• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG PEDOMAN TATA TERTIB KEHIDUPAN DI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TENTANG PEDOMAN TATA TERTIB KEHIDUPAN DI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

NOMOR /UN40/HK/2013 TENTANG

PEDOMAN TATA TERTIB KEHIDUPAN DI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa asrama mahasiswa merupakan salah satu sarana tempat tinggal, bersosialisasi, dan pembentukan kepribadian mahasiswa untuk terciptanya suatu kebersamaan, rasa saling pengertian, tenggang rasa, dan kehidupan yang harmonis bagi setiap penghuni asrama;

b. bahwa penyediaan fasilitas asrama mahasiswa merupakan bagian integral dalam peningkatan dan pengembangan pelayanan untuk membangun sifat dan karakter yang baik bagi mahasiswa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Pedoman Tata Tertib Kehidupan di Asrama Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 13);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

7. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2012 tentang Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 101);

8. Ketetapan Majelis Wali Amanat Nomor 001/TAP/MWA UPI/2009 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Rumah Tangga Universitas Pendidikan Indonesia;

(2)

2

9. Ketetapan Majelis Wali Amanat Nomor 021/TAP/MWA UPI/2010 tentang Rencana Strategis (RENSTRA) Universitas Pendidikan Indonesia 2011-2015; 10. Ketetapan Majelis Wali Amanat Nomor 04/TAP/MWA UPI/2012 tentang

Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013;

11. Keputusan Majelis Wali Amanat Nomor 009/KEP/MWA/UPI/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Masa Bakti 2010-2015;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN TATA TERTIB KEHIDUPAN DI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB I

KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu

Defenisi Pasal 1

Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan:

1. Pedoman Tata Tertib Kehidupan di Asrama Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia adalah pedoman yang mengatur tata kehidupan mahasiswa penghuni di asrama Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Asrama mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang selanjutnya disebut asrama mahasiswa adalah unit pelayanan yang terintegrasi dalam struktur dan tata kelola Universitas Pendidikan Indonesia untuk memberikan layanan hunian bagi mahasiswa.

4. Rektor adalah Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

5. Universitas adalah Universitas Pendidikan Indonesia yang selanjutnya disingkat UPI.

Bagian Kedua Asas, Maksud, dan Tujuan

Pasal 2

(1) Penggunaan asrama mahasiswa berdasarkan kepada azas kebersamaan, tenggang rasa, toleran, dan kekeluargaan.

(2) Penggunaan asrama mahasiswa dimaksudkan sebagai pemberdayaan dan pembinaan mahasiswa agar tercipta karakter mahasiswa yang bertakwa, cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab.

(3) Penggunaan asrama mahasiswa bertujuan untuk:

a. menyediakan tempat tinggal yang kondusif dalam mendukung proses belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studi yang tepat waktu.

b. menyediakan wahana yang membantu terciptanya pengembangan kompetensi, akhlak mahasiswa yang berkarakter, disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab. c. membantu mengembangkan kepribadian mahasiswa yang profesional, apresiatif,

dan peka terhadap lingkungan.

d. membantu terbinanya kreativitas mahasiswa sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa masing-masing.

(3)

3

e. membantu terbentuknya sikap demokratis dan kepemimpinan mahasiswa yang berkualitas.

f. membantu terbentuknya watak dan akhlak mahasiswa yang berkarakter, terpuji dan religius melalui sosialisasi, dan kekeluargaan dalam lingkungan kehidupan di asrama.

Bagian Ketiga Status dan Fungsi

Pasal 3

(1) Asrama mahasiswa adalah unit pelayanan milik lembaga yang penggunaan dan pemanfaatannya di atur oleh Rektor atau Pejabat yang ditugaskan dan diberi wewenang oleh Rektor UPI.

(2) Asrama mahasiswa merupakan bagian intregral dari sivitas akademika yang mempunyai kewenangan dan fungsi independen yang memberikan kontribusi dalam pembinaan mahasiswa.

(3) Asrama mahasiswa berfungsi sebagai tempat tinggal sementara mahasiswa UPI dalam mengembangkan kompotensi, karakter, dan akhlak mahasiswa melalui kebersamaan hidup, sosialisasi, menjalin kekeluargaan serta kemandirian sebagai calon sarjana pendidikan/guru dan tenaga profesional lainnya.

BAB II

PENGGUNAAN ASRAMA MAHASISWA Bagian Kesatu

Persyaratan penggunaan asrama mahasiswa

Pasal 4

(1) Penggunaan asrama mahasiswa harus senantiasa mengacu pada ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan, baik persyaratan umum maupun persyaratan khusus yang ditentukan oleh universitas.

(2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. sebagai mahasiswa aktif UPI yang dinyatakan dengan memiliki kartu mahasiswa UPI yang masih berlaku;

b. mendaftarkan diri untuk menjadi penghuni asrama pada periode tertentu dengan mangajukan permohonan, mengikuti seleksi penerimaan, dan menandatangani perjanjian pembayaran sewa asrama;

c. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan rekomendasi dari jurusan/fakultas; d. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan rekomendasi dari dokter; e. aktif dalam kegiatan kemahasiswaan; dan

f. rekomendasi dari kepala dinas/lembaga bagi mahasiswa program kerja sama. (3) Persayaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. mengisi formulir pendaftaran; b. mengikuti seleksi calon penghuni;

c. menandatangani perjanjian tata tertib kehidupan di asrama;

(4)

4

(4) pengunaan asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk satu tahun, apabila akan memperpanjang penggunaan asrama, maka diperkenankan hanya untuk satu kali perpanjangan dengan melakukan pendaftaran kembali.

Bagian Kedua Hak dan Kewajiban

Pasal 5 (1) Penghuni asrama mahasiswa berhak:

a. tinggal selama waktu satu tahun dan dapat diperpanjang jika memenuhi syarat yang ditentukan oleh pengelola asrama.

b. menggunakan fasilitas asrama.

c. memperoleh layanan yang sama untuk semua penghuni .

d. berkreasi dan apresiasi sesuai dengan kreatifitas masing-masing.

e. berpendapat dan berorganisasi sesuai dengan minat dan aspirasi masing-masing penghuni.

f. membina diri sesuai dengan keyakinan beragama masing-masing secara bersama-sama.

g. memperoleh perlindungan keamanan dari universitas. (2) Penghuni asrama mahasiswa berkewajiban:

a. membayar sewa asrama tepat pada waktunya.

b. menaati tata tertib sesuai dengan peraturan pedoman kehidupan di asrama. c. menjaga ketertiban dan kenyamanan dalam asrama.

d. menjaga dan memelihara keamanan asrama bersama-sama dengan pengurus asrama.

e. menjaga dan memelihara fasilitas dan peralatan asrama. f. menjaga dan memelihara kebersihan dalam asrama.

g. mengikuti semua program kegiatan pembinaan yang dilakukan di asrama baik rutin maupun insidental.

h. masuk dan keluar asrama harus sepengetahuan pengurus asrama. i. menerima tamu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

j. memelihara kerukunan beragama, bertoleransi, dan bekerja sama antar sesama penghuni.

Bagian Ketiga

Prosedur Penerimaan dan Pemberhentian Penghunian Asrama

Pasal 6

(1) Prosedur penerimaan dan pemberhentian penghunian asrama mahasiswa diatur dalam pedoman khusus yang ditetapkan oleh kepala asrama sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Penghuni asrama mahasiswa berhenti apabila :

a. habis masa tinggal berdasarkan Keputusan Rektor UPI atau pejabat yang berwenang.

b. mengundurkan diri sebagai penghuni asrama mahasiswa UPI.

c. melanggar perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. masa studinya telah berakhir.

(5)

5 BAB III

PEMBINAAN PENGHUNI ASRAMA MAHASISWA Pasal 7

(1) Selama menghuni di asrama mahasiswa, penghuni asrama mahasiswa harus mengikuti pembinaan rutin maupun insidental yang dirancang/disusun oleh para pengurus asrama/pembina asrama sesuai dengan kondisi masing-masing asrama. (2) Pembinaan rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pembinaan akademik,

pembinaan akhlak, dan sosial kemasyarakatan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing asrama.

(3) Pembinaan akademik, pembinaan akhlak, dan pembinaan sosial kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi program pembinaan shalat subuh bagi yang beragama islam, pembinaan tambahan wawasan keislaman, pembinaan bagi mahasiswa nonislam, dan pembinaan soft skill.

(4) Pembinaan insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan hari besar nasional dan hari besar keagamaan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing asrama.

(5) Proses pembinaan dapat dilakukan dengan dialog, diskusi, dan aksi sosial partisipatif yang kreatif.

(6) Pembina berasal dari para ahli baik dari lingkungan kampus ataupun luar kampus dengan sepengetahuan kepala asrama.

Pasal 8

Program pembinaan shalat subuh bagi yang beragama islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mengharuskan setiap penghuni asrama mahasiswa:

a. shalat Subuh berjamaah di Masjid Al-Furqon sekurang kurangnya lima hari dalam seminggu dan mengikuti pengajian ba'da Shalat Subuh maksimal 30 menit.

b. berada di Masjid paling lambat waktu adzan dikumandangkan.

c. mahasiswa asrama diperbolehkan tidak shalat berjamaah di Masjid Al-Furqon, apabila:

1. Kondisi cuaca tidak memungkinkan.

2. Terjadinya peristiwa pemadaman aliran listrik di UPI. 3. Mahasiswa yang bersangkutan dalam keadaan sakit 4. Mahasiswa yang bersangkutan sedang pulang kampung.

5. Mahasiswa putri yang sedang berhalangan/haid, dengan ketentuan tetap mendengarkan pengajian dari televisi.

d. Daftar hadir shalat subuh berjamaah diberikan setiap hari setelah program pengajian selesai.

Pasal 9

Program pembinaan tambahan wawasan keislaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mengharuskan pada setiap penghuni asrama yang beragama Islam mengikuti kegiatan diskusi keislaman setiap malam Selasa dan malam Jum’at setelah shalat Maghrib berjamaah di masjid sampai waktu shalat Isya.

(6)

6 Pasal 10

Program pembinaan bagi mahasiswa nonislam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mengharuskan:

a. setiap penghuni asrama wajib melaksanakan kegiatan peribadatan sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing.

b. setiap penghuni asrama wajib menambah wawasan ilmu keagamaannya sekurang-kurangnya satu kali pertemuan dalam seminggu.

c. pembina dan tempat pembinaan ditetapkan berdasarkan musyawarah.

Pasal 11

Program pembinaan soft skill sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mengharuskan:

a. pembinaan soft skill untuk mahasiswa asrama diadakan pada hari yang telah ditetapkan bersama secara musyawarah.

b. setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan soft skill satu kali dalam sebulan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

c. mahasiswa asrama tidak diperbolehkan pulang kampung dan mengadakan kegiatan lain pada saat yang bersamaan dengan jadwal pembinaan soft skill yang bersangkutan, kecuali ada pertimbangan khusus setelah mendapatkan izin dari kepala asrama.

d. mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan pembinaan soft skill minimal 80 % dari total acara pembinaan yang diharuskan kepada mahasiswa asrama.

e. setiap pembinaan akan diberi daftar hadir untuk setiap materi pembinaan soft skill. f. mahasiswa yang melanggar aturan kegiatan soft skill akan diberikan sanksi sesuai

dengan mekanisme pemberian sanksi yang diatur dalam Pasal 31 Peraturan Rektor ini.

BAB IV

TATA TERTIB DI ASRAMA MAHASISWA Bagian Kesatu

Berada di Lingkungan Asrama Mahasiswa Pasal 12

(1) Setiap penghuni asrama harus mematuhi segala ketentuan tata tertib yang berlaku di asrama mahasiswa, yaitu:

a. saling menghormati dan menjaga ketenangan suasana untuk mendukung kegiatan belajar.

b. menjaga nama baik pribadi, almamater, dan kerukunun antar sesama penghuni asrama.

c. penghuni asrama mahasiswa diizinkan menempati asrama setelah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.

d. Penghuni asrama diwajibkan mengunci kamar, apabila akan meninggalkan kamar untuk menghindari masalah yang tidak dikehendaki.

e. pengelola asrama tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan barang-barang milik penghuni asrama yang dikarenakan kelalaian dalam mengunci kamar asrama.

(7)

7

f. penghuni asrama mahasiswa wajib melakukan penyelesaian administrasi asrama selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum jangka waktu asrama berakhir. g. penghuni dilarang membuat keributan atau gangguan seperti membunyikan

radio, tape, dan alat musik lainnya dengan keras serta alat mainnan lainnya yang dapat mengganggu ketentraman penghuni lainnya.

h. penghuni dilarang menjemur pakaian di depan kamar, di balkon, dan di tempat yang tidak diperuntukan untuk itu.

i. penghuni dilarang menduplikasi kunci kamar, apabila kunci kamar hilang, maka penghuni asrama mahasiswa yang menghilangkan kunci kamar dikenai denda. j. penghuni dilarang memindahkan atau mengeluarkan setiap peralatan kamar milik

asrama mahasiswa.

k. penghuni dilarang menempelkan dan mencoret-coret permukaan pintu masuk, dinding atau peralatan kamar milik asrama mahasiswa.

l. dilarang menyimpan, mengedarkan, dan/atau memanfaatkan barang cetakan, audio visual yang bersifat pornografi, minuman keras, narkotika, obat-obatan terlarang, dan senjata tajam dan senjata api.

m. dilarang melakukan pencurian, perjudian dalam bentuk apa pun, perkelahian fisik atau tindak kekerasan lainya, dan melakukan intimidasi fisik dan psikis terhadap sesama penghuni asrama mahasiswa .

n. dilarang melakukan perbuatan/perlakuan tidak senonoh atau perbuatan yang melanggar kesusilaan, norma agama, diskriminasi, dan pelecehan seksual.

o. dilarang memelihara hewan peliharaan di lingkungan asrama mahasiswa. p. dilarang merokok di dalam area asrama mahasiswa.

Bagian Kedua Bertamu Pasal 13

(1) Penghuni dan pengunjung asrama mahasiswa putra tidak dibenarkan memasuki blok dan lokasi asrama yang di tetapkan sebagai area asrama putri dan berlaku sebaliknya, kecuali telah mendapatkan ijin dari pengelola asrama atau dalam keadaan darurat. (2) Mahasiswa penghuni asrama tidak diijinkan membawa tamu menginap di asrama. (3) Orang tua yang berkunjung untuk menemui mahasiswa ke asrama hanya

diperbolehkan di ruang tamu kecuali kondisi tertentu diperbolehkan untuk bertemu di kantor asrama setelah mendapat persetujuan dari pengelola asrama.

(4) Interaksi tamu dengan mahasiswa penghuni asrama yang berlainan jenis pada malam hari tidak boleh melebihi dari 30 menit.

(5) Dilarang bagi mahasiswa penghuni asrama atau tamu asrama yang berlainan jenis duduk berduaan di tempat sepi atau di sepanjang jalan lingkar asrama.

Bagian Ketiga Berpakaian

Pasal 14

(1) Mahasiswa penghuni asrama harus memakai pakaian yang sopan ketika berada di lingkungan asrama.

(2) Mahasiswa penghuni asrama mahasiswa putri dilarang memakai pakaian tidur seperti piama, tanktop, atau yang sejenisnya pada saat keluar dari kamar.

(8)

8

(3) Mahasiswa harus membuka sepatu atau sandal ketika menginjak lantai asrama yang sedang dibersihkan atau masih basah dan/atau ketika sepatu maupun sandal dalam keadaan sangat kotor.

Bagian Keempat Jam Malam

Pasal 15

(1) Mahasiswa harus sudah masuk ke dalam gedung asrama paling lambat pukul 21.30 WIB.

(2) Apabila ada aktifitas penghuni asrama di luar asrama yang menyebabkan penghuni asrama diperkirakan masuk asrama melebihi pukul 21.30 WIB, maka penghuni asrama harus melapor dan mendapat ijin terlebih dahulu dari pengelola asrama.

Bagian Kelima Nonton Televisi

Pasal 16

(1) Dilarang keras menghidupkan televisi dengan volume yang dapat mengganggu kenyamanan dan ketenangan penghuni asrama

(2) Untuk kenyamanan bersama, televisi di ruang bersama hanya boleh dihidupkan di antara pukul 05.00 - 21.00 WIB, kecuali pada acara-acara tertentu setelah mendapat ijin terlebih dahulu dari kepala asrama.

(3) Televisi tidak boleh dihidupkan pada waktu-waktu jam shalat, terhitung 10 menit sebelum waktu shalat masuk sampai 10 menit setelah masuk waktu shalat.

Bagian Keenam

Pulang Kampung dan Meninggalkan Kamar Pasal 17

(1) Mahasiswa asrama diperbolehkan pulang kampung pada hari Sabtu atau Minggu kecuali ada jadwal pembinaan kegiatan Soft Skill.

(2) Setiap mahasiswa yang pulang kampung harus membawa kartu kontrol pulang kampung yang ditandatangani oleh orang tua dan dikembalikan kepada kepala asrama masing-masing setelah pulang kampung.

(3) Penghuni asrama yang akan bepergian atau meninggalkan asrama lebih dari 24 jam harus melapor kepada kepala asrama dan mendapatkan ijin tertulis.

(4) Ijin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat diberikan bagi penghuni asrama yang memiliki keperluan mendesak.

(5) Mahasiswa penghuni asrama harus meninggalkan kamar dalam keadaan terkunci, karena pengelola asrama tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan barang pribadi yang ada di dalam kamar.

(9)

9 Bagian Ketujuh

Pindah Kamar Pasal 18

(1) Setiap penghuni asrama dilarang pindah kamar tanpa ada persetujuan dari pengelola asrama.

(2) Penghuni asrama yang pindah kamar tanpa persetujuan pengelola, maka setiap kerusakan dan/atau kehilangan fasilitas akan dikenakan denda kepada penghuni yang bersangkutan ketika serah terima kamar pada waktu check in awal masuk.

Bagian Kedelapan Memasak

Pasal 19

(1) Penghuni asrama boleh memasak hanya dengan menggunakan kompor gas dan peralatan sendiri dengan tetap menjaga kebersihan dapur mini/Pantry yang telah disediakan di asrama.

(2) Penghuni asrama dilarang membuang sampah dan sisa makanan serta sampah masakan ke pipa buangan.

Bagian Kesembilan Kebersihan

Pasal 20

(1) Penghuni asrama dilarang memakai alas kaki baik sandal maupun sepatu di lantai asrama yang berlantai keramik yang sedang dibersihkan atau masih dalam keadaan basah atau alas kaki yang sangat kotor.

(2) Penghuni asrama diwajibkan membuang sampah ke tong sampah yang terdapat pada masing -masing lantai.

(3) Kepala asrama menetapkan petugas piket harian yang bertanggung jawab membawa tong sampah dari lantai yang bersangkutan ke lantai dasar atau memberitahukannya kepada petugas cleaning service.

(4) Penghuni asrama yang kedapatan membuang sampah ke tong sampah asrama, maka dikenakan denda berupa uang sebesar Rp. 2000,- (dua ribu rupiah) yang akan digunakan untuk dana sosial.

Bagian Kesepuluh Menjemur Pakaian

Pasal 21

(1) Penghuni hanya diperbolehkan menjemur pakaian di tempat jemuran yang telah ditentukan dan disediakan asrama.

(2) Penghuni asrama dilarang menjemur pakaian pada jaringan listrik.

(3) Bagi penghuni asrama yang menjemur pakaian tidak pada tempatnya, maka pakaian tersebut akan ditertibkan oleh petugas asrama.

(10)

10

Bagian Kesebelas Parkir Kendaraan

Pasal 22

(1) Bagi penghuni asrama yang menggunakan kendaraan bermotor dapat menertibkan kendaraannya di lapangan parkir di depan gedung asrama.

(2) Setiap pemilik kendaraan harus melapor baik sebelum parkir maupun ketika mengambil kendaraannya kepada petugas keamanan.

Bagian Kedua belas Keorganisasian Mahasiswa Asrama

Pasal 23

(1) Setiap mahasiswa diwajibkan menjadi anggota organisasi komunitas mahasiswa asrama (KMA) yang di bentuk oleh setiap angkatan.

(2) Kepengurusan KMA dibentuk pada saat orientasi mahasiswa asrama pada awal masuk menjadi penghuni asrama.

(3) Program kerja KMA dibahas dalam rapat pengurus KMA.

Bagian Ketiga belas

Penarikan dan Pemberian Dana Sosial Pasal 24

(1) Setiap mahasiswa penghuni asrama berkewajiban untuk memberikan dan berhak untuk menerima dana sosial dengan ketentuan:

a. penarikan dana sosial dilakukan setelah terbentuk pengurus komunitas mahasiswa asrama (KMA).

b. setiap mahasiswa penghuni asrama ditarik dana sosial sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) perbulannya.

c. penarikan dana sosial sebagaimana dimaksud pada huruf b dapat dilakukan secara sekaligus sebesar Rp.120.000,- (seratur dua puluh ribu rupiah) yang diditarik diawal masuk ketika orientasi asrama berlangsung.

d. penarikan dilakukan oleh pengurus komunitas mahasiswa asrama dan disimpan di bank dengan Rekening atas nama Ketua KMA.

(2) Pemberian dana sosial dapat dilakukan pada saat:

a. Ibu atau ayah kandung mahasiswa penghuni asrama meninggal dunia diberikan dana sosial sebesar Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

b. mahasiswa asrama meninggal dunia, diberikan dana sosial sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada ahli waris yang bersangkutan.

c. mahasiswa asrama sakit dan harus dirawat di rumah sakit, diberikan dana sosial sebesar Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

d. mahasiswa sakit yang hanya dibawa ke dokter atau ke bidan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau bidan, diberikan dana sosial sebesar Rp.50.000,- (lima pulu ribu rupiah).

(3) Mahasiswa penghuni asrama yang mengalami bencana berupa gempa bumi, banjir, dan kebakaran yang menyebabkan rumahnya hancur total, diberikan sumbangan dari hasil penggalangan dana sukarela.

(11)

11

Bagian Keempat belas Fasilitas di Luar Fasilitas Standar

Pasal 25

(1) Setiap fasilitas elektronik yang dibawa oleh penghuni asrama di luar fasilitas standar yang telah disediakan, wajib dilaporkan kepada kepala asrama.

(2) Apabila ada barang yang tidak dilaporkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka barang tersebut akan ditarik oleh pengelola asrama.

(3) Penghuni asrama dibolehkan membawa peralatan untuk memasak, kecuali kompor minyak tanah.

(4) Penghuni asrama yang menggunakan alat memasak Rice Cooker dikenakan biaya tambahan listrik sebesar Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah)/bulan/unit .

(5) Penghuni asrama yang menggunakan Dispenser dikenakan biaya tambahan listrik sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah)/bulan/unit.

(6) Penghuni asrama yang menggunakan Tape Recorder/DVD player/Komputer/Laptop dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah)/bulan/unit

Bagian Kelima belas Pengaduan Fasilitas

Pasal 26

(1) Fasilitas yang diberikan di asrama untuk setiap penghuni asrama berupa kasur, bantal, ranjang, kursi, lemari, kunci kamar, kunci lemari, dan kunci laci.

(2) Apabila ada kekurangan fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka penghuni asrama diharuskan melapor kepada pengelola asrama ketika serah terima kamar atau paling lambat 3 hari setelah serah terima kamar.

(3) Apabila sampai batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terlampaui dan penghuni asrama tidak melapor, maka fasilitas kamar dianggap telah lengkap.

(4) Fasilitas asrama berupa kran air, bola lampu kamar, bola lampu dapur, dan bola lampu kamar mandi hanya diberikan ketika masuk asrama, jika kran rusak atau bola putus pada rentang masa menghuni, maka penghuni asrama berkewajiban untuk mengganti atas resiko sendiri, kecuali lampu luar menjadi tanggung jawab pengelola asrama.

(5) Apabila dibutuhkan bantuan untuk membantu memasang atau memperbaiki kerusakan dapat disampaikan ke petugas bagian sarana dan prasarana penanggung jawab listrik dan air asrama UPI.

(6) Apabila terjadi pemadaman listrik, maka penghuni asrama dapat menggunakan fasilitas penerangan dengan menggunakan genset.

(7) Apabila ada keterlambatan dalam menyalakan genset penghuni asrama dapat menghubungi petugas sarana dan prasarana penanggung jawab listrik UPI.

(8) Apabila ada gangguan air, maka penghuni asrama dapat melaporkan kepada petugas sarana dan prasarana penanggung jawab air asrama UPI.

(12)

12

Bagian Keenam belas Pembayaran Sewa Asrama

Pasal 27

Setiap mahasiswa penghuni asrama berkewajiban untuk membayar uang sewa asrama: a. membayar sewa asrama sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah)/bulan/ orang

yang dibayarkan melalui rekening operasioal BLU pada Bank BNI dengan Nomor Rekening 0022510325.

b. pembayaran sewa asrama hanya dapat dilakukan sekali bayar.

c. fotocopy bukti pembayaran sewa asrama diberikan kepada kepala asrama.

d. bagi mahasiswa yang tidak membayar sewa asrama pada waktu yang telah ditentukan akan diproses oleh pimpinan untuk kemudian akan ditindaklanjuti oleh bagian kelengkapan administrasi Direktorat Akademik UPI.

Bagian Ketujuh belas Check Out Asrama

Pasal 28

Setiap penghuni asrama dibolehkan Check Out dari asrama dengan ketentuan:

a. telah berakhir jangka waktu sewa asrama sesuai dengan tanggal yang tercantum dalam surat perjanjian masuk asrama.

b. telah mendapatkan surat bebas asrama.

c. syarat-syarat untuk mendapatkan surat bebas asrama adalah: 1. Melunasi sewa asrama selama 12 bulan.

2. Menyerahkan kunci pintu kamar dan kunci-kunci lainnya dengan lengkap. 3. Menyelesaikan kewajiban denda kerusakan yang diperbuat ketika dana deposit

mahasiswa yang bersangkutan tidak mencukupi untuk mengganti fasilitas yang rusak.

Bagian Kedelapan belas Tindakan Preventif Bencana Kebakaran

Pasal 29

(1) Setiap penghuni asrama memiliki kewajiban dan tanggung jawab guna melakukan tindakan preventif terjadinya bahaya kebakaran.

(2) Kegiatan preventif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :

a. tidak melakukan penambahan, penyambungan, dan perbaikan intalasi listrik yang telah ada di dalam kamar asrama dan ruangan lainnya dengan tujuan apapun. b. tidak merusak dan memindahkan alat penanggulangan bencana

kebakaran/hydrant.

(13)

13

Bagian Kesembilan belas Penggantian Fasilitas yang Rusak

Pasal 30

(1) Setiap mahasiswa penghuni asrama dikenakan uang deposit sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) yang ditarik ketika Check In asrama.

(2) Pemotongan uang deposit dilakukan jika terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian penghuni asrama.

(3) Pengembalian uang deposit dilakukan ketika penghuni asrama Check Out dari asrama setelah masa hunian berakhir.

(4) Apabila uang deposit tidak mencukupi untuk mengganti kerusakan yang dilakukan oleh penghuni asrama, maka penghuni asrama tersebut diwajibkan membayar kekurangan biaya pengganti kerusakan sebagai syarat untuk mendapatkan surat bebas asrama ketika Check Out dari asrama.

BAB V

PENETAPAN SANKSI Pasal 31

Apabila mahasiswa penghuni asrama melanggar ketentuan dan tata tertib sebagaimana dimaksud dalam Bab IV, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan tahapan:

a. diberikan nasehat oleh kepala asrama atau manager asrama;

b. apabila setelah dinasehati ternyata masih tetap melanggar peraturan, maka akan diberikan surat peringatan pertama (SP1);

c. apabila sudah diberikan SP 1 ternyata masih tetap melanggar peraturan, maka akan diberikan surat peringatan kedua (SP 2), yang sekaligus pula dilakukan pemberitahuan kepada orang tua dan pembimbing akademik; dan

d. apabila setelah diberikan SP 2 mahasiswa tetap melanggar, maka akan diajukan permohonan kepada komisi disiplin UPI agar mahasiswa yang bersangkutan dikeluarkan dari asrama dan dikeluarkan dari UPI.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 32

Pada saat Peraturan Rektor ini berlaku, semua peraturan tata tertib kehidupan di asrama UPI yang merupakan peraturan pelaksanaannya dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan Peraturan Rektor ini.

Pasal 33

Pada saat Peraturan Rektor ini mulai berlaku, semua peraturan tata tertib kehidupan di asrama mahasiswa UPI yang berlaku sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 34

Hal-hal yang lebih teknis operasional yang belum tercantum dalam Peraturan Rektor ini, akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Asrama.

(14)

14 Pasal 35

Peraturan Rektor ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung

pada tanggal Rektor,

Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. NIP 195003211974121001

Referensi

Dokumen terkait