• Tidak ada hasil yang ditemukan

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Merck, 100 ml Shitmazu, AA Lab. Lingkungan 2. Thermolyne SPESIFIKASI BAHAN. bio.unsoed.ac.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Merck, 100 ml Shitmazu, AA Lab. Lingkungan 2. Thermolyne SPESIFIKASI BAHAN. bio.unsoed.ac."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

22 Lampiran 1. Spesifikasi peralatan dan bahan

SPESIFIKASI PERALATAN

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Erlenmeyer Atomic Absorption Spectrocopy (AAS) Timbangan Digital Oven Pipet ukur Pipet tetes Mufle furrnace Labu destruksi Botol film Corong Kamera digital Kantong plastik Beaker glass Labu ukur Decicator cabinet Sendok Ice box Soil Tester Hot Plate Merck, 100 ml Shitmazu, AA-7000 Ohaus Vheraeu Pyrex Pyrex Thermolyne Sony Pyrex Pyrex Labnet

Tempat pembuatan media Menganalisa kandungan bijih emas (Au) dalam media kultur mikroba

Menimbang sampel daun dan tanah

Mengeringkan sampel Mengambil larutan dengan volume yang telah

diketahui

Mengambil larutan tanpa diketahui volumenya Mendestruksi sampel Tempat sampel yang akan didestruksi

Mengabukan sampel Tempat untuk menyimpan sampel yang telah

didestruksi

Menyaring sampel daun yang telah didestruksi Dokumentasi

Menyimpan sampel Tempat mencampurkan larutan

Tempat pengenceran Mendingin sampel yang sudah dioven.

Mengambil sampel tanah Tempat untuk membawa sampel ke laboratorium Pengukur pH

Memanaskan sampel dan menghomogenkan larutan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Mikologi Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Lingkungan Lab. Ekologi Lab. Lingkungan SPESIFIKASI BAHAN

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan

1. 2. 3. 4. H2O2 HNO3 pekat Akuades Kertas Whatman No.42 MERCK MERCK

Meningkatkan kemampuan oksidasi dan meningkatkan kinerja disolusi dari HNO3

memutuskan ikatan organologam menjadi anorganik

pengenceran fltrat agar tidak terlalu pekat Menyaring filtrat

(2)

23

Lampiran 2. Denah Lokasi Pengambilan Sampel Daun Tanaman dan Tanah.

1. Peta TPA Gunung Tugel Purwokerto (wikimapia, 2014)

Titik koordinat 7°28'2"S dan 109°14'23"E

2. Titik Pengambilan Sampel Tanah dan Tanaman

TPA Gunung Tugel

Labu Bayam

Kangkung Talas

(3)

25

bayam dikonsumsi bagian daun dan batangnya. Ada juga yang memanfaatkan biji atau akarnya sebagai tepung, obat, bahan kecantikan, dan lain-lain (Yusni & Nurudin 2001).

Klasifikasi tanaman Bayam adalah sebagai berikut: Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub Kelas: Hamamelidae Ordo: Caryophyllales Famili: Amaranthaceae Genus: Amaranthus

Spesies: Amaranthus spp. (Plantamor, 2012).

Tanaman bayam sangat mudah dikenali, yaitu berupa perdu yang tumbuh tegak, batangnya tebal berserat dan ada beberapa jenisnya mempunyai duri. Daunnya biasa tebal atau tipis, besar atau kecil, berwarna hijau atau ungu kemerahan (pada jenis bayam merah). Bunganya berbentuk pecut, muncul di pucuk tanaman atau pada ketiak daunnya. Bijinya berukuran sangat kecil berwarna hitam atau coklat dan mengilap. Tanaman bayam sangat toleran terhadap perubahan keadaan iklim. Bayam banyak ditaman di dataran rendah hingga menengah, terutama pada ketinggian antara 5-2000 meter dari atas permukaan laut. Kebutuhan sinar matahari untuk tanaman bayam adalah tinggi, dimana pertumbuhan optimum dengan suhu rata-rata 20-300° C, curah hujan antara 1000-2000 mm, dan kelembaban di atas 60 %. Oleh karena itu, bayam tumbuh baik bila ditanam di lahan terbuka dengan sinar matahari penuh atau berawan dan tidak tergenang air/becek (Yusni & Nurudin, 2001).

3. Tanaman Labu

Tanaman labu (Cucurbita moschata) merupakan suatu jenis tanaman sayuran menjalar dari famili Cucurbitaceae, yang tergolong dalam jenis tanaman semusim yang setelah berbuah akan langsung mati. Tanaman labu kuning ini telah banyak dibudidayakan di negara-negara Afrika, Amerika, India dan Cina. Tanaman ini dapat tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi. Adapun ketinggian tempat yang ideal adalah antara 0 – 1500 meter di atas permukaan laut (Hendrasty, 2003).

(4)

24 Lampiran 3. Deskripsi Tanaman Penelitian

1. Tanaman Kangkung

Kangkung (Ipomoea sp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh baik di daerah tropis. Di Indonesia terdapat dua macam kangkung yang dibudidayakan secara komersial, yakni kangkung darat (Ipomoea reptans) dan kangkung air (Ipomoea aquatica) (Alamtani, 2014). Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga dan bentuk batang serta daun. Kangkung air berbunga putih kemerahan, batang dan daunnya lebih besar, warna batangnya hijau, sedangkan kangkung darat daunnya panjang dengan ujung runcing berwarna hijau keputihan, bunganya berwarna putih (Srihati & Takiyah, 2007).

Klasifikasi tanaman kangkung darat adalah sebagai berikut: Kerajaan: Plantae Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Famili : Convolvulaceae Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea reptans Poir. (Rukmana, 1994).

Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbaceous), dan berlubang-lubang. Perakaran tanaman kangkung berpola perakaran tunggang dan cabang akarnya menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 – 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 100 – 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) (Rukmana, 1994).

2. Tanaman Bayam

Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting (Anonim, 2013). Hampir semua orang mengenal dan menyukai kelezatannya. Rasanya enak, lunak dan dapat memberikan rasa dingin dalam perut dan dapat memperlancar pencernaan. Umumnya tanaman

(5)

26

Tanaman ini menjalar dengan perantara alat pemegang yang berbentuk pipih. Batangnya cukup kuat dan panjang serta dipermukaan batangnya terdapat bulu-bulu yang agak tajam (Heliyani, 1993).

Klasifikasi tanaman Labu adalah sebagai berikut: Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae Ordo : Cucurbitales

Familia : Cucurbitaceae Genus : Cucubita

Spesies : Cucubita moschata Duch (Hutapea, 1994).

4. Tanaman Talas

Talas atau talas bogor (Colocasia esculenta L., suku talas-talasan atau

Araceae) merupakan tumbuhan penghasil umbi yang cukup penting. Diduga asli

berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak masa purba, bahkan sebelum padi ditanam orang. Kini talas telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India, Cina, Afrika Barat dan Utara, dan Hindia Barat. Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di beberapa kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam hampir di semua daerah (Anonim, 2014).

Menurut Schott (1832), klasifikasi tanaman Talas adalah sebagai berikut: Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Alismatales Famili: Araceae Genus: Colocasia

Spesies: Colocasia esculenta

Tumbuhan berupa terna, tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan dangkal. Batang yang tesimpan dalam tanah pejal, menyilinder atau membulat, biasanya coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas lampang daun tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun memerisai dengan tangkai

(6)

27

panjang dan besar. Perbungaan tongkol dikelilingi oleh seludang dan didukung oleh gagang yang lebih pendek dari tangkai daun, bunga jantan dan betina kecil, tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina di bagian pangkal, hijau, bunga jantan pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol dilengkapi dengan organ steril. Perbuahan seperti kepala yang berisi buah buni yang rapat. Biji membundar telur (Tjitrosoepomo, 1997).

(7)

28

Lampiran 4. Hasil Analisis Kadar Logam Hg Pada Tanaman dan Tanah

a. Kadar Logam Hg Pada Tanaman di TPA Gunung Tugel Purwokerto

Tanaman Satuan

Kadar Logam Hg (mg.l-1) tanaman pada setiap

ulangan Rata-rata 1 2 3 4 5 6 Kangkung mg.l-1 0,0078 0,0031 0,0093 0,0038 0,0035 0,0036 0,0052 Bayam mg.l-1 0,0071 0,0048 0,0057 0,0074 0,0064 0,0057 0,0062 Labu mg.l-1 0,0027 0,0047 0,0033 0,0041 0,0035 0,0040 0,0037 Talas mg.l-1 0,0053 0,0065 0,0083 0,0059 0,0065 0,0074 0,0066

b. Kadar Logam Hg Pada Tanah di TPA Gunung Tugel Purwokerto

Tanah

Tanaman Satuan

Kadar Logam Hg (mg.l-1) tanah tempat tanaman

tumbuh pada setiap ulangan

Rata-rata 1 2 3 4 5 6 Tanah Kangkung mg.l -1 0,0038 0,0058 0,0065 0,0083 0,0090 0,0073 0,0068 Tanah Bayam mg.l -1 0,0059 0,0074 0,0073 0,0077 0,0032 0,0056 0,0062 Tanah Labu mg.l -1 0,0026 0,0040 0,0088 0,0076 0,0024 0,0041 0,0047 Tanah Talas mg.l -1 0,0049 0,0033 0,0050 0,0064 0,0036 0,0048 0,0049

bio.unsoed.ac.id

(8)

29

Lampiran 5. Pengukuran pH Tanah Tempat Tumbuh Tanaman di TPA Gunung Tugel

Tempat tumbuh tanaman

Nilai derajat keasaman (pH) tempat tumbuh tanaman pada setiap ulangan

1 2 3 4 5 6 Talas 6,7 6,8 6,7 6,8 6,8 6,8 Kangkung 6,5 6,4 6,4 6,4 6,5 6,4 Bayam 6,6 6,8 6,6 6,6 6,7 6,8 Labu 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4

bio.unsoed.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim akan berpengaruh kepada sektor pertanian dan perikanan Indonesia antara lain menurunkan produktivitas pertanian

Dengan menggunakan aplikasi antena phased array akan memungkinkan dilakukan scanning secara elektrik, dimana dengan posisi antena yang tidak berubah tapi pola radiasi

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 23 pada tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 99,5% yang berarti bahwa

Gambar 4.7 Penyebaran tekanan ditinjuan dari grafik amplitudo dan frekuensi (a) Sebelum letusan bulan maret 2006: (b) Sesudah letusan bulan september 2006 Penyebaran tekanan magma

Fuzzifikasi warna atau pola bercak memiliki 6 himpunan fuzzy, yaitu kekuningan, putih, putih pinggiran hitam, keabuan, abu-abu pinggiran cokelat dan cokelat yang

pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu

dimana bisa digambarkan dengan gesture tubuh periang anak-anak seperti pada umumnya seperti tertawa, tersenyum, berlompat-lompat karena visual nanti mengacu pada

Hasil percobaan menunjukkan bahwa genotipe, musim, dan interaksi genotipe × musim berpengaruh nyata pada karakter panjang malai, jumlah cabang primer, panjang cabang primer,