• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Bapepam LK 0909

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN

PERIODE 30 SEPTEMBER 2009

DAN

(2)
(3)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN

30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008

Daftar Isi

Surat Pernyataan Direksi

Ekshibit

N e r a c a A

Laporan Laba Rugi B

Laporan Perubahan Ekuitas C

Laporan Arus Kas D

(4)

Ekshibit A

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. N E R A C A

30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 30 SEPTEMBER 2009 30 SEPTEMBER 2008 A S E T K a s 2c,p,3 5.136.559 2.277.168

Giro pada Bank Indonesia 2c,p,4 72.353.786 97.772.336

Giro pada bank lain 2c,i,p,5 5.914.361 3.792.262

(Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 59.741 pada Sept 2009 dan Rp 38.306 pada 30 Sept 2008)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2d,i,6 345.500.000 178.770.624 Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset

produktif sebesar Rp. Nil pada 30 Sept 2009 dan Rp Nil pada 30 Sept 2008)

Efek-efek 2e,i,p,7 1.128.520.414 564.175.184

(Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 1.599.094 pada 30 Sept 2009 dan Rp 575.419 pada 30 Sept 2008)

Kredit yang diberikan 2g,i,p,8 649.168.085 1.017.723.902

(Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 9.678.660 pada 30 Sept 2009 dan Rp 5.020.501 pada 30 Sept 2008)

Tagihan Lainnya 2h,i,9 11.050.263 -

(Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp.111.619 pada 30 Sept 2009 dan Rp Nil pada 30 Sept 2008)

Aset tetap 2j,10 71.511.813 51.407.832

(Setelah dikurangi akumulasi depresiasi sebesar Rp 14.625.464 pada 30 Sept 2009 dan Rp 7.092.479 pada 30 Sept 2008)

Aset lain-lain 11 34.870.320 23.652.908

Aset pajak tangguhan 2q 248.653

(5)

Ekshibit A/2

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. N E R A C A

30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

30 SEPTEMBER 2009

30 SEPTEMBER 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Simpanan nasabah 2k,p,r,12

13,14,31

Pihak ketiga 1.375.534.505 1.316.298.570

Pihak hubungan istimewa 48.300 87.031

1.375.582.805 1.316.385.601 Simpanan dari bank lain

Pihak ketiga 2l,15 313.251.884 213.061.704

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2f,16 116.122.026 154.643.505

Hutang pajak 2q,17,28 7.073.770 4.716.558

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2i 932.511 138.986 Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban

lain-lain 18 9.105.013 56.237.156

Pencadangan imbalan pasca-kerja 2o,19 389.489 259.236

JUMLAH KEWAJIBAN 1.822.457.498 1.745.442.746

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal

Rp 100 (Rupiah penuh) per saham masing - masing pada tanggal 30 Sept 2009 dan 30 Sept 2008 Modal dasar – 6.000.000.000 saham pada

tanggal 30 Sept 2009 dan 4.000.000.000 saham pada tanggal 30 Sept 2008

Modal ditempatkan dan disetor penuh -

4.532.646.624 saham pada tanggal 30 Sept 2009 dan

1.510.882.208 saham pada tanggal 30 Sept 2008. 2b,20,42 453.264.662 151.088.221

Tambahan modal disetor – Bersih 21 11.942.210 20.660.277

Cadangan Modal 20 4.250.000 -

Saldo laba 42 32.359.884 22.380.972

JUMLAH EKUITAS 501.816.756 194.129.470

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.324.274.254 1.939.572.216

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

(6)

Ekshibit B PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.

LAPORAN LABA RUGI

PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 SEPTEMBER 2009

30 SEPTEMBER 2008

Catatan

PENDAPATAN DAN BEBAN

OPERASIONAL

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga 2m,23 153.250.126 115.541.989

Pendapatan provisi dan komisi 2n,24 10.595.680 7.748.566

Jumlah Pendapatan Bunga 163.845.806 123.290.555

Beban Bunga

Beban bunga dan pembiayaan lainnya 2m,n,25 109.877.558 77.526.459

Pendapatan Bunga – Bersih 53.968.248 45.764.096

Pendapatan Operasional Lainnya

(Kerugian) keuntungan penjualan

efek-efek – Bersih 2e 2.920.004 ( 2.550.056 )

(Kerugian) keuntungan yang belum

terealisasi atas perubahan nilai

wajar efek-efek – Bersih 2e 79.100 ( 547.276 )

(Kerugian) keuntungan transaksi mata uang

asing – Bersih 2p ( 3.083.854 ) ( 276.193 )

Lain-lain 477.160 328.344

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 392.410 ( 3.045.181 )

Beban Operasional Lainnya

Umum dan administrasi 26 17.613.117 12.499.127

Gaji dan tunjangan 27 13.704.154 8.666.089

Penyisihan (pemulihan penyisihan)

penghapusan asset produktif 2i,29 1.073.528 2.776.262

Penyisihan penghapusan estimasi kerugian

komitmen dan kontinjensi 2i 785.646 138.985

Jumlah Beban Operasional Lainnya 33.176.445 24.080.463

Laba Operasional - Bersih 21.184.213 18.638.452

PENDAPATAN DAN BEBAN NON-

OPERASIONAL

Pendapatan non-operasional 2.037 1.461

Beban non-operasional ( 56.166 ) ( 133.563 )

(7)

Ekshibit B/2

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN LABA RUGI

PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 SEPTEMBER 2009

30 SEPTEMBER 2008 Catatan

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN)

PAJAK PENGHASILAN 21.130.084 18.506.351

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2q,28

K i n i 5.806.391 5.897.598

Tangguhan - ( 586.063)

Beban Pajak Penghasilan – Bersih 5.806.391 5.311.535

LABA BERSIH 15.323.693 13.194.815

LABA PER SAHAM DASAR

(Rupiah penuh) 2s,30 8,30 8,73

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

(8)

Ekshibit C

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal

ditempatkan Tambahan

dan disetor modal Cadangan Saldo laba Jumlah

penuh disetor umum (defisit) ekuitas

Saldo 01 Januari 2009 151,088,221 20,660,277 - 21,286,191 193,034,689 Peningkatan modal disetor

dalam rangka Right Issue

pada tanggal 31 Juli 2009 302,176,441 3,021,764 - ( 4,250,000 ) 300,948,205 Laba bersih Sembilan bulan yang

berakhir 30 Sept 2009 - ( 11,739,831 ) 4,250,000 15,323,693 7,833,862

Saldo 30 September 2009 453,264,662 11,942,210 4,250,000 32,359,884 501,816,756

Catatan 20,42 Catatan 21 Catatan 20

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

(9)

Ekshibit D PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.

LAPORAN ARUS KAS

PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)

30 SEPTEMBER 2009

30 SEPTEMBER 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Pendapatan bunga 224.143.773 142.612.150

Pendapatan provisi dan komisi 10.594.364 7.748.566

Pendapatan operasional lainnya – Bersih 3.476.262 ( 2.770.786 )

Bunga dibayar ( 1.819.371.611 ) ( 104.596.620 )

Beban umum dan administrasi ( 12.802.152 ) ( 10.800.856 )

Gaji dan tunjangan 1.627.247.365 ( 6.552.519 )

Keuntungan (kerugian) selisih kurs – Bersih ( 3.083.854 ) ( 276.193 )

Beban non operasional – Bersih ( 9.074.063 ) ( 6.857.392 )

Laba sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban 21.130.084 18.506.350

Perubahan dalam aset dan kewajiban:

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain ( 407.036.696 ) ( 79.460.231 )

Efek-efek (diperdagangkan) ( 193.311.881 ) ( 145.937.036 )

Pinjaman yang diberikan 20.606.986 ( 450.953.982 )

Aset lain-lain ( 23.929.576 ) ( 7.093.305 )

Simpanan nasabah 375.322.524 539.105.330

Simpanan dari bank lain 142.335.995 138.981.728

Hutang pajak ( 503.906 ) ( 7.712.082 )

Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain ( 4.133.809 ) 53.770.676

Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi ( 90.650.363 ) 40.701.098

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap - -

Pembelian aset tetap 2.376.051 ( 2.249.936 )

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi 2.376.051 ( 2.249.936)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan (penurunan) efek yang dijual dengan

janji dibeli kembali ( 207.975.085) ( 7.817.674 )

Peningkatan modal disetor 293.458.374 -

Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas pendanaan 85.483.289 ( 7.817.674 )

KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS 18.339.061 49.139.838

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 65.065.645 54.701.928

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 83.404.706 103.841.766

INFORMASI TAMBAHAN

Kas dan setara kas terdiri dari:

K a s 5.136.559 2.277.168

Giro pada Bank Indonesia 72.353.786 97.772.336

Giro pada bank lain 5.914.361 3.792.262

83.404.706 103.841.766

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

(10)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank Capital Indonesia Tbk. (“Bank”) didirikan berdasarkan akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 139 tanggal 20 April 1989 dan akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989 dibuat dihadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4773.HT.01.01.TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 September 1990, Tambahan No. 1995. Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital Indonesia berdasarkan akta Notaris Sri Hasmiarti, S.H., No. 1 tanggal 1 September 2004. Perubahan nama tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24209 HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 2004, Tambahan No. 12246.

Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank pada bulan Juli 2007, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Capital Indonesia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07975 HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No. 821. Dan perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.I. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 25 tanggal 6 September 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH. 2008 tanggal 18 September 2008 dan sedang dalam proses pengumuman dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Bank telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Bank adalah sebuah bank devisa swasta nasional.

Kantor pusat Bank beralamat di Sona Topas Tower Lantai 12, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan. Bank memiliki satu (1) kantor pusat operasional, satu (1) kantor cabang, duabelas (12) kantor cabang pembantu, dan satu (1) kantor kas.

b. Penawaran Umum Saham Bank

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 62 tanggal 10 Oktober 2007 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-4776/BL/2007 tanggal 20 September 2007, jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (Rupiah penuh) per lembar saham.

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No.76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Perseroan dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) disertai dengan Penerbitan Waran. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 3 Agustus 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 1 tanggal 8 Juni 2009 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, Sebanyak-banyaknya 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar-besarnya Rp 302.176.441.600 (tiga ratus dua miliar seratus tujuh puluh enam juta empat ratus empat puluh satu ribu enam ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT

(11)

Ekshibit E/2

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M

b. Penawaran Umum Saham Bank (Lanjutan)

dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 2 Juli 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham Biasa yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam rangka PUT I ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak –banyaknya 503.627.403 lembar Waran Seri I yang menyertai seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang bernilai nominal sebsar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya. Untuk setiap 6 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan jumlah waran sebanyak-banyaknya 503.627.403 dengan Harga Pelaksanaan Rp 100 setiap Waran sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 50.362.740.300.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp 100 yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan waran selama 3 tahun yaitu mulai tanggal 8 Januari 2010 sampai dengan tanggal 6 Juli 2012 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham PT Bank Capital Indonesia, Tbk. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah sebagai berikut:

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Komisaris Utama Danny Nugroho 1) Danny Nugroho 1)

Komisaris Independen Hardisan Koman 4) Hardisan Koman 4) Komisaris Independen Amrih Masjhuri 7) Lioe Siana 4)

Direktur Utama dan Direktur Komersial Nico Mardiansyah 3) Nico Mardiansyah 3)

Direktur Kepatuhan Isbandiono5) Isbandiono5)

Direktur Wahyu Dwi Aji 2) Wahyu Dwi Aji 2)

Direktur Hengky Setiono 6) Hengky Setiono 6)

1) Berdasarkan persetujuan BI No. 6/69/DGS/DPIP/Rahasia 2) Berdasarkan persetujuan BI No. 7/91/GBI/DPIP/Rahasia 3) Berdasarkan persetujuan BI No. 8/143/GBI/DPIP/Rahasia 4) Berdasarkan persetujuan BI No. 9/57/GBI/DPIP/Rahasia 5) Berdasarkan persetujuan BI No. 1/9/DpG/DPIP/Rahasia 6) Berdasarkan persetujuan BI No. 10/96/GBI/DPIP/Rahasia 7) Berdasarkan persetujuan BI No. 11/59/GBI/DPIP/Rahasia

(12)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M

c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan (Lanjutan)

Susunan Komite Audit Bank berdasarkan Surat Keputusan Bank Capital No. SK/025A/DIR/VII/09 tanggal 13 Juli 2009 dan telah sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.5 adalah sebagai berikut:

Ketua : Hardisan Koman Anggota : Doklas Sitio Anggota : Mulyadi

Jumlah karyawan Bank adalah 286 dan 157 orang, masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008.

Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 masing-masing sebesar Rp.1.685.454 dan Rp 1.699.032.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan dibawah ini: a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan”, yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan IAPI, praktik-praktik industri perbankan yang berlaku dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di Indonesia serta peraturan Bapepam No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar lain seperti yang dijelaskan pada kebijakan akuntansi yang bersangkutan.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung

(indirect method). Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank

Indonesia dan giro pada bank lain.

Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Seluruh angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali jika dinyatakan secara khusus, adalah dalam ribuan Rupiah.

(13)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Kuasi-Reorganisasi

Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karenasaldo akumulasi defisit telah dieliminasikan terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method).

Aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK terkait.

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain yang tidak ada pembatasan dalam pencairannya. Kas meliputi kas kecil, kas besar dan bank notes. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Sedangkan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif.

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam valuta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.

d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk fasilitas Bank Indonesia, call money, dan lain-lain.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan diterima di muka.

Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada bank lain.

(14)

Ekshibit E/5 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

e. Efek-efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasi pemerintah dan korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia. Efek-efek diklasifikasikan, sesuai dengan tujuan manajemen pada saat perolehan, ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (”trading”) dan dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”).

Efek yang tujuan investasinya untuk diperdagangkan (”trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan nilai wajar per buku diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasi.

Efek yang tujuan investasinya untuk dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”) dinilai sebesar biaya perolehan ditambah amortisasi premi atau dikurangi amortisasi diskonto yang belum diamortisasi untuk efek-efek, kecuali Obligasi Pemerintah, jika ada, disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh tempo.

Nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.

Nilai wajar obligasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga penawaran pada saat penutupan pasar per tanggal neraca. Untuk obligasi yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar dihitung dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity.

Laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus (special indentification method), dan dikreditkan/dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Obligasi yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut:

1. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dipulihkan kembali.

2. Untuk obligasi yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut.

(15)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008

(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

e. Efek-efek (Lanjutan)

3. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas.

4. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan terpisah dalam ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur obligasi sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga.

Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan obligasi diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan berdasarkan selisih antara nilai jual dan nilai tercatat.

f. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. Beban bunga yang belum direalisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset di dalam neraca karena kepemilikan efek tersebut tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.

g. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing kredit yang diberikan.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat pinjaman pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok pinjaman yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis atas pengembalian kredit atau hubungan yang normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan penghapusan. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke penyisihan penghapusan kredit di neraca.

h. Tagihan lainnya

Tagihan lainnya adalah tagihan akseptasi yang timbul akibat dari transaksi ekspor dalam bentuk L/C . Tagihan Akseptasi dicatat sebesar nilai L/C atau nilai realisasi L/C yang diaksep.

(16)

Ekshibit E/7

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

i. Penyisihan Penghapusan Aset

Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset non-produktif pada tiap akhir periode dan dengan memperhitungkan kondisi ekonomi secara umum. Dalam penentuan penyisihan penghapusan dan kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.7/2/PBI/2005, dan yang terakhir diperbaharui dengan PBI No. 9/6/PBI/2007.

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai resiko kredit.

Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan,

letter of credit, standby letter of credit, dan fasilitas kredit yang belum ditarik (commited).

Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account.

Pengklasifikasian aset produktif antara lain didasarkan pada evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja debitur (kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur), dan kemampuan membayar. Penyisihan penghapusan atas aset produktif dan aset non-produktif mengacu kepada PBI No. 7/2/PBI/2005, yang mengelompokkan aset ke dalam 5 (lima) kategori dengan persentase penyisihan penghapusan aset, sebagai berikut:

Tingkat penyisihan

Klasifikasi (%)

Lancar 1

Dalam perhatian khusus 5

Kurang lancar 15

Diragukan 50

Macet 100

Persentase penyisihan penghapusan aset di atas, diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan.

Penyisihan penghapusan aset untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di neraca pada akun "Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi“.

Aset produktif dengan klasifikasi macet dihapusbukukan terhadap penyisihan penghapusan aset pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan

(17)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali aset tetap yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Peningkatan nilai aset tetap sebagai hasil penilaian kembali dicatat di dalam akun “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap” dalam kelompok Ekuitas di neraca.

Pada tanggal 1 Januari 2008, sesuai dengan penerapan PSAK No. 16 (revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, Bank memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Dampak dari penerapan PSAK baru ini tidak material terhadap laporan keuangan periode komparatif.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Taksiran masa manfaat

Klasifikasi (Tahun)

Bangunan dan prasarana 20

Inventaris kantor 4 – 8

Peralatan kantor 4 – 8

Kendaraan 4 – 8

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Pada tanggal 30 Nopember 2006, Bank telah membukukan hasil penilaian kembali aset tetap sesuai yang dilakukan oleh penilai independen, PT Arga Nilai Mandiri, dengan menggunakan pendekatan nilai pasar untuk penggunaan yang ada, dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-19/WPJ.04/2007 tanggal 18 Januari 2007. Kenaikan nilai aset tetap akibat penilaian kembali untuk tujuan pelaporan pajak sebesar Rp 3.574.601 dan untuk tujuan pelaporan komersial sebesar Rp 3.841.498, yang diakui sebagai selisih penilaian kembali aset tetap. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Apabila nilai tercatat suatu aset pada tanggal neraca melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesar nilai tertinggi antara harga jual bersih tersebut dan nilai pakai.

k. Simpanan Nasabah

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (diluar bank) kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.

Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjamin yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

(18)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Simpanan Nasabah (Lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000 untuk per nasabah per bank (2007: sampai dengan Rp 100.000). Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7.00% pada tanggal 30 September 2009.

Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, Bank adalah peserta dari program penjamin tersebut. l. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money yang berdasarkan perjanjian jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain tersebut.

m. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontijensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai.

Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.

Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

n. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material serta berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis sesuai dengan jangka waktu kredit atau pinjaman yang bersangkutan. Jika kredit atau pinjaman dimaksud dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penempatan atau beban provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit atau pinjaman dilunasi.

Provisi dan komisi yang tidak material atau tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

o. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja

Mulai 1 Januari 2006, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (selanjutnya disebut PSAK No. 24 Revisi), yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia pada bulan September 2004. PSAK No. 24 Revisi mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. PSAK No. 24 Revisi ini menggantikan PSAK No. 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”, yang diterbitkan pada tahun 1994. Penerapan pertama kali PSAK No. 24 Revisi dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang berkaitan dengan periode-periode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal akun saldo laba dari periode-periode komparatif paling dini yang disajikan.

(19)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank membukukan pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. Pencadangan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan yang disiapkan oleh aktuaris independen. Jumlah pencadangan sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama rata-rata perkiraan sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Sedangkan pencadangan untuk biaya jasa kini, dibebankan secara langsung pada kegiatan operasi tahun berjalan.

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan operasi tahun berjalan.

Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 (Rupiah penuh):

30 Sept 2009 30 Sept 2008

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 9.665,00 9.430,00

1 Dolar Singapura (SGD) 6.844,85 6.606,42

q. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak pada tahun yang bersangkutan.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui, dengan menggunakan metode kewajiban (liability method), atas semua perbedaan temporer yang timbul antara nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan dan nilai aset dan kewajiban atas dasar pajak pada setiap tanggal pelaporan.

Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal jika besar kemungkinan terdapat laba fiskal di masa yang akan datang untuk dikompensasikan dengan perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal tersebut.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diperkirakan akan digunakan pada saat aset tersebut akan dipulihkan atau kewajiban tersebut akan dilunasi berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang secara substantif telah diberlakukan pada tanggal neraca. Saldo aset dan kewajiban pajak tangguhan saling dikompensasikan dan nilai bersih yang timbul disajikan di neraca sebagai bagian dari aset atau kewajiban.

Penyesuaian kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

r. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam

PSAKNo. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

(20)

Ekshibit E/11

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

s. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah modal saham yang diperoleh kembali). Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan arus kas, aset lain atau kewajiban, perubahan tersebut harus dianggap seolah-olah telah terjadi pada awal periode penyajian.

t. Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, serta pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Sesuai dengan sifatnya, estimasi yang dibuat mengandung adanya ketidakpastian, sehingga jumlah sebenarnya yang dilaporkan di tahun yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.

u. Pelaporan Segmen

Sebuah segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

3. K A S

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Rupiah 4.598.315 1.427.714

Mata uang asing 538.244 849.454

Jumlah 5.136.559 2.277.168

(21)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Rupiah 70.855.856 94.896.327

Mata uang asing 1.497.930 ` 2.876.009

Jumlah 72.353.786 97.772.336

Giro pada Bank Indonesia sebagian besar adalah untuk memelihara rasio giro wajib minimum (GWM) Bank sesuai ketentuan Bank Indonesia. Saldo GWM utama sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar 5% dan 7% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah 1% dan 3% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008.

GWM Bank adalah sebagai berikut :

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Rupiah 5,05% 7,29%

Mata uang asing 2,80% 3,35%

5. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan mata uang

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Pihak ketiga

Rupiah 1.629.677 1.950.219

Dolar Amerika Serikat 4.313.116 1.850.130

Dolar Singapura 31.309 30.219 Jumlah 5.974.102 3.830.568 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 59.741 ) ( 38.306 ) Bersih 5.914.361 3.792.262

(22)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) b. Berdasarkan bank c. 30-Sep-09 30-Sep-08 Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk. 2.178.075 2.091.584 Citibank NA 1.248.002 29.848

PT Bank Central Asia Tbk. 1.053.661 535.697

Deutche Bank Trust Company America 892.358 9.39

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 470.615 1.133.830

PT Bank Mega 55.418 -

Calyon SGP 31.309 30.219

Panin Bank 9.665 -

PT Bank Mandiri Escrow ATM 35 -

Jumlah 5.974.102 3.830.568

Dikurangi:

Penyisihan penghapusan ( 59.741 ) ( 38.306 )

Bersih 5.914.361 3.792.262

Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

30 Sept 2009 30 Sept 2008

A w a l ( 152.434 ) ( 63.181 )

Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 29) 92.693 24.875

A k h i r ( 59.741 ) ( 38.306 )

Tingkat bunga rata-rata dalam USD adalah 0,10% pada 30 September 2009 dan 1.48% pada 30 September 2008 serta dalam Rupiah adalah 1% pada 30 September 2009 dan 1,18% pada 30 September 2008.

Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, kolektibilitas giro pada bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut di atas. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk giro pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain tersebut.

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

a. Berdasarkan jenis dan mata uang

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Rupiah

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) – Bersih 345.500.000 178.770.624

(23)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) b. Berdasarkan kolektibilitas 30 Sept 2009 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Jumlah Rupiah

Kurang dari 1 bulan 345.500.000 345.500.000

1 – 3 bulan - -

3 – 6 bulan - -

6 – 12 bulan - -

Lebih dari 12 bulan - -

Jumlah 345.500.000 345.500.000 30 Sept 2008 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Jumlah Rupiah

Kurang dari 1 bulan 178.770.624 178.770.624

1 – 3 bulan - -

3 – 6 bulan - -

6 – 12 bulan - -

Lebih dari 12 bulan - -

178.770.624 178.770.624

Dikurangi :

Penyisihan penghapusan - -

Bersih 178.770.624 178.770.624

Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, kolektibilitas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008.

(24)

Ekshibit E/15

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)

b. Berdasarkan kolektibilitas (Lanjutan)

Tingkat suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut:

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Rupiah

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) - Bersih 6,00% 9,22%

Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

30 Sept 2009 30 Sept 2008 A w a l - ( 981 )

Pemulihan penyisihan selama periode berjalan

(Catatan 29) - 981

A k h i r - -

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk penempatan pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain tersebut

7. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang

30 Sept

2009

30 Sept 2008

Dimiliki hingga Jatuh Tempo:

Pihak Ketiga – Rupiah

Obligasi Pemerintah 336.786.601 160.000.000

Obligasi Korporasi 18.884.000 -

Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat

Obligasi Korporasi 46.875.250 -

(25)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang (Lanjutan)

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Diperdagangkan:

Pihak Ketiga – Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia

setelah dikurangi diskon yang belum diamortisasi sebesar Rp. 679.743 tanggal 30 Sept 2009 dan Rp 229.376 pada tanggal 30 Sept 2008

249.320.257 79.837.785 Obligasi Pemerintah 374.534.950 267.370.958 Obligasi Korporasi 94.150.100 -

Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat

Obligasi Pemerintah 9.568.350 - Obligasi Korporasi - 57.541.860 Jumlah 1.130.119.508 564.750.603 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 1.599.094 ) ( 575.419 ) Bersih 1.128.520.414 564.175.184

b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

30 Sept 2009 30 Sept 2008

Rupiah

Kurang dari 1 tahun 249.320.257 79.837.785

1 – 5 tahun 238.710.243 210.000.000

5 – 10 tahun 228.356.958 31.590.000

Lebih dari 10 tahun 357.288.450 185.780.958

Jumlah Rupiah 1.073.675.908 507.208.743

Dolar Amerika Serikat

Kurang dari 1 tahun 9.181.750 -

1 – 5 tahun 47.261.850 30.194.860

5 – 10 tahun - 27.347.000

Jumlah Dolar Amerika Serikat 56.443.600 57.541.860

Jumlah 1.130.119.508 564.750.603 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 1.599.094 ) ( 575.419) Bersih 1.128.520.414 564.175.184

(26)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah

30 Sept 2009 30 Sept 2008 Efek Pemerintah 970.210.158 507.208.743 Efek Korporasi 159.909.350 57.541.860 1.130.119.508 564.750.603 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 1.599.094 ) ( 575.419) Bersih 1.128.520.414 564.175.184

Tingkat bunga obligasi Pemerintah dengan tingkat bunga tetap sesuai dengan tingkat bunga yang tercantum dalam masing-masing sertifikat Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank. Obligasi ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal mulai dari 12 Maret 2012 sampai dengan 15 Februari 2028.

Tingkat bunga obligasi rata-rata adalah 10,79% dalam Rupiah 10,00% dalam USD pada tanggal 30 September 2009 dan 11,64% dalam Rupiah 10,17% dalam USD pada tanggal 30 September 2008.

Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: Tingkat bunga

30-Sep-09 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

Zero Coupon 003 20 Nopember 2012 - 124.528.143

FR 28 15 Juli 2017 10,00% 31.590.000 FR 38 15 Agustus 2018 11,60% 22.958 FR 39 15 Agustus 2023 11,75% 11.550.000 FR 40 15 September 2025 11,00% 69.600.000 FR 43 15 Juli 2022 10,25% 35.787.500 FR 47 15 Pebruari 2028 10,00% 54.108.000 FR 48 15 September 2018 9,00% 9.600.000 336.786.601 Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Tingkat bunga

30 Sept 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

Zero Coupon 003 20 Nopember 2012 - 160.000.000

(27)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: Tingkat bunga

30-Sep-09 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

FR 31 15 November 2020 11,00% 10.180.000 FR 32 15 Juli 2018 15,00% 119.285.000 FR 36 15 September 2019 11,5% 10.575.000 FR 40 15 September 2025 11,00% 35.887.500 FR 42 15 Juli 2027 10,25% 4.925.000 FR 44 15 September 2024 10,00% 17.157.000 FR 45 15 Mei 2037 9,75% 5.931.250 FR 46 15 Juli 2023 9,50% 39.990.000 FR 47 15 Februari 2028 10,00% 72.172.200 FR 48 15 September 2018 9,00% 38.400.000 ORI 004 12 Maret 2012 9,50% 10.032.000 ORI 006 12 Augustus 2012 9,35% 10.000.000 374.534.950 Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut:

Tingkat bunga

30 Sept 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

FR 28 15 Juli 2017 10,00% 31.590.000 FR 38 15 Agustus 2018 11,60% 22.958 FR 39 15 Agustus 2023 11,75% 11.550.000 FR 40 15 September 2025 11,00% 69.600.000 FR 43 15 Juli 2022 10,25% 40.900.000 FR 47 15 Februari 2028 10,00% 54.108.000 FR 48 15 September 2018 9,00% 9.600.000 ORI 12 Maret 2012 9,50% 50.000.000 267.370.958

Perincian Obligasi Korporasi dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: Tingkat bunga

30 Sept 2009 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 15 Januari 2018 11.50% 3.000.000 Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007 21 Maret 2017 12.50% 15.884.000 18.884.000

( 188.840 )

(28)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

Perincian Obligasi Korporasi dengan tujuan untuk untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: Tingkat

bunga

30-Sep-09 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Diperoleh dari pasar sekunder

Bhakti Securitas 30 Mei 2011 14.00% 1.000.200 Bakrie Telecom I th 2007 04 September 2012 11.90% 10.000.000 Ciliandra 2 27 Nopember 2012 11.50% 10.000.000 Bank DKI V TH 2008 4 Maret 2013 11.25% 30.876.000 Bank Panin II B 19 Juni 2012 10.75% 2.971.500 Bank Mayapada II B 29 Mei 2012 12.00% 3.002.400 Bank Panin II Th 2007 Seri C 19 Juni 2014 11.00% 36.300.000 94.150.100 Dikurangi : Penyisihan Penghapusan ( 941.501 )

93.208.599 Perincian Obligasi Korporasi dalam mata uang USD dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Tingkat bunga

30-Sep-09 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

EURO BOND GITI TIRE 26 Januari 2012 12.25% 19.330.000

EURO BOND PGN FIN 2003 24 Februari 2014 7.50% 4.832.500 EURO BOND BERLIAN LAJU TANGKER 15 Mei 2014 7.50% 13.531.000

EURO BOND GT 2005 21 Juli 2010 10.25% 9.181.750

46.875.250 Dikurangi : Penyisihan Penghapusan ( 468.753 )

46.406.497 Perincian Obligasi Pemerintah dalam mata uang USD dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut :

Tingkat bunga

30 Sept 2009 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

EURO BOND ROI 14 10 Maret 2014 6.75% 9.568.350

9.568.350

Tingkat bunga

30 Sept 2008 Jatuh tempo tahunan Nilai wajar

Obligasi Korporasi

Euro Bond GITI TIRE 26 Januari 2012 12.25% 18.860.000

Euro Bond PGN Euro Fin 2003 24 Februari 2014 7.50% 4.715.000 Euro Bond Berlian Laju Tanker 15 Mei 2014 7.50% 22.632.000

Euro Bond Giti 2005 21 Juli 2010 10.25% 8.958.500

Euro Bond Giti Tire 26 Januari 2012 12.25% 2.376.360

(29)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

d. Penyisihan penghapusan

Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut :

30 Sept 2009

30 Sept 2008

A w a l ( 2.583.196 ) ( 160.160 )

(Penyisihan) pemulihan selama periode berjalan (Catatan 29) 984.102 ( 415.259)

A k h i r ( 1.599.094 ) ( 575.419)

Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. kolektibilitas efek-efek digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo efek-efek yang digunakan sebagai agunan pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk efek-efek cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek tersebut.

Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal masing-masing sebesar Rp 408.000.000 dan Rp 210.000.000 dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 15).

e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan efek-efek

Obligasi korporasi diperingkat berdasarkan PT Moody’s Indonesia (dahulu PT Kasnic Credit Rating Indonesia) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah sebagai berikut :

30 Sept 2009

30 Sept

2008

Sub Bank Victoria A3.id -

GITI Tire BBB BBB

Berlian Laju Tanker Bakti Securities I TH 2008

BBB BaaI.id

BBB

-

Perusahaan Gas Negara BBB BBB

Cilandra 2 idA -

Bakrie Telecom idA -

Bank Mayapada II B A2.id -

Bank Panin 2B idA -

Sub Bank Mega A(idn) -

Bank DKI V 2008 idA -

(30)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN

a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang

30 Sept 2009 30 Sept 2008 Rupiah Akseptasi 617.130.630 978.447.021 Angsuran berjangka 6.776.757 11.678.748 Rekening Koran 13.420.373 10.633.260

Kredit pemilikan rumah (KPR) 7.250.582 10.137.787 Kredit pemilikan mobil (KPM) 492.395 2.123.262

Pinjaman karyawan 47.895 47.069

Cerukan 4.063.113 247.256

Jumlah Rupiah 649.181.745 1.013.314.403

Dolar Amerika Serikat

Akseptasi 9.665.000 9.430.000 Cerukan - - Jumlah 658.846.745 1.022.744.403 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 9.678.660 ) ( 5.020.501 ) Bersih 649.168.085 1.017.723.902 . Jaminan Kredit

Jaminan pemberian kredit pada umumnya berupa harta berwujud (tanah. bangunan. mesin. kendaraan. saham dan deposito berjangka) (Catatan 12 dan 14).

Manajemen berpendapat bahwa nilai agunan atas kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi

Klasifikasi kredit menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

30 Sept 2009 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah

Jasa-jasa dunia usaha 222.943.138 - - - - 222.943.138

Perindustrian 104.546.900 - - - - 104.546.900

Perdagangan dan restoran 21.678.090 - 579.524 - 6.460.739 28.718.353

Kehutanan - - - - Pertambangan 82.787.699 - - - - 82.787.699 Konstruksi - - - - Transportasi 35.466.002 - - - - 35.466.002 Jasa sosial 619.736 - - - - 619.736 Lain-lain 174.099.917 - - - - 174.099.917

Dolar Amerika Serikat

Perindustrian 9.665.000 - - - - 9.665.000

Jumlah 651.806.482 579.524 - 6.460.739 658.846.745

Dikurangi:

(31)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c. Berdasarkan Sektor Ekonomi (Lanjutan)

30 Sept 2008 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah

Jasa-jasa dunia usaha 420.828.066 - - - - 420.828.066 Perindustrian 97.099.290 2.500.000 - - - 99.599.290 Perdagangan dan restoran 311.401.704 - 6.423.603 - - 317.825.307

Kehutanan - - - - Pertambangan 80.501.744 - - - - 80.501.744 Konstruksi - - - - Transportasi 327.569 - - - - 327.569 Jasa sosial 16.133.670 - - - - 16.133.670 Lain-lain 78.098.757 - - - - 78.098.757

Dolar Amerika Serikat -

Perindustrian 9.430.000 - - - 9.430.000 Jumlah 1.013.820.800 2.500.000 6.423.603 - - 1.022.744.403 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 4.042.380 ) ( 69.469 ) ( 908.652 ) - - ( 5.020.501 ) Bersih 1.009.778.420 2.430.531 5.514.951 - - 1.017.723.902

d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan tahun kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :

30 Sept 2009

30 Sept 2008

Berdasarkan tahun perjanjian

Rupiah

Kurang dari 1 tahun 600.985.511 64.593.484

1 - 2 tahun 36.863.501 925.047.750

2 - 5 tahun 10.964.167 10.097.210

Lebih dari 5 tahun 368.566 13.575.959

Dolar Amerika Serikat

Kurang dari 1 tahun 9.665.000 9.430.000

Jumlah 658.846.745 1.022.744.403 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 9.678.660 ) ( 5.020.501 ) Bersih 649.168.085 1.017.723.902

Gambar

Tabel mortalitas  TMI2      TMI2
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar

Referensi

Dokumen terkait

Microsoft Office Excel (Advanced) 2003 ORIX INDONESIA FINANCE 2016 Microsoft Office Excel (Advanced) 2003 ORIX INDONESIA FINANCE 2016 Configuring and Troubleshooting a

Hal ini secara bersamaan pelatihan kerja saling pengaruh mempengaruhi dengan lingkungan kerja dan kepuasan kerja, sehingga saat pelatihan kerja dapat meningkatkan

melakukan merger, karena temuan penelitian menunjukan tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap abnormal return sesudah dan sebelum merger.. Dampak Merger dan Akuisisi

membingkai pemberitaan Budi Gunawan yang dimuat dalam dua edisi. berturut-turut laporan utama

Pimp inan Anak Cabang tersebut antara lain adalah PAC Partai Gerindra Medan Denai (Ketua Bapak Binsar M.Sihotang,S.Sos), PAC Partai Gerindra Medan Area (Ketua Bap ak David

Beliau฀memulai฀karirnya฀dalam฀perbankan฀dengan฀Citibank฀NA,฀Kuala฀ Lumpur฀ tahun฀ 1982.฀ Selama฀ 23฀ tahun฀ beliau฀ menjabat฀ berbagai฀ posisi฀

score dengan kompleksitas lesi pembuluh darah koroner pada penderita penyakit jantung

Hasil lain yang didapatkan, algoritma ini, seperti pada algoritma Sutherland Hodgeman, hanya dapat bekerja pada klip poligon yang berupa rectangle window dan tidak dapat