• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Hak Cipta HAK CIPTA. Pencipta dan kepemilikan hak cipta. Konsepsi Kepemilikan Hak Cipta 2/19/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Hak Cipta HAK CIPTA. Pencipta dan kepemilikan hak cipta. Konsepsi Kepemilikan Hak Cipta 2/19/2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HAK CIPTA

Tim Dosen HKI Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Pengertian Hak Cipta

• Secara Umum adalah Perlindungan hukum kepada; pengarang, pencipta lagu, pembuat program komputer, perancang situs dan pencipta-pencipta lainnya atas karya-karya seni, drama dan jenis karya-karya lainnya yang biasanya mengacu kepada “ciptaan”.

• Pasal 1 angka 1 UU Hak Cipta 2002 menegaskan bahwa “ Hak Cipta adalah Hak Eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Pencipta dan kepemilikan hak cipta

• Undang-Undang Hak Cipta membedakan pengertian antara Pencipta dan Pemegang Hak Cipta

• Pengertian Pencipta didefinisikan melalui pasal 1 butir 2 UU Hak Cipta

• Sedangkan Pemegang Hak Cipta didefinisikan melalui pasal 1 butir 4

• Patut diingat bahwa pencipta dapat sekaligus sebagai pemegang hak cipta dalam hal hak cipta itu tidak dialihkan ke pihak lain. Pemegang hak cipta belum tentu sebagai pencipta karena dapat dimungkinkan pemegang hak cipta menerima pengalihan hak dari pencipta ataupun membeli hak cipta tersebut dari pencipta. • Badan Hukum dapat diberi status dan bertindak sebagai

pencipta (Pasal 9 UU Cipta 2002)

• Negara sebagai pemegang Hak cipta atas peninggalan sejarah, budaya nasional, folklor (Pasal 10 UU Cipta 2002)

• Pasal 11 UU Cipta mengatur tentang ciptaan anonim dan pseudonim.

Konsepsi Kepemilikan Hak Cipta

Authorship dan Ownership • Lisensi Penggunaan Hak Cipta • Kepemilikan Hak Cipta oleh Negara • Konsep a Work made for Hire • Karya Derivatif

(2)

KANDUNGAN HAK CIPTA

• Sebagai Hak Eksklusif, Hak Cipta

mengandung dua esensi Hak yakni:

– Hak Ekonomi, dan – Hak Moral.

• Hak ekonomi melindungi kepentingan ekonomi pemilik atau pencipta dalam hubungannya dengan hasil komersial yang akan diperoleh melalui ciptaan tersebut.

• Hak moral melindungi integritas dan reputasi kreatif seperti yang terlihat dalam ciptaan yang bersangkutan.

• Pada Umumnya Hak Ekonomi meliputi Hak Eksklusif untuk:

1.Mereproduksi/memperbanyak sebuah karya 2.Mendistribusikan salinan sebuah karya kepada

publik.

3.Menyewakan salinan dari sebuah karya.

4.Membuat terjemahan atau adaptasi sebuah karya. 5.Mempertunjukkan dan menyampaikankan sebuah

karya kepada publik.

6.Menerima presentase dari harga jual jika sebuah karya dijual ulang.

• Hak moral didasarkan pada tradisi “Droit d’auteur” Perancis yang memandang kreasi-kreasi intelektual sebagai sebuah perwujudan dari semangat atau jiwa dari pencipta.

• Sebagian besar negara paling tidak mengakui dua jenis hak moral berikut ini:

1. Hak untuk disebut sebagai pencipta dari sebuah karya (“hak untuk disebut sebagai pencipta atau“hak paternitas )

(3)

• Hak Moral tidak dapat dialihkan kepada pihak lain karena merupakan hak pribadi pencipta (hanya dapat berpindah kepada ahli waris pencipta). Akan tetapi di beberapa Negara dimungkinkan

perpindahan hak moral melalui perjanjian tertulis.

• Bagaimana di Indonesia?

Pada UU Hak Cipta nomor 19 Tahun 2002 Hak Ekonomi diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 1 angka 5 dan 6.

Pada UU Hak Cipta nomor 19 Tahun 2002 Hak Moral diatur dalam pasal 24, 26 dan pasal 55 .

Perhatikan Tabel berikut untuk mengetahui konsep ttg Hak Moral

Konsepsi Hak Moral (Mnrut the Berne Cvt)

UU Hak Cipta 2002

(pelanggaran Hak Moral adlh:)

a. The Right of Paternity b. The right of Integrity c. The right of Publication d. The right to withdraw Menurut Pasal 6bis of The Berne Convention:

‘…. The author shall have the right to claim authorship of the work, and to object any distortion, mutilation or other modification of, or any other derogatory action in relation to the said work, which would be prejudicial to his honour or reputation”

a) Meniadakan atau tidak menyebutkan nama pencipta b) Mencantumkan nama pencipta

padahal dia bukan penciptanya c) Mengganti judul atau anak judul

ciptaan

d) Mengubah isi ciptaan e) Meniadakan atau mengubah

informasi elektronik tentang informasi manajemen pencipta ( Sumber pasal 24, 26 dan Pasal 55 UU Hak Cipta 2002)

Hak Terkait

• “Hak terkait” mengacu kepada hak yang diberikan

kepada pelaku seni, produser fonogram

(Rekaman suara) dan badan penyiaran

3 Jenis Hak terkait:

a) Hak pelaku seni dalam setiap penampilan mereka b) Hak Produser rekaman suara/ Fonogram dalam

rekaman-rekamannya c) Hak organisasi penyiaran

(4)

• Pasal 1 angka 9 UU Hak Cipta mengatur bahwa Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta, yaitu hak eksklusif bagi Pelaku untuk

memperbanyak atau menyiarkan

pertunjukannya; bagi Produser Rekaman Suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyinya; dan bagi

Lembaga Penyiaran untuk membuat,

memperbanyak, atau menyiarkan karya

siarannya. (Lebih lanjut baca Pasal 49 UU Cipta 2002)

• Hak cipta dan hak terkait yang melindungi karya dari berbagai kategori pemegang hak. Sedangkan hak cipta melindungi karya-karya pencipta itu sendiri

• Hak terkait merupakan Hak Eksklusif Bagi: a)Pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan

pertunjukannya dan untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya melakukan itu.

b)Produser, rekaman suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyinya dan untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa

persetujuannya melakukan hal itu dan ; c)Lembaga Penyiaran , untuk membuat, memperbanyak, atau menyiarkan karya siarannyadan untuk memberikan izin atau pihak lain yang tanpa persetujuannya melakukan itu (Pasal 49)

• Yang dimaksud Pelaku adalah:

– 1. Aktor – 2. Penyanyi – 3. Pemusik – 4. Penari

- 5. Mereka yang menampilkan, memperagakan, mempertunjukkan, menyanyikan, menyampaikan,

mendeklamasikan, atau memainkan suatu karya musik, drama,tari, sastra, foklor, atau karya seni lainnya.

Cakupan dan Jangka Waktu

Perlindungan

• TRIPs tidak secara definitif menetapkan ciptaan yang dilindungi Hak Cipta, kecuali program komputer (article 10 (1)) dan kompilasi data ( article 10 (2)).

• Ciptaan yang dilindungi Hak Cipta juga tidak terbatas mengacu pada apa yang ditentukan dalam Berne Convention Article 2 yang pada dasarnya terdiri dari Ciptaan Asli ( Original Works), Ciptaan Turunan (derivative) dari bidang ciptaan sastra, ilmu pengetahuan, dan ciptaan seni apapun media ekspresi yang digunakan.

• Cakupan Ciptaan yang dilindungi oleh Hak Cipta di setiap negara bisa berbeda satu sama lainnya. Tidak semua UU Hak cipta yang terdapat di berbagai negara memberikan daftar karya yang banyak, sebagian besar negara hanya memberikan sejumlah kategori karya yang biasanya lebih umum dan sangat fleksibel.

(5)

• Pasal 12 UU Hak Cipta menetapkan Contoh Ciptaan yang dapat dilindungi Hak Cipta

1) Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup:

a) buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis b) yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;

c) ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu; d) alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu e) pengetahuan;

f) lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

g) drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan h) pantomim;

i) seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni j) ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni k) terapan; l) arsitektur; m) peta; n) seni batik; o) fotografi; p) sinematografi;

q) terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

•Suatu Ciptaan yang memenuhi persyaratan perlindungan Hak Cipta secara otomatis akan dilindungi selama jangka waktu tertentu. •Berne Convention dan Article 12 TRIPs

menetapkan jangka waktu Hak cipta adalah 50 tahun.

•Penentuan jangka waktu perlindungan bertujuan untuk memenuhi kepentingan moril dan materiil dari pencipta dan ahli warisnya.

• Jangka waktu perlindungan hak moral dapat berbeda antara Negara satu dan

lainnya. Sebagian besar Negara

memberlakukan hak moral berlangsung

selamanya, sedangkan di sebagian

Negara hak moral akan habis bersamaan dengan habisnya hak ekonomi.

• Perlindungan hak terkait berlangsung lebih

singkat daripada hak cipta. Beberapa

Negara menetapkan jangka waktu yang bervariasi dari 20- 50 tahun.

• UU Cipta Indonesia mengenal tiga ketentuan jangka waktu perlindungan

1. Jangka waktu selama hidup pencipta ditambah 50 tahun setelah pencipta meninggal berlaku untuk ciptaan asli (Pasal 29).

2. 50 tahun sejak pertama kali ciptaan diumumkan berlaku untuk karya derivatif/ turunan (Pasal 30)

3. Tanpa Batas waktu berlaku untuk folklore (Pasal 33)

(6)

Pembatasan hak cipta

• Aspek dari Ciptaan yang tidak dilindungi oleh Hak Cipta

a) Ide/ Konsep

b) Nama, Judul, Slogan dan frasa-frasa singkat lainnya

c) Karya seni terapan.

Dalam Undang-Undang Hak Cipta 2002 Pembatasan Hak Cipta diatur dalam Pasal 14-16

• Kriteria suatu karya untuk mendapatkan perlindungan hak cipta haruslah merupakan karya asli (orisinil). Karya tersebut benar-benar merupakan ekspresi dari penciptanya bukan tiruan dari orang lain ataupun karya yang sudah menjadi publik domain.

• Perolehan dan perlindungan hak cipta

bersifat otomatis dan bersifat independen

yakni perlindungan diberikan tanpa

tergantung pada pengaturan perlindungan hukum Negara setempat.

• Sebuah karya secara otomatis dilindungi, segera setelah sebuah karya tersebut

terwujud, tanpa adanya pendaftaran

khusus, deposit dan pembayaran. Namun demikian dibeberapa negara mewajibkan, bahwa karya tersebut diwujudkan dalam bentuk tertentu

• Dengan demikian Pendaftaran bukanlah

menjadi suatu keharusan dalam Hak

Cipta, Karena tanpa pendaftaran Hak Cipta telah diakui dan dilindungi.

• Meskipun UU Hak Cipta tidak mewajibkan suatu ciptaan untuk didaftarkan, Undang-Undang Hak Cipta mengatur secara khusus ketentuan mengenai pendaftaran ciptaan dari pasal 35- Pasal 44

• Berbeda dengan permintaan Paten dan Pendaftaran Merek yang mensyaratkan wajib pengajuan permintaan untuk status dan perlindungan hukum. Dalam Hak Cipta pendaftaran sekedar berfungsi untuk pencatatan hak pencipta atas ciptaan, identitas pencipta dan data lain yang relevan. Hal ini menjadi penting terutama untuk mendukung pembuktian ketika terjadi sengketa kepemilikan hak cipta. • Dari aspek hukum pendaftaran ciptaan tidak memberi dasar

(7)

Penegakan Hukum Hak Cipta

• Hak ekonomi dikatakan dilanggar jika seseorang,

tanpa izin:

a) Melakukan tindakan yang sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh pemilik hak cipta;

b) Di beberapa negara, melakukan tindakan komersial terhadap suatu karya atau menfasilitasi alat-alat untuk memproduksi karya-karya hasil pelanggaran (misalnya menjual CD bajakan); atau

c) mengimpor atau memiliki sebuah karya yang dilanggar, kecuali karya-karya tersebut sudah termasuk dalam pengecualiansecara hukum atau sudah diperbolehkan. Dalam UU Hak Cipta 2002 Hak Ekonomi diatur dalam Pasal 2

• Sebuah hak moral telah dilanggar apabila:

a) Jika kontribusi sebagai pencipta dari sebuah karya tidak diakui (melanggar hak paternitas); atau b) Jika suatu karya dirusak atau dimodifikasi dengan

cara yang dapat mengganggu harga diri dan reputasi yang dimiliki (melanggar hak integritas).

Dalam UU Hak Cipta 2002 Hak Moral diatur dalam Pasal 24-26

Sanksi Pelanggaran Hak Cipta

• Pelanggaran Hak Moral –Sanksinya: Ganti rugi perdata

• Pelanggaran Hak Ekonomi / Hak Eksklusif –Sanksinya:

•PERDATA: Ganti rugi perdata •PIDANA: Penjara dan atau denda

• Penyelesaian pelanggaran Hak Moral: –Pengadilan Niaga  Mahkamah Agung • Penyelesaian pelanggaran Hak Ekonomi

Perdata:

–Pengadilan Niaga  Mahkamah Agung (Lihat BAB X UU Hak Cipta)

• Penyelesaian pelanggaran Pidana: –Pengadilan Negeri  Pengad Tinggi  MA

(8)

PERINTAH SEMENTARA PENGADILAN

• Sebelum hakim menjatuhkan putusan akhir, pemegang Hak Cipta berhak memohon Pengadilan Niaga agar dlm proses penyelesaian sengketa, memerintahkan:

–PENETAPAN SEMENTARA (ps. 56 UU Hak Cipta)

–PENANGGUHAN SEMENTARA (Bab XI UU Cipta)

PENETAPAN SEMENTARA

• Penetapan berupa perintah Pengadilan Niaga untuk:

– mencegah masuknya barang yang diduga melanggar HKI dalam jalur perdagangan, –mengamankan dan mencegah penghilangan

barang bukti oleh pelanggar HKI.

–Menghentikan pelanggaran guna mencegah kerugian yang lebih besar atau kerugian yang tidak dapat diperbaiki lagi bagi pemegang HKI

PENANGGUHAN SEMENTARA

• Perintah Pengadilan Niaga untuk:

–menangguhkan sementara waktu pengeluaran barang impor dan ekspor yang merupakan pelanggaran HKI dari kawasan pabean

Pengalihan hak cipta

• Hak Cipta merupakan Hak Milik Kebendaan yang tidak berwujud, dapat beralih atau dialihkan baik status maupun penguasaannya kepada orang lain

• Beberapa cara untuk Mengalihkan Hak Cipta a) Menjual karya yang dilindungi oleh hak cipta atau

membuat salinan dan menjual salinan tersebut b) Lisensi Hak Cipta

c) Sebuah hak cipta yang dimiliki oleh sebuah karya juga dapat dijual baik secara keseluruhan maupun sebagian.

(9)

• Pasal 3 UU Hak Cipta 2002 mengatur norma yang menjadi dasar pengalihan hak cipta melalui pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

• Lisensi menurut UU No 19 th 2002 ttg Hak Cipta pasal 1 Angka 14 adalah “izin yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemegang Hak Terkait kepada pihak lain

untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak

Ciptaannya atau produk Hak Terkaitnya dengan persyaratan tertentu”.

• Perjanjian Lisensi Hak Cipta secara Hukum juga merupakan salah satu bentuk pengalihan hak cipta. (Lihat Pasal 45, 46 dan 47 UU Hak Cipta 2002)

Referensi

Dokumen terkait

issue memiliki pengaruh lebih kuat dibandingkan kurs rupiah terhadap harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Ramya & Right issue Event study, t Right issue Bhuvaneshwari dan Harga

Untuk menampilkan data SP2D dapat dilakukan dengan cara memilih SKPD, memilih Program dan memilih Kegiatan kemudian klik tombol Tampilkan Data..

kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang- undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan

Abin Syamsyudin Makmun, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung, Pustaka Eduka, 2010), hlm. Mulyasa., Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan, hlm.. rangka menyampaikan bahan pelajaran

Untuk menjawab sub masalah nomor empat yaitu bagaimana keterampilan siswa dalam melakukan eksperimen dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V Sekolah

Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak simplisia kering bawang putih (Allium sativum. L.) sebagai antibakteri yang dapat menghambat tumbuhnya bakteri Bacillus

Melihat kembali konteks pemilihan kepala daerah yang terdapat dalam Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 yang menyatakan: “Gubernur, Bupati dan Walikota masing- masing

36 Perencanaan : proses perbuatan atau cara merencanakan sesuatu, merupakan suatu penyusunan kerangka kerja/gambaran dari apa yang dikerjakan. b) Perancangan