26 2.1. Konsep Dasar Sistem
Sebelum lebih dalam mengupas tugas akhir ini, alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu definisi serta uraian singkat mengenai konsep dasar sistem yang berhubungan dengan tugas akhir ini. Sesuai dengan tema yang diambil oleh penulis yaitu penggajian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV BASS COM KARAWANG”.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Sutabri dalam (Herliana & Rasyid, 2016)“Sistem adalah sekelompok unsur-unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Menurut Fathansyah (Nurelasari & Paramita, 2017) menyatakan “bahwa sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama- sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu".
Menurut (Rudi Hermawan, Arief Hidayat, 2016) “sistem adalah kumpulan
elemen-elemen yang saling bekerja sama dan berinteraksi untuk memproses masukan kemudian saling berhubungan untuk mencapai suatu sasaran tertentu”.
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Indra Muhammad Apriansyah et al., 2019)
Menurut (Rohmayati & Purnama, 2017) Suatu “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan menurut Susanto dalam (Dewi et al., 2018) “Sistem adalah kumpulan/group dari sub system/bagian/komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu”.
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:1), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melekuan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian sistem di lihat dari masukan dan keluarannya. Sistem adalah suatu rangkaian yang berfungsi menerima input (masukan), mengelola input, dan menghasilkan output (keluaran)”.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra (2015:3) mengenai karakteristik sistem yang menyatakan bahwa : “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan”.
Adapun penjelasan dari masing-masing karakteristik sistem menurut Al-Bahra (2015:4) adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Component System)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki
sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (Boundary System)
Ruang lingkup sistem merupan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface System)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan. Misalkan penyocokan kartu gaji dengan pegawai, menyortir cek pembayaran menurut departemen.
5. Masukan Sistem (Input System)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal Input adalah energi yang diproses mendapatkan keluaran. Contoh didalamnya suatu unit sistem komputer, program adalah Maintenance Input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah Signal Input untuk diolah menjadi informasi.
6. Pengolahan Sistem (Processing System)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akutansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
7. Keluaran Sistem (Output System)
Hasil energi diolah dan dikalsifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.
8. Sasaran Sistem dan tujuan (Goals)
Suatu sistem tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan pada perusahaan, sehingga sasaran dan
tujuan yang telah direncakan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.
2.1.3. Jenis-jenis System
1. System Tertutup (Close System) Yaitu sistem yang secara total terisolasi dan lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan eksternal, Sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh terhadap dan dipengaruhi oleh lingkungan tang berada diluar batas sistem.
2. Sistem Relatif Tertutup (Relatively Close System)
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara terkendali. Sistem semacam ini memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungan dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang dilakukan oleh sistem. Interaksinya berupa Input jika Input tersebut diperoleh dari lingkungan, dan output jika output tersebut ditujukan kepada pihak yang berada diluar batas sistem. Sistem yang dirancang dengan baik, akan membatasi, bukan mengeliminasi, pengaruh dari luar sistem.
3. Sistem Terbuka
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara terkendali. Disamping memperoleh Input dari lingkungan, dan memberikan output bagi lingkungan, sistem terbuka juga memperoleh gangguan, atau Input yang tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses dalam sistem. Sistem yang dirancang dengan baik dapat meminimumkan ganguan ini, dengan cara melakukan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya gangguan dari lingkungan dan selanjutnya menciptakan proses dan cara-cara menanggulangi gangguan.
4. Sistem Umpan Balik (Feedback Control)
Yaitu sistem yang menggunakan sebagai output menajdi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya. Sebuah sistem dapat di rancang untukmemberikan umpan balik guna membantu sistem tersebut mencapai tujuan. Salah satu contoh sistem yang dirancang untuk tujuan melakukan pengendalian adalah sistem pelaporan pertanggungjawaban, dimana sistem inimenghasilkan laporan pelaksanaan kegiatan yang berisi perbandingan antara target dengan realisasi kegitan. Atas dasar informasi dalam laporan tersebut, manajemen dapat menggunakannya sebagai umpan balikguna membuat rencana yang lebih baik di masa mendatang.
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut Sutanta “Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”(Indra Muhammad Apriansyah et al., 2019).
Menurut Stair & Reynolds “Sistem Informasi (SI) adalah seperangakat komponen yang saling terkait dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, serta menyebarkan data dan informasi.”(Wiguna, 2017).
Menurut Ladjamudin dalam (Rudi Hermawan, Arief Hidayat, 2016) “Berpendapat informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang”.
2.1.5. Karakteristrik Informasi
Menurut Krismiaji (2015:15), “ Suatu informasii semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, semakin baik keputusanyang dihasilkan”. Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:
1. Relevan
Menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidak pastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/ membenarkan ekspektasi semula.
2. Dapat Dipercaya
Bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
3. Lengkap
Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. 4. Tepat Waktu
Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
5. Mudah dipahami
Disajikan dalam format yang mudah dimengerti. 6. Dapat Diuji Kebenarannya
Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang dioleh menjadi bentuk yang lebih berguna bagi para pemakainya.
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Fauzi dalam (Anna et al., 2018) “Sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan sesuatu dasar untuk pengambilan keputusan”.
Menurut Leitch dalam (Khasanah et al., 2018) menyatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Menurut Jogiyanto dalam (Rudi Hermawan, Arief Hidayat, 2016) menjelaskan Sistem informasi sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan”.
Menurut Fridayanthie dan Charter dalam (Kurniawan et al., 2016) mendefinisikan “Sistem informasi adalah kegiatan dari prosedur yang di organisasikan yang digunakan untuk menyediakan informasi pengambilan keputusan dan pengendalian pada sebuah organisasi”.
Sedangkan menurut Sutabri dalam (Susilowati, 2017) “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.1.7. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai atu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan pada sistem informasi tersebut.
2. Input
Data harus dikumpulkn dan dimasukkan sebagai Input kedalam sistem sebagian besar input berupa transaksi. Namun perlu diingat, bahwa dalam perkembanganya, subuah sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan menghasilkan informasi non keuangan. Oleh karena itu sebagian input adalah berupa nonkeuangan. 3. Output
Informasi yang dihasilkan oleh sebuah istem disebut output. Output dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali kedalam sistem sebagaiinput disebut dengan umpan balik (feedback). Output sebuah sistem informasi akutan biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar umur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas.
4. Penyimpanan Data
Data sering disimpan untuk dipakai masa mendatang. Data disimpan ini harus diperbaharui untuk menjaga keterkinian data.
5. Proses
Untuk menghasilkan informasi dengan menggunakkan komponen pemroses. Saat inisebagian besar perusahaan mengelola datanya dengan menggunkan komputer agar dapat di hasilkan informasi secara tepat danakurat.
6. Instruksi dan Prosedur
Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak (program) komputerdibuat untuk menginstrusikkan komputer melakukan pengolahan data. Instruksi dan prosedur untuk para pemakai komputer biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut buku pedoman prosedur.
7. Pemakai
Pemakai adalah Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunkkan informasi yang dihasilkan oleh sitem. Dalam perusahaan, pengertian pemakai termasuk didalamnya adalah karyawan yang melaksanakan dan mencatat transaksi,karyawan yang mengelola dan mengendalikan sistem.
8. Pengamanan dan Pengawasan
Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sisteminformasi harus akurat,bebas dari kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengaman dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Absensi
Menurut (Rinawati; Candrawati Pitra, 2016) Sistem Informasi Absensi adalah sebuah sistem yang menyajikan beragam informasi yang berkaitan dengan absensi, misalnya absensi karyawan perhari, absensi perdevisi.
2.1.9. Pengertian Program
Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang jelas lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah digunakan. Sedangkan pengertian Program itu sendiri adalah kumpulan perintah yang ditunjukan kepada komputer agar komputer dapat melakukan tindakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh pembuat perintah.
Menurut Raharjo dalam (Yulia, 2017) program adalah ”perangkat lunak (software) yang sebenarnya merupakan tuntunan instruksi yang ditulis dalam bentuk kode–kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu dan telah dikompilasi dengan menggunakan compiler yang sesuai”.
Sedangkan menurut Kadir dalam Fadallah & Rosyida (2018) “Program adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu”. Jadi program adalah kumpulan instruksi yang ditulis dalam bentuk kode-kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu yang digunakan untuk mengatur komputer dengan maksud untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
Menurut (Fridayanthie, 2015) program adalah “Suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika untuk menhadapi masalah-masalah yang dicoba atasi dengan bantuan komputer”. Program adalah kumpulan perintah yang ditujukan kepada komputer agar komputer dapat melakukan tindakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh pembuat perintah”. Tanpa program sesungguhnya komputer tidak dapat berbuat apa-apa. Suatu program ditulis dengan mengikuti kaidah bahasa pemrograman tertentu.
Sebelum seorang programmer dapat menghasilkan program yang mampu membantu menyelesaikan masalah tersebut programmer dihadapkan pada 3 (tiga) tahapan pokok yaitu:
1. Memahami permasalahan dan tujuan sebuah program dibuat, pada tahap ini programmer harus mampu mengidentifikasi jenis, bentuk dan karakteristik inpu serta output yang diharapkan, tetapi untuk skala permasalahan yang besar, selain jenis, bentuk dan karakteristik, seorang programmer juga perlu mengetahui asal frekuensi dan volume data input serta tujuan frekuensi dan volume data yang diharapkan.
2. Mampu menyusun konsep, rancangan penyelesaiaan masalah yang akan programmer selesaikan. Dan hasil pemahaman programmer terhadap permasalahan tersebut,programmer harus mampu merancang sebuah alur proses untuk mengolah data input dan menghasilkan data output dengan jenis, bentuk dan karakteristik seperti yang diinginkan. 3. Mampu mengimplementasikan hasil rancangan kedalam bentuk
proram yang terstruktur. Program tersebut dapat dibuat dengan sembarang bahasa pemprogramman. Untuk itulah programmer
diharuskan memamhami komponen bahasa pemprogramman dan teknik pemprogramman dengan baik.
2.1.10. Pengertian MYSQL
Menurut Raharjo (2015:16), “MySQL merupakan software RDMS atau sever database yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi threaded)”. MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sebagai client sehingga sering disebut database client /server, yang open source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (operating system) manapun, dengan platform maupun linux.
Sedangkan SQL adalah bahasa pemrogramannya, bahasa permintaan (query) dalam database server termasuk dalam MySQL itu sendiri. SQL juga dipakai dalam software database server lain, seperti SQL Server, Oracle, PostgreSQL dan lainnya.
2.1.11. Pengertian Xampp
Menurut Madcoms (2016:148), “Xampp adalah sebuah paket kumpuan software yang terdiri dari Apache, MYSQL, PhpMyadmin, PHP, Perl, Filezilla, dan lain-lain.
Menurut Riyanto (2015:3), “Xampp adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL yang dijalankan dikomputer secara lokal”.
XAMPP berperan sebagai web server pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu Anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet. Software XAMPP bersifat open sources yang dapat diperoleh secara gratis dari situs www.apachefriends.org. XAMPP adalah perangkat lunak yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan komplikasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri dan terdiri atas Apache, MySQL, dan bahasa pemrograman PHP.
2.2. Teori Pendukung
A. Enterprise Relationship Diagram (ERD)
Model Entity Relationship disebut secara umum dengan nama Diagram Entity Relational (ERD). Menurut Fatta dalam (Taufik, 2017) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:50) “ ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lainnya. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen, berikut adalah simbol-simbol yang digunakan ERD dengan notasi Chen :
Tabel II.1
Entity Relationship Diagram (ERD)
Simbol Deskripsi
Entitas/entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama table
Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama)
Atribut multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu
Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas;
biasanya diawali dengan kata kerja nama_entitas
Nama_atribut
Nama_kunci_primer
Nama_atribut
Asosiasi / association N
Penghubung antara relasi dan entitas dimana kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian .Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B
Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2015 : 50)
Jadi ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. ERD ini digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
Hubungan antara satu entitas dengan entitas yang lainnya dapat berupa : a. Hubungan satu ke satu (one to one relationship)
Hubungan satu ke satu (one to one) terjadi apabila satu jenis entitas yang berhubungan dengan satu atribut pada entitas yang lain yang juga hanya memiliki satu hubungan dengan atribut pada entitas tersebut.
b. Hubungan satu ke banyak (one to many relationship)
Hubungan satu ke banyak (one to many) terjadi apabila satu entitas memiliki satu atribut yang berhubungan dengan banyak atribut pasa entitas yang lain, sedangkan atribut yang lain hanya memiliki hubungan satu atribut pada entitas tersebut.
c. Hubungan banyak ke banyak (many to many relationship)
Hubungan banyak ke banyak (many to many) terjadi apabila satu entitas memiliki satu atribut yang berhubungan dengan banyak atribut pada entitas yang lain begitu juga sebaliknya dengan entitas yang lain memiliki satu atribut yang berhubungan banyak dengan atribut pada entitas tersebut.
B. Unified Modelling Language (UML)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam (purwanto et al., 2017) Mendefinisikan bahwa, “UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan tekstur pendukung”.
Menurut (Rohmayati & Purnama, 2017) Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek
Menurut Shalahuddin dan Rosa dalam (Dalis, 2017) “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak di gunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.
Sedangkan menurut Fowler dalam (Astuti et al., 2019) “Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem
perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP)”.
1. Use Case Diagram
Mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
Tabel II.2
Use Case Diagram
Gambar Nama Fungsi
Package Menambah package baru dalam
diagram.
Actor Menambah actor dalam diagram.
Use Case Menambah Use Case pada diagram.
Unidirection association
Mengambarkan relasi antara aktor dengan Use Case.
Dependencies or instatiantes
Mengambarkan kebergantungan (dependencies) antar item dalam diagram.
Generalization Mengambarkan relasi lanjut antara
use case atau mengambarkan struktur pewarisan antara actor.
2. Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel.
Tabel II.3
Activity Diagram
Gambar Nama Fungsi
State Menambahkan State untuk
suatu Objek.
Activity Menambahkan Aktivitas
Start state Memperlihatkan dimana aliran kerja Berawal.
End state Memperlihatkan dimana
aliran kerja berakhir.
State Taransition Menambah transisi dari
suatu aktivitas yang lainya.
Decisions Points Menambah titik keputusan
pada aliran kerja.
Horizontal
Synchronization
Menambahkan sinkronisasi Horizontal pada diagram.
Vercital
Synchronization
Menambahkan sinkronisasi Vertikal pada diagram.
State transition Menambahkan transisi dari
suatu aktivitas ke aktivitas yang lainnya.
Horizontal synchronization Menambahkan sinkronisasi
Vertical synchronization Menambahkan sinkronisasi vertikal pada diagram .
Transition to self Menambahkan transisi
rekursif.
Decisions points Menambahkan titik
keputusan pada aliran kerja.
Start state Memperlihatkan dimana
aliran dimulai.
End state Memperlihatkan dimana
aliran diakhiri.
3. Class Diagram
Class diagram menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.
Tabel II.4
Class Diagram
Gambar Nama Fungsi
Class Menambahkan kelas baru
pada diagram.
Interface Menambah antarmuka
interface pada diagram.
Association Mengambar realisasi
asosiasi.
Generalization Mengambar realisasi
generalisasi.
Association Class Menghubungkan asosiasi
kelas ( Association Class) pada suatu relasi.
Agregation Mengambarkan relasi
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna,display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Tabel II.5
Sequence Diagram
Gambar Nama Fungsi
Actor Actor untuk merepresentasikan
entitas yang berada di luar sistem dan berinteraksi dengan sistem.
Entitas Entitas adalah elemen yang
bertanggung jawab menyimpan data atau informasi. Ini dapat berupa beans atau model object.
Control Control adalah element
mengatur aliran dari informasi untuk sebuah skenario. Objek ini umumnya mengatur
perilaku dan perilaku bisnis.
Boundary Boundary adalah berupa tepi
dari sistem, seperti user interface atau suatu alat yang berinteraksi dengan sistem yang lain.
Object Menambahkan objek baru pada
diagram.
Object Messagge Menggambarkan pesan (message) antara dua objek.
Messagge to self Menggambar pesan.
LifeLine Objek entity, antarmuka yang
saling berinteraksi.
Messagge Spesifikasi dari komunikasi
antar objek yang memuat informasi informasi tentang
aktifitas yang terjadi.
Messagge Spesifikasi dari komunikasi
antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.