• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR PENYEBAB KELUARGA MAMPU MENERIMA BANTUAN RASKIN (BERAS MISKIN) DI JORONG KAMBANG HARAPAN NAGARI KAMBANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR PENYEBAB KELUARGA MAMPU MENERIMA BANTUAN RASKIN (BERAS MISKIN) DI JORONG KAMBANG HARAPAN NAGARI KAMBANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR PENYEBAB KELUARGA MAMPU MENERIMA BANTUAN RASKIN

(BERAS MISKIN) DI JORONG KAMBANG HARAPAN NAGARI KAMBANG UTARA

KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL

DELVA SESRIANI

NPM. 10070047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)

THE FACTORS CAUSE RICH FAMILIES GET RASKIN (BERAS MISKIN) IN KAMBANG HARAPAN, PESISIR SELATAN.

Delva Sesriani1 Drs. Nilda Elfemi, M.Si,2 Ariesta, M.Si3

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, 2015

ABSTRACT

Raskin rice is one of the government’s program to help the families who can not meet their basic needs to avoid hunger. Kambang Harapan is one of district that gets help of raskin in Kambang Utara, basically the purpose of government gives raskin to poor family. In fact, in Kambang Harapan, all of householder accept raskin without differenciate social economic status of society ideally, the rich family do not get “RASKIN” but the fact that they still accept it. This research uses phenomenology theory who developed by Alfred Schutz “Human actions are determined by meaning that understood about something which is called motive, where they have particular reasons in their actions”. Schutz divides motive that influence human actions into two parts, they are because motive and in order motive. By using qualitative approach and type of research is descriptive. The informant in this research determined based on purposive sampling. The data in this research are primary and secondary data. The technique of collecting data in this research is interview, observation, and document study. Unit of data analysis in this research is group, the family who accept raskin in Kambang Harapan. The data analysis that were done in this research are : 1). Note that produce field note, 2). Collecting and selecting,clasfying and making the index and 3). Think to make the data have signification. The result of this research found that the factors that cause rich families get raskin 1). Rich families have different perspective toward raskin, 2). Rich families feel that they have same right to get help from the government, 3). It was given by raskin administrator because all of the society accept raskin, 4). There were the role from the government of Kambang Harapan that all of the householder have right to get raskin.

Key word : Raskin rice, Rich family

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2010

2

Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(3)

PENDAHULUAN

Kemiskinan adalah suatu situasi dimana seseorang atau rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar, sementara lingkungan pendukungnya kurang memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan secara kesinambungan atau untuk keluar dari kerentanan (Cahyat dan Gonner.2007:2).

Maka untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah memberikan bantuan kepada keluarga miskin dengan memberikan raskin. Raskin adalah salah satu program pemerintah untuk membantu keluarga miskin atau tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya untuk menanggulangi tidak terjadinya kelaparan.

Tujuan dari pemerintah memberikan raskin adalah untuk membantu keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya. Jorong Kambang Harapan salah satu Jorong yang menerima bantuan raskin, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1: Daftar Penerima Bantuan Raskin di Jorong Kambang Harapan No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Petani Sawit 75 KK 2 Guru 4 KK 3 Pedagang Sawit 5 KK 4 Buruh Tani 166 KK

Jumlah 250 KK

Sumber: Kantor Kepala Jorong Kambang Harapan (2010)

Berdasarkan tabel di atas mengambarkan bahwa Jorong Kambang Harapan terdiri dari 250 Kepala Keluarga (KK) yang menerima raskin, dari 250 (KK) yang menerima raskin, termasuk kepala Jorong dan pejabat yang bekerja di Jorong tersebut. Alasan menggunakan data pada tahun 2010 karena sampai saat ini pemerintahan di Jorong Kambang Harapan belum melakukan sensus penduduk. Selanjutnya seluruh keluarga Kambang Harapan menerima bantuan raskin tanpa membedakan status ekonominya, dapat dilihat bahwa mayoritas keluarga Kambang Harapan yang memiliki pekerjaan sebagai buruh tani sawit yang bekerja harian. Pekerjaan buruh tani adalah pekerjaan yang tidak memiliki penghasilan yang tetap.

Tetapi keluarga yang mampu masih mendapatkan bantuan raskin, seperti dapat digambarkan bahwa keluarga yang mampu dapat dilihat melalui pekerjaan sebagai petani sawit yang memiliki perkebunan minimal 2 Hektar sampai ke atas. Keluarga di Jorong Kambang Harapan yang tidak seharusnya menerima bantuan raskin berdasarkan data di atas terdapat 84 kepala keluarga (KK) yang tidak seharusnya menerima bantuan raskin, yaitu memiliki ekonomi menengah ke atas

dan memiliki penghasilan tetap yang berpenghasilan di atas rata-rata Rp. 2.500.000 / bulan.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di Jorong Kambang bahwa pendistribusian Raskin di Jorong Kambang Harapan yang ditetapkan oleh pemerintah Jorong yaitu: satu kali dalam tiga bulan, satu kali dalam dua bulan, dan satu kali dalam satu bulan. Masyarakat yang menerima raskin satu kali dalam tiga bulan adalah keluarga yang memiliki pekerjaan sebagai petani sawit, sedangkan keluarga yang menerima raskin satu kali dalam dua bulan adalah keluarga yang memiliki pekerjaan sebagai buruh tani, dan keluarga yang menerima bantuan raskin satu kali dalam satu bulan adalah keluarga yang tidak bisa bekerja atau keluarga yang berusia lanjut. Adanya pendistribusian yang ditetapkan oleh pemerintah Jorong maka keluarga yang miskin menerima raskin tidak secara maksimal karena keluarga mampu juga menerima bantuan raskin.

Oleh sebab itu, perumusan dan batasan masalah dalam penelitian ini penulis ingin melihat bagaimana aturan pembagian raskin dan bagaimana faktor penyebab keluarga mampu menerima bantuan raskin di Jorong Kambang Harapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Dari perumusan dan batasan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan aturan pembagian raskin di Jorong Kambang Harapan Kabupaten Pesisir Selatan, dan Mendeskripsikan faktor penyebab keluarga mampu menerima bantuan raskin di Jorong Kambang Harapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Selanjutnya manfaat dari penelitian ini ada 2 yaitu: Secara akademis, sebagai bahan rujukan dan referensi awal bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian dan kajian lanjut yang ada hubungannya dengan penelitian tentang Raskin dan Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan terutama dalam melihat bagaimana masyarakat yang berhak dalam menerima bantuan dari pemerintah terutama dalam bantuan raskin.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi yang dikembangkan oleh Alfred Schutz. Fenomenologi tertarik dengan pengidentifikasian masalah dari dunia pengalaman inderawi yang bermakna, suatu hal yang semula terjadi didalam kesadaran individual kita secara terpisah dan kemudian secara kolektif, di dalam interaksi antara kesadaran-kesadaran. Bagian ini adalah suatu bagian dimana kesadaran bertindak (acst) atas data inderawi yang masih mentah, untuk menciptakan makna, didalam cara yang sama sehingga kita bisa melihat sesuatu yang bersifat mendua dari jarak itu,tanpa masuk lebih dekat, mengidentifikasikannya melalui suatu proses dengan

(4)

menghubungkannya dengan latar belakangnya (Soekanto, 1993 : 69).

Hal ini menggambarkan kita kepada salah satu perbedaan yang jelas antara fenomenologi dan bentuk lain dari teori tindakan “tindakan” sejauh ini mengacu pada tindakan manusia dalam berhubungan satu dengan yang lain dan lingkungannya. Bagi fenomenologi juga sama halnya, bahkan tindakan terutama ditujukkan kepada proses internal dari kesadaran (manusia), baik individual ataupun kolektif. Sekali tindakan itu ditransformasikan ke dalam fikiran kita, ia menjadi sulit untuk keluar lagi dan ini mempunyai konsekuensinya pada usaha untuk memperluas sosiologi-fenomenologis menjadi sebuah teori tentang masyarakat seperti juga tentang pribadi.

Menurut Schutz, cara kita mengkontruksikan makna diluar dari arus utama pengalaman ialah melalui proses tipikasi. Dalam hal ini termasuk membentuk penggolongan atau klasifikasi dari pengalaman dengan melihat keserupaannya. Saya melihat bahwa objek-objek tertentu pada umumnya memiliki ciri-ciri khusus, bahwa mereka bergerak dari tempat ke tempat, sementara lingkungan sendiri mungkin tetap diam.

Jadi, kita menemukan apa yang Schutz sebutkan sebagai “hubungan-hubungan makna” (meanings contexs), serangkaian kriteria yang dengannya kita mengorganisir pengalaman inderawi ke dalam suatu dunia yang bermakna. Hubungan-hubungan makna mengorganisir secara bersama-bersama juga melalui proses tipikasi, ke dalam apa yang Schutz namakan “kumpulan pengetahuan” (stock of knowledge). Sedangkan motif berhubungan erat dengan pencapaian kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, ada tingkatan yang memotivasi manusia untuk bergerak melakukan tindakan tersebut.

Menurut Alfred Schutz tindakan manusia ditentukan oleh makna yang dipahami tentang sesuatu yang disebut dengan motif, dimana mereka dalam melakukan tindakan mempunyai alasan tertentu. Schutz membagi motif yang mempengaruhi tindakan manusia ke dalam dua bagian yaitu Because motive, yang berarti motivasi yang tumbuh melalui pengalaman dan masalalu individu sebagai anggota masyarakat dan In order motive, yang berarti motivasi yang tumbuh dan timbul karena melihat adanya nilai-nilai terhadap tindakan sekarang untuk jangkauan masa depan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori fenomenologi yang dikemukakan oleh Alfred Schutz yang memusatkan perhatiannya kepada tindakan manusia ditentukan oleh makna yang dipahami tentang sesuatu yang disebut dengan motif. Schutz membagi dua motif didalam teori ini yaitu Because motive dan In order motive. Motif yang dilihat dalam penelitian ini adalah motif keluarga mampu dalam menerima bantuan raskin

dimana raskin adalah bantuan yang dipusatkan kepada rumah tangga miskin, oleh sebab itu motif yang digunakan oleh keluarga mampu yaitu seharusnya keluarga mampu tidak menerima bantuan raskin tetapi kenyataannya keluarga mampu juga menerima bantuan raskin.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Emalia (2013) dengan judul Analisis Efektifitas Program Raskin di Kota Bandar Lampung,tujuan penelitiannya yaitu: (1) bagaimana efektivitas dari pelaksanaaan program raskin, (2) kebijakan-kebijakan apa saja yang perlu diimplementasikan oleh pemerintah agar program ini berjalan dengan efektif. Hasil penelitian: (1) tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat harga. (2) dengan cara pemerintah menentukan syarat orang yang menerima raskin selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Bafita (2013) dengan judul Evaluasi Pelaksanaan Beras Bersubsidi, tujuan penelitiannya yaitu: untuk menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan beras bersubsidi untuk rumah tangga miskin. Hasil penelitian yaitu: untuk mengevaluasi maka ditentukan beberapa indikator diantaranya yaitu indikator kecukupan dilakukan dengan cara tingkat kemampuan RTM membeli raskin dan tingkat pengaruh raskin terhadap pengeluaran RTM.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 sampai bulan oktober 2014. Penelitian ini dilakukan di Jorong Kambang Harapan Nagari Kambang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara utuh (holistik) dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dalam suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2005:6). Kemudian melalui pendekatan kualitatif ini mendeskripsikan faktor penyebab keluarga mampu menerima bantuan raskin (beras miskin) di Jorong Kambang Harapan.

Adapun tipe penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat yang menjadi karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, atau pun fenomena tertentu (Bungin, 2008:75-76).Tipe penelitian deskriptif analisis yakni penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan dan menganalisis berbagai kondisi

(5)

dan sesuatu hal seperti apa adanya. Karena dalam melihat apa motif keluarga mampu menerima bantuan beras raskin, metode ini bisa digunakan untuk peneliti bisa menjelaskan, menggambarkan, dan mendeskripsikan fenomena tersebut yang ada di masyarakat. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Aturan Nagari dan Jorong dalam Pembagian Raskin

Aturan pemerintahan pusat mengatakan bahwa tidak seluruh keluarga yang berhak dalam menerima bantuan raskin, orang yang berhak dalam menerima bantuan raskin adalah keluarga yang tidak mampu dimana keluarga tersebut mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya.

Di Jorong Kambang Harapan ditemukan adanya aturan-aturan yang mengatur dalam pembagian raskin, diantaranya dimana adanya setiap keluarga yang menerima satu kali dalam satu bulan, satu kali dalam dua bulan dan satu kali dalam tiga bulan. Aturan ini dibuat oleh pemerintahan Jorong dan Nagari dimana seluruh keluarga berhak untuk mendapatkan bantuan raskin. Aturan yang dibuat oleh pemerintahan Nagari berbeda dengan pemerintah pusat.

Melatar belakangi aturan Nagari Kambang Utara dan Jorong Kambang Harapan berbeda dengan aturan yang dibuat oleh pemerintah adalah sebelum munculnya aturan pemerataan setiap kepala keluarga berhak menerima bantuan raskin, dahulunya aturan pembagian raskin di Nagari Kambang Utara dan Jorong Kambang Harapan sama dengan aturan yang dibuat oleh pemerintah pusat bahwa yang berhak menerima bantuan raskin tersebut adalah keluarga miskin. Dengan adanya aturan tersebut maka timbul permasalahan antara pemeritah Nagari dan Jorong dengan masyarakat, bahwa masyarakat memiliki pandangan yang bertugas di Nagari dan Jorong tidak adil karena tidak seluruh kepala keluarga mendapatkan bantuan raskin.

Alasan pemerintah Jorong dan Nagari membuat aturan pembagian yang sama rata terutama berkaitan dengan pembagian raskin dengan adanya permasalahan yang muncul dari masyarakat, agar tidak terjadinya kecemburuan sosial antara keluarga yang menerima raskin dengan keluarga yang tidak menerima rakin. Masyarakat yang tidak menerima bantuan raskin berpendapat bahwa pemerintahan dalam Jorong tidak baik, karena keluarga yang

menerima raskin adalah keluarga atau kerabat yang ada kaitannya dengan pemerintah di Jorong tersebut. Dengan adanya pendapat yang berbeda antara masyarakat dengan pemerintah Jorong, maka pemerintah Jorong membuat kebijakan sendiri untuk membuat aturan membagi rata bantuan raskin kepada seluruh kepala keluarga yang ada di Jorong Kambang Harapan.

Aturan yang ada di Nagari Kambang Utara ini berbeda dengan aturan yang diberikan oleh pemerintahan pusat. Dimana pemerintah Nagari membuat kebijakan sendiri atau membuat aturan sendiri tentang pembagian raskin. Tujuan pemerintahan Nagari membuat kebijakan sendiri tentang pembagian raskin tersebut untuk menangulangi agar tidak terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya dan tidak terjadinya perbedaan antara keluarga tidak miskin dengan keluarga miskin.

2. Proses Pembagian Raskin

Pembagian raskin di Jorong Kambang Harapan dimulai semenjak tahun 2002 dan 2003, dalam proses pembagian raskin ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1) Pengurus raskin memberikan kupon kepada keluarga yang menerima bantuan raskin. 2) Pengurus raskin langsung mendatangi rumah masing-masing keluarga yang menerima bantuan raskin dan memberikan kupon kepada keluarga yang menerima raskin. 3) Kemudian keluarga yang menerima bantuan raskin mendatangi tempat beras raskin dibagikan yaitu di posko pemuda yang terletak di Jorong Kambang harapan.

3. Jumlah Raskin yang Diterima

Pemerintah memberikan bantuan raskin di Jorong Kambang Harapan terhitung satu kali dalam satu bulan, tetapi dalam pembagiannya hal tersebut hanya berlaku bagi keluarga miskin. Selain keluarga miskin, keluarga mampu juga menerima bantuan raskin tersebut, tetapi lama penerimaannya berbeda karena keluarga miskin menerima bantuan raskin satu kali dalam satu bulan, tetapi keluarga mampu hanya menerima bantuan raskin tersebut 3-4 bulan sekali. Adapun raskin yang diterima oleh setiap kepala keluarga yang menerima berjumlah 1 karung, tetapi yang membedakan antara keluarga miskin dan keluarga mampu yang menerima raskin yaitu lama bulan penerimaannya. Keluarga mampu menerima bantuan raskin 3-4 bulan sekali.

keluarga mampu menerima bantuan raskin tidak tiap bulan, keluarga mampu menerima bantuan raskin 3-4 bulan sekali, yang membedakan antara keluarga mampu dengan keluarga miskin dalam menerima bantuan raskin adalah lama penerimaannya. Dimana keluarga miskin menerima

(6)

bantuan raskin tersebut 1 x dalam satu bulan, sedangkan keluarga mampu menerima raskin 3-4 bulan sekali.

Lamanya program raskin yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah terhitung semenjak tahun 2002 sampai sekarang (12 tahun). Selama program tersebut berjalan selama itu pula kepala keluarga menerima bantuan raskin, yang menerima bantuan raskin selama 12 tahun hanya keluarga miskin. Sedangkan Keluarga mampu menerima bantuan sudah berlangsung sekitar 9-10 tahun dimana seluruh kepala keluarga menerima bantuan raskin.

4. Biaya yang Dikeluarkan

Bantuan raskin yang diturunkan oleh pemerintah diterima secara bertahap mulai dari pemerintah Nagari setelah itu baru sampai ke pemerintah Jorong., di pemerintah Jorong tersebut setiap kepala keluarga yang menerima bantuan raskin untuk mengambil raskin.

Dalam menerima bantuan raskin tersebut masyarakat yang menerimanya mengeluarkan biaya. Biaya yang dikeluarkan digunakan untuk transportasi dan untuk gaji pengurus raskin. Untuk mengambil beras raskin tersebut membayar sebanyak Rp.30.000 per karung.

Sedangkan biaya yang dipungut oleh pemerintah Jorong kepada kepala keluarga yang menerima raskin sebanyak Rp.30.000 per karung, Digunakan oleh pengurus raskin untuk biaya transportasi dalam penjeputan beras raskin dari pusat dimana beras raskin diambil dan membayar gaji pengurus raskin.

5. Faktor Penyebab Keluarga Mampu Menerima Raskin

Adapun aturan yang di tetapkan oleh pemerintah nagari yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu faktor penyebab keluarga mampu menerima bantuan raskin. Idealnya keluarga mampu tidak menerima bantuan raskin, namun masih ditemukan masyarakat mampu menerima bantuan raskin. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan ditemukan beberapa faktor penyebab keluarga mampu menerima bantuan raskin, untuk lebih jelasnya dapat dilihat berikut ini:

a. Adanya Pembagian yang Sudah di Tentukan oleh Pengurus Raskin

Faktor penyebab keluarga mampu menerima bantuan raskin selain merasa haknya sama, tetapi ada sebagian keluarga mampu yang menerima raskin karena diberikan oleh petugas raskin. Dalam menerima bantuan dari pemerintah salah satu alasan keluarga mampu menerima bantuan raskin yaitu diberi oleh petugas yang membagikan bantuan raskin di Jorong Kambang Harapan. Kepala Jorong

Kambang Harapan. Pengurus raskin membagikan raskin kepada seluruh kepala keluarga yang ada di Jorong Kambang Harapan.

faktor penyebab keluarga mampu menerima bantuan raskin tersebut bukan hanya karena merasa haknya sama dalam menerima bantuan tetapi karena aturan yang sudah ditetapkan oleh nagari. Sebagian masyarakat diberi oleh petugas raskin karena seluruh masyarakat diberikan bantuan raskin. Dengan adanya pemerataan dalam menerima bantuan raskin ada sebagian masyarakat merasa rugi kalau tidak mengambil bantuan raskin tersebut karena seluruh masyarakat menerima banntuan raskin.

b. Pandangan Keluarga Mampu TentangProgram Raskin

Selain dengan adanya aturan yang sudah ditentukan oleh pengurus raskin. Faktor pernyebab keluarga mampu memiliki pandangan yang berbeda tentang adanya bantuan beras miskin yang diberikan oleh pemerintah, dimana masyarakat memiliki pandangan bahwa bantuan beras miskin tersebut seluruh masyarakat berhak untuk mendapatkannya.

Keluarga mampu berpendapat bahwa mereka memiliki hak yang sama dalam menerima bantuan dari pemerintah. Seharusnya keluarga mampu tidak menerima bantuan raskin, hal ini karena bantuan raskin yang diberikan oleh pemerintah di prioritaskan untuk keluarga yang tidak mampu atau keluarga miskin. Tujuan untuk mempermudah keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Jorong Kambang Harapan Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dapat diambil kesimpulan bahwa aturan pembagian raskin di Jorong Kambang Harapan dibuat oleh pemerintah Nagari dan Jorong tersebut, karena pemerintah tersebut menggambil tindakan agar masyarakat di Jorong Kambang Harapan tidak terjadinya kecemburuan sosial antara keluarga yang menerima raskin dengan keluarga yang tidak menerima raskin. Oleh sebab itu aturan pembagian raskin dibuat seluruh kepala keluarga berhak untuk menerima bantuan raskin, dan Faktor penyebab keluarga mampu menerima bantuan raskin, merasa haknya sama dalam menerima bantuan dari pemerintah, tetapi ada sebagian keluarga mampu menerima bantuan raskin karena di Jorong tersebut adanya aturan pemerataan bahwa seluruh kepala keluarga menerima bantuan raskin, yang membedakan keluarga mampu dengan keluarga

(7)

miskin dalam menerima raskin adalah lama penerimaannya.

B. SARAN

Adapun saran yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah: bagi pemerintah khususnya, hendaknya pemerintah lebih mensosialisasikan kepada masyarakat tujuan dan sasaran bantuan yang diberikan kepada masyarakat, agar masyarakat lebih mengerti tujuan dan sasaran bantuan itu, supaya program pemerintah memberikan bantuan tersebut tercapai, dan bagi masyarakat pada umumnya, agar meningkatkan pengetahuan atau pemahaman terhadap program pemerintah, agar program pemerintah bisa berjalan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin,Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Cahyat,Ade & Gonner,Cristian. 2007. Kemiskinan dan Kesejahteraan Rumah Tangga. Bogor: Center For International Forestry Research.

Miles, Matthew dan Huberman, Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia

Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ritzer, George. 2010. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Tabel 1.1: Daftar Penerima Bantuan  Raskin di Jorong Kambang Harapan  No  Jenis Pekerjaan  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p-value sebesar 0,000, yang berarti nilai signi fi kan lebih kecil dari taraf signi fi kan

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah (i) membangun model tanah-lanskap menggunakan data warisan ( legacy data ) yaitu dataset yang diturunkan dari data profil hasil survei

Bagian fungsional mungkin akan berbeda pendapat dengan orang proyek mengenai pekerjaan mana yang diprioritaskan untuk dikerjakan lebih dahulu, bagaimana rancangan

Pengetahuan tentang prinsip, konsep, dan metodologi pekerjaan profesional atau pekerjaan administratif seperti pada tingkat faktor 1-5, yang: (a) ditambah

Distrik yang dipimpin oleh Kepala Distrik bukanlah hanya sekedar “wilayah kerja”, tetapi adalah “wilayah pemerintahan”, mempunyai kewenangan pemerintahan (walaupun

Keluarga dalam hal ini sebagai orang terdekat harus memiliki pengetahuan terutama terkait penyakit Rematik yang memang lebih sering dialami oleh lansia.Selain itu kesadaran

Nama jenis dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas nama jenis benda alami (hewan, tumbuhan, penyakit) dan nama jenis benda olahan. Menurut contoh yang terdapat pada Pedoman Umum

業種・商品分類 基礎材 食品・飲料 薬品 化粧品・洗剤 衣料・身の回り品 出版 一般産業機器 精密・事務機器 電気機器 輸送機器