• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN TRACER STUDY UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN TRACER STUDY UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN

TRACER STUDY

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2014

(2)

KATA PENGANTAR

Universitas Muhammadiyah Sukabumi berdiri pada tahun 2003, dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa UMMI semakin bertambah dan sampai dengan tahun 2016 jumlah lulusan UMMI mencapai 3435 alumni.

Sebagai Perguruan Tinggi yang masih muda, UMMI senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraannya melalui implementasi program-program prioritas berdasarkan hasil evaluasi diri. Evaluasi diri rutin dilakukan UMMI setiap tahun dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran keseluruhan input-process-output-outcome-impact penyelenggaraan pendidikan di UMMI. Hasil evaluasi diri diantaranya merekomendasikan pentingnya penelusuran dan pengelolaan alumni serta penguatan kompetensi mahasiswa melalui bimbingan karir mengingat tingginya tantangan dan persaingan di era MEA ini.

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Kegiatan

1.3 Keluaran yang Diharapkan 1.4 Manfaat kelauran

1.5 Kebijakan Tracer Study

BAB 2 METODE TRACER STUDY

2.1 Ruang Lingkup Kegiatan 2.2 Tahapan Tracer Study 2.3 Pengembangan Sistem 2.4 Pelaksanaan Tracer Study

BAB 3 HASIL DAN ANALISA

3.1 Profil Alumni

3.2 Persepsi Stakeholders Mengenai Lulusan

BAB 4 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Simpulan 4.2 Rekomendasi

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) merupakan salah satu universitas swasta yang berada di naungan organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah. Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) didirikan pada tahun 2003 di Kota Sukabumi. Sejak awal didirikan, UMMI telah berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan keislaman serta berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat serta berperan aktif dalam memelihara kelestarian lingkungan dan budaya.

Namun demikian, UMMI terus dituntut untuk terus melakukan perbaikan kualitas proses pendidikannya disertai dengan upaya peningkatan relevansi dalam rangka persaingan global. Usaha perbaikan dibidang akademik dan struktur telah banyak dilakukan, dimana upaya perbaikan tersebut ditujukan sebagai langkah untuk memperbaiki mutu lulusan yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan keislaman sesuai denga tuntutan zaman. Lulusan yang memiliki kemampuan bersaing di era global, lulusan yang memiliki kepribadian dan akhlak mulia, sehingga mampu menjadi kader pimpinan bangsa dimasa globalisasi mendatang. Lulusan yang memiliki kemampuan bersaing di era global, lulusan yang memiliki kepribadian dan akhlak mulia, sehingga mampu menjadi kader pimpinan bangsa dimasa globalisasi mendatang. Untuk mencapai tujuan tersebut, diprogramkan kegiatan

tracer study alumni dalam rangka mengkaji kebutuhan bahan ajar untuk mendukung

ketercapaian kompetensi lulusan yang dibutuhkan pasar kerja nasional serta komunitas ilmiah.

Tracer study terhadap alumni merupakan salah satu studi empiris yang diharapkan

menyediakan informasi untuk mengevaluasi hasil pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Informasi ini digunakan untuk pengembangan lebih lanjut dalam menjamin kualitas pendidikan. Dengan kegiatan tracer study ini diharapkan Universitas Muhammadiyah Sukabumi mendapatkan informasi indikasi kekurangan pelaksanaan program studi dan menyediakan dasar-dasar pelaksanaan perencanaan dimasa depan. Untuk itu informasi keberhasilan profesionalisme (karier, status, pendapatan) para alumni dibutuhkan. Demikian pula informasi terhadap pengetahuan dan keahlian yang relevan (hubungan antara pengetahuan dan keahlian dengan kebutuhan kerja, ruang lingkup pekerjaan, posisi professional).

(5)

Tracer study adalah studi pelacakan jejak lulusan/alumni yang dilakukan kepada

alumni 2 tahun setelah lulus. Tracer study bertujuan untuk mengetahui outcome pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia kerja, output pendidikan yaitu penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan kompetensi, proses pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap pemerolehan kompetensi serta input pendidikan berupa penggalian lebih lanjut terhadap informasi sosiobiografis lulusan.

1.2 Tujuan Kegiatan

Kegiatan tracer study ini bertujuan untuk memperoleh informasi baik dari alumni maupun dari stakeholder mengenai kinerja lulusan UMMI setelah memasukin dunia kerja. Informasi ini diperlukan untuk evaluasi terhadap pembelajaran dan kurikulum di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI).

1.3 Keluaran yang Diharapkan

a. Dokumen hasil tracer study Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang terdiri dari masukan dari alumni dan stakeholders.

b. Rekomendasi perbaikan sistem penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

1.4 Manfaat Kelauran

Pelaksanaan tracer study bermanfaat bagi UMMI, DIKTI dan insdustri. Adapun manfaat tracer study antara lain adalah:

1. UMMI

a) Dapat mengetahui penyebaran lulusan perguruan tinggi kita (informasi alumni). b) Sebagai bahan evaluasi perguruan tinggi terhadap lulusan yang dihasilkan apakah

telah memenuhi standar kompetensi yang sesuai pada dunia kerja.

c) Sebagai informasi mengenai kompetensi yang relevan bagi dunia kerja dapat membantu upaya perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran.

d) Sebagai salah satu nilai tambah dalam proses akreditasi perguruan tinggi. 2. DIKTI

Sebagai alat monitoring Ditjen DIKTI terhadap lulusan perguruan tinggi ketika memasuki dunia kerja.

(6)

3. Industri

a) Dapat melihat informasi yang lebih dalam mengenai lulusan perguruan tinggi melalui

tracer study.

b) Sebagai bahan acuan dalam membuat pelatihan-pelatihan yang lebih relevan untuk lulusan pencari kerja baru.

1.5 Prosedur Pelaksanaan

1. Wakil Rektor III memberikan pemberitahuan kepada dekan yang kemudian dikoordinasikan ke setiap prodi.

2. Dekan harus merencanakan pelacakan alumni dan membentuk tim pelacakan 3. Prodi menyiapkan data awal lulusan berupa nomor kontak

4. Prodi menentukan jumlah lulusan yang dijadikan responden.

(7)

6. Tim pelacakan alumni menyiapkan kuesioner

7. Tim pelacakan melaksanakan pelacakan kepada responden yang telah ditentukan.

8. Tim pelacakan alumni menyusun data-data yang sudah diperoleh dan memasukannya ke database di computer.tim pelackan alumni mengumpulkan kuesioner yang telah diisi paling lambat 7 hari setelah kuesioner terisi.

9. Tim pelacakan alumni melakukan kompilasi data-data dan menyusun laporan akhir paling lambat 7 hari setelah semua data masuk.

10. Tim pelacakan alumni melakukan verifikasi laporan meliputi kelengkapan data-data isian kuesioner. Apabila ada perbaikan, tim pelacakan alumni melakukan perbaikan paing lama 5 hari setelah laporan dikembalikan.

(8)

BAB 2

METODE TRACER STUDY

2.1 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan tracer study ini terdiri dari : a. Kajian profil lulusan

b. Persepsi stakeholder terhadap kinerja lulusan

2.2 Tahapan Tracer Study

Proses pelaksanaan tracer study UMMI adalah sebagai berikut: a. Disain

Pada dasarnya rencana pelaksanaan tracer study di UMMI dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan analisa. Tahapan pertama adalah persiapan yang meliputi pengumpulan data kontak (melalui SIAK), kemudian melakukan pemutakhiran data kontak jika ada data lulusan yang berubah dari data sebelumnya. Selanjutnya dilakukan pengembangan kuesioner dengan mengacu pada kuesioner tracer

study DIKTI dan ditambahkan dengan beberapa pertanyaan sesuai dengan kebutuhan

UMMI. Selanjutnya pengembangan website tracer study yang berisi kuesioner online dan informasi lowongan pekerjaan yang terintegrasi dengan website UMMI .

Tahapan kedua pelaksanaan meliputi mengirim undangan, melalui email, sms

broadcast dan menggunakan media social. Setelah undangan disampaikan, PUKAU melakukan monitoring bagi lulusan yang sudah diberi undangan tetapi belum mengisi kuesioner. Dari hasil progress monitoring akan dilakukan pengiriman pengingat baik melalui email atau SMS. Proses ini akan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali. Setelah data lulusan yang menjadi target responden telah dikumpulkan maka survei akan ditutup.

Tahap ketiga adalah analisis data dan pelaporan. Dalam tahapan ini, diawali

dengan menerjemahkan sistem kode yang digunakan dalam kuesioner, entry data dan editing data, analisis data, penyusunan laporan dan sosialisasi hasil. Berikut desain tracer

(9)

b. Subyek

Subyek dalam pelaksanaa tracer study ini adalah lulusan UMMI setelah dua tahun berjalan. Misalkan untuk tracer study tahun 2017 maka lulusan yang di proses adalah lulusan tahun 2015.

c. Metode Pelacakan

Sebelum melakukan proses pelacakan oleh PUKAU, kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data lulusan dari SIAK, kemudian di cross-check dengan data dari masing-masing program studi. Data yang diperoleh sudah dilengkapi dengan alamat email dan nomor kontak masing-masing alumni. Kedua hal tersbut dibutuhkan untuk menghubungi para alumni. Setelah data base lengkap, maka PUKAU UMMI mengirim undangan permohonan pengisian kuesioner kepada para alumni. Setelah proses pengiriman selesai, selanjutnya adalah menghubungi para alumni melalui nomor kontak masing-masing alumni. Langkah ini digunakan dalam rangka meningkatkan target responden apabila data kuesioner yang diperoleh belum sesuai dengan target awal pelaksanaan tracer study UMMI.

d. Instrument

Pelaksanaan kegiatan tracer study di UMMI menggunakan instrument kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam kegiatan tracer study oleh PUKAU UMMI mengacu pada kuesioner DIKTI yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan UMMI. Semua pertanyaan pada kuesioner tracer study memberikan gambaran hasil mengenai alumni UMMI seperti kondisi pekerjaan yang dijalani saat ini, kontribusi perkuliahan terhadap pekerjaan, gambaran pekerjaan ideal, gambaran situasi pekerjaan dan kesesuaian dengan bidang ilmu yang diperoleh. Berikut tabel kuesioner tracer study UMMI

(10)

BAB 3

HASIL DAN ANALISA

Terdapat 2 (dua) jenis kegiatan tracer study yang dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Sukabumi, yaitu :

1. Profil Alumni (Lulusan)

2. Persepsi stakeholder terhadap kinerja lulusan

3.1 Profil Alumni

Kuisioner tracer study diberikan kepada lulusan Universitas Muhammadiyah Sukabumi, adapun hasil dari tracer study ini adalah:

1. Bagian A (Identitas Pribadi)

Lulusan Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang mengisi tracer study ini kebanyakan berasal dari Sukabumi baik dari Kota Sukabumi maupun dari Kabupaten Sukabumi.

Alamat rumah para lulusan kebanyakan di Sukabumi tetapi saat mereka bekerja maka mereka tinggal di daerah tempat mereka bekerja.

2. Bagian B (Riwayat Pendidikan)

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa lulusan yang mengisi kuisioner survey ini terbagi menjadi 7 fakultas yang ada di UMMI. Lulusan yang banyak mengisi formulir tracer

24 4 44 27 34 17 0 Fsaintek Faperta FIAH FE FKIP Keperawatan FH

(11)

study ini berasal dari Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora (FIAH).

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa lulusan yang mengisi kuisioner survey ini terbagi menjadi 20 program studi yang ada di UMMI. Lulusan yang banyak mengisi formulir tracer study ini berasal dari Program Studi Administrasi Publik.

Program studi pilihan lulusan saat pertama kali masuk merupakan pilihan pertama artinya lulusan masuk program studi sesuai dengan keinginannya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase sebesar 98% lulusan memilih program studi tempat mereka menimba ilmu sesuai dengan keinginannya. Sisanya sebesar 2% merupakan pilihan kedua, hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah kelas setiap program studinya.

5 15 4 2 2 25 8 11 0 10 17 7 5 8 0 0 6 8 17 0 Teknik Sipil Kimia MSP Administrasi Bisnis Hubungan Masyarakat Akuntansi PBSI Pendidikan Guru PAUD Pendidikan Matematika Keperawatan 98% 2%0% Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

(12)

Tingkat keaktifan lulusan saat sedang kuliah di UMMI sebesar 91%, hal ini terjadi karena banyaknya pilihan organisasi ataupun UKM yang disediakan oleh UMMI sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mimilih organisasi atau UKM yang sesuai dengna keinginannya. Lulusan yang tidak berminat berorganisasi saat kuliah sebesar 9% dengan alasan lainnya.

Saat menyebarkan tracer study, lulusan UMMI mempunyia keinginan untuk melanjutkan sekolah lagi ke jenjang S2 sebesar 13%, sedangkan sisanya setelah lulus, lulusan UMMI memilih untuk bekerja terlebih dahulu yaitu sebesar 87%

91% 0% 0% 0% 0% 9% Ya Sibuk Tidak Berminat Tidak Sempat Tidak Cocok Lainnya 13% 87% Ya Tidak

(13)

Lulusan ummi yang memilih untuk melanjutkan sekolah lagi ke jenjang yang lebih tinggi (S1/S2) karena untuk keperluan bekerja sebesar 8%, untuk mengisi waktu luang karena masih menganggur sebesar 8%, karena ada kesempatan sebesar 13% sedangkan sisanya sebesar 71% menjawab lainnya.

Lulusan UMMI, saat baru lulus mengharapkan untuk bekerja di Pemerintahan Daerah sebesar 24%, Pemerintahan Pusat sebesar 39%, menjadi pengusaha (berwirausaha) sebesar 5%, bekerja dibidang jasa sebesar 16%, bekerja di manufaktur sebesar 5% dan bekerja di BUMN sebesar 11% dan sisanya sebesar 5% memilih bekerja dibidang lainnya. 8% 8% 0% 13% 0% 0% 71% Mengisi Kekosongan Keperluan Bekerja Ilmu yang dimilik masih kurang

Ada kesempatan Syarat ditempat kerja Kurang yakin hanya dibidang ini saja Lainnya 39% 24% 11% 16% 0% 5% 5% Pemerintahan Pusat Pemerintahan Daerah BUMN

Swasta bidang Jasa Swasta bidang Manufaktur Wiraswasta

(14)

Lulusan UMMI sebesar 94% mengetahui cara /prosedur melamar pekerjaan, sisanya sebesar 6% tidak mengetahui cara untuk melamar pekerjaan.

Para lulusan berharap bahwa pihak UMMI untuk melatih mereka dalam melamar pekerjaan adalah setelah mereka lulus yaitu sebelum dilaksanakannya wisuda sebesar 70%, saat diakhir tahun perkuliahan sebesar 19% dan ditahun ketiga sebesar 6%.

6% 94% Tidak Ya 1% 4% 6% 19% 70%

Sejak pertama kuliah Ditahun kedua Ditahun ketiga

Ditahun akhir perkuliahan Setelah lulus

(15)

Lulusan UMMI, setelah lulus sudah bekerja sebesar 78% dan yang belum bekerja sebesar 22%

3. Bagian C (Riwayat Pekerjaan)

Saat mengisi kuisioner tracer study, lulusan UMMI sudah bekerja di pemerintahan daerah sebesra 36%, BUMN sebesar 0%, di perusahaan swasta bidang jasa sebesar 25%, dibidang manufaktur sebesar 23%, lulusan yang berwirausaha sebesar 4% dan sisanya sebesra 23% bekerja dibidang lainnya.

78% 22% Ya Tidak 0% 36% 0% 25% 12% 4% 23% Pemerintahan Pusat Pemerintahan Daerah BUMN

Swasta bidang Jasa Swasta bidang Manufaktur Wiraswasta

(16)

Lulusan UMMI mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan dari iklan sebesar 7%, melalui internet sebesar 3%, pengumuman dikampus sebesra 18%, adanya koneksi sebesar 24%, mendapatkan info dari kemahasiswaan (PKMA) sebesar 32% dan sisanya sebesar 16% dari lainnya.

Lulusan UMMI yang pekerjaannya sangat sesuai dengan harapan sebesar 76%, sesuai sebesar 14%, kurang seseuai sebesar 5% dan 5% tidak sesuai dengan harapan.

7% 3% 18% 24% 32% 16% Iklan Internet Pengumuman di kampus Koneksi PKMA Lainnya 76% 14% 5% 5% Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai

(17)

Lulusan UMMI sudah sangat puas dengan tempat kerjanya yang sekarang yaitu sebesar 76% dan yang puas sebesar 17%.

Alasan lulusan UMMI bekerja di tempat kerjanya saat ini karena gaji memadai sebasar 60%, sesuai dengan keilmuan sebesar 34%, untuk mendapatkan pengalaman sebesar 1%, mendapatkan keterampilan sebesar 2% sisanya dengan alasan lainnya sebesar 3%.

76% 17% 5% 2% Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas 60% 34% 1% 0% 2% 3% Gaji memadai

Sesuai dengan keilmuan Pengalaman

Mendapatkan Ilmu Keterampilan Lainnya

(18)

Rata-rata take home pays yang didapat oleh lulusan UMMI setiap bulannya yaitu sebesar 41% dibawah Rp. 1.000.000, 51% antara Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 3.000.000, sisanya sebesar 5% antara Rp. 3.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000

Saat ini lulusan UMMI sebesar 91% sudah bekerja sesuai dengan bidang ilmunya, sisanya sebesar 9% masih belum sesuai bidang ilmu.

41% 51% 5% 3% 0% 0% 0% 0% < Rp. 1,000,000 > Rp. 1,000,000 - Rp. 3,000,000 > Rp. 3,000,000 - Rp. 5,000,000 > Rp. 5,000,000 - Rp. 7,500,000 > Rp. 7,500,000 - Rp. 10,000,000 > Rp. 10,000,000 - Rp. 12,500,000 > Rp. 12,500,000 - Rp. 15,000,000 > Rp. 15,000,000 91% 9% Ya Tidak

(19)

Kebutuhan instansi tempat lulusan bekerja saat ini sangat membutuhkan bidang ilmu lulusan sebesar 50%. Membutuhkan sebesar 45%, tidak begitu membutuhkan sebesar 5%.

Lulusan UMMI sebesra 85% tidak pernah bekerja pada instasi lain selain tempat kerjanya yang sekarang dan sisanya sebesar 15% pernah bekerja pada instansi lainnya.

50% 45% 5% 0% Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 15% 85% Ya Tidak

(20)

Lulusan UMMI yang pernah pindah tempat kerja sebesar 31% hanya 1 kali pindah, 44% 2 kali pindah, dan sisanya sebesar 25% pernah pindah sebanyak 3 kali.

3.2 Persepsi Stakeholder mengenai Lulusan

Pertanyaan dalam kuisioner yang diberikan kepada stakeholder (perusahaan) tempat lulusan bekerja terbagi menjadi 7 (tujuh) aspek yang terdiri dari :

a. Integritas (Etika dan Moral)

b. Keahlian Berdasarkan Ilmu (Profesionalisme) c. Bahasa Inggris

d. Penggunaan Teknologi Informasi e. Komunikasi

f. Kerjasama Tim g. Pengembangan Diri

Responden diminta untuk melakukan penilaian terhadap alumni berdasarkan skala linkert dengan nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup) dan 1 (kurang). Kuisioner yang disebar berjumlah 30 lembar kuisioner, yang kembali sebanyak 24 kuisioner dimana sebagian kuisioner terdapat beberapa indikator yang tidak terisi (kosong).

31% 44% 25% 0% 1 Kali 2 Kali 3 Kali

(21)

1. Integritas

Grafik diatas menunjukkan persepsi pengguna lulusan Unversitas Muhammadiyah Sukabumi terkait dengan integritas alumni yaitu yang berhubungan dengan etika dan moral lulusan UMMI. Dari grafik tersebut dapat dilihat secara umum hampir 51,42% pengguna (stakeholder) menilai bahwa lulusan UMMI mempunyai nilai integritas yang baik, 38,76% menilai integritas lulusan UMMI sudah sangat baik sisanya sebesar 9,88% menilai lulusan UMMI mempunyai integritas yang cukup.

2. Keahlian Berdasarkan Ilmu

Grafik diatas menunjukkan persepsi pengguna lulusan Unversitas Muhammadiyah Sukabumi terkait dengan keahlian berdasarkan ilmu yang dimiliki oleh lulusan UMMI atau tingkat profesionalisme dalam bekerja. Dari grafik tersebut dapat dilihat secara umum hampir 35,41% pengguna (stakeholder) menilai bahwa lulusan UMMI mempunyai

0 10 20 30 40 50 60

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

38.76 51.42 9.88 0 Integritas 0 10 20 30 40 50 60

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

35.41

53.87

9.11

2.07

(22)

tingkat profesionalisme yang sangat baik, 53,87% menilai keahlian yang dimiliki lulusan UMMI sudah baik, 9,11% stakeholder menilai lulusan UMMI mempunyai keahlian yang cukup dan 2,07% menilai bahwa keahlian yang dimiliki oleh lulusan UMMI sangat kurang.

3. Bahasa Inggris

Dalam penggunaan bahasa asing khususnya bahasa inggris, para pengguna lulusan (stakeholder) menilai bahwa 14,75% lulusan UMMI dalam berbahasa inggris sudah sangat baik, 50,08% penggunaan bahasa inggrisnya sudah baik, 25,73% pengguna menganggap penguasaan bahasa inggris lulusan UMMI sudah cukup dan sisanya sebesar 10,04% menilai bahwa penguasaan bahasa asing (bahasa inggris) lulusan UMMI masih kurang.

4. Penggunaan Teknologi Informasi

0 10 20 30 40 50 60

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

14.75 50.08 25.73 10.04 Bahasa Inggris 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

37.54

33.09

14.98 14.52

(23)

Dalam penggunaan Teknologi Informasi, para pengguna lulusan (stakeholder) menilai bahwa 37,54% lulusan UMMI sudah sangat baik dalam menggunakan teknologi infomasi, 33,09% menilai sudah baik, 14,98% pengguna menganggap penguasaan teknologi informasi lulusan UMMI sudah cukup dan sisanya sebesar 14,52% menilai bahwa penguasaan teknologi informasi untuk lulusan UMMI masih kurang.

5. Komunikasi

Grafik diatas menunjukkan persepsi pengguna lulusan Unversitas Muhammadiyah Sukabumi terkait dengan komunikasi lulusan UMMI. Dari grafik tersebut dapat dilihat secara umum hampir 39,51% pengguna (stakeholder) menilai bahwa lulusan UMMI mempunyai nilai komunikasi yang sangat baik, 50,08% menilai cara komunikasi lulusan UMMI sudah baik sisanya sebesar 11,08% menilai cara berkomunikasi lulusan UMMI sudah cukup. 0 10 20 30 40 50 60

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

39.51

50.08

11.08

0

(24)

6. Kerjasama Tim

Dalam kerjasama tim, para pengguna lulusan (stakeholder) menilai bahwa 42,32% lulusan UMMI sudah dapat bekerjasama dengan sangat baik, 48,06% menilai kerjasama tim yang ditunjukkan oleh para lulusan sudah baik, 8,47% pengguna menganggap kerjasama tim para lulusan UMMI yang bekerja di perusahaan mereka sudah cukup, dan 2,01% pengguna menganggap kerjasama tim para lulusan UMMI kurang baik.

7. Pengembangan Diri

Dalam pengembangan diri, para pengguna lulusan (stakeholder) menilai bahwa 28,54% lulusan UMMI sudah sangat baik dalam pengembangan diri, 54,87% menilai sudah baik, 9,57% pengguna menganggap pengembangan diri lulusan UMMI sudah cukup dan sisanya sebesar 7,41% menilai bahwa pengembangan diri untuk lulusan UMMI masih kurang.

0 10 20 30 40 50

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

42.32 48.06 8.47 2.01 Kerjasama Tim 0 10 20 30 40 50 60

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

28.54

54.87

9.57 7.41

(25)

8. Persepsi Stakeholder Secara Umum Terhadap Lulusan UMMI

Secara umum, para pengguna lulusan (stakeholder) menganggap bahwa kualitas lulusan Universitas Muhammadiyah Sukabumi 35,02% sudah baik, 50,33% sudah sangat baik, 12,65% sudah cukup dan sebesar 2% para pengguna lulusan menganggap lulusan UMMI masih kurang. 0 10 20 30 40 50 60

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

35.02

50.33

12.65

(26)

BAB 4

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sebagian besar lulusan dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi mampu memenuhi kebutuhan stakeholders.

2. Ada beberapa lulusan yang masih belum memenuhi kebutuhan stakeholder.

4.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, maka direkomendasikan beberapa saran perbaikan terkait dengan kualitas lulusan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) untuk kedepannya. Rekomendasi yang diberikan untuk setiap indikator adalah sebagai berikut :

1. Mempertahankan pembinaan softskill bagi mahasiswa, pembiasaan kultum sebelum perkuliahan dimulai, pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan terhadap calon lulusan berupa pembinaan Al-Islam dan Kemuhamadiyahan intensif setiap minggu dan dijadikan syarat kelulusan.

2. Meningkatkan proses pembelajaran dengan program magang, pelatihan-pelatihan dan melakukan uji kompetensi bagi mahasiswa.

3. Menambahkan syarat standar TOEFL saat sidang skripsi dan diadakannya English day. 4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan teknologi informasi,

Meningkatkan intensitas penggunaan IT.

5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi mahasiswa dengan melalui pelatihan public speaking dalam kegiatan kemahasiswaan dan meningkatkan kegiatan presentasi dan diskusi dalam kegiatan pembelajaran.

6. Meningkatkan pembinaan yang berkaitan dengan kerjasama tim.

Gambar

Grafik  diatas  menunjukkan  persepsi  pengguna  lulusan  Unversitas  Muhammadiyah  Sukabumi  terkait  dengan  integritas  alumni  yaitu  yang  berhubungan  dengan  etika  dan  moral  lulusan  UMMI
Grafik  diatas  menunjukkan  persepsi  pengguna  lulusan  Unversitas  Muhammadiyah  Sukabumi  terkait  dengan  komunikasi  lulusan  UMMI

Referensi

Dokumen terkait