• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI

PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V

MI MA’ARIF KUMPULREJO

02 ARGOMULYO

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SITI MUSLIKAH

NIM: 115-13-026

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI

PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V

MI MA’ARIF KUMPULREJO 02

ARGOMULYO

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SITI MUSLIKAH

NIM: 115-13-026

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama : Siti Muslikah

NIM : 115-13-026

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : PENINGKATAN HASILBELAJAR

MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V MI

MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Telah kami setujui untuk dimonaqosahkan.

(5)
(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Siti Muslikah

NIM : 115-13-026

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

(7)

vi MOTTO

Mengawali sesuatu dengan penuh keyakinan dan optimis,

Mengerjakan dengan penuh keikhlasan lahir batin,

Istiqomah dalam menghadapi tantangan dan cobaan,

Kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena

hidup hanya satu kali,

Ingatlah hanya pada Allah SWT, apapun dan dimanapun kita berada, hanya

Allah tempat meminta dan memohon pertolongan.

انْ صُ فَ ا فَ اِ ا فَ افَ فَ اصُ اصُ صُ انْ صُ نْ يَّ ا نْ اِ

“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu,

tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka

siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada

Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (Al Qur’an dan Terjemah,

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Tiada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau Ya Allah,

syukur alhamdulillah saya ucapkan atas berkat rahmat dan karunia-Mu, saya bisa

menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Orang tua tercinta dan selalu aku sayangi, bapak Muhson dan ibu Mutiah atas

do’a, perjuangan, pengorbanan, dan dukungannya.

2. Suamiku (Supriyanto)yang selalu setia menemani dan mendampingi dalam hal

apapun.

3. Adikku yang aku sayangi Muhammad Khoirul Anwar.

4. Keluargaku yang telah mendukungku.

5. Sahabat seperjuangan (Ayu puji Rahayuni, Wiwik Syarifah dan Nur

Yunitasari), yang selalu siap berbagi segala hal suka dan duka.

6. Teman-teman satu PPL (Mbak Ana, Mutia, Muslikatun, Dariyati, Mala, Nisa,

Al Asmaroh, dan pak Umam).

7. Teman-teman seperjuangan KKN di Desa Tempel (Intan, Ulfa, Zahro, Murni,

Eta, Danik, pak Roni, pak Anwar).

(9)

viii

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا للها مسب

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah, serta karunia-Nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Materi Sifat-Sifat Bangun Datar melalui Permainan Roda Jenius pada Siswa Kelas

V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Penulisan skripsi ini, ditujukan untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dan juga

guna untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI).

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak semudah dengan yang ada dalam

pikiran. Karena, penulis masih menemui kesulitan dalam berbagai hal. Tanpa

bantuan dan dukungan serta do’a dari berbagai pihak yang bersangkutan, penulis

tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Sehingga, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI yang telah memberikan

saran yang membangun bagi penulis.

4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd,selaku dosen pembimbing yang telah sabar

(10)

ix

5. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik selama ini.

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan juga staf

IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

7. Kepala Madrasah MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Ibu Istiqah Rahayu N., S.Pd,

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Darno, S.Pd.I selaku guru mapel matematika MI Ma’arif Kumpulrejo

02, yang bersedia menjadi pendamping selama penelitian berlangsung.

9. Siswa kelas VA MI Ma’arif Kumpulrejo 02 yang juga bersedia membantu

berlangsungnya proses pelaksanaan penelitian.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Atas semua bantuan dan dukungan tersebut, semoga amal kebaikannya

mendapatkan balasan yang lebih baik dan indah dari Allah SWT baik didunia

maupun diakhirat, amin.

Menyadari kekurangan dalam skripsi ini, baik bentuk, isi maupun

uraiannya. Dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun.Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang

membacanya.

Salatiga, 04 September 2017

(11)

x ABSTRAK

Muslikah, Siti. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar Melalui Permainan Roda Jenius pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

Kata kunci:Hasil Belajar, Matematika dan Permainan Roda Jenius

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika

melalui permainan roda jenius pada siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02

Argomulyo Salatiga. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah melalui permainan roda jenius dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga?

Untuk menjawab dan mengemukakan peryataan dari pertanyaan tersebut, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA MI

Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga tahun 2017/2018 yang berjumlah 21 siswa, terdiri

dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Dalam penelitian ini menggunakan permainan roda jenius dan metode pengumpulan data terdiri dari observasi, dokumentasi, dan wawancara.

(12)

xi DAFTAR ISI

LEMBAR LOGO ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...iii

PENGESAHAN KELULUSAN ...iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...v

MOTTO ...vi

PERSEMBAHAN ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

ABSTRAK ...x

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah...1

B.Rumusan Masalah ...4

C.Tujuan Penelitian ...4

D.Hipotesis Tindakan ...5

E.Manfaat Penelitian ...5

(13)

xii

G.Metode Penelitian ...8

H.Analisis Data ...13

I. Sistematika Penulisan ...14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.HasilBelajar 1. Definisi Belajar ...16

2. Definisi HasilBelajar ...19

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...20

B.Matematika 1. Pengertian Matematika ...22

2. Ciri-ciri Matematika ...24

3. Tujuan Matematika ...24

4. Ruang Lingkup Matematika ...25

C.Bangun Datar dan Sifat-sifatnya 1. Pengertian Bangun Datar ...26

2. Sifat-sifat bangun Datar ...27

D.Permainan Roda Jenius ...32

E.Kaitan Permainan Roda Jenius dengan Pembelajaran Matematika ...35

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...37

(14)

xiii

B.Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...44

C.Deskripsi Siklus II ...49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian 1. Deskripsi Penelitian Pra-Siklus ...54

2. Deskripsi Penelitian Siklus I ...56

3. Deskripsi Penelitian Siklus II ...63

B.Pembahasan 1. Hasil Sebelum PTK ...68

2. Hasil Penelitian Siklus I ...69

3. Hasil Penelitian Siklus II ...70

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ...74

B.Saran ...74

DAFTAR PUSTAKA ...77

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 39

Tabel 3.2 Daftar nama Guru dan Karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 41

Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas VA MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ... 43

Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 44

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa ... 55

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ... 57

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ... 58

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... ... 59

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ... 63

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ... ... 64

Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 65

Tabel 4.8 Jumlah Siswa Tuntas dan Belum Tuntas Ulangan Harian ... 68

Tabel 4.9 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus I ... 69

Tabel 4.10 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus II ... 70

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Persegi ... 27

Gambar 2.2 Persegi Panjang ... 27

Gambar 2.3 Jajar Genjang ... 28

Gambar 2.4 Segitiga ... 28

Gambar 2.5 Segitiga Sama Sisi ... 28

Gambar 2.6 Segitiga Siku-siku ... 29

Gambar 2.7 Segitiga Sama Kaki ... 29

Gambar 2.8 Segitiga Sembarang ... 29

Gambar 2.9 Belah Ketupat ... 29

Gambar 2.10 Layang-layang ... 30

Gambar 2.11 Trapesium ... 30

Gambar 2.12 Trapesium Sama Kaki ... 31

Gambar 2.13 Trapesium Siku-siku ... 31

Gambar 2.14 Trapesium Sembarang ... 31

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 80

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 88

Lampiran 3 lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 96

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ... 98

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ...100

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ...102

Lampiran 7 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ...104

Lampiran 8 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ...105

Lampiran 9 Gambar Permainan Roda Jenius ...106

Lampiran 10 Foto Kegiatan Pembelajaran ...107

Lampiran 11Surat Pembimbing Skripsi ...108

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian Skripsi ...109

Lampiran 13Surat Keterangan MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ...110

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ...111

Lampiran 15 Daftar Nilai SKK ...112

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan di masa sekarang sangatlah penting dan dibutuhkan oleh

semua orang. Karena itu, setiap individu diwajibkan untuk mengenyam

pendidikan sejak dini. Pendidikan merupakan suatu proses menuju kesuksesan

dalam meraih cita-cita. Menurut John Dewey dalam Ahmadi dan Uhbiyati

(2001: 69), pendidikan merupakan proses pembentukan kecakapan-kecakapan

fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama

manusia. Menurut Bratanata dalam sumber yang sama, pendidikan adalah

usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak

langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai

kedewasaannya. Sedangkan menurut Rousseau dalam sumber yang sama,

pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa

anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

Di masa sekarang, persaingan yang sangat ketat dan semakin canggihnya

teknologi informasi, memberikan kita wacana, wawasan dan pengetahuan yang

semakin luas. Terkadang semakin canggihnya teknologi yang populer di

kalangan anak-anak contohnya handpone menimbulkan rasa malas belajar

yang tinggi, terutama pelajaran matematika yang mengandalkan bantuan

kalkulator yang ada dalam handpone tersebut. Padahal, belajar merupakan

(19)

2

tidak ditentukan batasnya. Belajar bukan hanya untuk seorang siswa melainkan

siapa saja yang mau dan ingin memperoleh suatu ilmu, karena belajar tidak

memandang batasan usia seseorang.

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh suatu pengetahuan yang belum ia ketahui sampai menjadi tahu.

Kegiatan belajar tidak hanya diperoleh dari lingkungan sekolah saja, namun

bisa di luar lingkungan seperti di rumah, lingkungan masyarakat, dan lainnya

yang membuat seseorang mengetahui sesuatu. Namun, masa sekarang belajar

biasanya hanya di dapat di sekolah saja. Karena, mereka mulai merasakan

dunia luar pendidikan yang mengenakkan, seperti main game dan yang lainnya.

Dalam pembelajaran juga sering kita mendengar siswa malas, ngantuk di

kelas, dan bosan menerima pelajaran. Terlebih dengan mata pelajaran yang

tidak asing lagi bagi siswa, yaitu matematika. Matematika mempunyai peranan

yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Namun, kita juga tidak dapat

mengingkari kenyataan bahwa sampai sekarang masih banyak orang yang

mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Mereka menganggap

bahwa Matematika adalah sebuah pelajaran yang sangat sulit, sehingga

menjadikan siswa tidak bersemangat menghadapi pelajaran Matematika.

Pembelajaran akan merasa nyaman dan siswa menjadi senang apabila

terdapat kenyamanan dari guru itu sendiri, baik dalam penyampaian, gaya

pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan sebagainya.

Seorang siswa menginginkan guru yang menyenangkan dan menarik perhatian

(20)

3

efisien, sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa. Dalam mengajarkan

matematika, guru harus memahami kemampuan setiap siswa yang

berbeda-beda, serta tidak semua siswa menyukai mata pelajaran matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari. Matematika memiliki peranan yang paling

penting. Oleh karena itu, matematika selalu diwajibkan menjadi salah satu

mata pelajaran yang masuk dalam ujian, baik ketika ujian mendaftar sekolah,

pekerjaan bahkan ujian akhir kelulusan dan sebagainya. Selain itu ilmu

matematika juga dipakai dalam ilmu kedokteran.

Pembelajaran Matematika tidak hanya digunakan dalam lingkungan

sekolah saja tetapi digunakan setiap saat, seperti pekerjaan kasir yang harus

pandai menghitung, pegawai bank, ataupun orang yang memiliki usaha

ataupun melakukan jual beli juga membutuhkan kepandaian olah pikir dalam

menghitung berbagai hal. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk memiliki

kemampuan dan menguasai tentang pembelajaran Matematika.

Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan bahwa di MI Ma’arif

Kumpulrejo 2, perolehan nilai Matematika siswa kelas V rata-rata 60% masih

di bawah KKM. Siswa yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 8 siswa,

sedangkan siswa yang mendapatkan nilai < 60 sebanyak 13 siswa. Adapun

nilai KKM yang ditetapkan untuk pelajaran Matematika yaitu 60. Sehingga

dapat dibilang bahwa perolehan nilai pelajaran Matematika di MI Ma’arif

(21)

4

Hal itu dikarenakan, masih terdapat siswa yang malas dalam pembelajaran,

sering mengantuk dikelas dan juga kurang memperhatikan penjelasan dari

guru. Selain itu, kondisi ruangan kelas yang tidak mendukung akibat

terbatasnya tempat. Dan juga kurang efektifnya pembelajaran akibat belum

adanya penggunaan media, alat peraga dan juga alat bantu lainnya yang

berfungsi untuk mempermudah dalam pembelajaran. Maka dari itu, peneliti

ingin melihat bagaimana hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo

02.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang muncul peneliti

mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar melalui Permainan Roda Jenius Kelas V Mi

Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga Tahun Pelajaran

2017/2018”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, dapat dirumuskan

masalah penelitian tentang, apakah penggunaan permainan roda jenius dapat

meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada

siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga tahun Pelajaran

2017/2018 ?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan permainan roda

(22)

5

datar siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Salatiga tahun

pelajaran 2017/2018.

D.Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

“Penggunaan permainan roda jenius dapat meningkatkan hasil belajar

Matematika pada materi sifat-sifat bangun datar serta dapat meningkatkan

pencapaian KKM siswa kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo

Salatiga tahun Pelajaran 2017/2018.”

Peneliti menetapkan indikator yang ingin dicapai pada siklus tindakan

terakhir sebagai berikut:

1. Siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika materi sifat-sifat

bangun datar melalui permainan roda jenius.

2. Meningkatkan ketuntasan belajar matematika dengan adanya pencapaian

target KKM  60 dan persentase ketuntasan belajar  85%, materi

sifat-sifat bangun datar melalui permainan roda jenius.

E.Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini, dapat memberikan informasi pada setiap pembaca

baik dari berbagai pihak ataupun dalam dunia pendidikan yang menyatakan

bahwa peningkatan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar

(23)

6 2. Manfaat praktis

Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi guru:

1) Memudahkan guru untuk mengajarkan dan menerangkan pelajaran

Matematika.

2) Memudahkan guru menjelaskan materi sifat-sifat bangun datar yang

membuat siswa lebih memperhatikan dan menyenangkan.

b. Bagi siswa:

1) Siswa tidak cepat jenuh dan bosan dengan permainan roda jenius yang

digunakan oleh guru.

2) Membuat siswa cepat tanggap dan mudah mengingat pelajaran

Matematika.

3) Siswa selalu aktif dengan guru dan aktif bertanya kepada guru.

4) Siswa menjadi merasa nyaman dan senang dalam proses

pembelajaran.

c. Bagi sekolah:

Sebagai masukan bagi guru di sekolah dengan digunakannya

permainan roda jenius dalam mengajarkan matematika materi sifat-sifat

bangun datar.

d. Bagi peneliti lain:

(24)

7 e. Bagi pengambil kebijakan lain:

Dapat menetapkan permainan tersebut untuk digunakan sebagai

acuan pembelajaran.

F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa

mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan

usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya

untuk mengubah perilakunya (Depdiknas, 2003: 4). Menurut A. Caurine

dalam Sriyanti (2013: 17) mendefinisikan belajar sebagai modifikasi atau

memperteguh perilaku melalui pengalaman. Hasil belajar merupakan suatu

perubahan yang terjadi dalam diri individu. Menurut Syah dalam Sriyanti

(2013: 22-24), menyatakan wujud hasil belajar dilihat adanya sembilan

wujud perubahan yaitu kebiasaa, keterampilan, pengamatan, berpikir

asosiatif dan daya ingat, berpikir rasional dan kritis, sikap, inhibisi,

apresiasi, dan tingkah laku efektif.

2. Matematika

Abdul Halim Fathani (2009: 20), Matematika berasal dari kata mathema

dalam bahasa dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai sains, ilmu

pengetahuan, atau belajar, juga mathematikos yang diartikan sebagai suka

belajar. Jadi, matematika merupakan ilmu yang berisi tentang

(25)

8 3. Bangun Datar

Bangun datar merupakan sebuah bidang datar yang dibatasi oleh garis

lurus atau garis lengkung. Bangun datar terdiri dari persegi, persegi panjang,

segitiga (segitiga sama sisi, segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, dan

segitiga sembarang), jajar genjang, trapesium (trapesium sama kaki,

trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang), layang-layang, belah

ketupat, dan lingkaran. (Saepudin, 2009: 153)

4. Permainan Roda Jenius

Roda yaitu sebuah lingkaran yang dapat berputar dan berisi sebuah materi

tentang sifat-sifat bangun datar. Permainan roda jenius berfungsi untuk

mengetahui sifat-sifat yang dimilki oleh bangun datar yang didalamnya

terdapat gambar bangun datar dan nama dari bangun tersebut. Menurut

Marom (Kamis, 10 Agustus 2017 IAIN Salatiga: 09.30 WIB), permainan

roda jenius merupakan sebuah permainan yang berbentuk roda yang

didalamnya terdapat partisi-partisi yang berisi tebakan-tebakan sifat-sifat

bangun datar.

Jadi, permainan roda jenius merupakan sebuah roda yang berbentuk

lingkaran yang berisi sifat-sifat bangun datar dimana roda tersebut dapat

diputar untuk mengetahui bangun apa yang memiliki sifat tersebut.

G.Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti berupa Penelitian

(26)

9

dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar kelas V MI

Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga tahun 2017/2018.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus. Setiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang telah dicapai. Prosedur

pelaksanaan PTK meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi.

a. Perencanaan

Perancanaan merupakan tahap awal dan persiapan dalam

melakukan PTK. Menurut Kunandar (2011: 129) persiapan dalam PTK

antara lain:

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

3) Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.

4) Membuat lembar kerja siswa.

5) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan berisi pelaksanaan rencana pembelajaran

yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan proses

belajar, apersepsi, pembelajaran dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya,

guru akan menerapkan pembelajaran menggunakan media roda bangun

(27)

10

c. Pengamatan

Pada tahap pengamatan, yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap

ini adalh mengamati selama proses pembelajaran berlangsung. Baik itu

dari cara mengajar guru sampai tingkah laku yang diperlihatkan siswa

tentang keaktifan, keseriusan, kenyamanan dalam proses pembelajaran

berlangsung.

d. Refleksi

Dalam tahap ini, semua yang diperoleh dari hasil observasi

dikumpulkan kemudian dilakukan analisis dan evaluasi untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang

diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat

melakukan evaluasi diri atau refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Dalam kegiatan evaluasi, guru dan peneliti juga harus

mengakui apa saja yang harus diperbaiki ataupun tidak. Sehingga dapat

dijadikan landasan untuk melakukan tindakan siklus berikutnya.

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan tersebut digambarkan dalam

(28)

11

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian

(Arikunto, dkk, 2014:16)

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas V MI Ma’arif

Kumpulrejo Argomulyo 02 Salatiga tahun Pelajaran 2017/2018 khususnya

siswa kelas VA, dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki

dan 13 siswa perempuan.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan sesuatu yang mempunyai kedudukan penting,

karena instrumen akan menentukan kualitas data yang dikumpulkan

(Arikunto dan Abdul, 2010: 92). Instrumen berfungsi untuk mempermudah Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Refleksi Pelaksanaan

(29)

12

dan memperlancar dalam pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data

yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah:

a. Lembar observasi, yaitu alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati

dalam proses penelitian.

b. Soal, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang

menggambarkan pencapain target ketuntasan belajar siswa.

c. Silabus, silabus berfungsi sebagai acuan untuk penyusunan dan

pengembangan RPP.

d. RPP, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun dan

dikembangkan dari silabus. Di dalam RPP juga terdapat peraga

permainan roda jenius, yaitu alat untuk mempermudah dalam

pembelajaran.

e. Materi pembelajaran, berisi materi-materi yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

4. Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengamati guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui pengaruh

permainan roda jenius terhadap prestasi belajar siswa serta kelebihan dan

kekurangan permainan roda jenius tersebut. Pada tahap ini, peneliti

mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan yang terjadi selama

(30)

13

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang

profil sekolah, sarana prasarana, alat yang digunakan dan hal-hal yang

dianggap perlu dan penting dalam penelitian.

c. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang

lebih rinci untuk melengkapi data hasil observasi.

H.Analisis Data

Analisis data dilakukan sesuai dengan hasil refleksi setiap siklusnya

berdasarkan hasil pengamatan atau observasi dan catatan-catatan atau data

yang diperoleh dari observasi tersebut. Analisis data dilakukan peneliti

bersama dengan kolabolator untuk menentukan program atau rencana pada

siklus selanjutnya untuk mengetahui apakah tindakan kelas ini sudah mencapai

tujuannya. Data yang dianalisis adalah hasil belajar siswa, ketuntasan belajar

siswa, dan rata-rata kelas. Data tersebut adalah data kuantitatif yang disajikan

dalam bentuk presentase. Data yang dihitung adalah hasil rata-rata kelas dan

juga ketuntasan belajar siswa.

1. Menghitung nilai rata-rata kelas

(31)

14

N = banyaknya siswa (Arikunto dan Abdul, 2010)

2. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa

𝑃= 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%

I. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini terdapat beberapa bab yang sling berkaitan, yang dapat

diuraikan sebagai berrikut:

Bab I : merupakan bab pendahuluan yang menguraikan gambaran singkat

dari penelitian ini, bab I terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional,

metode penelitian, analisis data, dan sistematika penulisan.

Bab II : bab ini merupakan bab tentang kajian pustaka. Pada bab ini akan

diuraikan mengenai hasil belajar (definisi hasil belajar, faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar), Matematika (definisi matematika, ciri-ciri

matematika, tujuan matematika, dan ruang lingkup matematika), bangun datar

dan sifat-sifatnya (pengertian bangun datar dan sifat-sifat bangun datar),

permainan roda jenius (definisi permainan roda jenius), dan kaitan permainan

roda jenius dengan pembelajaran matematika.

Bab III : bab ini merupakan bab tentang pelaksanaan penelitian. Pada bab

ini akan diuraikan mengenai subjek penelitian, dan deskripsi pelaksanaan per

siklus.

Bab IV : bab ini merupakan bab tentang hasil penelitian dan pembahasan.

(32)

15

siklus dan siklus berikutnya) dan pembahasan (hasil sebelum PTK dan hasil

penelitian per siklus).

Bab V : bab ini merupakan bab tentang penutup yang berisi kesimpulan

(33)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Hasil Belajar 1. Definisi Belajar

Sebelum membahas tentang prestasi belajar, terlebih penulis memaparkan

tentang makna belajar. Belajar yaitu suatu proses seorang individu untuk

memperoleh pengetahuan yang sebelumnya ia tidak mengetahui sampai

menjadi mengetahui pengetahuan tersebut. Belajar adalah perubahan relatif

permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari

pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu

semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Sriyanti dkk, 2009: 18).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 13), belajar merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga.

Gerak raga yang sejalan harus sesuai dengan proses jiwa untuk

mendapatkan perubahan. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah

perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi

(34)

17

suatu aktivitas atau uasaha yang disengaja yang menghasilkan perubahan

(Mustaqim, 2004: 34).

Dari beberapa pendapat tersebut, maka makna belajar merupakan sebuah

proses seorang individu untuk memperoleh suatu informasi yang

sebelumnya belum diketahui menjadi mengetahui informasi tersebut yang

bersifat relatif permanen. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

seorang individu dengan disengaja yang menghasilkan suatu perubahan.

a. Jenis-jenis Belajar

Jenis-jenis belajar menurut para ahli dalam Mustaqim (2004: 35)

adalah:

a. Menurut Muhammad Athiyah Al-Absyori, jenis belajar ada tiga yaitu

belajar pengetahuan, belajar keterampilan, dan belajar perasaan dan

hati.

b. Menurut Dr. Muhammad Al-Hadi Afify, jenis belajar ada empat yaitu

belajar aqal, akhlak, fisik dan sosial.

c. Menurut Robert M. Gagne, jenis belajar yaitu keterampilan motorik,

sikap, kemahiran intelektual, informal verbal, dan pengetahuan

kegiatan intelektual.

d. Menurut Prof. Dr. Nasution, jenis belajar yaitu belajar berdasarkan

pengamatan, gerak, dan hafalan.

Sedangkan jenis-jenis belajar yang dikemukakan oleh Syaiful

(35)

18

kognitif, belajar menghafal, belajar teoritis, belajar kaidah, belajar

konsep/pengertian, belajar keterampilan motorik, dan belajar estetik.

b. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar menurut Mustaqim (2004: 69), yang

dirangkum dari teori yang dikemukakan oleh para ahli adalah:

a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.

b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan, dan ulangan.

c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.

d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas

belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidunya.

e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami,

bukan sekedar menghafal fakta.

f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.

g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si

pelajar.

h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh

pemahaman.

c. Ciri-Ciri Belajar

Ciri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 15-16)

yaitu:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.

(36)

19

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Baharudin dan Esa dalam Sriyanti (2013: 18), ciri-ciri

belajar yaitu:

a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat

berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi

bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.

2. Definisi Hasil Belajar

Hasil Belajar merupakan suatu perubahan yang ditunjukkan oleh

seseorang yang bersifat positif dan permanen atau tetap yang didasarkan

dari kegiatan belajar dan latihan-latihan maupun pengalaman yang

didapatkan. Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari

kegiatan belajar baik dari aspek afektif, kognitif, maupun psikomotorik.

Menurut Syah dalam Sriyanti (2013: 18) menjelaskan bahwa sebagai hasil

belajar itu memiliki tiga ciri yaitu:

a. Perubahan intensional, yaitu perubahan yang terjadi dalam diri individu

(37)

20

b. Perubahan itu positif dan aktif, yaitu perubahan itu baik, bermanfaat, dan

sesuai yang diharapkan individu serta perubahan yang terjadi itu adalah

hasil dari usahanya sendiri.

c. Perubahan itu efektif dan fungsional, yaitu perubahan itu berhasil guna

dan relatif permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.

Dalam sumber yang sama (2009: 20), menyatakan bahwa wujud hasil

belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu kebiasaan,

keterampilan, pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir

rasional dan kritis, sikap, inhibisi, apresiasi, dan tingkah laku.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Sriyanti, dkk (2009: 23-25), keberhasilan belajar dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang secara umum dipengaruhi oleh faktor internal dan

faktor eksternal, yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu

yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan

faktor psikologis, yaitu:

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam individu.

faktor fisiologis terdiri dari keadaan Tonus jasmani pada umumnya

(38)

21 2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.

Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi,

minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar individu.

Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor

yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor

nonsosial dan faktor sosial.

1) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa

kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Kondisi fisik berupa

cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

2) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa

manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi

faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran

orang dalam belajar, kedekatan hubungan antar anak dengan orang

lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar

(39)

22

Faktor internal dan eksternal mempengaruhi keberhasilan belajar.

Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun juga negative

(menghambat).

Sehingga, faktor internal berasal dari diri sendiri baik sikap,

kepribadian, bakat, dan lainnya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari

luar individu, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat

sekitar.

B.Matematika

1. Definisi Matematika

Di dalam Al Qur’an telah dijelaskan tentang jumlah, bilangan dan

lainnya seperti dalam surat Maryam ayat 93-94 yang berbunyi:

اِّدَع ْمُه َّدَعَو ْمُهصْحَا ْدَقَل ،اًدْبَع ِنمْحَّرلا ىِتَا َّلِْا ِضْرَْلْاَو ِت ومَّسلا ىِف ْنَم ُّلُك ْنِا

.

Yang menyatakan bahwa: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi,

kecuali akan datang pada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang

hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan

menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.”(Al Qur’an Terjemah,

2007: 311)

Ayat di atas sudah jelas bahwa sudah adanya jumlah dan bilangan

yang telah dihitung dengan hitungan teliti. Dan masih banyak ayat-ayat

Allah SWT yang menjelaskan tentang adanya jumlah, bilangan dan

(40)

23

Didi Haryono (2014: 6) menyebutkan bahwa, istilah matematika

berasal dari istilah latin yaitu Mathematica yang awalnya mengambil

istilah Yunani yaitu Mathematike yang berarti relating to learning yang

berkaitan dengan hubungan pengetahuan. Matematika merupakan ilmu

yang berisi tentang bilangan-bilangan, angka dan rumus-rumus pengerjaan

suatu bilangan. Definisi Matematika menurut para ahli dalam Abdul Halim

Fathani (2009: 19-20) sebagai berikut:

a. Menurut Kitcher, matematika lebih difokuskan pada

komponen-komponen yaitu bahas, pernyataan, pertanyaan, alasan dan ide

matematika itu sendiri.

b. Menurut Sujono, matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuam

yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu matematika

merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah

yang berhubungan dengan bilangan.

c. Newman melihat tiga ciri utama matematika, yaitu matematika disajikan

dalam pola yang lebih ketat, matematika berkembang dan digunakan

lebih luas daripada ilmu-ilmu lain, dan matematika lebih terkonsentrasi

pada konsep.

Abdul Halim Fathani (2009: 23-24) secara umum definisi matematika

dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Matematika sebagai struktur yang teroganisasi.

b. Matematika sebagai alat (tool).

(41)

24

d. Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking).

e. Matematika sebagai bahasa artifisial.

f. Matematika sebagai seni yang kreatif.

Sehingga, matematika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang

bilangan, angka, dan rumus-rumus serta penalaran yang logik yang

berhubungan dengan bilangan.

2. Ciri-ciri Matematika

Menurut Sriyanto (2007: 12), matematika memiliki ciri-ciri yang penting

antara lain:

a. Memiliki obyek yang abstrak. Obyek matematika adalah fakta, konsep,

operasi, dan prinsip yang kesemuanya itu berperan dalam membentuk

proses berpikir matematis, dengan salah satu cirinya adalah adanya alur

penalaran yang logis.

b. Memiliki pola pikir deduktif dan konsisten. Matematika dikembangkan

melalui deduksi dari seperangkat anggapan-anggapan yang tidak

dipersoalkan lagi nilai kebenarannya dan dianggap saja benar.

3. Tujuan Matematika

Dalam artikel pembelajaran matematika yang diakses dari

http://www.sekolahdasar.net/2011/07/pembelajaran-matematika-di-sekolah.html (Rabu, 2 Agustus 2017: 10.24 WIB) tujuan pembelajaran

(42)

25

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep

dan mengaplikasikan dengan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,

efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

4. Ruang Lingkup Matematika

Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar menurut

Depdiknas, 2006 dalam artikel pembelajaran matematika yang diakses dari

http://www.sekolahdasar.net/2011/07/pembelajaran-matematika-di-sekolah.html (Rabu, 2 Agustus 2017: 10.24 WIB) meliputi aspek-aspek

sebagai berikut:

a. Bilangan, cakupan bilangan antara lain bilangan dan angka, perhitungan,

(43)

26

b. Geometri, cakupan geometri antara lain bangun dua dimensi, tiga

dimensi, tranformasi dan simetri, lokasi dan susunan berkaitan dengan

koordinat.

c. Pengolahan data, cakupannya antara lain perbandingan kuantitas suatu

obyek, penggunaan satuan ukuran dan pengukuran.

C.Bangun Datar dan Sifat-sifatnya 1. Pengertian Bangun Datar

Sebenarnya materi bangun datar itu tidaklah sulit, karena hampir setiap

hari siswa menjumpai bentuk-bentuk bangun datar. Namun mereka tidak

merespon atau pun memperhatikan dengan sungguh-sungguh bahwa bangun

itu adalah bangun datar.

Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi

oleh beberapa ruas garis. Firmanawaty (2005: 61) mengemukakan bangun

datar merupakan bentuk-bentuk geometri berdimensi dua, terletak pada

bidang datar, dan memiliki dua unsur, yaitu panjang dan lebar. Bangun datar

terdiri dari segi empat (persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang,

(44)

27 2. Sifat-sifat Bangun Datar

Sifat-sifat bangun datar menurut Saepudin (2009: 153), adalah:

a. Persegi

Gambar 2.1 Persegi

1) Memiliki 4 sisi yang sama panjang.

2) Memiliki 4 sudut yang sama besar dan membentuk sudut siku-siku.

3) Memiliki sepasang diagonal yang sama panjang.

4) Ke dua diagonalnya berpotongan tegak lurus dan membagi dua sama

besar.

5) Memiliki 4 simetri lipat.

6) Memiliki 4 simetri putar.

b. Persegi panjang

Gambar 2.2 Persegi Panjang

1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

2) Memiliki panjang dan lebar.

3) Ke empat sudutnya sama besar dan membentuk sudut siku-siku.

4) Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan di tengah-tengah.

5) Memiliki 2 simetri lipat.

(45)

28 c. Jajar genjang

Gambar 2.3 Jajar Genjang

1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

2) Sudut yang berhadapan sama besar.

3) Tidak memiliki sudut siku-siku.

4) Kedua diagonalnya saling berpotongan ditengah-tengah.

5) Tidak memiliki simetri lipat dan memiliki 2 simetri putar.

d. Segitiga

Gambar 2.4 Segitiga

1) Memiliki 3 buah sisi.

2) Memiliki 3 buah sudut.

3) Jumlah besar ketiga sudutnya 180°

Segitiga terdiri dari:

1) Segitiga sama sisi:

Gambar 2.5 Segitiga Sama Sisi

Ketiga sisinya sama besar, ketiga sudutnya sama besar yaitu 60°,

(46)

29 2) Segitiga siku-siku:

Gambar 2.6 Segitiga Siku-siku

Salah satu sudutnya berbentuk siku-siku, tidak memiliki simetri lipat

dan memiliki 1 simetri putar.

3) Segitiga sama kaki:

Gambar 2.7 Segitiga Sama Kaki

Memiliki dua sisi kaki yang sama panjang, dua sudut kakinya sama

besar, memiliki 1 simetri lipat dan 1 simetri putar.

4) Segitiga sembarang:

Gambar 2.8 Segitiga Sembarang

Ketiga sisinya tidak sama besar, ketiga sudutnya tidak sama besar,

tidak memiliki simetri lipat dan 1 simetri putar.

e. Belah ketupat

(47)

30 1) Keempat sisinya sama panjang.

2) Sudut yang berhadapan sama besar.

3) Memiliki dua pasang sisi yang sejajar.

4) Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus dan tidak sama

panjang.

5) Memiliki 2 simetri lipat dan 2 simetri putar.

f. Layang—layang

Gambar 2.10 Layang-layang

1) Memiliki empat sisi dan dua pasang sisi yang sama panjang.

2) Memiliki sepasang sudut yang sama besar.

3) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan kedua diagonal

tidak sama panjang.

4) Memilki 1 simetri lipat dan 1 simetri putar.

g. Trapesium

Gambar 2.11 Trapesium

1) Memiliki empat buah sisi dan empat buah sudut.

(48)

31 Trapesium terdiri dari:

1) Trapesium sama kaki:

Gambar 2.12 Trapesium Sama Kaki

Memiliki sepasang sisi kaki yang sama panjang, dua pasang sudut

yang sama besar, memiliki 1 simetri lipat dan 1 simetri putar.

2) Trapesium siku-siku:

Gambar 2.13 Trapesium Siku-siku

Memiliki dua buah sudut siku-siku, tidak memiliki simetri lipat dan

memiliki 1 simetri putar.

3) Trapesium sembarang:

Gambar 2.14 Trapesium Sembarang

Ke empat sisi tidak sama panjang, keempat sudutnya tidat sama besar,

tidak memiliki simetri lipat dan memiliki 1 simetri putar.

h. Lingkaran

(49)

32 1) Memiliki 1 titik pusat.

2) Memiliki sisi lengkung.

3) Memiliki tak terhingga jari-jari dan garis tengah.

4) Memiliki tak terhingga simetri lipat dan simetri putar.

D.Permainan Roda Jenius

Hamdani (2011: 123) menyatakan, bermain adalah dunia sekaligus sarana

belajar anak. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain berarti

memberikan kesempatan anak untuk belajar dengan cara-cara yang dapat

dikategorikan sebagai bermain. Menurut Sudono (2000: 1), bermain adalah

suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang

menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan

maupun mengembangkan imajinasi pada anak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Waskito, 2010: 478), roda artinya

jentera, benda bundar, dan berlingkar. Roda yaitu sebuah lingkaran yang dapat

berputar dan berisi sebuah materi tentang sifat-sifat bangun datar. Permainan

roda jenius berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat yang dimilki oleh bangun

datar yang didalamnya terdapat gambar bangun datar dan nama dari bangun

tersebut.

Menurut Marom, hasil wawancara (Kamis, 10 Agustus 2017 IAIN

Salatiga: 09.30 WIB), permainan roda jenius merupakan sebuah permainan

yang berbentuk roda yang didalamnya terdapat partisi-partisi yang berisi

(50)

33

Menurut Wulan, hasil wawancara (Rabu, 16 Agustus 2017 IAIN Salatiga:

10.15 WIB), permainan roda jenius merupakan sebuah alat permainan roda

putar yang digunakan dalam pembelajaran matematika yang didalamnya

terdapat partisi-partisi dimana siswa diminta menebak nama bangun datar

berdasarkan bagian yang ditunjuk oleh jarum/anak panah.

Permainan roda jenius merupakan sebuah roda yang berbentuk lingkaran

yang berisi sifat-sifat bangun datar dimana roda tersebut dapat diputar untuk

mengetahui bangun apa yang memiliki sifat tersebut. Permainan roda jenius

merupakan permainan untuk menyalurkan materi sifat-sifat bangun datar yang

berupa lingkaran yang dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Permainan

roda jenius juga memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan. Berikut

uraiannya:

1. Kelebihan permainan roda jenius sebagai berikut:

a. Permainan roda jenius bersifat menarik perhatian siswa dalam

pembelajaran.

b. Permainan roda jenius mudah digunakan, sehingga dapat dengan mudah

siswa menggunakan roda tersebut.

c. Permainan roda jenius sangat mudah dibuat sehingga siapa saja dapat

membuat roda tersebut.

d. Permainan roda jenius juga memudahkan pembelajaran siswa yaitu

bentuk dan rupa yang menarik.

(51)

34

f. Permainan roda jenius berbentuk lingkaran dimana lingkaran itu sendiri

mempunyai sifat-sifat yang istimewa dari bentuk bangun lainnya.

2. Kelemahan roda bangun datar sebagai berikut:

a. Jika permainan roda jenius tersebut kurang besar, maka siswa yang

berada di bangku belakang menjadi kurang melihat apa tulisan yang ada

pada peraga tersebut.

b. Permainan roda jenius akan mudah rusak jika dalam pembuatan roda

tersebut kurang maksimal. Karena terlalu sering dalam penggunaannya,

maka terlebih dahulu diperbaiki jika akan menggunakannya.

c. Belum adanya kreatifitas yang lebih lagi untuk menghidupkan jarum

yang ada pada roda, karena roda harus diputar secara manual yang

arahnya tidak bisa ditentukan dengan jarum yang lain agar bisa saling

berhubungan.

Selain itu adapula cara menggunakan dan memainkan permainan roda

jenius, yaitu:

1. Putar jarum/anak panah searah dengan jarum.

2. Tunggu sampai jarum/anak panah berhenti.

3. Setelah jarum/anak panah berhenti, perhatikan apa yang ditunjuk sesuai

jarum tersebut.

4. Bacakan sifat-sifat bangun datar sesuai arah jarum, kemudian tebak nama

(52)

35

5. Buka jawaban yang asli dibalik roda kecil sesuai bagian yang ditunjuk,

apakah jawaban yang ditebak siswa sesuai dengan nama bangun datar

dibalik roda kecil tersebut.

E.Kaitan Permainan Roda Jenius dengan Pembelajaran Matematika

Bermain merupakan kegiatan yang sangat penting dan juga menjadi

kebutuhan seorang anak dalam masa pertumbuhan. Selain itu bermain juga

dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan yang biasanya digunakan dalam

pembelajaran tingkat sekolah dasar yang menggunakan permainan untuk

pembelajaran.

Dalam pembelajaran matematika, seringkali siswa tingkat sekolah dasar

merasakan kesulitan. Salah satunya dalam pembelajaran matematika materi

bangun datar. Dimana siswa belum dapat memahami secara betul tentang

sifat-sifat bangun datar.

Sifat-sifat bangun datar dapat diaplikasikan dengan menggunakan peraga

yaitu pernainan roda jenius, dimana roda tersebut memberikan materi untuk

digunakan dalam belajar dan sekaligus untuk bermain. Permainan roda jenius

tersebut dibuat dalam bentuk lingkaran yang juga merupakan salah satu dari

bangun datar lainnya. Menurut Marom, hasil wawancara (Kamis, 10 Agustus

2017 IAIN Salatiga: 09.30 WIB) menyatakan bahwa permainan roda jenius

dalam pembelajaran matematika, cocok untuk digunakan dalam pembelajaran

SD, karena roda tersebut memberikan kesempatan siswa untuk melakukan

permainan sambil belajar. Selain itu, permainan roda jenius juga merupakan

(53)

36

itu siswa dapat langsung menyebutkan bahwa roda itu merupakan sebuah

bangun datar.

Permainan roda jenius sangat penting digunakan dalam pembelajaran

matematika, karena permainan roda jenius mempermudah dan juga membantu

siswa untuk mengingatkan sifat-sifat bangun datar, terutama dalam

pembelajaran matematika tingkat sekolah dasar. Selain itu, permainan roda

jenius sangat menarik perhatian dalam pembelajaran karena bentuk dan warna,

membuat perhatian siswa menjadi terkesima. Permainan roda jenius

menggambarkan sebuah bangun yang merupakan salah satu bentuk dari

bangun datar.

Permainan roda jenius juga merupakan sebuah inovasi yang digunakan

dalam pembelajaran matematika supaya siswa tidak cepat bosan dan jenuh

yang bersifat menyenangkan dan menarik perhatian. Dengan permainan

tersebut siswa dibiasakan untuk menganalisa sifat-sifat bangun datar.

Permainan roda jenius berisi materi sifat-sifat bangun datar yang ditulis di

dalam lingkaran besar dan juga berisi sebuah gambar bangun datar serta

nama bangun tersebut yang ditulis dilingkaran kecil yang disembunyikan

supaya anak dapat menebak nama bangun datar yang memiliki sifat-sifat

tersebut. Dengan permainan tersebut siswa dapat lebih mudah mengingat

dan memahami sifat-sifat bangun datar, sehingga prestasi belajar siswa akan

(54)

37 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Subjek Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 yang bertempat

di Desa Ngronggo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Peneliti akan

memaparkan lokasi pelaksanaan penelitian serta informasi tentang keadaan

atau kondisi yang ada di sekolah tersebut. Dalam hal ini, peneliti pandang

perlu dipaparkan karena agar tidak adanya salah persepsi tentang lokasi

penelitian yang juga berpengaruh terhadap analisis data yang akan

dilakukan. Secara garis besar informasi mengenai lokasi penelitian tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Identitas Madrasah

Nama Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02

Alamat : Dk. Nronggo Kelurahan kumpulrejo Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga

Status : MI Ma’arif/ Swasta

(55)

38 b. Visi dan Misi

1) Visi

a) Dengan mengambangkan sistem pendidikan dan terus berupaya

mewujudkan pendidikan yang mandiri dan membudayakan

(civilitize), LP Ma'arif NU akan menjadi pusat pengembangan

pendidikan bagi masyarakat, baik melalui sekolah, madrasah,

perguruan tinggi, maupun pendidikan masyarakat.

b) Merepresentasikan perjuangan pendidikan NU yang meliputi

seluruh aspeknya, kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

c) Menciptakan komunitas intitusional yang mampu menjadi agent of

educational reformation dalam upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa dan pembangunan masyarakat beradab.

2) Misi

a) Menciptakan tradisi pendidikan melalui pemberdayaan manajemen

pendidikan yang demokratis, efektif dan efisien, baik melalui

pendidikan formal maupun non-formal.

b) Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, terutama

pada masyarakat akar rumput (grass root), sehingga terjalin sinegri

antar kelompok masyarakat dalam memajukan tingkat pendidikan.

c) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh kualitas tenaga

kependidikan, baik kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi

melalui penyetaraan dan pelatihan serta penempatan yang

(56)

39

d) Mengembangkan sistem informasi lembaga pendidikan sebagai

wahana penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi serta

penyebarluasan gagasan, pengalaman dan hasil-hasil kajian

maupun penelitian di bidang ilmu, sains dan teknologi lewat

berbagai media.

e) Memperkuat jaringan kerja sama dengan instansi pemerintah,

lembaga/institusi masyarakat dan swasta untuk pemberdayaan

lembaga pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan

maupuh subyek-subyek yang terlibat, langsung maupun tidak

langsung, dalam proses-proses pendidikan.

c. Fasilitas Sarana dan Prasarana

Fasilitas sarana dan prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02

(57)
(58)

41

d. Keadaan Guru dan Karyawan

Jumlah guru dan karyawan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 tahun

ajaran 2017/2018 berjumlah 18 orang. Guru kelas berjumlah 9 orang,

dan guru mapel berjumlah 5 orang.

Adapun nama-nama guru dan karyawan di MI Ma’arif Kumpulrejo

02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Daftar nama Guru dan Karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 02

(59)

42 Sambungan....

13 Sri Sulastri, S.Pd.I S 1 Guru Mapel

14 Nur Hidayati, S.Pd.I S 1 Guru Mapel

15 Rokha Subkhan S.K.,S.Pd S 1

Tenaga

Administrasi

16 Masyhudi SMP Penjaga Madrasah

17 Parman SMP Satpam

18 Fetti Haryantina SMA Koordinator Kantin

e. Karakteristik siswa kelas V

Siswa yang ada di kelas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga

terutama kelas VA berjumlah 21 anak yang rata-rata berumur 10-11

tahun. Mereka juga rata-rata dari kalangan ekonomi menengah bahkan

ada beberapa dari kalangan bawah. Selain itu, tingkat kemampuan

pemahaman siswa juga berkisar dibawah rata-rata, sehingga

mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Siswa kelas VA tersebut dengan jumlah 21 siswa terdiri dari 8

siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Nama-nama siswa tersebut

(60)

43

Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas VA MI Ma’arif Kumpulrejo 02

(61)

44 2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus di MI Ma’arif Kumpulrejo 02

Salatiga, dengan jadwal waktu penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Siklus Waktu Penelitian

1 Pra Siklus Sabtu, 19 Agustus 2017

2 Siklus I Senin, 21 Agustus 2017

3 Siklus II Kamis, 24 Agustus 2107

B.Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap siklus I ini, peneliti melakukan perencanaan yang akan

dilaksanakan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan

dilaksanakan sebagai berikut:

a. Mempersiapkan silabus dan menyusun RPP yang kemudian

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru kelas V MI Ma’arif

Kumpulrejo 02 Salatiga. Kemudian, RPP tersebut digunakan oleh guru

kelas V sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan di

kelas tersebut. Adapun Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan

Indikator yang dcantumkan dalam siklus ini adalah sebagai berikut:

1) Standar Kompetensi

(62)

45

2) Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

3) Indikator

1. Mengetahui pengertian bangun datar.

2. Mengetahui macam-macam bangun datar.

3. Mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi.

4. Mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi panjang.

5. Mengetahui sifat-sifat bangun datar jajar genjang.

6. Mengetahui sifat-sifat bangun datar segitiga.

b. Menyiapkan materi dan alat-alat baik peraga maupun lainnya yang

dibutuhkan dalam pembelajaran. Materi diambil dari beberapa buku yang

relevan dengan pembelajaran matematika sifat-sifat bangun datar. Peraga

yang digunakan yaitu permainan roda jenius.

c. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran yang akan digunakan peneliti selama proses pembelajaran

matematika materi sifat-sifat bangun datar berlangsung. Lembar

observasi dibuat dan digunakan peneliti untuk setiap pertemuan.

d. Menyusun soal untuk siswa. Soal tersebut diberikan dan dibagikan setiap

akhir pembelajaran dan bersifat Close Book untuk menguji kemampuan

siswa dalam materi pembelajaran yang diberikan oleh guru matematika.

Soal tersebut dibuat oleh peneliti dengan pertimbangan guru pengampu

(63)

46

e. Mempersiapkan alat untuk dokumentasi yaitu kamera dan lainnya yang

berguna untuk mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran yang

ada di kelas.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, semua yang ada pada perencanaan akan

dilaksanakan atau dilakukan pada tahap ini. Guru melaksanakan

pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar sesuai dengan RPP

yang dibuat oleh peneliti yang telah disetujui dari pihak guru itu sendiri.

Selain itu, guru juga menggunakan alat, media dan lainnya yang telah

disiapkan oleh peneliti dalam kegiatan tersebut. Selama pembelajaran

berlangsung, peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap

aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran di kelas

berlangsung. Data hasil pelaksanaan tindakan diperoleh dari hasil

pengamatan peneliti selama proses pembelajaran serta hasil tes siswa yang

diberikan setelah akhir kegiatan pembelajaran.

Pada siklus I, pelaksanaan dilakukan pada hari senin, 21 Agustus 2017

di ruang kelas VA MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Salatiga, dengan

pembelajaran sebagai berikut:

1. Pendahuluan

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a bersama secara

khidmat.

b. Guru menanyakan kabar kepada siswa, kerapian pakain, posisi tempat

(64)

47 c. Guru melakukan presensi harian.

d. Guru memberikan apresepsi/motivasi.

e. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1) Guru meminta siswa untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan

memperhatikan materi yang ada dalam buku pelajaran dengan

menggunakan permainan roda jenius serta menjelaskan cara

menggunakannya.

2) Guru meminta siswa mengamati dan mempelajari sifat-sifat bangun

datar.

b. Elaborasi

1) Guru melakukan tanya jawab dan menguji tingkat pemahaman

siswa seputar sifat-sifat bangun datar dengan meminta siswa untuk

memutar permainan roda jenius secara bergilir.

2) Siswa membaca sifat bangun datar sesuai arah panah, kemudian

siswa menyebutkan nama bangun datar yang sesuai sifat-sifatnya.

3) Setelah itu guru membuka jawaban yang ada di roda kecil, apakah

jawaban siswa sesuai dengan yang ada di roda tersebut.

4) Guru memberikan soal latihan tentang sifat bangun datar.

c. Konfirmasi

(65)

48

2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

3. Penutup

a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran.

b. Guru menyampaikan materi pembelajaran selanjutnya.

c. Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a secara khidmat dan

mengucapkan salam.

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran

berlangsung sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa

dalam pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar menggunakan media

roda bangun datar. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap semua proses kegiatan

pembelajaran, hasil pembelajaran, situasi dalam pembelajaran, dan

kendala-kendala yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu,

peneliti juga mengukur hasil pembelajaran siswa dengan memberikan soal

tes untuk dikerjakan secara individu setelah proses pembelajaran sebagai

hasil belajar siswa dan menguji kemampuan siswa dalam penguasaan materi

yang diberikan oleh guru matematika. Hasil dari instrumen tersebut

Gambar

Gambar 1.1  Skema Siklus Penelitian
Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Tabel 3.2 Daftar nama Guru dan Karyawan MI Ma’arif Kumpulrejo 02
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun.... **) Diisi sesuai dengan ketersediaan data. Analisis terhadap indikator kinerja lainnya pada fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi

Pasal 6 : Kemandirian Energi dan Ketahanan Energi nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dicapai dengan mewujudkan: (a) Sumber Daya Energi tidak dijadikan sebagai komoditas

Hasil evaluasi satu-satu didapatkan dari guru PJOK adalah sebesar 80% sehingga produk dikategorikan layak, selanjutnya produk sudah dikatakan layak maka dilanjtkan dengan uji

adalah jumlah biaya yang diakui sebagai aset tetap yang harus dicatat sampai 29.. dengan konstruksi tersebut

Siswa yang tergolong cepat, pada umumnya dapat menyelesaikan proses belajar dalam waktu yang lebih cepat dari yang diperkirakan.. Mereka dapat mudah menerima

Peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Beberapa komponen yang masuk dalam indikator pendidikan di Jawa Timur yaitu Angka Partisipasi Murni, Angka Partisipasi Kasar, Angka Transisi, Angka Putus Sekolah,

Kamus Kesehatan dan Kedokteran Online,2012 available from: http://www.englishindo.com/. Karlovic.Z, Peric.M, Vladic.D, Kosjerina.A, Majeric-Kogler