• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii iii

KATA SAMBUTAN

D

eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap

orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan dan perdamaian.

Untuk memenuhi hak terhadap pendidikan bagi kelompok orang dewasa tertentu, pendidikan masyarakat diharapkan mampu berperan untuk mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat melalui program pendidikan keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan, peningkatan budaya baca masyarakat, Pengarusutamaan Gender dan pendidikan perempuan, pendidikan keorangtuaan dan penataan pendidikan nonformal. Melalui berbagai inisiatif beragam program ini diharapkan terdapat investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat.

Buku petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan dana program pendidikan masyarakat ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para penyelenggara pendidikan masyarakat untuk mengakses bantuan biaya pelaksanaan berbagai kegiatan program pendidikan masyarakat.

(3)

iv v

Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu.

Jakarta, Januari 2012 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal, dan Informal,,

Hamid Muhammad, Ph.D. NIP 195905121983111001

KATA PENGANTAR

P

endidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat pembelajaran dalam proses pendidikan sepanjang hayat.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan keaksaraan penduduk dewasa melalui berbagai program yang terintegritasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan penyelenggara pendidikan masyarakat.

Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal makin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, maka disusun buku petunjuk teknis sebagai acuan untuk mengajukan pelaksanaan program Pendidikan Masyarakat melalui APBN 2012.

Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan keseluruhan program disusun petunjuk teknis penyelenggaraan program pendidikan masyarakat. Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi diharapkan dapat dijadikan acuan bagi para pembina, penyelenggara, tutor pendidikan nonformal dan informal, dan pemangku

(4)

vi vii

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Tujuan Petunjuk Teknis ... 3

BAB II BANTUAN SARANA BELAJAR MULTIKEAKSARAAN BERBASIS TEKNOLOGI ... 4

A. Pengertian ... 4

B. Penerima Manfaat Layanan ... 4

C. Tujuan Bantuan Sarana Belajar Multikeaksaraan ... 4

D. Hasil yang Diharapkan ... 5

E. Deskripsi Kegiatan ... 5

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana ... 10

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA ... 12

A. Penerima Bantuan ... 12

B. Persyaratan Kelembagaan ... 12

C. Mekanisme dan Tahapan Penyaluran Bantuan ... 14

D. Verifi kasi Lembaga ... 19

E. Penetapan Penerima Batuan ... 20

F. Penyerahan, Penerimaan, Pengadaan dan Pemanfaatan Sarana Belajar ... 20

G. Ketentuan Tambahan untuk Mendapatkan Perhatian ... 22

kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi. Semoga Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Kegiatan Pengembangan PKBM Tematik, Perluasan Akses PKBM di Kecamatan, dan PKBM Sentra TKI ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua. Amin.

Jakarta, Januari 2012

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. NIP.195804091984022001

(5)

viii 1

PENDAHULUAN

BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN DAN SANKSI . 24

A. Pemantauan ... 24

B. Evaluasi ... 25

C. Pelaporan dan Sanksi ... 25

BAB V Penutup ... 28

Lampiran– Lampiran ... 30

Lampiran 1. Sistematika Proposal ... 30

Lampiran 2. Format Rekomendasi Dinas Pendidikan ... 39

Lampiran 3. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ... 40

Lampiran 4. Format Bukti Pencairan Bantuan ... 41

Lampiran 5. Sistematika Laporan ... 44

Lampiran 6. Format Rekap Laporan Status ... 46

Lampiran 7. Format Rekapitulasi pertanggungjawaban penggunaan dana (anggaran) Bantuan ... 47

Lampiran 8. Contoh bukti faktur pembelianbarang/bukti pengeluaran . 48 Lampiran 9. Contoh Akad Kerjasama ... 49

BAB I

A. Latar Belakang

Penduduk buta aksara usia 15–59 tahun tahun 2011 berjumlah 7.546.344 orang.Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharan dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa bekeaksaraan rendah lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan.

(6)

2 3

Atas dasar itu, pada tahun 2012 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyediakan berbagai layanan program pendidikan keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan, peningkatan budaya baca masyarakat, Pengarusutamaan Gender dan pendidikan perempuan, pendidikan keorangtuaan dan penataan kelembagaan pendidikan nonformal.

Kegiatan penyediaan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan dan hasil pendidikan keaksaraan. Kegiatan ini dapat diakses oleh para penyelenggara layanan pendidikan masyarakat yang memenuhi persyaratan.

Agar para penyelenggara dapat memperoleh fasilitasi penyediaan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi, disusunlah ”Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Sarana Belajar Berbasis Teknologi Tahun 2012”.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA);

3. Persaturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 tahun 200 tentang Struktur Organisasi dan Tata kerja Kementerian Pendidikan Nasional;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal;

5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Tahun 2012

C. Tujuan Petunjuk Teknis

Petujuk teknis disusun untuk memberikan pemahaman dan pengaturan pada pihak yang terkait antara lain:

1. Lembaga mitra terkait, untuk acuan dalam menyusun dan mengajukan proposal bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi; 2. Panitia seleksi proposal,menjadi salah satu acuan dalam melaksanakan

penilaian proposal;.

3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sebagai upaya meningkatkan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik dalam mengelola bantuan;.

4. Dinas pendidikan,sebagai salah satu bahan sosialisasi, pedoman mendampingi, membina,serta melakukan pemantauan penyelenggaran pendidikan masyarakat;

(7)

4 5

BANTUAN SARANA BELAJAR

MULTIKEAKSARAAN

BERBASIS TEKNOLOGI

BAB II

A. Pengertian

1. Sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi merupakan fasilitasi peningkatan mutu layanan pembelajaran keaksaraan, meliputi antara lain: (i) keaksaraan fungsional, (ii) keaksaraan kritis, (iii) keaksaraan media dan teknologi, (iv) keaksaraan perdamaian dan multikultural, (v) keaksaraan bencana, dan (vi) keaksaraan kewirausahaan.

2. Bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi informasi merupakan upaya memfasilitasi peningkatan penyelenggaraan berbagai ragam pembelajaran keaksaraan dengan memanfaatkan dan memperluas akses penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam pendidikan keaksaraan.

B. Penerima Manfaat Layanan

Peserta didik pendidikan keaksaraan, pendidik/tutor pendidikan keaksaraan, dan/atau tenaga kependidikan nonformal dan masyarakat umum.

C. Tujuan Bantuan Sarana Belajar Multikeaksaraan

1. Memfasilitasi penyediaan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi pada 50 lembaga;

2. Meningkatkan kualitas layanan penyelenggaraan dan hasil pembelajaranmultikeaksaraan pada 50 lembaga penyelenggara;

3. Membangun kesadaran pentingnya (1) berkeaksaraanmedia dan teknologi, (2) berkeaksaraan fungsional, (3) berkeaksaraan kritis, (4) berkeaksaraan perdamaian dan multicultural, (5) berkeaksaraan bencana, (6) berkeaksaraan kewirausahaan.

D. Hasil yang Diharapkan

1. Tersedianya sarana pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi pada 50 lembaga;

2. Meningkatnya kualitas layanan penyelenggaraan dan hasil pembelajaranmultikeaksaraan berbasis teknologi pada 50 lembaga; 3. Warga belajar memiliki kesadaran akan pentingnya pentingnya (1)

berkeaksaraan media dan teknologi, (2) berkeaksaraan fungsional, (3) berkeaksaraan kritis, (4) berkeaksaraan perdamaian dan multicultural, (5) berkeaksaraan bencana, (6) berkeaksaraan kewirausahaan.

E. Deskripsi Kegiatan

1. Indikator Keberhasilan

a. Diterimanya fasilitas untuk mewujudkan pembelajaran multikeaksaraan oleh 50 lembaga penyelenggara;

b. Terwujudnya sarana belajar mutlikeaksaraan pada 50 lembaga penyelenggara layanan keaksaraan;

c. Terselenggaranya pembelajaran multikeaksaraan dengan baik oleh 50 lembaga penyelenggara layanan keaksaraan;

d. Terwujudnya masyarakat yang berkeaksaraan pentingnya (1) berkeaksaraan media dan teknologi, (2) berkeaksaraan fungsional, (3) berkeaksaraan kritis, (4) berkeaksaraan perdamaian dan multicultural, (5) berkeaksaraan bencana, (6) berkeaksaraan kewirausahaan.

2. Pembelajaran Multikeaksaraan

Layanan belajar multikekasaraan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui ragam keaksaraan berbasis teknologi. Satuan pendidikan nonformal dan/atau satuan pendidikan nonformal sejenis menjadi penyelenggara layanan pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi. Peserta didik pendidikan keaksaraan juga dapat belajar ragam keaksaraan secara mandiri dengan memanfaatkan tersedianya dukungan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi.

(8)

6 7

Pembelajaran multikeaksaraan meliputi antara lain: (i) keaksaraan fungsional, (ii) keaksaraan kritis, (iii) keaksaraan media dan teknologi, (iv) keaksaraan perdamaian dan multikultural, dan (v) keaksaraan bencana, dan (vi) keaksaraan kewirausahaan. Pembelajaran multikeaksaraan diharapkan mendorong:

a. Terwujudnya masyarakat yang melek media dan teknologi; b. Terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang berkeadaban,

berkedamaian, dan berkarakter;

c. Terbangunnya masyarakat yang kritis terhadap informasi;

d. Terbangunnya kesadaran terhadap keberagaman dan toleransi dalam berkehidupan berdasarkan suku, agama, serta ras;

e. Terbangunnya kesadaran peserta didik dan masyarakat terhadap pentingnya lingkungan hidup (sadar lingkungan) yang sehat, berkesinambungan dan semakin meningkat;

f. Mewujudkan kesadaran peserta didik dan masyarakat agar “melek bencana” serta menumbuhkembangkan rasa peduli terhadap sesama; g. Terbentukanya sikap dan kamauan berwirausaha;

3. Komponen Pembelajaran Multikeaksaraan a. Bahan Belajar

Bahan belajar multikeaksaraan mencakup seluruh bahan ajar yang menunjang diperolehnya peningkatan kemampuan warga belajar dibidang keaksaraan media dan perdamaian dan multikultur. Bahan belajar keaksaraan media dan teknologi dapat berupa media massa cetak maupun elektronik (digital). Media massa cetak dan elektronik yang tersedia di masyarakat tetapi tidak secara khusus dirancang sebagai bahan belajar pembelajaran keaksaraan, dapat dimanfaatkan menjadi bahan ajar multikeaksaraan.

Bahan belajar keaksaraan perdamaian dan multikultural antara lain berupa buku (tujuh seri bahan ajar perdamaian) serta bahan ajar lain yang relevan. Teknologi informasi yang saat ini tersedia di masyarakat merupakan potensi yang sangat besar untuk

dimanfaatkan sebagai bahan belajar keaksaraan perdamaian dan multikultural.

b. Sarana Belajar

Sebagai suatu pembelajaran berbasis teknologi, keberhasilan pembelajaran multikeaksaraan membutuhkan kelengkapan sarana belajar yang mendukung keberlangsungan pembelajaran e-learning. Untuk dapat memanfaatkan ketersediaan teknologi e-learning terkini, pembelajaran multikeaksaraan membutuhkan sekurang-kurangnya kelengkapan sarana belajar: (1) komputer personal (PC) atau komputer jinjing atau sejenis, (2) penyediaan sambungan internet (fi xline/mobile), (3) fasilitas modem internal/ eksternal (mobilASDL), (4) alat pencetak (printer), (5)biaya operasional langganan sambungan jaringan telepon, (6) tenaga operator sarana belajar multikeaksaraan, (vii) pemeliharaan sarana belajar, (vii) tenaga teknis dan operator, (7) pesawat televisi, (8) LCD proyektor, (9) layar (LCD proyektor screen).

c. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memadai (melek teknologi) merupakan komponen yang sangat penting bagi berlangsungnya layanan pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi (e-learning). Kebutuhan sumber daya manusia yang mampu mengelola dan mengoperasikan bahan dan sarana belajar multikeaksaraan harus disiapkan sebaik mungkin. Pelatihan pengelola pembelajaran multikeaksaraan harus dilakukan sebagai usaha untuk menyiapkan sumber daya yang memadai.

4. Layanan Bantuan Sarana Belajar Multikeaksaraan

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memberikan layanan bantuan kepada lembaga penyelenggara pendidikan keaksaraan yang menerapkan pendekatan multikeaksaraan berbasis teknologi. Layanan bantuan tersebut diberikan dalam bentuk dana yang dapat dipergunakan untuk mengadakan sarana yang mendukung

(9)

8 9

berlangsungnya pembelajaran multikeaksaraan, khususnya keaksaraan media, perdamaian dan multikultural. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan sarana pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi (e-learning) yang diperlukan. Kebutuhan sarana belajar yang belum disediakan oleh direktorat merupakan bentuk partisipasi yang harus disediakan oleh masyarakat dan/atau lembaga penyelenggara pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi. Bantuan yang disalurkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat kepada lembaga yang memenuhi syarat dalam bentuk dana. Jenis kebutuhan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi selanjutnya diadakan oleh lembaga berdasarkan jenis peruntukan penggunaan dana yang ditetapkan dalam petunjuk teknis. Tahapan dalam pengajuan bantuan seperti berikut.

a. Persiapan

Lembaga penyelenggara yang memenuhi syarat mengajukan permohonan bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi. Permohonan lembaga dibuat dalam bentuk usulan (proposal) pengajuan bantuan. Proposal disusun dengan mengacu kepada ketentuan struktur penyusunan proposal yang ditetapkan dalam petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan tahun 2012.

b. Pelaksanaan

1) Ketersediaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan bersifat terbatas. Oleh karena itu penentuan lembaga penerima bantuan bersifat kompetisi. Hanya lembaga yang lulus seleksi dan ditetapkan menjadi penerima yang dapat menerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

2) Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan akan menerima bantuan dalam bentuk dana sebesar Rp 90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah);

3) Dana bantuan tersebut dalam butir (2) semata-mata wajib dipergunakan untuk mengadakan satu paket sarana belajar multikeaksaraan yang sudah disetujui;

4) Rincian jenis, volume, spesifi kasi teknis, serta komponen sarana belajar multikeaksaraan ditetapkan berdasarkan petunjuk teknis terkait, dengan mempertimbangkan dan/atau memperhatikan usulan yang diajukan oleh lembaga, serta hal-hal khusus yang bersifat kearifan lokal tempat lembaga berada/menyelenggarakan pembelajaran multikeaksaraan;

5) Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan bertanggungjawab mutlak atas pemanfaatan, pemeliharaan, dan keamanan, pengadministrasian sarana belajar multikeaksaraan yang sudah diterima.

c. Pascapelaksanaan

1) Lembaga juga berkewajiban melakukan pencatatan status keberadaan sarana belajar dan melaporkan kepada dinas pendidikan provinsi dan kabupaten setempat;

2) Lembaga penerima wajib memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan yang diterima sesuai peruntukan yang ditetapkan dan peningkatan penggunaannya;

5. Ruang Lingkup Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi a. Ruang lingkup, jenis, dan kuantitas sarana belajar multikeaksaraan

yang penyediaannya melalui fasilitasi bantuan tahun anggaran 2012, meliputi (i) Satu paket/set perangkat keras sarana belajar multikeaksaraan, (ii) satu paket biaya operasional penyelenggaraan layanan pembelajaran multikeaksaraan, (iii) satu paket bahan belajar digital (content).

b. Spesifi kasi Teknis Sarana Belajar Multikeaksaraan

Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan, wajib segera mengadakan sarana belajar multikeaksaraan dengan

(10)

10 11

mematuhi ketentuan spesifi kasi teknis yang sudah ditetapkan. Spesifi kasi teknis komponen A (perangkat keras) yang ditetapkan bersifat minimal dan mengikat. Lembaga tidak diizinkan mengadakan sarana belajar dengan spesifi kasi teknis yang lebih rendah dari yang ditetapkan.

Rincian lengkap sepesifi kasi teknis perangkat sarana belajar dapat dilihat dalam lampiran 1.

c. Partisipasi Lembaga

Lembaga calon penerima bantuan wajib berpartisipasi langsung dalam menyediakan kelengkapan kebutuhan untuk memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan yang tidak disediakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, menyediakan:

1) Sambungan langganan daya (listrik) 2) Sambungan langganan koneksi internet

3) Tenaga teknisi trampil untuk operasional dan pemeliharaan rutin

4) Ruang khusus untuk penyimpanan dan pengoperasian yang aman;

5) Kelengkapan operasional sarana belajar yang diperlukan;

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada tahun anggaran 2012 memfasilitasi penyediaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan untuk 50 lembaga yang memenuhi syarat. Masing-masing lembaga akan menerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan senilai Rp 90.000.000,-. Dana tersebut diperuntukkan semata-mata untuk membiayai penyediaan sarana belajar multikeaksaraan tersebut dalam huruf E angka 5 huruf a tersebut di atas, yang meliputi (i) penyediaan perangkat keras (hardware); (ii) biaya operasional penyelenggaraan; (iii) penyediaan bahan belajar multikeaksaraan digital (content). Proporsi alokasi peruntukan bantuan sarana belajar multikeaksaraan ditetapkan sebagai berikut.

No Komponen Sarana Belajar Multikeaksaraan Volume Alokasi (%) A Perangkat Keras (Hardaware) 1 set 50%

(maksimal) 1. Komputer Personal/PC(set) 2 unit

2. Mesin pencetak (printer) kualitas setara Inkjet 1 unit 3. Penyediaan sambungan internet/mobile modem 1 unit 4. Perangkat alat pemindai (scanner) 1 unit 5. Televisi LCD (LCD TV) 32 inchi 1 unit 6. Projektor LCD (LCD Pojector) 1 unit 7. Layar Projektor LCD (LCD Projector Screen) 1 unit 8. Kamera Digital (Digital Cammera) 1 unit 9. Kamera Video (Video Cammera) 1 unit 10 Perangkat pemutar Video Digital (DVD Player) 1 unit 11. Perangkat pencadang sumber daya listrik (UPS) 2 unit 12. Almari penyimpan/pengaman sarana belajar 1 unit 13. Penyiapan ruang operasional sarana belajar 1 paket

B Operasional penyelenggaraan/pengoperasian (tahun pertama) 12 bulan 30% (maksimal) 1. Jasa langganan daya listrik 12 bulan

2. Jasa langganan sambungan internet 12 bulan 3. Jasa perawatan sarana belajar (hardware & software) 1 paket

4. Bahan pakai habis 12 bulan

5. Honorarium operator teknis sarana belajar (maksimum 2 orang).

12 bulan

C. Bahan pembelajaran multikeaksaraan Digital (Content) meliputi subjek/tema yang mendukung penyelenggaraan pembelajaran:

1 paket 20% (minimal)

1. Keaksaraan media dan teknologi 2. Keaksaraan kritis

3. Keaksaraan fungsional

4. Keaksaraan perdamaian dan multikultural 5. Keaksaraan bencana

(11)

12 A. Penerima Bantuan 13

Lembaga yang dapat mengajukan permohonan untuk menerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dansatuan pendidikan nonformal sejenis, untuk selanjutnya disebut lembaga.

B. Persyaratan Kelembagaan

1. Syarat Administrasi (Umum)

Lembaga yang dapat mengajukan permohonan bantuan sarana belajar multikeaksaraan wajib memenuhi ketentuan administrasi kelembagaan berikut.

a. Legalitas kelembagaan, dibuktikan dengan surat keputusan pendirian/pembentukan lembaga yang dikeluarkan oleh instansi berwenang;

b. Lembaga memiliki domisili yang tetap yang pasti, dibuktikan surat keterangan domisili yang diterbitkan kepala desa/kepala kelurahan;

c. Lembaga memiliki status sekretariat yang tetap dibuktikan dengan bukti sah kepemilikan bangunan (sertifi kat tanah dan/atau bangunan dan/atau, rekening listrik, dan/atau rekening PAM/ PDAM, bukti pemenuhan kewajiban pajak bumi dan bangunan (PBB), atau bukti sah lainnya), yang memiliki hubungan dengan penanggungjawab lembaga;

d. Lembaga memiliki rekening bank atas nama lembaga dengan status aktif dibuktikan dengan copy nomor rekening dan copy cetak (print-out) halaman transaksi pada seminggu terakhir;

PROSEDUR PENGAJUAN

DAN PENYALURAN DANA

BAB III

e. Ketua/penanggungjawab lembaga memiliki status kependudukan

pada satu kecamatan yang sama dengan alamat sekretariat lembaga, dibuktikan kartu tanda penduduk (KTP) yang sah dan masih berlaku;

f. Lembaga memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama nama lembaga pengusul;

g. Khusus untuk PKBM, sudah memiliki surat/keterangan izin operasional PKBM dan/atau izin penyelenggaraan program, yang dikeluarkan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat dengan status masih berlaku (aktif );

h. Lembaga sudah pernah menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

i. Memperoleh rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat;

j. Khusus untuk PKBM sudah memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM).

k. Sudah memenuhi kewajiban pelaporan penyelenggaraan program pendidikan masyarakat tahun sebelumnya (khusus lembaga yang pernah memperoleh bantuan);

2. Persyaratan Teknis

Lembaga yang dapat mengajukan permohonan bantuan wajib memenuhi persyaratan teknis,lembaga memiliki/sanggup:

a. menfasilitasi leyanan pembelajaran multikeaksaraan kepada peserta didik;

b. menyediakan nara sumber teknis dan/atau tutor multikeaksaraan; c. menyediakan prasarana pembelajaran pendidikan keaksaraan,

seperti ruang belajar, peralatan belajar, meja, kursi, bahan belajar yang relevan, mencukupi, alas duduk (karpet/tikar atau sejenisnya) serta penerangan memadai;

d. menyediakan ruang khusus yang layak dan aman untuk penempatan dan pengoperasian sarana belajar multikeaksaraan; e. menyediakan sumber daya listrik cukup untuk mengoperasikan

(12)

14 15

f. menyelenggarakan pembelajaran multikeaksaraan bagi peserta didik keaksaraan hingga tuntas sesuai rencana yang disetujui direktorat;

g. memiliki kesanggupan menyediakan tenaga teknis yang memadai untuk mengoperasionalkan sarana belajar multikeaksaraan; h. kesanggupan memelihara sarana belajar multikeaksaraan yang ada.

C. Mekanisme dan Tahapan Penyaluran Bantuan

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menetapkan bahwa mekanisme pengajuan dan penyaluran sarana belajar multikeaksaraan dengan tahapan berikut:

1. Sosialisasi

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyrakat menyosialisasikan tersedianya bantuan melalui berbagai cara, antara lain:

a. Pemberitahuan secara tertulis kepada dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota. Pelaksanaan strategi ini dapat berupa pengiriman surat dinas dan/atau juknis;

b. melalui pertemuan-pertemuan dengan dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota atau lembaga mitra;

c. memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, yaitu mengunggah petunjuk teknis melalui laman Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakatdengan alamat http://www. paudni.kemdiknas.go.id/dikmas

2. Pengajuan Proposal

a. Lembaga yang memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh bantuan dengan mengirimkan proposal secara langsung kepada:

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat u.p Kepala Subbagian Tata Usaha

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdikbud Gedung E Lantai 6 Komplek Kemendikbud Jl. Jenderal Sudirman-Senayan,Jakarta 10270

b. Proposal disusun mengikuti ketentuan format pada lampiran petunjuk teknis ini;

c. Lembaga wajib mengirimkan proposal yang sama masing-masing satu copy (eksemplar) kepada Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat, c.q. Kepala Bidang yang menangani Pendidikan Masyarakat;

d. Direktorat menerima proposal sampai dengan 30 April 2012; e. Batas waktu penerimaan proposal tersebut dalam butir 2.d. dapat

diperpanjang apabila masih tersedia alokasi anggaran dan masih dalam masa anggaran tahun 2012, dan/atau sesuai ketentuan perubahan yang disetujui/ditetapkan Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

3. Seleksi/Penilaian Proposal

a. Seleksi/Penilaian Administrasi

1) Proposal yang memenuhi ketentuan waktu pemasukan proposal diikutkan dalam seleksi administrasi;

2) Seleksi administrasi untuk memastikan terpenuhinya syarat administrasi yang ditetapkan dalam petunjuk teknis;

3) Hasil seleksi administrasi ada dua kemungkinan, (i) lembaga dinyatakan lulus administrasi; (ii) lembaga dinyatakan tidak lulus administrasi;

4) Proposal yang dinyatakan lulus seleksi administrasi diikutkan dalam tahap seleksi/penilaian substansi/teknis.

5) Objek dan instrumen seleksi administrasi mengacu ketentuan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis;

6) Pelaksana seleksi administrasi adalah Subdit Sarana dan Prasarana dan/atau tim yang diberi tugas khusus oleh pejabat yang berwenang;

(13)

16 17

No Objek Administrasi yang diseleksi/dinilai Sesuai/Ada Tdk Sesuai/ Tdk Ada

(1) (2) (3) (4)

1 Lembaga pengusul memenuhi ketentuan

2 Photo copy surat keputusan/bukti pendirian lembaga 3 Foto kopi Izin operasional PKBM//penyelenggaraan

program PNFI/PAUDNI (khusus PKBM)

4 Aslisurat keterangan domisili lembaga yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Kelurahan

5 Bukti kepemilikan/hakmenggunakan bangunan sebagai sekretariat lembaga (sertifi kat/ rekening listrik/PDAM/ PBB/dan lainnya yang relevan. 6 Photo copy kartu tanda penduduk ketua/pimpinan/

penanggungjawab lembaga yang masih berlaku 7 Berpengalaman 2 (dua) tahun atau lebih sudah;

menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan 8 Asli rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota

setempat.

9 Daftar calon peserta didik pendidikan keaksaraan. 10 Surat pernyataan yang mencakup kesanggupan:

i. menyediakan prasarana pembelajaran multikeaksaraan (ruang belajar, ruang pengeoperasian/ penimpnanansarana belajar multikeaksaraan) yang memadai.

ii. menyelenggarakan pembelajaran multikeaksaraan pada kelompok belajar pendidikan keaksaraan; iii.memenuhi kelengkapan kebutuhan pengoperasian sarana belajar multikeaksaraan yang belum disediakan direktorat;

iv. bertanggungjawab penuh terhadap keutuhan, keamanan, dan perawatan, sarana belajar multikeaksaraan;

v. memanfaatkan sarana belajar semata-mata untuk pembelajaran pendidikan keaksaraan;

vi.Pernyataan sudah memenuhi kewajiban pelaporan atas kegiatan tahun sebelumnya (khusus lembaga yang tahun sebelumnya menerima bantuan dari Direktorat Bindikmas).

No Objek Administrasi yang diseleksi/dinilai Sesuai/Ada Tdk Sesuai/ Tdk Ada

(1) (2) (3) (4)

11 Memiliki rencana pembelajaran keaksaraan dengan pendekatan multikeaksaraan;

12 Bagan/daftar struktur kepengurusan lembaga 13 Melampirkan bukti kepemilikan NILEM (khusus

Kelembagaan PKBM)

b. Seleksi/Penilaian Substansi/Teknis

1) Hanya proposal yang lulus seleksi administrasi yang diikutkan dalam seleksi/penilaian substansi/teknis;

2) Pelaksana seleksi/penilaian substansi/teknis, adalah panitia/ tim yang diangkat/ditugaskan oleh pejabat yang berwenang;

3) Seleksi/penilaian subtansi/teknis untuk memastikan

terpenuhinya persyaratan/aspek-aspek teknis yang ditetapkan dalam petunjuk teknis pengajuan bantuan sarana belajar multikeaksaraan;

4) Hasil seleksi/penilaian substansi/teknis ada tiga kemungkinan yaitu, proposal dinyatakan:

a) lulus teknis,

b) lulus teknis dengan perbaikan; c) tidak lulus seleksi/penilaian teknis;

5) Lembaga yang dinyatakan lulus seleksi teknis/substansi selanjutnya disusun dalam daftar rangking berdasarkan perolehan akhir skor nilai teknis/substansi.

6) Lembaga yang dinyatakan lulus dengan perbaikan, untuk dinyatakan lulus, wajib memperbaiki proposal sesuai saran/ rekomendasi revisi yang disampaikan tim penilai;

7) Proposal perbaikan harus sudah diterima oleh tim penilai/ direktorat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kalender terhitung tanggal penerimaan pemberitahuan revisi oleh lembaga; 8) Dalam hal lembaga tidak menyerahkan proposal perbaikan

sampai batas waktu yang ditetapkan, dinyatakan kehilangan haknya untuk mengikuti tahapan lebih lanjut seleksi/ penilaian proposal;

(14)

18 19

9) Tahapan selanjutnya proses seleksi proposal adalah verifi kasi; 10) Hanya lembaga dengan proposal dinyatakan lulus teknis,

yang diikutkan dalam tahapan verifi kasi;

11) Pelaksanaan dan ketentuan verifi kasi lembaga mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis.

12) Komponen/aspek teknis yang dinilai:

No Komponen/Aspek/Indikator Penilaian Proposal A Kualifi kasi lembaga

1. Pengalaman lembaga menyelenggarakan program: a. pendidikan keaksaraan.

b. pendidikan masyarakat lainnya

2. Pengalaman pengurus/pengelola lembaga dalam menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan

a. Ketua/penanggungjawab lembaga b. Sekretaris lembaga

c. Pengurus lainnya (wk. ketua, bendahara, dsb)

3. Kualifi kasi tutor pendidikan keaksaraan (curriculum vitae): a. Tutor ke-1

b. Tutor ke-2 c. Tutor ke-3

4. Pengalaman Ketua/penanggungjawab lembaga dalam pelatihan/penataran teknis*) yang berkaitan dengan program:

a. pendidikan keaksaraan b. pendidikan masyarakat lainnya

5. Penghargaan yang pernah diterima lembaga:

a. di bidang yang terkait langsung atau tidak langsung dengan pendidikan keaksaraan

b. di bidang yang tidak secara langsung dengan program pendidikan masyarakat

6. Kesiapan sarana & prasarana pembelajaran keaksaraan yang dimiliki lembaga

a. ruang pembelajaran b. bahan pembelajaran

c. perlengkapan pembelajaran keaksaraan yang sudah tersedia

B Kualifi kasi Usulan (Proposal) Kegiatan

1. Urgensi/alasan pentingnya lembaga mengajukan sarana belajar multikeaksaraan

2. Rencana kerja pemanfaatan sarana pembelajaran multikeaksaraan a. tujuan pengajuan bantuan pembelajaran multikeaksaraan

b. kesiapan lembaga untuk memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan c. dukungan (kontribusi) prasarana yang dapat disediakan lembaga untuk memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan

d. rencana pengelolaan sarana belajar multikeaksaraan

e. keberadaan calon penerima manfaat sarana belajar multikeaksaraan f. ketersediaan dan kualifi kasi calon tutor, tenaga pengelola sarana belajar, dan/atau nara sumber teknis lainnya

g. kesiapan insfrastruktur pendukung yang disediakan lembaga untuk memanfaatkan/operasionalisasi sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi.

3 Bukti kelayakan tenaga teknis untuk menangani sarana dan prasarana teknologi komunikasi dan informasi

D. Verifi kasi Lembaga

Proposal yang dinyatakan lolos penilaian subtansi/teknis,selanjutnya dapat dilakukan verifi kasi. Verifi kasi dilaksanakan untuk memastikan kesesuaian data, informasi, dokumen yang sudah disampaikan dalam proposal sesuai dengan fakta senyatanya di lembaga. Petugas melakukan verifi kasi dengan salah satu atau beberapa cara sekaligus, yaitu visitasi/kunjungan langsung ke lokasi dan alamat lembaga, koresponden/surat menyurat, berkerjasama dengan dinas pendidikan dan/atau pihak terkait lainnya, serta cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

Objek verifi kasi lembaga meliputi namun tidak terbatas pada data/ informasi/bukti berkas tertulis yang sudah diserahkan bersama proposal. Hasil akhir verifi kasi adalah (i) lembaga dinyatakan lulus verifi kasi, (ii) lembaga dinyatakan tidak lulus verifi kasi. Hanya lembaga yang dinyatakan lulus verifi kasi yang dapat diusulkan untuk ditetapkan menjadi calon penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

(15)

20 21 E. Penetapan Penerima Bantuan

Lembaga calon penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang.Lembaga calon penerima ditetapkan menjadi penerima setelah diusulkan oleh tim berdasarkan hasil rapat pleno tim penilai dan/atau rapat pimpinan direktorat serta mempertimbangkan hasil penilaian proposal dan verifi kasi lapangan.

F. Penyerahan, Penerimaan, Pengadaan dan Pemanfaatan Sarana Belajar

1. Penandatanganan Akad Kerjasama

Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau pejabat yang ditunjuk, menandatangani akad kerjasama dengan lembaga penerima.

2. Penyerahan dan Penerimaan Sarana Belajar

a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyerahkan kepada lembaga yang sudah ditetapkan dalam bentuk sejumlah dana; b. Penyerahan dan penerimaan bantuan dilakukan setelah Pejabat

Pembuat Komitmen terkait dan penanggung jawab lembaga penerima menandatangani akad kerjasama.

c. Mekanisme dan tata cara penyerahan dan/atau penerimaan bantuan akan diatur lebih lanjut dalam akad kerjasama.

d. Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan tidak dikenai biaya apapun untuk penerimaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

3. Pengadaan Sarana Belajar Multikeaksaraan

a. Lembaga yang ditetapkan, setelah menerima bantuan dana merencanakan dan melaksanakan pengadaan sarana belajar multikeaksaraan yang sudah disetujui oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat;

b. Lembaga bertanggungjawab mutlak atas pelaksanaan dan hasil pengadaan sarana belajar dalam hal ruang lingkup, jenis, kuantitas, kualitas, spesifi kasi teknis, dan waktu yang ditetapkan;

c. Pelaksanaan pengadaan sarana belajar tersebut dalam butir 3.b oleh lembaga nonpemerintah, mengikuti ketentuan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010.

d. Lembaga, apabila diperlukan dapat meminta bantuan teknis dari dinas pendidikan kabupaten/kota setempat, atau instansi pemerintah lain yang kompeten dalam melaksanakan pengadaan sarana belajar;

e. Lembaga tidak diperkenankan menggunakan sebagaian atau seluruh dana bantuan yang diterima untuk mengupah kepada pihak lain atas bantuan teknis pelaksanaan pengadaan sarana belajar;

f. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berwenang memverifi kasi proses pelaksanaan dan hasil pengadaan sarana belajar berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam butir 3.b dia atas.

g. Lembaga wajib melakukan pencatatan dan pengadministrasian sarana belajar hasil pengadaan dengan tertib, rapi, dan akuntabel sesuai keadaan yang sebenarnya.

4. Pemanfaatan Bantuan

Lembaga wajib memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan yang sudah diterima sesuai dengan peruntukan meliputi antara lain: a. pertama, mendukung penyediaan media dan bahan pembelajaran

untuk penyelenggaraan pembelajaran pendidikan keaksaraan, khususnya keaksaraan fungsional, keaksaraan kritis, keaksaraan media dan teknologi, keaksaraan perdamaian dan multikultural, keaksaraan bencana dan keaksaraan yang relevan, dan sebagainya; b. kedua, mendukung penyelenggaraan pembelajaran pendidikan

masyarakat lainnya, seperti penyelenggaraan taman bacaan masyarakat, dan/atau pendidikan pemberdayaan perempuan. c. apabila dikemudian hari diketahui bahwa lembaga terbukti

(16)

22 23

multikeaksaraan tidak sesuai peruntukan semestinya, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak meminta pertanggungjawaban dan/atau mengusulkan/menjatuhkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku/ditetapkan.

5. Pengelolaan Sarana Belajar Multikeaksaraan

Lembaga wajib menyampaikan pertanggungjawaban tentang pengadaan dan atas pengelolaan sarana belajar multikeaksaraan antara lain meliputi:

a. pemanfaatan sarana belajar untuk pembelajaran keaksaraan; b. kemanfaatan sarana belajar multikeaksaraan bagi penyelenggaraan

pembelajaran keaksaraan;

c. kondisi fi sik, yaitu kuantitas dan kualitas sarana belajar yang diperoleh,

d. upaya-upaya inovatif yang sudah dan/atau direncanakan/ dilaksanakan untuk pemanfaatan lebih baik (maksimal) sarana belajar.

e. melaporkan secara rutin pencatatan (inventarisasi) sarana belajar kepada direktorat dengan tembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. Laporan pencatatan status inventaris tersebut dilaksanakan pada setiap akhir tahun anggaran berjalan setelah sarana belajar diterima.

G. Ketentuan Tambahan untuk Mendapatkan Perhatian

1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional tidak memungut biaya apapun dan dalam bentuk apapun kepada lembaga yang mengajukan usulan bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

2. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat beserta seluruh pegawai/staf baik secara bersama (organisasi) maupun secara perorangan dilarang meminta dan/atau menerima pengembalian dana dalam bentuk apapun dari lembaga atau pihak lain, baik

langsung maupun tidak langsung patut diduga berkaitan dengan penerimaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan;

3. Lembaga atau pihak-pihak lain, baik langsung maupun tidak langsung patut diduga terkait dengan proses dan/atau pengajuan/ seleksi/penyaluran/ penyerahan/penerimaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan, tidak diperbolehkan mencoba dan/atau melakukan/ memberikan/menawarkan suap/ imbalan/komisi/hadiah atau sejenisnya kepada pegawai/petugas Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat yang akan dan/atau sedang/telah melaksanakan tugas resmi berkaitan dengan penyaluran bantuan.

4. Pelanggaran terhadap seluruh ketentuan pedoman ini, baik yang dilakukan oleh petugas Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan/atau lembaga pengusul/penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan, akan dikenai sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan.

5. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak

mendiskualifi kasi usulan/proposal bantuan sarana belajar

multikeaksaraan dari lembaga yang tidak memenuhi kewajiban menyerahkan laporan akhir pertanggungjawaban penyelenggaraan program pendidikan masyarakat tahun 2011 dan/atau tahun-tahun sebelumnya.

6. Lembaga pengusul bertanggungjawab atas biaya-biaya yang timbul sebagai akibat pengajuan proposal, seperti biaya administrasi/ materai,pembuatan, penggandaan, dan/atau pengiriman proposalbantuan sarana belajar multikeaksaraan.

7. Seluruh proposal yang sudah diterima dan terinventarisasi dalam sistem seleksi calon lembaga penerima bantuan, tidak dapat diminta/ ditarik kembali oleh lembaga pengusul dengan alasan apapun.

(17)

24 25 A. Pemantauan

1. Tujuan, Subjek, Objek, dan Strategi Pemantauan

a. Pemantauan dilakukan dalam kerangka pembinaan, optimalisasi hasil, serta sebagai bagian dari perwujudan akuntabilitas kinerja lembaga dan publik.

b. Subjek pemantauan adalah lembaga setelah menerima dan/atau memanfaatkan bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

c. Objek pemantauan dapat meliputi, keadaan (kondisi) dan kelengkapan sarana belajar, kesesuaian kuantitas dan kualitas, pemanfaatan dan kemanfaatan sarana belajar, keberfungsian, dukungan insfrastruktur yang difasilitasi oleh lembaga penerima, dan lain-lainnya;

d. Strategi pemantauan antara lain: (i) kunjungan lapangan; (ii) korespondensi atau laporan tertulis langsung kepada lembaga; (iii) permintaan informasi dan/atau laporan melalui dinas pendidikan setempat, media massa, pihak lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Petugas Pelaksana

a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat setelah berkoordinasi dan/atau bekerjasama dengan dinas pendidikan provinsi dan/atau dinas pendidikan kabupaten/kota setempat;

PEMANTAUAN,

EVALUASI,PELAPORAN, DAN

SANKSI

BAB IV

b. Dinas pendidikan provinsi setelah berkoordinasi dan/atau

bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota;

c. Dinas pendidikan kabupaten/kota setempat setelah berkoordinasi/ bekerjasama dengan Penilik Pendidikan Masyarakat setempat; d. Penilik Pendidikan Masyarakat baik secara sendiri maupun

bersama-sama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota melakukan pembinaan kepada lembaga dalam hal pemanfaatan, pengamanan, perawatan, pelaporan, serta optimalisasi kemanfaatan penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

B. Evaluasi

Direktorat memanfaatkan hasil pemantauan dan pelaporan yang diterima untuk melakukan evaluasi terhadap layanan penyediaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan. Evaluasi tersebut dapat menyangkut (i) efektivitas sarana belajar dan pemanfaatan, (ii) kemanfaatan bagi pembelajaran keaksaraan media dan teknologi, keaksaraan perdamaian dan multikultural, keaksaraan kritis, keaksaraan bencana, dan keaksaraan kewirausahaan, (iii) pemanfaan dan kemanfaatannya untuk menunjang penyelenggaraan pembelajaran program pendidikan masyarakat lainnya; (iv) status kondisi, kuantitas, dan kualitas sarana belajar, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

C. Pelaporan dan Sanksi

1. Pelaporan a. Laporan awal

Lembaga menyerahkan laporan awal yang diterima Direktorat dalam tiga hari setelah dana diterima di rekening lembaga. Laporan awal lembaga meliputi pernyataan tentang sudah diterimanya dana oleh lembaga dan rencana pelaksanaan kegiatan. Laporan awal dapat dikirimkan melalui alamat email ditetapkan oleh masing-masing sub direktorat yang terkait.

(18)

26 27

b. Lembaga wajib menyampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, laporan tertulis tentang penerimaan sarana belajar, dilampiri bukti daftar sarana belajar multikeaksaraan yang sudah diterima. Laporan ringkas dapat dikirimkan melalui surat elektronik (email).Laporan lengkap tercetak (hard copy) wajib segera dikirimkan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui jasa pengiriman atau ekpedisi menyusul laporan ringkas yang dikirim melalui email. Lembaga wajib mengirimkan satu salinan (copy) laporan yang sama kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten, c.q. Bidang yang menangani Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Setiap lembaga penerima bantuan sarana belajar yang terlambat mengirimkan atau tidak mengirimkan laporan hingga batas waktu tertentu, akan dikenai sanksi sesuai ketentuan.Laporan akhir lembaga diterima Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat selambat-lambatnya tanggal 28 Desember 2012.

c. Laporan awal dan ringkasan laporan akhir dapat dikirimkan ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat ke alamat email berikut ini: subdit.sarpras2011@gmail.com.

d. Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan wajib memberikan laporan tertulis kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten, c.q. Bidang yang menangani Pendidikan Masyarakat,sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun mengenai:

1) Status kelengkapan dan kondisi sarana belajar yang pernah diterima;

2) Pemanfaatan oleh peserta didik pendidikan keaksaraan dan penerima manfaat lainnya;

3) Kemanfaatan sarana belajar bagi penyelenggaraan

pembelajaran keaksaraan fungsional, keaksaraan kritis,

keaksaraan media dan teknologi, keaksaraan bencana, dan/atau keaksaraan perdamaian dan mutlikultural, serta keaksaraan kewirausahaan;

4) Kendala yang ditemui dalam memanfaatkan sarana belajar dan solusi yang ditempuh untuk mengatasi kendala;

5) Laporan tersebut pada huruf b) disusun oleh lembaga penerima bantuan dengan mengikuti format pada lampiran. 2. Sanksi

a. Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan berkewajiban memenuhi seluruh kesepakatan yang tercantum dalam akad kerja sama yang sudah ditandatangani.

b. Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak menjatuhkan sanksi kepada lembaga yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana tersebut di dalam akad kerja sama, antara lain berupa: 1) penyerahan kembali kepada negara seluruh sarana belajar

multikeaksaraan senilai nominal bantuan yang diterima; dan/ atau

2) mengganti seluruh sarana belajar multikeaksaraan yang sudah diterima dan mengirimkan kembali kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat; dan/atau

3) melaporkan kepada Dinas Pendidikan, nama dan penanggungjawab lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan tersebut untuk dimasukkan dalam ”daftar hitam” lembaga tersebut sudah melakukan wanprestasi, apabila setelah mendapatkan teguran secukupnya tetap tidak menunjukkan itikat baik memenuhi kewajiban;

4) merekomendasikan nama dan penanggungjawab lembaga yang bersangkutan untuk tidak diberikan bantuan pada pengajuan tahun berikutnya di seluruh lingkungan Direktorat Jenderal PAUDNI.

(19)

28 29

PENUTUP

BAB V

L

ayanan ragam keaksaraan dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi komunikasi dan informasi sudah menjadi kebutuhan. Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi yaitu, pertama dapat mengoptimalkan proses dan hasil pembelajaran. Keuntungan kedua adalah memberikan nilai tambah kepada manajemen layanan kepada masyarakat, Ketiga menjadi instrument perekat nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, terlebih dengan memperhatikan kondisi geografi s Indonesia yang sedemikian luas dan menyebar. Keunggulan teknologi komunikasi dan informasi mampu mengatasi ruang dan waktu yang ditimbulkan kondisi geografi s Indonesia.

Kemajuan teknologi dan informasi saat ini, sangat bermanfaat untuk mengubah peserta didik pendidikan keaksaraan menjadi melek aksara (literate), yang meliputi melek informasi, melek teknologi, serta melek teknologi komputer. Muara dari semua “kemelekan” tersebut adalah lahirnya warga masyarakat yang melek informasi. Dampak lanjutan dari masyarakat yang melek informasi, memudahkan mereka menerima pencerahan dalam hidup dan perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Atas dasar hal tersebut, pembelajaran ragam keaksaraan sudah selayaknya didukung dengan memanfaatkan, menerapkan ketersediaan dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan panduan kepada lembaga yang berkepentingan dalam mengajukan permohonan bantuan sarana belajar multikeaksaraan tahun anggaran 2012. Selanjutnya, pembina kegiatan pendidikan masyarakat di lingkungan dinas pendidikan provinsi, kabupaten/ kota serta penilik pendidikan masyarakat, diharapkan terbantu oleh petunjuk

ini dalam melaksanakan tugas-tugas pembinaannya. Demikian halnya, penyusun berharap semua pihak yang berkepentingan dapat memperoleh manfaat dari petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan ini.

Akhirnya, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sangat senang apabila para pengguna berkenan memberikan masukan membangun guna menyempurnakan petunjuk teknis yang jauh dari sempurna ini. Kami juga sangat senang melayani apabila para penguna memerlukan penjelasan dan/ atau keterangan lebih lanjut berkaitan dengan petunjuk teknis yang saat ini berada ditangan bapak/ibu. Koresponden tertulis kami layani melalui alamat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, Kompleks Kantor Kemdiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman- Senayan, Jakarta, 10270, telepon (021) 5725501. Informasi lebih lanjut juga dapat diperoleh melalui website kami di alamat:

• http://www.paudni.kemdiknas.go.id/dikmas • email: subdit.sarpras2011@gmail.com

(20)

30 31

Lampiran: 1. Sistematika Proposal Layanan Penyediaan Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi

Cover/Sampul Proposal

Proposal

Bantuan Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi Tahun Anggaran 2012

Diajukan Kepada

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Gedung E. Lt. 6, Kantor Kemdiknas, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.

Oleh

Nama Lembaga : ………

Alamat Lembaga (wajib ditulis lengkap)

• Jalan : (tulislah bila alamat lembaga menggunakan

nama jalan)

• Nomor : (tulis nomor yang lengka, akurat, dan benar)

• Desa/Kelurahan*) : (tulis lengkap alamat desa/kelurahan lembaga berada)

• RT/RW : (tulis lengkap dan benar nomor RT dan RW)

• Kecamatan : (tulis nama kecamatan secara benar dan lengkap) • Kabupaten/Kota*) : (tulis dengan lengkap nama kabupaten/kota)

• Provinsi : (tulis nama provinsi, lokasi kabupaten/kota

berada).

A. Latar Belakang Menguraikan/menjelaskan rasional tentang:

• kondisi nyata masyarakat di lokasi sasaran/penerima manfaat layanan pendidikan keaksaraan, meliputi:

- data ketersediaan calon peserta didik pendidikan keaksaraan - gambaran tingkat keaksaraan calon peserta didik pendidikan:

» keaksaraan media dan teknologi, dan/atau » keaksaraan kritsi, dan/atau;

» keaksaraan fungsional, dan/atau;

» keaksaraan perdamaian dan multikultural dan/atau » keaksaraan bencana dan/atau;

» keaksaraan kewirausahaan;

• seberapa penting (urgensi) kebutuhan sarana belajar multikeaksaraan untuk pembelajaran keaksaraan sehingga lembaga merasa perlu mengajukan permohonan bantuan; B. Tujuan Bertolak dari uraian latar belakang tersebut di atas:

• rumuskan dan uraikan (kalau perlu) tujuan yang ingin dicapai apabila lembaga memperoleh bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

• rumusan tujuan yang ingin dicapai harus lugas dan dapat diukur (terukur)

• setiap satu rumusan tujuan memuat hanya satu tolok ukur pencapaian;

C. Hasil Berdasarkan rumusan tujuan di atas, rumuskan capaian yang akan diperoleh lembaga apabila memperoleh bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

D . I d e n t i t a s Lembaga

1. Nama : (tulis nama lembaga pengusul sesuai dengan bukti legalitas kelembagaan yang nyata).

2. Alamat : (alamat lembaga wajib ditulis secara lengkap) Jalan (bila ada) ...No ... Desa/Kelurahan...Rt.../.RW... Kecamatan... Kabupaten/kota... Provinsi... Kode Pos ... No Telp. ...HP...

3. Ketua : (tulis nama ketua/pimpinan lembaga sesuai struktur organisasi)

(21)

32 33 4. Bukti Legalitas kelembagaan:

Akte Notaris/Surat Izin Pendirian/Izin penyelenggaraan*) - Nomor akte/izin : ... - Pejabat/instansi yang mengeluarkan ... - Alamat pejabat/instansi ... - Tanggal dikeluarkan ... 5. Rekening Bank

Nama Bank : ...Cabang /Unit ... No. Rek : ... Atas nama : ……….. 6. NPWP : ………

E.Profi l Lembaga a. Susunan Pengurus Lembaga (sekurang-kurangnya)

Ketua : ... Wakil Ketua : ... Sekretaris : ... Bendahara : ...

(Struktur kepengurusan lembaga, sedapat mungkin dilengkap dengan bagan struktur).

b. Sarana & prasarana pembelajaran dan/atau sekretariat

1. Ruang/tempat pembelajaran

a. Bangunan khusus (bukan rumah tinggal) : luas ... m2 b. Ruangan menyatu dg rumah tinggal : luas ... m2 c. Bangunan lainnya (sebutkan) : luas ... m2

2. Sekretariat/kantor lembaga

a. Bangunan khusus (bukan rumah tinggal) : luas ... m2 b. Ruangan menyatu dg rumah tinggal : luas ... m2 c. Bangunan lainnya (sebutkan) : luas ... m2

3. Status kepemilikan ruang pembelajaran:

a. Sewa/kontrak dg perjanjian tertulis, : ... tahun b. Sewa/kontrak tanpa perjanjian tertulis : ... tahun c. Pinjam pakai secara tertulis : ... tahun d. Pinjam pakai tanpa tertulis : ... tahun e. Hak milik (SHM) dg bukti kepemilikan ( ) ya, ( )tidak

4. Rencana ruang operasional & penyimpanan sarana belajar:

a. Menempati ruang khusus, : luas ... m2 b. Tidak dirancang ruang khusus : luas ... m2 c. Lain-lain, (sebutkan) : luas ... m2 d. Jaminan keamanan ruangan

5. Ketersediaan sarana pendukung pengoperasian sarana belajar multikeaksaraan:

a. Listrik ( ) ya, ( ) tidak : daya ... watt b. Telepon ( ) ya, ( ) tidak; jenis ( ) fi xline ( ) mobile c. Tenaga teknis/operator ( ) ya, ( ) tidak (jika ya, wajib dilampiri

riwayat pendidikan, pengalaman kerja)

d. Uninterupted power supply (UPS)( ) ya, ( ) tidak/belum e. Meja komputer dan almari penyimpan ( ) ya, ( ) tidak

6. Ketersediaan kelengkapan pembelajaran

(i) Papan tulis ( ) ya, ( ) tidak/belum (ii) Meja dan kursi peserta didik ( ) ya, ( ) tidak/belum (iii) Bahan belajar keaksaraan ( ) ya, ( ) tidak/belum (iv) Penerangan ruang belajar ( ) ya, ( ) tidak/belum

F. Deskripsi Perkiraan Penerima Manfaat Layanan

No Unsur Penerima Manfaat Jumlah

(orang)

Keterangan 1 Peserta didik keaksaraan media dan teknologi

2 Peserta didik keaksaraan krtisi 3 Peserta didik keaksaraan fungsional

4 Peserta didik keaksaraan perdamaian dan multicultural 5 Peserta didik keaksaraan bencana

6 Peserta didik keaksaraan kewirausahaan 7 Lainnya (sebutkan

a. Pendidik/tutor ……… b. Lainnya (sebutkan)………… c. ……… dst

G. Rencana Pembelajaran Multikeaksaraan

Pada bagian ini, jelaskan/uraikan secara bebas menggunakan kalimat sendiri, rencana pembelajaran multikeaksaraan yang lembaga akan selenggarakan. Rencana tersebut mencakup uraian rencana pembelajaran satu tahun ke depan, dan rencana pembelajaran pasca satu tahun.

(22)

34 35

Penjelasan uraian rencana pembelajaran wajib menjelaskan alasan pentingnya diselenggarakan pembelajaran multikeaksaraan, jenis keaksaraan multikeaksaraan yang akan dilakukanan/diselenggarakan, sasaran/target tahun pertama (dalam kuantitas dan kualitas), subjek/tema pembelajaran multikeaksaraan yang akan dipilih sebagai pengalaman belajar peserta didik, bagaimana langkah kerja penyelenggaraan pembelajaran multikeaksaraan akan dilaksanakan/diselenggarakan, potensi dukungan yang tersedia baik sumber daya maupun lingkungan, sosial dan sebagainya.

H. Gagasan Pengembangan Mandiri Bahan Belajar Digital Multikeaksaraan

Pada bagian ini, lembagapengusul diminta mengemukakan gagasan/ ide, untuk menambah koleksi bahan pembelajaran digital dengan cara mengembangkan/menyusun secara mandiri. Dengan memanfaatkan sarana belajar yang diterima, sampaikan gagasan tersebut, apa yang akan dibuat sendiri, dikembangkan/disusun sendiri, bagaimana melakukannya, dan apa produk/hasil penyusunan/pengembangan bahan belajar gigital yang akan dihasilkan tersebut.

I. Rencana Anggaran Biaya Penyediaaan Sarana Belajar Multikeaksaraan

Kami mengusulkan penyediaan sarana belajar multikeaksaraan dan proporsi alokasi peruntukan dana bantuan sarana belajar multikeaksaraan ditetapkan sebagai berikut.

No

Usulan Sarana Belajar

Multikeaksaraan yang diadakan Volume

Merk/Tipe/ Serie/Jenis Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A Perangkat Keras (Hardaware),

sekurang-kurangnya meliputi:

1 set

1. Komputer Personal (PC) 2 unit 2. Mesin pencetak (printer) 1 unit 3. Modem Internet/Penyediaan

sambungan intenrnet

1 unit

4. Penyediaan sambungan intenrnet 1 paket

5. Perangkat alat pemindai (scanner) 1 unit 6. Televisi LCD (LCD TV) 32 inchi 1 unit 7. Projektor LCD (LCD Pojector) 1 unit 8. Layar Projektor LCD (LCD

Projector Screen)

1 unit

9. Kamera Digital (Digital Cammera) 1 unit 10 Kamera Video (Video Cammera) 1 unit 11. Perangkat pemutar Video Digital

(DVD Player)

1 unit

12. Perangkat pencadang sumber daya listrik (UPS)

2 unit

13. Almari penyimpan dan pengaman 1 unit 14. Penyiapan ruang operasional sarana

belajar

1 paket

B Operasional penyelenggaraan (tahun pertama)

12 bulan

1. Jasa langganan daya listrik 12 bulan 2. Jasa langganan sambungan internet 12 bulan 3. Jasa perawatan sarana belajar

(hardware & software)

1 paket

4. Bahan pakai habis 12 bulan

5. Honorarium 12 bulan

C. Bahan belajar multikeaksaraan Digital (Content) meliputi subjek/ tema yang mendukung penyelenggaraan pembelajaran multikeaksaraan

1 paket

1. Keaksaraan media dan teknologi ... tema 2. Keaksaraan kritis .. tema 3. Keaksaraan fungsional .. tema 4. Keaksaraan perdamaian dan

multikultural

.. tema

5. Keaksaraan bencana .. tema 6. Keaksaraan kewirausahaan .. tema 7. Lain-lain (yang relevan) ... tema

(23)

36 37 J. Spesifi kasi Teknis Perangkat Sarana Belajar Multikeaksaraan

Berbasis Teknologi Tahun 2012

Spesifi kasi teknis adalah ketentuan minimal persyaratan teknis sarana belajar yang harus dipenuhi oleh lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan. Artinya, sarana belajar yang diadakan oleh lembaga sekurang-kurangnya harus sama dengan ketentuan teknis yang ditetapkan. Lembaga dilarang mengadakan sarana belajar di bawah standar spesifi kasi teknis yang ditetapkan, namun diizinkan membeli dengan spesifi kasi teknis yang lebih tinggi selama tidak melebihi rencana biaya yang tersedia.

Standar minimal spesifi kasi teknis sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi tahun 2012, ditetapkan sebagai berikut.

No Komponen Sarana

Belajar Volume Spesifi kasi Teknis

1 Komputer personal (PC)

2 unit • berkecepatan setara 3.0 Ghz • Memory : 2 Gb

• Hardisk : 500 Gb • Video Card: setara 512 Mb • Optical Disk: DVD-RW • Diveice: Srandar Qwerty Keybord • Divice: Optical Mouse

• Monitor : Flat LCD 17 inchi • Onbord Network LAN Card • Wireless Adapter Card (no onboard) • Standar onbord Audio Divice • Internal Modem on Board • Sistem operasi (OS)

• semua dalam keadaan baru, bergaransi resmi minimal 1 tahun. 2 • USDB Internet Modem, atau • P e n y e d i a a n s a m b u n g a n internet

1 unit • Download speed up to 720 Mb, atau • Sambungan internet fi x line

3 Alat pencetak berwarna (Colour Printer)

1 unit • Kualifi kasi setara InkJet Printer • Print speed: black 27 ppm, • colour 15ppm

4 Alat pemindai (scanner)

1 unit • Type : Flatbed

• Optical resolution: 4.800x1440 dpi • Preview speed: 9 sec.

• Max. doc. Size: A4, LTR, 216x297 mm. • (8,5 x1 1.7 in).

• Baru dan bergaransi resmi minimal 1 tahun 5 Kamera Digital

(Digicam)

1 unit • Type: Compact digital camera • LCD: Minimal 3 inchi • Digital Zoom min, 4x

• Record media card min. SD SDHC, MMC • Poratble Batray adapter charger

• Baru dan berranasi resmi minimal 1 tahun 6 Televisi LCD

(LCD-TV)

1 unit • Screen type & size: LCD 32 inchi, • Resolusi: 1366x 768;

• Terminal input/output: USB, 3 HDMI, component audio in; composite/video in VGA/ PC in, audio out.

• Contras rasio: 1: 20.000 sec

• Baru dan bergaramsi resmi minimal 1 tahun. 7 DVD Player: 1 unit • Playback: DVD/SVCD/VCD/CD/MP3/JPEG,

• Disk Support: CD-R/-RW/DVD-R/R DL/-RW/ DVD+R/+R DL/+RW.

• Terminal in/out: 1 HDMI, 1 Video out, 1 DVD component, 1 coaxial, 1 optical, USB port. • Baru dan bergaramsi resmi minimal 1 tahun 8 Projektor LCD

(LCD Projector)

1 unit • ANSI LUMMEN: minimal: 2.500, • Terminal port: standar VGA input + ouput • Baru dan bergaransi resmi minimal 1 tahun 9 Layar Projektor

LCD (LCD Projector Screen)

1 unit • Ukuran : 160 x 200 cm; • warna dasar putih;

• bertiang penyangga mandiri; • baru dan bergaransi minimal 1 tahun

(24)

38 39 10 Kamera Video

(Video Camera)/

1 unit • Type: Compact digital camera (comcoder/ handycam)

• LCD screen size and type: : Minimal 3 inchi, touch schreen,

• Digital Zoom min, 60x

• Type Media simpan: Memory stick pro duo/Pro Duo (High speed) SD/SDHC/SDXC memory card

• Image sensor: 1/8 CCD (minimal) • Baru dan bergaransi resmi minimal 1 tahun 11 U n i n t e r u p t e d

Power Suply (UPS)

2 unit • kapasitas kurang minimal 700 KV; • daya simpan batray skitar 20 menit; • output voltase 220 volt

12 A l m a r i p e n y i m p a n a n p e r a n g k a t elektronik (lecuali LCD screen dan PC)

1 unit • Kedap debu (silica)

• bahan : kayu keras, tebal 2,5 cm, atau besi/plat • ukuran PxLxT: kurang lebih 170 x 120 x 50 cm • Rancangan: Kuat/kokoh,

• berpengaman kuat • baru

3

3

Lampiran: 2. Format Rekomendasi Dinas Pendidikan KOP DINAS PENDIDIKAN

SURAT REKOMENDASI Nomor: ... Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lembaga : ... Jabatan : ....(pejabat struktural eselon 3 yang mengelola pendidikan masyarakat/pendidikan nonformal Alamat : ... Dengan ini menyatakan bahwa:

Nama Lembaga : ... Alamat : ... Nama Ketua : ... No. Tlp/HP/Faks. : ... Email : ... adalah lembaga yang mempunyai kelayakan untuk melaksanakan program pendidikan masyarakat dan mengusulkan bantuan layanan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tahun 2012.

Rekomendasi ini kami keluarkan sesuai dengan keadaan senyatanya dan kami bertanggungjawab atas dukungan yang kami berikan.

... 2012 Kepala Dinas/Kasubdin/Kabid.... *) Tanda Tangan, Stempel (...) NIP... *) coret yang tidak perlu

(25)

40 41

Lampiran: 3. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak KOP LEMBAGA

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan dlm lembaga : ... Alamat Lembaga : ... Telp./HP/Faksimili : ... Betindak untuk dan atas nama ………. (isi nama lembaga ybs) ……… menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

1. Belanja bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi akan digunakan untuk mendukung peningkatan kualitas proses dan hasil layanan pembelajaran keaksaraan orang dewasa usia 15-59 tahun, dan tidak akan diperguakan untuk keperluan pribadi;

2. Penggunaan belanja bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang diajukan di dalam proposal;

3. Kami sanggup menyerahkan laporan awal dalam tiga hari kerja setelah dana diterima di rekeing lembaga.

4. Kami sanggup menyerahkan laporan akhir pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi selambat-lambatnya tanggal 28 Desember 2012.

5. Apabila dikemudian hari kami terbukti tidak memenuhi kewajiban dan tanggungjawab tersebut di atas, kami bersedia dikenai sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan.

Pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

……….. 2012 Yang Menyatakan (nama lembaga) Tanda Tangan, Stempel Materai 6000

(nama terang + jabatan.)

Lapiran 4. Format Bukti Pencairan Bantuan

BUKTI PENCAIRAN BANTUAN

……… ……… (di isi sesuai nama bantuan/program YBS) ………. TAHUN 2012

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……….

Jabatan : ……….

Alamat : ……….

Telp/Hp, ………Fax,…………., email ………

Bertindak untuk dan atas nama ………(di isi nama lembaga Saudara) ……….. ……… ……….………menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sudah menerima bantuan …di isi nama program/ kegiatan terkait) ………….. yang kami terima melelaui rekening :

Nomor :

Di Bank :

Atas nama :

Tanggal diterima :

Selanjutnya kami akan memenuhi kewajiban

1. Menyelenggarakan layanan program/penyediaan*) ………. (diisi nama program/kegiatan yg akan dilaksanakan) sesuai usulan yang sudah disetujui dan ketentuan akad kerjasama yang sudah disepakati; 2. Menggunakan bantuan yang diterima sesuai peruntukan yang

seharusnya, dan tidak memberi atau mengembalikan kepada siapapun, dalam bentuk apapun, sesuai ketentuan dalam acuan. 3. Bersedia menerima saksi dan/atau mengembalikan sebagian atau

seluruh bantuan yang sudah diterima, apabila dikemudian hari ternyata terbukti menggunakan bantuan tidak sesuai dengan peruntukan yang ditetapkan.

(26)

42 43

4. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi dalam melaksanakan kegiatan dan/atau layanan pembelajaran pendidikan masyarakat terkait.

Pernyataan ini kami buat sesuai dengan keadaan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

……….., 2012 Yang menyatakan,

……(diisi nama lembaga)……

(………..) (nama terang dan tanda tangan) Catatan:

Pengiriman laporan awal lembaga setelah dana dierima disertai:

• Rencana kerja/pelaksanaan kegiatan/layanan (apabilan terdapat up date dari rencana awal di proposal yang dikirim oleh lembaga); • Satu lembar photo copy halaman buku rekening bank yang

mencantumkan nama lembaga dan halaman buku transaksi rekening (yang mencantumkan nominal dana yang diterima);

• Sebagai Informasi, laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan harus sudah selesai dan diserahkan bersama “laporan teknis (laporan status progress) penyelenggaraan layanan pembelajaran multikeaksaraan per 31 Desember 2012. Apabila pelakasanaan kegiatan layanan berlangsung melebihi bulan Desember, maka laporan teknis dilaporkan berdasarkan progress per 31 Desember 2012, serta dilaporkan pula dalam laporan teknis tersebut, pelaksanaan layanan yang masih akan berlangsung/berlanjut setelah tanggal 31 Desember 2012.

• Pengiriman laporan awal dapat dilakukan melalui sarana komunikasi dan teknologi yang tersedia, dan lembar asli tetap dikirim langsung ekspedisi pos, ke alamat:

Kepala Sub Direktorat Sarana dan Prasarana, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal PAUDNI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Gedung E Lantai 6m Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270. • Sesuai ketentuan di dalam petunjuk Teknis, lembaga wajib

menyerahkan laporan akhir kepada pihak Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat; dan memberikan salinan laporan/copy/ tembusan laporan tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi, c.q. Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal setempat:

• Bukti penyerahan laporan lakhir kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Provinsi harap disimpan yang tertib, dan salinan/copy bukti tersebut dilampirkan bersama laporan kahir yang dikirim kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

• Sisteimatika laporan akhir (teknis) dan laporan penggunaan bantuan apabila belum mendapatkan dalam Petunjuk Teknis Pengajuan Proposal, dapat meminta kepada Subdit Sarana dan Prasarana untuk dikirimkan hanya melalui alamat email. Dengan demikian, setiap lembaga penerima bantuan sarana Belajar Multikeaksaraan berbasis teknologi wajib memiliki alamat email aktif dan dikirimkan kepada Sub Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui alamat email berikut.

• Apabila mengalamai kesulitan dan atau memerlukan informasi dan atau bimbinganteknis pelaporan, dapat mengubungi Sub Direktorat Sarana dan Prasarana, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui telp. (021) 5725501, Fax, (021) 5725039, atau alamat email: subdit.sarpras2011@gmail.com.

Referensi

Dokumen terkait

MENGINGINKAN adanya kerja sama yang erat antara Para Pihak dan mendukung pembangunan dan operas ional Pusat Keungguian Energi Bersih Indonesia untuk Energi Bersih

Tumbuhan yang telah dikenal dapat berfungsi sebagai pestisida alami adalah mimba yang mengandung bahan aktif azadirachtin (yang banyak terdapat pada biji).. Meskipun pestisida

Perbandingan peningkatan kadar glukosa pada bahan kering dan bahan dengan penambahan air sangat signifikan, hal ini karena semakin banyak air maka semakin

Analisis kadar kolesterol pada daging ayam broiler merupakan parameter penting yang harus dilakukan karena kandungan lemak dan kolesterol dalam daging ayam broiler relatif

5/1999 tersebut harus dimaknai secara imperatif dan dipedomani serta dilaksanakan yang terimplementasi ke dalam pasal-pasal lain yang bersifat teknis operasional agar tidak

Dari hasil analisis data, maka didapatkan bahwa karyawan yang kinerjanya diukur dengan menggunakan ukuran nonkeuangan memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi ketika

Berdasarkan hal tersebut di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah model kepemimpinan berpengaruh secara simultan signifikan

Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.Fokus yang menjadi