• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IKOR 1001902 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IKOR 1001902 Chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan dalam satu penelitian karena desain penelitian

dapat menjadi pegangan yang lebih jelas dalam melakukan penelitiannya. Design

research atau rancangan penelitian merupakan gambaran umum penelitian yang

akan dilaksanakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan tertentu. Rancangan

penelitian disajikan dalam satu kesatuan naskah yang ringkas dan utuh.

Rancangan penelitian menunjukkan adanya format penulisan yang disusun secara

sistematis dan operasional meliputi langkah-langkah dan tahapan yang harus

dijalani oleh peneliti. Rancangan penelitian memiliki beberapa manfaat sebagai

berikut.

1 Memberikan pedoman penelitian kepada peneliti.

2 Menentukan batas penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

3 Memberikan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang kemungkinan

dihadapi dan seharusnya dilakukan.

Dalam desain penelitian ini terdapat paradigma ganda dengan tiga variable

independen (X1, X2, X3) dua defendent (Y1, Y2).

Gambar 3.1

Desain Penelitian X1

X2

X3

(2)

X1 = Olahraga ekstrim (Bmx, skateboard, slyke line, pendakian gunung)

X2 = Olahraga permainan (sepakbola, bola basket, bola voli, bulutangkis)

X3 = Olahraga beladiri (pencak silat, taekwondo, karate, anggar)

Y = Tingkat kepercayaan diri dan kecemasan atlet

Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah berjumlah 30 orang dari

5 atlet bmx, 5 atlet skateboard, 5 atlet slyke line, 5 atlet pendakian gunung, 5 atlet

futsal, 5 atlet bola basket, 5 atlet bola voli, 5 atlet bulutangkis, 5 atlet pencak silat,

5 atlet taekwondo, 5 atlet karate, dan 5 atlet anggar.

Partisipan ini di ikut sertakan melihat pada tujuan teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah teknik random sampling.

B.Populasi dan Sampel

1 Populasi

Menurut Warsito (1992: 49), populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang dapat terdiri dari mausia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes,

atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu

dalam suatu penelitian. Sementara menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Nurul Zuriah (2007:116) mengemukakan bahwa

populasi merupakan seluruh data yang menjadi perhatian peneliti. Jadi, populasi

penelitian dapat disimpulkan sebagai subjek penelitian yang mengenainya dapat

diperoleh dari data yang dipermasalahkan

Menurut Furqon (2009;146) populasi dapat didefinisikan sebagai

sekumpulan objek atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama.” Populasi menurut Ridwan (2009:6) yaitu; “pupulasi merupakan subjek atau objek yang berada pada satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat

tertentu berkaitan dengan masalah peneltian.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, maka populasi dari penelitian ini

adalah atlet olahraga ekstrim, permainan, dan beladiri (studi komparasi atlet

olahraga, Bmx, skateboard, slyke line, pendakian gunung, futsal, bola basket, bola

(3)

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, (Arikunto,

2002:29,109). Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan jenis metode random sampling. Teknik sampling ini diberi nama

demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subjek

-subjek di dalam populasi sehingga semua -subjek--subjek dalam populasi

dianggap sama.

Menurut Hidayat (2007), sampel merupakan bagian populasi yang akan

diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai

responden atau sampel (Sugiyono, 2009).

Sampel dalam penelitian ini adalah atlet olahraga ekstrim, permainan, dan

beladiri (studi komparasi atlet olahraga, Bmx, skateboard, slyke line, pendakian

gunung, futsal, bola basket, bola voli, bulutangkis, pencak silat, taekwondo,

karate, anggar)

Jumlah sampel akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang

dari 5 atlet bmx, 5 atlet skateboard, 5 atlet slyke line, 5 atlet pendakian gunung, 5

atlet futsal, 5 atlet bola basket, 5 atlet bola voli, 5 atlet bulutangkis, 5 atlet pencak

silat, 5 atlet taekwondo, 5 atlet karate, dan 5 atlet anggar. Adapun teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling.

C.Instrumen Penelitian

Setelah menentukan teoridan memperoleh informasi mengenai kondisi Atlet

yang sedang dalam proses menghadapi pertandingan, akhirnya dirancang

intrumen penelitian yang mengukur variabel kepercayaan diri dan variabel

kecemasan. Instrumen adalah alat untuk memperoleh informasi yang akan

dikumpulkan (Sugiyono, 2011, hlm. 102) .Suatu syarat yang harus diperhatikan

dalam memilih instrumen adalah instrumen tersebut harus valid (dapat mengukur

(4)

(Angket).Metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, dalam Suis 2010). Pengukuran skala

kepercayaan diridankecemasanmenggunakan instrument yang diambil

berdasarkan teori kepercayaan diri Vealey (1986) Dengan skalanya yang terkenal

State Sport Confidence Inventory (SSCI) yang terdiri dari 13 item dan Teori

kecemasan State Trait Anxiety dari spielberger (1972) dengan skalanya State Trait

Anxiety Inventory (STAI) yang membedakan secara jelas antara kondisi sementara “S-Anxiety” dan yang lebih umum dan lama kualitasnya “T-Anxiety”. Kualitas yang penting dievaluasi oleh skala STAI adalah perasaan ketakutan, ketegangan,

kegelisahan, dan khawatir.

1. Alat Ukur Kepercayaan Diri

Instrument penelitian kepercayaan diri yang digunakan untuk pengambilan

data uji coba dan penelitian ini, mengadaptasi alat ukur Vealey (1986) yang

menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan atau tingkat kepastian

individu memiliki kemampuan untuk sukses dalam olahraga.Dengan skalanya

yang terkenal State Sport Confidence Inventory (SSCI) yang terdiri dari 13

item.Respon yang diharapkan diberikan oleh subyek adalah taraf kesetujuan atau

ketidaksetujuan dalam tingkatan 1, 2, 3 kategori rendah (Low); 4, 5, 6 kategori

sedang (Medium); dan 7, 8, 9 kategori tinggi (High).

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrument Skala Kepercayaan Diri

Sumber : State Sport Confidence Inventory(SSCI) Vealey (1986)

Variabel Dimensi Indikator Item

Physical

skills

and Training

Menjalani keahlian yang dibutuhkan

/Penguasaan teknik

1, 8, 11 Persepsi terhadap kesiapan fisik

(5)

Self

Confidence

terbaik/berprestasi

Cognitive

Efficiency

Membuat keputusan yang

benar-benar kritis/penting

yang berbeda dan tetap sukses

Bersaing dengan lawan

Sukses ketika dalam kondisi banyak

kesulitan yang anda hadapi

Cepat pulih kembali dari permainan

anda yang buruk sehingga anda bisa

berhasil

Tabel 3.2

Sebaran Item Pada Instrument Skala Kepercayaan Diri

Sumber : State Sport Confidence Inventory(SSCI) Vealey (1986)

Variabel Favorabel Unfavorabel Jumlah

(6)

Untuk mengungkap atau mengukur gejala kecemasan ada beberapa metode,

yaitu Self report atau questionaire, merupakan sejumlah pernyataan-pernyataan

yang harus dilaporkan oleh individu berupa test skala kecemasan STAI (

State-Traite Anxiety Inventory).Tes level kecemasan STAI ini diciptakan oleh Charles

D. Spielberger bekerjasama dengan Richard L. Gorsuch dan Robert C. Lushene

(1983). Dalam tes kecemasan ini diperlihatkan ‘self report’ yang bertujuan untuk mengukur dua konsep kecemasan yang berbeda yaitu kecemasan sesaat (state

anxiety) dan Kecemasan dasar (Trait Anxiety).Skala ini untuk mendapatkan self

report (melapor sendiri) pada format jenis Likert yang relatif singkat dan cukup

untuk mengukur baik State Anxiety {A-State) maupun Trait Anxiety (A-Trait).

Kelebihan dari test STAI adalah memungkinkan perbedaan keadaan dan

sifat kecemasan diteliti dengan baik, sedangkan kelemahannya adalah nomor

STAI dibuat transparan (Kaplan, dkk., 1997). Dengan demikian test ini disusun

berdasarkan atas dua komponen yaitu:

a. State anxiety {A-State), merupakan kecemasan sesaat atau karena

keadaan atlet menghadapi pertandingan.

b. Trait anxiety {A-Trait), merupakan kecemasan sifat yang relatif

menetap mengenai kebiasaan subjek menilai situasi pertandingan.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Angket Kecemasan State dan Trait Anxiety

Variabel Indikator Skala

State Anxiety

Pernyataan subyek mengenai

perasaannya menghadapi keadaan dan

situasi saat menjelang pertandingan.

Perasaan ini berkisar sekitar ungkapan

kecemasan,kegugupan,dan

ketidakpercayaan diri, dan lainnya

skala yang digunakan

didasarkan pada skala

kecemasan Spielberger

STAI (State-TraitAnxiety)

(7)

Trait Anxiety

Pernyataan subyek mengenai

kebiasaannya merasakan ketegangan

dalam menghadapi pertandingan atau

kompetisi.

(1983).

Tabel 3.4

Sebaran item pada angket Kecemasan State danTrait Anxiety

Variabel Favorabel Unfavorabel Jumlah

State Anxiety 1, 3, 5, 7, 8, 10,

14, 15, 16, 19

2, 4, 6, 9, 11, 12, 13,

17, 19

19

Trait Anxiety 1, 3, 5, 9, 11, 12,

14, 15, 16

2, 4, 6, 7, 8, 10, 13,

17

17

Tabel 3.5

Teknik Penskoran Skala Kecemasan State Trait Anxiety

Arah Pernyataan Tidak sama sekali Sedikit Sedang Sangat

Favorabel 4 3 2 1

Unfavorabel 1 2 3 4

Tabel 3.6

Kriteria Penafsiran Skor Kepercayaan Diri

Sumber (Nurhasan, Cholil, 2007, hlm 416)

Skala Batas Skor Rentang Skor Nilai

� + 1,8 (S) 90,58+1,8 (11,39) 111 > Sangat Tinggi

(8)

�– 0,6 (S) – 83-96

�– 1,2 (S) 90,58– 1,2 (11,39) 76-82 Rendah

< 75 Rendah Sekali

Tabel 3.7

Kriteria Penafsiran Level Kecemasan State Anxiety (A State)

Sumber (Nurhasan, Cholil, 2007, hlm 416)

Skala Batas Skor Rentang Skor Nilai

� + 1,8 (S) 37,98+1,8 (11,39) 53 > Sangat Tinggi

� + 0,6 (S) 37,98+0,6 (11,39) 43-52 Tinggi

�– 0,6 (S) 37,98– 0,( 11,39) 32-42 Sedang

�– 1,2 (S) 37,98– 1,2 (11,39) 27-31 Rendah

< 26 Rendah Sekali

Tabel 3.8

Kriteria Penafsiran Level Kecemasan Trait Anxiety

Sumber (Nurhasan, Cholil, 2007, hlm 416)

Skala Batas Skor Rentang Skor Nilai

� + 1,8 (S) 37,98+1,8 (11,39) 53 > Sangat Tinggi

� + 0,6 (S) 37,98+0,6 (11,39) 43-52 Tinggi

�– 0,6 (S) 37,98– 0,( 11,39) 32-42 Sedang

�– 1,2 (S) 37,98– 1,2 (11,39) 27-31 Rendah

< 26 Rendah Sekali

D.Prosedur Penelitian

(9)

a. Tahap persiapan yaitu tahap menyiapkan proposal penelitian, survei

pendahuluan untuk memperoleh data yang diperlukan, dan studi

dokumentasi serta literatur yang berhubungan dengan masalah

penelitian.

b. Pelaksanaan penelitian yang dimulai dengan melakukan pengetesan

kepada setiap responden yang menjadi subjek penelitian.

c. Tahap pengumpulan dan pengolahan data yang telah diperoleh yang

selanjutnya dilakukan analisis data dan uji statistik.

d. Tahap penyusunan laporan dan penyajian hasil penelitian. Setelah

kegiatan pelaksanaan penelitian selesai dilakukan, kemudian disusun

laporan penelitian yang berupa sekripsi.

E.Analisa Data

1. Analisa data

Setelah data penelitian diperoleh peneliti memasukan data yang telah

ditabulasi ke dalam komputer dan dianalisis secara statistik. Untuk memperoleh

data suatu generalisasi atau kesimpulan masalah yang diteliti, maka analisis data

merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian, karena dengan analisis

data akan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang akan diteliti. Untuk

menganalisis data diperlukan suatu teknik analisis yang sesuai dengan bentuk data

yang terkumpul.

Dalam data penelitian ini, data yang tekumpul berupa angka-angka maka

penyusun menggunakan analisis statistik. Teknik yang dipakai untuk menganalisis

data penelitian adalah statistik deskripsi dengan rumus persentase dan uji t. Agar

lebih akurat, maka analisis data ini menggunakan program komputer yaitu SPSS.

Uji One way anova untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang

saling bebas (ANOVA). Pengujian ini digunakan untuk menguji perbedaan yang

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian X1X2X3 Y

Referensi

Dokumen terkait

Sugiyono (2013, hlm.117) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Jadi populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna

Mengenai pengertian populasi, Sugiyono (2014, hlm. 117) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

Populasi ( population/universe ) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek

Populasi penelitian menurut Sugiyono (2009: 117), adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

dengan power tungkai dengan hasil lay up. Maka penulis memerlukan sumber data yang disebut populasi dan sampel. populasi merupakan sekumpulan keseluruhan objek

Definisi populasi dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm. 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

Populasi Penelitian Populasi menurut sugiyono 2009 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan