SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh :
P E H A L I N A
NIM : 011114028
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv ( Dari duri-duri menuju ke bintang-bintang )
? every problem has an answer if you thing positive
? Sega la perkara dapat Ku tanggung didalam Dia yang
memberikan kekuatan kepadaku?
Skripsi ini ku persembahkan kepada:
♣ Sang Yesus penolongku dan Bunda maria.
♣ Ayahanda Avellinus Apo BA dan
Ibundaku Irawaty Sabina sembah sujud terimakasih atas doa, semangat, dan
kasihnya, “Uci” Sayang “Upak dan Umak”.
♣ Abangku Alfredo, kakakku Rosnaini, abangku Fernando, dan kakakku
yang keempat Yovita roseva.
v
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,17 Desember, 2008
Penulis
vi
Nama : Pehalina
Nomor Mahasiswa : 011114028
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR MENURUT
SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 17 Desember 2008
Yang menyatakan
vii
KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR MENURUT
SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
PEHALINA NIM : 011114028
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendapat siswa-siswi mengenai kegunaan kegiatan bimbingan belajar siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Masalah yang diteliti adalah “Sejauh mana kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut para siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?”.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah semua siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang berjumlah 149 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah “kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar”. Kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang memuat tentang kegiatan bimbingan belajar. Jumlah seluruh item yang digunakan sebanyak 63 item. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif yang meliputi pengujian data melalui hasil perhitungan mean teoritik, standar deviasi, serta pengkategorisasia n.
viii Pehalina 011114028
This study was aimed to describe the students opinions on The Advantages of Learning Guidance Activity According to The 2008/2009 8th Grade Students of SMP Pangudi Luhur I Yogjakarta. The first investigated problem was “ What useful the learning guidance activity according to the 2008/2009 8th grade students of SMP PL I Jogjakarta is.
This study applied descriptive research. The subjects of this study were all the 8th grade students of SMP PL I Yogjakarta who are around 149 students. The instrument used in the study is “The questionnaire of the advantages of learning guidance activity.” the questionnaire consists of questions related to the advantages of learning guidance activity. The total number of items used in this questionnaire is 63 items. The technique of data analysis used in this study is statistical descriptive analysis which included the presentation of data through the calculation results of theoretical mean, deviation standards, and also through the classification based on the norm/ the rule in which classified into low, medium, and high.
The result of the study shows that the advantages of learning guidance according to the 8th grade students of SMP PL I Yogjakarta, are as follows:
1. The total number of students who feel that the advantages of learning guidance activity are low is only 1 student.
2. The total number of students who feel that the advantages of learning guidance activity are medium is around 78 students.
3. The total number of students who feel that the advantages of learning guidance activity are high reaches up to 70 students.
ix
Puji dan syukur yang berlimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan berkatNya yang memberi penulis kesempatan untuk dapat belajar di
Universitas Sanata Dharma, hingga penulis dapat mengselesaikan penulisan
skripsi ini, sebagai tugas akhir dan memperoleh sarjana.
Selama menjalani studi di program studi Bimbingan dan Konseling
banyak suka dan duka, untung dan malang yang penulis rasakan, dan pengalaman
pembelajaran yang berharga yang tentunya tidak akan pernah tergantikan oleh
siapapun.
Adapun ucapan terimakasih penulis haturkan dalam menulis skripsi ini,
tentunya melibatkan banyak pihak-pihak yang telah membantu memberi saran,
mengkritik. Sehingga menghantarkan penulis pada penyelesaian penyusunan
skripsi, Oleh karena itu ijinkan penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu A. Setyandari, S.Pd, Psi.,M.A. Dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mendampingi dengan penuh kesabaran, pengertian, serta
memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan cepat
skripsi ini.
3. Para Dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
x
5. Ibu Veronica Indriastuti S.Pd Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP
Pangudi Luhur I Yogyakarta.
6. Ibu Natalia Tatik S.Pd Guru Bimbingan dan Konseling SMP Pangudi Luhur
I Yogyakarta.
7. Kedua orang tuaku terimaksih atas doa, semangat, dan kasihnya selama ini.
8. Teman-teman seperjuangan angkatan “2001”.
9. Teman-teman IPMKB (Ikatan dan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat).
10.Teman-teman FKPMKS (Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Kristiani
Sintang)
11.Teman-teman LSM YPB, YPPN, PMKRI, GMKI, terus berjuang demi
kemajuan daerah dan pertahankan masing- masing nilai- nilai ideologi.
Penulis
xi
Halaman
HALAMAN JUDUL……….... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii
HALAMAN PENGESAHAN ………... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……… v
PUBLIKASI ……… vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ………. viii
KATA PENGANTAR ……… ix
DAFTAR ISI ……….. x
DAFTAR TABEL ………. xi
DAFTAR LAMPIRAN ……… xii
BAB I. PENDAHULUAN ………. 1
A. Latar Belakang ……… 1
B. Rumusan Masalah ……….. 4
C. Tujuan Penelitian ………. 4
D. Manfaat Penelitian ……….. 5
E. Batasan Istilah……….. 5
BAB II. KAJIAN TEORI ……… 6
A. Bimbingan dan Konseling ……….. 6
1.Bimbingan ……….. 6
xii
1. Kegiatan Bimbingan Belajar ……… 14
a. Bimbingan Individual ...……….. 15
b. Bimbingan Kelompok ……… 16
2. Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta……….. . 16
a. Pengertian Masa Remaja……… 16
3. Program Bimbingan dan Konseling ……… 17
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……….. 19
A. Jenis Penelitian ………. 19
B. Populasi dan Sampel ……… 19
C. Instrumen Penelitian ……… 20
1. Instrumen Pengumpul Data ………. 20
2. Skoring ……….. 21
D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ……… 22
1. Validitas Instrumen ……… 22
2. Reliabilitas Instrumen ……… 24
E. Prosedur Pengumpulan Data ……… 26
1. Tahap Persiapan ………. 26
2. Tahap Penelitian……… 27
xiii
A. Kegunaan Kegiatan Bimbingan Belajar Menurut
Siswa-siswi SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta … 31
B. Pembahasan ………. 31
BAB V. PENUTUP ……….. 34
A. Ringkasan ………. 34
B. Kesimpulan ………... 36
C. Saran ………. 36
DAFTAR PUSTAKA ………. 38
xiv
Halaman
Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Kegunaan
Kegiatan Bimbingan Belajar ……… 21
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba ……… 24
Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Korelasi
Reliabilitas dan Validitas suatu Tes ……… 25
Tabel 4. Jadwal Penelitian ……….. 27
Tabel 5. Norma Kategori Skor Item Kegunaan Kegiatan
Bimbingan Belajar Menurut Siswa-siswi Kelas VIII SMP
Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009……… 30
Tabel 6. Hasil Kegunaan Kegiatan Bimbingan Belajar
Menurut Siswa-Siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian/Uji coba alat Penelitian... 41
Lampiran 2. Surat keterangan telah penelitian... 42
Lampiran 3. Kuesio ner Uji Coba ……… 43
Lampiran 4. Tabulasi Data Uji Coba Kuesioner ………. 4 4
Lampiran 5. Reliabilitas Item dengan Penggunaan
Bantuan Komputer Program
SPSS versi 15,0 Windows ………. 45
Lampiran 6. Skor Ganjil dan Genap ……… 46
Lampiran 7. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Uji Coba ………… 47
Lampiran 8. Kuesioner Penelitian………... 48
1
Dalam pendahuluan ini akan dibahas latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pelayanan bimbingan dan konseling menjadi salah satu
pelayanan pendidikan yang dibutuhkan di sekolah, untuk membantu
kelancaran proses belajar dan mengajar serta optimalisasi potensi siswa.
Adapun tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling ini menurut Cribbir
dalam Rahman (2003:18-19) adalah untuk membantu mengarahkan siswa agar
dapat belajar secara efektif dan efisien untuk memanfaatkan potensi yang
dimiliki secara optimal, sehingga siswa mampu mencapai prestasi pada taraf
yang terbaik, sedangkan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah dilaksanakan oleh tenaga profesional yang biasa disebut guru
pembimbing.
Guru pembimbing adalah guru yang mempunyai hak dan tanggung
jawab, wewenang dalam setiap kegiatan bimbingan dan konseling. Selain itu
guru pembimbing juga bertugas membuat sebuah program, yang di berikan
kepada siswa, sesuai dengan kondisi kebutuhan siswa, dimana setiap guru
pembimbing wajib merencanakan program pelayanan bimbingan dan
konseling dalam jangka waktu tertentu. Mengenai program pelayanan
bidang bimbingan, antara lain: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan
sosial, bidang bimbingan karier, dan bidang bimbingan belajar. Diantara
bidang bimbingan lainnya yang akan diteliti oleh penulis adalah bidang
bimbingan belajar, sebab berdasarkan pengalaman praktek di SMP program
pengalaman lapangan, masih banyak siswa-siswi mengalami proses belajar
yang salah, seperti tidak bisa belajar dengan efektif, tidak bisa membagi waktu
dengan baik, tidak bisa menggunakan buku pelajaran dengan baik, Oleh sebab
itu bidang bimbingan belajar sangatlah berperan penting dalam kemajuan
siswa didalam proses belajar siswa. Adapun yang ditawarkan bidang
bimbingan belajar kepada siswa, yakni agar siswa di dalam proses belajarnya
dapat mengalami suatu perubahan, dimana tahap perubahan itu mengharuskan
siswa belajar dari yang dulunya siswa tidak tahu menjadi tahu, perubahan juga
terjadi tentunya berpengaruh pada pikiran, perasaan, serta nilai- nilai sikap.
Kegunaan kegiatan bimbingan belajar bertujuan membantu siswa
dalam hal menemukan cara belajar yang baik dan sikap belajar yang baik,
serta membantu dalam hal mengatasi kesulitan yang timbul berkaitan dengan
tuntutan-tuntutan belajar di suatu instansi pendidikan Winkel (1997:140).
Najib (1997) menjelaskan bahwa bimbingan belajar bertujuan membantu
siswa dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar baik, agar
siswa dapat menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta mempersiapkan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Rahman (2003:41-42) menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan belajar
dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin
tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. W. Tanlain (25:Handout ) bimbingan belajar siswa adalah
pemberian informasi dan latihan mengenai cara berlatih, cara berpraktek, cara
memecahkan masalah yang berkaitan dengan program pendidikan sekolah
oleh guru pembimbing kepada siswa, baik secara perorangan maupun secara
berkelompok dengan tujuan siswa mahir menerapkan kegiatan belajarnya.
Kegiatan bimbingan belajar biasanya berlangsung di dalam kelas,
melibatkan guru pembimbing dan siswa melalui kegiatan tatap muka.
Bimbingan belajar ini diberikan pada semua siswa yang bermasalah dalam hal
belajarnya, kegiatan ini biasanya disebut dengan pelayanan bimbingan belajar
siswa, sedangkan untuk pemberian pelayanan bisa dilakukan melalui
pelayanan bimbingan perorangan dan kelompok, dengan maksud agar siswa
baik secara perorangan dan kelompok dapat menerima bimbingan belajar
secara menyeluruh, sehingga memudahkan siswa dalam hal memahami proses
perubahan yang terjadi pada cara belajar dan sikap belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas kiranya menjadi titik tolak yang dapat
dijadikan landasan berpikir bagi penulis, untuk mengetahui pendapat sejauh
mana kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi kelas VIII
SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009. Adapun yang
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP
Panggudi Luhur I Yogyakarta, sebab siswa-siswi ini tergolong remaja yang
baik itu secara fisik maup un psikis, sehingga hal ini berpengaruh pada pola
perkembanganya, baik dilingkungan sosial maupun lingkungan sekolah.
Dimana kegiatan di sekolah banyak menawarkan kepada siswa, untuk
mengikuti sejumlah kegiatan seperti ekstrakulikuler, kepramukaan, dan
kegiatan organisasi intra sekolah atau yang biasa disebut OSIS, maka otomatis
hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan belajarnya seperti cara belajar,
sikap belajar, kebiasaan belajar, dan waktu belajar, sehingga hal ini bisa
menghantarkan siswa pada seputar permasalahan dalam hal belajar, seperti
berdampaknya pada hasil prestasi siswa yang menurun. Oleh karena itu pada
masa ini penting bagi siswa untuk mendapatkan kegiatan bimbingan belajar.
Sedangkan alasan bagi penulis adalah untuk mengetahui sejauh mana
pendapat siswa-siswi mengenai kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut
siswa-siswi kelas VIII SMP Panggudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran
2008/2009.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka disusun rumusan
masalah sebagai berikut :
Sejauh mana kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi Kelas
VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kegunaan kegiatan
bimbingan belajar menurut siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk
pengembangan kegiatan bimbingan belajar di sekolah.
E. Batasan Istilah
1. Kegunaan kegiatan bimbingan belajar adalah manfaat yang diperoleh
siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan belajar di sekolah, adapun alat
ukur yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner tertutup.
2. Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran
2008/2009 adalah:
Semua siswa-siswi kelas VIII yang terdaftar di sekolah SMP Pangudi
6
KAJIAN TEORI
Bab ini memuat mengenai Bimbingan dan Konseling meliputi:
bimbingan (arti, fungsi, dan tujuan), Empat bidang bimbingan dan
konseling Kegiatan bimbingan belajar (bimbingan individual dan
bimbingan kelompok), Siswa-siswi kelas VIII SMP Pangud i Luhur I
Yogyakarta meliputi: (pengertian masa remaja) Program bimbingan dan
konseling di Sekolah.
A. Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan
a. Arti Bimbingan
Menurut kamus Bahasa Inggris bimbingan atau “guidance”
berasal dari suku kata guide yang diartikan menunjukkan jalan
memimpin, menuntun, memberikan petunjuk, mengatur, mengarahkan,
memberikan nasehat. Seiring waktu demi waktu kata bimbingan mulai
populer di lembaga pendidikan khususnya di sekolah. Penyelenggaraan
pelayanan kegiatan bimbingan ini, biasanya dilakukan oleh seorang
tenaga yang disebut dengan guru pembimbing atau guru bimbingan dan
konseling, dimana tugas seorang guru pembimbing adalah berhak,
bertanggung jawab dalam memiliki wewenang untuk menyusun program
bimbingan. Oleh karena itu, untuk menyusun program bimbingan
pengertian dari bimbingan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan
kemampuannya sebagai seorang gur u pembimbing. Adapun beberapa
pengertian bimbingan antara lain sebagai berikut :
Bimbingan menurut Sukardi, 1996 dalam Rahman (2003:13)
adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa agar ia mampu
mengembangkan potensi yang dimiliki, mengenali diri sendiri dan
mengatasi persoalan-persoalan, sehingga ia mampu me nentukan jalan
hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung pada orang lain.
Menurut Miller, F.W. 1968 dalam Prayitno (1976:38) menyatakan
bahwa bimbingan adalah proses untuk membantu siswa memperoleh
pengertian tentang diri sendiri dan pengarahan diri sendiri, yang
diharapkan untuk penyesuaian diri yang maksimal baik itu di sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
Menurut Gunarsa dan Gunarsa (1981:23) menjelaskan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa, agar kelak siswa
mampu memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki dalam dirinya,
agar diharapkan siswa berusaha mengatasi persoalan-persoalan sehingga
dapat menentukan sendiri jalan hidupnya, secara bertanggung jawab tanpa
harus bergantung kepada orang lain.
Stone & Shertzer dalam Winkel (40:1997) menjelaskan “Guidance
is the process of helping individual to understand themselves and their
world” dapat diartikan Bimbingan adalah proses membantu
Jadi, kegiatan bimbingan merupakan proses pemberian bantuan
yang mengfokuskan pada perkembagan siswa melalui proses tahap demi
tahap, menuju kearah yang lebih baik, sehingga harapannya kelak siswa
mampu memahami seluk beluk kepribadiannya, yang mencakup antara
lain sikap, sifat, dan watak, dan diharapkan siswa mampu memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapinya, serta siswa mampu menyesuaikan
diri dimanapun ia berada, sehingga kedepannya kelak siswa mampu
mencapai kehidupan sukses dan bahagia.
b. Fungsi Bimbingan
Penyelenggaraan kegiatan bimbingan di sekolah diharapkan
mampu mencapai tujuan optimalisasi, agar kegiatan bimbingan yang
optimal ini dapat membantu dan berkenan demi perkembangan
siswa ke arah yang lebih baik, oleh karena itu selain pengertian dari
bimbingan sebaiknya juga guru pembimbing mengetahui fungsi atau
manfaat bimbingan bagi siswa. Berikut beberapa penjelasan fungsi
bimbingan menurut Prayitno (1976 : 47 ) adalah:
a) Fungsi untuk mengungkapkan potensi, bakat, kemampuan dan minat anak.
b) Fungsi untuk mengarahkan dan kemajuan pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai dengan potensi, bakat, kemampuan dan minat anak.
c) Fungsi untuk mencegah anak dari gangguan terhadap kelancaran per-tumbuhan dan perkembangan.
d) Fungsi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak. e) Fungsi untuk pemberian informasi pada anak.
Sedangkan penjelasan menurut Nurihsan. J. A dan Sudianto. A (2004:14)
a) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan mengenai pemahaman oleh pihak-pihak tertentu yang berkenaan pada pribadi siswa, yang bertujuan mencapai kepentingan pengembangan siswa.
b) Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan untuk membantu siswa dalam hal memilih mengenai pilihan jurusan yang ada di sekolah kelak ia tamat dari sekolah, baik itu jenis sekolah dan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat.
c) Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantu petugas-petugas di sekolah, khususnya guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap minat, kemampuan dan kebutuhan para peserta, guru pembimbing, konselor, yang bertujuan dapat membantu guru untuk memperlakukan siswa secara tepat, baik dalam hal mengelola dan memilih materi pelayanan yang tepat, atau dalam mengadaptasi bahan pelajaran pada kecepatan dan kemampuan yang siswa miliki.
d) Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan untuk membantu siswa memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam perkembangan secara optimal.
Senada dengan penuturan oleh Wijaya Juhana (1988:94) bahwa fungsi
bimbingan adalah sebagai berikut:
a) Fungsi penyaluran, yaitu pemberian bantuan kepada siswa dalam pemilihan program kegiatan kurikulum seperti ekstrakulikuler, dan pemilihan jurusan pada siswa yang ingin melanjutkan sekolah. b) Fungsi pengadaptasian, yaitu pemberian kepada staf sekolah
kepada guru dalam pengadaptasian program pengajaran yang bertujuan pengembangan siswa.
c) Fungsi penyesuaian, yaitu pemberian bantuan kepada siswa agar dapat menyelaraskan diri dengan lingkungannya dan memperoleh kemajuan secara optimal dalam perkembangan.
Jadi, fungsi bimbingan membantu siswa supaya siswa mampu
memahami, menerima, dan berusaha untuk memecahkan
persoalan-persoalan hidup yang berkaitan dengan proses perkembangan dan
pembentukan diri siswa.
c. Tujuan Bimbingan
Kegiatan bimbingan akan sukses jikalau pengertian, fungsi dan
mampu membuka cakrawala siswa secara menyeluruh dalam proses
pemantapan kegiatan bimbingan. Dimana hal ini bertujuan membantu
siswa dalam pengembangan diri sehingga siswa diharapkan mampu
mengatasi masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, penting bagi
siswa sebelumnya untuk mengetahui arti, fungsi, dan tujuan awal
kegiatan bimbingan.
Tujuan bimbingan terdiri dari tujuan umum bimbingan dan tujuan
khusus bimbingan. Namun tujuan ini tetap bertujuan untuk mencapai
tujuan secara lebih khusus yang mengupayakan tujuan layanan
bimbingan yang optimal bagi para siswa, khususnya di sekolah.
Tujuan bimbingan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
yang dimiliki siswa didalam mengatasi kesulitannya. Adapun
kesulitan secara umum yang dihadapi siswa yang dikemukakan oleh
Sukardi dan Suma rti (1990 : 4-5) adalah :
1) Kesulitan dalam belajar terutama tampak pada prestasi belajar siswa yang rendah.
2) Diterapkannya kebiasaan-kebiasaan yang kurang menguntungkan oleh para siswa dalam proses belajar- mengajarnya dan dalam hubungan sosialnya
3) Adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam merencanakan, menentukan putusan dalam melanjutkan studi.
4) Adanya kesulitan yang dihadapi berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan jenis pekerjaan, jabatan atau karier setelah selesai atau tidak melanjutkan studi lanjutan.
5) Adanya berbagai kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan fisik.
Jadi, sesuai dengan maksud yang sama secara rinci Wijaya
Juhana (1988:94) menjelaskan bahwa tujuan bimbingan ialah
membantu siswa, agar ia dapat:
1) Mengenal dan memahami dirinya sendiri termasuk kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.
2) Mengenal dan memahami lingkungan- lingkunganya.
3) Mengambil keputusan untuk melangkah maju seoptimal mungkin. 4) Berusaha sendiri memecahkan masalahnya.
5) Menyesuaikan diri secara sehat terhadap lingkunganya 6) Mencapai serta meningkatkan mentalnya.
Sedangkan pengertian tujuan bimbingan dan konseling secara umum
menurut buku Pedoman khusus bimbingan dan konseling (2004:4)
adalah:
a. Tujuan umum bimbingan dan konseling ialah memandirikan peserta
didik dan mengembangkan potensi siswa.
b. Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarah
kepada keefektifan hidup sehari-hari dengan memperhatikan
potensi siswa.
Penjelasan mengenai kesatuan pengertian mengenai kata
bimbingan dan konseling menunjukan maksud dari bimbingan dan
konseling tersebut yang berarti, bimbingan dan konseling adalah
pelayanan bantuan untuk siswa, baik secara perorangan maupun
kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, baik itu
dalam bimbingan pribadi, sosial, karier, dan belajar.
Maka, kesimpulan hal- hal pokok mengenai bimbingan dan
a) Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan.
b) Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan melalui
kegiatan secara perseorangan dan kelompok.
c) Arah kegiatan bimbingan dan konseling ialah membantu peserta
didik untuk dapat melaksanakan kehidupan sehari- hari secara
mandiri dan berkembang seacara optimal.
d) Ada empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial,
karier, dan belajar.
e) Pelayanan bimbingan dan konseling, harus berdasarkan pada
norma-norma yang berlaku.
Hal serupa dikemukakan oleh Nawawi (1983: 23-24) bahwa tujuan
bimbingan dan konseling adalah bagian dari kegiatan pendidikan, yang
bermaksud membantu siswa agar mampu melakukan penyesuaian diri secara
efektif, baik terhadap dirinya sendiri maupun dengan orang lain atau
masyarakat lingkungan sekitar tempat mereka hidup.
B. Empat Bidang Bimbingan dan Konseling
Kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh memiliki 4
(empat) bidang bimbingan, yang meliputi: bidang bimbingan pribadi, bidang
bimbingan sosial, bidang bimbingan karier, bidang bimbingan belajar.
penjelasan bidang bimbingan tersebut sebagai berikut:
1. Bidang bimbingan pribadi
Rahman (2003:39) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi adalah
mengembangkan diri pribadinya, sehingga menjadi pribadi yang mantap
dan mandiri, serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki seperti:
taat pada agama nya, mempunyai kesadaran baik terhadap bakat dan minat,
pemahaman akan potensi diri, kemampuan dalam hal pengambilan
keputusan dan adanya kesadaran akan hidup sehat, kreatif, produktif,
dinamis, serta mempunyai pola hidup baik, pola pikir yang sehat dan
berkualitas, serta mampu mengatasi pengelolaan emosi ya ng dimilikinya
dengan baik.
2. Bidang bimbingan sosial
Mapire (1984:258) adalah bimbingan yang menekankan lebih pada
pelayanan masalah- masalah sosial yang dihadapi oleh siswa-siswi, seperti
permasalahan dalam hubungan relasi antara siswa dan anggota kelompok
lainnya, baik itu kelompok primer maupun skunder, serta hubungan
dengan lawan jenis, teman kelompok belajar, teman sekelas, teman
bermain, para guru serta seputar lingkungan sosial siswa diluar sekolah
baik itu dengan orang tua, saudara.
3. Bidang bimbingan karier
Natawidjaja dalam Gani. (1985:10) Bimbingan karier adalah
proses membantu seseorang, unt uk mengerti dan menerima gambaran
tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya
agar ia dapat: memilih bidang pekerjaan yang sesuai, serta mampu
menyiapkan diri dan memasuki dunia bidang pekerjaan, dan mampu
4. Bidang bimbingan belajar
Nurihsan dan Sudianto (2004:12) menjelaskan bimbingan belajar adalah
membantu siswa menghadapi memecahkan masalah- masalah belajar seperti
pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar, dan perencanaan
pendidikan lanjutan. Sementara tujuan dari bimbingan belajar adalah
membantu siswa dalam memecahkan persoalan berhubungan dengan masalah
belajarnya.
1. Kegiatan Bimbingan Belajar
Penjelasan mengenai tentang bimbingan belajar adalah sebagai berikut:
a) Mendapatkan cara belajar yang efisien.
b) Menentukan cara mempelajari sesuatu dengan menggunakan
buku-buku pelajaran.
c) Memberikan saran dan petunjuk bagaimana memanfaatkan buku-
buku di perpustakaan.
d) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri untuk ulangan
secara tiba-tiba atau ulangan biasa dan ujian.
e) Memilih suatu pelajaran sesuai dengan minat, bakat, kepandaian,
angan-angan kondisi kesehatan fisik-nya.
f) Menunjukan cara-cara mengahadapi kesulitan dalam mata pelajaran
tertentu.
h) Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di
sekolah maupun untuk pengembangan bakat anak sendiri. Gunarsa dan
Gunarsa (1990: 48-49).
Hal diatas pun serupa dengan penjelasan Ahmadi (1977:19-20)
menyimpulkan bahwa tujuan bimbingan belajar mau membantu siswa dalam
hal:
a) Mendapatkan cara belajar yang efisien.
b) Menentukan cara menggunakan buku-buku pelajaran.
c) Mengatur pembagian waktu dan perencanaan belajar.
d) Membantu mengatasi kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.
e) Membantu menghadapi dan mengerjakan tes dengan baik.
Jadi, bimbingan belajar merupakan salah satu bidang bimbingan dan
konseling, yang juga sebagai pelayanan pendukung bimbingan dan konseling
di sekolah, adapun realisasi tindak lanjutnya melalui layanan bimbingan
belajar, dimana layanan kegiatan ini biasanya dilakukan dalam kelas dan di
luar kelas yang berupa bimbingan individual/perseorangan dan bimbingan
kelompok.
a. Bimbingan Individual
Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar siswa bisa dilakukan melalui
bimbingan individual/perseorangan dan bimbingan kelompok. Sementara
pengertian dari bimbingan individual menurut Winkel (1997) adalah
bimbingan yang diberikan bilamana siswa yang dilayani hanya satu orang
pembimbing, dimana melalui kegiatan tersebut terjadi kegiatan tatap muka
antara siswa dan guru, yang pada awalnya siswa datang kepada guru
pembimbing dan siswa-pun mulai mengungkapkan persoalan-persoalan yang
dihadapinya.
b. Bimbingan Kelompok
Kegiatan bimbingan ini diberikan bilamana siswa yang dilayani lebih
dari satu orang yang terdiri dari lima hingga tujuh orang, baik itu kelompok
kecil, kelompok agak besar, atau kelompok sangat besar atau disebut dengan
bimbingan klasikal. Dimana jumlah siswa di perkirakan lebih banyak dan juga
biasanya masalah yang dihadapinya lebih kompleks, seperti masalah belajar
maupun masalah pergaulan, baik itu teman belajar bersama, teman bermain,
dan teman di luar lingkungan sekolah.
2. Siswa -siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta
a. Pengertian Masa Remaja
Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta adalah
siswa-siswi remaja yang terdaftar di sekolah SMP Pangudi Luhur I
Yogyakarta, yang tergolong berada pada rentangan usia antara 12
tahun sampai dengan 14 tahun. Masa remaja adalah masa- masa transisi
dimana siswa remaja sudah memasuki masa puber, yang berarti
siswa-siswi bukan lagi anak-anak tetapi bukan juga disebut dewasa. Oleh
karena itu, masa transisi adalah masa yang berada di tengah-tengah
peralihan. Lebih lanjut lagi Hurlock (1992 : 2006) membenarkan bahwa
17 tahun dan akhir masa remaja yang bermula dari usia 16 atau 17 tahun
sampai 18 tahun. Di samping itu masa remaja juga dapat diartikan
sebagai masa peralihan dan masa anak ke masa dewasa, yang meliputi
semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan masa dewasa.
Dapat di ambil kesimpulan bahwa masa remaja merupakan masa
peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke arah kedewasaan, dimana
akhir dari masa remaja sekitar usia 17 atau 18 tahun dimana masa remaja
ini meliputi masa perkembangan bagi siswa-siswi remaja, yang salah
satunya meliputi perkembangan dalam hal belajar, khususnya di sekolah.
3. Program bimbingan dan konseling di sekolah
Kegiatan Pelayanan bimbingan dan konseling dapat terselenggara
oleh karena adanya program bimbingan, adapun maksud dari program
bimbingan dan konseling ini, menurut Winkel (1997:143) adalah suatu
rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, terkoordinasi,
selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran program
bimbingan dan konseling di laksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan
yang wujudnya terealisasi pada kegiatan intrakulikuler, dimana kegiatan ini
berlangsung didalam bentuk pengajaran didalam kelas dan pembimbingan
mengenai topik-topik pelayanan bimbingan dan konseling.
Maka, kegiatan bimbingan dan konseling akan lebih baik jikalau
program bimbingan, dapat terencana dengan syarat-syarat yang baik, seperti
pada kebutuhan dan permasalahan siswa. Adapun beberapa syarat-syarat
tersebut menurut penjelasan Miller dalam Ahmadi (1977:29).
a) Program bimbinga n hendaknya mempunyai tujuan usaha bersama dan
berkembang tahap demi tahap.
b) Program bimbingan harus mempunyai tujuan ideal dalam pelaksanaan
realistis.
c) Program bimbingan hendaknya saling berhubungan dengan program
pendidikan dan pengajaran.
d) Program pembimbingan diberikan pada semua siswa.
e) Program hendaknya melaksanakan peranan yang penting dalam hubungan
dan masyarakat.
f) Program bimbingan hendaknya memberikan kesempatan untuk
melaksanakan penilaian terhadap diri-sendiri.
Program pelayanan bimbingan dan konseling dibuat berdasarkan hasil
pengalaman dan evaluasi kebutuhan dari tahun-tahun dan periode
sebelumnya.
19
Pada bab ini akan diuraikan meliputi: jenis penelitian, subjek penelitian,
Instrument penelitian, validitas dan reliabilitas kuesioner, prosedur pengumpulan
data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
metode survei dimana penelitian ini, bertujuan untuk menggambarkan
informasi variabel atau kondisi, “apa adanya” dalam suatu situasi. Lebih
detail penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang
status gejala pada saat penelitian dilakukan Furchan,(1982:415). Variabel
Penelitian adalah kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi
Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi
Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 149
siswa-siswi. Menurut Furchan (1982 : 419) survei yang mencakup seluruh populasi
yang diteliti disebut sensus, sedangkan survei yang hanya menyelidiki
sebagian saja dari populasi disebut survei sampel. Menurut rencana semua
siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran
2008/2009 menjadi populasi, tetapi sampel penelitian sebanyak 41
Adapun dasar pertimbangan yang digunakan dalam penentuan populasi
yakni siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran
2008/2009, sudah mampu merefleksikan kegunaan kegiatan bimbingan
belajar.
C. Instrumen penelitian
1. Instrument pengumpul data
Alat yang digunakan oleh penulis untuk pengumpulan data adalah
berupa kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar. Kuesioner adalah
sekumpulan daftar peryataan tertulis yang diberikan kepada subjek
penelitian atau siswa (Furchan, 1982 : 249). Adapun kuesioner tersebut
terdiri dari dua bagian (1) kata pengantar, petunjuk (2) identitas siswa,
serta peryataan yang mengungkapkan kegunaan kegiatan bimbingan
belajar, yang terdiri dari 68 butir item peryataan.
Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa, dimana keadaan
kuesioner bersifat tertutup, dan disertai pula dengan pilihan jawaban.
Sedangkan butir-butir item kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan
belajar ini, disusun sendiri oleh penulis dengan bantuan dosen
pembimbing.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
menggunakan model skala Likert dengan 4 pilihan jawaban, yaitu : Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak-Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
hanya memuat bentuk kisi-kisi daripada kuesioner, dimana kisi-kisi ini
disajikan pada tabel 1 mengenai kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan
belajar sebagai berikut:
Tabel 1
Kisi-kisi kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar
No. Aspek Indikator No item
1. Mendapatkan cara belajar yang efektif
Sementara untuk pemberian skoring item kuesioner dilakukan sebagai
berikut : skor untuk jawaban Setuju Sekali (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak
D. Validitas dan reliabilitas kuesioner
1. Validitas instrumen
Validitas adalah suatu alat ukur yang mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur oleh alat tersebut Furchan,(1982:281). Dimana dalam
penelitian ini digunakan validitas yang khusus menganalisa setiap item
yaitu validitas isi. Sementara Furchan (1982: 283), menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan validitas isi adalah validitas yang menunjukan
sejauh mana alat yang digunakan mencerminkan sebuah isi yang
diharapkan dimana validitas isi didasarkan pada pertimbangan yang
dilakukan secara terpisah, oleh sejumlah guru atau para ahli untuk
memeriksa dan memastikan secara sistematis sesuai dengan isi dan tujuan
yang di ukur oleh penulis. Dalam penelitian ini penulis akan mengukur
pendapat siswa mengenai sejauh mana kegunaan kegiatan bimbingan
belajar menurut para siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi luhur I
Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009.
Sementara metode pengujian kesasiahan setiap itemnya, dilakukan
dengan menggunakan validitas isi. Arikunto (1996) mengatakan bahwa
sebuah tes dapat dikatakan valid apabila butir-butir item soal yang dibuat
dapat mengukur setiap aspek berpikir. Penggunaan validitas isi bertujuan
untuk melihat sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat memerinci
setiap aspek yang telah dijabarkan dalam indikator Kegunaan Kegiatan
Bimbingan Belajar. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis
tepatnya program SPSS ( Stastistical programe for social science ) versi
15,0 for windows, sedangkan untuk memepertegas analisa butir item dari
ujicoba, penulis menggunakan teknik korelasi product moment milik
Pearson, dengan rumus :
N = jumlah responden yang mengisi kuesioner
xy = hasil perkalian antara x dan y
Adapun penentuan kesahihan setiap itemnya menggunakan kriteria
Azwar (65-2007) yang menggunakan patokan/norma koefisien korelasi
minimal 0,30 dimana item yang koefisien korelasinya < angka 0,30 dapat
ditafsirkan sebagai item yang memiliki daya deskriminasi rendah atau
dinyatakan gugur, sedangkan koefisien korelasi ≥ 0,30 dianggap valid. Sementara untuk hasil perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 3.
Sementara untuk proses perhitungan taraf validitas menunjukkan
bahwa dari 68 butir item diperoleh 63 butir item valid. Adapun
rekapitulasi hasil perhitungan validitas uji coba alat ukur disajikan pada
Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Analisis Kuesioner Uji Coba
No. Aspek Indikator No. Item
Reliabilitas suatu alat pengukuran adalah derajat keajegan alat tes
dalam mengukur apa yang hendak diukur (Furchan, 1985 : 295). Dalam
penelitian digunakan metode pengukuran taraf reliabilitas kuesioner, yang
menggunakan metode belah dua (split-half methods), dimana dibuat
pengelompokan belahan item dengan nomor gasal (X) dan belahan item
dengan nomor genap (Y). Metode ini digunakan untuk menguji reliabilitas
suatu alat ukur dengan satu kali pengukuran pada suatu kelompok,
sedangkan untuk proses perhitungan reliabilitas untuk masing- masing item
kemudian skor-skor dari belahan pertama gasal (X) dan genap (Y)
dikuadratkan, selanjutnya skor-skor dari belahan pertama gasal (X)
dikalikan dengan belahan kedua genap (Y), dan langkah selanjutnya
melakukan perhitungan skor masing- masing belahan. Adapun bentuk tabel
metode belah dua ini dapat dilihat pada (lampiran 4), setelah itu seluruh tes
menggunakan perhitungan formulasi korelasi dengan rumus Spearman
Brown (Masidjo, 1995) sebagai berikut :
gg
rtt = koefisien reliabilitas
rgg = koefisien korelasi skor-skor item belahan genap dan
belahan gasal.
Sementara itu untuk data hasil uji reliabilitas dan validitas instrument,
dapat dilihat pada (lampiran 6), sedangkan untuk patokan reliabilitas
instrumen ditentukan secara penafsiran umum tentang hasil perhitungan
klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas menggunakan pendapat milik
Garret (1967-176) yang disajikan pada tabel 3 di bawah sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil perhitungan analisis reliabilitas uji coba telah menunjukan bahwa,
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, memenuhi syarat kualitas
keterandalan dengan hasil perhitungan 0,949 dimana angka tersebut masuk pada
kriteria koefisien korelasi dengan tahap klasifikasi reliabilitas tinggi-sangat
tinggi.
E. Prosedur pengumpulan Data
1. Tahap persiapan
Dalam rangka persiapan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
a. Penyusunan Item- item Kuesioner
(1) Penulis menjabarkan aspek-aspek kegunaan kegiatan
bimbingan belajar.
(2) Penulis menjabarkan indikator- indikator dari kegunaan kegiatan
bimbingan belajar.
(3) Penulis merumuskan kembali item- item yang mengungkap
berbagai aspek yang hendak diteliti berdasarkan daripada
kegunaan kegiatan bimbingan belajar.
(4) Penulis mengkonsultasikan kuesioner kepada dua guru BK
yaitu Ibu Veronica Indriastuti., S.Pd dan Ibu Natalia Tatik,
S.Pd, dan satu orang guru bahasa Indonesia yaitu Ibu JA, Retno
Widyastuti, S.Pd. adapun hal tersebut berdasarkan saran dan
sejauh mana isi kuesioner tersebut, dapat mampu mewakili para
siswa baik itu apa yang hendak diukur maupun dari segi
pembahasaan isi peryataan kuesioner.
(5) Penulis memperbaiki kuesioner dan memulai dengan ujicoba
alat.
b. Ujicoba alat.
Ujicoba kuesioner bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan
reliabilitas instrumen, sehingga diperoleh kelayakan kegunaan alat yang
benar-benar handal, sehingga harapannya alat tersebut dapat mewakili
hal yang ingin diukur. Adapun ujicoba kuesioner di ujicobakan hanya
satu kelas saja, dimana pelaksanaannya pada hari selasa tanggal
19-08-2008, pukul 09.45-10.30 di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta, di kelas
VIII B, dengan subjek sejumlah 41 siswa-siswi.
2.Tahap Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada waktu jam mata pelajaran BK, adapun
pelaksanan jadwal penelitian:
Tabel 4 Jadwal Penelitian
No Tanggal Kelas Pukul Jumlah siswa
1. 25-08-2008 VIIIA 10.25-11.05 40 siswa
VIIIC 12.00-12.40 38 siswa
2. 27-08-2008 VIIIE 08.00-08.45 40 siswa
3. 30-08-2008 VIIID 12.00-12.40 31 siswa
F. Teknik Analisis Data
Prosedur teknik penelitian analisis data deskriptif kegunaan kegiatan
bimbingan belajar menurut siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur I
Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor masing- masing jawaban oleh subjek.
2. Membuat tabulasi skor subjek.
3. Menghitung skor total tiap subjek.
4. Menghitung skor total tiap item peryataan subjek.
5. Menghitung dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yang
meliputi penyajian data melalui hasil perhitungan mean teoritik, kemudian
standar deviasi, dan pengkategorisasian menurut norma yang telah
ditentukan.
Kategorisasian kegunaan kegiatan bimbingan didasarkan model
distribusi normal dengan kategori jenjang, dimana tujuan dari kategorisasi ini
adalah memposisikan subjek penelitian pada pengelompokan-pengelompokan
yang terpisah secara berjenjang, menurut patokan kriteria hasil berdasarkan
atribut yang akan diukur.
Patokan kriteria berjenjang ini, berpedoman pada Azwar (2007:108) yang
mengelompokan tingkat kegunaan kegiatan bimbingan belajar subjek
penelitian pada tiga penggolongan kriteria yaitu rendah, sedang, dan tinggi,
sementara untuk penggolongan dan keterangan masing- masing kriteria dapat
X < (µ-1,0s ) : rendah
(µ-1,0s ) = X<(µ-+1,0s ) : sedang
(µ-1,0s ) = X< : tinggi
Keterangan :
Xitem maksimum teoritik : Skor tertinggi skala item.
Xitem minimum teoritik : Skor terendah skala item.
s ( item teoritik ) : Standar daviasi teoritik yaitu luas jarak
rentangan yang dibagi dalam 6 satuan
deviasi sebaran.
µ ( item teoritik) : Mean teoritik, yaitu rata-rata teoritis
Xitem maksimum teoritik dan Xitem
minimum teoritik.
Berdasarkan keterangan di atas maka, langkah selanjutnya mencari skor daripada
jumlah subjek dalam kategori rendah, sedang, tinggi. Adapun pengkategorisasian
ini bertujuan sebagai patokan/norma dalam pengelompokan skor subjek penelitian
berdasarkan tingkatan kegunaan kegiatan bimbingan belajar. Kategorisasi rendah,
sedang, tinggi, kegunaan kegiatan bimbingan belajar secara keseluruhan (dengan
? item total =63), Adapun perolehan penggolongan proses perhitungan dengan
menggunakan bantuan kalkulator, sementara hasilnya sebagai berikut:
Xmaksimum teoritik : 63x4 = 252
Xminimum teoritik : 1x63 = 63
Range : 252 – 63 = 189
Standar deviasi : 189 – 6 = 31,5
Mean teoritik (M) = Skor max + Skor min
Penentuan atau penggolongan kategorisasi norma/patokan perhitungan, skor,
dan kategori kegunaan kegiatan bimbingan belajar secara umum dapat dilihat
pada tabel 5 dibawah ini :
Tabel 5
Norma Kategori skor item Kegunaan Kegiatan Bimbingan Belajar Siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
Perhitungan Rentangan skor Kategori
Xitem < µ -1.0s
Berdasarkan tabel di atas, maka data skor total tiap item selanjutnya akan
dikelompokan ke dalam kategori yaitu, skor dalam kategori rendah, skor dalam
kategori sedang, dan skor dalam kategori tinggi, tentunya hal tersebut berdasarkan
rentangan skor yang ada. Sementara untuk penggolongan kategori seperti rendah,
bisa di katakan kurang ideal, sedangkan kategori sedang bisa di katakan cukup
ideal dan kategori tinggi bisa di katakan sangat ideal. Adapun maksud dari hal
tersebut untuk lebih mengetahui kelompok siswa dalam hal pendapat siswa
merasakan kegunaan kegiatan bimbingan belajar.
31
Bab ini memuat hasil penelitian dan jawaban dari masalah penelitian,
yaitu: Seberapa bergunakah kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut
siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun ajaran
2008/2009.
A. Kegunaan Kegiatan Bimbingan Belajar menurut siswa -siswi kelas VIII
SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
Kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi kelas VIII SMP
Pangudi Luhur I tampak pada tabel 6 dibawah ini:
Tabel 6
Hasil kegunaan kegiatan bimbingan belajar menurut siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
Kategori Skor Jumlah subjek Persentase
Sangat berguna 189 - 252 70 47 % Cukup berguna 126 - 188 78 52 %
Kurang berguna 63 - 125 1 1 %
Total 149
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa 70 subjek (47%) menyebutkan bahwa
kegiatan bimbingan belajar “sangat berguna”, sementara 78 subjek (52%)
menyebutkan kegiatan bimbingan belajar “cukup berguna”, dan 1 subjek (1%)
menyebutkan kegiatan bimbingan belajar “ kurang berguna”.
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa-siswi (52%),
menyebutkan bahwa kegiatan bimbingan belajar dirasakan cukup berguna.
bimbingan belajar didasarkan pada kebutuhan–kebutuhan siswa dalam hal belajar,
hal ini bearti sesuai dengan harapan ideal. Adapun kebutuhan-kebutuhan itu
diantaranya adalah sebagai berikut Sukardi ( 81:1983 ) :
a. Siswa memiliki kondisi fisik sehat.
b. Siswa memiliki jadwal belajar teratur di rumah. c. Siswa memiliki disiplin dalam belajar.
d. Siswa memiliki ruangan tempat belajar yang sesuai.
e. Siswa mempersiapkan peralatan-peralatan belajar yang baik. f. Siswa semangat dalam hal belajarnya.
g. Siswa mampu konsentrasi dalam belajar.
h. Siswa percaya diri terhadap kemampuan dirinya sendiri. i. Siswa memiliki penerangan/lampu belajar yang sesuai.
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa (47%) siswa menyebutkan
bahwa kegiatan bimbingan belajar sangat dirasakan manfaatnya (sangat
berguna). Hal ini bearti kegiatan bimbingan belajar sesuai dengan harapan
ideal. Adapun beberapa hal yang menyebutkan bahwa kegiatan bimbingan
belajar siswa, sesuai dengan harapan ideal Sukardi (1995) sebagai berikut
adalah:
a. Siswa yang merasakan kegiatan bimbingan belajar, adalah siswa yang mampu mengatur waktu dalam hal belajarnya.
b. Siswa yang merasakan kegiatan bimbingan belajarnya, adalah siswa yang mampu menggunakan buku-buku pelajaran dengan baik.
c. Siswa yang merasakan kegiatan bimbingan belajarnya, adalah siswa yang mampu mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.
d. Siswa yang merasakan kegiatan bimbingan belajar, adalah siswa yang mampu memilih bidang studi yang sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita dan kondisi, serta fisik dan kesehatannya.
e. Siswa yang merasakan kegiatan bimbingan belajar, adalah siswa yang mampu mempersiapkan diri dalam hal belajar dan ujian maupun tes.
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa (1%) siswa menyebutkan
bahwa kegiatan bimbingan belajar dirasakan kurang berguna. Dapat dikatakan
Keadaan ini kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti misalnya,
motivasi yang kurang untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar. Selain itu
kegiatan bimbingan belajar yang di lakukan secara klasikal kemungkinan
tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk sungguh–sungguh
mendapatkan perhatian yang diperlukan berkaitan dengan kebutuhanya, hal ini
didukung oleh adanya beberapa kelemahan-kelemaha n dari bimbingan
klasikal yaitu; Kebutuhan individual masing- masing siswa akan informasi
yang lebih spesifik tidak dapat sepenuhnya diterima, misalnya pemberian
informasi yang di sampaikan tidak akan dapat terlalu mendalam dan lengkap,
karena tingkat kedalaman dan kelengkapan yang di butuhkan oleh
masing-masing siswa dalam kelompok tidak sama, sehingga informasi yang di
sampaikan di selaraskan dengan kebutuhan rata–rata dalam kelompok; dan
tidak semua siswa akan sama–sama tertarik dan melibatkan diri, karena daya
tangkap, minat, dan tingkat kedewasaan berbed–beda, Winkel dan Sri hastuti
(2004:333).
Menyadari hal diatas, maka pelaksanaan pelayanan kegiatan bimbingan
belajar sangatlah penting bagi siswa, dimana kegiatan bimbingan belajar
34
P E N U T U P
Bab ini memuat ringkasan, kesimpulan dan saran-saran. Bagian ringkasan
memuat latar belakang masalah, tujuan penelitian, jenis penelitian, instrumen
penelitian, teknik analisis data, dan hasil penelitian. Bagian kesimpulan memuat
pembahasan, sedangkan bagian saran-saran memuat untuk pihak sekolah SMP
Pangudi Luhur I Yogyakarta.
A. Ringkasan
Kalangan siswa-siswi khususnya remaja SMP yang berusia 12-15
tahun banyak mengalami permasalahan seputar belajar. Adapun seputar
permasalahan belajar siswa ini menyangkut belajar yang kurang efektif,
seperti : siswa mengalami cara belajar yang kurang efektif, tidak bisa
menggunakan buku pelajaran dengan baik, tidak bisa membagi waktu dalam
hal belajarnya, tidak bisa menghafal dengan baik, tidak bisa meringkas dengan
baik, kebiasaan belajar yang kurang baik, dan dalam sikap serta cara
belajarnya siswa kurang bisa menghadapi ujian/tes dengan baik.
Menyadari hal tersebut, siswa memerlukan bantuan dalam hal
kegiatan belajarnya. Adapun bantuan yang diberikan dari pihak sekolah, yaitu
program Bimbingan dan Konseling khususnya kegiatan bimbingan belajar.
Sementara arti dari bimbingan belajar adalah membantu siswa dalam hal
menemukan cara belajar, sikap belajar, dan kebiasaan belajarnya, dan
menghafal dengan baik, siswa bisa mengatur jadwal belajar dengan baik,
siswa mampu menggunakan buku-buku pelajaran dengan baik, dan siswa
mampu menghadapi ujian atau tes dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendapat siswa
mengenai sejauh mana merasakan kegunaan kegiatan bimbingan belajar
menurut siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun
Ajaran 2008/2009. Adapun penelitian ini dituangkan ke dalam rumusan
masalah sebagai berikut : Seberapa bergunakah kegunaan kegiatan bimbingan
belajar menurut siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta
Tahun Ajaran 2008/2009?
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survey. Subjek penelitian adalah siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi
Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009, dimana jumlah subjek
penelitiannya 149 siswa dari 207 siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I
Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
a) Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
“kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan belajar” yang berjumlah 63 item
valid. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi,
dimana validitas isi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan para ahli,
secara terpisah. Untuk mengukur isi butir-butir per-itemnya, kemudian guru
memeriksa dan memastikan isi alat ukur. Sementara untuk mempertegas
milik Pearson dan perhitungan formulasi korelasi dengan rumus Spearman
and Brown dengan hasil 0,949.
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
(1) menentukan skor dari masing- masing pilihan jawaban yang sudah
diberikan oleh subjek penelitian dan membuat tabulasi skor masing- masing
butir item, (2) menghitung total skor dari masing- masing subjek penelitian dan
total skor tiap item, (3) mengolah data yang diperoleh dengan menggunakan
analisis statistic deskriptif yang meliputi perhitungan mean, standar daviasi,
serta kategorisasi skor tiap item.
Hasil penelitian siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta
tahun ajaran 2008/2, bahwa 47% dari 70 subjek kegunaan kegiatan
bimbingan belajar sangat tinggi, sedangkan 52% dari 78 subjek menunjukan
bahwa sedang, sementara hasil rendah menunjukan angka 1% dari 1 subjek.
B. Kesimpulan
Sebagian besar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I merasakan
manfaat dari kegunaan kegiatan bimbingan belajar.
C. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai layanan kegiatan bimbingan
belajar menurut siswa-siswi Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta
1. Kegiatan bimbingan belajar sebaiknya ditingkatkan kembali, agar semakin
banyak siswa yang merasakan menfaat dari kegiatan bimbingan belajar.
2. Kegiatan bimbingan belajar ada sebaiknya selalu melihat
kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh siswa-siswi.