• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAI 1000925 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAI 1000925 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

133

Ai Nuraeni, 2014

Pembelajaran PAI Untuk Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan identifikasi masalah tentang kesulitan

guru dalam pengelolaan pembelajaran untuk menyampaikan materi PAI yang bersifat abstrak

kepada siswa tunarungu dikarenakan memiliki kelainan pendengaran. Sehingga siswa tunarungu

memerlukan pembelajaran secara khusus. Karena itu, guru harus memiliki keterampilan khusus

dalam pengelolaan penyampaian pembelajarannya. maka peneliti mengkhususkan penelitiannya

kepada beberapa pertanyaan penelitian di antaranya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran PAI kelas VIII untuk siswa tunarungu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran PAI kelas VIII

SMPLB Muhammadiyah Bayongbong Garut secara administrasi masih kurang. Akan tetapi

secara kreativitas, guru-guru sangat bagus dalam pelayanan kepada siswanya karena sesuai

kebutuhan. Itu dibuktikan dengan penuturan pengawas Dinas Provinsi Jabar bahwa SLB

Muhammadiyah Bayongbong Garut jika dipersenkan 80% perkembangannya bagus jika dilihat

dari kemampuan anaknya dan kemampuan mengajar gurunya serta 20% nya kurang dalam hal

administrasi.

Perencanaan pembelajarannya sama dengan sekolah umum lainnya seperti halnya ada prota,

prosem, silabus, RPP dan CPPH. Adapun yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan

pembelajarannya lebih kepada CPPH (Catatan pelaksanaan Pembelajaran Harian) dibanding RPP

walaupun secara formalitasnya RPP harus ada namun pengembangannya lebih kepada CPPH.

Pembelajarannya memakai KOMTAL yaitu salah satu model khusus yang digunakan dalam

pembelajaran siswa tunarungu tingkat SMPLB Muhammadiyah Bayongbong Garut ialah

KOMTAL (Komunikasi Total). Dengan KOMTAL anak di tuntut membaca bahasa bibir agar

siswa tunarungu dapat berkomunikasi dengan anak normal lainnya. KOMTAL adalah salah satu

model utama untuk pembelajaran siswa tunarungu karena memadukan bahasa oral/bibir dengan

bahasa isyarat.

Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI kelas VIII SMPLB tunarungu Muhammadiyah

Bayongbong Garut semester genap itu sudah terlihat baik karena sistem pembelajarannya secara

(2)

134

Ai Nuraeni, 2014

Pembelajaran PAI Untuk Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pun terkadang secara tematik jika diperlukan. Proses pembelajarannya lebih ditekankan kepada

individu atau perorangan.

Adapun dalam penyampaian materi itu tidak semua diberikan kepada siswa tunarungu karena

keterbatasan waktu dan keterbatasan kemampuan anak dalam menjangkaunya. Siswa tunarungu

kurang menjangkau terhadap materi-materi yang bersifat abstrak. Seperti halnya materi dalam

aspek aqidah tentang meneladani sifat-sifat Rasulullah Saw. Materi tersebut tidak diberikan

karena guru tidak mungkin menjadi model peraga untuk menjadi sosok seorang Rasulullah, di

hawatirkan siswa tunarungu salah persepsi dalam menggambarkan sosok seorang Rasulullah

Saw.

Guru tidak mau menambah lebih abstrak lagi tentang Rasulullah Saw kepada siswanya,

karena dalam film-film sejarah nabi pun Rasulullah selalu disamarkan. Selain itu, guru tidak

memberikan materi tarikh kepada siswanya karena keterbatasan waktu. Sebetulnya materi

tersebut tidak dibutuhkan siswa tunarungu meskipun memang perlu diberikan, akan tetapi aspek

tarikh dalam materi PAI tersebut tidak ada dalam buku sumber.

Evaluasi yang diberikan di SMPLB Muhammadiyah Bayongbong Garut adalah secara terus

menerus. Karena menurut guru yang bersangkutan pun menyebutkan bahwa selama

pembelajaran berlangsung itu adalah evaluasi. Adapun bentuk tes awal yang diberikan berupa tes

lisan (pengulangan) dan tes akhir berupa tes tulisan. Kemudian, ada salah yang unik dalam

tehnik evaluasi ini yakni guru selalu menghindari pemberian tugas secara kelompok dan lebih

kepada individu karena jika tugas kelompok itu hanya satu orang yang mengerjakan dan yang

lainnya hanya menyalin. Maka dari itu guru lebih kepada pemberian tugas secara individu agar

siswa dapat berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakannya.

Hasil penilaian tersbut dimasukkan ke dalam raport. Dan bentuk raport siswa tunarungu

berbeda dengan raport sekolah umum lainnya. Bentuk raport untuk siswa tunarungu lebih kepada

deskripsi nilai, dan disana dideskripsikan perkembangan anaknya sejauh mana dari setiap mata

pelajaran, keterampilan, ekskul dan lain sebagainya. Dengan demikian, guru nya juga dituntut

untuk peka terhadap keadaan siswa dalam hal bagaimanapun. Selain itu, guru SMPLB tunarungu

juga dituntut untuk memiliki kreativitas dan keterampilan khusus dalam menyampaikan

(3)

135

Ai Nuraeni, 2014

Pembelajaran PAI Untuk Siswa Tunarungu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

1. Untuk Pembuat Kebijakan

a. Hasil penelitian tentang pembelajaran PAI untuk siswa tuanrungu ini dianjurkan

untuk dikembangkan agar dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui

pengembangan kurikulum yang belandaskan nilai-nilai Islam khususnya di

sekolah-sekolah yang ada di Jawa Barat dan umumnya seluruh sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.

b. Hasil penelitian ini dapat diterapkan di SLB lainnya dalam hal pelayanannnya,

sehingga SLB yang lainnya bisa mencontoh pelayanan pendidikan yang diterapkan di

SLB Muhammadiyah Bayongbong Garut. Dengan cara melihat pelayanan kepada

siswa-siswanya, gaya belajarnya bahkan metode-metode pembelajarannya.

2. Sekolah Yang Bersangkutan (SLB Muhammadiyah Bayongbong Garut)

a. Merapihkan kembali administrasi sekolah dan bahkan mengembangkan kurikulum

beserta pelayanannya Sehingga SLB Muhammadiyah Bayongbong Garut dapat menjadi sekolah yang unggul, baik dari segi kecerdasan, akhlāq, dan kepemimpinan. b. Senantiasa melahirkan inovasi-inovasi dalam upaya memperkaya pembelajaran dalam

mendidik ABK dan mengembangkan metode pendidikan Islam dalam menghasilkan peserta didik yang rahmatan lil `ālamīn sebagaimana visi dan misi sekolah.

3. Bagi Prodi IPAI

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukan, referensi dan sumbangan pemikiran

tentang Pembelajaran PAI untuk siswa tunarungu, terutama kaitannya dengan pelayanan,

proses pembelajaran dan metode pembelajarannya. Sehingga Prodi IPAI dapat menerapakan

pelayanan khusus dalam mata kuliah PAI untuk ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) secara

Referensi

Dokumen terkait

Tahap kedua adalah menentukan relevan atau tidak relevan risiko-risiko yang teridentifikasi melalui penilaian 5 responden sebagai unsur-unsur yang terlibat

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk memperoleh data empiris hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan dengan penerapan Model

Penelitian standar mutu bibit yang menghubungkan morfologi atau fisiologi bibit siap tanam di persemaian dengan keberhasilan tanaman di lapangan masih sangat

Syyllisyys ja suru on molemmat valtavan isoja tunteita ihmisessä ja jos joudutaan käsittelemään paljon sitä syyllisyyttä ja jotenkin auttamaan häntä sen ymmärtämisessä, että

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa preferensi petani dalam memilih varietas kedelai yang digunakan sebagai sumber benih di daerah tergenang pada lahan sawah MK I

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan dalam pembuatan telur asin ditambah varian rasa pada kelompok sasaran ibu-ibu rumah tangga di desa

Informasi di pasar yang berkaitan dengan harga saham yang dimiliki oleh investor tersebut merupakan informasi yang. cukup berharga bagi pihak

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:.. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang,