• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1 Aspek Citra Arsitektural 4.1.1 Aspek citra - Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar di Semarang - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1 Aspek Citra Arsitektural 4.1.1 Aspek citra - Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar di Semarang - Unika Repository"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

4.1 Aspek Citra Arsitektural

4.1.1 Aspek citra

Citra arsitektural yang ingin dibangun pada projek “Sekolah Islam

Terpadu Al-Azhar” ini adalah sebuah kawasan pendidikan formal berbasis

Islam secara utuh dengan menerapkan elemen-elemen Arsitektur Islam

yang menyeluruh sebagai inteprestasi dari kuatnya pendidikan di Sekolah

Islam Terpadu Al-Azhar. Aspek citra dari konteks Pendidikan Agama Islam

adalah :

a. Visual

Menerapkan elemen-elemen Arsitektur Kebudayan Islam yang kuat

namun tetap memperhatikan kondisi arsitektur regional lokasi

Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar.

b. Kekuatan

Menerapkan struktur dan material yang kuat pada bangunan

Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar sebagai simbol kokohnya

Pendidikan yang ada pada sekolah ini.

c. Landmark

Pengolahan pola tata ruang dan bentuk gubahan Sekolah Islam

Terpadu Al-Azhar untuk menjadi landmark pada kawasan tapak.

(2)

d. Fungsional

Merencanakan pola tata ruang dan gubahan masa sesuai dengan

aktivitas dan fungsi pada tiap-tiap bangunan.

4.1.2 Aspek Fungsi

Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar menerapkan Kurikulum nasional

dan Kurikulum Pendidikan Islam dengan tujuan memantapkan

pemahaman dan pengamalan agama Islam, ikut mencerdaskan bangsa

serta meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mempunyai ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta iman dan taqwa (IMTAQ).

Pendekatan pengetahuan dan keagamaan perlunya dilaksanakan mulai

anak usia dini hingga anak usia remaja agar generasi pemimpin yang

bertaqwa, berbudaya, unggul dalam prestasi, terampil, peduli lingkungan,

dan berwawasan global.

4.1.3 Aspek teknologi

Pemilihan fasilitas yang dapat menunjang fungsi utama dari

Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar untuk memenuhi kenyamanan,

(3)

4.2Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor

Persyaratan Perancangan

4.2.1 Tujuan perancangan

Tujuan perancangan Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar ini adalah :

a. Memfasilitasi dan mewadahi para pelaku yang terdiri dari siswa

KB-TK, SD, SMP, SMA untuk mendapatkan pendidikan nasional dan

pendidikan agama Islam.

b. Ikut membantu program pemerintah dalam mengembangkan SDM

dalam bidang Pendidikan,

c. Mengangkat nilai citra Arsitektur Islam sebagai penerapan

arsitektur bangunan Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar di Semarang.

4.2.2 Faktor Penentu Perancangan

Berikut adalah beberapa faktor yang berpengaruh dalam

prosesperancangan Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar ini, antara lain :

a. Faktor pelaku

Pelaku yang melakukan aktivtas bangunan ini mempengaruhi pola

sirkulasi dantatanan ruang yang akan direncanakan.

b. Waktu operasional

Waktu operasional kegiatan dapat mempengaruhi penerapan

bangunan arsitektur yang merespon keadaan pada tapak pada pagi

hingga malam hari yang tentunya sangat berpengaruh bagi

kenyamanan akitivitas pelaku kegiatan.

(4)

c. Faktor lingkungan

Keadaan lingkungan yang baik pada area tapak serta ketersediaan

sarana prasana dan bangunan sekitarnya. Desain Sekolah Islam

Terpadu Al-Azhar haru mampu berpengaruh positif bagi lingkungan

tapak. Lokasi tapak juga haru sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan

Rencana Wilayah (RTRW) kota Semarang.

d. Pesyaratan Desain

DesainSekolah Islam Terpadu Al-Azhar harus

memperhatikanpersyaratan gedung sekolah. Sehingga dapat sesuai

denganfungsinya dan berfungsi dengan baik. Persyaratan ini

diperolehdari studi literatur dan analisis proyek sejenis serta

regulasiyang sudah ditentukan.

e. Kenyamanan, keselamatan dan keamanan

Pentingnya penerapan sistem keselamatan dan keamanan bangunan

pada Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar. Sistem yang perlu diterapkan

yaitu : APAR, sprinkle, smokedetector, hydrant box , jalur evakuasi,

serta jalur mobil pemadam kebakaran, CCTV sebagai sistem

keamanan bangunan dan kawasan Sekolah.

f. Faktor regulasi dan standar

Rancangan Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar harus sesuai dengan

regulasi yang ada pada Kota Semarang guna mendapatkan perijinan

(5)

ditetakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota

Semarang.

g. Kondisi, potensi dan kendala pada tapak

Perlunya analisa mengenai kondisi eksisting tapak terkait jenis tanah,

kekuatan tanah, area tapak. Analisa kondisi eksisting tapak berfungsi

untuk memaksimalkan potensi dan meminimalkan kendala

permasalahan yang ada pada tapak.

4.2.3 Faktor persyaratan Bangunan

a. Persyaratan Arsitektural

• Memiliki citra arsitekrur Islam.

• Fasilitas bangunan yang mampu memenuhi aktivitas. Dengan

mengedepankan kenyamanan, keselamatan dan keamanan

penggunan.

• Bangunan harus dapat merespon kondisi iklim tropis dengan

penerapan pencahayaan dan penghawaan yang tepat, harus

dapat merespon kebisingan dan polusi.

• Suasana interior pada bangunan dapat meningkatkan kreatifitas

dan semangat penggunan bangunan.

• Memiliki konsep bangunan yang jelas sehingga keindahan dan

fungsi arsitekturnya dapat dinikmati oleh pengguna maupun

masyarakat sekitar Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar.

(6)

b. Persyaratan Bangunan

• Menerapkan sistem struktur pada bangunan yang

memperhatikan kondisi lingkungan tapak dan sesuai kebtuhan

yang akan digunakan untuk kekuatan bangunan.

• Sirkulasi teratur dan efisien untuk menghindari hambatan

kepadatan yang tidak teratur. Jalur sirkulasi yang jelas dan

mudah.

• Sistem keamanan dan keselamatan yang standar keamanan

bangunan.

• Sistem utilitas, mekanila dan elektrikal yang rapi dan tertata.

• Pemilihan material dan bahan yang disesuaikan dengan

keadaan ilklim setempat sehingga dapat memberikan

kenyamanan.

• Sistem akustik yang mampu memberikan kenyamanan suara

bagi siswa dan guru.

c. Persyaratan Lingkungan

• Tapak harus dapat dijangkau dengan mudah.

• Kondisi tapak harus tenang dan kondusif.

• Memiliki jaringan air bersih, litrik, telekomunikasi.

• Terdapat sarana transportasi.

• Perancangan harus dapat memperhatikan kondisi lingkungan

sekitar dengan menerapkan. keseimbangan antara soft material

(7)

4.3 Program Arsitektur

4.3.1 Program Kegiatan dan Fasilitas

Kelompok aktivitas pada Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar di Semarang ini dibagi menjadi 6 unit gedung yaitu :

Yayasan, KB-TK, SD, SMP, SMA dan Masjid dimana pada tiap gedung tersebut terbagi menjadi 4 kriteria yaitu : kegiatan

utama, kegiatan penunjang, kegiatan pengelolaan, kegiatan servis / pelayanan.

4.3.2 Program Besaran Ruang dan Kebutuhan Luas Tapak • Regulasi kecamatan Pedurungan

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 60% Koefisien Luas Bangunan (KLB) : 2,4 Ruang Terbuka Hijau (RTH) : 40% • Luas kebutuhan tapak

= ((Luas total bangunan + Sirkulasi 10%) : KLB) + Luas Ruang Outdoor + Luas area parkir • Luas lantai dasar

= KDB 60% x luas kebutuhan tapak • Luas ruang terbuka

= Luas kebutuhan tapak – luas lantai dasar

(8)

• Luas ruang terbuka hijau = 40% x Luas ruang terbuka

Tabel 87.Program Besaran Ruang dan Kebutuhan Luas Tapak

Gedung Luas Luas Luas area Luas lantai Luas ruang Luas ruang Luas Ruang Ruang parkir dasar terbuka terbuka hijau Kebutuhan

Indoor Outdoor Tapak

Yayasan 740 m2 15 m2 33.440 m2 20.260 m2 13.505 m2 5.400 m2 33.765 m2

KB-TK 2.850 m2 515 m2 1384 m2 1.855 m2 1.235 m2 490 m2 3.090 m2

SD 9.465 m2 1.035 m2 1445 m2 3.860 m2 2.570 m2 1.030 6.430 m2

SMP 8.075 m2 1.035 m2 12535 m2 10.165 m2 6.775 m2 2.710 m2 16.940 m2

SMA 9.870 m2 2.445 m2 27532 m2 20.460 m2 13.640 m2 5.456 m2 34.100 m2

Masjid 2.945 m2 1.300 m2 12155 m2 8.810 m2 5.875 m2 2.350 m2 14.685 m2

Total Luas Kebutuhan Tapak 110.000 m2

(9)

4.3.3 Program Sistem Struktur dan Enclosure

Berikut merupakan pemilihan system struktur dan enclosure yang

diterapkan pada bangunan.

Tabel 88. Program Sistem Struktur dan Enclosure

SistemStruktur

Struktur bawah / Sub structure

Pondasi Bore Pile Karena kondisi tanah pada tapak yang berjenis tanah aluvial dan jumlah lantai

Struktur bangunan.

Pondasi Foot Plate digunakan pada beberapa fungsi banguan penunjang yang mempunyai ketinggian

rendah.

Struktur tengah (Middle structure)

Kolom dan Menggunakan kolom dan balok beton bertulang dengan balok ukuran yang menyesuaikan kebutuhan .

Menggunakan plat lantai dengan material beton

Plat lantai bertulang dengan sisitem two way slab. Ketebalan plat

lantai adalah 12cm untuk lantai dan 7cm jika digunakan

sebagai atap.

Struktur atas / (upper structure)

Rangka Baja Konvensional

Kebutuhan akan struktur atap yang kokoh dan ringan. Penerapan pada gedung sekolah dan

yayasan.

Atap Atap Rangka Space Frame

kebutuhan akan Struktur atap bentang lebar pada gedung Masjid Al-Azhar dan ruang aula yang ringan, fleksibel, dan memiliki keindahan visual yang

sederhana.

(10)

Sistem Enclosure

Penutup Lantai

• Lantai Keramik motif untuk area indoor, area public seperti lobby, selasar dan sebagian ruang penunjang lainya.

• Raised floor untuk Ruang kelas unggulan, Lab. Bahasa, Lab. Komputer.

• Lantai Karpet digunakan pada ruang kelas, lab musik dan ruang ibadah Dinding

• Dinding menggunakan bata ringan karena pemasangan yang lebih efisien.

• GRC untuk menampilkan ornamen Islam pada fasad. • Kaca untuk memberikan kesan luas pada ruangan.

• Acourete Board untuk memberikan efek kedap pada ruangan kelas unggulan, lab.bahasa, lab.komputer, lab musik.

Plafond

• Kalsiboard karena digunakan pada ruang-ruang yang mebutuhkan penutup langit-langit

Penutup Atap

• Genteng Beton digunakan pada gedung yayasan, KB-TK, SD, SMP,SMA.

• ESP digunakan untuk menutup area kubah masjid.

Sumber: Analisa

4.3.4 Program Sistem Utilitas

Tabel 89. Program Sistem Utilitas

Penerapan Pada Sekolah Islam Terpadu

Sistem Utilitas

Al-Azhar • Sistem Up Feed distribution • Sistem Down Feed distribution

Jaringan Air • Penerapan pada : Gedung Yayasan, Gedung KB-TK, Gedung SD, Gedung SMP, Gedung Bersih

SMA, Gedung Masjid

(11)

Sistem Utilitas Penerapan Pada Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar

• Jaringan air hujan

• Jaringan limbah cair (grey water) Jaringan Air • Jaringan limbah padat (black water)

Kotor • Penerapan pada : Gedung Yayasan, Gedung KB-TK, Gedung SD, Gedung SMP, Gedung

SMA, Gedung Masjid

• Jaringan tempat sampah dibagi menjadi 2, yaitu Sistem sampah organik dan non organik.

Pembuangan • Penerapan pada : Gedung Yayasan, Gedung Sampah KB-TK, Gedung SD, Gedung SMP, Gedung

SMA, Gedung Masjid

• Penanggulangan Aktif

- Hydrant box indoor

- Apar

- Hydrant pillar

Sistem • Penanggulangan pasif

Penanggulangan - Combination Photoelectric Smoke / Heat Kebakaran Detector

- Sprinkler

• Penerapan pada : Gedung Yayasan, Gedung KB-TK, Gedung SD, Gedung SMP, Gedung

SMA, Gedung Masjid

• Dome Camera Indoor (Samsung SCV-6083RP) • Dome Camera Outdoor (Samsung SCP-

Sistem 3370TH)

• CCTV digunakan pada ruang Sekolah Islam Penanggulangan

Keamanan Terpadu Al-Azhar seperti : Ruang Pengelola, Ruang Tata Usaha, Laboratorium, Ruang

Kelas, Ruang Terbuka, Gerbang, dan area

parkir.

• Rancangan instalasi listrik mengacu pada

ketentuan PUIL 2000.

Sistem Elektrikal • Total Kebutuhan Daya Listrik Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar = 811.532

Bangunan

• Total Kebutuhan Daya Listrik Sekolah Islam

Terpadu Al-Azhar dengan Asumsi digunakan bersaman dalam 1 jam = 812 kWh

(12)

Sistem Utilitas Penerapan Pada Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar

• Sistem telekomunikasi internal

Sistem • Sistem telekomunikasi eksternal

• Penerapan pada : Gedung Yayasan, Gedung telekomunikasi

KB-TK, Gedung SD, Gedung SMP, Gedung

SMA, Gedung Masjid.

• sistem E.S.E ( Early Streamer Emision ). • pada area gedung sekolah dan yayasan

Sistem menggunakan radius 60 meter pada ketinggian 12 m.

Penangkal Petir

• pada area gedung masjid menerapkan

penangkal petir radius 150 m pada ketinggian

20 meter .

• Tangga

Sistem • Ramp

Transportasi • Penerapan pada : Gedung Yayasan, Gedung Vertikal KB-TK, Gedung SD, Gedung SMP, Gedung

SMA, Gedung Masjid.

Sumber :Analisa

4.3.5 Program Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

Tabel 90.Program Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

Sistem Penerapan Pada Sekolah Islam Terpadu

Pencahayaan Al-Azhar

• Orientasi bangunan menghadap utara dan Pencahayaan selatan.

• Sunshading Alami

• Jendela

• GRC Panel

Pencahayaan • Lampu Philips MAS LEDtube 25W Buataan • Lampu Philips MAS LEDtube 18W • Lampu Philips Bohlam LED 10W

(13)

Pencahayaan • Total Kebutuhan Daya Lampu Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar (Dengan Asumsi digunakan Buataan bersaman dalam 1 jam) =100 kWh

Sistem Penerapan Pada Sekolah Islam Terpadu

Penghawaan Al-Azhar

• Rancangan Sistem penghawaan mengacu

pada SNI 03-6572-2001

• Vetilasi yang perlu disediakan harus terdiri dari bukaan permanen, jendela, pintu atau sarana lain yang dapat dibuka dengan :

- Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari Penghawaan 5% terhadap luas ruangan yang

membutuhkan ventilasi. Alami

- Arah yang menghadap halaman berdinding

dengan ukuran yang sesuai, atau daerah. - Teras terbuka, peralatan parkir.

- Ruang yang bersebelahan.

• Orientasi bangunan menghadap arah datang

angin.

• Penerapan Jendela dan GRC Panel

Penghawaan

• Menerapkan penggunaan AC sesuai dengan kebutuhan masing-masing ruangan. AC yang Buatan digunakan : AC 1/2 PK, AC 3/4 PK, AC 2 PK,

AC 6 PK

Sumber: Analisa

4.3.6 Program Sistem Teknologi

Tabel 91.Program Sistem Teknologi

Sistem Teknologi Penerapan Pada Sekolah Islam Terpadu

Al-Azhar

• Lapangan Upacara Yayasan Bimatama

• Lapangan Upacara KB-TK

• Lapangan Upacara SD

Top Mix Permeable • Lapangan Upacara SMP

• Lapangan Upacara SMA

• Area Bermain KB-TK

• Lapangan Basket SD

(14)

Sistem Teknologi Penerapan Pada Sekolah Islam Terpadu

Al-Azhar

• Lapangan Basket SMP

• Lapangan Basket SMA

• Lapangan Voli SD

• Lapangan Voli SMP

• Lapangan Voli SMA

• Area Parkir Outdoor Yayasan Bimatama • Area Parkir Outdoor KB-TK Azhar

• Area Parkir Outdoor SD

• Area Parkir Outdoor SMP

• Area Parkir Outdoor SMA

• Area Parkir Outdoor Masjid Al-Azhar

• Area Parkir Indoor Yayasan

• Area Parkir Indoor KB-TK

Parking Guide • Area Parkir Indoor SD

System • Area Parkir Indoor SMP

• Area Parkir Indoor SMA

• Area Parkir Indoor Masjid Al-Azhar

• Lobby Yayasan

• Lobby KB-TK

Touchscreen Public • Lobby SD

Information • Lobby SMP

• Lobby SMA

• LobbyAl-Azhar

• Ruang Rapat Yayasan

• Ruang Rapat KB-TK

• Ruang Rapat SD

• Ruang Rapat SMP

• Ruang Rapat SMA

• Ruang Kelas Unggulan SMP

Touch Board • Ruang Kelas Unggulan SMA

• Laboratorium Bahasa SD

• Laboratorium Bahasa SMP

• Laboratorium Bahasa SMA

• Laboratorium Komputer SD

• Laboratorium Komputer SMP

(15)

Sistem Teknologi Penerapan Pada Sekolah Islam Terpadu

Al-Azhar

• Ruang Rapat Yayasan

• Ruang Rapat KB-TK

• Ruang Rapat SD

• Ruang Rapat SMP

Touch Table • Ruang Rapat SMA

• Perpustakaan SD

• Perpustakaan SMP

• Perpustakaan SMA

• Ruang Kelas Unggulan SMP • Ruang Kelas Unggulan SMA Sumber : Analisa Pribadi

4.3.7 Program Lokasi dan Tapak

Tabel 92. Analisis dan Amneitas Tapak

Keterangan

Lokasi Jl. Brigjen Sudiarto, Pedurungan Kidul, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Utara Permukiman Penduduk

Batas Barat Jalan Tol Tanjung Mas-Srondol wilayah Timur Jalan Soekarno Hatta

Selatan Perumahan Medoho Asri

Luas tapak 52.227 m2

Aspek kekuatan alami

Iklim Beriklim tropis lembab dengan suhu rata-rata berkisar 240C-320C

Topografi Mempunyai kemiringan berkisar 0-15%

Vegetasi Dapat ditanami tanaman tahunan tidak produktif

Potensi

Sumber air berasal dari air PDAM sumber air

Arah angin Arah angin dominan berhembus dari Barat menuju ke timur dengan kecepatan 14 km/h

(16)

Keadaan Tapak merupakan lahan kosong berada pada jalan lingkungan sekunder.

Aspek kekuatan buatan

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANGNOMOR 10 TAHUN 2004TENTANGRENCANA DETAIL TATA Peraturan

RUANG KOTA (RDTRK)KOTA SEMARANGBAGIAN

pemerintah

WILAYAH KOTA V(KECAMATAN GAYAMSARI DAN

KECAMATAN PEDURUNGAN)TAHUN 2000 – 2010

• KDB Maksimum 60% Regulasi •KLB Maksimum 2,4

• GSB sebesar 29 meter. • Permukiman

Fungsi dan • Pendidikan

hirarki • Perdagangan dan jasa • Industri

Aspek Amenitas Alami

View from site : Masjid Agung Semarang

View View to site : View utama yang terlihat dari Jalan Soekarno Hatta adalah lahan kosong.

Topografi Relative datar 0%-2&

Curah air hujan rata-rata sebesar 126 m3 per tahun dengan tingkat

Air kelembaban 50 - 70 % dengan periode musim hujan November

hingga April.

Aspek Amenitas Buatan

(17)

• Letak dekat dengan Gor Sahabat dan Pom Bensin. • Terdapat jaringan listrik, drainase, dan telekomunikasi. Bangunan sekitar tapak didominasi perdagangan jasa, Citra

pendidikan dan permukiman yang menggunakan arsitektural

arsitektur modern.

• Jaringan Jalan dan utilitas 4.840 Ha.

• Konservasi dan ruang terbuka hijau 0.420 Ha.

• Jalan Arteri Sekunder (JL Soekarno Hatta).

• Jaringan Air Bersih.

• Jaringan Telekomunikasi.

• Jaringan Listrik PLN. Fasilitas

• Jaringan Drainase.

• Jaringan transportasi terutama BRT Semarang.

• Pom Bensin.

• Permukiman Penduduk

• Bank Mandiri SoekarnoHatta Semarang

• Kantor Kelurahan Tlogosari Kulon

• Pom Bensin 123 m

• Gor Manunggal Jati 306 m

• Bank BRI Unit Penggaron 434 m

• Perumahan Taman Sari 500 m

• Kementrian Agama Islam 550 m

• Alfamidi 800 m

Akses

• Polsek Pedurungan 1,17 Km

• Perumahan Puspa Regency Plamongan 1,1 Km

• Perumahan Istana Arya Mukti 1,2 Km

• Swalayan Ada 1,2 Km

• Giant Semarang 1,62 Km

• Pasar Pedurungan 1,8 Km

(18)

• Rumah Sakit Pelita Anugerah 2,45 Km

• Rumah Sakit Bhayangkara Semarang 4,2 Km • Jalan Tol Tanjung Mas-Srondol 4,3 Km

• Kabupaten Mranggen 6,5 Km

• Sultan Agung Islamic Hospital 6,9 Km • Masjid Agung Semarang 6,9 Km • Simpang Lima 7,7 Km

Sumber : Analisa

Gambar

Tabel 88. Program Sistem Struktur dan Enclosure
Tabel 89. Program Sistem Utilitas
Tabel 90.Program Sistem Pencahayaan dan Penghawaan
Tabel 91.Program Sistem Teknologi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun dalam UU No 11/2009 dinyatakan bahwa pelaku pelayanan kesejahteraan sosial di Indonesia adalah pekerja sosial profesional dan TKS dan harus dilakukan

Selain karena masih kurangnya dokter spesialis kutil kelamin dan produk obat kutil kelamin yang dijual di apotik, penderita kutil kelamin banyak merasa malu untuk berobat karena

PENGARUH PENAMBAHAN 6-furfurylamino purine (KINETIN) DAN Kalium sulfat (K 2 SO 4 ) UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN INDUKSI EMBRYO SOMATIK KAKAO ( Theobroma cacao L.)

(2) Dari hasil yang diperoleh peningkatan nilai kekerasan permukaan lapisan hard chrome yang terbaik diperoleh sebesar 407,71 HV pada variasi waktu proses

Hasil rater agreement cluster Solusi menunjukan tingkat kesesuaian yang menghasilkan kesepakatan bahwa node pada cluster S-Regulator. Namun, nilai rater

Berdasarkan Kurva Hjulstrom Zona Tengah Sungai Utama Comal memiliki Beberapa Zona proses yaitu: zona deposisi pada lokasi penelitian ke-3, 5, 6, dan 8, zona proses

Dalam tataran teoretis ilmu hukum digunakan untuk pengembangan ilmu melalui penelitian normatif dengan pendekatan undang-undang, pendekatan kasus, pendekatan

Penolakan TNI diberikan hak pilihnya bukan karena faktor tidak suka terhadap institusi TNI, akan tetapi dikarenakan trauma pada masa lalu di mana TNI terlibat secara