• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Penulisan huruf dan unsur serapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Penulisan huruf dan unsur serapan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENULISAN HURUF DAN KATA SERAPAN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bahasa Indonesia

Nama Kelompok : 1. Ahmad Rizal (01) 2. Angga Arfi P. (02) 3. Arif Budiamawan (03) 4. Aurum Dewiyanti (04) 5. Cerin Genias (05) 6. Clianta Adine (06) 7. Dedy Ernanto S. (07) 8. Fahdani Zulfi F. (08)

POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013/2014

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Ejaan Yang Disempurnakan” ini membahas mengenai seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan huruf, kata dan tanda baca sebagai sarananya.

Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.

Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

(3)

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakatdituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspekkehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, denganpenyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakanmedia tersebut secara baik dan benar.

Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etikaberbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesiayang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketatabahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasasecara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di pahamisecara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapatdigunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesiadapat digunakan secara baik dan benar.

1.2. Tujuan

Tujuan menyusun makalah ini yaitu : 1. Memahami Penulisan huruf sesuai EYD 2. Memahami Unsur Kata Serapan

(4)

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Penulisan Huruf

2.1.1. Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital

Dalam Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan terdapat tiga belas penuisan huruf kapital. Berikut ini disajikan beberapa hal yang masih perlu diperhatikan :

a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam menuliskan ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci termasuk kata ganti untuk Tuhan Misalnya : Allah Yang Mahakuasa Bimbinglah hamba-Mu Quran Injil

atas rahmat-Mu (bukan atas rahmatMu) dengan kuasa-Nya (bukan dengan kuasaNya) dengan izin_ku (bukan dengan izinKu)

Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama untuk menuliskan kata-kata, seperti imam, makmum, doa, puasa, dan misa.

Misalnya :

Saya akan mengikuti misa di gereja itu.

Ia diangkat menjadi imam mesjid di kampungnya.

b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang

Misalnya :

Haji Agus Salim Imam Hanafi Sultan Hasanuddin Nabi Ibrahim

(5)

Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

 Benar

Ayahnya menunaikan ibadah haji.

Sebagai seorang sultan, ia tidak bertindak sewenang-wenang.  Salah

Ayahnya menunaikan ibadah Haji.

Sebagai seorang Sultan, tidak bertindak sewenang-wenang.

c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya :

Gubernur Asnawi Mangku Alam Letnan Kolonel Saladin

Presiden Carazon Aquino Gubernur Irian Jaya

Rektor Universitas Indonesia

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya :

Sebagai seorang gubernur yang baru, ia berkelilinag di daerahnya untuk berkenalan dengan masyarakat yang dipimpinnya.

(bukan : Sebagai seorang Gubernur yang baru, ia berkelilinag di daerahnya untuk berkenalan dengan masyarakat yang dipimpinnya.)

Hari Senin yang lalu Lenan Kolonel Saladin dilantik menjadi kolonel. (bukan : Hari Senin yang lalu Lenan Kolonel Saladin dilantik menjadi Kolonel.)

d) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa Misalnya :

bangsa Indonesia suku Sunda bahasa Inggris

(6)

Perhatikan pelulisan yang berikut :

mengindonesiakan kata-kata asing keinggris-inggrisan

kebelanda-belandaan

Perlu kita ingat bahwa yang dituliskan dengan huruf kapital hanya nama bangsa; nama suku, dan nama bahasa, sedangkan kata bangsa, suku, dan bahasaditulis dengan huruf kecil.

Misalnya :  Benar bangsa Indonesia suku Melayu bahasa Spanyol  Salah Bangsa Indonesia Suku Melayu Bahasa Spanyol

e) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah

Misalnya :  Benar

tahun Masehi

bulan Agustus hari Natal Perang Candu hari Natal Proklamasi Kemerdekaan  Salah Tahun Masehi Bulan Agustus Hari Natal

(7)

perang Candu

proklamasi kemerdekaan

f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.  Benar Teluk Jakarta Bukit Barisan Danau Toba Selat Karimata Sungai Mahakam Asia Tenggara  Salah teluk Jakarta bukit Barisan danau Toba sungai Mahakam selat Karimata Asia tenggara

Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut. Berlayar sampai ke teluk.

Jangan mandi di danau yang kotor.

Mereka menyeberangi selat yang dangkal.

g) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.

Misalnya :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Undang-undang Dasar 1945 Perhatikan penulisan berikut :  Benar

(8)

Menurut undang-undang, perbuatan itu dapat dijatuhi hukuman setinggi-tingginya lima tahun.

 Salah

Dia menjadi pegawai di salah sebuah Departemen.

Menurut Undang-Undang, perbuatan itu dapat dijatuhi hukuman setinggi-tingginya lima tahun.

h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Misalnya :

Kapan Bapak berangkat ? Apakah itu, Bu?

Surat Saudara sudah saya terima. Saya akan disuntik, Dok?

Di mana rumah Bu Katarina?

Perhatikan penulisan yang berikut :

 Benar

Kita harus menghormati ayah dan ibu kita. Semua adik dan kakak saya akan berkeluarga. Kami sendang menunggu Pak Guru.

Rumah Pak Lurah terletak di tengah-tengah desa.

Menurut keterangan Bu Dokter penyakit saya tidak parah.  Salah

Kita harus menghormati Ayah dan Ibu kita. Semua Adik dan Kakak saya akan berkeluarga. Kami sendang menunggu pak guru.

Rumah pak lurah terletak di tengah-tengah desa.

Menurut keterangan bu dokter penyakit saya tidak parah. i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda

 Benar

(9)

Apakah kegemaran Anda?  Salah

Tahukan anda bahwa gaji pegawai negeri dinaikkan? Apakah kegemaran anda?

2.1.2. Penulisan Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan, yang dalam tulisan tangan atau ketikan dinyatakan dengan tanda garis bawah, dipakai untuk :

(1) Menuliskan nama buku, majalah, dan suratkabar yang dikutip dalam karangan, (2) Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata, dan (3) Menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali kata yang

telah disesuaikan ejaannya. Misalnya :

Majalah bahan dan Sarana sangat digemari para pengusaha.

Sudahkan Anda membaca buku Negara Kertagamakarangan Prapanca? Surat kabar Suara dan majalah Massa dapat merebut hari pembacanya. Nama Latin untuk buah manggis adalah Garcinia Mangostana.

Sebenarnya, bukan saya yang harus mengerjakan hal itu, melainkan dia. Huruf pertama kata tempe adalah t

(10)

2.2. Unsur Serapan 2.2.1. Kata Serapan

Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa lain, terutama yang pernah berhubungan langsung denganNusantara, baik melalui perdagangan (Sanskerta, Tionghoa,Arab), melalui penjajahan (Portugis, Belanda, Jepang), maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris) yang selanjutnya disebut kata serapan. Kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah, lalu digunakan dalam Bahasa Indonesia. Dilihat dari taraf penyerapannya ada 3 macam kata serapan. Yaitu:

a) Kata-kata yang sudah sepenuhnya diserap ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ini sudah lazim dieja secara Indonesia, sehingga sudah tidak dirasakan lagi kehadirannya sebagai kata serapan. Misalnya kata-kata sabar, sirsak, iklan, perlu, hadir, badan, waktu, kamar, botol, dan ember.

b) Kata-kata yang masih asing, tetapi digunakan dalam konteks Bahasa Indonesia. Ejaan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Misalnya shuttle cock, knock out, time out, check in,dan door to door. Dalam kelompok ini termasuk kata-kata yang dipertahankan keasingannya karena sifat keinternasionalannya, seperti istilah-istilah musik: andante, moderate, adagio, dan sebagainya.

c) Kata-kata asing yang untuk kepentingan peristilahan,ucapan dan ejaannya disesuaikan dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia. Hal ini perubahan ejaan itu dibuat seperlunya saja sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk bahasa aslinya. Misalnya aki (accu),komisi(commission),psikologi (psychology),dan fase (phase).

2.2.2. Hubungan Kata Serapan dengan Penutur Asing

a) Hubungan dengan Penutur Bahasa Hindi dan Bahasa Sansekerta

Beriringan dengan perkembangan agama Hindu itu berlangsung pula perdagangan rempah-rempah dengan bangsaIndia yang sebagian dari mereka penutur bahasa Hindi, sebagian yang lain orang Tamil dari India bagian selatan dan Sri Lankabagian timur yang bahasanya menjadi perantara karya sastra yang

(11)

subur. Bahasa Tamil pernah memiliki pengaruh yang kuat terhadap bahasa Melayu.

b) Hubungan dengan Penutur Bahasa Tionghoa

Hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina berdagang ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, bahkan sampai juga ke Maluku Utara. Pada saat Kerajaan Sriwijaya muncul dan kukuh, Cina membuka hubungan diplomatik dengannya untuk mengamankan usaha perdagangan dan pelayarannya. Pada tahun 922 musafir Cina melawat ke Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Sejak abad ke-11 ratusan ribu perantau meninggalkan tanah leluhurnya dan menetap di banyak bagianNusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi Indonesia).

Yang disebut dengan bahasa Tionghoa adalah bahasa di negara Cina (banyak bahasa). Empat di antara bahasa-bahasa itu yang di kenal di Indonesia yakni Amoi, Hakka, Kanton, danMandarin. Kontak yang begitu lama dengan penutur bahasa Tionghoa ini mengakibatkan perolehan kata serapan yang banyak pula dari bahasa Tionghoa, namun penggunaannya tidak digunakan sebagai perantara keagamaan, keilmuan, dan kesusastraan di Indonesia sehingga ia tidak terpelihara keasliannya dan sangat mungkin banyak ia berbaur dengan bahasa di Indonesia. Contohnya anglo, bakso, cat, giwang, kue/ kuih, sampan, dan tahu. c) Hubungan dengan Penutur Bahasa Arab dan Bahasa Persia

Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abad ketujuh oleh saudagar dari Persia, India, dan Arab yang juga menjadi penyebar agamaIslam. Kosakata bahasa Arab yang merupakan bahasa pengungkapan agama Islam mula berpengaruh ke dalam bahasa Melayu terutama sejak abad ke-12 saat banyak raja memeluk agama Islam. Kata-kata serapan dari bahasa Arab misalnya abad, bandar, daftar, edar, fasik, gairah, hadiah, hakim, ibarat, jilid, kudus, mimbar, sehat, taat, dan wajah. Karena banyak di antara pedagang itu adalah penutur bahasa Parsi, tidak sedikit kosakata Parsi masuk ke dalam bahasa Melayu, seperti acar, baju, domba, kenduri, piala, saudagar, dan topan.

(12)

d) Hubungan dengan Penutur Bahasa Portugis

Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak bangsa Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511 setelah setahun sebelumnya ia menduduki Goa. Portugis dikecundangi atas saingan dengan Belanda yang datang kemudian dan menyingkir ke daerah timur Nusantara. Meski demikian, pada abad ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa perhubungan antaretnis di samping bahasa Melayu. Kata-kata serapan yang berasal dari bahasa Portugis seperti algojo, bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda, dan tenda.

e) Hubungan dengan penutur Belanda

Belanda mendatangi Nusantara pada awal abad ke-17 ketika ia mengusir Portugis dari Maluku pada tahun 1606, kemudian ia menuju ke pulau Jawa dan daerah lain di sebelah barat. Sejak itulah, secara bertahap Belanda menguasai banyak daerah di Indonesia. Bahasa Belanda tidak sepenuhnya dapat menggeser kedudukan bahasa Portugis karena pada dasarnya bahasa Belanda lebih sukar untuk dipelajari, lagipula orang-orang Belanda sendiri tidak suka membuka diri bagi orang-orang yang ingin mempelajari kebudayaan Belanda termasuklah bahasanya. Hanya saja pendudukannya semakin luas meliputi hampir di seluruh negeri dalam kurun waktu yang lama (350 tahun penjajahan Belanda di Indonesia). Belanda juga merupakan sumber utama untuk menimba ilmu bagi kaum pergerakan. Maka itu, komunikasi gagasan kenegaraan pada saat negara Indonesia didirikan banyak mengacu pada bahasa Belanda. Kata-kata serapan dari bahasa Belanda seperti abonemen, bangkrut, dongkrak, ember, formulir, dan tekor. Bahasa yang paling banyak diserap kata-katanya, berdasarkan referensi penulis, adalah Bahasa Belanda yang mencapai 3.280 kata.

f) Hubungan dengan Penutur Bahasa Inggris

Bangsa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia meski tidak lama. Raffles menginvasi Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1811 dan beliau bertugas di sana selama lima tahun. Sebelum dipindahkan keSingapura, dia juga bertugas di Bengkulu pada tahun 1818. Sesungguhnya pada tahun 1696 pun Inggris pernah mengirim utusan Ralph Orp kePadang (Sumatera Barat), namun

(13)

dia mendarat di Bengkulu dan menetap di sana. Di Bengkulu juga dibangun Benteng Marlborough pada tahun 1714-1719. Itu berarti sedikit banyak hubungan dengan bangsa Inggris telah terjadi lama di daerah yang dekat dengan pusat pemakaian bahasa Melayu. Namun dengan banyaknya kata dalam bahasa Inggris yang diserap menjadi bahasa Indonesia lebih dikarenakan globalisasi mengingat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional.

g) Hubungan dengan Penutur Bahasa Jepang

Pendudukan Jepang di Indonesia yang selama tiga setengah tahun tidak meninggalkan warisan yang dapat bertahan melewati beberapa angkatan. Kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang digunakan umumnya bukanlah hasil hubungan bahasa pada masa pendudukan, melainkan imbas kekuatan budaya, ekonomi dan teknologinya. Seperti dojo, anime, komik, manga, mangaka, kameko, cosu dan sagipuri.

2.2.3. Kaidah Penyesuaian Ejaan Kata Serapan

Penyesuaian ejaan unsur serapan dilakukan dengan kaidah sebagai berikut: 1. Aa menjadi a

Paal menjadi pal Octaaf menjadi oktaf

2. Ae tetap ae, jika tidak bervariasi dengan e Aerobe menjadi aerob

Aerodynamics menjadi aerodinamika 3. Ae menjadi e jika bervariasi dengan e Haemoglobin menjadi hemoglobin Haematite menjadi hematif

(14)

Trailer menjadi trailer Caisson menjadi kaison 5. au tetap au

Audiogram menjadi audiogram Hydraulic menjadi hidralik 6. c di muka a, u, o dan konsonan menjadi k Cubic menjadi kubik

Crystal menjadi kristal Coupe menjadi kup Calomel menjadi kalomel 7. c di muka e, i, dan y menjadi s Central menjadi sentral Cent menjadi sen Circulation menjadi sirkulasi 8. cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k Accommodation menjadi akomodasi Acclamation menjadi aklamasi

9. cc di muka e dan i menjadi ks Accent menjadi aksen Vaccine menjadi vaksin

(15)

Saccharin menjadi sakarin 11. ch yang lafalnya s atau sy, menjadi s

Echelon menjadi eselon Machine menjadi mesin 12. ch, yang lafalnya c menjadi c

China menjadi cina Check menjadi cek 13. c (Sansekerta) menjadi s

Cabda menjadi sabda Castra menjadi sastra 14. e dan ee menjadi e

Apotheek menjadi apotek 15. ea tetap ea

Idealist menjadi idealis 16. ei tetap ei

Eicisane menjadi eikosan Einsteinium menjadi einsteinium 17. eo tetap eo

Stereo menjadi stereo Geometry menjadi geometri

(16)

18. eu tetap eu

Neutron menjadi neutron Eugenol menjadi eugenol 19. f tetap f

Factor menjadi faktor Fossil menjadi fosil 20. gh menjadi g

Sorghum menjadi sorgum 21. Pada awal suku kata di muka vocal, tetap i

Ion menjadi ion Iota menjadi iota 22. ie jika lafalnya i menjadi i

Politiek menjadi politik Riem menjadi rim 23. ie tetap ie jika lafalnya bukan i

Patient menjadi pasien Carrier menjadi karier 24. kh (Arab) tetap kh

Akhir menjadi akhir Tarikh menjadi tarikh 25. ng tetap ng

(17)

Congress menjadi kongres Contingent menjadi kontingen 26. oo (Belanda) menjadi o

Komfoor menjadi komfor Provoost menjadi provos 27. oo (Inggris) menjadi u

Cartoon menjadi kartun Proof menjadi pruf 28. oo (vokal ganda) tetap oo

Coordination menjadi koordinasi Zoology menjadi zoologi 29. ou jika lafalnya au menjadi au

Bout menjadi baut Counter menjadi kaunter 30. ou jika lafalnya u menjadi u

Coupon menjadi kupon kameko, cosu dan sagipuri.

2.2.4. Kaidah Penyesuaian Akhiran Asing

Akhiran-akhiran dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Jadi, kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping diserap juga kata standar, implement, dan objek.

(18)

Kaidah Penyesuaian akhiran asing adalah sebagi berikut: 1) -aat menjadi –at

Advokaat menjadi advokat

2) -age menjadi –ase

Percentage menajdi persentase

3) -air, -ary menjadi –er

Primair, primary menajdi primer

4) -ant menjadi –an

Informant menjadi informan

5) -archie, archy menjadi –arki

Monarchie menjadi monarki

6) -(a)tie, (a)tion, menjadi –asi, -si

Publicatie, publication menjadi publikasi

7) -eel, -aal, -el menjadi –al

(19)

8) -ein tetap –ein

Protein menajdi protein

9) -eur, or menjadi –ur

Directeur menjadi direktur

10) -or tetap –or

Dictator menjadi dictator

2.3. Wacana Ilmiah

Sinar Matahari Pagi Bermanfaat Untuk Penderita Diabetes

Sinar matahari pagi memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Sinar matahari sebelum 09:00 dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan kualitas pernafasan, membuat tubuh menjadi lebih segar dan sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Tidak hanya itu, juga cukup menguntungkan bagi penderita diabetes. Vitamin D di bawah sinar matahari dapat membantu meningkatkan kualitas tingkat kadar gula darah.

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa, vitamin D yang terdapat didalam tubuh manusia akan memberi reaksi positif saat terkena sinar matahari di pagi hari. Hal ini dapat membantu orang yang menderita diabetes tipe 2 untuk meningkatkan kualitas kadar gula darah mereka. Vitamin D dengan kadar yang cukup sebenarnya bisa membantu sel-sel dalam tubuh yang bertugas untuk memproduksi insulin dapat bekerja dengan baik.

Peneliti kesehatan dari Iran melibatkan 90 orang dengan diabetes tipe 2 selama 12 minggu, 90 orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Kelompak yang pertama hanya diberikan vitamin D dan kelompok yang kedua diberi vitamin D dan ditambah kalsium. Para

(20)

peneliti menemukan bahwa peserta yang yang diberikan vitamin D dengan atau tanpa kalsium memiliki tingkat gula darah yang secara signifikan lebih baik.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Esther Krug, MD, seorang ahli endokrinologi dari Rumah Sakit Sinai di Baltimore, yang mengatakan bahwa vitamin D memiliki peran aktif dalam mengatur sel beta pankreas yang berfungsi untuk memproduksi insulin, menurut pernyataan di Menshealth. Bahkan, studi lain yang diterbitkan dalam Diabetes Care menunjukkan rendahnya tingkat vitamin D yang dapat membuat orang dewasa berisiko pradiabetes dan prehipertensi.

Selain itu, mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D dan kalsium dapat memperlambat perkembangan penyakit diabetes tipe 2. Karena hubungan ini, penanganan kekurangan vitamin D pada orang dengan diabetes tipe 2 dapat dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait