620
• Entry Rp 585, take Profit Rp 620
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 47.30 Positif
MACD 0.67 Positif
True Strength Index (TSI) 19.23 Positif
Bollinger Band (Mid) 576 Positif
MA5 574 Positif 520.0 560.0 600.0 640.0 680.0 720.0
December 2015 February March April May Jun Jul DILD Wedge Bullish Breakout 574 570.625 568.846 568.846 556.176 556.176 550 576.25 585 585 585 590 635.024 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 53.11, Stochastic %K = 53.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
53.1085 53.1085 20 53.9683 53.9683 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 DILD - MACD (5,3) = -2.26, Signal() = -1.07
-2.25897 -1.06922 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DILD - TSI(3,5,3) = 19.23 10.3571 0.00000 19.2264 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 DILD - William's % R(14) = -12.50, Volume() = 30,949,700.00 -12.5
30,949,700
24 July 2015
24 July 2015
PBRX
TRADING BUYS1 595 R1 635 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 555 R2 675
Closing
Price 620
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 595-Rp 675 • Entry Rp 620, take Profit Rp 675
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 38.62 Positif
MACD 3.37 Positif
True Strength Index (TSI) 34.15 Positif
Bollinger Band (Mid) 587 Positif
MA5 589 Positif 450.0 500.0 550.0 600.0 650.0
December 2015 February March April May Jun Jul PBRX Wedge Bullish Breakout 589 587 581.875 570 567.261 567.261 543.956 590 614 614 620 620 620 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PBRX - Stochastic %D(6,3,3) = 75.34, Stochastic %K = 78.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
75.3358 75.3358 20 78.3883 78.3883 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0 PBRX - MACD (5,3) = -7.27, Signal() = -4.07 -7.27343 -4.06691 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PBRX - TSI(3,5,3) = 34.15 18.9286 0.00000 34.1524 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PBRX - William's % R(14) = -7.14, Volume() = 18,073,300.00 -7.14286 18,073,300
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ERAA
TRADING BUYS1 570 R1 595 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 545 R2 620
Closing
Price 585
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 570-Rp 620 • Entry Rp 585, take Profit Rp 620
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 22.22 Positif
MACD 0.80 Positif
True Strength Index (TSI) 36.88 Positif
Bollinger Band (Mid) 573 Positif
MA5 560 Positif 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300
December 2015 February March April May Jun Jul ERAA Upward Sloping Channel
580 572.5 560 555 541.923 541.923 535 585 585 585 754.716 780 780 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ERAA - Stochastic %D(6,3,3) = 55.56, Stochastic %K = 77.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
55.5556 55.5556 20 77.7778 77.7778 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ERAA - MACD (5,3) = -5.64, Signal() = -2.62
-5.64456 -2.61943 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ERAA - TSI(3,5,3) = 36.88 5.63056 0.00000 36.8796 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ERAA - William's % R(14) = -33.33, Volume() = 15,356,600.00 -33.3333
15,356,600
24 July 2015
24 July 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
23-07-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 23900 23900 23725 23225 23725 24225 24725 Negatif Negatif Negatif 26000 21325
LSIP Trading Buy 1565 1565 1580 1520 1550 1580 1610 Positif Positif Positif 1760 1500
SGRO Trading Sell 1665 1665 1640 1595 1640 1685 1730 Negatif Negatif Negatif 1830 1600
Mining
BUMI Trading Buy 55 55 60 48 52 56 60 Positif Positif Positif 78 51
PTBA Trading Buy 6600 6600 7050 6075 6400 6725 7050 Positif Positif Negatif 9650 6200
ADRO Trading Buy 595 595 630 555 580 605 630 Positif Positif Positif 900 560
MEDC Trading Sell 2485 2485 2455 2455 2475 2495 2515 Negatif Negatif Negatif 2820 2350
INCO Trading Sell 2350 2350 2315 2225 2315 2405 2495 Negatif Negatif Negatif 3120 2380
ANTM Trading Sell 595 595 575 575 590 605 620 Negatif Negatif Negatif 775 590
TINS Trading Sell 615 615 585 585 605 625 645 Negatif Negatif Negatif 835 610
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 11500 11500 11325 11325 11450 11575 11700 Negatif Negatif Negatif 13350 11125
INTP Trading Sell 22450 22450 21850 20950 21850 22750 23650 Negatif Negatif Positif 21900 20625
SMCB Trading Sell 1550 1550 1530 1480 1530 1580 1630 Negatif Negatif Positif 1610 1450
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6875 6875 7025 6725 6825 6925 7025 Positif Positif Positif 7150 6550
GJTL Trading Sell 770 770 755 755 765 775 785 Negatif Negatif Negatif 1040 755
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6200 6200 6350 6050 6150 6250 6350 Positif Positif Negatif 7050 6025
GGRM Trading Buy 53650 53650 54700 49400 52050 54700 57350 Positif Negatif Positif 52000 42000
UNVR Trading Sell 40150 40150 39850 39850 40025 40200 40375 Negatif Negatif Negatif 42600 39300
KLBF Trading Buy 1705 1705 1740 1665 1690 1715 1740 Positif Positif Positif 1770 1590
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1870 1870 1905 1830 1855 1880 1905 Positif Positif Positif 1920 1605
PTPP Trading Buy 4175 4175 4235 3895 4065 4235 4405 Positif Positif Positif 4125 3130
WIKA Trading Buy 3105 3105 3165 3045 3085 3125 3165 Positif Positif Negatif 3190 2480
ADHI Trading Sell 2665 2665 2620 2500 2620 2740 2860 Negatif Negatif Positif 2795 1910
WSKT Trading Sell 1855 1855 1820 1820 1845 1870 1895 Negatif Negatif Positif 1900 1490
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 4225 4225 4150 4150 4200 4250 4300 Negatif Negatif Positif 4390 3980
JSMR Trading Sell 5775 5775 5625 5625 5725 5825 5925 Negatif Negatif Positif 6450 5275
ISAT Trading Buy 4360 4360 4395 4255 4325 4395 4465 Positif Positif Positif 4420 3535
TLKM Trading Sell 2845 2845 2805 2805 2830 2855 2880 Negatif Negatif Negatif 2955 2800
Finance
BMRI Trading Sell 10100 10100 9725 9725 10000 10275 10550 Negatif Negatif Negatif 10675 9350
BBRI Trading Sell 10250 10250 10050 10050 10200 10350 10500 Negatif Negatif Negatif 11375 10050
BBNI Trading Sell 5100 5100 4890 4890 5050 5200 5350 Negatif Negatif Negatif 6250 5075
BBCA Trading Buy 13750 13750 13925 13175 13550 13925 14300 Positif Positif Positif 13825 13050
BBTN Trading Sell 1180 1180 1160 1160 1175 1190 1205 Negatif Negatif Positif 1220 1070
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 18650 18650 18950 18275 18500 18725 18950 Positif Positif Negatif 22325 18300