PEMERINTAH PROVINSI
DKI JAKARTA
Implementasi Transaksi Non Tunai Dalam
Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Daerah
1
LATAR
BELAKANG
3
2
MODEL
PROSES BISNIS
TRANSAKSI
PENDAPATAN
MODEL
PROSES BISNIS
TRANSAKSI
BELANJA
4
PENGEMBANGAN
SIAP
BOS/BOP
5
PENGEMBANGAN &
INTEGRASI SISTEM
PENDAPATAN DENGAN
BANK DKI SEBAGAI
AGREGATOR
1
LATAR BELAKANG
TERWUJUDNYA AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DEMI TERWUJUDNYA JAKARTA BARU YANG SEJAHTERA PENERAPAN SISITEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
BERBASIS AKRUAL YANG TERINTEGRASI
DIDUKUNG
REGULASI
YANG
KAPASITAS SDM
PENINGKATAN
ASET DIMANFAATKANSECARA TIDAK SAH
OPINI BPK KURANG BAIK MASIH BANYAK ASET
DALAM SENGKETA
PENCATATAN ASET BELUM MEMADAI
CATATAN KEUANGAN JUMLAH ASET SANGAT
MATERIAL APBD TERUS MENINGKAT INDIKASI BELANJA BELUM OPTIMAL INDIKASI PENERIMAAN BELUM OPTIMAL PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH YANG MEMBERIKAN KELELUASAAN BAGI DAERAH UNTUK MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA DALAM RANGKA PEMBANGUNAN
DEMI KESEJAHTERAAN
SEMANGAT REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN
DENGAN TERBITNYA TIGA PAKET UNDANG UNDANG
KEUANGAN NEGARA SEMAKIN MENINGKATNYA TUNTUTAN MASYARAKAT ATAS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN TUNTUTAN PENERAPAN AKRUAL BASIS SEBAGAI WUJUD PELAKSANAAN REFORMASI KEUANGAN
TUNTUTAN PERUBAHAN PERMASALAHAN
HASIL YANG DIHARAPKAN PENYELESAIAN MASALAH TEMUAN PEMERIKSAAN BPK
NG DI
D
KI
Tujuan Jangka
Menengah
Tujuan Jangka
Panjang
1. PEMBANGUNAN KOMITMEN 2. PENYIAPAN REGULASI KEUANGAN YANGMEMADAI 3. PENGUATAN KAPASITAS SUMBER DAYAMANUSIA 4. IMPLEMETASI E-KOMPONEN 5. IMPLEMENTASI E-BUDGETING 6. PELAKSANAAN SENSUS ASET 7. IMPLEMESTASI E-ASET 8. IMPLEMENTASI E-RETRIBUSI 9. IMPLEMENTASI E-BKU 10. IMPLEMENTASI TRANSAKSI NONTUNAI 11. IMPLEMENTASI UANG PERSEDIAAN 12. IMPLEMENTASI CASH MANAGEMENT SYSTEM 1. IMPLEMENTASI E PAJAK 2. IMPLEMENTASI E SAMSAT 3. IMPLEMENTASI E-BANSOS HIBAH 4. IMPLEMENTASI E-INVENTORY 5. IMPLEMENTASI SIPKD BASIS
AKRUAL
6. IMPLEMENTASI PAD LAINNYA 7. IMPLEMENTASI DASHBOARD KEUANGAN 8. PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN KEUANGAN 9. PENGUATAN KAPASITAS SDM BERKELANJUTAN 10. IMPLEMENTASI PENYUSUTAN ASET 11. IMPLEMENTASIAMORTISASI 12. IMPLEMENTASI E-FASOS FASUM
1. SELURUH SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI
2. PELAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN REAL TIME & ANDAL 3. PENGAMANAN & OPTIMALISAI ASET
MENINGKAT
4. KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SECARA ONLINE & REALTIME 5. PERAN SERTA MASYARAKAT
MENGAWASI APBD MENINGKAT 6. MENEKAN TINGKAT KORUPSI
TERWUJUDNYA
AKUNTABILITAS DAN
TRANSPARANSI
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN
ASET
TEMUAN PEMERIKSAAN MENURUN SERAPAN ANGGARAN OPTIMAL SERAPAN ANGGARAN EFISIEN DAN OPTIMALTujuan Jangka
Pendek
CAPAIAN MILESTONE PENINGKATAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN
KEUANGAN PEMPROV DKI JAKARTA
PENINGKATAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
MELALUI INTEGRATED FINANCIAL INFORMATION SYSTEM
MEMBANGUN KOMITMEN
UNTUK PERUBAHAN
KETERSEDIAAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET YANG MEMADAI
KETERSEDIAAN SISTEM DAN
PROSEDUR KERJA (SOP)
YANG MEMADAI
KEBIJAKAN NON CASH
POLA REKRUTMEN KETAT
BERDASARKAN KOMPETENSI
PENEMPATAN PEGAWAI SESUAI
DENGAN KOMPETENSI
PENEMPATAN PEGAWAI SESUAI
DENGAN BEBAN KERJA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SECARA BERKELANJUTAN
E PLANING & E BUDGETING
SIPKD BASIS AKRUAL
SISTEM UP/GU/TU
E-ASET
SISTEM E KINERJA
E- RETRIBUSI
E- PAJAK
E- SAMSAT
SITEM E-INVENTORY
GUBERNUR WALIKOTA KECAMATAN KELURAHAN KECAMATAN KELURAHAN DINAS KESEHATAN SUDIN 6 WILAYAH
RSUK KECAMATANPUSKESMAS
PUSKESMAS KELURAHAN UNIT TEKNIS RSUD BADAN SUKU BADAN UNIT TEKNIS 10 SUDIN
SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH UNIT TEKNIS
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN KEUANGAN
PEMPROV DKI JAKARTA
42 SKPD
720 UKPD
DINAS PEDIDIKAN267 Kelurahan
7
BUPATI/ WALIKOTA DINAS UPT CAMAT KELURAHAN KELURAHAN BADAN UPT GUBERNUR DINAS BADAN UPT LEMBAGA TEKNIS
PEMERINTAH PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
KOMPARASI DENGAN STUKTUR PENGELOLAAN KEUANGAN
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA YANG LEBIH SIMPEL
KINERJA PENDAPATAN & PENERIMAAN PEMBIAYAAN
KINERJA BELANJA & PENGELUARAN PEMBIAYAAN
KINERJA KEUANGAN TAHUN 2017
MENINGKAT SIGNIFIKAN DARI TAHUN 2016
Realisasi TA 2017
Rp 72.84 Triliyun atau101,42%
Meningkat Rp 13.45 Triliyun atau
22.65% dari realisasi TA 2016
Rp 59.39 Triliyun
Realisasi TA 2017
Rp 60.34 Triliyun atau 84.02%
Meningkat Rp 8.66 Trilyun atau 16.76%
dari realisasi TA 2016
Rp 51.68 Triliyun
A
B
10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 2017 2016 ANGGARAN REALISASI 71,8 60,34 62,91 51,68 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 2017 2016 ANGGARAN REALISASI 71,82 59,39 62,91 72,849
PENDAPATAN
BUD
BELANJA
PROSES TRANSAKSI NON TUNAI DILAKUKAN DENGAN MENGGANTI
LOKET PENDAPATAN DAN BELANJA MELALUI SISTEM PERBANKAN
TAHAPAN IMPLEMENTASI NON TUNAI
DI DUKUNG DASAR HUKUM SECARA MEMADAI
SELURUH TRANSAKSI
NON TUNAI
PENGGUNAAN UANG TUNAI MAX Rp 2,5 JUTA
PENGGUNAAN UANG TUNAI MAX Rp 25 JUTA
PENGGUNAAN UANG TUNAI MAX Rp 100 JUTA
KOMITMEN
PENGELOLAAN APBD MELALUI NON TUNAI
Pajak Hotel Pajak Restoran PKB Pajak Hiburan Dan lainnya Penyaluran KJP Supsidi Pangan Supsidi Transportasi Supsidi lainnyaNON TUNAI
Retibusi Parkir Retribusi Kesehatan Retribusi Kebersihan Retribusi Pemakaman Retribusi lainnya Belanja Pegawai Belanja Modal Belanja Barang dan jasa
Belanja lainnya
Pembangunan Infrastruktur
Belanja Pembangunan Lainnya
2
MODEL PROSES BISNIS
TRANSAKSI PENDAPATAN
PENDAPATAN
•
MENGGANTI LOKET-LOKET PEMBAYARAN DAERAH
•
MEMPERMUDAH PELAYANAN
•
MEMINIMALISIR RESIKO
PENYELEWENGAN PEMBAYARAN
DARI SISI PENERIMAAN DAERAH
•
PENINGKATAN AKURASI
PENDAPATAN DAERAH
DAMPAK
PERAN PERBANKAN DALAM IMPLEMENTASI
TRANSAKSI NON TUNAI
PENGELOLAAN APBD
–
PENDAPATAN
NON CASH
Pajak-Pajak
Daerah
PAJAK DAERAH
Rp. 33,1 TRILIUN
Rp. 33 TRILIUN
RETRIBUSI
Rp. 649
Milyar
&
PAD LAIN
Rp. 4,75
Triliun
15
E-MONEY
UNTUK PENERIMAAN
DAERAH
CMS KARTU JAKARTA SEHAT KARTU JAKARTA PINTAR . RFIDPENGGUNAAN KARTU ELEKTRONIK
BERFUNGSI SEBAGAI BASIS DATA UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STRATEGIS DALAM RANGKA PELAYANAN PUBLIK
CONTOH PENGELOLAAN APBD
–
BELANJA NON TUNAI
Penyaluran Subsidi Daging
CONTOH PENGELOLAAN APBD
–
BELANJA NON TUNAI
Penyaluran Subsidi Transportasi
CONTOH PENGELOLAAN APBD
–
BELANJA NON TUNAI
Penyaluran Subsidi Pendidikan dan Perumahan
CONTOH IMPLEMENTASI NON CASH DI PULAI SERIBU MELALUI PENGGUNAAN EDC
Nominal transaksi
per bulan Rp.1,5 M
ZO O Bike Sharing Parkir Elektronik Pasar Rakyat Komplek Perumahan Perpustakaan RSUD Puskesmas Rumah Susun Kampus Sekolah ANCOL MONAS RAGUNAN MUSEUM BALAIKOTA Kantor Walikota Kantor Kelurahan Kantor Kecamatan MRT LR T
IMPLEMENTASI INOVASI TRANSAKSI NON TUNAI MELALUI
KARTU JAKARTA ONE MENDORONG TERCIPTANYA
CASHLESS SOCIETY
MERUPAKAN SISTEM TERPADU PENDUKUNG PENGELOLAAN KEBIJAKAN LAYANAN PUBLIK YANG MELINGKUPI TIGA FUNGSI, YAKNI:
(1) Identifikasi profil pengguna,
(2) Penyaluran Kebijakan Layanan Publik, (3) Pendukung Sistem Pembayaran
3
MODEL PROSES BISNIS
TRANSAKSI BELANJA
BELANJA
•
PEMINDAHBUKUAN SECARA ELEKTRONIK SELURUH BELANJA MELALUI
FUNGSI CMS DARI REKENING PEMDA KE REKENING PIHAK KE 3 SESUAI SPJ
•
TRANSAKSI PENCATATAN
REAL TIME SESUAI SPJ
•
PENCATATAN LEBIH
AKURAT
DAMPAK
PERAN PERBANKAN DALAM IMPLEMENTASI
TRANSAKSI NON TUNAI
IMPLEMENTASI NON CASH DARI SISI BELANJA
BELANJA
DAERAH
IMPLEMENTASI LS
PELAKSANAAN UP/GU/TU
NON CASH
PENETAPAN BESARAN UP SKPD
DIEVALUASI SETIAP TAHUN
PERSYARATAN
Tidak ada uang tunai
UP di brankas
bendahara
Pembayaran atas
tagihan UP dilakukan
melalui transfer ke
rekening bank
penerima/pihak ketiga
25
BEFORE Belanja makan minum melekat di kegiatan, terjadi manipulasi pertanggung jawaban belanja Belanja ATK melekat di kegiatan, terjadi manipulasi pertanggung jawaban belanja Pengadaan outsourcing melalui pihak ketiga sehingga pekerjaan dan pembayaran tidak terkontol Belanja BBM melalui kupon sehingga dapat digunakan untuk mengisi kendaraan secara tidak sah
Belanja Poto Copy di masing-masing SKPD dengan mekanisme pengadaan
langsung, mahal dan tidak berkualitas
Perawatan di bengkel yang ditunjuk SKPD melalui penunjukkan langsung, mahal dan tidak berkualitas
AFTER Sentralisasi belanja makan minum di sekretariat, tidak ada manipulasi pertanggung jawaban Sentralisasi belanja ATK, Lelang konsolidasi, tidak ada manipulasi pertanggung jawaban Pengadaan melalui kontrak perorangan, diawasi secara ketat, dan pembayaran langsung ke rekening pegawai
Bealnja BBM melalui RFID sehingga hanya kendaraan yang sah sesuai RFID yang dapat di isi BBM
Sewa melalui Lelang konsolidasi, sehingga lebih murah dan berkualitas Perawatan melalui bengkel ATPM sehingga llebih terjamin kualitas maupun harga
NILAI TAMBAH INOVASI TRANSAKSI
FOTOCOPY
DAMPAK PENERAPAN INOVASI TRANSAKSI NON TUNAI
TERHADAP EFISIENSI BELANJA
EFISIENSI BELANJA
392
M
57
0
M
394
M
57
M
78
M
46
M
12
5
M
66
M
55
M
23
8
M
22
6
M
187
M
BENSIN
MAKAN
MINUM
PERAWATAN
27
INOVASI TRANSAKSI NON TUNAI MELALUI PENGGUNAAN
TEKNOLOGI CMS
Liquidity Management Penggajian
Virtual Account Transaksi
Transfer Deposito Cek & Bilyet
Giro Informasi
Rekening
INOVASI TRANSAKSI MELALUI CMS MEMASTIKAN
TRANSAKSI REAL TIME DAN AKUNTABEL
MANFAAT CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS)
1) Seluruh transaksi dapat ditelusuri sehingga lebih akuntabel
2) Seluruh transaksi didukung dengan bukti yang sah
3) Pengendalian internal pengelolaan kas meningkat
4) Proses transaksi cepat dan hemat
5) Menghasilkan posisi kas harian secara real time
6) Mendukung implementasi accrual basis
7) Proses tutup buku dan pelaporan keuangan cepat dan handal
8) Membangun kedisiplinan pengelola keungan dalam melakukan
pencatatan dengan minimal kesalahan
9) Belanja Lebih Efektif dan Efisien
4
PENGEMBANGAN
SIAP BOS/BOP
Dicatat manual oleh sekolah Rekapitulasi ke Sudin/Dinas Dicatat di BKU Sudin/Dinas Dasar Laporan Keuangan Provinsi tidak akurat
Dampak :
1. Pencatatan transaksi tidak
real time
2. Pencatatan di BKU tidak berdasarkan bukti
per
transaksi hanya berdasarkan rekap
3. Resiko tinggi pencatatan tidak akurat
4. Menjadi Temuan BPK RI
5. Pemotongan dan penyetoran pajak tidak
tertib
6. Saldo kas di sekolah tidak diketahui secara
pasti
Informasi aktivitas siswa yang dapat diakses oleh orang tua siswa
Dasar Laporan Keuangan Provinsi
Integrasi dengan BKU Sudin/ Dinas
Keunggulan :
1. Transaksi
real time/online
2. Akurasi data pertanggungjawaban BOS/BOP
3. Tertib administrasi pemotongan dan penyetoran pajak
4. Menghindari penyelewengan dana BOS/BOP
5. Kualitas Laporan Keuangan Provinsi meningkat
6. Seluruh aliran dana BOS/BOP dapat ditelusuri
7. Transaksi
melalui
CMS
mempermudah
dan
mempercepat pembayaran
8. Saldo kas di sekolah dapat diketahui
real time
Kondisi Eksisting Perubahan
BOP BOS e-Sekolah CMS Sekolah e-BKU
Integrasi CMS dengan e-BKU Sekolah
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN DANA BOS
(EXISTING)
Tidak ada kontrol memadai atas prose input
BELANJA
NON TUNAI
SPJ
BKU
DINAS
DPA
DINAS
RKAS
Rek.
Sekolah
Rek.
Dinas
RKUD
DATA
DAPODIK
KEMENTERIAN
REK.
Sebagai dasar pencatatan belanja dinas
