Metode Perhitungan Cadangan
Konversi Unit
• 1 inch = 2,54 cm 1 karat = 200 mgram • 1 m = 3,281 feet • 1 mile = 1.609 km • 1 ha = 10.000 m2 • 1 acre = 0,404686 ha • 1 cc = 0,061 cinch • 1 kg = 2,2046 pound = 1.000 gram • 1 t oz = 31,103 gram • 1 lb = 1 pound • 1 LT = 2.240 pound • 1 ST = 2.000 pound • 1 MT = 0,9842 LT = 1,1023 ST = 1.000 kg = 2.205 pound • 1 ppm = 1 gram/ton • 24 karat = 100% Au
Pengertian Bijih
• Mineral berharga yang dicari dan kemudian diekstrak dalam kegiatan pertambangan dengan harapan
(meskipun tidak selalu tercapai) mendapatkan
keuntungan untuk penambang maupun untuk komunitas masyarakat (Taylor, 1986).
• Mineral yang mengandung satu logam berharga atau lebih yang dapat diolah dan diambil logamnya secara menguntungkan sesuai dengan kondisi teknologi dan ekonomi pada waktu itu (Kamus Pertambangan Umum, PPTM, 1997)
Dilusi
• Dilusi adalah hasil pencampuran dari material bukan bijih (waste) ke dalam material bijih dalam rangkaian kegiatan pertambangan yang akan menaikkan tonase dan menurunkan secara relatif rata-rata kadar.
• Tidak hanya terjadi pada tahap eksplorasi saja
melainkan terjadi hingga proses pengolahan mineral. • Dilusi internal adalah apabila material kadar rendah
terletak di dalam material kadar tinggi.
Dilusi internal geometri Æ material kadar rendah
mempunyai batas yang jelas dengan material kadar tinggi (intrusi barren dike)
Dilusi internal inheren Æ material kadar rendah tidak
mempunyai batas yang jelas dengan kadar tinggi (terjadi karena resolusi blok yang rendah
Dilusi
• Dilusi eksternal adalah apabila material kadar rendah terpisah dengan material kadar tinggi.
Runtuhan dinding, kesulitas memisahkan secara tepat bijih – waste atau roof/floor – BB, stope dimana tebal bijih < lebar bukaan tambang.
Densitas Ruah (Bulk Density = BD)
• Densitas didefinisikan sebagai massa per unit volume (misalnya pounds per cubic feet atau grams per cubic
centimeter).
• Salah satu karakteristik fisik batuan dan bijih yang dipergunakan untuk konversi ukuran dari volume menjadi tonase.
• Densitas efektif Æ solid / non-porous
• Densitas relatif (specific gravity) Æ unitless Æ berat
material ekivalen dengan berat air dengan volume sama • Densitas ruah (bulk density) Æ densitas yang
memperhatikan porositas (non solid). • Mineralogi Æ SG
Pengaruh Mineralogi terhadap BD
• Bagian tengah sulfida masif Æ 10% (vol) sfalerit (sg = 4,0), 45% (vol) pirhotit (sg = 4,6), dan 45% (vol) pirit (sg = 5,1). Anggap non porous sehingga BD = 4,77 gr/cc. • Bagian pinggir sulfida masif Æ 60% (vol) argilit (sg =
2,7), 30% (vol) pirit, 4% (vol) sfalerit, dan 6% (vol)
galena (sg = 7,6). Anggap non porous sehingga BD = 3,77 gr/cc.
• Diambil rata-rata 4,27 gr/cc untuk hit-cad Æ error =
(0,5/4,27) x 100 = 11,7% yaitu underestimasi untuk zona tengah dan overestimasi untuk zona pinggir.
• Æ Pola mineralisasi sedapat mungkin dipetakan dan dimodelkan untuk menekan kesalahan hit-cad.
Pengaruh Porositas terhadap BD
• Lubang porositas Æ SG = 0
• BD bijih Pb-Zn-Ag = 378,4/100 = 3,78 g/cc
• SG bijih (porositas dianggap 0) = 378,4/(100-8,3) = 4,13 g/cc • Perbedaan SG terhadap BD Æ 8% Æ hasil hit-cad dengan SG
Pengaruh Porositas terhadap BD
• Tahap mine planning Æ harus memperhatikan B & L • Volume BCM Æ volume insitu Æ bank cubic meter • Volume LCM Æ volume loose Æ loose cubic meter
• BCM Æ volume bijih atau overburden yang akan digali • LCM Æ volume disposal, stockpile (ROM), stockyard • BD insitu ≠ BD loose
• Batupasir umumnya 1 LCM = 1,3 BCM (dengan kompaksi) • Konversi BCM ke LCM dilakukan dengan tes penambangan
Losses
• Jika tanpa koreksi terdapat perbedaan hasil penambangan dengan hit-cad karena ada:
geological losses Æ salah interpretasi tubuh bijih Æ bisa +
atau –, dalam konsep hitcad dipakai konsep pesimis Æ -faktor keamanan Æ ditambahkan sebagai OB
mining losses Æ keterbatasan alat presisi batas bijih,
terbawa oleh penyaliran, terbang sebagai debu, jatuh selama hauling.
processing/metallurgical losses Æ proses peremukan,
penyaringan dapat terbawa air atau angin, atau hilang karena efisiensi alat.
Stripping Ratio
• Stripping ratio atau nisbah kupas adalah perbandingan
antara jumlah material yang harus dikupas (sebagian besar adalah waste) untuk mendapatkan satu satuan bijih.
• Untuk bijih umumnya diartikan sebagai jumlah tonase
material yang harus dipindahkan untuk mendapatkan satu ton bijih.
• Untuk batubara umumnya diartikan sebagai volume material yang harus dikupas untuk mendapatkan satu ton batubara. • Namun demikian satuan material yang dikupas dan satuan
bijih/batubara dapat berbeda-beda tergantung dari unit biaya (cost) yang dipergunakan.
Stripping Ratio
• Dalam perhitungan cadangan terdapat pengaruh geological
losses dan mining losses terhadap stripping ratio.
• Material yang dianggap hilang dalam kedua losses tersebut dimasukkan sebagai overburden sehingga akan menambah jumlah material yang harus dikupas untuk mendapatkan
satu satuan bijih
batubara ton Jumlah OB Volume bijih ton Jumlah OB ton Jumlah SR = =
Cutoff Grade (cog)
• Adalah kadar batas dimana kadar di bawahnya mempunyai kandungan logam atau mineral dalam batuan yang tidak
memenuhi syarat-syarat keekonomian.
• Cutoff grade digunakan untuk membedakan blok-blok bijih dengan blok-blok waste dalam perhitungan cadangan.
• Harus diperhatikan bahwa blok-blok bijih ditentukan dengan penaksiran, sehingga masih dapat mengandung kesalahan. • Kuadran I Æ blok bijih yang diklasifikasikan sebagai bijih
dengan benar
• Kuadran II Æ blok bijih yang diklasifikasikan sebagai waste dengan tidak benar
• Kuadran III Æ blok waste yang diklasifikasikan sebagai
Cutoff Grade (cog)
• Kuadran IV Æ blok waste yang diklasifikasikan sebagai bijih dengan tidak benar.
• Garis regresi (R)
mengindikasikan overestimasi pada kadar tinggi dan
underestimasi pada kadar
rendah. Sehingga dalam hal ini perhitungan cadangan yang menggunakan data kadar taksiran tidak pernah tepat terhadap hasil operasi
penambangan (kadar sebenarnya).
Cutoff Grade (cog)
• Perubahan harga cog akan mempengaruhi hasil
perhitungan cadangan pada blok-blok yang telah dihitung. • Apabila cog naik maka tonase bijih akan turun dan rata-rata
kadar pada tonase tersebut akan naik.
• Dengan demikian apabila cog naik maka juga akan menaikkan harga stripping ratio.
• Oleh karena itu dalam perhitungan cadangan sebaiknya dibuat dengan memperhatikan kisaran harga cog untuk memudahkan optimasi dalam membuat skenario
penambangan.
• Konsep cog juga berhubungan dengan konektivitas blok-blok penambangan yang diklasifikasikan sebagai bijih pada tahap produksi.
Cutoff Grade (cog)
• Apabila cog naik maka volume bijih akan turun dan akan membuat blok kadar rendah semakin besar, disamping itu blok-blok bijih akan terpisahkan.
• Gambar menunjukkan blok bijih akan semakin turun dan terpencil dengan semakin naiknya cog.
• Blok bijih yang semakin terpisah tersebut juga akan mempengaruhi sistem penambangan menjadi sistem
selective mining yang akan semakin menurunkan pula
jumlah cadangan.
• Cog merepresentasikan batas ekonomis untuk membuat deliniasi zona kadar mineral atau logam yang potensial untuk ditambang.
• Pembatasan zona bijih dan waste tersebut dapat berupa kontur cog atau blok-blok taksiran.
Cutoff Grade (cog)
• Cog ditentukan secara kompleks dari banyak faktor. • Rumusan sederhana cog:
• Pada awal kegiatan pertambangan dikaji stripping ratio yang kemungkinan akan diperoleh pada saat
penambangan. Pengkajian ini didasarkan secara empiris terhadap endapan lain dengan tipe yang sama dan faktor kedalaman. Dalam hal ini tebal zona mineralisasi dan
kedalaman dapat dipergunakan untuk menentukan SR awal. Dengan menggunakan rumus maka akan diperoleh nilai cog awal yang akan dipergunakan sebagai acuan
dalam simulasi (Tabel). Andaikan diperoleh nilai cog awal sebesar 0,26 maka dibuat simulasi perhitungan cadangan untuk nilai-nilai cog di sekitar 0,26.
MC SR
FC
Cutoff Grade (cog)
Asumsi MC = 0,76 ; FC = 1,98 ; recovery = 0,83 ; harga logam $0,85/lb OC P F g OC venue CF = Re − = × × −
Cutoff Grade (cog)
• Besaran kuantitatif diperhitungkan terhadap jumlah tonase perhitungan cadangan.
• Apabila cash flow pada Tabel 3 dikalikan dengan tonase bijih dari Tabel 2 maka akan diperoleh cash flow total.
• Perhitungan cadangan yang paling optimal tercapai dimana menggunakan nilai cog yang menghasilkan cash flow total paling besar.
• Dengan kondisi seperti pada Tabel 3 maka perhitungan cadangan paling optimal dicapai pada nilai cog 0,18.
• Apabila terjadi perubahan harga logam menjadi $0,65/lb akan menyebabkan cog optimal berubah menjadi 0,24 dan perhitungan cadangan paling optimal dicapai pada nilai cog 0,20.
Cutoff Grade (cog)
• Berdasarkan penjelasan di atas maka terdapat kaitan yang saling mempengaruhi antara cog dan SR. Kedua parameter tersebut merupakan batasan teknis dan ekonomi dalam
perhitungan cadangan bijih. Konsep kedua parameter tersebut berbeda antara aplikasi perhitungan cadangan bijih dengan batubara. Dalam perhitungan cadangan bijih dilakukan simulasi yang melibatkan cog dan SR dengan optimasi berdasarkan cog. Sedangkan dalam batubara tidak dikenal istilah cog sehingga optimasi perhitungan cadangan batubara dilakukan terhadap SR.
Tugas-1
Terdapat 2 isu penting dalam perhitungan cadangan:
1. Bijih, waste, losses, stripping ratio, dan cog merupakan
lima komponen yang saling terkait dalam perhitungan cadangan bijih.
2. Terdapat perbedaan pemakaian konsep SR dan cog dalam perhitungan cadangan bijih dan batubara.
Buatlah sebuah paper yang membahas dua isu tersebut secara komprehensif.