• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Resiko Perilaku Kekerasan.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. Resiko Perilaku Kekerasan.doc"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PA

PADA KLIEN DENGAN RESIKO DA KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASANPERILAKU KEKERASAN

Disusun oleh: Disusun oleh:

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES NGUDI WALUYO STIKES NGUDI WALUYO

TA 20! TA 20!

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

(2)

A" De#inisi

Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (Fitria, 2009).

Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang dituukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut (Purba dkk, 200!).

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain ("oseph, 200#).

$" E%iolo&i

$. Faktor Predisposisi

%da beberapa faktor yang mempengaruhi teradinya perilaku kekerasan menurut teori  biologik, teori psikologi, dan teori sosiokultural yang dielaskan oleh (Purba dkk,

200!) adalah & a. 'eori iologik 

'eori biologik terdiri dari beberapa pandangan yang berpengaruh terhadap  perilaku &

a) eurobiologik 

%da * area pada otak yang berpengaruh terhadap proses impuls agresif& sistem limbik, lobus frontal dan hypothalamus. eurotransmitter uga mempunyai  peranan dalam memfasilitasi atau menghambat proses impuls agresif. +istem limbik merupakan sistem informasi, ekspresi, perilaku, dan memori. %pabila ada gangguan pada sistem ini maka akan meningkatkan atau menurunkan  potensial perilaku kekerasan. %danya gangguan pada lobus frontal maka individu tidak mampu membuat keputusan, kerusakan pada penilaian, perilaku tidak sesuai, dan agresif. eragam komponen dari sistem neurologis mempunyai implikasi memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. +istem limbik terlambat dalam menstimulasi timbulnya perilaku agresif. Pusat otak  atas secara konstan berinteraksi dengan pusat agresif.

 b) iokimia

erbagai neurotransmiter (epinephrine, norepinefrine, dopamine, asetikolin, dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat impuls

(3)

agresif. 'eori ini sangat konsisten dengan fight atau flight yang dikenalkan oleh +elye dalam teorinya tentang respons terhadap stress.

c) enetik 

Penelitian membuktikan adanya hubungan langsung antara perilaku agresif  dengan genetik karyotype -"".

d) angguan tak 

+indroma otak organik terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku agresif  dan tindak kekerasan. 'umor otak, khususnya yang menyerang sistem limbik  dan lobus temporal/ trauma otak, yang menimbulkan perubahan serebral/ dan  penyakit seperti ensefalitis, dan epilepsy, khususnya lobus temporal, terbukti  berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan.

 b. 'eori Psikologik  a) Psikoanalitik 

'eori ini menelaskan tidak terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri rendah. %gresi dan tindak kekerasan memberikan kekuatan dan prestise yang dapat meningkatkan citra diri dan memberikan arti dalam kehidupannya. Perilaku agresif dan perilaku kekerasan merupakan  pengungkapan secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya

harga diri.  b) Pembelaaran

%nak belaar melalui perilaku meniru dari contoh peran mereka, biasanya orang tua mereka sendiri. ontoh peran tersebut ditiru karena dipersepsikan sebagai prestise atau berpengaruh, atau ika perilaku tersebut diikuti dengan  puian yang positif. %nak memiliki persepsi ideal tentang orang tua mereka selama tahap perkembangan a1al. amun, dengan perkembangan yang dialaminya, mereka mulai meniru pola perilaku guru, teman, dan orang lain. ndividu yang dianiaya ketika masih kanak3kanak atau mempunyai orang tua yang mendisiplinkan anak mereka dengan hukuman fisik akan cenderung untuk berperilaku kekerasan setelah de1asa.

c. 'eori +osiokultural

Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor budaya dan struktur sosial terhadap perilaku agresif. %da kelompok sosial yang secara umum menerima  perilaku kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan masalahnya. 4asyarakat  uga berpengaruh pada perilaku tindak kekerasan, apabila individu menyadari

(4)

 bah1a kebutuhan dan keinginan mereka tidak dapat terpenuhi secara konstruktif. Penduduk yang ramai 5padat dan lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk   perilaku kekerasan. %danya keterbatasan sosial dapat menimbulkan kekerasan

dalam hidup individu.

2. Faktor Presipitasi

Faktor3faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali berkaitan dengan ("osep, 2009) &

a. 6kspresi diri, ingin menunukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal dan sebagainya.

 b. 6kspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi. c. 7esulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta tidak 

membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.

d. 7etidaksiapan seorang ibu dalam mera1at anaknya dan ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang de1asa.

e. %danya ri1ayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa frustasi.

f. 7ematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekeraan, perubahan tahap

'" M(ni#es%(si Klini) 

'anda dan geala perilaku kekerasan adalah sebagai berikut ("oseph, 2009)& $. Fisik  

a. 4uka merah dan tegang

 b. 4ata melotot5 pandangan taam c. 'angan mengepal

d. 8ahang mengatup e. Postur tubuh kaku f. alan mondar3mandir  2. :erbal

a. icara kasar 

 b. +uara tinggi, membentak atau berteriak  c. 4engancam secara verbal atau fisik  d. 4engumpat dengan kata3kata kotor  e. +uara keras

(5)

*. Perilaku

a. 4elempar atau memukul benda5orang lain  b. 4enyerang orang lain

c. 4elukai diri sendiri5orang lain d. 4erusak lingkungan

e. 4engamuk5agresif  ;. 6mosi

'idak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan engkel, tidak   berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut.

<. ntelektual

4endominasi, cere1et, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme. =. +piritual

4erasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.

#. +osial

4enarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, eekan, sindiran. !. Perhatian

olos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.

D" P(%h*(+

+tress, cemas, marah merupakan bagian kehidupan sehari3hari yang harus dihadapi oleh setiap individu. +tress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan  perasaan tidak menyenangkan dan terancam. 7ecemasan dapat menimbulkan kemarahan.

erikut ini digambarkan proses kemarahan (7eliat, 2002) &

8espon terhadap marah dapat diungkapkan melalui * cara yaitu & 4engungkapkan secara verbal, menekan, dan menantang. >ari ketiga cara ini cara yang pertama adalah konstruktif sedang dua cara yang lain adalah destruktif.

>engan melarikan diri atau menantang akan menimbulkan rasa bermusuhan, dan  bila cara ini dipakai terus menerus, maka kemarahan dapat diekspresikan pada diri sendiri dan lingkungan dan akan tampak sebagai depresi dan psikomatik atau agresif dan ngamuk.

(6)

Pohon masalah perilaku kekerasan sumber& Fitria (2009)

Perilaku kekerasan P+& halusinasi

regimen terapeutik interaktif ?arga diri rendah kronis isolasi sosial& menarik diri

7oping keluarga tidak efektif erduka disfungsional

E" Pen(%(l()s(n((n

"ang diberikan pada klien yang mengalami gangguan i1a mengamuk ada 2 yaitu & $. 4edis

a. o@inan, yaitu sebagai pengontrol prilaku psikososia.

 b. ?alloperidol, yaitu mengontrol psikosis dan prilaku merusak diri.

c. 'hriheAiphenidil, yaitu mengontro perilaku merusak diri dan menenangkan hiperaktivitas.

d. 6' (6lektro onvulsive 'herapy), yaitu menenangkan klien bila mengarah pada keadaan amuk.

2. Penatalaksanaan kepera1atan a. Psikoterapeutik 

 b. Bingkungan terapieutik 

c. 7egiatan hidup sehari3hari (%>B) d. Pendidikan kesehatan

," Pen&)(-i(n D(%( ,o)us $. 4asalah kepera1atan &

a. 8esiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan  b. Perilaku kekerasan

(7)

c. angguan ?arga >iri & ?arga >iri 8endah

$. >ata yang perlu dikai pada masalah kepera1atan perilaku kekerasan a. 8esiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

>ata +ubyektif &

a) 7lien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

 b) 7lien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya ika sedang kesal atau marah.

c) 8i1ayat perilaku kekerasan atau gangguan i1a lainnya. >ata bektif &

a) 4ata merah, 1aah agak merah.

 b) ada suara tinggi dan keras, bicara menguasai& berteriak, menerit, memukul diri sendiri5orang lain.

c) 6kspresi marah saat membicarakan orang, pandangan taam. d) 4erusak dan melempar barang3barang.

 b. Perilaku kekerasan 5 amuk  >ata +ubyektif &

a) 7lien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

 b) 7lien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya ika sedang kesal atau marah.

c) 8i1ayat perilaku kekerasan atau gangguan i1a lainnya. >ata byektif 

a) 4ata merah, 1aah agak merah.

 b) ada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.

c) 6kspresi marah saat membicarakan orang, pandangan taam. d) 4erusak dan melempar barang3barang.

c. angguan harga diri & harga diri rendah >ata subyektif &

a) 7lien mengatakan& saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa3apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

(8)

 b) >ata obyektif&

c) 7lien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif  tindakan, ingin mencederai diri 5 ingin mengakhiri hidup.

G" Di(&nos( Ke.e/(*(%(n

%dapun kemungkinan diagnosa kepera1atan pada klien marah dengan masalah utama  perilaku kekerasan adalah sebagai berikut (arpenito, 2000) &

$. Perilaku kekerasan

2. angguan konsep diri & harga diri rendah

H" Ren(n( Tin1()(n >A $ & perilaku kekerasan

'uuanCmum & 7lien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan. 'uuan 7husus &

a. 7lien dapat membina hubungan saling percaya. 'indakan &

$. ina hubungan saling percaya & salam terapeutik, empati, sebut nama pera1at dan  elaskan tuuan interaksi.

2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai. *. icara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.  b. 7lien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

'indakan&

$. eri kesempatan mengungkapkan perasaan.

2. antu klien mengungkapkan perasaan engkel 5 kesal.

*. >engarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap tenang.

c. 7lien dapat mengidentifikasi tanda3tanda perilaku kekerasan. 'indakan &

$. %nurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat engkel5kesal. 2. bservasi tanda perilaku kekerasan.

*. +impulkan bersama klien tanda3tanda engkel 5 kesal yang dialami klien. d. 7lien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.

(9)

$. %nurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.

2. antu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan 3. 'anyakan Dapakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesaiED

e. 7lien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan. 'indakan &

$. icarakan akibat5kerugian dari cara yang dilakukan.

2. ersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan *. 'anyakan apakah ingin mempelaari cara baru yang sehat.

f. 7lien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan. 'indakan &

$. eri puian ika mengetahui cara lain yang sehat.

2. >iskusikan cara lain yang sehat.+ecara fisik & tarik nafas dalam ika sedang kesal,berolah raga, memukul bantal 5 kasur.

*. +ecara verbal & katakan bah1a anda sedang marah atau kesal 5 tersinggung

;. +ecara spiritual & berdoa, sembahyang, memohon kepada 'uhan untuk diberi kesabaran.

g. 7lien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan. 'indakan &

$. antu memilih cara yang paling tepat.

2. antu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih. *. antu mensimulasikan cara yang telah dipilih.

;. eri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi. <. %nurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat engkel 5 marah. h. 7lien mendapat dukungan dari keluarga.

'indakan &

$. eri pendidikan kesehatan tentang cara mera1at klien melalui pertemuan keluarga.

2. eri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

i. 7lien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program). 'indakan&

(10)

$. >iskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek  samping).

2. antu klien mengunakan obat dengan prinsip < benar (nama klien, obat, dosis, cara dan 1aktu).

*. %nurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.

>A 2 & gangguan konsep diri& harga diri rendah 'uuan Cmum & 7lien tidak melakukan kekerasan 'uuan 7husus &

a. 7lien dapat membina hubungan saling percaya. 'indakan &

$. ina hubungan saling percaya & salam terapeutik, empati, sebut nama pera1at dan  elaskan tuuan interaksi.

2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai. 3. icara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.

 b. 7lien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. 'indakan &

$. >iskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 2. ?indari penilaian negatif detiap pertemuan klien

*. Ctamakan pemberian puian yang realitas

c. 7lien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri sendiri dan keluarga

'indakan &

$. >iskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

2. >iskusikan pula kemampuan yang dapat dilanutkan setelah pulang ke rumah d. 7lien dapat merencanakan kegiatan yang bermanfaat sesuai kemampuan yang

dimiliki 'indakan &

$. 8encanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan.

2. eri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang klien lakukan *. 'ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

(11)

e. 7lien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan 'indakan &

$. eri klien kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan 2. eri puian atas keberhasilan klien

*. >iskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah f. 7lien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

'indakan &

$. eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara mera1at klien 2. antu keluarga memberi dukungan selama klien dira1at

*. antu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah ;. eri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

A" PROSES KEPERAWATAN $. 7ondisi klien

7lien tenang, kooperatif, klien mampu mena1ab semua pertanyaan yang diaukan. 2. >iagnosa 7epera1atan

8isiko perilaku kekerasan *. 'uuan 7husu

(12)

a. Pasien dapat mengidentifikasi P7  b. >apat mengidentifikasi tanda3tanda P7 

c. Pasien dapat menyebutkan enis P7 yang pernah dilakukannya d. Pasien dapat menyebautkan akibat dari P7 yang dilakukannya e. Pasien dapat menyebutka cara mencegah 5 mengendalikan P7nya ;. 'indakan 7epera1atan

SP  & 4embina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah, tanda dan geala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibat dan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama (latihan nafas dalam). rientasi &

“Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Mudrikah. Saya perawat yang dinas diruangan cempaka 1 ini, saya dinas diruangan ini selama 2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 1 siang, jadi selama2 minggu ini saya yang  merawat ibu. Nama ibu siapa !an senang nya dipanggil apa"“ #agaimana  perasaan ibu $ saat ini" masih ada perasaan kesal atau marah %pa yang terjadi

dirumah && “ #aiklah sekarang kita akan berbincang'bincang tentang perasaan marah ibu,"“ #erapa lama ibu mau kita berbincang'bincang  bagaimana kalau 2( menit“ #agaimana kalau kita berbincang'bincang diruang tamu"

7era &

“ apa yang menyebabkan ibu $ marah %pakah sebelumnya ibu $ pernah marah )erus penyebabnya apa Samakah dengan yang sekarang *ada saat   penyebab marah itu ada, seperti rumah yang berantakan, makanan yang tidak  tersedia, air tak tersedia + misalnya ini penyebab marah klien, apa yang ibu $ rasakan“ %pakah ibu $ merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar'debar, mata mel-t-t, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal"“ apa yang ibu lakukan  selanjutnya"“ %pakah dengan ibu $ marah'marah, keadaan jadi lebih baik“  Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah'marah“maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian" ada beberapa cara isik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar satu cara dulu, “ begini bu, kalau tanda' marah itu sudah ibu rasakan ibu berdiri lalu tarik  naas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan secara perlahan'lahan dari mulut   seperti mengeluarkan kemarahan, c-ba lagi bu dan lakukan sebanyak / kali. #agus

(13)

 sekali ibu $ sudah dapat melakukan nya.“ nah sebaiknya latihan ini ibu $ lakukan  secara rutin, sehingga bila sewaktu'waktu rasa marah itu muncul ibu $ sudah

terbiasa melakukannya".

'erminasi &

“ #agaimana perasaan ibu $ setelah berbincang'bincang tentang kemarahan ibu " 0-ba ibu $ sebutkan penyebab ibu marah dan yang ibu rasakan dan apa  yang ibu lakukan serta akibatnya. Sekarang kita buat jadwal latihan nya ya bu,

berapa kali sehari ibu mau latihan naas dalam "“baik bagaimana kalau bes-k kita latihan cara lain untuk mencegah dan mengendalikan marah ibu $." tempatnya disini saja ya #u"Selamat *agi."

SP 2 & 4embantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik  ke dua (evaluasi latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik ke dua & pukul kasur dan bantal), menyusun ad1al kegiatan harian cara ke dua.

rientasi &

“ Selamat pagi bu, sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang saya datang lagi. “#agaimana perasaan ibu saat ini, adakah hal yang menyebabkan ibu marah"“#aik, sekarang kita akan belajar cara mengendalikan perasaan marah dengan kegiatan isik untuk cara yang kedua."“ mau berapa lama #agaimana kalau 2( menit"“ !imana kita bicara

7era &

“ alau ada yang menyebabkan ibu marah dan muncul perasaan kesal, selain naas dalam ibu dapat memukul kasur dan bantal."“ Sekarang mari kita latihan memukul bantal dan kasur mari ke kamar ibu adi kalau nanti ibu kesal atau marah, ibu langsung kekamar dan lampiaskan marah ibu tersebut dengan memukul  bantal dan kasur.Nah c-ba ibu lakukan memukul bantal dan kasur, ya bagus sekali ibu melakukannya3"“ Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada  perasaan marah, kemudian jangan lupa merapikan tempat tidur 4a3"

'erminasi &

“ #agaimana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah tadi"“ 0-ba ibu sebutkan ada berapa cara yang telah kita latih #agus3"“ Mari kita

(14)

masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari'hari ibu. *ukul berapa ibu mau mempraktikkan memukul kasur5bantal #agai mana kalau setiap bangun tidur #aik   jadi jam / pagi dan jam 6 s-re, lalu kalau ada keinginan marah sewaktu'waktu  gunakan kedua cara tadi ya #u.“ sekarang ibu istirahat, 2 jam lagi kita ketemu ya  #u, kita akan belajar mengendalikan marah dengan belajar bicara yang baik.

Sampai umpa

SP  & 4embantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara sosial5verbal (evaluasi ad1al harian tentang dua cara fisik mengendalikan perilaku kekerasan, latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal ( menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik), susun ad1al latihan mengungkapkan marah secara verbal)

rientasi &

“Selamat siang bu, sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu sekarang kita ketemu lagi". “#agaimana bu, sudah dilakukan tarik naas dalam dan pukul kasur  bantal %pa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur"“0-ba saya lihat jadual kegiatan hariannya. “#agus, Nah kalau tarik naas dalamnya dilakukan  sendiri tulis M, artinya mandiri kalau diingatkan suster baru dilakukan ditulis #, artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis ), artinya belum bisa melakukan. “#agaiman kalau kita sekarang latihan cara bicara untuk mencegah marah"“!imana enaknya kita berbincang'bincang #agaimana kalau ditempat   yang sama"“#erapa lama ibu mau kita berbincang'bincang #agaiman kalau 1/

menit"

7era &

“Sekarang kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah marah. alau marah sudah disalurkan melalui tarik naas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan  sudah lega, maka kita perlu bicara dengan -rang yang membuat kita marah. %da

tiga caranya bu  1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan suara yang rendah  serta tidak menggunakan kata'kata kasar. emarin ibu mengatakan penyebab

marahnya karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan, 0-ba ibu minta  sediakan makan dengan baik" bu, t-l-ng sediakan makan dan bereskan rumah"  Nanti biasakan dic-ba disini untuk meminta baju, minta -bat dan lain'lain. 0-ba ibu

(15)

 praktekkan . #agus bu. “2. Men-lak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin melakukannya, katakan 8maa saya tidak bisa melakukannya karena  sedang ada kerjaan&. 0-ba ibu praktekkan . #agus bu."6. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan -rang lain yang membuat kesal ibu dapat  mengatakan&Saya jadi ingin marah karena perkataan mu itu&. 0-ba praktekkan.  #agus."

'erminasi &

“#agaimana perasaan ibu setelah bercakap'cakap tentang cara meng-ntr-l  marah dengan bicara yang baik& “0-ba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik   yang telah kita pelajari."“#agus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal.  #erapa kali sehari ibu mau latihan bicara yang baik bisa kita buat jadwalnya" “0-ba masukkan dalam jadwal latihan sehari'hari, misalnya meminta -bat, makanan dll. #agus nanti dic-ba ya bu3" “ #agaimana kalau bes-k kita ketemu lagi". “ bes-k kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah ibu  yaitu dengan cara ibadah, ibu setuju Mau dimana bu !isini lagi #aik sampai

nanti ya

SP 3 & antu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual (diskusikan hasil latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik dan sosial5verbal, latihan beribadah dan berdoa, buat ad1al latihan ibadah5 berdoa

 rientasi &

“Selamat pagi bu, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang saya datang lagi" “#agaiman bu, latihan apa yang sudah dilakukan %pa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur #agus sekali, bagaiman rasa marahnya"“#agaimana kalau sekarang kita selatihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan ibadah"“!imana enaknya kita berbincang'bincang  #agaiman kalu ditempat biasa" “#erapa lama ibu mau kita berbincang'bincang  #agaimana kalau 1/ menit"

7era &

“0-ba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan3 #agus, yang mana  yang mau di c-ba" “Nah, kalau ibu sedang marah c-ba langsung duduk dan

(16)

rileks. ika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sh-lat".“9bu bisa melakukan  sh-lat secara teratur untuk meredakan kemarahan." “0-ba ibu sebutkan sh-lat /

waktu #agus, mau c-ba yang mana 0-ba sebutkan caranya"

'erminasi &

“#agaimana perasaan ibu setelah kita bercakap'cakap tentang cara yang ketiga ini"“ adi sudah berapa cara meng-ntr-l marah yang kita pelajari #agus" “Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan ibu. Mau berapa kali ibu  sh-lat. #aik kita masukkan sh-lat ::.dan ::+sesuai kesebuatan pasien." “0-ba ibu sebutkan lagi cara ibadah yang dapat ibu lakukan bila ibu sedang  marah"“Setelah ini c-ba ibu lakukan sh-lat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi" “ 2 jam lagi kita ketemu ya bu,nanti kita bicarakan cara keempat meng-ntr-l rasa marah, yaitu dengan patuh minum -bat3 “ “Nanti kita akan membicarakan cara  penggunaan -bat yang benar untuk meng-ntr-l rasa marah ibu, setuju bu

SP ! & 4embantu klien latihan mengendalikan P7 dengan obat ( bantu pasien minum obat secara teratur dengan prinsip < benar ( benar pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar 1aktu dan benar dosis obat) disertai penelasan guna minum obat dan akibat berhenti minum obat, susun ad1al minum obat secara teratur)

rientasi &

“Selamat siang bu, sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu, sekarang kita ketemu lagi" “#agaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik naas dalam, pukul  kasur bantal, bicara yang baik serta sh-lat %pa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur 0-ba kita lihat kegiatannya".“#agaimana kalau sekarang  kita bicara dan latihan tentang cara minum -bat yang benar untuk meng-ntr-l rasa marah"“!imana enaknya kita berbincang'bincang #agaimana kalau ditempat  tadi. “#erapa lama ibu mau kita berbincang'bincang #agaimana kalau 1/ menit"

7era &

G 9bu sudah dapat -bat dari d-kter"“#erapa macam -bat yang ibu minum warnanya apa saja #agus, jam berapa ibu minum#agus"“;batnya ada 6 macam bu, yang warnanya -ranye namanya 0*< gunanya agar pikiran tenang, yang putih namanya )H* agar rileks dan tidak tegang, dan yang merah jambu ini namanya

(17)

 H=* rasa marah berkurang. Semuanya ini harus ibu minum 6> sehari jam 7 pagi,  jam 1 siang, dan jam 7 malam"“#ila nanti setelah minum -bat mulut ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bias mengisap'isap es batu".“#ila terasa berkunang'kunang, ibu sebaiknya istirahat dan jangan berakti?itas dulu". “Nanti dirumah sebelum minum -bat ini ibu lihat dulu label di k-tak -bat apakah benar nama ibu tertulis disitu, berapa d-sis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum, baca juga apakah nama -batnya sudah benar !isini minta -batnya  pada suster kemudian cek lagi apakah benar -batnya". “angan penah menghentikan minum -bat sebelum berk-nsultasi dengan d-kter ya bu, karena dapat terjadi kekambuhan.". “ Sekarang kita masukkan waktu minum -bat kedalam jadwal ya bu".

'erminasi &

“#agaimana perasaan ibu setelah kita bercakap'cakap tentang cara kita minum -bat yang benar"“0-ba ibu sebutkan lagi jenis jenis -bat yang ibu minum3  #agaiman cara minum -bat yang benar"“Nah, sudah berapa cara meng-ntr-l   perasaan marah yang kita pelajari Sekarang kita tambahkan jadual kegiatannya

dengan minum -bat. angan lupa laksanakan semua dengan teratur ya".“#aik, bes-k kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana ibu melaksanakan kegiatan dan  sejauh mana dapat mencegah rasa marah. Selamat siang bu, sampai jumpa."

(18)

DA,TAR PUSTAKA

arpenito, Bynda uall, 2000. #uku saku !iagn-sa eperawatan, (%lih ahasa) 4onica 6ster. 6disi !. akarta & 6

7eliat udi %nna. 2002. %suhan 7epera1atan Perilaku 7ek erasan. F7. C & akarta.

 ita Fitria. 2009.  *rinsip !asar dan %plikasi *enulisan =ap-ran *endahuluan dan Strategi  *elaksanaan )indakan eperawatan untuk 7 !iagn-sis eperawatan iwa #erat . akarta&

+alemba 4edika.

Purba, dkk. (200!).  %suhan eperawatan pada lien dengan Masalah *sik-s-sial dan @angguan iwa. 4edan& C+C Press

"osep, yus. 2009. 7epera1atan i1a. cetakan kedua (edisi revisi). andung& P' 8efrika %ditama

Referensi

Dokumen terkait

Data mahasiswa yang telah lulus seleksi dari jurusan direkapitulasi sesuai dengan format yang selama ini dipergunakan dan diserahkan ke Pembantu Direktur III dalam bentuk

Hal ini dikarenakan pola panenan alam yang terjadi adalah dengan cara menebang keseluruhan tegakan hanya untuk mengambil gubal gaharunya, sedangkan laju pertumbuhan untuk

Deskripsi variabel penelitian observasi awal (n = 51).

Puji suyukur yang tak terhingga kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran snowball throwing berbantuan CD pembelajaran terhadap kemampuan daya nalar siswa kelas

Disajikan paparan sumber pembelajaran, guru mampu menganalisis penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan matapelajaran Antropologi untukV.

Masa telah berubah dan sudah saatnya kerja nyata dengan pencitraan itu dipisahkan, dalam tanda arti bila selama ini kita terpaku pada status