• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Juni 2017 Sulawesi Selatan Inflasi 0,97 persen

 Pada bulan Juni 2017, Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,97 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar

129,20. Dari 5 kota IHK di Sulawesi Selatan, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Watampone sebesar 1,83 persen dengan IHK 126,06 dan terendah terjadi di Makassar sebesar 0,84 persen dengan IHK 129,79.

 Inflasi yang terjadi di Sulawesi Selatan pada Juni 2017 ini disebabkan oleh naiknya harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,10 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,56 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,08 persen; kelompok sandang sebesar 1,07 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,10 persen, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,02 persen.

 Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 3,58 persen dengan IHK 128,17, sedangkan inflasi terendah terjadi di Palu sebesar 0,76 persen dengan IHK 132,10.

 Dari 82 kota IHK Nasional, 79 kota mengalami inflasi dan 3 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual

sebesar 4,48 persen dengan IHK 150,91 dan inflasi terendah terjadi di Merauke sebesar 0,12 persen dengan IHK 135,57. Deflasi tertinggi di Singaraja sebesar -0,64 persen dengan IHK 136,45 dan deflasi terendah di Denpasar sebesar -0,01 persen dengan IHK 125,57.

 Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2017 Sulawesi Selatan sebesar 2,77 persen dan laju inflasi year on year (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 4,49 persen.

 Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Juni 2017 mengalami inflasi 0,44 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun

kalender sebesar 1,67 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 2,71 persen.

 Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi inflasi 0,84 persen dengan IHK sebesar 129,79.

No. 35/07/73/Th. XXI, 3 Juli 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

S

ULAWESI

S

ELATAN

B

ULAN

J

UNI

2017

Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan saat Ramadhan yang bertepatan dengan bulan Juni 2017 didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota IHK nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi

(2)

inflasi di Sulawesi Selatan sebesar 0,97 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,95 pada Mei 2017 menjadi 129,20 pada Juni 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2017) sebesar 2,77 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 4,49 persen.

Terjadinya inflasi di Sulawesi Selatan pada Juni 2017 disebabkan oleh naiknya harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,10 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,56 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,08 persen; kelompok sandang sebesar 1,07 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,10 persen, sedangkan satu kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,02 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2017 antara lain: tarip listrik, ikan bandeng, daging ayam ras, ikan cakalang, pisang, nasi dengan lauk, ikan layang, telur ayam ras, emas perhiasan dan asam.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai rawit, bawang putih, kangkung, biskuit, apel, kol putih/kubis, jeruk, mimyak goreng, gula pasir dan kentang.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juni 2017, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,5244 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0902 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2507 persen; kelompok sandang 0,0810 persen; kelompok kesehatan 0,0093 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0178 persen. Sedangkan yang memberikan sumbangan deflasi, yaitu dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga -0,0008 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Juni 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK Mei 2017 IHK Juni 2017 Inflasi Juni 20171) Laju Inflasi Tahun Kalender 20172) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 125.71 127.95 129.20 0.97 2.77 4.49 1. Bahan Makanan 144.66 144.37 147.41 2.10 1.90 5.19

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 124.73 126.96 127.67 0.56 2.36 3.72

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 122.94 127.16 128.53 1.08 4.55 5.85

4. Sandang 120.97 122.14 123.45 1.07 2.05 2.05

5. Kesehatan 117.78 119.21 119.49 0.24 1.45 2.36

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 109.05 109.29 109.27 -0.02 0.20 0.82

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 119.24 123.40 123.52 0.10 3.59 5.47

1) Persentase Perubahan IHK Juni 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan IHK Juni 2017 terhadap IHK Desember 2016 3) Persentase Perubahan IHK Juni 2017 terhadap IHK Juni 2016

(3)

N o . Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k I nf l asi Sumb ang an

B A HA N M A KA N A N 2 . 10 0 . 52 4 4

1 Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya 0.48 0.0250

2 Daging & hasilnya 4.37 0.0780

3 Ikan Segar 5.92 0.3662

4 Ikan Diawet kan 5.03 0.0149

5 Telur, Susu dan hsl-nya 1.82 0.0363

6 Sayur-2an 2.68 0.0641

7 Kacang-2an 0.35 0.0019

8 Buah-2an 3.15 0.0619

9 Bumbu-2an -5.75 -0.1283

10 Lemak dan M inyak 0.39 0.0040

11 Bahan makanan lainnya 0.52 0.0004 I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k B ahan M akanan

Juni 2 0 17 ( %) T ab el 3

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) Juni 2017 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 0.9726

1. Bahan Makanan 0.5244

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0.0902

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0.2507

4. Sandang 0.0810

5. Kesehatan 0.0093

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga -0.0008

7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan 0.0178

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok ini pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi 2,10 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 10 sub kelompok mengalami inflasi dan hanya 1 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok ikan segar sebesar 5,92 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,35 persen.

Kelompok ini di bulan Juni 2107 memberi sumbangan positif 0,5244 persen. Sumbangan positif terbesar diberikan sub kelompok ikan segar sebesar 0,3662 persen dan sumbangan positif terkecil oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0004 persen.

(4)

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an

M akanan Jad i, M inuman,

R o ko k d an T emb akau 0 .56 0 .0 9 0 2

1 M akanan Jadi 0.67 0.0651

2 M inuman yang tdk beralkohol -0.31 -0.0098

3 Tembakau dan M in. beralkohol 0.93 0.0349

T ab el 4 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k M akanan Jad i, M inuman, R o ko k d an T emb akau Juni 2 0 17 ( %)

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an

Sand ang 1.0 7 0 .0 8 10

1 Sandang laki-laki 0.60 0.0128

2 Sandang wanita 1.29 0.0254

3 Sandang anak-anak 0.80 0.0104

4 Barang pribadi dan sandang lainnya

1.53 0.0323

T ab el 6 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Sand ang Juni 2 0 17 ( %)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,56 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,93 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,67 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada bulan Juni 2017

menyumbang inflasi sebesar 0,0902 persen.

Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0651 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 1,08 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 4,08 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,08 persen.

Kelompok ini pada Bulan Juni 2017

menyumbang inflasi sebesar 0,2507 persen.

Penyumbang inflasi tertinggi adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,2331 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok ini bulan Juni 2017 mengalami inflasi 1,07 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini , semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,53 persen, sedangkan inflasi terjadi pada sub kelompok sandang laik-laki sebesar 0,60 persen.

Kelompok ini menyumbang inflasi 0,0810

persen. Inflasi tertinggi disumbangkan oleh sub

kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0323 persen.

No. Kelompok/ Sub Kelompok Inflasi Sumbangan

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar 1.0 8 0 .2 50 7

1 Biaya tempat tinggal 0.09 0.0100 2 Bahan bakar, penerangan dan air 4.08 0.2331 3 Perlengkapan rumahtangga 0.08 0.0026 4 Penyelenggaraan rumahtangga 0.28 0.0050

Tabel 5.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Juni 2 0 17 (%)

(5)

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Juni ini mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,37 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok perawatan jasmani masing-masing sebesar 0,12 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2017 menyumbang inflasi 0,0093 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0048 persen.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga

Kelompok ini pada bulan Juni 2017 mengalami deflasi 0,02 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami deflasi dan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar -0,07 persen.

Kelompok ini di bulan Juni 2017 menyumbang deflasi 0,0008 persen. Sumbangan deflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar -0,0006 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juni 2017 mengalami inflasi 0,10 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok inflasi, sedangkan 2 sub kelompok lainnya stabil. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,63 persen.

Kelompok ini di bulan Juni 2017 memberi kontribusi positif 0,0178 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi positif terbesar adalah subkelompok sarana dan penunjang transport sebesar 0,0095 persen.

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an

Kesehatan 0 .2 4 0 .0 0 9 3

1 Jasa Kesehatan 0.12 0.0021

2 Obat-obatan 0.37 0.0021

3 Jasa Perawatan jasmani 0.12 0.0004

4 Perawatan jasmani dan kosmetika 0.28 0.0048

T ab el 7.

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Kesehat an Juni 2 0 17 ( %)

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an

Pend id ikan, R ekreasi & Olah

R ag a - 0 .0 2 - 0 .0 0 0 8 1 Jasa Pendidikan 0.00 0.0000 2 Kursus2 / Pelatihan 0.00 0.0000 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan -0.07 -0.0006 4 Rekreasi -0.03 -0.0002 5 Olah raga 0.00 0.0000 T ab el 8 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Pend id ikan R ekreasi & Olah R ag a Juni 2 0 17 ( %)

N o. Kelompok/ Sub Kelompok

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

1 Transpor

2 Komunikasi Dan Pengiriman 3 Sarana dan Penunjang Transpor 4 Jasa Keuangan 0.07 0.00 0.63 0.00 0.0178 0.0083 0.0000 0.0095 0.0000 Tabel 9 .

Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Juni 2 0 17 ( %)

Inf lasi Sumbangan

(6)

PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 – 2017

Pada bulan Juni 2017 Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,97 persen, inflasi bulan ini lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun 2015 sebesar 0,73 persen dan tahun 2016 sebesar 0,45 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2017 sebesar 2,77 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,49 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,25 persen dan 1,43 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 4,30 persen dan 8,06 persen.

Tabel 10

Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun, 2015 – 2017 (Persen)

Tingkat Inflasi (2012 = 100)2015 (2012 = 100)2016 (2012 = 100) 2017

(1) (4) (5) (6)

1. Juni 0,73 0,45 0,97

2. Tahun kalender (Januari-Juni) 1,43 1,25 2,77

(7)

JUNI 2017 KOTA MAKASSAR INFLASI 0,84 PERSEN

Kota Makassar pada Juni 2017 ini mengalami inflasi 0,84 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 128,71 pada bulan Mei 2017 naik menjadi 129,79 pada bulan Juni 2017. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2017 sebesar 2,65 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 4,53 persen.

Inflasi dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,65 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,047 persen; kelompok sandang 1,22 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks atau stabil.

Tabel 11

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Makassar Juni 2017, Tahun kalender 2017, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK Mei 2017 IHK Juni 2017 Inflasi Juni 20171) Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M 126.44 128.71 129.79 0.84 2.65 4.53 1. Bahan Makanan 147.61 147.43 149.72 1.55 1.43 5.41 0.3704

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 123.81 126.22 127.04 0.65 2.61 4.01 0.1050

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 123.85 127.69 129.02 1.04 4.17 5.55 0.2435

4. Sandang 123.50 124.64 126.16 1.22 2.15 2.18 0.0930

5. Kesehatan 118.91 120.36 120.51 0.12 1.35 2.40 0.0051

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 108.62 108.78 108.78 0.00 0.15 0.42 0.0000

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 119.11 123.58 123.73 0.12 3.88 5.68 0.0222

1) Persentase perubahan IHK Juni 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Juni 2017 terhadap IHK Desember 2016

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA IHK DI PULAU SULAWESI

Kota-kota IHK di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 3,58 persen dengan IHK 128,17, sedangkan inflasi terendah terjadi di Palu sebesar 0,76 persen dengan IHK 132,10. (lihat tabel 12 kolom 6).

Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Kendari sebesar 5,33 persen, diikuti berturut-turut Watampone sebesar 4,81 persen; Palu sebesar 3,94 persen; Gorontalo sebesar 3,58 persen; Bulukumba sebesar 3,54 persen; Palopo sebesar 2,93 persen; Mamuju sebesar 2,71 persen; Makassar sebesar 2,65 persen; Manado sebesar 2,49 persen; Bau-bau sebesar 2,13 persen dan Parepare sebesar 2,06 persen.

Laju inflasi tertinggi berdasarkan ”tahun ke tahun” (Juni 2017 terhadap Juni 2016) terjadi di Kendari sebesar 6,17 persen, diikuti berturut-turut Watampone sebesar 5,52 persen; Palu sebesar 5,23 persen; Bulukumba sebesar 5,18 persen; Makassar sebesar 4,53 persen; Mamuju sebesar 4,19 persen; Palopo sebesar 3,88 persen; Gorontalo sebesar 3,69 persen; Manado sebesar 3,59 persen; Parepare sebesar 3,38 persen dan Bau-bau sebesar 2,67 persen.

Tabel 12

Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2017 Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100)

No. K o t a Desember IHK

2016 IHK Mei 2017 IHK Juni 2017 Inflasi Juni 2017 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. KENDARI 121.68 123.74 128.17 3.58 5.33 6.17 02. BAU-BAU 128.87 128.64 131.62 2.32 2.13 2.67 03. WATAMPONE 120.27 123.80 126.06 1.83 4.81 5.52 04. GORONTALO 121.78 123.88 126.14 1.82 3.58 3.69 05. PALOPO 123.78 125.66 127.41 1.39 2.93 3.88 06. PAREPARE 122.09 122.97 124.60 1.33 2.06 3.38 07. BULUKUMBA 130.24 133.21 134.85 1.23 3.54 5.18 08. MANADO 125.64 127.31 128.77 1.15 2.49 3.59 09. MAMUJU 125.52 127.66 128.92 0.99 2.71 4.19 10. MAKASSAR 126.44 128.71 129.79 0.84 2.65 4.53 11. PALU 127.09 131.11 132.10 0.76 3.94 5.23

1) Persentase perubahan IHK Juni 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Juni 2017 terhadap IHK Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK Juni 2017 terhadap IHK Juni 2016

(9)

INFLASI MENURUT KOMPONEN JUNI 2017

Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan Juni 2017 inflasi 0,44 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 1,58 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,98 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada Juni 2017 mengalami inflasi 0,46 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 1,56 persen, dan komponen bergejolak inflasi 1,38 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,74 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,78 persen; dan komponen bergejolak inflasi 4,56 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,05 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,44 persen; dan komponen bergejolak inflasi 4,81 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi 0,53 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,43 persen; dan komponen bergejolak inflasi 3,48 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,12 persen; harga diatur pemerintah inflasi 2,34 persen; dan komponen bergejolak inflasi 3,10 persen.

Tabel 13

Laju Inflasi Juni 2017, Inflasi Tahun Kalender 2017 dan Inflasi Year on Year Menurut Komponen

Di Provinsi Sulawesi Selatan

Komponen

Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare

IHK Juni 2017 Perubahan IHK (%) IHK Juni 2017 Perubahan IHK (%) IHK Juni 2017 Perubahan IHK (%) Juni 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year Juni 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year Juni 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M 129.79 0.84 2.65 4.53 126.06 1.83 4.81 5.52 124.60 1.33 2.06 3.38 Inti 121.34 0.46 1.71 2.81 115.28 0.74 2.25 3.55 115.58 0.05 0.82 1.93 Diatur Pemerintah 139.60 1.56 8.44 10.53 143.50 1.78 11.88 13.13 148.63 1.44 5.93 9.36 Bergejolak 152.17 1.38 1.08 5.11 146.43 4.56 6.46 5.32 134.01 4.81 2.17 2.44 Komponen

Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan

IHK Juni 2017 Perubahan IHK (%) IHK Juni 2017 Perubahan IHK (%) IHK Juni 2017 Perubahan IHK (%) Juni 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year Juni 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year Juni 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M 127.41 1.39 2.93 3.88 134.85 1.23 3.54 5.18 129.20 0.97 2.77 4.49 Inti 117.90 0.53 1.63 1.52 128.47 0.12 1.47 2.91 120.56 0.44 1.67 2.71 Diatur Pemerintah 146.36 1.43 6.91 11.65 161.93 2.34 13.21 14.28 141.50 1.58 8.50 10.77 Bergejolak 140.91 3.48 3.21 4.27 133.82 3.10 1.97 4.42 149.35 1.98 1.63 4.86

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan masalah yang ada di Satlantas Polresta Bogor saat ini, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi kemacetan

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, h. 64) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh media online Detik.com dan Vivanews.com menyampaikan peristiwa di Kebun

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

positif dan signifikan terhadap turnover intention artinya job insecurity memberikan dampak terhadap turnover intention karyawan, dimana meningkatnya kekhawatiran

Temuan penelitian khusus ditemukan perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dan model pembelajaran kooperatif tipe

menolak pengalaman subjektif individu yang tidak umum dialami orang lain dan sulit untuk dijelaskan, 46 seperti proses jiwa dan mental, maka psikologi behaviorisme dikenal

Pokok masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini ada tiga yaitu bagaimana sejarah desa, bagaimana sejarah dan prosesi perkawinan adat dan bagaimana akulturasi