PENGEMBANGAN APLIKASI PENDISTRIBUASIAN
BARANG BERDASARKAN RUTE TERPENDEK DAN
DAYA TAMPUNG DENGAN METODE TABU SEARCH
DI PT. TIRTE MUMBUL JAYA ABADI
I Putu Agus Indarwan1, I Made Agus Wirawan2, Gede Saindra Santyadiputra3
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali
E-mail: [email protected]1, [email protected]2,
Abstrak - Vehicle Routing Problem (VRP) adalah sebuah permasalahan dimana terdapat beberapa rute yang harus dilalui oleh sejumlah kendaraan yang berangkat dari suatu depot menuju beberapa tempat tujuan yang telah ditentukan dan berakhir pada depot yang sama. Permasalahan VRP dapat diselesaikan menggunakan algoritma Tabu
Search. Algoritma Tabu Search merupakan salah
satu metode heuristik yang berbasis pada pencarian lokal. Proses kinerjanya bergerak dari satu solusi ke solusi berikutnya dengan cara memilih solusi terbaik. Tujuan utama metode ini adalah mencegah proses pencarian agar tidak melakukan pencarian ulang pada ruang solusi yang sudah pernah ditelusuri. Metode ini menggunakan Tabu List untuk menyimpan sekumpulan solusi yang baru saja dievaluasi, hasilnya akan disesuaikan terlebih dahulu dengan isi pada Tabu List untuk melihat apakah solusi tersebut sudah ada atau tidak. Jika solusi tersebut sudah ada maka solusi tersebut tidak akan dievaluasi lagi pada iterasi berikutnya. PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi merupakan perusahaan penghasil produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Yeh Buleleng yang memiliki permasalahan VRP. Permasalahan VRP yang dimaksud adalah permasalahan optimasi pendistribusian barang. Optimasi pendistribusian barang menyebabkan adanya pencarian rute terbaik dengan mempertimbangkan kapasitas barang terhadap daya tampung kendaraan. Data-data pendistribusian barang yang ada pada PT Tirta Bahagia diolah menggunakan algoritma Tabu
Search. Hasil penyelesaian masalah pada permasalahan pendistribusian barang PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi adalah didapatannya rute terpendek, informasi penggunaan kendaraan dan
jumlah biaya yang dibutuhkan dalam
pendistribusian barang. Rute terpendek
divisualisasikan dengan menggunakan teknologi
Google Maps.
Kata kunci : Vehicle Routing Problem, Tabu
Search, Tabu List, Google Map.
Abstract– Vehicle Routing Problem (VRP) is an issue where there are several routes to be followed by a number of vehicles that depart from a depot to several points of interest that have been determined and ends on the same depot. VRP problems can be solved using Tabu Search algorithm. Tabu Search algorithm is a heuristic method based on local search. Process performance is moving from one solution to the next solution by selecting the best solution. The main goal of this method is to prevent the search process in order not to re-do a search on the solution space that has never been traced. This method uses Tabu List to save a set of solutions that was recently evaluated, the results will be adjusted first to the content on Tabu List to see if a solution already exists or not. If these solutions do already exist then the solution will not be evaluated again in the next iteration. PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi is a company producing products Bottled Drinking Water (bottled water) Yeh Buleleng brand that has a problem VRP. VRP problems in question are goods distribution optimization problems. Optimization of the distribution of goods led to their finding the best route taking into account the capacity of the freight capacity of the vehicle. Data distribution of goods that exist in PT Tirta Mumbul Jaya Abadi processed using Tabu Search algorithm. The results of solving the problems of distribution of goods PT. Tirta
Mumbul Jaya Abadi is earned shortest route, vehicle usage information and the amount of the costs involved in the distribution of goods. The shortest route is visualized using Google Maps technology.
Keywords: Vehicle Routing Problem, Tabu Search, Tabu List, Google Map
.
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan arti penting kesehatan
menyebabkan kebutuhan akan air minum yang higieinis semakin meningkat pula. PDAM Buleleng sebagai salah satu BUMD yang bergerak di bidang penyediaan air minum yang memenuhi syarat-syarat kesehatan untuk konsumsi masyarakat, berusaha menggali potensi yang ada / dimiliki untuk meningkatkan / mengembangkan usahanya. Berpijak dari hal tersebut, PDAM Buleleng berupaya melakukan diversifikasi usaha yaitu mengembangkan usaha air minum isi ulang atau air minum dalam kemasan, dengan memanfaatkan potensi mata air mumbul yang telah teruji
kualitasnya. PDAM Kabupaten Buleleng
termotivasi memproduksi Air Minum Dalam Kemasan yang diberi nama “Yeh Buleleng”, yang mana dalam pengelolaannya PDAM Buleleng membentuk PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi. Ternyata perkembangan usaha “Yeh Buleleng” selama tiga tahun terakhir, mendapat respon positif dimata masyarakat tidak hanya di kabupaten Buleleng saja bahkan hampir seluruh kabupaten di Bali. Hal ini dapat dilihat dari masih belum terpenuhinya seluruh permintaan masyarakat akan “Yeh Buleleng”[1].
Untuk memenuhi respon dan permintaan
masyarakat tersebut upaya peningkatan kapasitas produksi terus ditingkatkan, disamping upaya untuk mempromosikan produk juga dilakukan melalui pemasangan baliho, poster, spanduk dan iklan melalui media elektronik maupun cetak. Selain produksi dan promosi, distribusi dan transportasi menjadi salah satu masalah yang sangat penting dalam dunia usaha. Pendistribusian produk dari beberapa tempat tujuan tentunya merupakan suatu permasalan yang cukup komplek, karena dengan adanya beberapa tempat tujuan pengiriman produk akan menimbulkan beberapa jalur distribusi yang jarak dan waktu pendistribuasiannya makin panjang dan lama. Untuk menekan biaya pelayanan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan rute distribusi produk perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan merancang banyaknya rute yang harus dilalui (m set rute) kendaraan dengan biaya rendah dimana tiap rute kendaraan berawal dan berakhir di depot sama, setiap customer hanya dilayani oleh
sebuah kendaraan, serta total permintaan yang dibawa tidak melebihi kapasitas kendaraan. Transportasi ini memberikan kontribusi biaya 1/3 sampai 2/3 dari total biaya distribusi perusahaan [2].
Untuk merancangan m set rute kendaraan yang optimal dengan kendala kapasitas yang identik, atau yang disebut CVRP (Capacitated Vehicle Routing
Problem) baiknya diselesaikan dengan metode
metaheuristik. Kualitas solusi yang dihasilkan dari metode ini jauh lebih baik dari pada yang didapat heruistik klasik. Contoh dari metode metaheruistik seperti genetic algorithm, simulated annealing, tabu
search, artificial bee colony dan sebagainya.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan kepada Kabag. Pemasaran Bapak Made Agus Widiana , terdapat beberapa kendala atau
permasalahan yang dihadapi dalam proses
pendistribusian barang di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi, diantaranya:
1. Jika kendaraan rusak pendistribusian barang menjadi terhambat
2. Sulitnya menentukan jadwal distribusi barang ketika terjadi permintaan dari beberapa agen yang berbeda
3. Penentuan system penjadwalan yang masih manual sehingga masih terjadi kendala dalam penjadwalan distribusi
4. Permintaan dari agen yang berubah-berubah dari setiap transaksi sehingga mengakibatkan sulitnya menentukan penjadwalan distribusi ketika terjadi masalah VRP (Vehicle Routing
Problem)
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti ingin mengembangkan aplikasi berbasis Web Base dan mobile phone yang dapat membantu dalam pendistibusian barang. Pada tugas akhir ini di bangun sebuah aplikasi pendistribusian barang dengan mempertimbangkan rute perjalanan dan daya tampung kendaraan dengan menggunakan Algoritma Tabu Search. Aplikasi ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pendistribusian barang yang optimal dan pencarian rute terbaik dengan pertimbangan permasalahan VRP (Vehicle Routing
Problem) yang terdapat pada PT Tirta Mumbul
Abadi Jaya.
II. KAJIAN TEORI A. Vehicle Routing Problem
Permasalahan m-TSP ini dikenal sebagai VRP (Vehicle Routing Problem). Jadi VRP berkaitan dengan penentuan rute optimal untuk permasalahan yang melibatkan lebih dari satu kendaraan (vehicle) dengan kapasitas tertentu untuk melayani sejumlah konsumen sesuai dengan permintaannya masing-masing. Dalam pemasalahan
VRP ini, setiap kota diasosiasikan sebagai sebagai lokasi customer dan tiap kendaraan yang digunakan untuk mengunjungi sejumlah customer memiliki kapasitas tertentu. Total jumlah permintaan
customer dalam suatu rute tidak melebihi kapasitas
kendaran yang ditugaskan melayani rute tersebut dan setiap customer dilayani hanya satu kali oleh satu kendaraan. Selain lokasi customer pada permasalahan ini juga terdapat suatu depot dimana tiap kendaran harus berangkat dan kembali ke depot tersebut [3].
Contoh Penyelesaian VRP dengan 3 rute. Tujuan dari Vehicle Routing Problem adalah untuk meminimalkan total jarak tempuh kendaraan atau total biaya dari rute perjalanan. Selain itu VRP juga bisa bertujuan untuk miminimalkan banyaknya
kendaran yang digunakan. Penyeleasin
permasalahan VRP[3].
B. Nearest Neighbour
Nearest Neighbour adalah metode yang
pertama digunakan untuk mendapatkan solusi
vehicle routing problem. Metode ini sangat mudah
dan cepat untuk diimplementasikan. Caranya adalah memilih satu titik customer sebagai titik awal, lalu bergerak ke kota selanjutnya yang terdekat[4].
Flow chart penyelesaian permasalahan dengan
menggunakan metode ini dapat dilihat pada gambar 2.2.
Start
Pilih salah satu titik awal konsumen
Ulangi langkah 2 hingga semua titik konsumen telah dikunjungi dan memenuhi kapasitas yang ada
Tentukan Titik Konsumen tersekat dari titik aawal
Hitung semua rute yang didapat
End
Gambar 2.2 Flowchart Nearest Neighbour
C. Algoritma Tabu Search
K
ata tabu (atau tabu) berasal dari Tongan, sebuah bahasa Polynesia, yang mana telah digunakan oleh orang aborigin pulau Tongan untuk mengindikasikan barang yang tidak bisa disentuh karena disakralkan. Tabu Search diperkenalkan oleh Fred Glover pada tahun 1986, yang setuju dengan metode Local Search untuk memecahkan masalah lokal optimum. Prinsip dasar Tabu Search adalah untuk mengikuti kemampuan local search bertemu sebuah local optimum dengan cara membiarkannonimproving bergerak kembali ke solusi
sebelumnya yang dicegah dengan menggunakan memori yang disebut dengan Tabu List, yang merekam sejarah terbaru, sebuah ide kunci yang bisa dihubungkan dengan konsep intelegensia buatan. Tabu List yang ada pada Tabu Search digunakan untuk menyimpan sekumpulan solusi yang baru saja dievaluasi. Selama proses optimasi, pada setiap iterasi, solusi yang akan dievaluasi akan dicocokkan terlebih dahulu dengan isi Tabu List. Apabila solusi tersebut sudah ada pada pada Tabu
List, maka solusi tersebut tidak akan dievaluasi lagi
pada iterasi berikutnya. Apabila sudah tidak ada lagi solusi yang tidak menjadi anggota Tabu List, maka nilai terbaik yang baru saja diperoleh merupakan solusi yang sebenarnya. Tabu Search mulai dengan cara yang sama seperti Neighbourhood Search (lokal) biasa dengan cara kerja secara iterasi dari suatu titik (solusi) ke solusi lain hingga kriteria terminasi yang telah dipilih dipenuhi Perekaman solusi secara lengkap dalam sebuah Forbidden List dan pengecekan apakah sebuah kandidat solusi tercatat dalam list tersebut merupakan cara yang mahal, baik dari sisi kebutuhan memori maupun kebutuhan waktu komputasi. Jadi Tabu List hanya
menyimpan langkah transisi (move) yang
merupakan lawan atau kebalikan dari langkah yang telah digunakan dalam iterasi sebelumnya untuk bergerak dari satu solusi ke solusi berikutnya. Dengan kata lain tabu list berisi langkah-langkah yang membalikkan solusi yang baru ke solusi yang lama. Metode ”Neigbourhood Search” yang terkenal yang telah digunakan untuk menemukan sebuah penaksiran untuk nilai minimum dari ”realvalued function f” pada sebuah kumpulan S adalah ”metode descent”, yang dijabarkan sebagai berikut:
Langkah 1: Pilih ”solution i” awal pada S
Langkah 2: Temukan ”j” yang terbaik pada N(i) (contoh:
f(j)<=f(k) untuk k apa saja yang ada pada N(i)
Langkah 3: Hentikan jika f(j)>=f(i). Yang lain, susun i=j
dan lanjutkan ke langkah 2.
Pada tiap iterasi, dipilih solusi baru yang merupakan solusi terbaik dalam neighborhood dan tidak tergolong sebagai tabu. Kualitas solusi baru ini tidak harus lebih baik dari kualitas solusi sekarang. Apabila solusi baru ini memiliki nilai fungsi objektif lebih baik dibandingkan solusi terbaik yang telah dicapai sebelumnya, maka solusi baru ini dicatat sebagai solusi terbaik yang baru. Sebagai tambahan dari tabu list, dikenal adanya kriteria aspirasi, yaitu suatu penanganan khusus terhadap move yang dinilai dapat menghasilkan solusi yang baik namun move tersebut berstatus tabu. Dalam hal ini, jika move tersebut memenuhi kriteria aspirasi yang telah ditetapkan sebelumnya, maka move tersebut dapat digunakan untuk membentuk solusi berikutnya (status tabunya dibatalkan)
D. PHP
PHP (Personal Home Page) merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser.
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf memebuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Paket inilah yang
menjadi cikal bakal pemrograman dapat
menempelkan id terstruktur di dalam tag HTML, yang menarik id PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks [5].
E. Eclipse
Eclipse adalah IDE untuk pengembangan java/android yang bersifat free. Pada saat ini, Eclipse merupakan salah satu IDE favorit
karena gratis dan open source. Open source berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan membuat komponen yang disebut plug-in. Secara standar
Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (Java Development Tools), plug-in yang membuat Eclipse
kompatibel untuk mengembangkan program Java, dan PDE (Plug-in Development Environment) untuk mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java. Dapat disimpulkan
eclipse merupakan aplikasi pendukung untuk
pengembangan android yang bersifat free. F. Google Maps
Google Maps adalah layanan pemetaan
berbasis web service yang disediakan oleh Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap banyak layanan pemetaan berbasis web.
Google Maps juga memiliki sifat server side, yaitu
peta yang tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Google Maps API yang paling populer di internet. Pencatatan yang dilakukan pada bulan Mei 2010 ini menyatakan bahwa 43% mashup (aplikasi dan situs web yang menggabungkan dua atau lebih sumber data) menggunakan Google Maps API . Beberapa tujuan dari penggunaan Google Maps API adalah untuk melihat lokasi, mencari alamat, mendapatkan petunjuk mengemudi dan lain sebagainya.
Hampir semua hal yang berhubungan dengan peta dapat memanfaatkan Google Maps. Untuk membangun aplikasi yang memanfaatkan
Google Maps di desktop dan mobile device maka
akan digunakan Google Maps Javascript API v3 yang memiliki keunggulan lebih cepat dari versi sebelumnya[6].
III. METODOLOGI
Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi ini mengunakan proses SDLC (System Development Life Cycle) dengan model
waterfall yaitu model yang bersifat sistematis dan
berurutan dalam membangun perangkat lunak, mulai dari tahap analisis, desain, implementasi,
testing, operation, dan maintenance. Dimana tahap
pertama yang dilakukan adalah analisis masalah dan solusi yang merupakan bagian dari analisis kebutuhan dan definisi pada model tersebut. A. Analisis Masalah dan Usulan Solusi
Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, terdapat permasalahan yang terjadi di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi yang berkaitan dengan masalah pendistribusian barang dimana ketika terjadi permasalah pendistribusian barang atau yang lebih dikenal dengan CVRP (Capacitated Vehicle
Routing Problem) yang merupakan pengembangan
dari permasalahan VRP (Vehicle Routing Problem) ini masih sulit ditangani oleh pihak distribusi barang PT Tirta Mumbul Jaya Abadi.
Masalah distribusi dan transportasi menjadi salah satu masalah yang sangat penting dalam dunia usaha. Pendistribusian produk dari beberapa tempat tujuan tentunya merupakan suatu permasalan yang cukup komplek, karena dengan adanya beberapa
tempat tujuan pengiriman produk akan menimbulkan beberapa jalur distribusi yang jarak dan waktu distribusi makin panjang dan lama.
Untuk menekan biaya pelayanan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan rute distribusi produk perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan merancang banyaknya rute yang harus dilalui (m set rute) kendaraan dengan biaya rendah dimana tiap rute kendaraan berawal dan berakhir di depot sama, setiap customer hanya dilayani oleh sebuah kendaraan, serta total permintaan yang dibawa tidak melebihi kapasitas kendaraan. Transportasi ini memberikan kontribusi biaya 1/3 sampai 2/3 dari total biaya distribusi perusahaan.
Jadi solusi yang peneliti usulkan berdasarkan permasalahan di atas adalah dengan mengembangkan sebuah aplikasi “Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi”. Dengan di kembangkannya aplikasi ini, diharapkan dapat. mengatasi permasalan pendistribusian barang terjadi di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi.
B. Kebutuhan Perangkat Lunak
1. Kebutuhan Perangkat Lunak User
Berdasarkan analisis terhadap
Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi ini,terdapat proses-proses yang dapat diimplementasikan, yaitu:
a. Menyediakan form login admin
b. Menyediakan form demand atau pesanan c. Menyediakan form rute perjalanan operator sesuai dengan pesanan dari distributor dan agen
d. Melakukan proses updite status pengiriman
e. Menampilkan form pelanggan.
2. Kebutuhan Perangkat Lunak Administrator a. Menampilkan Menu Utama yang terdiri
dari Beranda, Form Pelanggan, Form User, Form Optimasi Rute, Form
Demand, Form Armada, Form
Pelanggan, Form Bobot, dan Form Operator .
b. Memanipulasi dataadmin atau user. c. Memanipulasi data pelanggan. d. Memanipulasi data demand. e. Memanipulasi data optimasi rute. f. Memanipulasi data armada. g. Manipulasi Operator
Adapun kebutuhan non-fungsional dari aplikasi yang dikembangkan adalah
sebagai berikut. (1) Desain
“Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi” dirancang agar mudah digunakan (user friendly). (2) Memerlukan koneksi internet dan sinyal GPS.
C. Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak 1. Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak
Pengguna
(1) Aplikasi dapat menampilkan menu utama yang terdiri Beranda, Form
Pelanggan, Form User, Form
Optimasi Rute, Form Demand, Form Armada, Form Pelanggan, Form Bobot, dan Form Operator.
(2) Aplikasi dapat menampilkan form admin / user.
(3) Aplikasi dapat menampilkan form demand.
(4) Aplikasi dapat menampilkan form pelanggan.
(5) Aplikasi dapat menampilkan form optimasi rute.
(6) Aplikasi dapat menampilkan form armada.
(7) Aplikasi dapat menampilkan form operator.
2. Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak Administrator
(1) Menampilkan Menu Utama yang terdiri dari Beranda, Form Pelanggan, Form User, Form Optimasi Rute, Form Demand, Form Armada, Form Pelanggan, Form Bobot, dan Form Operator.
(2) Aplikasi dapat memanipulasi data admin atau user.
(3) Aplikasi dapat memanipulasi data pelanggan.
(4) Aplikasi dapat memanipulasi data demand.
(5) Aplikasi dapat memanipulasi data optimasi rute.
(6) Aplikasi dapat memanipulasi data armada.
(7) Aplikasi dapat menampilkan data operator.
D. Masukan dan Keluaran Sistem
Pada “Pengembangan Aplikasi
Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi” ini terdapat data masukan dan keluaran sebagai berikut.
a) Data admin
Data yang brisikan informasi tentang admin
b) Data Pelanggan
Data yang berisikan identitas pelanggan. c) Data demand
Data yang berisikan detail pesanan pelanggan.
d) Data Optimasi Rute
Pada data ini terjadinya proses optimasi rute berdasarkan data dari demand
e) Data armada
Data yang berisikan informasi tentang armada yang ada di yeh bulelng.
f) Data Opertaor
Data yang memberikan informasi tentang operator atau sopir yang akan bertugas mendidtribusiakan barang.
E. Model Fungsional Perangkat Lunak
Pemodelan perangkat lunak menggunakan model Unified Modeling Language (UML).
UML merupakan bahasa visual untuk
menggambarkan pembangunan perangkat lunak yang menggunakan teknik berorientasi objek. Diagram Konteks merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat. Secara uraian dapat dikatakan bahwa diagaram konteks berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem. Alurnya digambarkan pada Gambar 1
Gambar 1 Data Flow Diagram Level 0
Dari diagram konteks pada Gambar 1 dapat diketahui komponen-komponen yang berhubungan atau yang terlibat di dalam sistem.
F. Perancangan Perangkat Lunak
1. Batasan Perancangan Perangkat Lunak Adapun batasan perancangan perangkat lunak ini adalah:
1. Aplikasi memerlukan koneksi internet. 2. Aplikasi memerlukan sinyal GPS. 3. Aplikasi mendapat input dari user.
4. Aplikasi mobile hanya dapat
menampilkan hasil optimasi rute dan menyimpan status pengiriman yang
nantinya akan tersimpan pada data base server
2. Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak Perancangan arsitektur perangkat lunak menggambarkan bagian-bagian modul, struktur ketergantungan antar modul, dan
hubungan antar modul yang akan
dikembangkan dalam “Pengembangan
Aplikasi Pendistribusian Barang
Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi”.Aplikasi ini berjalan pada platform Android dan berintegrasi dengan aplikasi yang berada di server. Digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Arsitektur Sistem
IV. PEMBAHASAN
A. Implementasi Perangkat Lunak
Implementasi ” Pengembangan
Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi” ini terdiri dari lingkungan implementasi perangkat lunak, batasan implementasi perangkat lunak,implementasi arsitektur perangkat lunak, implementasi struktur data perangkat lunak serta implementasi layar antarmuka perangkat lunak.
1. Lingkungan Implementasi Perangkat Lunak
Lingkungan implementasi perangkat lunak aplikasi “Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul
Jaya Abadi” menggunakan beberapa
perangkat lunak dan perangkat keras sebagai berikut.
1) Eclipse version 4.2.1
2) Plugins ADT (Android Development Tools) Version: 23.0.2
4) Notepad++
5) XAMPP xampp-win32-1.8.3-1-VC11 6) phpMyAdmin 4.1.12
2. Spesifikasi Perangkat Keras
Pada lingkungan perangkat keras, Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi dijalankan pada lingkungan sebagai berikut.
a) Komputer
1) Laptop Asus X450C.
2) Intel®Core™ i3CPU @ 1,8 GHz. 3) VGA NVIDIA GEFORCE GT
720M
4) RAM 2.00 GB. b) Perangkat Android
1) Smartphone Android. 2) Resolusi 1280 x 800 pixels. 3) Quad Core Qualcomm 1.2 Ghz 4) RAM 1 GB.
3. Batasan Implementasi Perangkat Lunak
3. Batasan yang terdapat dalam implementasi perangkat lunak Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi yaitu sebagai berikut.
1) Proses optimasi rute melalui web server yang nantinya hasil optimasi rute akan di tampilkan pada web server dan mobile
phone.
2) Spesifikasi perangkat minimal yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah sebagai berikut.
a. RAM 512 MB
b. Resolusi layar 480 x 800
3) Mengirimkan informasi optimasi rute melalui web server ke mobile phone berbasis java (Android) menggunakan
koneksi internet kemudian status
pengiriman disimpan di server melalui bantuan web server
4. Implementasi Arsitektur Perangkat Lunak Berdasarkan pada perancangan arsitektur perangkat lunak, dapat diimplementasikan proses yang digunakan untuk membuat perangkat lunak. Implementasi arsitektur perangkat lunak mobile digunakan bahasa pemrograman Java. Implementasi arsitektur perangkat lunak web digunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, dan Javascript.
5. Implementasi Antarmuka Perangkat Lunak Implementasi antarmuka perangkat lunak ini akan disesuaikan dengan rancangan yang telah dibuat.
Gambar 19. Implementasi Antarmuka Login
Gambar 20. Implementasi Antarmuka Menu Utama
Gambar 21. Implementasi Antarmuka Detail
Gambar 23. Implementasi Antarmuka Login
Web
Gambar 24. Implementasi Antarmuka Beranda
Gambar 25. Implementasi Antarmuka Admin
Gambar 26. Implementasi Antarmuka Optimasi Rute
Gambar 27. Implementasi Antarmuka Armada
Gambar 28. Implementasi Antarmuka Daftar Rute
Gambar 29. Implementasi Antarmuka Manipulasi Demand
Gambar 31. Implementasi Antarmuka Bobot
Gambar 32. Implementasi Antarmuka Operator
B. Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak merupakan proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya. 1. Tujuan Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak aplikasi “Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi”
dilakukan dengan mempergunakan
pengujian blackbox testing. Dimana pengujian ini hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang terdapat pada perangkat lunak tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran.
Adapun tujuan pengujian
“Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi” adalah:
a. Menguji kebenaran proses
“Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi”. b. Menguji penggunaan “Pengembangan
Aplikasi Pendistribusian Barang
Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi” pada dua
pegawai dengan menggunakan
smartphone android yang berbeda. 2. Pelaksanaan Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak
“Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi” dilakukan pada beberapa perangkat Android dengan merk dan spesifikasi yang
berbeda .Pengujian pada beberapa
perangkat yang berbeda bertujuan untuk mengetahui kompabilitas dari masing-masing perangkat dalam menjalankan aplikasi. Pengujian Blackbox dilaksanakan pada hari selasa, 23 pebruari 2016 dengan penguji Kabid Distributor dan operator atau supur di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi. Uji Ahli dilakukan dengan dosen di jurusan Pendidikan Teknik pada hari Selasa, 23 pebruari 2016.
C. Evaluasi Hasil Pengujian Perangkat Lunak Berdasarkan pengujian pada Uji Kasus 1 diketahui bahwa “Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi” dijalankan pada semua perangkat Android yang diujikan sesuai dengan kebutuhan minimum aplikasi yang telah ditetapkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat Android dengan merk diantaranya Samsung, dan asus dengan spesifikasi yang berbeda-beda.
Berdasarkan pengujian pada Uji Kasus 2 diketahui bahwa pada antarmuka login dan Menu Utama seluruh proses dapat dijalankan. Pada antarmuka login, proses login dapat dilakukan oleh petugas bersangkutan. Pada
antarmuka list data, aplikasi mampu
menampilkan data yang diperoleh pada server dengan perantara internet.. Fitur rute perjalan berdasarkan hasil optimasi juga mampu menampilkan rute dari lokasi petugas sampai pada lokasi pelanggan yang di tuju. Jadi seluruh
fitur yang terdapat pada aplikasi
“Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya
Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi” dapat dijalankan.
.
V. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pengembangan aplikasi, “Pengembangan Aplikasi Pendistribuasian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT Tirta Mumbul Jaya Abadi” yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, aplikasi ini dibangun dengan menggunakan pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) model waterfall. Model fungsional DFD (Data Flow Diagram) digunakan untuk merancang sistem, yang terdiri dari aplikasi berbasis web (web base) dan aplikasi berbasis mobile phone dengan sistem operasi android sebagai client, Aplikasi ini telah berhasil diimplementasikan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Aplikasi berbasis web (web base) menangani proses manipulasi data admin, manipulasi data operator, manipulasi data pelanggan, manipulasi data demand, manipulasi data rute dan manipulasi data armada dan Aplikasi berbasis mobile phone digunakan sebagai client side dalam proses pendistribusian barang oleh operator atau supir dengan memanfaatkan koneksi internet untuk mengirim data ke server dengan memanfaatkan web service.
Saran untuk pengembangan aplikasi
“Pengembangan Aplikasi Pendistribuasian Barang
Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode Tabu Search Di PT Tirta Mumbul Jaya Abadi” selanjutnya adalah agar ditambahkan hal-hal seperti berikut.
1. Untuk pengembangan sistem berikutnya diharapkan hasil rute optimal tidak hanya dapat ditampilkan di paltform mobile android, tetapi juga dapat digunakan di platform mobile lainnya.
2. Pengembangan sistem juga dapat diterapkan dengan algoritma lain sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam memperoleh nilai optimal dalam proses optimasi distribusi.
3. Pengembangan system nantinya dapat
dikembangkan lagi dengan melakukan
kombinasi metode tabu search dengan metode lainnya untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan dari metode ini.
REFERENSI
[1] Sri Yudiantari. Putu. Kabag Umum dan Personalia PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi.2015 [2] Toth P, Vigo D. 2002. “An Overview of vehicle routing problems”. Di dalam Toth, P et al., editor. The Vehicle Routing Problem. Philadelphia: Siam. hlm. 1-26.
[3] Iskandar. 2010. Model Optimasi Vehicle Routing Problem dan Implementasinya. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan. [4] S, Rosa A. dan M. Shalahuddin.2013.
Rekayasa Perangkat Lunak.Bandung :
Informatika
[5] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
[6] Adi Kuncoro, Herodia. 2010. Penentuan Rute
Pendistribusian Surat Kabar Dengan Time Window, Aplikasi Algoritma Tabu Search (Studi Kasus : Koran Kompas). Jurusan
Teknik Informatika, PENS - ITS Surabaya. Tidak diterbitkan.