• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang teratur (sistematis), sedangkan logi artinya ilmu yang berdasarkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang teratur (sistematis), sedangkan logi artinya ilmu yang berdasarkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi berasal dari kata metode dan logi. Metode artinya cara melakukan sesuatu yang teratur (sistematis), sedangkan logi artinya ilmu yang berdasarkan logika berpikir. Metodologi penelitian hukum artinya ilmu tentang cara melakukan penelitian hukum dengan teratur (sistematis).41 Penelitian hukum merupakan proses kegiatan berpikir dan bertindak logis, metodis, dan sistematis mengenai gejala yuridis, peristiwa hukum, atau fakta empiris yang terjadi, atau yang ada disekitar kita untuk direkonstruksi guna mengungkapkan kebenaran yang bermanfaat bagi kehidupan. Kegiatan penelitian hukum perlu dilakukan terus-menerus guna mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya dari peristiwa hukum sebagai fakta empiris yang menjadi objek penelitian hukum. Penelitian hukum dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu: penelitian hukum normatif, penelitian hukum normatif-empiris, dan penelitian hukum empiris.42

Untuk memperoleh gambaran yang lengkap terhadap masalah yang diteliti digunakan metode-metode tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Metode penelitian tersebut diperlukan dalam upaya memperoleh data yang benar- benar objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah.43

41

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 2 dan 57.

42Ibid, hlm. 52. 43

(2)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat, dan menjadi acuan perilaku setiap orang. Penelitian hukum normatif disebut juga penelitian hukum teoritis/dogmatik. Penelitian hukum normatif hanya menelaah data sekunder. Fokus kajian hukum normatif adalah inventarisasi hukum positif, asas-asas dan doktrin hukum, penemuan hukum dalam perkara in concreto, sistematika hukum, taraf sinkronisasi hukum, perbandingan hukum, dan sejarah hukum.44 Penelitian ini akan mengkaji tentang perlindungan hukum konsumen terhadap pedagangan pakaian impor bekas ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), peraturan perundang-undangan dan literatur yang berkaitan dengan perlindungan konsumen terhadap perdagangan pakaian impor bekas.

B. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif, yaitu penelitian hukum yang bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) secara lengkap, jelas dan sistematis tentang perlindungan hukum konsumen terhadap perdagangan pakaian impor bekas ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, selanjutnya menguraikan secara detail keseluruhan data yang diperoleh dalam penelitian untuk menjawab masalah yang ada.45

44Ibid, hlm. 52. 45

(3)

C. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah merupakan proses pemecahan atau penyelesaian masalah melalui tahap-tahap yang telah ditentukan, sehingga mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan jenis penelitian hukum normatif (normative law research), maka pendekatan masalah yang digunakan adalah dengan menggunakan metode pendekatan normatif-terapan (applied law approach). Tipe pendekatan normatif-terapan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan yuridis teoritis, yaitu penelitian dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hubungan hukum serta literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dan berdasarkan dengan kenyataan hukum yang ada dalam masyarakat.

Pada tipe pendekatan ini, peneliti melakukan pengamatan (observation) langsung terhadap proses berlakunya hukum normatif pada peristiwa hukum tertentu sehingga penelitian ini mengkaji ketentuan hukum peraturan perlindungan konsumen dan peraturan-peraturan terkait terhadap perdagangan pakaian impor bekas. Pada penelitian hukum normatif, tahap-tahap pendekatan masalah yang dapat ditentukan peneliti adalah:

a) Penentuan pendekatan yang lebih sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian;

b) Identifikasi pokok bahasan (topical subject) berdasarkan rumusan masalah penelitian;

c) Pembuatan rincian subpokok bahasan (subtopical subject) berdasarkan setiap pokok bahasan hasil identifikasi;

(4)

d) Pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data, dan kesimpulan; serta laporan hasil penelitian.46

Pendekatan ini diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang cukup mendalam mengenai masalah yang diteliti. Dalam hal ini masalah yang akan dibahas adalah kerugian yang ditimbulkan terhadap perdagangan pakaian impor bekas, pengawasan terhadap perdagangan pakaian impor bekas, serta upaya yang dapat dilakukan konsumen yang mengalami kerugian terhadap penggunaan pakaian impor bekas.

D. Data dan Sumber Data

Jenis data dapat dilihat dari sumbernya, dapat dibedakan antara data yang diperoleh langsung dari instansi terkait serta masyarakat dan data yang diperoleh dari bahan pustaka. Adapun dalam mendapatkan data atau jawaban yang tepat dalam membahas penelitian ini, serta sesuai dengan pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini maka jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang diperkuat dengan hasil wawancara dari pihak-pihak yang berkaitan yaitu Konsumen; Pelaku Usaha; Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandar Lampung; serta Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Bandar Lampung.

Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini mencakup: a) Bahan hukum primer yang terdiri dari:

1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) 2) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

46

(5)

3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 4) Kepmenperindag RI No. 230/MPP/Kep/7/1977 tentang Barang Yang

Diatur Tata Niaga Impornya dan Kepmenperindag RI No. 642/MPP/Kep/9/2002 tentang Perubahan Lampiran I Kepmenperindag RI No. 230/MPP/Kep/7/1977 tentang Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya

5) Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (SK Menperindag) Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

6) Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 54/M-DAG/PER/10/2009 tentang Ketentuan Umum Bidang Impor

7) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

8) Surat Edaran Dirjen Perdagangan Nomor 40/PDN/02/2010 tentang Penanganan dan Penyelesaian Sengketa Konsumen

9) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan

10) Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 Tahun 2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas. b) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang mempelajari

penjelasan terhadap bahan hukum primer yang terdiri dari literatur-literatur, buku-buku ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.

c) Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan informasi, penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yaitu kamus hukum, jurnal, internet, dan informasi lainnya yang mendukung penelitian.

(6)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber dan dapat dipublikasikan secara luas serta dibutuhkan dalam penelitian hukum normatif.47 Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder, yaitu melakukan serangkaian kegiatan studi dokumentasi dengan cara membaca, mencatat, dan mengutip buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan perlindungan hukum konsumen terhadap perdagangan pakaian impor bekas.

Studi pustaka dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

(1) Menentukan terlebih dahulu sumber data dan bahan hukum sekunder. (2) Identifikasi data yang diperlukan.

(3) Inventarisasi data yang relevan dengan rumusan masalah.

b. Studi Wawancara

Studi wawancara dilakukan untuk mendapatkan data primer. Adapun cara mengumpulkan data primer yaitu dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terpimpin, yaitu dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu dan dilakukan wawancara langsung dengan narasumber.

Adapun yang menjadi narasumber dalam penelitian ini yaitu:

(1) Konsumen pakaian impor bekas di Jalan Kayu Manis Way Halim

47

(7)

(2) Pelaku Usaha/Pedagang Pakaian Impor Bekas di Jalan Kayu Manis Way Halim

(3) Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandar Lampung Bapak Firmansyah,S.H. serta

(4) Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Bandar Lampung Bapak Firmansyah,S.H.

F. Metode Pengolahan Data

Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan pengolahan data sehingga data yang diperoleh dapat dipergunakan untuk menganalisis permasalahan yang diteliti. Pengolahan data adalah kegiatan merapikan data dari hasil pengumpulan data sehingga siap pakai untuk dianalisis. Pada penelitian ini, metode pengolahan data diperoleh melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a) Pemeriksaan data (editing), yaitu melakukan pemeriksaan data yang terkumpul apakah sudah cukup lengkap, sudah cukup benar dan sudah sesuai dengan permasalahan.

b) Penandaan data (coding), yaitu memberi catatan atau tanda yang menyatakan jenis sumber data (wawancara, buku litaeratur, perundang-undangan atau dokumen).

c) Klasifikasi data, yaitu menempatkan data sesuai dengan kelompok-kelompok yang telah ditentukan dalam bagian-bagian pada pokok bahasan yang akan dibahas, sehingga diperoleh data yang objektif dan sistematis sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

(8)

d) Sistematika data, yaitu penyusunan data berdasarkan urutan data yang telah ditentukan dan sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasan secara sistematis dengan maksud untuk memudahkan dalam menganalisis data.

G. Analisis Data

Setelah dilakukan pengolahan data, selanjutnya data dianalisis secara kualitatif, komprehensif, dan lengkap. Analisis kualitatif yaitu menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis, kemudian ditarik kesimpulan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban dari permasalahan yang dibahas.48 Komprehensif artinya analisis data secara mendalam dari berbagai aspek sesuai dengan lingkup penelitian. Lengkap artinya tidak ada bagian yang terlupakan, semua sudah masuk analisis. Analisis data dan interprestasi seperti ini akan menghasilkan produk penelitian hukum normatif yang bermutu dan sempurna.

48

Referensi

Dokumen terkait

Perseroan mempunyai keyakinan bahwa dengan menciptakan dan membangun satu budaya yang kokoh dimana setiap orang di Perusahaan membuat perbedaan, membentuk opini konsumen & sales

kg/cm 2 ). 2) Perlu dilakukan uji fatigue di laboratorium terhadap bahan konstruksi alat sambung kabel penggantung ke kabel utama guna.. memprediksi umur pakai alat tersebut

untuk menemukan dan memcahkan masalah pembelajarn di kelas, proses pemecahan dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar di

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan bubur pepaya dan bubur terung belanda berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut selai yang

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

Jawab: “Memberikan bimbingan dan nasehat, Memberikan pengawasan yang maksimal, Memberitau bagaimana mengatur jadwal kegiatan belajart, Menyediakan fasilitas belajar

 Sebagai contoh, jika hanya terdapat 10% dari keseluruhan employee yang mempunyai kantor pribadi, maka merupakan suatu cara perancangan yang beralasan apabila satu

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam