• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hj. Laila Fitriani. SMAN 4 Barabai Jl. Surapati Banua Jingah Barabai, Abstract. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hj. Laila Fitriani. SMAN 4 Barabai Jl. Surapati Banua Jingah Barabai, Abstract. Abstrak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

POTRET TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA

KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (

PORTRAIT OF THE MAIN

CHARACTERS IN THE NOVEL OF CINTA SUCI ZAHRANA BY

HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

)

Hj. Laila Fitriani

SMAN 4 Barabai Jl. Surapati Banua Jingah Barabai, e-mail [email protected]

Abstract

Portrait of the Main Characters in the Novel of Cinta Suci Zahrana by Habiburrahman El Shirazy.Literate is never separated from the intrinsic elements which included theme, plot, characters, background/setting, language style, message and point of view. One of the intrinsic elements is the characteristic that could be seen from how the author’s creativity expressed and implied the characters of the story. The expressed one could be seen from the way of thinking, life style, outlook on life and behavior which picture out whom and how the character lives and develops in the story plot, just like the character in novel Cinta Suci Zahrana which tell about the phenomenon of a successful woman in education and work involved in finding the right one for her romance life.

Keywords:intrinsic elements, main character, sociopsychology

Abstrak

Potret Tokoh Utama dalam Novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy.Sastra tidak pernah lepas dari unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, karakter, latar belakang/setting, gaya bahasa, pesan (amanat), dan sudut pandang. Salah satu unsur intrinsik adalah karakteristik yang dapat dilihat dari bagaimana ekspresi kreativitas penulis dan pengaruh karakter dari ceritanya. Salah satu ekspresi yang bisa dilihat dari cara berpikir, gaya hidup, pandangan hidup, dan perilaku yang menggambarkan seseorang dan bagaimana kehidupankarakter dan pengembangannya dalam plot cerita, seperti karakter dalam novel Cinta Suci Zahrana yang menceritakan tentang fenomena seorang wanita yang sukses dalam pendidikan dan pekerjaan terlibat dalam menemukan seseorang yang tepat bagi kehidupan asmaranya.

(2)

PENDAHULUAN

Karya sastra, pada dasarnya tidak pernah lepas dari siapa dia dihasilkan. Pengalaman dan pemahaman seorang penulis akan terbawa dalam karya yang dihasilkannya. Endraswara (2008:78) menyebutkan sastra merupakan sebuah refleksi lingkungan sosial budaya yang merupakan satu tes dialektika antara pengarang dengan situasi sosial yang membentuknya yang dikembangkan dalam karya sastra. Sastra juga dianggap sebagai mimetis (tiruan) masyarakat.

Novel adalah salah satu bentuk sastra tulisan yang banyak digemari oleh masyarakat. Ibrahim (1987: 35) menyebut novel sebagai cerita rekaan. Dalam novel hanya dilukiskan sebagian dari hidup tokoh dalam cerita itu, yaitu bagian hidupnya yang dapat mengubah nasibnya.Sebuah novel tidak lepas dari unsur-unsur yang ada padanya, seperti unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik novel meliputi tema, alur/plot, penokohan, latar/setting, gaya bahasa, amanat, dan sudut pandang. Diantara unsur-unsur intrinsik itu, penokohan menjadi salah satu yang sangat penting dalam sebuah kajian sastra. keberadaan tokoh ini sendiri merupakan hasil cipta, rasa dan karya pengarang yang terinspirasi dari refleksi sosial dan psikologis.

Hubungan antara sosial dan psikologis dalam sebuah karya sastra karena keberadaan tokoh utama ini yang kemudian menggabungkan pendekatan antara sosial dan psikologis, yang kemudian diberi nama pendekatan sosiopsikologis. Pendekatan sosiopsikologis adalah suatu pendekatan yang berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaya, kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkungan kehidupannya ataupun zamannya pada saat cipta sastra itu diwujudkan (Aminuddin, 2011: 49). Dalam hal ini, kajian psikologis yang difokuskan adalah kehidupan sosial masyarakat dalam sastra. Kehidupan sosial masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini atau konsep sosiopsikologi dalam masyarakat yang mencakup konsep cara berpikir, konsep sikap, pandangan hidup, dan perilaku.

Salah satu karya sastra yang disebut sebagai novel pembangun jiwa adalah novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy. Novel yang mengalami delapan kali naik cetak ini diterbitkan pada tahun 2012 oleh Ihwah Publishing House ini menceritakan tentang dilema seorang perempuan berjuang atas nama pendidikannya yang dikemudian dihadapkan pada persoalan percintaannya. Dalam novel ini, penokohan menjadi unsur yang dominan. Bagaimana seorang tokoh utama menghadapi persoalan hidupnya yang dilihat dari cara berpikir, sikap hidup, pandangan hidup, dan perilakunya.

Pada tulisan ini, permasalahan yang diuraikan berupa unsur intrinsiknya, cara berpikir, sikap hidup, pandangan hidup, dan perilaku tokoh utama, serta keterkaitan antarunsur intrinsik yang terdapat dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Syirazy. Unsur intrinsik dan keterkaitan antarunsur intrinsik akan menguraikan struktur novel Cinta Suci Zahrana. Cara berpikir akan memberikan gambaran tokoh utama dalam respon yang bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan kemauan pikirannya ketika berhadapan dengan permasalahan. Sikap hidup akan memberikan gambaran tokoh utama yang berkaitan dengan keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Pandangan hidup akan memberikan gambaran tokoh utama yang berkaitan dengan pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup untuk menentukan masa depan, sedangkan perilaku akan menjadi gambaran tokoh utama dalam menampilkan dirinya kepada pihak luar.

(3)

Dalam novel Cinta Suci Zahrana terdapat dua tema utama yang melatarbelakangi keseluruhan isi cerita, yaitu tema tentang pendidikan dan tema tentang percintaan. Tema tentang percintaan menceritakan tentang Zahrana yang merasa kesulitan dalam mencari pendamping hidup di usianya yang telah lebih dari 30 tahun. Padahal, sebelumnya sudah ada beberapa laki-laki yang melamarnya, baik yang datang kepadanya langsung maupun kepada kedua orang tuanya. Satu per satu lamaran itu ditolak oleh Zahrana dengan alasan ingin fokus pada pendidikan. Dan ketika apa yang dia harapkan mengenai pendidikannya tercapai, sudah tidak ada lagi laki-laki pilihan yang datang kepadanya. Kalaupun ada yang datang kepadanya, sangat jauh dari gambaran laki-laki yang diinginkan Zahrana.

Tema tentang pendidikan menceritakan tentang keinginan Zahrana untuk mengangkat derajat keluarganya dengan pendidikan. Dia ingin selalu menjadi yang terbaik di sekolahnya untuk membuat bangga ayah ibunya. Walaupun sempat tidak sepaham mengenai konsep pendidikan yang ingin ditempuh Zahrana dengan pendapat kedua orangtuanya, Zahrana mampu membuktikan bahwa pilihannya tidaklah salah. Dia berusaha keras dan belajar dengan giat untuk membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa dia bisa menjadi yang terbaik. Terbukti, dia selalu bertengger di posisi terbaik dibidang prestasi.

Plot atau alur yang ada dalam novel Cinta Suci Zahrana bersifat kronologis atau disebut juga plot lurus, maju atau progresif. Di awal pengenalan diceritakan tentang keberangkatan Zahrana ke Beijing Cina untuk menerima penghargaan internasional atas prestasinya yang berhasil membuat tulisan ilmiah yang bisa tembus dalam jurnal internasional yang diterbitkan oleh Tsinghua University. Kemudian dilanjutkan dengan kehidupan Zahrana dan keluarganya yang hidup sederhana. Sebagai anak satu-satunya, keinginan terbesar Zahrana adalah mengangkat derajat keluarganya dengan pendidikan. Karena itu dia bertekad untuk selalu menjadi yang terbaik. Masa sekolah dan kuliah dilewati dengan baik dan penuh prestasi. Karena tidak ingin terganggu dengan permasalahan lain di luar pendidikan, Zahrana memilih untuk menolak beberapa lamaran yang datang kepadanya. Dan permasalahan mulai terasa ketika Zahrana melihat ada yang berubah dari sikap kedua orangtuanya setelah kepulangannya dari Beijing, China. Mereka tidak terlalu antusias atas prestasi yang telah ditorehkan Zahrana. Dari sang sahabat yang bernama Lina, diketahui bahwa yang diinginkan oleh kedua orangtuanya bukan lagi sederet prestasi yang ditorehkan oleh Zahrana namun mereka menginginkan sang putri segera berumah tangga dan memberikan mereka cucu untuk menemani hari-hari tua keduanya. Zahrana pun pada dasarnya tidak keberatan, hanya saja di usianya yang telah di atas kepala tiga, dia dihadapkan pada pilihan bahwa tidak ada laki-laki yang datang kepadanya. Kalaupun ada, yang tersisa adalah mereka yang di luar dari keinginan Zahrana, seperti seseorang yang buta ilmu agama, orang yang suka kawin cerai, dan seorang atasan di kampus tempat Zahrana mengajar yang terkenal karena perilakunya yang kurang baik.

Berkaca dari hal tersebut, terpaksa Zahrana harus menolak lamaran demi lamaran itu dan keputusan tersebut sempat membuat kedua orangtuanya kecewa. Setelah menolak lamaran atasannya di kampus, Zahrana memutuskan untuk mengundurkan diri dari kampus tempatnya mengajar dan kemudian memilih mengajar di sekolah yang berada dalam naungan pesantren. Zahrana berharap dengan berada di lingkungan yang dikenal religi itu akan memudahkannya untuk bertemu dengan jodohnya.

Setelah berdiskusi dengan Pak Kiai di pesantren, akhirnya Zahrana pun sepakat untuk menikah dengan salah satu mantan santri di sana yang juga merupakan orang kebanggaan Pak Kiai. Zahrana tidak melihat latar belakang ataupun persyaratan lainnya, baginya laki-laki itu baik

(4)

agamanya dan bertanggung jawab walaupun dia hanya seorang penjual kerupuk keliling dan hanya tamatan Madrasah Aliyah, berbeda dengan Zahrana yang tingkat pendidikannya sudah S2.

Hari pernikahan telah ditetapkan. Kebahagiaan di depan mata Zahrana. Namun siapa yang bisa mengetahui takdir. Malam sebelum dilangsungkannya akad nikah, sang calon suami ditemukan meninggal karena tertabrak kereta. Tidak cukup kesedihan Zahrana karena kehilangan calon suaminya, sang Ayah juga meninggal karena serangan jantung, tidak berselang lama setelah meninggalnya calon suami Zahrana.

Zahrana kembali melanjutkan aktivitasnya mengajar di sekolah setelah masa dukanya berlalu. Di suatu sore yang tidak terduga, Zahrana kedatangan tamu, yakni Dokter Zulaikha, dokter yang pernah merawatnya ketika dia tertekan beberapa waktu yang lalu pasca kegagalan pernikahannya. Rupanya kedatangan Dokter Zulaikha itu sekaligus untuk menyampaikan lamaran putranya yang bernama Hasan kepada Zahrana. Hasan adalah mahasiswa Zahrana saat masih mengajar di kampus. Usia mereka hanya terpaut beberapa tahun. Dan pada malam di bulan Ramadhan, terjadilah pernikahan antara Zahrana dan Hasan.

Zahrana merupakan tokoh utama dalam novel Cinta Suci Zahrana yang posisinya sebagai tokoh protagonis atau tokoh yang baik. Zahrana digambarkan sebagai sosok perempuan berusia 30 tahunan. Penampilannya anggun dan sederhana namun mempunyai kecerdasan yang luar biasa. Zahrana merupakan tipe pekerja keras dan pantang menyerah dalam meraih cita-cita. Anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan selalu ingin membuat bangga mereka. Zahrana juga sosok yang tegas dan disiplin kepada para mahasiswanya namun dia juga tetap sosok perempuan yang dalam menghadapi persoalan hidupnya perlu dukungan dari orang-orang terdekatnya.

Latar/ setting yang terdapat dalam novel Cinta Suci Zahrana meliputi pesawat, bandara Solo dan bandara Internasional Beijing, Hotel Jianguo, Tsinghua University, Universitas Mangunkarsa, rumah Zahrana, toko buku At Thoyyibah, kantin kampus, rumah Lina, rumah Wati, STM Al Fatah, RS Roemani, dan mesjid.

Gaya bahasa yang terdapat dalam novel Cinta Suci Zahrana adalah gaya bahasa yang islami. Hal ini dikarenakan novel Cinta Suci Zahrana adalah sebuah novel pembangun jiwa yang di dalam ceritanya menyelipkan pesan-pesan yang berbau keagamaan seperti lebih banyak bersabar ketika menghadapi permasalahan. Selain itu, terdapat pula ragam bahasa sosial dalam kesehariannya, dimana ragam ini digunakan dalam konteks situasi yang berhubungan dengan keadaan di saat si penutur berada dan dengan siapa si penutur berhadapan, baik itu di saat si tokoh berada di lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun lingkungan pergaulan.

Amanat atau pesan yang terdapat dari novel Cinta Suci Zahrana, diantaranya yaitu Dalam meraih cita-cita, diperlukan kerja keras dan kesabaran dalam menjalani setiap prosesnya dan segala sesuatu itu akan indah pada waktunya kalau kita bisa bersabar menunggu dan terus berikhtiar dalam mendapatkannya.

Sudut pandang yang digunakan dalam novel Cinta Suci Zahrana menggunakan sudut pandang thirt-person atau gaya “dia”. Sosok Zahrana diceritakan dengan perantara orang ketiga yakni dia.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan antar unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Cinta Suci Zahrana

1. Hubungan setting dengan penokohan. Zahrana yang diceritakan sebagai seorang dosen yang disukai oleh mahasiswanya. Karena penokohan Zahrana yang seorang dosen, latar cerita sendiri tidak lepas dari kampus ataupun sekolah.

2. Hubungan alur dengan penokohan. Jalannya cerita dalam novel Cinta Suci Zahrana bergerak maju mengikuti setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Zahrana, dari sejak dia menjadi mahasiswa, lulus kuliah, diterima menjadi dosen di Universitas Mangunkarsa, menerima penghargaan di luar negeri, menghadapi lamaran dari dekan di fakultas tempat dia mengajar, kegagalan pernikahan karena calon suaminya meninggal dunia, sampai akhirnya dia dipertemukan dengan jodohnya yang tidak lain adalah mantan mahasiswanya.

3. Hubungan alur dengan amanat. Dengan mengetahui jalannya sebuah cerita, pembaca dapat menyimpulkan atau dapat menangkap pesan/amanat yang terdapat dalam cerita tersebut. Seperti jodoh yang kalau dikejar-kejar dia tidak akan dapat, namun tanpa dikejar, dia datang sendiri.

4. Hubungan setting dengan alur. Tempat dan waktu terjadinya cerita akan berubah-ubah tergantung dari bagian mana cerita itu diceritakan. Seperti di awal-awal cerita, setting yang digunakan adalah bandara saat Zahrana akan pergi ke luar negeri untuk menerima penghargaan, kemudian setting beralih ke Tsinghua University, tempat Zahrana menerima penghargaan, kampus tempat Zahrana mengajar, rumah tempat kedua orang tuanya, toko buku Lina, STM Al-Fatah tempat Zahrana mengajar setelah keluar dari Fakultas Teknik, Universitas Mangunkarsa.

5. Hubungan penokohan dengan amanat. Dalam novel Cinta Suci Zahrana, terdapat pesan tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan seseorang lewat tokoh Zahrana yang mampu mengangkat taraf kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.

6. Hubungan penokohan dengan tema. Seperti dalam novel Cinta Suci Zahrana ada dua tema yang mendasari kandungan cerita, yakni tema pendidikan dan percintaan. Dalam tema pendidikan sosok Zahrana digambarkan sebagai seorang yang mempunyai keinginan yang kuat untuk meraih pendidikan sesukses mungkin sedangkan dari segi percintaan, Zahrana diceritakan sebagai seorang yang sulit mendapatkan pasangan mengingat usianya yang sudah kepala tiga.

7. Hubungan tema dengan alur. Seperti dalam novel Cinta Suci Zahrana dengan tema pendidikan dan percintaan yang melatarbelakanginya, pembaca jadi bisa menikmati setiap jalannya cerita Zahrana mulai dari masa sekolah, kuliah, bekerja sampai proses pencarian jodoh yang beberapa kali mengalami jalan terjal sampai akhirnya menemukan seseorang yang tidak pernah disangka-sangka menjadi jodohnya.

8. Hubungan tema dengan setting. Seperti dalam novel Cinta Suci Zahrana, karena tema yang ada adalah tema pendidikan maka setting yang digunakan juga pastinya masih tempat-tempat yang berhubungan dengan pendidikan seperti kampus dan sekolah.

9. Hubungan setting dengan amanat. Seperti yang terdapat dalam novel Cinta Suci Zahrana ketika dia dan Lina tengah berjalan-jalan mengunjungi seorang kiai di daerah Temanggung. Pemandangan di kawasan pesantren itu membuat Zahrana menyadari kalau kebahagiaan itu apabila kita mampu memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain.

10.Hubungan gaya bahasa dan sudut pandang. Dalam novel Cinta Suci Zahrana digunakan sudut pandang orang ketiga yakni dia (Zahrana) sebagai strategi dalam menghidupkan

(6)

cerita. Selain itu, juga digunakan gaya bahasa islami dan gaya bahasa percakapan sehari-hari dengan bahasa yang ringan dalam penyampaian dialog-dialog antar tokoh cerita.

Cara Berpikir

Dalam novel Cinta Suci Zahrana, cara berpikir yang dimaksudkan adalah cara berpikir yang menitikberatkan pada pemecahan masalah yang dialami oleh sang tokoh yang bernama Zahrana. Seperti Zahrana yang dihadapkan pada keadaan yang seharusnya menempatkannya pada situasi yang menyenangkan namun justru sebaliknya, dia tidak mengerti kenapa orang tuanya nampak tidak senang dengan prestasi yang telah dia raih. Zahrana merasa tidak ada yang salah dengan undangan yang dia terima dari Universitas di Beijing atas prestasi yang telah dia ukir. Untuk pilihan pendidikan pun, beberapa kali Zahrana berbeda pendapat dengan kedua orangtuanya. Namun setelah bermusyawarah dengan kedua orangtuanya, mereka pun akhirnya mengizinkan Zahrana untuk menjalani pendidikan seperti yang diinginkan oleh Zahrana. Begitu pula ketika Zahrana diberikan tawaran untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri, mengingat kedua orangtuanya yang sudah tua dan ingin menghabiskan masa tua mereka dengan putri semata wayangnya, Zahrana pun menolak tawaran itu dan memilih tinggal bersama dengan kedua orangtuanya. Masalah percintaan juga mewarnai kehidupan Zahrana yang berada di usia 30 tahun ke atas. Sebelumnya, beberapa laki-laki coba mendekatinya dan demi alasan pendidikan Zahrana menolak lamaran demi lamaran yang datang kepadanya. Dia beranggapan bahwa fokus dan konsentrasi adalah cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sehingga tidak terpikir bagi Zahrana dengan pernikahan di saat sedang menjalani pendidikan.

Cara berpikir Zahrana juga terlihat ketika menghadapi lamaran dari Pak Sukarman yang merupakan dekan di kampus tempatnya mengajar. Orangtua yang sudah sangat mendambakan anak perempuannya menikah, ditambah dengan latar belakang Pak Sukarman, membuat kedua orangtuanya merasa tersanjung atas lamaran tersebut. Pertimbangan Zahrana akan moral dan perilaku Pak Sukarman yang dirasa tidak pas yang membawanya kepada keputusan untuk menolak lamaran tersebut. Setelah lamaran dari Pak Sukarman ditolak, datang lagi sebuah lamaran kepadanya dari Pak Didin, salah satu rekannya sesama dosen yang memintanya menjadi istri kedua. Hati perempuan mana yang tidak sakit kalau berada di posisi Zahrana. dan kali ini dia mengambil keputusan, juga menolak lamaran tersebut.

Zahrana memutuskan untuk berhenti mengajar di Universitas Mengunkarsa atas saran Ibu Merlin yang melihat adanya gelagat tidak baik dari Pak Sukarman setelah penolakan lamaran oleh Zahrana. Apalagi Lina, sahabatnya juga mendukung keputusan Zahrana ini. bagi Lina lebih baik Zahrana menghindari bahaya daripada bertahan berada di kampus tersebut.

Beberapa lamaran datang kembali kepada Zahrana namun dengan pertimbangan mereka tidak sesuai dengan keinginan hati Zahrana yang menginginkan seorang pendamping yang sholeh dan mengerti agama membuatnya harus mengambil keputusan untuk menolak lamaran tersebut. Dan saran dari kedua orangtuanya untuk meminta pertolongan Pak Kiai untuk mencarikan jodoh untuknya membuat Zahrana mantap untuk menjemput jodohnya. Setelah perjuangan panjang dan melalui pergolakan batin yang hampir membuatnya putus asa. Zahrana pun bertemu dengan laki-laki yang akan menjadi jodohnya. Laki-laki yang selama ini dia harapkan, laki-laki yang akan menjadi imam baginya dan anak-anaknya kelak. Laki-laki yang direkomendasikan oleh Pak Kiai. Persiapan pernikahan pun dilakukan. Zahrana mengundang

(7)

semua teman-temannya. hanya satu yang tidak dia undang, yakni Pak Sukarman. Zahrana berpikir, dia tidak ingin merusak acara pernikahannya dengan kehadiran Pak Sukarman.

Sikap Hidup

Sikap hidup dalam novel Cinta Suci Zahrana mengacu kepada keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Bisa berbentuk sikap yang positif atau negatif, optimis atau pesimis. Dalam bidang pekerjaan Zahrana merasa optimis memandang profesinya sebagai seorang dosen. Dia berharap para mahasiswanya bisa menjadi orang yang sukses dan berhasil melebihi apa yang telah dia raih.

Dalam kehidupan percintaan, Zahrana merasa sudah pesimis untuk mendapatkan pendamping hidup. Dia menyadari telah begitu banyak membuang waktu selama ini. di saat ada yang menyatakan niat serius ingin melamarnya, dia terlalu sibuk mengejar prestasi demi prestasi sehingga melupakan kalau ada hal yang lebih penting dari sekedar mengukir prestasi akademik semata.

Pandangan Hidup

Dalam novel Cinta Suci Zahrana, pandangan hidup ini menjadi arahan dalam menentukan setiap langkah dalam menyelesaikan sebuah permasalahan ataupun sebagai sebuah penyemangat dalam menjalani kehidupan. Seperti pesan ibunya untuk bersungguh-sungguh dalam menjalani pendidikan agar tidak dipandang hina oleh orang lain, motivasi dari guru dan dosennya menjadi penyemangat Zahrana dalam menyelesaikan pendidikannya dengan prestasi yang memukau.

Zahrana menyadari meskipun di usianya yang sekarang, tiga puluh empat tahun. Namun berdasarkan perenungannya. Dia tidak ingin gegabah dalam memutuskan siapa pendamping hidupnya kelak. Dia tidak mau menikah asal-asalan. Apalagi ini menyangkut masa depannya kelak dan juga masa depan anak-anaknya. Karena itu dia tidak ragu untuk menolak lamaran Pak Sukarman yang dirasa tidak sesuai dengan keyakinannya. Apa yang Zahrana putuskan juga sesuai dengan pendapat Lina yang meyakinannya bahwa rizki, umur, dan nasib manusia ada di tangan Allah dan sebaiknya jangan takut pada apapun dan pada siapapun.

Pandangan hidup tentang sedekah dalam Islam didapatkan Zahrana ketika mengunjungi seorang Kiai yang masih ada hubungan keluarga dengan Lina di Temanggung. Selain itu, Zahrana juga belajar tentang keikhlasan, ikhlas meninggalkan dunia mengajar di kampus yang sangat dicintainya dan mengabdi dimana saja selama pengetahuan yang dia miliki bermanfaat bagi orang lain. Dalam memutuskan jodoh pun, Zahrana mempunyai pandangan tersendiri. Baginya, pengetahuan agama dan kesalehan seseoranglah yang menjadi pertimbangannya. Hal ini juga didukung oleh pendapat sang ibu yang juga mengharapkan menantu yang mengerti agama.

Di saat-saat terpuruk karena kegagalan pernikahannya, beruntunglah Zahrana mempunyai sahabat yang selalu menguatkannya. Lina mengatakan kalau apa yang dialami Zahrana adalah ujian dari Allah Swt. Karena segala sesuatu yang terjadi pasti atas kehendak-Nya. Dan semua perkara bagi orang mukmin itu baik. Jika dapat nikmat bersyukur dan jika dapat musibah bersabar.

(8)

Perilaku

Perilaku tokoh utama dalam novel Cinta Suci Zahrana meliputi: 1. Perilaku yang bersungguh-sungguh dalam menjalani pendidikan

Sebagai anak semata wayang, Zahrana ingin membanggakan kedua orangtuanya dengan prestasi yang dicapainya dalam bidang pendidikan. Tidak ada kata menyerah ataupun bersantai-santai, keinginannya adalah menjadi yang terbaik. Tidaklah heran kalau kemudian Zahrana mampu menunjukkan prestasi terbaiknya, baik selama sekolah maupun ketika lulus kuliah.

2. Perilaku berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan

Zahrana tidak mau menyia-nyiakan ilmu yang telah dia perolah selama sekolah maupun ketika masa-masa kuliah. dia terus mengasah kemampuannya dengan terus menulis tentang bidang keilmuan yang digelutinya. Hasilnya beberapa tulisannya mampu tembus di jurnal internasional, bahkan dia mendapat penghargaan dari Tsinghua University atas ide-ide briliannya tentang dunia arsitektur. Dalam mengajar pun, Zahrana merupakan salah satu dosen yang sangat berdedikasi tinggi, dia sangat suka mengajar. Dia tidak akan membolos mengajar kecuali itu memang sangat mendesak.

3. Perilaku kasih sayang kepada kedua orangtua

Mengingat hanya Zahrana yang menjadi anak semata wayang dari kedua orangtuanya, Zahrana pun memutuskan untuk menolak tawaran menjadi dosen di UGM yang pada dasarnya akan tinggal berjauhan dari kedua orangtuanya. Selain itu, Zahrana juga menolak tawaran beasiswa kuliah di luar negeri karena pertimbangan keberadaan kedua orangtuanya. Zahrana tidak ingin menjadi anak yang tidak berbakti kepada kedua orangtuanya, apalagi mengingat permintaan kedua orangtuanya yang juga menginginkan Zahrana tetap berada di samping mereka.

4. Perilaku yang berpegang teguh pada keyakinan

Zahrana merupakan sosok yang tidak bisa dilepaskan dari keyakinan yang dianutnya, baik yang menyangkut kepercayaan maupun karena hasil pemikiran. Keyakinan ini lah yang menyebabkan Zahrana berani mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya. Seperti menolak lamaran Pak Sukarman yang dikarenakan tidak sesuai dengan keinginan hatinya yang bersumber pada pemikirannya akan moral Pak Sukarman yang tidak bisa diterima olehnya. Keputusan lainnya adalah juga menolak lamaran-lamaran selanjutnya seperti lamaran Pak Didik yang memintanya menjadi istri kedua. Zahrana tidak bisa terima karena bertentangan dengan hatinya. begitu pula dengan lamaran berikutnya yang menurut keyakinan agamanya, dimana salah satu syarat calon suami yang baik adalah baik dari segi agamanya dan Zahrana tidak melihat adanya hal itu. dia terpaksa menolak lamaran tersebut. dan karena berpatokan pada keyakinan agama yang baik, Zahrana kemudian menerima seorang laki-laki yang direkomendasikan oleh Pak Kiai bernama Rahmad yang hanya berprofesi sebagai tukang kerupuk karena mengingat agama dan akhlak dari Rahmad yang dapat dipercaya. Rahmad adalah santri kepercayaan Pak Kiai.

5. Perilaku yang sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan

Jodoh yang diharapkan tidak kunjung datang di saat usia Zahrana semakin melampaui kepala tiga membuatnya juga dilanda keresahan, terlebih jika mengingat bagaimana kedua orangtuanya yang sangat menginginkannya segera menikah. Kalaupun ada lamaran yang datang, itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Penolakan demi penolakan membuatnya menyadari kalau dia telah banyak menyia-nyiakan orang-orang yang baik

(9)

yang pernah datang padanya. Kini ketika dia menyadari itu, yang datang padanya justru orang-orang yang jauh dari harapannya. Zahrana berusaha untuk memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah Swt. dan tidak henti berdoa agar diberikan jodoh yang terbaik. Ketika jodoh yang diharapkan datang, Zahrana kembali dihadapkan pada kegagalan pernikahannya sendiri, sang calon suami meninggal dunia tepat pada malam hari, sedangkan besok hari akad nikah akan digelar. Kesedihan Zahrana tidak sampai di situ saja. Karena tidak kuat menghadapi tekanan dan kesedihan yang menimpa putrinya, sang ayah mengalami serangan jantung yang menyebabkannya meninggal dunia. Dua kehilangan sekaligus yang diterima Zahrana. Berkat dukungan dari Lina dan para dokter yang merawatnya, Zahrana mampu bangkit dari kesedihannya dan mengikhlaskan segala musibah yang terjadi.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Pada novel Cinta Suci Zahrana terdapat tema tentang percintaan dan pendidikan. Sebagian besar, latar dan settingnya berada di area pendidikan, seperti kampus dan sekolah. Dalam novel ini juga diceritakan tentang Zahrana yang mempunyai cara berpikir, sikap, pandangan hidup dan perilaku yang ditampilkan ketika dihadapkan pada berbagai permasalahan. Seperti cara berpikir Zahrana yang menghadapi lamaran dari atasannya yang sama sekali tidak diharapkannya. Zahrana yang meskipun sudah tahu akan menolak lamaran tersebut namun dia tetap berusaha menjaga perasaan orang-orang disekitarnya dengan tidak secara langsung menyampaikan penolakannya. Dia menggunakan media surat untuk menjawab lamaran Pak Sukarman. Sikap hidup Zahrana yang diusia 30 tahun lebih belum juga mendapatkan pendamping, padahal dulu dia sering menolak lamaran yang datang kepadanya. Pandangan hidup Zahrana yang tidak lepas dari pandangan keagamaan yang berusaha ikhlas dan sabar menerimanya dan berusaha mengembalikan segala sesuatunya kepada ketentuan Allah Swt. Perilaku Zahrana juga tidak lepas dari berbagai faktor yang melatarbelakanginya seperti pengalaman masa lalu, sehingga Zahrana sungguh-sungguh dalam menjalani pendidikan, berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan, kasih sayang terhadap orangtua, berpegang teguh kepada keyakinan dan sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan.

(10)

DAFTAR RUJUKAN

Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo El Shirazy, Habiburrahman. 2012. Cinta Suci Zahrana. Jakarta: Ihwan Publishing House Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Jakarta: Media Pressindo

Referensi

Dokumen terkait