• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN TURI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS EKSTERNAL DAN INTERNAL TELUR AYAM RAS PUBLIKASI ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN TURI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS EKSTERNAL DAN INTERNAL TELUR AYAM RAS PUBLIKASI ILMIAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN TURI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS EKSTERNAL DAN INTERNAL

TELUR AYAM RAS

PUBLIKASI ILMIAH

Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang Diperlukan untuk Mendapatkan Derajat Sarjana Peternakan

pada Program Studi Peternakan

OLEH :

DENDA YUSTINA B1D 013 053

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN TURI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS EKSTERNAL DAN INTERNAL

TELUR AYAM RAS

PUBLIKASI ILMIAH

OLEH :

DENDA YUSTINA B1D 013 053

Diserahkan Guna Memenuhi Sebagai Syarat yang Diperlukan untuk Mendapatkan Derajat Sarjana Peternakan

pada Program Studi Peternakan

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM

(3)

ABSTRACT

EFFECT OF GIVING TURI LEAF FLOURS IN BREAK AGAINST EXTERNAL AND INTERNAL QUALITY

CHICKEN EGG RAS

By

DENDA YUSTINA B1D 013 053

The study was conducted to determine the effect of the level of giving turi leaf flour in the ration on the external and internal quality of laying hens eggs. This research was carried out in Taman Sari Village, Gunung Sari Sub district, West Lombok Regency which was carried out for two months, starting from May to July 2018 and continued with external quality and internal egg testing at the Animal Husbandry Product Processing Technology Laboratory (TPHT) of the Faculty of Animal Husbandry University of Mataram. This study used patelur chickens aged 36 weeks as many as 60 birds and used a variant analysis on the basis of Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments consisting of 3 replications and each replication consisting of 5 chickens. Treatment given P0 (0%); P1 (3%); P2 (5%); P3 (7%). From the results of the study it can be concluded that the administration of turi leaf flour in the ration gave no significant different effect on the external quality and internal quality of laying hens eggs.

Keywords: laying hens, turi leaf meal, egg quality.

PENDAHULUAN

Ayam ras petelur adalah salah satu jenis ternak unggas yang sangat popular di kembangkan dikalangan masyarakat, baik dalam skala kecil yang dikelola oleh keluarga atau sekelompok peternak maupun dalam bentuk industry peternakan dalam skala usaha yang cukup besar. Banong (2012) mengemukakan bahwa ayam ras petelur dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase starter (umur 1 hari-6 minggu), fase grower pertumbuhan (umur 6-18 minggu), dan fase layer/petelur (untuk 18 minggu – afkir). Khususnya fase grower, fase ini sangat berpengaruh pada saat fase produksi atau fase layer.

Ayam ras petelur memerlukan pakan dengan

(4)

kacang-kacangan (Zakiyatul, 2005).

Untuk menjulang kestabilan harga pada hewan ternak, peternak selalu memperhatikan pakan yang nantinya akan diberikan, yang perlu kita semua ketahui pada saat ini bahwa pemberian tepung daun turi untuk hewan ternak khususnya unggas belum mampu diterapkan di hampir semua peternak. Sedangkan daun turi sangat mudah didapatkan dan lebih ekonomis.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di desa Taman Sari kecamatan Gunung

Sari kabupaten Lombok Barat yang dilaksanakan dari bulan Juli sampai Agustus 2018.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam sehingga jumlah ayam yang digunakan sebanyak 60 ekor. Adapun perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :

a. P0 = 100% Pakan basal + 0% tepung daun turi

b. P1 = 97% Pakan basal + 3% tepung daun turi

c. P2 = 95% Pakan basal + 5% tepung daun turi

d. P3 = 93% Pakan basal + 7% tepung daun turi

Tabel 1. Susunan Ransum Ayam Penelitian Perlakuan

EnergyMetabolism(kkal/kg) 2678,20 2693,22 2703,03 2713,44

Protein Kasar (%) 17,12 17,49 17,83 17,92

Serat Kasar (%) 5,83 5,79 5,74 5,74

LemakKasar (%) 4,06 4,16 4,22 4,30

Calsium (%) 2,92 2,94 2,83 2,61

Phosphor (%) 0,57 0,56 0,54 0,54

Sumber: Berdasarkan Hasil Perhitungan. Tabel 2. Kandungan Bahan Pakan

Bahan PK

Sumber: *Hartadi (2005)

**Hasil Analisis di lab INMT Unram 2018 Penelitian ini dilakukan dengan

cara memberikan pakan pada ayam ras petelur sebanyak 2 kali sehari yang dilaksanakan setiap pagi hari pada pukul 07.30 wita, dan pemberian pakan pada sore hari

pukul 15.30 wita. Pada tahap ini pakan yang diberikan pada ayam ras sebanyak 125 g/ekor/hari bersamaan dengan pemberian air minum.

(5)

internal dilakukan pada periode akhir produksi, dimana setiap perlakuan dan ulangan masing-masing 3 butir telur dan setiap telur diberi kode sesuai perlakuan.

Pariabel yang diamati yaitu kualitas eksternal (berat telur, berat

jenis telur dan indeks bentuk telur) dan kualitas internal (warna yolk, nilai Haught Unit, berat kerabang dan tebal kerabang)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian kualitas eksternal (berat telur, berat jenis telur, dan indeks berat telur) dapat dilihat pada table 3.

Kualitas Eksternal

Tabel 3. Rataan kualitas eksternal yang meliputi berat telur, berat jenis telur, dan indeks berat telur.

Parameter Perlakuan

P0 P1 P2 P3

Berat Telur (g) 57.73a 60.83a 61.5a 58.36a

Berat Jenis Telur (g/ml) 1.13a 1.10a 1.06a 1.06a

Indeks Bentuk Telur 0.80a 0.80a 0.96a 0.76a

Keterangan : Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)

Dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang tidak nyata terhadap berat telur, berat jenis telur, dan indeks bentuk telur.

Berat telur dalam penelitian ini termasuk dalam kategori ekstra besar.Hal ini sesuai dengan pendapat Hadiwiyoto, (1983) bahwa berat telur ayam ras berkisar antara 55-65gr yang termasuk dalam klasifikasi ekstra besar.

Menurut Wahju (1998), faktor terpenting yang

mempengaruhi ukuran telur adalah kadarprotein dan asam amino dalam pakan, karena sekitar 50% bahan kering telur mengandung protein sehingga penyediaan asam amino dalam sintesis protein sangat diperlukan untuk memproduksi telur. Bell and Weaver (2002) menyatakan bahwa indeks telur diproleh dari hasil pengukuran panjang dan lebar telur (panjang/lebar) dan kisaran indeks telur yang normal adalah 0,70-0,74.

Kualitas Internal

Tabel 4. Rataan kualitas internal meliputi berat albumen, berat yolk, diameter albumen, diameter yolk, warna yolk, indeks albumen, nilai Haught Unit (HU), berat kerabang, dan tebal kerabang

Perlakuan Keterangan : Huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda

(6)

Dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang tidak nyata terhadap warna yolk, nilai Haught Unit, berat kerabang dan tebal kerabang.

Warna kuning telur merupakan salah satu faktor dalam penentuan kualitas internal telur.Kisaran warna kuning telur pada kipas warna (roche yolk colour fan) adalah 1-15 dari warna pucat sampai orange tua (pekat) (Saputra, 2015).

Amrullah, (2003) menyatakan warna kuning telur yang bervariasi disebabkan oleh strain, varietas, kandang, kesehatan, stress, bahan tambahan dan rasio telur perjumlah makanan juga terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi warna yolk, dimana laju produksi telur menyebabkan keragaman warna kuning telur

Dari hasil penelitian kualitas telur dapat ditentukan melalui penetapan nilai HU. Nilai HU dipengaruhi genetik, umur ayam, musim, kondisi penyimpanan dan makanan (Budiman, 1981 dalam Simanjuntak, 2013). Menurut Buckle et al., (1986) bahwa penetapan ini berdasarkan tingkat keenceran albumen mempunyai kolerasi positif dengan nilai HU.

Hasil penelitian ini diperoleh berat kerabang telur antara 6,83-7,43gr, angka ini lebih tinggi dibandingkan penelitian Abdullah et al., (1993) dengan berat kerabang telur antara 5,50-5,90 gr.

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan pendapat (Idris dan Thohari, 1998) yang menyatakan bahwa tebal kerabang telur ayam yang ideal yaitu berkisar antara 0,33-0,36 mm.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpilkan bahwa pemberian tepung daun turi dalam ransum memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap kualitas eksternal dan internal telur.

Saran

Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan turi yang masih segar dan dibandingkan dengan jenis hijauan lainnya seperti daun kelor dan daun lamtoro.

DAFTAR PUSTAKA

AKK, 1983. BAB 1 Latar Belakang Turi.Http//www.Sesbania Grandiflora_Daun Turi.go.id. Diakses tanggal 14 Desember 2017.

Amrullah, I.K 2003 .Nutrisi Ayam Petelur. Seri Beternak Mandiri. Lembaga Satu Gunung Budi, Bogor.

Argo, L.B. Tristiartidan I Mangisah, 2013.KualitasTelur ayam Arab Petelur fase I dengan Berbagai Level Azolla Microphyll. Animal Agricultural journal, Vol. 2.No. 1. 2013. P. 455-457. Banong, S. 2012. Manajemen Industri Ayam Ras Petelur. Masagena Press, Makasar. Bell, D. dan Weaver. 2002.

Commercial Chicken Meat and Egg. Kluwer Academic Publishers United States of America.

Buckle, A.K., A.R. Edward, G.H. Fleet dan M. Wotton. 1987.

Ilmu Pangan. Universitas

(7)

Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur. Yogyakarta: Liberty.

Hartadi, 2005. Tabel Komposisi

Pakan Untuk Indonesia.

Cetakan Kelima. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Rasyaf, M. 1993. Pengelolaan

Produksi Telur. Kanisius.

Yogyakarta.

Simanjuntak, R. Santoso, U. Akbarillah, T. 2013. Pengaruh Pemberian Tepung Daun Katu (Sauropusandrogynus) Dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur itik Mojosari (Anas

Javanica). Jurnal Sains

Peternakan Indonesia.

Saputra, R. septinova, D. kurtini, T. 2015. Pengaruh Pemberian Probiotik Dari Mikroba Lokal Terhadap Tebal Kerabang, Penurunan Berat, Dan Nilai Haugh Unit Telur Yang Disimpan Sepuluh Hari. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(3):157-162.

Wahju, J. 1998. IlmuNutrisiUnggas. GadjahMada University Press.Yogyakarta.

Zakiyatul, 2005. BAB 1 Latar Belakang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan pemberian kombinasi belimbing wuluh (1%, 2%, dan 3%) dan tepung daun katuk (1%) dalam ransum induk menyusui tidak berpengaruh nyata

Pemberian tepung daun lamtoro pada puyuh selama penelitian tidak berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum, tetapi berpengaruh nyata pada

Pemanfaatan Energi Untuk Pertumbuhan Ayam Broiler Akibat Pemberian Tepung Daun Pepaya Dalam Ransum, penelitian yang terkait dengan karya ilmiah ini adalah hasil

Pemanfaatan Energi Untuk Pertumbuhan Ayam Broiler Akibat Pemberian Tepung Daun Pepaya Dalam Ransum, penelitian yang terkait dengan karya ilmiah ini adalah hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum dengan penambahan tepung daun kelor sampai dengan 12 % ternyata berpengaruh tidak nyata terhadap berat karkas

Hasil penelitian Septyana (2008) menunjukkan bahwa produksi telur itik dengan pemberian tepung daun katuk dalam ransum sebesar 5% lebih tinggi dari kontrol, namun tidak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan tepung daun katuk sebanyak 15 % dalam ransum ayam petelur memperlihatkan efek positif bagi peningkatan kualitas karkas, telur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan tepung daun katuk sebanyak 15 % dalam ransum ayam petelur memperlihatkan efek positif bagi peningkatan kualitas karkas, telur