• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI WANITA KLIMAKTERIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI WANITA KLIMAKTERIUM"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Praktik Kebidanan

yang dibina oleh Nurudin Santoso, ST., MT

Oleh : Tria Yusmyta NIM : 1302100033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN

(2)

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Page i KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Tak lupa terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil, Bapak Nurudin Santoso, ST., MT. selaku dosen pembimbing, dan seluruh teman – teman seperjuangan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca secara umum. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini.

Malang, 11 April 2014 Penulis

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI ... ii BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 1 1.3 Tujuan Penulisan ... 1 BAB II ... 3 PEMBAHASAN ... 3 2.1 Pengertian Klimakterium ... 3

2.2 Gejala - gejala Klimakterium ... 4

2.3 Perubahan yang Terjadi Akibat Klimakterium ... 4

2.4 Gangguan – gangguan Klimakterium ... 5

2.5 Peran Bidan dalam Menghadapi Wanita Klimakterium ... 6

BAB III ... 10

PENUTUP ... 10

3.1 Kesimpulan ... 10

3.2 Saran ... 11

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi hingga akhir hayat. Salah satu masa yang dilewati manusia adalah lanjut usia. Ketika lanjut usia, wanita mengalami apa yang disebut dengan klimakterium. Klimakterium adalah fase alamiah yang pasti terjadi pada seorang wanita. Pada fase ini, seorang wanita akan mengalami suatu titik puncak yaitu berhentinya menstruasi.

Akibat dari masa ini adalah terjadinya gangguan – gangguan yang tidak sedikit sehingga menyebabkan banyak dari wanita yang mengalami gangguan psikologis. Hal itu disebabkan oleh menurunnya fungsi tubuh terutama sistem reproduksi, wanita akan merasa dirinya tidak cantik dan tidak berguna lagi.

Klimakterium adalah masalah serius sebab akan dialami oleh wanita selama penghujung hidupnya dengan kondisi yang tidak produktif lagi. Oleh karena itu, kita sebagai Bidan harus memperhatikan wanita yang sedang mengalami klimakterium dengan cara melakukan pendekatan – pendekatan, serta memberikan penyuluhan tentang perubahan – perubahan yang akan wanita alami selama klimakterium. Bidan harus bisa melaksanakan perannya dengan baik untuk wanita klimakterium sebab wanita klimakterium adalah salah satu ruang lingkup kerja Bidan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan klimakterium?

1.2.2 Bagaimana gejala – gejala yang dialami wanita klimakterium? 1.2.3 Apa saja perubahan yang dialami oleh wanita karena klimakterium? 1.2.4 Apa saja gangguan yang dialami oleh wanita klimakterium?

1.2.5 Bagaimana peran Bidan dalam meghadapi wanita klimakterium?

1.3 Tujuan Penulisan

(5)

1.3.2 Mengidentifikasi gejala – gejala yang dialami wanita klimakterium. 1.3.3 Mengidentifikasi perubahan yang dialami oleh wanita karena

klimakterium.

1.3.4 Mengidentifikasi gangguan – gangguan yang dialami yang dialami oleh wanita klimakterium.

(6)

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Page 3 BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Klimakterium

Klimakterium adalah periode terakhir dalam kehidupan wanita dimana periode ini merupakan periode peralihan dari masa reproduktif menjadi non-reproduktif. Periode ini terjadi akibat menurunnya fungsi generatif atau endokrinologik dari ovarium sehingga wanita akan berada pada suatu titik masa yang menjadi ciri khas dari klimakterium yaitu berhentinya menstruasi atau yang lebih dikenal dengan menopause. Klimakterium bukanlah suatu keadaan patologis melainkan periode peralihan yang normal. Periode ini terjadi pada wanita berusia 45-60 tahun. Klimakterium dibagi menjadi empat fase yaitu:

2.1.1 Premenopause

Fase ini terjadi 4-5 tahun sebelum menopause. Pada fase ini wanita sudah mulai merasakan gejala klimakterium. Pada kondisi ini terjadi penurunan tajam estrogen dan peningkatan hormon gonadotropin. Gangguan keseimbangan hormon menyebabkan menstruasi tidak teratur serta menimbulkan gejala psikologis dan perubahan fisik.

2.1.2 Menopause

Umumnya terjadi pada wanita usia 45-55 tahun. Hormon estrogen sudah tidak dibentuk lagi sehingga pada fase ini wanita sudah tidak mengalami menstruasi lagi. Menopause adalah haid terakhir atau saat menstruasi terakhir dengan tenggang waktu sekitar 1 – 2 tahun.

2.1.3 Pascamenopause

Fase ini adalah fase yang dialami wanita pada 3-5 tahun setelah menopause. Pada fase ini masih terjadi goncangan hormonal sehingga gejala klinis masih berkelanjutan.

2.1.4 Senium

Keadaan keseimbangan hormonal tercapai sehingga wanita tidak mengalami kegoncangan psikologis. Gangguan organik dapat terjadi seperti kulit terasa kering, epitel vagina tipis yang menimbulkan dispareunia, mudah

(7)

infeksi sistitis senilis, atau vaginitis senilis. Selain itu, osteoporosis dapat terjadi sehingga tulang mudah patah.

2.2 Gejala - gejala Klimakterium

Masa klimakterium sering ditandai dengan hal – hal seperti di bawah ini: 2.2.1 Menstruasi tidak teratur

2.2.2 Mudah marah 2.2.3 Susah tidur

2.2.4 Gelisah, takut, kurang percaya diri 2.2.5 Hot flushes (tubuh terasa panas) 2.2.6 Dada berdebar – debar

2.2.7 Penurunan gairah seks dapat terjadi disertai rasa nyeri saat berhubungan dengan suami

2.2.8 Kulit mengendor dan lembek

2.2.9 Kulit mudah terbakar sinar matahari sehingga menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam

2.2.10 Pada kulit timbul bintik hitam dan kelenjar kulit berkurang sehingga kulit menjadi kering dan keriput

2.3 Perubahan yang Terjadi Akibat Klimakterium

Wanita yang sedang mengalami klimakterium akan mengalami beberapa perubahan, baik perubahan kulit, perubahan fungsi alat reproduksi, da perubahan tulang. Secara lebih rinci akan diuraikan di bawah ini.

2.3.1 Perubahan pada Kulit

2.3.1.1 Kulit mudah rusak akibat photo aging (terbakar matahari), sehingga timbul pigmentasi dan bintik hitam

2.3.1.2 Lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit mengendor 2.3.1.3 Fungsi kelenjar bawah kulit berkurang sehingga kulit

berkeriput, kasar dan kering. Kulit kering disertai pruritus merupakan maslaha yang mungkin terjadi

(8)

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Page 5 2.3.1.5 Kuku mengalami kerapuhan sebagai akibat dari penggembungan longitudinal, pemisahan lapisan kuku, dan menurunnya kandungan air dalam lapisan kuku

2.3.2 Perubahan pada Fungsi Alat Reproduksi

2.3.2.1 Lemak vulva menurun sehingga vulva atropi

2.3.2.2 Vagina mengering, sehingga menimbulkan keluhan dispareuni (sakit saat berhubungan seksual)

2.3.2.3 Lapisan sel liang senggama menipis. Kondisi ini bisa meningkatkan infeksi kandung kmih dan liang senggama.

2.3.2.4 Waktu yang dibutuhkan untuk merangsang daerah sensitive lebih lama seiring dengan proses penuaan.

2.3.3 Perubahan pada Tulang

2.3.3.1 Hormone partatiroid berkurang

2.3.3.2 Tulang mengalami pengapuran, zat kalsium menurun, sehingga tulang keropos. Tulang mudah patah terutama pada persendian paha dan osteoporosis.

2.4 Gangguan – gangguan Klimakterium

Proses klimakterium dapat menimbulkan beberapa gangguan, yaitu:

2.4.1 Gangguan Neurovegetatif/Vasomotorik

Muncul berupa gejolak panas (hot flush), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing di dalam telinga, tekanan darah yang berubah – ubah, dada berdebar - debar, susah bernapas, jari – jari atrofi, dan gangguan usus atau pencernaan.

2.4.2 Gangguan Psikis

Berupa depresi, kelelahan, mudah tersinggung, gairah berkurang, semangat berkurang dan susah tidur.

(9)

2.4.3 Gangguan Somatik

Selain berupa gangguan haid atau amenorea, mencakup pula gangguan kolpitis atrofikans, ektropium ekstropion, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis coroner, dan adipositas.

2.4.4 Gangguan Menopause

2.4.4.1 Menopause prematur, yaitu terhentinya haid pada usia 40 tahun. 2.4.4.2 Menopause terlambat, berhentinya haid setelah usia 55 tahun. 2.4.5 Kelainan Organik pada Masa Menopause

Dengan rangsangan estrogen terus – menerus tanpa selingan progresteron memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk perdarahan disfungsional semakin meningkat, terjadi perubahan alat genitalia menjadi tumor jinak (mioma uteri, polip endometrial, polip servikal), karsinoma korpus uteri, dan keganasan payudara.

2.4.6 Gangguan Perilaku

2.4.6.1 Depresi menstrual, yang merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan sebagai wanita yang tidak lengkap lagi 2.4.6.2 Perubahan kehidupan seksual, akan terjadi kegairahan seksual

yang luar biasa hingga kemungkinan melakukan mastirbasi dan dapat juga bersikap dingin

2.4.6.3 Obsesi untuk hamil lagi, yaitu ingin mempertahankan kapasitas reproduksi dan kemudaannya

2.4.6.4 Ilusi, yaitu mempertanyakan apakah sauminya masih cukup berharga, sehingga tidak segan-segan bergaul dengan anak-anak muda (tante girang), terjadi pada wanita yang tidak mampu mengendalikan diri

2.5 Peran Bidan dalam Menghadapi Wanita Klimakterium

Klimakterium akan dialami dengan mulus oleh para wanita jika mereka mengerti dan menyadari tentang hal tersebut. Sebagi seorang Bidan, kita sangat berperan dalam menghadapi wanita klimakterium. Kita harus bisa menyiapkan seorang wanita sehingga dia tidak akan kaget jika mengalami

(10)

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Page 7 klimakterium. Di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa Bidan lakukan untuk menghadapi wanita klimakterium.

2.5.1 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya usia dewasa tentang klimakterium

Hal ini dilakukan untuk menyiapkan, tidak hanya wanita tetapi juga laki – laki. Selain wanita yang siap akan klimakterium yang akan dialaminya, penting juga bagi laki – laki untuk memahami hal ini, sehingga dia bisa mengerti ketika istrinya mengalami klimakterium.

2.5.2 Memberikan informasi tentang klimakterium pada ibu – ibu setiap berkunjung ke Bidan

Ketika ibu datang ke Bidan, baik untuk memeriksakan dirinya sendiri maupun anaknya, penting untuk diberikan informasi tentang klimakterium pada kunjungan tersebut, supaya Ibu tidak akan kaget apabila ibu mengalami gejala – gejala klimakterium.

2.5.3 Memberikan konsultasi yang baik

Ibu yang mengalami klimakterium membutuhkan seseorang untuk diajak bercerita tentang keluhan – keluhannya, sebab sering ibu akan merasa malu jika bercerita kepada orang di sekitarnya. Oleh karena itu, Ibu yang mengalami klimakterium akan mendatangi Bidan dan berkonsultasi tentang keluhan – keluhannya. Disini, peran Bidan adalah memberikan konsultasi sebaik mungkin sehingga rasa gelisah dan kekhawatiran ibu akan perubahan dalam dirinya bisa dihilangkan dan kita bisa membangkitkan rasa percaya diri ibu kembali.

2.5.4 Mengajarkan kepada ibu cara – cara merawat diri apabila ibu sudah mengalami klimakterium

Bahasa verval sering kali tidak berarti apabila sseorang sudah mengalami keluhan kaitannya dengan psikologis. Maka dari itu, Bidan bisa mendemonstrasikan secara langsung bagaimana perawatan –

(11)

perawatan yang bisa dilakukan ketika ibu mengalami klimakterium sehingga perubahn – perubahan fisik pada diri ibu bisa teratasi.

2.5.5 Memberikan informasi tentang pencegahan terhadap sindrom klimakterium

Pencegahan terhadap sindrom klimakterium dapat dilakukan melalui hal – hal sebagai berikut:

2.5.5.1 Pengaturan makanan ( rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E dan cukup serat

2.5.5.2 Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti:

 Isoflavon: terdapat pada kacang - kacangan

 Lignan: terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran  Caumestran: terdapat pada daun semanggi

2.5.5.3 Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah dan tidak berlebihan

2.5.5.4 Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg/hari dan vitamin D

2.5.6 Melakukan manajemen kebidanan klimakterium dengan tepat 2.5.6.1 Anamnesis

Mengkaji adanya keluhan fisik, psikologi, riwayat personal, dan budaya yang berkaitan.

2.5.6.2 Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan tanda vital, dan pemeriksaan lainnya yang meliputi:

 Tinggi badan

Diukur untuk mengkaji postur, mekanika tubuh dan tanda osteoporosis.

(12)

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Page 9  Kulit

Diperiksa untuk mengkaji adanya lesi, integritas kulit, perubahan tahi lalat. Resiko Kanker kulit meningkat pada masa ini.

 Mulut

Memeriksa daerh sekitar mulut seperti gigi dan gusi untuk mengkaji kesehatan mulut.

 Payudara

Payudara diperiksa untuk mendeteksi adanya kegananasan.  Perut

Pemeriksaan perut dilakukan untuk mengetahui adnya pembesaran yang bersifat kistik maupun solid.

 Pemeriksaan Panggul

Pemeriksaan panggul ddengan speculum untuk mengamati perubahan pada vagina dan portio.

 Rektum

Pemeriksaan rectum untuk memeriksa adanya massa dan fissura.

2.5.6.3 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan urin, darah, pap smear/ IVA test, mammography, USG, kolesterol, pemeriksaan hormone FSH, LH dan TSH.

(13)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Klimakterium merupakan periode peralihan dari masa reproduktif menjadi non-reproduktif. Periode ini terjadi akibat menurunnya fungsi generatif atau endokrinologik dari ovarium sehingga wanita akan berada pada suatu titik masa yang menjadi ciri khas dari klimakterium yaitu berhentinya menstruasi atau yang lebih dikenal dengan menopause. Periode ini terjadi pada wanita berusia 45-60 tahun. Klimakterium dibagi mejadi empat fase yaitu, premenopause, menopause, pascamenopause, dan senium.

Wanita klimakterium akan mengalami hal – hal seperti menstruasi tidak teratur, mudah marah, susah tidur, gelisah, takut, kurang percaya diri, hot flushes (tubuh terasa panas), dada berdebar – debar, penurunan gairah seks dapat terjadi disertai rasa nyeri saat berhubungan dengan suami, kulit mengendor dan lembek, kulit mudah terbakar sinar matahari sehingga menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam, pada kulit timbul bintik hitam dan kelenjar kulit berkurang sehingga kulit menjadi kering dan keriput.

Wanita klimakterium akan mengalami perubahan pada kulit, fungsi alat reproduksi, dan tulang. Wanita klimakterium juga mengalami gangguan – gangguan seperti gangguan neurovegetatif, psikis, somatik, gangguan menopause, kelainan organik pada masa menopause, serta gangguan perilaku.

Peran Bidan dalam menghadpi wanita klimakterium yaitu memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya usia dewasa tentang klimakterium, memberikan informasi tentang klimakterium pada ibu – ibu setiap berkunjung ke Bidan, memberikan konsultasi yang baik, mengajarkan kepada ibu cara – cara merawat diri apabila ibu sudah mengalami klimakterium, memberikan informasi tentang pencegahan terhadap sindrom klimakterium, melakukan manajemen kebidanan klimakterium dengan tepat.

(14)

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Page 11 3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan kepada: 3.2.1 Bidan

Disarankan kepada Bidan untuk senantiasa melakukan perannya dengan baik dalam menghadapi wanita klimakterium.

3.2.2 Wanita

Disarankan kepada wanita, khususnya para ibu untuk senantiasa mencari informasi tentang klimakterium sehingga tidak kaget ketika mengalami klimakterium dan dapat melakukan perawatan yang tepat terhadap dirinya.

(15)

DAFTAR RUJUKAN

Manuaba, I. A. C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Mansyur. H. 2009. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.

http://tikamustikasari.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-gejala-gejala.html

arikusagi.blogspot.com/2013/05/menopause.html

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak efek negatif yang terjadi apabila wanita yang berumah tangga menjalani dua

Pangesti, L.N.2002.Hubungan Konsep Diri Dengan Kecemasan Dalam Memilih Pasangan Hidup Pada Wanita Usia Dewasa Awal.. Pengantar

Saya merasa puas dengan pelayanan KB oleh bidan Saya karena bidan memberikan penyuluhan tentang metode kontrasepsi pada awal pemakaian dengan jelas dan sesuai

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa secara bersama-sama (simultan) peran bidan desa, peran kader kesehatan, peran

Jadi, bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan dapat memperhatikan hak-hak wanita hamil sehingga asuhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran bidan dalam promosi kesehatan dengan tindakan Pencegahan Primer Kompleks Tuberkulosis (PKTB) pada anak usia 1-23

 Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui pemerintah

Pengetahuan Dengan Sikap Menghadapi Masa Klimakterium Pada Ibu Usia 45-55 Tahun Di Posyandu Lansia Desa Pintu Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo’’ adalah bukan Karya Tulis