• Tidak ada hasil yang ditemukan

IOT adalah industri yang memproduksi obat traditional dengan total asset diatas Rp ,- (enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IOT adalah industri yang memproduksi obat traditional dengan total asset diatas Rp ,- (enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

CPOB vs CPOTB

Ruang Lingkup

CPOB : Industri farmasi yang memproduksi Obat

dan Bahan Baku Obat; lembaga lain yg

memproduksi sediaan radiofarmaka; Instalasi

farmasi RS yang melakukan proses pembuatan

obat untuk keperluan pelaksanaan pelayanan

kesehatan di rumah sakit yang bersangkutan

CPOTB : IOT atau IKOT yang memproduksi Obat

(3)

IOT adalah industri yang memproduksi obat

traditional dengan total asset diatas Rp

600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), tidak

termasuk harga tanah dan bangunan

IKOT adalah industri obat tradisional dengan

total aset tidak lebih dari Rp. 600.000.000,-

(enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga

tanah dan bangunan

(4)

Aspek-Aspek

CPOB CPOTB

Manajemen Mutu PERSONALIA

Personalia BANGUNAN

Bangunan dan Fasilitas PERALATAN

Peralatan SANITASI DAN HYGIENE

Sanitasi dan Higiene PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN

Produksi PENGAWASAN MUTU

Pengawasan mutu INSPEKSI DIRI

Inspeksi diri dan audit mutu DOKUMENTASI Penanganan keluhan terhadap produk,

penarikan kembali produk dan produk kembalian

PENANGANAN TERHADAP HASIL PENGAMATAN PRODUK

DIPEREDARAN Dokumentasi

Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak Kualifikasi dan validasi

(5)

PERSONALIA

Penanggung jawab teknis harus seorang apoteker warga

negara Indonesia

Penanggung jawab teknis ikut bertanggung jawab terhadap

:

a. Penyiapan prosedur pembuatan dan pengawasan

pelaksanaan proses pembuatan.

b. Kebenaran bahan, alat dan prosedur pembuatan.

c. Kebersihan pabrik.

d. Keamanan dan mutu obat tradisional.

CPOB : Personil Kunci mencakup kepala bagian Produksi,

kepala bagian Pengawasan Mutu dan kepala bagian

Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).

(6)

Bangunan

a. Ruangan atau tempat administrasi; b. Ruangan atau tempat penyimpanan

simplisia yang baru diterima dari pemasok;

c. Tempat sortasi; d. Tempat pencucian;

e. Ruangan, tempat atau alat pengeringan;

f. Ruangan atau tempat penyimpanan simplisia termasuk bahan baku lainnya yang telah diluluskan; g. Tempat penimbangan;

h. Ruangan pengolahan;

i. Ruangan atau tempat penyimpanan produk antara dan produk ruahan; j. Ruangan atau tempat penyimpanan

bahan pengemas;

k. Ruangan atau tempat pengemasan; l. Ruangan atau tempat penyimpanan

produk jadi termasuk karantina produk jadi;

m. Laboratorium atau tempat pengujian mutu;

n. Jamban / toilet;

o. Ruangan atau tempat lain yang dianggap perlu.

(7)

Peralatan

Alat/mesin pengisian serbuk harus mampu mengisikan

serbuk kedalam wadah, sehingga perbedaan bobot

serbuk tiap wadah terdapat bobot rata-rata 10 isi

wadah tidak lebih dari 8%.

Alat/mesin pengisi cairan harus mampu mengisikan

cairan kedalam wadah sehingga perbedaan volume

cairan setiap wadah terhadap volume rata-rata 10 isi

wadah tidak lebih dari 5%.

Alat/mesin pengisi salep harus mampu mengisikan

masa salep kedalam wadah sehingga perbedaan bobot

salep tiap wadah terhadap bobot rata-rata 10 isi wadah

tidak lebih dari 5%.

(8)

PENYIAPAN BAHAN BAKU

• Pada saat penerimaan terhadap setiap kiriman bahan baku hendaklah dilakukan pemeriksaan secara organoleptik dan laboratoris

• Setiap bahan baku yang diterima hendaklah diberi label yang dapat memberi informasi mengenai nama daerah dan nama latin, tanggal penerimaan, dan pemasok

• Setiap simplisia sebelum digunakan hendaklah dilakukan sortasi dan pencucian yg tepat untuk membebaskan dari bahan asing, mikroba patogen, kapang, khamir dan pencemar lain

• Simplisia yang telah dicuci hendaklah dikeringkan lebih dahulu dengan cara yang tepat sehingga tidak terjadi perubahan mutu dan mencapai kadar air yang dipersyaratkan

• Pengeluaran simplisia yang akan diolah dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dengan cara mendahulukan simplisia yang disimpan lebih awal (First In, First Out), atau yang mempunyai batas kadaluwarsa lebih awal (First Expired, First Out).

(9)

Pengolahan dan Pengemasan

Pencemaran

Pencemaran oleh khamir, kapang dan atau

kuman nonpatogen terhadap obat tradisional

meskipun sifat dan tingkatannya tidak

berpengaruh langsung pada kesehatan harus

dicegah sekecil mungkin sampai dengan

persyaratan batas yang berlaku.

Besar kecilnya pencemaran menunjukkan

(10)

Pengolahan dan Pengemasan

NOMOR KODE PRODUKSI

Sistem penandaan pada Nomor kode Produksi

harus dapat memastikan diketahuinya bulan,

batch yang keberapa dalam bulan tersebut

serta tahun dan jumlah pembuatan pada

masing-masing batch. Dengan diketahuinya

asal usul produk jadi tersebut akan

(11)

Pengawasan Mutu

Meluluskan atau menolak tiap bets bahan baku,

produk antara, produk ruahan dan produk jadi serta hal

yang telah ditentukan, sekurang-kurangnya

berdasarkan pengujian secara

kualitatif

.

Menyediakan baku pembanding, sesuai persyaratan

yang terdapat pada prosedur pengujian yang berlaku

dan menyimpan baku pembanding ini pada kondisi

yang tepat.

Khusus untuk bahan baku segar sekurang-kurangnya

(12)

Pengawasan Mutu

Produk jadi yang berada dalam industri

maupun di peredaran secara berkala harus

dipantau.

Pengamatan produk diperedaran = program

pengujian stabilitas on going pada CPOB

Periode pemeriksaan: 0, 3, 6, 9, 12, 18, 24,

36 bulan atau sampai dengan masa

daluwarsa tercapai

(13)

INSPEKSI DIRI

Tujuan inspeksi diri adalah untuk melakukan

penilaian apakah seluruh aspek pengolahan,

pengemasan dan pengendalian mutu selalu memenuhi

CPOTB.

Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk

mengevaluasi pelaksanaan CPOTB dan untuk

menetapkan tindak lanjut.

Inspeksi diri dapat dilakukan bagian demi bagian sesuai

dengan kebutuhan industri yang bersangkutan.

Inspeksi diri yang menyeluruh dilakukan

sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

(14)

DOKUMENTASI

Dokumentasi pembuatan produk merupakan bagian dari

sistem informasi manajemen yang meliputi spesifikasi,

label/etiket, prosedur, metoda dan instruksi, catatan dan

laporan serta jenis dokumentasi lain yang diperlukan dalam

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi

seluruh rangkaian kegiatan pembuatan produk.

Dokumentasi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap

petugas mendapat instruksi secara rinci dan jelas mengenai

bidang tugas yang harus dilaksanakannya, sehingga

memperkecil risiko terjadinya salah tafsir dan kekeliruan yang

biasanya timbul karena hanya mengandalkan komunikasi

(15)

PEMBUATAN DAN ANALISIS

BERDASARKAN KONTRAK

Bab ini meliputi tanggung jawab industri

obat tradisional terhadap Badan POM dalam

hal pemberian izin edar dan pembuatan obat.

Hal ini tidak dimaksudkan untuk

memengaruhi tanggung jawab legal dari

Penerima Kontrak dan Pemberi Kontrak

(16)

PENANGANAN TERHADAP HASIL

PENGAMATAN PRODUK DIPEREDARAN

1. Keluhan dan laporan masyarakat yang

menyangkut keamanan mutu dan hal-hal lain

yang merugikan masalah harus diperiksa dan

evaluasi serta ditindaklanjuti.

2. Obat tradisional yang terbukti menimbulkan

efek samping yang merugikan atau mutu dan

keamanannya tidak memadai lagi harus ditarik

dari peredaran dan dimusnahkan

(17)

CARA PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN

OBAT TRADISIONAL YANG BAIK

• Tujuan : untuk membantu dalam menjamin mutu dan integritas produk selama proses penyimpanan dan pengiriman produk

• Kode praktik dan prosedur disiplin hendaklah diterapkan untuk mencegah dan menangani situasi di mana personil yang terlibat

dalam penyimpanan dan pengiriman produk diduga atau terbukti terlibat di dalam penyalahgunaan dan/atau pencurian

• Jika dilakukan transaksi secara elektronis, hendaklah tersedia sistem yang memadai dan prosedur yang jelas untuk menjamin ketertelusuran dan kepastian mutu produk

• Obat tradisional hendaklah ditangani dan disimpan dengan cara yang sesuai untuk mencegah kontaminasi, kecampurbauran dan kontaminasi silang.

• Hendaklah dilakukan rekonsiliasi stok secara periodik dengan membandingkan jumlah persediaan (stok) sebenarnya dengan yang tercatat

(18)

Kendaraan dan wadah

Kendaraan dan peralatan yang digunakan untuk

mengangkut, menyimpan atau menangani produk

hendaklah sesuai dengan penggunaannya dan

diperlengkapi dengan tepat untuk mencegah pemaparan

produk terhadap kondisi yang dapat memengaruhi

stabilitas produk dan keutuhan kemasan, serta mencegah

semua jenis kontaminasi.

Label wadah pengiriman tidak perlu mencantumkan

deskripsi lengkap mengenai identitas isinya (untuk

menghalangi pencurian), namun hendaklah tetap

mencantumkan informasi yang memadai mengenai kondisi

penanganan dan penyimpanan serta tindakan yang

(19)

Pengiriman

• Pengiriman dan pengangkutan produk hendaklah dimulai hanya setelah menerima pesanan resmi atau rencana penggantian produk yang resmi dan didokumentasikan

• Hendaklah dibuat catatan pengiriman produk dan minimal meliputi informasi berikut:

a) tanggal pengiriman;

b) nama dan alamat perusahaan pengangkutan; c) nama, alamat dan status penerima;

d) deskripsi produk, meliputi nama dan bentuk sediaan;

e) jumlah produk, misal jumlah wadah dan jumlah produk per wadah; f) nomor bets dan tanggal daluwarsa;

g) kondisi pengangkutan dan penyimpanan yang ditetapkan; dan h) nomor yang unik untuk order pengiriman.

(20)

Keluhan

Semua keluhan dan informasi lain tentang

kemungkinan kerusakan dan kemungkinan

pemalsuan obat tradisional hendaklah dikaji

dengan seksama sesuai dengan prosedur

tertulis mengenai tindakan yang perlu

dilakukan, termasuk tindakan penarikan

kembali produk jika diperlukan.

(21)

PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK,

PENARIKAN KEMBALI PRODUK DAN PRODUK

KEMBALIAN

Laporan dan keluhan mengenai produk dapat

disebabkan oleh:

a) keluhan mengenai mutu yang berupa

kerusakan fisis, kimiawi atau biologis dari

produk atau kemasannya;

b) keluhan atau laporan karena reaksi yang

merugikan seperti alergi, toksisitas, reaksi

fatal atau reaksi hampir fatal dan reaksi medis

lain.

(22)

SK Menkes No:1147/D/SK/IV/81 berdasarkan

Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen

Kesehatan Daerah lstimewa Yogyakarta No.

03060/ Kanwil/ BPOM/1040/1979 tanggal 1

Nopember 1979 perihal kecurigaan side effect

Kapsul Super Heporin.

Melarang produksi dan distribusi obat tradisional

yang digunakan sebagai pelancar haid dan

sejenisnya yang berisi simplisia

Angelicae sinensis

(23)

Setelah melakukan penyelidikan dan evaluasi

terhadap laporan dan keluhan mengenai suatu

produk hendaklah dilakukan tindak lanjut.

Tindak lanjut ini mencakup:

a) tindakan korektif yang diperlukan;

b) penarikan kembali satu bets atau seluruh

produk jadi yang bersangkutan; dan

c) tindakan lain yang tepat.

Perhatian khusus hendaklah diberikan dalam

menetapkan keluhan yang disebabkan oleh

pemalsuan

(24)
(25)
(26)

• Pelaksanaan Penarikan Kembali

a) Tindakan penarikan kembali produk hendaklah dilakukan segera setelah diketahui ada produk yang cacat mutu atau diterima laporan mengenai reaksi yang merugikan ;

b) Hendaklah dicegah pemakaian produk berisiko tinggi terhadap kesehatan dengan cara embargo, dilanjutkan dengan penarikan kembali segera. Penarikan kembali hendaklah menjangkau sampai tingkat konsumen;

c) Sistem dokumentasi penarikan kembali produk di industri obat tradisional hendaklah menjamin bahwa embargo dan penarikan kembali dilaksanakan secara cepat, efektif dan tuntas; dan

d) Pedoman dan prosedur penarikan kembali produk hendaklah dibuat untuk memungkinkan embargo dan penarikan kembali dilakukan dengan cepat dan efektif dari seluruh mata rantai

distribusi.

e) Hasil pelaksanaan penarikan kembali serta tindak lanjutnya hendaklah dilaporkan kepada Badan POM.

(27)

Produk kembalian

Berdasarkan hasil evaluasi, produk kembalian

dapat dikategorikan sebagai berikut:

a) produk kembalian yang masih memenuhi

spesifikasi dan karena itu dapat

dikembalikan ke dalam persediaan;

b) produk kembalian yang dapat diproses ulang;

dan

c) produk kembalian yang tidak memenuhi

spesifikasi dan tidak dapat diproses ulang.

(28)
(29)

Usaha lndustri Obat Tradisional wajib memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. Dilakukan oleh Badan Hukum berbentuk Perseroan

Terbatas (IOT)atau Koperasi (IOT/IKOT) atau perorangan

WNI (IKOT)

b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;

c. lndustri Obat Tradisional harus didirikan di tempat yang

bebas pencemaran dan tidak mencemari lingkungan.

d. Usaha lndustri Obat Tradisional harus mempekerjakan

secara tetap sekurang-kurangnya seorang Apoteker

warganegara Indonesia sebagai penanggung jawab teknis

e. lndustri Obat Tradisional dan lndustri Kecil Obat Tradisional

wajib mengikuti Pedoman Cara Pembuatan Obat

Tradisional yang Baik (CPOTB) dinyatakan dengan sertifikat

CPOTB yang dikeluarkan oleh pejabat setempat yang

(30)

Pengecualian terhadap Industri Kecil Obat

Tradisional yang hanya memproduksi obat

Tradisional berupa rajangan, pilis, tapel dan

parem; usaha jamu racikan; usaha jamu

gendong tidak harus memiliki apoteker

(31)

lzin usaha lndustri Obat Tradisional atau

lndustri Kecil Obat Tradisional berlaku untuk

seterusnya selama lndustri Obat Tradisional

atau lndustri Kecil Obat Tradisional yang

(32)

ALUR PERMOHONAN PERSETUJUAN PRINSIP

INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

Form TRAD-1(IOT)

12 Hari kerja Form TRAD-3(setuju); TRAD-4(Tolak)

FormTRAD-2 (IKOT), tembusan ke dirjen POM

12 Hari kerja Form TRAD-5(setuju); TRAD-6(Tolak)

(33)
(34)

Pengajuan permohonan Persetujuan Prinsip untuk

pendirian Industri Obat Tradisional disampaikan kepada

Direktur Jenderal dengan mempergunakan contoh formulir

TRAD-1 atau formulir TRAD-2 untuk IKOT

Dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah permohonan

diterima secara lengkap, Direktur Jenderal mengeluarkan

Persetujuan Prinsip dengan menggunakan contoh formulir

TRAD-3 atau menolaknya dengan mempergunakan contoh

formulir TRAD-4

Dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah permohonan

diterima secara lengkap, Kepala Kantor Wilayah

mengeluarkan Persetujuan Prinsip dengan

mempergunakan contoh formulir TRAD-5 atau menolaknya

dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-6 dengan

tembusan kepada Direktur Jenderal.

Persetujuan Prinsip berlaku selama-lamanya dalam waktu 3

(tiga) tahun

(35)

• Dalam hal tertentu yang berkaitan dengan pembangunan proyek, pemohon dapat mengajukan permohonan perpanjangan

Persetujuan Prinsip lndustri Obat Tradisional atau lndustri Kecil Obat Tradisional dengan menyebutkan alasannya dengan

mempergunakan contoh formulir TRAD-7 atau contoh formulir TRAD-8.

• Atas permohonan yang dimaksud dalam ayat (2) Direktur Jenderal atau Kepala Kantor Wilayah dapat memperpanjang Persetujuan Prinsip lndustri Obat Tradisional atau lndustri Kecil Obat Tradisional untuk selama-lamanya 1 (satu) tahun dengan menggunakan contoh formulir TRAD-9 atau TRAD-10.

• Setelah memperoleh Persetujuan Prinsip, pemohon wajib

menyampaikan informasi kemajuan pembangunan proyeknya setiap 1 (satu) tahun sekali kepada Direktur Jenderal bagi lndustri Obat Tradisional dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-11.

(36)

ALUR PERMOHONAN IZIN INDUSTRI OBAT

TRADISIONAL

14 hari kerja 14 hari kerja

(37)

• Permohonan lzin Usaha lOT diajukan oleh pemohon kepada Direktur Jenderal dengan

tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah dengan mempergunakan contoh formulir TRAD- 12; TRAD-13 (IKOT)

• Selambat-lambatnya 7 hari kerja seiak menerima tembusan permohonan untuk lOT atau permohonan untuk lKOT Kepala Kantor Wilayah atau Pejabat yang ditunjuknya harus telah menugaskan Kepala Balai untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan lOT atau lKOT untuk berproduksi, dg mempergunakan contoh formulir TRAD- 14

• Selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah diterimanya penugasan dari Kepala Kantor

Wiiayah, Kepala Balai wajib melaporkan hasil pemeriksaan yang dimaksud kepada Kepala Kantor Wilayah dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-15

• Selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah menerima hasil pemeriksaan kesiapan IOT dari Kepala Balai, Kepala Kantor Wilayah wajib melaporkannya kepada Direktur Jenderal dengan mempergunakan contoh formulirTRAD-16

• Apabila tidak dilaksanakan pemeriksaan,pemohon untuk lOT yang bersangkutan dapat membuat surat pernyataan siap berproduksi kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah setempat dan untuk lKOT yang bersangkutan dapat membuat surat pernyataan siap berproduksi kepada Kepala Kantor Wilayah setempat dengan

mempergunakan contoh formulir TRAD-17 atau TRAD-18.

• Dalam jangka waktu 14 hari kerja setelah menerima laporan Kepala Kantor Wilayah,Direktur Jenderal mengeluarkan, menunda atau menolak permohonan lzin Usaha lOT dengan

mempergunakan contoh formulir TRAD-19, TRAD-20 atau TRAD-21.

• Dalam jangka waktu 14 hari kerja setelah menerima hasil pemeriksaan, Kepala Kantor Wilayah mengeluarkan, menunda atau menolak permohonan lzin Usaha lKOT dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-22, TRAD-23 atau TRAD-24

(38)

Penolakan izin : apabila ternyata lokasi

industri tidak sesuai dengan yang tercantum

dalam Persetujuan Prinsip

Penundaan izin : apabila ada persyaratan yang

belum dipenuhi

diberi kesempatan untuk

melengkapi selambat-lambatnya 6 bulan sejak

diterimanya surat penundaan

(39)

Laporan berkala

lOT atau lKOT wajib menyampaikan informasi industri

secara berkala mengenai kegiatan usahanya :

a. Sekali dalam 6 (enam) bulan meliputi jumlah dan nilai

produksi masing-masing produk yang dihasilkan dengan

mempergunakan contoh formulir TRAD-25.

b. Sekali dalam 1 (satu) tahun meliputi jenis, bentuk, jumlah

dan nilai produksi masing-masing produk yang dihasilkan,

pemasaran produk yang dihasilkan baik untuk dalam

negeri maupun ekspor, penyerapan tenaga kerja, energi

dan air, penggunaan bahan baku atau bahan tambahan,

kegiatan pengendalian pencemaran dan masalah yang

(40)

Pencabutan Izin

Izin Usaha Industri Obat Tradisional akan dicabut jika :

a. Industri atau usaha pindah lokasi tanpa persetujuan

pemberi izin

b. Industri atau usaha dipindahtangankan tanpa

persetujuan pemberi izin

c. Tidak menyampaikan informasi usaha industri atau

dengan sengaja menyampaikan informasi usaha

industri yang tidak benar 3 (tiga) kali berturut-turut

d. Tidak melakukan kegiatan produksi selama 2 (dua)

(41)
(42)

Persyaratan

• Untuk pendaftaran Obat Tradisional harus memenuhi persyaratan: a. Secara empirik terbukti aman dan bermanfaat untuk digunakan

manusia;

b. Bahan obat tradisional dan proses produksi yang digunakan memenuhi persyaratan yang ditetapkan;

c. Tidak mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat sebagai obat;

d. Tidak mengandung bahan yang tergolong obat keras atau narkotika. Pendaftaran Obat Tradisional yang dimaksud diberikan kepada lndustri Obat Tradisional atau lndustri Kecil Obat Tradisional yang telah

mendapatkan lzin Usaha

(43)

Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak permohonan diterima, Direktur Jenderal menetapkan:

a. Persetujuan Pendaftaran, dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-38 atau; b. Penolakan Pendaftaran, dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-39 atau; c. Penundaan Pendaftaran dengan permintaan untuk melengkapi data, dengan

mempergunakan contoh formulir TRAD-40.

Pemohon wajib menyerahkan kelengkapan data dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan, terhitung sejak tanggal surat permintaan untuk melengkapi data, dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-41.

Obat Tradisional yang telah disetujui permohonan pendaftarannya diberi nomor pendaftaran.

Nomor pendaftaran yang dimaksud harus dicantumkan dengan cara dicetak pada wadah etiket, pembungkus dan brosur

Industri Obat Tradisional dan lndustri Kecil Obat Tradisional setiap tahun wajib

menyampaikan informasi tentang obat tradisional yang telah disetujui permohonan pendaftarannya dan masih diproduksi kepada Direktur Jenderal, dengan

(44)

Wadah, etiket, dan brosur

Penandaan yang tercantum pada pembungkus, wadah, etiket dan atau brosur harus berisi informasi tentang :

a. Nama obat tradisional atau nama dagang; b. Komposisi;

c. Bobot, isi atau jumlah obat tiap wadah; d. Dosis pemakaian;

e. Khasiat atau kegunaan; g Kontra indikasi (bila ada); h. Kedaluwarsa;

i. Nomor pendaftaran; j. Nomor kode produksi;

k. Nama industri atau alamat sekurang-kurangaya nama kota dan kata “INDONESIA"; l. Untuk Obat Tradisional Lisensi harus dicantumkan juga nama dan alamat industri pemberi lisensi; sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran

(45)

Pembatalan

Pendaftaran Obat Tradisional yang dimaksud dalam pasal 3 dibatalkan apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut:

a. Obat Tradisional yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan edar;

b. Penandaan Obat Tradisional yang bersangkutan menyimpang dari yang disetujui;

c. Melanggar ketentuan Pasal 40 : mengandung bahan lain yang tidak tercantum dalam komposisi sebagaimana yang dilaporkan dalam permohonan pendaftaran;

d. Selama 2 (dua) tahun berturut -turut lOT atau lKOT tidak menyampaikan informasi ttg OT yg diproduksi;

e. Atas permintaan perusahaan yang bersangkutan.

Pembatalan persetujuan pendaftaran mempergunakan contoh formulir TRAD-44

Referensi

Dokumen terkait

Perawatan ( maintenance ) merupakan kegiatan yang berhubungan dengan mempertahankan suatu mesin / peralatan agar tetap dalam kondisi siap untuk beroperasi, dan jika

And it is reported in Saheeh Muslim on Al-Hasan Al-Basree that 'Aa'idh Ibn 'Amr ( radyAllaahu ‘anhu ), one of the Companions of Allaah’s Messenger, entered in the presence

Jika PIHAK PERTAMA tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 Ayat (3) perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menuntut ganti rugi biaya

Suatu fluida dapat mengalir melalui pipa dengan cara yang berbeda–beda, ketika suatu fluida mengalir dalam pipa silinder dan velositasnya diukur pada jarak yang berbeda dari

Untuk mengoptimalkan program pengembangan infrastruktur pengelolaan limbah bahan bakar bekas PLTN di atas, tidak ada salahnya jika kita belajar beberapa hal dari negara

Azzahra Travel adalah sebuah perusahaan Transportasi Bus ( Angkutan Umum ), Yang berasal dari Kota Depok, Jawa Barat, Namun untuk kantor- kantor cabang juga ada yang di kota-kota

yang didapat dari hasil optimasi menunjukan hasil yang sangat baik dan mengalami peningkatan data dari kondisi awal di daerah dayeuhkolot dan margahayu adalah 1 Mbps – 11 Mbps

Pengujian pada pengujian ini berfokus pada stabilisasi tanah menggunakan semen dengan mengondisikan tanah pada kondisi LI = 0 dan LI = 0.25.LI adalah skala yang