PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI
PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V
MI MA’ARIF KUMPULREJO
02 ARGOMULYO
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SITI MUSLIKAH
NIM: 115-13-026
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI
PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V
MI MA’ARIF KUMPULREJO 02
ARGOMULYO
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SITI MUSLIKAH
NIM: 115-13-026
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Siti Muslikah
NIM : 115-13-026
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : PENINGKATAN HASILBELAJAR
MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V MI
MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Telah kami setujui untuk dimonaqosahkan.
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Siti Muslikah
NIM : 115-13-026
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
vi MOTTO
Mengawali sesuatu dengan penuh keyakinan dan optimis,
Mengerjakan dengan penuh keikhlasan lahir batin,
Istiqomah dalam menghadapi tantangan dan cobaan,
Kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena
hidup hanya satu kali,
Ingatlah hanya pada Allah SWT, apapun dan dimanapun kita berada, hanya
Allah tempat meminta dan memohon pertolongan.
انْ صُ فَ ا فَ اِ ا فَ افَ فَ اصُ اصُ صُ انْ صُ نْ يَّ ا نْ اِ
“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu,
tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka
siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada
Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (Al Qur’an dan Terjemah,
vii
PERSEMBAHAN
Tiada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau Ya Allah,
syukur alhamdulillah saya ucapkan atas berkat rahmat dan karunia-Mu, saya bisa
menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Orang tua tercinta dan selalu aku sayangi, bapak Muhson dan ibu Mutiah atas
do’a, perjuangan, pengorbanan, dan dukungannya.
2. Suamiku (Supriyanto)yang selalu setia menemani dan mendampingi dalam hal
apapun.
3. Adikku yang aku sayangi Muhammad Khoirul Anwar.
4. Keluargaku yang telah mendukungku.
5. Sahabat seperjuangan (Ayu puji Rahayuni, Wiwik Syarifah dan Nur
Yunitasari), yang selalu siap berbagi segala hal suka dan duka.
6. Teman-teman satu PPL (Mbak Ana, Mutia, Muslikatun, Dariyati, Mala, Nisa,
Al Asmaroh, dan pak Umam).
7. Teman-teman seperjuangan KKN di Desa Tempel (Intan, Ulfa, Zahro, Murni,
Eta, Danik, pak Roni, pak Anwar).
viii
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمحرلا للها مسب
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah, serta karunia-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Sifat-Sifat Bangun Datar melalui Permainan Roda Jenius pada Siswa Kelas
V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018”.
Penulisan skripsi ini, ditujukan untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dan juga
guna untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI).
Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak semudah dengan yang ada dalam
pikiran. Karena, penulis masih menemui kesulitan dalam berbagai hal. Tanpa
bantuan dan dukungan serta do’a dari berbagai pihak yang bersangkutan, penulis
tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Sehingga, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI yang telah memberikan
saran yang membangun bagi penulis.
4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd,selaku dosen pembimbing yang telah sabar
ix
5. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik selama ini.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan juga staf
IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
7. Kepala Madrasah MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Ibu Istiqah Rahayu N., S.Pd,
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Darno, S.Pd.I selaku guru mapel matematika MI Ma’arif Kumpulrejo
02, yang bersedia menjadi pendamping selama penelitian berlangsung.
9. Siswa kelas VA MI Ma’arif Kumpulrejo 02 yang juga bersedia membantu
berlangsungnya proses pelaksanaan penelitian.
10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Atas semua bantuan dan dukungan tersebut, semoga amal kebaikannya
mendapatkan balasan yang lebih baik dan indah dari Allah SWT baik didunia
maupun diakhirat, amin.
Menyadari kekurangan dalam skripsi ini, baik bentuk, isi maupun
uraiannya. Dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun.Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang
membacanya.
Salatiga, 04 September 2017
x ABSTRAK
Muslikah, Siti. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar Melalui Permainan Roda Jenius pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Kata kunci:Hasil Belajar, Matematika dan Permainan Roda Jenius
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika
melalui permainan roda jenius pada siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Argomulyo Salatiga. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah melalui permainan roda jenius dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga?
Untuk menjawab dan mengemukakan peryataan dari pertanyaan tersebut, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA MI
Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga tahun 2017/2018 yang berjumlah 21 siswa, terdiri
dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Dalam penelitian ini menggunakan permainan roda jenius dan metode pengumpulan data terdiri dari observasi, dokumentasi, dan wawancara.
xi DAFTAR ISI
LEMBAR LOGO ...i
HALAMAN JUDUL ...ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...iii
PENGESAHAN KELULUSAN ...iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...v
MOTTO ...vi
PERSEMBAHAN ...vii
KATA PENGANTAR ...viii
ABSTRAK ...x
DAFTAR ISI ...xi
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR GAMBAR ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah...1
B.Rumusan Masalah ...4
C.Tujuan Penelitian ...4
D.Hipotesis Tindakan ...5
E.Manfaat Penelitian ...5
xii
G.Metode Penelitian ...8
H.Analisis Data ...13
I. Sistematika Penulisan ...14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.HasilBelajar 1. Definisi Belajar ...16
2. Definisi HasilBelajar ...19
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...20
B.Matematika 1. Pengertian Matematika ...22
2. Ciri-ciri Matematika ...24
3. Tujuan Matematika ...24
4. Ruang Lingkup Matematika ...25
C.Bangun Datar dan Sifat-sifatnya 1. Pengertian Bangun Datar ...26
2. Sifat-sifat bangun Datar ...27
D.Permainan Roda Jenius ...32
E.Kaitan Permainan Roda Jenius dengan Pembelajaran Matematika ...35
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...37
xiii
B.Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...44
C.Deskripsi Siklus II ...49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian 1. Deskripsi Penelitian Pra-Siklus ...54
2. Deskripsi Penelitian Siklus I ...56
3. Deskripsi Penelitian Siklus II ...63
B.Pembahasan 1. Hasil Sebelum PTK ...68
2. Hasil Penelitian Siklus I ...69
3. Hasil Penelitian Siklus II ...70
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ...74
B.Saran ...74
DAFTAR PUSTAKA ...77
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 39
Tabel 3.2 Daftar nama Guru dan Karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 41
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas VA MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 43
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 44
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa ... 55
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ... 57
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ... 58
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... ... 59
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ... 63
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ... ... 64
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 65
Tabel 4.8 Jumlah Siswa Tuntas dan Belum Tuntas Ulangan Harian ... 68
Tabel 4.9 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus I ... 69
Tabel 4.10 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus II ... 70
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Persegi ... 27
Gambar 2.2 Persegi Panjang ... 27
Gambar 2.3 Jajar Genjang ... 28
Gambar 2.4 Segitiga ... 28
Gambar 2.5 Segitiga Sama Sisi ... 28
Gambar 2.6 Segitiga Siku-siku ... 29
Gambar 2.7 Segitiga Sama Kaki ... 29
Gambar 2.8 Segitiga Sembarang ... 29
Gambar 2.9 Belah Ketupat ... 29
Gambar 2.10 Layang-layang ... 30
Gambar 2.11 Trapesium ... 30
Gambar 2.12 Trapesium Sama Kaki ... 31
Gambar 2.13 Trapesium Siku-siku ... 31
Gambar 2.14 Trapesium Sembarang ... 31
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 80
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 88
Lampiran 3 lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 96
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ... 98
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ...100
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ...102
Lampiran 7 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ...104
Lampiran 8 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ...105
Lampiran 9 Gambar Permainan Roda Jenius ...106
Lampiran 10 Foto Kegiatan Pembelajaran ...107
Lampiran 11Surat Pembimbing Skripsi ...108
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian Skripsi ...109
Lampiran 13Surat Keterangan MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ...110
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ...111
Lampiran 15 Daftar Nilai SKK ...112
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan di masa sekarang sangatlah penting dan dibutuhkan oleh
semua orang. Karena itu, setiap individu diwajibkan untuk mengenyam
pendidikan sejak dini. Pendidikan merupakan suatu proses menuju kesuksesan
dalam meraih cita-cita. Menurut John Dewey dalam Ahmadi dan Uhbiyati
(2001: 69), pendidikan merupakan proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama
manusia. Menurut Bratanata dalam sumber yang sama, pendidikan adalah
usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak
langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai
kedewasaannya. Sedangkan menurut Rousseau dalam sumber yang sama,
pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa
anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
Di masa sekarang, persaingan yang sangat ketat dan semakin canggihnya
teknologi informasi, memberikan kita wacana, wawasan dan pengetahuan yang
semakin luas. Terkadang semakin canggihnya teknologi yang populer di
kalangan anak-anak contohnya handpone menimbulkan rasa malas belajar
yang tinggi, terutama pelajaran matematika yang mengandalkan bantuan
kalkulator yang ada dalam handpone tersebut. Padahal, belajar merupakan
2
tidak ditentukan batasnya. Belajar bukan hanya untuk seorang siswa melainkan
siapa saja yang mau dan ingin memperoleh suatu ilmu, karena belajar tidak
memandang batasan usia seseorang.
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu pengetahuan yang belum ia ketahui sampai menjadi tahu.
Kegiatan belajar tidak hanya diperoleh dari lingkungan sekolah saja, namun
bisa di luar lingkungan seperti di rumah, lingkungan masyarakat, dan lainnya
yang membuat seseorang mengetahui sesuatu. Namun, masa sekarang belajar
biasanya hanya di dapat di sekolah saja. Karena, mereka mulai merasakan
dunia luar pendidikan yang mengenakkan, seperti main game dan yang lainnya.
Dalam pembelajaran juga sering kita mendengar siswa malas, ngantuk di
kelas, dan bosan menerima pelajaran. Terlebih dengan mata pelajaran yang
tidak asing lagi bagi siswa, yaitu matematika. Matematika mempunyai peranan
yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Namun, kita juga tidak dapat
mengingkari kenyataan bahwa sampai sekarang masih banyak orang yang
mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Mereka menganggap
bahwa Matematika adalah sebuah pelajaran yang sangat sulit, sehingga
menjadikan siswa tidak bersemangat menghadapi pelajaran Matematika.
Pembelajaran akan merasa nyaman dan siswa menjadi senang apabila
terdapat kenyamanan dari guru itu sendiri, baik dalam penyampaian, gaya
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan sebagainya.
Seorang siswa menginginkan guru yang menyenangkan dan menarik perhatian
3
efisien, sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa. Dalam mengajarkan
matematika, guru harus memahami kemampuan setiap siswa yang
berbeda-beda, serta tidak semua siswa menyukai mata pelajaran matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Matematika memiliki peranan yang paling
penting. Oleh karena itu, matematika selalu diwajibkan menjadi salah satu
mata pelajaran yang masuk dalam ujian, baik ketika ujian mendaftar sekolah,
pekerjaan bahkan ujian akhir kelulusan dan sebagainya. Selain itu ilmu
matematika juga dipakai dalam ilmu kedokteran.
Pembelajaran Matematika tidak hanya digunakan dalam lingkungan
sekolah saja tetapi digunakan setiap saat, seperti pekerjaan kasir yang harus
pandai menghitung, pegawai bank, ataupun orang yang memiliki usaha
ataupun melakukan jual beli juga membutuhkan kepandaian olah pikir dalam
menghitung berbagai hal. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan dan menguasai tentang pembelajaran Matematika.
Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan bahwa di MI Ma’arif
Kumpulrejo 2, perolehan nilai Matematika siswa kelas V rata-rata 60% masih
di bawah KKM. Siswa yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 8 siswa,
sedangkan siswa yang mendapatkan nilai < 60 sebanyak 13 siswa. Adapun
nilai KKM yang ditetapkan untuk pelajaran Matematika yaitu 60. Sehingga
dapat dibilang bahwa perolehan nilai pelajaran Matematika di MI Ma’arif
4
Hal itu dikarenakan, masih terdapat siswa yang malas dalam pembelajaran,
sering mengantuk dikelas dan juga kurang memperhatikan penjelasan dari
guru. Selain itu, kondisi ruangan kelas yang tidak mendukung akibat
terbatasnya tempat. Dan juga kurang efektifnya pembelajaran akibat belum
adanya penggunaan media, alat peraga dan juga alat bantu lainnya yang
berfungsi untuk mempermudah dalam pembelajaran. Maka dari itu, peneliti
ingin melihat bagaimana hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo
02.
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang muncul peneliti
mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar melalui Permainan Roda Jenius Kelas V Mi
Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, dapat dirumuskan
masalah penelitian tentang, apakah penggunaan permainan roda jenius dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada
siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga tahun Pelajaran
2017/2018 ?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan permainan roda
5
datar siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga tahun
pelajaran 2017/2018.
D.Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
“Penggunaan permainan roda jenius dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika pada materi sifat-sifat bangun datar serta dapat meningkatkan
pencapaian KKM siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo
Salatiga tahun Pelajaran 2017/2018.”
Peneliti menetapkan indikator yang ingin dicapai pada siklus tindakan
terakhir sebagai berikut:
1. Siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika materi sifat-sifat
bangun datar melalui permainan roda jenius.
2. Meningkatkan ketuntasan belajar matematika dengan adanya pencapaian
target KKM 60 dan persentase ketuntasan belajar 85%, materi
sifat-sifat bangun datar melalui permainan roda jenius.
E.Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini, dapat memberikan informasi pada setiap pembaca
baik dari berbagai pihak ataupun dalam dunia pendidikan yang menyatakan
bahwa peningkatan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar
6 2. Manfaat praktis
Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru:
1) Memudahkan guru untuk mengajarkan dan menerangkan pelajaran
Matematika.
2) Memudahkan guru menjelaskan materi sifat-sifat bangun datar yang
membuat siswa lebih memperhatikan dan menyenangkan.
b. Bagi siswa:
1) Siswa tidak cepat jenuh dan bosan dengan permainan roda jenius yang
digunakan oleh guru.
2) Membuat siswa cepat tanggap dan mudah mengingat pelajaran
Matematika.
3) Siswa selalu aktif dengan guru dan aktif bertanya kepada guru.
4) Siswa menjadi merasa nyaman dan senang dalam proses
pembelajaran.
c. Bagi sekolah:
Sebagai masukan bagi guru di sekolah dengan digunakannya
permainan roda jenius dalam mengajarkan matematika materi sifat-sifat
bangun datar.
d. Bagi peneliti lain:
7 e. Bagi pengambil kebijakan lain:
Dapat menetapkan permainan tersebut untuk digunakan sebagai
acuan pembelajaran.
F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa
mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan
usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya
untuk mengubah perilakunya (Depdiknas, 2003: 4). Menurut A. Caurine
dalam Sriyanti (2013: 17) mendefinisikan belajar sebagai modifikasi atau
memperteguh perilaku melalui pengalaman. Hasil belajar merupakan suatu
perubahan yang terjadi dalam diri individu. Menurut Syah dalam Sriyanti
(2013: 22-24), menyatakan wujud hasil belajar dilihat adanya sembilan
wujud perubahan yaitu kebiasaa, keterampilan, pengamatan, berpikir
asosiatif dan daya ingat, berpikir rasional dan kritis, sikap, inhibisi,
apresiasi, dan tingkah laku efektif.
2. Matematika
Abdul Halim Fathani (2009: 20), Matematika berasal dari kata mathema
dalam bahasa dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai sains, ilmu
pengetahuan, atau belajar, juga mathematikos yang diartikan sebagai suka
belajar. Jadi, matematika merupakan ilmu yang berisi tentang
8 3. Bangun Datar
Bangun datar merupakan sebuah bidang datar yang dibatasi oleh garis
lurus atau garis lengkung. Bangun datar terdiri dari persegi, persegi panjang,
segitiga (segitiga sama sisi, segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, dan
segitiga sembarang), jajar genjang, trapesium (trapesium sama kaki,
trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang), layang-layang, belah
ketupat, dan lingkaran. (Saepudin, 2009: 153)
4. Permainan Roda Jenius
Roda yaitu sebuah lingkaran yang dapat berputar dan berisi sebuah materi
tentang sifat-sifat bangun datar. Permainan roda jenius berfungsi untuk
mengetahui sifat-sifat yang dimilki oleh bangun datar yang didalamnya
terdapat gambar bangun datar dan nama dari bangun tersebut. Menurut
Marom (Kamis, 10 Agustus 2017 IAIN Salatiga: 09.30 WIB), permainan
roda jenius merupakan sebuah permainan yang berbentuk roda yang
didalamnya terdapat partisi-partisi yang berisi tebakan-tebakan sifat-sifat
bangun datar.
Jadi, permainan roda jenius merupakan sebuah roda yang berbentuk
lingkaran yang berisi sifat-sifat bangun datar dimana roda tersebut dapat
diputar untuk mengetahui bangun apa yang memiliki sifat tersebut.
G.Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti berupa Penelitian
9
dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar kelas V MI
Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga tahun 2017/2018.
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus. Setiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang telah dicapai. Prosedur
pelaksanaan PTK meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
a. Perencanaan
Perancanaan merupakan tahap awal dan persiapan dalam
melakukan PTK. Menurut Kunandar (2011: 129) persiapan dalam PTK
antara lain:
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
4) Membuat lembar kerja siswa.
5) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.
6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan berisi pelaksanaan rencana pembelajaran
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan proses
belajar, apersepsi, pembelajaran dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya,
guru akan menerapkan pembelajaran menggunakan media roda bangun
10
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap
ini adalh mengamati selama proses pembelajaran berlangsung. Baik itu
dari cara mengajar guru sampai tingkah laku yang diperlihatkan siswa
tentang keaktifan, keseriusan, kenyamanan dalam proses pembelajaran
berlangsung.
d. Refleksi
Dalam tahap ini, semua yang diperoleh dari hasil observasi
dikumpulkan kemudian dilakukan analisis dan evaluasi untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang
diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat
melakukan evaluasi diri atau refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan. Dalam kegiatan evaluasi, guru dan peneliti juga harus
mengakui apa saja yang harus diperbaiki ataupun tidak. Sehingga dapat
dijadikan landasan untuk melakukan tindakan siklus berikutnya.
Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan tersebut digambarkan dalam
11
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian
(Arikunto, dkk, 2014:16)
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas V MI Ma’arif
Kumpulrejo Argomulyo 02 Salatiga tahun Pelajaran 2017/2018 khususnya
siswa kelas VA, dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki
dan 13 siswa perempuan.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan sesuatu yang mempunyai kedudukan penting,
karena instrumen akan menentukan kualitas data yang dikumpulkan
(Arikunto dan Abdul, 2010: 92). Instrumen berfungsi untuk mempermudah Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
12
dan memperlancar dalam pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah:
a. Lembar observasi, yaitu alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati
dalam proses penelitian.
b. Soal, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang
menggambarkan pencapain target ketuntasan belajar siswa.
c. Silabus, silabus berfungsi sebagai acuan untuk penyusunan dan
pengembangan RPP.
d. RPP, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun dan
dikembangkan dari silabus. Di dalam RPP juga terdapat peraga
permainan roda jenius, yaitu alat untuk mempermudah dalam
pembelajaran.
e. Materi pembelajaran, berisi materi-materi yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
4. Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengamati guru dan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui pengaruh
permainan roda jenius terhadap prestasi belajar siswa serta kelebihan dan
kekurangan permainan roda jenius tersebut. Pada tahap ini, peneliti
mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan yang terjadi selama
13
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang
profil sekolah, sarana prasarana, alat yang digunakan dan hal-hal yang
dianggap perlu dan penting dalam penelitian.
c. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang
lebih rinci untuk melengkapi data hasil observasi.
H.Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan hasil refleksi setiap siklusnya
berdasarkan hasil pengamatan atau observasi dan catatan-catatan atau data
yang diperoleh dari observasi tersebut. Analisis data dilakukan peneliti
bersama dengan kolabolator untuk menentukan program atau rencana pada
siklus selanjutnya untuk mengetahui apakah tindakan kelas ini sudah mencapai
tujuannya. Data yang dianalisis adalah hasil belajar siswa, ketuntasan belajar
siswa, dan rata-rata kelas. Data tersebut adalah data kuantitatif yang disajikan
dalam bentuk presentase. Data yang dihitung adalah hasil rata-rata kelas dan
juga ketuntasan belajar siswa.
1. Menghitung nilai rata-rata kelas
14
N = banyaknya siswa (Arikunto dan Abdul, 2010)
2. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa
𝑃= 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
I. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini terdapat beberapa bab yang sling berkaitan, yang dapat
diuraikan sebagai berrikut:
Bab I : merupakan bab pendahuluan yang menguraikan gambaran singkat
dari penelitian ini, bab I terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, analisis data, dan sistematika penulisan.
Bab II : bab ini merupakan bab tentang kajian pustaka. Pada bab ini akan
diuraikan mengenai hasil belajar (definisi hasil belajar, faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar), Matematika (definisi matematika, ciri-ciri
matematika, tujuan matematika, dan ruang lingkup matematika), bangun datar
dan sifat-sifatnya (pengertian bangun datar dan sifat-sifat bangun datar),
permainan roda jenius (definisi permainan roda jenius), dan kaitan permainan
roda jenius dengan pembelajaran matematika.
Bab III : bab ini merupakan bab tentang pelaksanaan penelitian. Pada bab
ini akan diuraikan mengenai subjek penelitian, dan deskripsi pelaksanaan per
siklus.
Bab IV : bab ini merupakan bab tentang hasil penelitian dan pembahasan.
15
siklus dan siklus berikutnya) dan pembahasan (hasil sebelum PTK dan hasil
penelitian per siklus).
Bab V : bab ini merupakan bab tentang penutup yang berisi kesimpulan
16 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Hasil Belajar 1. Definisi Belajar
Sebelum membahas tentang prestasi belajar, terlebih penulis memaparkan
tentang makna belajar. Belajar yaitu suatu proses seorang individu untuk
memperoleh pengetahuan yang sebelumnya ia tidak mengetahui sampai
menjadi mengetahui pengetahuan tersebut. Belajar adalah perubahan relatif
permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari
pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu
semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Sriyanti dkk, 2009: 18).
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 13), belajar merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga.
Gerak raga yang sejalan harus sesuai dengan proses jiwa untuk
mendapatkan perubahan. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah
perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi
17
suatu aktivitas atau uasaha yang disengaja yang menghasilkan perubahan
(Mustaqim, 2004: 34).
Dari beberapa pendapat tersebut, maka makna belajar merupakan sebuah
proses seorang individu untuk memperoleh suatu informasi yang
sebelumnya belum diketahui menjadi mengetahui informasi tersebut yang
bersifat relatif permanen. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
seorang individu dengan disengaja yang menghasilkan suatu perubahan.
a. Jenis-jenis Belajar
Jenis-jenis belajar menurut para ahli dalam Mustaqim (2004: 35)
adalah:
a. Menurut Muhammad Athiyah Al-Absyori, jenis belajar ada tiga yaitu
belajar pengetahuan, belajar keterampilan, dan belajar perasaan dan
hati.
b. Menurut Dr. Muhammad Al-Hadi Afify, jenis belajar ada empat yaitu
belajar aqal, akhlak, fisik dan sosial.
c. Menurut Robert M. Gagne, jenis belajar yaitu keterampilan motorik,
sikap, kemahiran intelektual, informal verbal, dan pengetahuan
kegiatan intelektual.
d. Menurut Prof. Dr. Nasution, jenis belajar yaitu belajar berdasarkan
pengamatan, gerak, dan hafalan.
Sedangkan jenis-jenis belajar yang dikemukakan oleh Syaiful
18
kognitif, belajar menghafal, belajar teoritis, belajar kaidah, belajar
konsep/pengertian, belajar keterampilan motorik, dan belajar estetik.
b. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Mustaqim (2004: 69), yang
dirangkum dari teori yang dikemukakan oleh para ahli adalah:
a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.
b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan, dan ulangan.
c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.
d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas
belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidunya.
e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami,
bukan sekedar menghafal fakta.
f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.
g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si
pelajar.
h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh
pemahaman.
c. Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 15-16)
yaitu:
a. Perubahan yang terjadi secara sadar.
b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
19
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Menurut Baharudin dan Esa dalam Sriyanti (2013: 18), ciri-ciri
belajar yaitu:
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi
bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
2. Definisi Hasil Belajar
Hasil Belajar merupakan suatu perubahan yang ditunjukkan oleh
seseorang yang bersifat positif dan permanen atau tetap yang didasarkan
dari kegiatan belajar dan latihan-latihan maupun pengalaman yang
didapatkan. Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari
kegiatan belajar baik dari aspek afektif, kognitif, maupun psikomotorik.
Menurut Syah dalam Sriyanti (2013: 18) menjelaskan bahwa sebagai hasil
belajar itu memiliki tiga ciri yaitu:
a. Perubahan intensional, yaitu perubahan yang terjadi dalam diri individu
20
b. Perubahan itu positif dan aktif, yaitu perubahan itu baik, bermanfaat, dan
sesuai yang diharapkan individu serta perubahan yang terjadi itu adalah
hasil dari usahanya sendiri.
c. Perubahan itu efektif dan fungsional, yaitu perubahan itu berhasil guna
dan relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.
Dalam sumber yang sama (2009: 20), menyatakan bahwa wujud hasil
belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu kebiasaan,
keterampilan, pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir
rasional dan kritis, sikap, inhibisi, apresiasi, dan tingkah laku.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sriyanti, dkk (2009: 23-25), keberhasilan belajar dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang secara umum dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal, yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan
faktor psikologis, yaitu:
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam individu.
faktor fisiologis terdiri dari keadaan Tonus jasmani pada umumnya
21 2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.
Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi,
minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar individu.
Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor
yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor
nonsosial dan faktor sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Kondisi fisik berupa
cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi
faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran
orang dalam belajar, kedekatan hubungan antar anak dengan orang
lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar
22
Faktor internal dan eksternal mempengaruhi keberhasilan belajar.
Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun juga negative
(menghambat).
Sehingga, faktor internal berasal dari diri sendiri baik sikap,
kepribadian, bakat, dan lainnya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari
luar individu, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat
sekitar.
B.Matematika
1. Definisi Matematika
Di dalam Al Qur’an telah dijelaskan tentang jumlah, bilangan dan
lainnya seperti dalam surat Maryam ayat 93-94 yang berbunyi:
اِّدَع ْمُه َّدَعَو ْمُهصْحَا ْدَقَل ،اًدْبَع ِنمْحَّرلا ىِتَا َّلِْا ِضْرَْلْاَو ِت ومَّسلا ىِف ْنَم ُّلُك ْنِا
.
Yang menyatakan bahwa: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi,
kecuali akan datang pada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang
hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan
menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.”(Al Qur’an Terjemah,
2007: 311)
Ayat di atas sudah jelas bahwa sudah adanya jumlah dan bilangan
yang telah dihitung dengan hitungan teliti. Dan masih banyak ayat-ayat
Allah SWT yang menjelaskan tentang adanya jumlah, bilangan dan
23
Didi Haryono (2014: 6) menyebutkan bahwa, istilah matematika
berasal dari istilah latin yaitu Mathematica yang awalnya mengambil
istilah Yunani yaitu Mathematike yang berarti relating to learning yang
berkaitan dengan hubungan pengetahuan. Matematika merupakan ilmu
yang berisi tentang bilangan-bilangan, angka dan rumus-rumus pengerjaan
suatu bilangan. Definisi Matematika menurut para ahli dalam Abdul Halim
Fathani (2009: 19-20) sebagai berikut:
a. Menurut Kitcher, matematika lebih difokuskan pada
komponen-komponen yaitu bahas, pernyataan, pertanyaan, alasan dan ide
matematika itu sendiri.
b. Menurut Sujono, matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuam
yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu matematika
merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah
yang berhubungan dengan bilangan.
c. Newman melihat tiga ciri utama matematika, yaitu matematika disajikan
dalam pola yang lebih ketat, matematika berkembang dan digunakan
lebih luas daripada ilmu-ilmu lain, dan matematika lebih terkonsentrasi
pada konsep.
Abdul Halim Fathani (2009: 23-24) secara umum definisi matematika
dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Matematika sebagai struktur yang teroganisasi.
b. Matematika sebagai alat (tool).
24
d. Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking).
e. Matematika sebagai bahasa artifisial.
f. Matematika sebagai seni yang kreatif.
Sehingga, matematika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
bilangan, angka, dan rumus-rumus serta penalaran yang logik yang
berhubungan dengan bilangan.
2. Ciri-ciri Matematika
Menurut Sriyanto (2007: 12), matematika memiliki ciri-ciri yang penting
antara lain:
a. Memiliki obyek yang abstrak. Obyek matematika adalah fakta, konsep,
operasi, dan prinsip yang kesemuanya itu berperan dalam membentuk
proses berpikir matematis, dengan salah satu cirinya adalah adanya alur
penalaran yang logis.
b. Memiliki pola pikir deduktif dan konsisten. Matematika dikembangkan
melalui deduksi dari seperangkat anggapan-anggapan yang tidak
dipersoalkan lagi nilai kebenarannya dan dianggap saja benar.
3. Tujuan Matematika
Dalam artikel pembelajaran matematika yang diakses dari
http://www.sekolahdasar.net/2011/07/pembelajaran-matematika-di-sekolah.html (Rabu, 2 Agustus 2017: 10.24 WIB) tujuan pembelajaran
25
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan dengan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
4. Ruang Lingkup Matematika
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar menurut
Depdiknas, 2006 dalam artikel pembelajaran matematika yang diakses dari
http://www.sekolahdasar.net/2011/07/pembelajaran-matematika-di-sekolah.html (Rabu, 2 Agustus 2017: 10.24 WIB) meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Bilangan, cakupan bilangan antara lain bilangan dan angka, perhitungan,
26
b. Geometri, cakupan geometri antara lain bangun dua dimensi, tiga
dimensi, tranformasi dan simetri, lokasi dan susunan berkaitan dengan
koordinat.
c. Pengolahan data, cakupannya antara lain perbandingan kuantitas suatu
obyek, penggunaan satuan ukuran dan pengukuran.
C.Bangun Datar dan Sifat-sifatnya 1. Pengertian Bangun Datar
Sebenarnya materi bangun datar itu tidaklah sulit, karena hampir setiap
hari siswa menjumpai bentuk-bentuk bangun datar. Namun mereka tidak
merespon atau pun memperhatikan dengan sungguh-sungguh bahwa bangun
itu adalah bangun datar.
Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi
oleh beberapa ruas garis. Firmanawaty (2005: 61) mengemukakan bangun
datar merupakan bentuk-bentuk geometri berdimensi dua, terletak pada
bidang datar, dan memiliki dua unsur, yaitu panjang dan lebar. Bangun datar
terdiri dari segi empat (persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang,
27 2. Sifat-sifat Bangun Datar
Sifat-sifat bangun datar menurut Saepudin (2009: 153), adalah:
a. Persegi
Gambar 2.1 Persegi
1) Memiliki 4 sisi yang sama panjang.
2) Memiliki 4 sudut yang sama besar dan membentuk sudut siku-siku.
3) Memiliki sepasang diagonal yang sama panjang.
4) Ke dua diagonalnya berpotongan tegak lurus dan membagi dua sama
besar.
5) Memiliki 4 simetri lipat.
6) Memiliki 4 simetri putar.
b. Persegi panjang
Gambar 2.2 Persegi Panjang
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2) Memiliki panjang dan lebar.
3) Ke empat sudutnya sama besar dan membentuk sudut siku-siku.
4) Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan di tengah-tengah.
5) Memiliki 2 simetri lipat.
28 c. Jajar genjang
Gambar 2.3 Jajar Genjang
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
2) Sudut yang berhadapan sama besar.
3) Tidak memiliki sudut siku-siku.
4) Kedua diagonalnya saling berpotongan ditengah-tengah.
5) Tidak memiliki simetri lipat dan memiliki 2 simetri putar.
d. Segitiga
Gambar 2.4 Segitiga
1) Memiliki 3 buah sisi.
2) Memiliki 3 buah sudut.
3) Jumlah besar ketiga sudutnya 180°
Segitiga terdiri dari:
1) Segitiga sama sisi:
Gambar 2.5 Segitiga Sama Sisi
Ketiga sisinya sama besar, ketiga sudutnya sama besar yaitu 60°,
29 2) Segitiga siku-siku:
Gambar 2.6 Segitiga Siku-siku
Salah satu sudutnya berbentuk siku-siku, tidak memiliki simetri lipat
dan memiliki 1 simetri putar.
3) Segitiga sama kaki:
Gambar 2.7 Segitiga Sama Kaki
Memiliki dua sisi kaki yang sama panjang, dua sudut kakinya sama
besar, memiliki 1 simetri lipat dan 1 simetri putar.
4) Segitiga sembarang:
Gambar 2.8 Segitiga Sembarang
Ketiga sisinya tidak sama besar, ketiga sudutnya tidak sama besar,
tidak memiliki simetri lipat dan 1 simetri putar.
e. Belah ketupat
30 1) Keempat sisinya sama panjang.
2) Sudut yang berhadapan sama besar.
3) Memiliki dua pasang sisi yang sejajar.
4) Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus dan tidak sama
panjang.
5) Memiliki 2 simetri lipat dan 2 simetri putar.
f. Layang—layang
Gambar 2.10 Layang-layang
1) Memiliki empat sisi dan dua pasang sisi yang sama panjang.
2) Memiliki sepasang sudut yang sama besar.
3) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan kedua diagonal
tidak sama panjang.
4) Memilki 1 simetri lipat dan 1 simetri putar.
g. Trapesium
Gambar 2.11 Trapesium
1) Memiliki empat buah sisi dan empat buah sudut.
31 Trapesium terdiri dari:
1) Trapesium sama kaki:
Gambar 2.12 Trapesium Sama Kaki
Memiliki sepasang sisi kaki yang sama panjang, dua pasang sudut
yang sama besar, memiliki 1 simetri lipat dan 1 simetri putar.
2) Trapesium siku-siku:
Gambar 2.13 Trapesium Siku-siku
Memiliki dua buah sudut siku-siku, tidak memiliki simetri lipat dan
memiliki 1 simetri putar.
3) Trapesium sembarang:
Gambar 2.14 Trapesium Sembarang
Ke empat sisi tidak sama panjang, keempat sudutnya tidat sama besar,
tidak memiliki simetri lipat dan memiliki 1 simetri putar.
h. Lingkaran
32 1) Memiliki 1 titik pusat.
2) Memiliki sisi lengkung.
3) Memiliki tak terhingga jari-jari dan garis tengah.
4) Memiliki tak terhingga simetri lipat dan simetri putar.
D.Permainan Roda Jenius
Hamdani (2011: 123) menyatakan, bermain adalah dunia sekaligus sarana
belajar anak. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain berarti
memberikan kesempatan anak untuk belajar dengan cara-cara yang dapat
dikategorikan sebagai bermain. Menurut Sudono (2000: 1), bermain adalah
suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang
menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan
maupun mengembangkan imajinasi pada anak.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Waskito, 2010: 478), roda artinya
jentera, benda bundar, dan berlingkar. Roda yaitu sebuah lingkaran yang dapat
berputar dan berisi sebuah materi tentang sifat-sifat bangun datar. Permainan
roda jenius berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat yang dimilki oleh bangun
datar yang didalamnya terdapat gambar bangun datar dan nama dari bangun
tersebut.
Menurut Marom, hasil wawancara (Kamis, 10 Agustus 2017 IAIN
Salatiga: 09.30 WIB), permainan roda jenius merupakan sebuah permainan
yang berbentuk roda yang didalamnya terdapat partisi-partisi yang berisi
33
Menurut Wulan, hasil wawancara (Rabu, 16 Agustus 2017 IAIN Salatiga:
10.15 WIB), permainan roda jenius merupakan sebuah alat permainan roda
putar yang digunakan dalam pembelajaran matematika yang didalamnya
terdapat partisi-partisi dimana siswa diminta menebak nama bangun datar
berdasarkan bagian yang ditunjuk oleh jarum/anak panah.
Permainan roda jenius merupakan sebuah roda yang berbentuk lingkaran
yang berisi sifat-sifat bangun datar dimana roda tersebut dapat diputar untuk
mengetahui bangun apa yang memiliki sifat tersebut. Permainan roda jenius
merupakan permainan untuk menyalurkan materi sifat-sifat bangun datar yang
berupa lingkaran yang dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Permainan
roda jenius juga memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan. Berikut
uraiannya:
1. Kelebihan permainan roda jenius sebagai berikut:
a. Permainan roda jenius bersifat menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran.
b. Permainan roda jenius mudah digunakan, sehingga dapat dengan mudah
siswa menggunakan roda tersebut.
c. Permainan roda jenius sangat mudah dibuat sehingga siapa saja dapat
membuat roda tersebut.
d. Permainan roda jenius juga memudahkan pembelajaran siswa yaitu
bentuk dan rupa yang menarik.
34
f. Permainan roda jenius berbentuk lingkaran dimana lingkaran itu sendiri
mempunyai sifat-sifat yang istimewa dari bentuk bangun lainnya.
2. Kelemahan roda bangun datar sebagai berikut:
a. Jika permainan roda jenius tersebut kurang besar, maka siswa yang
berada di bangku belakang menjadi kurang melihat apa tulisan yang ada
pada peraga tersebut.
b. Permainan roda jenius akan mudah rusak jika dalam pembuatan roda
tersebut kurang maksimal. Karena terlalu sering dalam penggunaannya,
maka terlebih dahulu diperbaiki jika akan menggunakannya.
c. Belum adanya kreatifitas yang lebih lagi untuk menghidupkan jarum
yang ada pada roda, karena roda harus diputar secara manual yang
arahnya tidak bisa ditentukan dengan jarum yang lain agar bisa saling
berhubungan.
Selain itu adapula cara menggunakan dan memainkan permainan roda
jenius, yaitu:
1. Putar jarum/anak panah searah dengan jarum.
2. Tunggu sampai jarum/anak panah berhenti.
3. Setelah jarum/anak panah berhenti, perhatikan apa yang ditunjuk sesuai
jarum tersebut.
4. Bacakan sifat-sifat bangun datar sesuai arah jarum, kemudian tebak nama
35
5. Buka jawaban yang asli dibalik roda kecil sesuai bagian yang ditunjuk,
apakah jawaban yang ditebak siswa sesuai dengan nama bangun datar
dibalik roda kecil tersebut.
E.Kaitan Permainan Roda Jenius dengan Pembelajaran Matematika
Bermain merupakan kegiatan yang sangat penting dan juga menjadi
kebutuhan seorang anak dalam masa pertumbuhan. Selain itu bermain juga
dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan yang biasanya digunakan dalam
pembelajaran tingkat sekolah dasar yang menggunakan permainan untuk
pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika, seringkali siswa tingkat sekolah dasar
merasakan kesulitan. Salah satunya dalam pembelajaran matematika materi
bangun datar. Dimana siswa belum dapat memahami secara betul tentang
sifat-sifat bangun datar.
Sifat-sifat bangun datar dapat diaplikasikan dengan menggunakan peraga
yaitu pernainan roda jenius, dimana roda tersebut memberikan materi untuk
digunakan dalam belajar dan sekaligus untuk bermain. Permainan roda jenius
tersebut dibuat dalam bentuk lingkaran yang juga merupakan salah satu dari
bangun datar lainnya. Menurut Marom, hasil wawancara (Kamis, 10 Agustus
2017 IAIN Salatiga: 09.30 WIB) menyatakan bahwa permainan roda jenius
dalam pembelajaran matematika, cocok untuk digunakan dalam pembelajaran
SD, karena roda tersebut memberikan kesempatan siswa untuk melakukan
permainan sambil belajar. Selain itu, permainan roda jenius juga merupakan
36
itu siswa dapat langsung menyebutkan bahwa roda itu merupakan sebuah
bangun datar.
Permainan roda jenius sangat penting digunakan dalam pembelajaran
matematika, karena permainan roda jenius mempermudah dan juga membantu
siswa untuk mengingatkan sifat-sifat bangun datar, terutama dalam
pembelajaran matematika tingkat sekolah dasar. Selain itu, permainan roda
jenius sangat menarik perhatian dalam pembelajaran karena bentuk dan warna,
membuat perhatian siswa menjadi terkesima. Permainan roda jenius
menggambarkan sebuah bangun yang merupakan salah satu bentuk dari
bangun datar.
Permainan roda jenius juga merupakan sebuah inovasi yang digunakan
dalam pembelajaran matematika supaya siswa tidak cepat bosan dan jenuh
yang bersifat menyenangkan dan menarik perhatian. Dengan permainan
tersebut siswa dibiasakan untuk menganalisa sifat-sifat bangun datar.
Permainan roda jenius berisi materi sifat-sifat bangun datar yang ditulis di
dalam lingkaran besar dan juga berisi sebuah gambar bangun datar serta
nama bangun tersebut yang ditulis dilingkaran kecil yang disembunyikan
supaya anak dapat menebak nama bangun datar yang memiliki sifat-sifat
tersebut. Dengan permainan tersebut siswa dapat lebih mudah mengingat
dan memahami sifat-sifat bangun datar, sehingga prestasi belajar siswa akan
37 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 yang bertempat
di Desa Ngronggo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Peneliti akan
memaparkan lokasi pelaksanaan penelitian serta informasi tentang keadaan
atau kondisi yang ada di sekolah tersebut. Dalam hal ini, peneliti pandang
perlu dipaparkan karena agar tidak adanya salah persepsi tentang lokasi
penelitian yang juga berpengaruh terhadap analisis data yang akan
dilakukan. Secara garis besar informasi mengenai lokasi penelitian tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Identitas Madrasah
Nama Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Alamat : Dk. Nronggo Kelurahan kumpulrejo Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga
Status : MI Ma’arif/ Swasta
38 b. Visi dan Misi
1) Visi
a) Dengan mengambangkan sistem pendidikan dan terus berupaya
mewujudkan pendidikan yang mandiri dan membudayakan
(civilitize), LP Ma'arif NU akan menjadi pusat pengembangan
pendidikan bagi masyarakat, baik melalui sekolah, madrasah,
perguruan tinggi, maupun pendidikan masyarakat.
b) Merepresentasikan perjuangan pendidikan NU yang meliputi
seluruh aspeknya, kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
c) Menciptakan komunitas intitusional yang mampu menjadi agent of
educational reformation dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan pembangunan masyarakat beradab.
2) Misi
a) Menciptakan tradisi pendidikan melalui pemberdayaan manajemen
pendidikan yang demokratis, efektif dan efisien, baik melalui
pendidikan formal maupun non-formal.
b) Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, terutama
pada masyarakat akar rumput (grass root), sehingga terjalin sinegri
antar kelompok masyarakat dalam memajukan tingkat pendidikan.
c) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh kualitas tenaga
kependidikan, baik kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi
melalui penyetaraan dan pelatihan serta penempatan yang
39
d) Mengembangkan sistem informasi lembaga pendidikan sebagai
wahana penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi serta
penyebarluasan gagasan, pengalaman dan hasil-hasil kajian
maupun penelitian di bidang ilmu, sains dan teknologi lewat
berbagai media.
e) Memperkuat jaringan kerja sama dengan instansi pemerintah,
lembaga/institusi masyarakat dan swasta untuk pemberdayaan
lembaga pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan
maupuh subyek-subyek yang terlibat, langsung maupun tidak
langsung, dalam proses-proses pendidikan.
c. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Fasilitas sarana dan prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02
41
d. Keadaan Guru dan Karyawan
Jumlah guru dan karyawan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 tahun
ajaran 2017/2018 berjumlah 18 orang. Guru kelas berjumlah 9 orang,
dan guru mapel berjumlah 5 orang.
Adapun nama-nama guru dan karyawan di MI Ma’arif Kumpulrejo
02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar nama Guru dan Karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 02
42 Sambungan....
13 Sri Sulastri, S.Pd.I S 1 Guru Mapel
14 Nur Hidayati, S.Pd.I S 1 Guru Mapel
15 Rokha Subkhan S.K.,S.Pd S 1
Tenaga
Administrasi
16 Masyhudi SMP Penjaga Madrasah
17 Parman SMP Satpam
18 Fetti Haryantina SMA Koordinator Kantin
e. Karakteristik siswa kelas V
Siswa yang ada di kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga
terutama kelas VA berjumlah 21 anak yang rata-rata berumur 10-11
tahun. Mereka juga rata-rata dari kalangan ekonomi menengah bahkan
ada beberapa dari kalangan bawah. Selain itu, tingkat kemampuan
pemahaman siswa juga berkisar dibawah rata-rata, sehingga
mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Siswa kelas VA tersebut dengan jumlah 21 siswa terdiri dari 8
siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Nama-nama siswa tersebut
43
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas VA MI Ma’arif Kumpulrejo 02
44 2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus di MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Salatiga, dengan jadwal waktu penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Siklus Waktu Penelitian
1 Pra Siklus Sabtu, 19 Agustus 2017
2 Siklus I Senin, 21 Agustus 2017
3 Siklus II Kamis, 24 Agustus 2107
B.Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap siklus I ini, peneliti melakukan perencanaan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan silabus dan menyusun RPP yang kemudian
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru kelas V MI Ma’arif
Kumpulrejo 02 Salatiga. Kemudian, RPP tersebut digunakan oleh guru
kelas V sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan di
kelas tersebut. Adapun Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator yang dcantumkan dalam siklus ini adalah sebagai berikut:
1) Standar Kompetensi
45
2) Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
3) Indikator
1. Mengetahui pengertian bangun datar.
2. Mengetahui macam-macam bangun datar.
3. Mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi.
4. Mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi panjang.
5. Mengetahui sifat-sifat bangun datar jajar genjang.
6. Mengetahui sifat-sifat bangun datar segitiga.
b. Menyiapkan materi dan alat-alat baik peraga maupun lainnya yang
dibutuhkan dalam pembelajaran. Materi diambil dari beberapa buku yang
relevan dengan pembelajaran matematika sifat-sifat bangun datar. Peraga
yang digunakan yaitu permainan roda jenius.
c. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran yang akan digunakan peneliti selama proses pembelajaran
matematika materi sifat-sifat bangun datar berlangsung. Lembar
observasi dibuat dan digunakan peneliti untuk setiap pertemuan.
d. Menyusun soal untuk siswa. Soal tersebut diberikan dan dibagikan setiap
akhir pembelajaran dan bersifat Close Book untuk menguji kemampuan
siswa dalam materi pembelajaran yang diberikan oleh guru matematika.
Soal tersebut dibuat oleh peneliti dengan pertimbangan guru pengampu
46
e. Mempersiapkan alat untuk dokumentasi yaitu kamera dan lainnya yang
berguna untuk mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran yang
ada di kelas.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, semua yang ada pada perencanaan akan
dilaksanakan atau dilakukan pada tahap ini. Guru melaksanakan
pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar sesuai dengan RPP
yang dibuat oleh peneliti yang telah disetujui dari pihak guru itu sendiri.
Selain itu, guru juga menggunakan alat, media dan lainnya yang telah
disiapkan oleh peneliti dalam kegiatan tersebut. Selama pembelajaran
berlangsung, peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap
aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran di kelas
berlangsung. Data hasil pelaksanaan tindakan diperoleh dari hasil
pengamatan peneliti selama proses pembelajaran serta hasil tes siswa yang
diberikan setelah akhir kegiatan pembelajaran.
Pada siklus I, pelaksanaan dilakukan pada hari senin, 21 Agustus 2017
di ruang kelas VA MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga, dengan
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a bersama secara
khidmat.
b. Guru menanyakan kabar kepada siswa, kerapian pakain, posisi tempat
47 c. Guru melakukan presensi harian.
d. Guru memberikan apresepsi/motivasi.
e. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru meminta siswa untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan
memperhatikan materi yang ada dalam buku pelajaran dengan
menggunakan permainan roda jenius serta menjelaskan cara
menggunakannya.
2) Guru meminta siswa mengamati dan mempelajari sifat-sifat bangun
datar.
b. Elaborasi
1) Guru melakukan tanya jawab dan menguji tingkat pemahaman
siswa seputar sifat-sifat bangun datar dengan meminta siswa untuk
memutar permainan roda jenius secara bergilir.
2) Siswa membaca sifat bangun datar sesuai arah panah, kemudian
siswa menyebutkan nama bangun datar yang sesuai sifat-sifatnya.
3) Setelah itu guru membuka jawaban yang ada di roda kecil, apakah
jawaban siswa sesuai dengan yang ada di roda tersebut.
4) Guru memberikan soal latihan tentang sifat bangun datar.
c. Konfirmasi
48
2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Penutup
a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran.
b. Guru menyampaikan materi pembelajaran selanjutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a secara khidmat dan
mengucapkan salam.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar menggunakan media
roda bangun datar. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap semua proses kegiatan
pembelajaran, hasil pembelajaran, situasi dalam pembelajaran, dan
kendala-kendala yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu,
peneliti juga mengukur hasil pembelajaran siswa dengan memberikan soal
tes untuk dikerjakan secara individu setelah proses pembelajaran sebagai
hasil belajar siswa dan menguji kemampuan siswa dalam penguasaan materi
yang diberikan oleh guru matematika. Hasil dari instrumen tersebut