KALIBRASI MONITOR RADIASI SECARA IN SITU MENGGUNAKAN SUMBER 137CS
Gatot Wurdiyanto, C. Tuti Budiantari dan Agung Nugroho
Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika Nuklir -BAT ANABSTRAK
KALIBRASI MONITOR RADIASI SECARA IN SITU MENGGUNAKAN SUMBER 137CS. Pene-titian clan pengembangan metode kalibrasi monitor radiasi secara in situ perlu dilakukan untuk mendapatkan metode yang tepat clan akurat dalam mengkalibrasi monitor radiasi yang terpasang secara tetap (fixed) pada industri-industri yang memanfaatkan teknologi nuklir. Metode yang digunakan adalah mengukur laju paparan sumber kalibrasi 137Cs panoramik menggunakan alat ukur standar maupun monitor radiasi yang akan dikalibrasi pada posisi yang sarna. Pengukuran laju paparan sumber 137Cs pada posisi yang sarna dimaksudkan untuk mengeliminasi efek hamburan clan cacah latar. Faktor kalibrasi dihitung dengan membandingkan laju paparan terukur menggunakan alat ukur standar clan monitor radiasi yang dikalibrasi. Faktor Kalibrasi monitor radiasi yang diperoleh adalah 1,01:t 3,2 %.
ABSTRACT
IN SITU RADIATION MONITOR CALIBRATION USING 137CS SOURCE. The research and development of calibration methods for radiation monitor by in-situ technique had been carried out to get precise and accurate method for calibrating fixed radiation monitor on industries that used nuclear technology. The method used was by measuring exposure rate of panoramic 137Cs source using both standard radiation measuring instrument and fixed radiation monitor which would be calibrated on the same position. The measurement of exposure rate on the same position was intended to eliminate the background and scattered effects. Calibration factor was...:the ratio between exposure rate values measured by standard radiation measuring instrument and by calibrated fixed radiation monitor. The calibration factor obtained was 1.01 j: 3.2 %.
PENDAHULUAN
hasil produksi, teknologi nuklir dapatdigunakan untuk membuat bibit padi Penggunaan clan pemanfaatan
tekno-nuklir pada industri-industri non
logi
unggul, penentuan ketebalan kertas padapabrik kertas, kontrol volume pada pabrik nuklir di Indonesia
telah berkembang
penentuan
jejak alir suatu dengan pesat dalam satu dasawarsa iniminuman,
bahan dengan metode terullut clan lain-)enggunaan clan pemanfaatan ini bukan
hanya sebagai pendukung lapis kedua
lain.
dengan
berkembangnya
Seiringcetapi telah merupakan faktor yang sangat
pemakaian clan pemanfaatan teknologi menentukan dalam meningkatkan kualitas
nuklir tersebut perlu adanya peningkatan produksi
maupun
kontrolf pengawasan
pengawasan terhadap dampak negatif
akibat pemanfaatan teknologi tersebut. kualitas terhadap hasil produksi. Sebagaiyang turut menentukan kualitas faktor
Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X
UoteJ Kartika Chandra, .14 Vesember 2004
Dampak negatif yang selalu menjadi momok bagi masyarakat non nuklir adalah limbah radioaktif, paparan radiasi serta
dampak
tersebut adalah
tasi
adanya
born nuklir. Salah satu cara untuk
rnenga-monitor radiasi yang dapat memantau laju paparan pada suatu daerah yang memiliki potensi bahaya radiasi.
Gambar 1. Ilustrasi Monitor Radiasi yang terpasang tetap
Pada
kesulitan pada saat akan mengkalibrasimonitor radiasi tersebut ke Fasilitas
Kali-dalam hal
brasi karena mereka hams membongkar detektor untuk mendeteksi adanya radiasi
rangkaian
detektor, alat bacanya sertasecara tetap pada suatu ruangan yang
merniliki potensi bahaya radiasi clan alat kabel 1 .mernasangnya kembali seperti semula setelah selesai
penghubung
dan bacanya Facia ruang kontrol. Pemasangan
dikalibrasi.
Kondisi seperti ini dapat faktor kalibrasi monitor monitor radiasi yang terpasang tetap dapatdilihat pada Gambar 1. Dari segi proteksi
menyebabkan
radiasi berubah atau bahkan mudah rusak radiasi
radiasi,
penempatan monitor
seperti ini sangat aman bagi pekerja radiasi karena laju
merniliki
setelah dipasang kembali.
Berdasarkan banyaknya perrnintaan lingkungannya
maupun
Fasilitas
akan kalibrasi secara in situ,pada tempat
paparan
yang
potensi bahaya radiasi dapat diketahui Kalibrasi Tingkat Nasional (FKTN)-Labo-ratorium Metrologi Radiasi-BA T AN yang secara langsung daTi ruang kontrol tanpa
hams memasuki daerah tersebut. Namun mempunyai tugas melakukan pelayanan kalibrasi alat ukur radiasi, perlu
melaku-mengalami
deiriikian
para
penggunaPresentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X IfoteJ Kartika Chandra, .14 Vesember 2004
radiasi
akan
monitor
yang
kan penelitian clan pengembangan Berta
membuat prosedur baku agar dapat
dikalibrasi
memenuhi permintaan para pengguna jasanuklir akan kalibrasi monitor radiasi yang Untuk menjaga keakuratan hasil
daD
terhadap
ukur
ketertelusuran
Untuk
itu dilakukanterpasang
tetap.
penelitian dan pengembangan kalibrasi secara in-situ agar Laboratorium Metrologi
laboratorium primer dosimeter Aloka
sebagai alat ukur standar kerja
dikali-bra-si di Laboratorium Dosimetri
kalibrasi
Radiasi
mampu
melakukanmonitor radiasi secara in-situ, JAERI (Japan Atomic Energy Research Institute) Jepang, dengan ketertelusuran ke Laboratorium Dosirnetri Standar
II. TATA KERJA
Primer ETL (Elektrotechnical Laboratonj)
11.1.
Peralatan
]epang.
yang digunakan
kalibrasi
dalam
Peralatan
melakukan
secarain-situ
11.2. Kalibrasi Monitor Radiasi Secara
in-situ
adalah
Surnber 137Cs, aktivitas 20
Kalibrasi monitor radiasi secara
buatan Buchler Jerman
in-situ adalah suatu kegiatan kalibrasi
Dosimeter Aloka model DRM 201yang dilakukan di lokasi tempat moni-SIN 07RO4 dengan detektor
ber-Pada saat mela.
tor radiasi dipasang.
volume 400 cc buatan Aloka-Jepang
kukan kalibrasi secara in si~cini alat
Mistar yang terkalibrasi, buatanukur standar keIja, sumber kalibrasi
Jerman
di-peralatan pendukung
maupun
Barometer, hygrometer clan termo-meter, buatan ]epang yang
terkali-pindah-lokasikan daTi laboratorium ke tempat monitor radiasi yang akan
brasi
Selain itu perlu
dikalibrasi berada
Statip
faktor-faktor
diperhitungkan
yang
Pinset
mempengaruhi saat kalibrasi seperti
Alat-alat proteksi radiasi, seperti
hamburan, cacah latar, tekanan udara, tali kuning, surveymeter, personal
dosimeter (TLO) Aloka merk MAR 761 )osimeter
sebagai
R 00302 buatan Aloka (dari perrnukaan lantai, jarak alat ukur radiasi ke surnber kalibrasi clan
lain-ain
Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X
IIOteJ Kartika Chandra, .14 Vesember :J,O04
--Kalibrasi monitor radiasi secara in
yang sarna sumber tersebut diukur
dosis-situ dilakukan dengan menggunakanme-tode substistusijbergantian di udara. Pada
nya dengan monitor radiasi. Pengambilan data dilakukan sebanyak 10 kali untuk cara ini sumber kalibrasi 137Cs dengan setiap jarak kalibrasi dan untuk setiap aktivitas 20 mCi diukur paparannya pada
skala yang terdapat pada monitor radiasi
jarak 50 cm dan 100 cm menggunakanTampilan instalasi saat kalibrasi secara in
dosimeter Aloka. Kemudian dengan jarak
situ dapat dilihat pada Garnbar
2.
Gambar 2. Tampilan instalasi saat kalibrasi secara in-situ
raJa umumnya faktor kalibrasi tidak 11.3. Perhitungan Faktor Kalibrasi
Faktor kalibrasi monitor radiasi, O' k I
memiliki dimensi.
Oleh karena bacaandihitung dengan menggunakan per samaan sebagai berikut (1) :
monitor radiasi mempunyai dimensi (~v) yang berbeda dengan nilai laju paparan sebenarnya (mR) yang diperoleh dari Fk =
M
(1)
dosimeter Aloka maka untuk memperoleh faktor kalibrasi yang tidak berdimensi dengan
bacaan monitor radiasi hams dikalikan dengan suatu faktor konversi yang besar.
[2]
nya adalah 0, H = M SI X Fkst x KPT adalah nilai laju
paparan sebenamya (mR/jam)
Mst adalah bacaan rata-rata yang diperoleh dari dosimeter Aloka (mR/jam) FKI = 0,991:1: 0,008 adalah faktor kalibrasi
dosimeter Aloka
KPT adalah faktor koreksi temperatur dan tekanan udara
M adalah bacaan rata-rata yang diperoleh dari monitor radiasi (~v /jam)
303
Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X /ioleJ Kartika Chandra, .14 Vesember ~O04
radiasi
ditampilkan
pada
tabel-tabel
11.4. Perhitungan ketidakpastianbentangan (expanded uncertainties) berikut ini.
Ketidakpastian bentangan
me-rupakan niIai yang wajib ditampilkan dalam setiap sertifikat kalibrasi. Nilai
Tabell menampilkan hasil
pengu-kuran laju paparan radiasi dari sumber kalibrasi 137CS dengan aktivitas 20 mCi ini mengandung arti seberapa jauhjangkauan nilai faktor kalibrasi dapat dinyatakan masih berlaku [3]. Untuk
menggunakan dosimeter Aloka pada jarak sumber ke detektor 50 cm clan 100 cm.
Laboratorium Metrologi, ketidakpasti-an bentketidakpasti-angketidakpasti-an yketidakpasti-ang disyaratkketidakpasti-an dalam
Hasil pengukuran laju paparan tersebut cukup baik karena mempunyai
kedapat-sertifikat tidak melebihi :t20% seperti yang ditetapkan dalam panduan mutu [4]. Ketidakpastian bentangan (expan-ded uncertainhj) untuk tingkat kepercayaan 95% dihitung berdasarkan
ulangan dengan deviasi standar kurang dan 0,5 %. Jika hasil pengukuran langsung pada jarak 50 cm clan 100 cm disbanding-kan dengan hasil perhitungan mengguna-kan perumusan kwadrat jara~~, maka
,,~c
diperoleh perbedaan cukup si~ikan, faktor ketidakpastian tipe A yang ber. yaitu sekitar 1,5%. Perbedaan ini mungkin
disebabkan oleh adanya perbedaan faktor asal dari hasil pengukuran monitor
radiasi dan ketidakpastian tipe B yang hamburan antar kedua jarak dari sumber berasal dati alat ukur standar, variasi ke detektor tersebut. Untuk itu perumu
resolusi
suhu,
variasi tekanan danmonitor radiasi yangdikalibrasi
san kwadrat jarak tidak dapat diterapkan secara langsung raJa kondisi seperti ini, kecuali mengkoreksi terlebih dahulu dengan faktor hamburan raJa tiap-tiap jarak dari sumber ke detektor.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
iasil
pengukuran
laju
paparan dengan alat ukur standarsumber
37CShas it
radiasi
monitor
danmaupun
kalibras
perhitungan
faktor
monitor
Presentasi llrniah Keselarnatan Radiasi dan Lingkungan X
lfoteJ Kartika Chandra, .14 Vesember :J,O04
Tabel1. Hasil Pengukuran laju paparan sumber 137CS (20 mCi) menggunakan Dosimeter Aloka Facia tekanan 1005 mbar, temperatur 28,50 C clan kelembaban udara 65 %
0,340 0,343 0,340
0,341
0,341
50 0,3416 :I: 0,433 0,342 0,342 0,3420,343
0,342
0,089
0,087
0,087
0,085 0,086100
0,0867:t 0,094 0,0870,087
0,085
0,0880,086
Tabel2. Hasil Pengukuran laju dosis ekivalen sumber 137Cs (20 mCi) menggunakan monitor radiasi pada tekanan 1005 mbar, temperatur 28,50 C
dan kelembaban udara 65 %
Tabel 2 menampilkan hasil
penguku-ran surnber 137CS menggunakan monitor radiasi yang akan dikalibrasi pada jarak sumber ke detektor adalah 50 cm clan 100pengukuran pada Tabel 1, hasilnya ber-beda. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya perbedaan respon antara alat ukur standar dan monitor radiasi yang diguna-kan. Selain itu monitor radiasi yang di-Hasil pengukuran ini mempunyai
cm
kalibrasi mempunyai akurasi yang kurang baik dibandingkan dengan alat ukur deviasi standar kurang dari 1 %. Jika basil
pengukuran langsung pada _jarak 50 cm
dan 100 cm dibandingkan dengan basil
standar.
Hasil perhitungan faktor kalibrasi perhitungan menggunakan perumusan
kwadrat jarak, maka hasil diperoleh per-bedaan cukup signifikan sekitar kurang dari 3 %. Jika dibandingkan dengan hasil
monitor radiasi secara in-situ ditampilkan pada Tabe13.
305
Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X l1oteJ Kartika Chandra, :14 Vesember 2004
Tabel3. Hasil Perhitungan Faktor Kalibrasi Monitor Radiasi Secara In-sih
Hasil
perhitungan
ketidakpastian
DAFfARPUSTAKA
untuk tingkat kepercayaan 95% adalah 3,2%. Dengan demikian maka faktor
kali-1. International Atomic Energy Agency,
Calibration of Radiation Protection
yang diperoleh
monitor radiasi
Monitoring Instruments, Saleh} Reports Series No. 16, IAEA, Vienna (2000). adalah 1,01:1:3,2 %
2. Manual Dosimeter Aloka MAR 761 C/ R 00302
IV. SIMPULANDANSARAN
3. International Organization for Standar-dization, Guide to the Expression of
Uncertainty in Geneva (1993).
ISO,
Measurement,
Dari percobaan yang telah dilakukanmaka dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil kalibrasi monitor radiasi secara in situ cukup baik dengan faktor kalibrasi 1,01 :t 3,2 %.
4. Panduan Mutu Laboratorium Metro-logi Radiasi -P3KRBiN (2003)
2. Monitor radiasi yang terpasang tetap hams dikalibrasi pada jarak sumber clan detektor yang sarna secara lang-sung menggunakan alat ukur standar. Metode kalibrasi -secara in-situ telah
3.
terbukti clan dapat digunakan oleh Laboratorium Metrologi Radiasi-Batan untuk mengkalibrasi alat ukur radiasi