II - 1
BAB 2
MEKANISME PENYUSUNAN RPIJM
BIDANG CIPTA KARYA
2.1. HUBUNGAN KERJA PENYUSUNAN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA
Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya Kabupaten Nias Utara pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kota merupakan penyusun dari dokumen RPIJM.
Di dalam mekanisme penyusunanan RPIJM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada Pada tingkat pusat dibentuk Satuan Kerja Perencanaan Dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman (Satker Randal PIP) Pusat yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Keperpaduan Infrastrukrur Pelaksanaan (Direktorat KIP), Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Pengembangan PLP ,Direktortat Pengembangan SPAM, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Pada tingkat pusat ini Direktorat KIP berfungsi dalam melakukan Kegiatan fasilitasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi yang menangani bidang cipta karya untuk mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam menyusun dan atau memperbaharui RPIJM Bidang Cipta Karya dan selanjutnya melakukan penilaian kelayakan RPIJM Kabupaten/Kota Bidang Cipta Karya
Pada tingkat provinsi melalui sistem koordinasi kewilayahan dibentuk beberapa Satuan Kerja Randal PIP Provinsi yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPIJM. Sementara di tingkat kabupaten, dibentuk satgas RPIJM atau tim ahli yang bertugas menyusun RPIJM.
BAB
II - 2 Hubungan kerja Randal PIP terhadap penyusunan/review RPIJM oleh Kabupaten/kota sperti dijelaskan pada gambar bagan berikut:
Sumber: Arahan direktur KIP, Bahan Pembekalan Randal PIP Kemen PUPR/DJCK, 2017
Gambar 2. 1. Hubungan Kerja Randal PIP Terhadap Penyusunan/review RPIJM Kabupaten/kota
Agar tetap sesuai dengan arah kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya, Penyusunan dokumen RPIJM Kabupaten Nias Utara oleh tim penyusun Bappeda Kabupaten Nias Utara ini juga didampingi pihak Satuan Kerja Randal PIP Ditjen Cipta Karya sebagai bentuk fasilitasi yang diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara melalui Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
2.2. LANGKAH PENYUSUNAN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA
Dalam penyusunannya RPIJM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial.
II - 3 Tabel 2. 1. Langkah Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
Langkah Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
2.3. PENILAIAN KELAYAKAN RPIJM
Kelayakan suatu dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan dokumen RPIJM Kabupaten/kota ini difasilitasi oleh Satker Randal Provinsi yang dibantu oleh Tim Teknis/Konsultan Individual yang telah dibentuk sebelumnya dalam rangka membantu tugas-tugas Satker Randal Provinsi. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode persentase porsi penyajian dan dinilai melalui angka skoring, dimana masing – masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator kelayakan Dokumen RPIJM dinilai dari beberapa kriteria sebagai berikut:
II - 4 iii. Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta
Karya
iv. Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
v. Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Permukiman dalam Mencapai 100-0-100
vi. Kerangka Kelembagaan dan Regulasi
vii. Rencana Pengembangan Infrastruktur Cipta karya
Berdasarkan kriteria tersebut, selanjutnya dijabarkan melalui indikator-indikator penilaian secara kuantitatif terhadap dokumen yang telah disusun, untuk lebih jelasnya seperti dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 2. 2. Penilaian Kelayakan Dokumen RPIJM secara Kuantitatif No INDIKATOR PENILAIAN NILAI Persentase
Proporsi
5%
1 Persetujuan Ketua Satgas RPIJM 100
0.05
5
2 Persetujuan Kepala Bappeda 100
0.05
5
1 Pendahuluan 100
0.05
5
2 Profil Kab/Kota 100
0.05
5
3
Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
100
0.05
5
4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan 100
0.05
5
5 Kerangka Strategi Pembiayaan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya 100
0.05
5
6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi
Kab/Kota 100
0.05
5
7 Rencana Pembangunan Infrastrutur
Cipta Karya 100
0.05
5
8 Memorandum Program Jangka
Menengah Bidang Cipta Karya 100
0.05
5
Skor Rata-Rata
5
SKOR = ( Nilai X PresentaseProporsi)
I.KELENGKAPAN DOKUMEN KRITERIA
A LEGALISASI
B OUTLINE DOKUMEN
5%
1 Wilayah Administrasi 100 0.05 5
2 Potensi Wilayah Kab/Kota 100 0.05 5 3 Demografi dan Urbanisasi 100 0.05 5
4
Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD dan RTRW Kab/Kota
II. PROFIL KABUPATEN/KOTA
II - 5
Skor Rata-Rata 5
5%
1
Arahan Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya (RPJMN dan Renstra Ditjen Cipta Karya) di Pusat dan Provinsi
100
0.05 5
2 Arahan Penataan Ruang 100 0.05 5
3 Arahan Wilayah Pengembangan
Strategis (PKN, PKSN, KSN, RTRWN) 100 0.05 5
4 Arahan Rencana Pembangunan Daerah
(RPJMD Provinsi dan RPJMD Kab/Kota) 100 0.05 5 1 Rencana Kaw asan Permukiman (RKP) 100 0.05 5
2 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) 100 0.05 5 3 Strategi Sanitasi Kota (SSK) 100 0.05 5
4 Rencana tata Bangunan dan Lingungan
(RTBL) 100 0.05 5
5 Matriks Rencana Strategis Infrastruktur
Bidang Cipta Karya 100 0.05 5
Skor Rata-Rata 5
III. ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
D
ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN PENATAAN
1 Pengarusutamaan Gender 100 0.1 10
2
Kebutuhan Penanganan Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya.
100
0.1 10
3 Kemiskinan 100 0.1 10
4
analisis dampak pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya terhadap ekonomi lokal masyarakat
100
0.1 10
H Kelayakan Analisis
Lingkungan 5
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) 100 0.1 10
Skor Rata-Rata 10
10%
1 Potensi Pendaanaan APBD
Kabupaten/Kota 100 0.1 10
2 Potensi Pendaanan APBN 100 0.1 10
3 Alternatif Sumber Pendanan 100 0.1 10
4 Strategi peningkatan Investasi bidang
Cipta Karya untuk Mencapai 100-0-100 100 0.1 10
Skor Rata-Rata 10
G Kelayakan Analisis Sosial
I
Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya dalam Mencapai 100-0-100
V. KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA DALAM MENCAPAI 100-0-100
F Kelayakan Analisis Ekonomi
IV. KELAYAKAN ANALISIS EKONOMI ,SOSIAL DAN LINGKUNGAN
10%
J
ASPEK KELEMBAGAAN KAB/KOTA DALAM MENCAPAI 100-0-100
1 Kondisi Eksisting (organisasi,
tata-laksana, dan SDM) 100 0.1 10
2 Analisis Permasalahan (organisasi,
tata-laksana, dan SDM) 100 0.1 10
3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 100 0.1 10
4
Rencana penyusunan kelembagaan dalam mencapai sasaran strategis 100-0-100
ASPEK REGULASI KAB/KOTA DALAM MENCAPAI 100-0-100
1
Tugas, Fungsi Serta Kew enangan Daerah Pada Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
100
0.1 10
2 Rencana penyusunan regulasi dalam
mencapai sasaran strategis 100-0-100 100 0.1 10
Skor Rata-Rata 10
II - 6
Sumber: Arahan Kasi Fasilitasi Kemitraan, Pembekalan Randal PIP Kemen PUPR/DJCK, 2017
40%
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan, dan Tantangan 100 0.4 40
2 Analisis Kebutuhan Pengembangan
Permukiman 100 0.4 40 3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan Permukiman
100
0.4 40
4 Usulan Kebutuhan Program dan
Kegiatan 100 0.4 40 1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan, dan Tantangan 100 0.4 40 2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 100 0.4 40
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
100
0.4 40
4 Usulan Kebutuhan Program dan
Kegiatan 100 0.4 40
1
Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
100
0.4 40
2
Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
100
0.4 40
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
100
0.4 40
4
Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
100
0.4 40
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan, dan Tantangan 100 0.4 40
2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 100 0.4 40
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Air Minum
100
0.4 40
4 Usulan Kebutuhan Program dan
Kegiatan 100 0.4 40
Skor Rata-Rata 40
J
RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR AIR MINUM
H RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PBL
I RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PPLP