• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Polewali

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/ 1

Materi : Pengetahuan Dasar Geografi Alokasi Waktu : 10 menit (1X pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran

1. KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. KI-3 : memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3. KI-4 : mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran berbasis aktivitasdiharapkan peserta didik mampu:

1. mensyukuri karya sang Pencipta, terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memiliki rasa ingin tahu, jujur, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat 2. Mendeskripsikan pengetahuan dasar geografi

3. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencampaian Kompetensi 3.1. Memahami pengetahuan

dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.1.1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi 3.1.2. Membedakan objek studi formal dan objek fungsional

geografi

3.1.3. Membedakan aspek fisik dan sosial geografi serta penerapannya

3.1.4. Menjelaskan 10 konsep dasar geografi dan penerapannya

3.1.5. Membedakan prinsip geografi dan penerapannya 3.1.6. Menjelaskan pendekatan geografi dan penerapannya 4.1. Menyajikan contoh

penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

4.1.1 Membuat ringkasan materi pengetahuan dasar geografi melalui berbagai sumber.

4.1.2 Membuat powerpoint/video tentang fenomena geosfer yang berkaitan dengan pengetahuan dasar geografi 4.1.3 Mempresentasikan hasil kerja siswa melalui

powerpoint/video.

(2)

D. Materi Pembelajaran Pengetahuan Dasar Geografi

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi 2. Objek Studi Geografi

3. Aspek Geografi E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Discovery/Inquiry Learning

Metode : Diskusi Kelompok dan Penugasan F. Media Pembelajaran

• Video pembentukan fenomena geosfer • Gambar-gambar fenomena geosfer • LCD Projector

G. Sumber Belajar

• Buku Geografi Kelas X, Penerbit Erlangga H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I : Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi

3.1.2. Membedakan objek studi formal dan objek fungsional geografi

Tahapan Kegiatan Waktu

Pendahuluan

- Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) - Apersepsi melalui kilas balik materi IPS/Geografi di SMP/MTs - Memperkenalkan diri dan membuat kontrak belajar bersama - Memberikan motivasi mengenai materi yang akan diajarkan, apa

manfaatnya, serta menyampaikan SKL 8

2’ Kegiatan Inti Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning

Stimulation (member Stimulus)

- Melakukan ekplorasi terhadap pengetahuan, ide, atau konsepsi awal yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkatan kelas sebelumnya tentang geografi

- Mengamati video/peta/gambar-gambar yang disajikan pada slide proyektor di kelas

Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

- Membentuk kelompok 4-5 siswa/perkelompok dengan metode menghitung kelipatan sesuai jumlah siswa yang hadir di kelas secara berurutan

4’

PEMBELAJARAN HOTS

Religius

Innovation

dan

Collaboration

(3)

- Mengelompokan diri sesuai angka yang disebutkan dan diberikan nomor kelompok di meja yang sudah disediakan - Memahami lembar kegiatan (LK 3.1.1. ) tentang ruang lingkup

geografi, dan objek studi geografi Data Collecting mengumpulkan data)

- Menyelesaikan tugas yang diberikan dalam pembelajaran untuk merangsang/menguji jawaban dengan caranya sendiri tentang ruang lingkup geografi, dan objek studi geografi.

Data Processing (mengolah data)

- Melakukan diskusi bersama tentang konsep dasar geografi, prinsip geogafi dan pendekatan geografi

Verification (memverifikasi)

- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok sesuai LK 3.1.1 untuk proses tukar pengalaman sesuai nomor udian kelompok yang ditentukan

Generalization (menyimpulkan)

- Menyimpulkan materi tentang ruang lingkup geografi, dan objek studi geografi dalam kelompok

Penutup

- Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas

- Memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami

- Melakukan tes tanya jawab langsung terhadap materi yang dibahas

- Refleksi kegiatan pembelajaran

4’ I. Teknik Penilaian Penilaian Teknik Penilaian Rubrik Penilaian Instrumen Penilaian Remedial ( < KKM) Pengayaan ( >KKM) Sikap : Observasi Terlampir 1) Pembelajaran ulang 2) Pemberian bimbingan secara khusus 3) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus 1) Belajar kelompok 2) Belajar mandiri 3) Pembelajaran berbasis tema Pengetahuan : Tes tertulis Keterampilan : Unjuk kerja

Teliti, bertanggung jawab

Creativity,

Literacy

Creativity, Collaboration, Literacy

Communication

(4)

Penilaian Teknik Penilaian Rubrik Penilaian Instrumen Penilaian Remedial ( < KKM) Pengayaan ( >KKM) 4) Pemanfaatan tutor sebaya Mengetahui, Kepala Sekolah

Dr,MUSTAPA T M.M

NIP. 19660307 199203 1 009

Polewali, 6 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran

AHNUR AHMAD, S.Pd

NIP. 198604092010011015

(5)

PERTEMUAN 1: MATERI:

Konsep Geografi

Kata geografi berasal dari geo=bumi, dan graphein=mencitra. Ungkapan itu pertama kali disitir oleh Eratosthenes yang mengemukakan kata “geografika”. Kata itu berakar dari geo=bumi dan

graphika=lukisan atau tulisan.

Bintarto (1977) mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.

Hasil Seminar Semarang (1988) menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.

Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang..

Hakekat Geografi

Karl Ritter berpendapat bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Berdasarkan konsep itu, bumi sebagai tempat tinggal manusia berkenaan dengan ruang yang memiliki struktur, pola, dan proses yang terbentuk oleh aktivitas manusia. Selain itu konsep “tempat tinggal manusia” tidak hanya terbatas pada permukaan bumi yang ditempati oleh manusia, tetapi juga wilayah-wilayah permukaan bumi yang tidak dihuni oleh manusia sepanjang tempat itu penting artinya bagi kehidupan manusia. Menurut Huntington (Bintarto, 1977), geografi terbagi menjadi empat cabang, yaitu:

a. Geografi Fisik yang mempelajari faktor fisik alam; b. Pitogeografi yang mempelajari tanaman;

c. Zoogeografi yang mempelajarai hewan; d. Antropogeografi yang mempelajari manusia.

Menurut Muller dan Rinner (Bintarto, 1977), cabang-cabang geografi terdiri atas: (1) Geografi Fisik yang terdari atas geografi matematika, geografi tanah dan hidrologi, klimatologi, geografi mineral dan sumberdaya, geografi tanaman, dan geografi tata guna lahan; (2) Geografi Manusia meliputi geografi budaya (geografi penduduk, geografi sosial, dan geografi kota), Geografi ekonomi (geografi pertanian; geografi transportasi dan komunikasi) geografi politik; (3) geografi regional.

Obyek Geografi

Setiap disiplin ilmu memilki obyek yang menjadi bidang kajiannya. Obyek bidang ilmu tersebut berupa obyek material dan obyek formal. Obyek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji, sedangkan obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi (obyek material) tersebut.

Pada obyek material, antara bidang ilmu yang satu dengan bidang ilmu yang lain dapat memiliki substansi obyek yang sama atau hampir sama. Obyek material ilmu geografi adalah fenomena geosfer yang meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Obyek material itu juga menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti geologi, hidrologi, biologi, fisika, kimia, dan disiplin ilmu lain. Sebagai contoh obyek material tanah atau batuan. Obyek itu juga menjadi bidang kajian bagi geologi, agronomi, fisika, dan kimia.

Oleh karena itu untuk membedakan disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lain dapat dilakukan dengan menelaah obyek formalnya. Obyek formal geografi berupa pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam memahami obyek material. Dalam konteks itu geografi memilki pendekatan spesifik yang membedakan dengan ilmu-ilmu lain.

(6)

LAMPIRAN PENILAIAN PENILAIAN SIKAP

Observasi melalui Jurnal Guru

Nama Satuan Pendidikan : SMAN 4 Polewali Tahun Pelajaran : 2021/2022

Kelas/Semester : X

Mata Pelajaran : Geografi

No. Hari/tgl Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Pos

/Neg Tindak lanjut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

(7)

PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL

PERTEMUAN 1

SOAL ESSAY

No

.

Cakupan

Materi

IPK

Kls/S

emes

ter

Konten/Materi

Level

Kognitif

Indikator Soal

No.

Soal

1.

pengertian

dan ruang

lingkup

geografi

3.1.1Menje laskan pengertian dan ruang lingkup geografi

X/1

ruang lingkup

gegrafi

2

1. Menjelaskan pengertian geogarfi 2. Mendeskripsik an alasan penggunaan istilah georaphica.

1

2

2.

obyek study

geografi

3.1.2 Membedak an objek studi formal dan objek fungsional geografi

X/1

obyek formal

dan obyek

material

2

3. Mendeskripsika n obyek material geografi 4. Menguraikan obyek formal geografi 5. Membedakan obyek material dan obyek formal geografi

3

4

5,6

SOAL PERTEMUAN 1:

1. Jelaskan pengertian geografi

2. Mengapa kata geograpicha dijadikan sebagai dasar penggunaan kata geografi. 3. Uraikan yang termasuk obyek material geografi dan berikan contohnya. 4. Uraikan tentang obyek formal geografi!

5. Uraikan perbedaan yang mendasar tentang obyek material dan obyek formal geografi. 6. Perhatikan gambar di bawah ini (skor 20)

(8)

Wisatawan Asing melakukan penyeberangan menggunakan sampan yang dikaitkan tali untuk mencapai ke seberang sungai. Sungai yang dilalui merupakan bagian hulu Sungai Wampu Kabupaten Langkat sebagai bagian kawasan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL). Wisatawan asing melakukan penyeberangan untuk melihat penangkaran orang utan.

Berdasarkan kegiatan di atas, uraikan tentang objek studi dan aspek geografi!

KUNCI JAWABAN:

1. Bintarto (1977) mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu. Hasil Seminar Semarang (1988) menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.

SKOR (5): salah satu jawaban benar

2. Ungkapan itu pertama kali disitir oleh Eratosthenes yang mengemukakan kata “geografika”. Kata itu berakar dari geo=bumi dan graphika=lukisan atau tulisan. Kata geografi berasal dari

geo=bumi, dan graphein=mencitra. Erasthenes mengarang buku yang bejudul geographica, buku

terebut sangat berperan dalam sejarah keilmuan geografi yang memuat tentang gambaran bumi berdasarkan hasil perjalanan mengelilingi dunia oleh para peneliti.

(skor 10)

3. Obyek material geografi: litosfer (gejala yang terjadi di permukaan bumi: gempa bumi, banjir), hidrosfer (permukaan perairan darat dan laut: ombak, abrasi, sungai), atmosfer (lapisan udara: fenomena cuaca dan iklim), biosfer (flora dan fauna: persebaran flora dan fauna), dan antroposfer (lingkungan hidup manusia: persebaran penduduk, kehidupan social).

SKOR: 5

4. Obyek formal geografi yaitu cara pandang geografi dalam mengkaji obyek material geografi dari keilmuan geografi.

SKOR 5

5. Perbedaannya terletak pada wujud fenomena alam dan penjelasan tentang obyek tersebut. SKOR 5

Nilai Kelompok

Kelompok LK 1(0-25) Total Nilai I 1. 2. 3. 4. II 1. 2. 3. 4. dst

(9)

Rubrik Penilaian Diskusi

Aspek Nilai 0 –10

A. Isi Materi

Ketikan dan tulisan menarik dan mudah dimengerti serta sistematis

Hasil diskusi menggambarkan pengetahuan dasar geografi

Terlihat perbedaan yang jelas antar ruang lingkup, objek studi B. Kerjasama Kelompok

Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi

Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi yang di diskusikan

Keaktifan menanggapi, bertanya dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain

C. Presentasi

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan audien

Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, bahasa yang santun dan

sistematis

Menyampaikan materi dengan intonasi dan bahasa tubuh yang menyakinkan audien

Memberikan tanggapan/jawaban yang benar dan sesuai pemecahan masalah

Jumlah

Lampiran Media • Video

No Materi Tautan

1 Ruang Lingkup, Objek Studi dan Aspek Geografi

- https://www.youtube.com/watch?v=CCG8DjUzmZQ - https://www.youtube.com/watch?v=USZId2l6glA - https://www.youtube.com/watch?v=6F5oZLpF5EI - https://www.youtube.com/watch?v=iMIUCHMV2X8 • Gambar Sumber: www.google.com

(10)
(11)

Lembar Kerja 3.1.1 : Ruang Lingkup, dan Objek Studi Nama Kelompok : Ketua Kelompok : Anggota : NO MATERI URAIAN 1 Pengertian Geografi

Menurut Hasil Seminar IGI Tahun 1988 di Semarang 2 Ahli Geografi

MATERI URAIAN CONTOH

3

Objek Studi Geografi - Material

- Formal

4

Aspek Geografi - Fisik

- Non Fisik (sosial) - Teknik

5

CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN FISIK 1.

2.

CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN SOSIAL 1.

2.

CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN TEKNIK 1.

2.

CONTOH HUBUNGAN ASPEK SOSIAL DAN TEKNIK 1.

(12)

Lampiran Artikel

PERAN ESEG(ENVIRONMENTAL, SOCIAL AND ECONOMIC GEOGRAPHY) DALAM MENGEKOEFISIENSI LAHAN BUAH DAN SAYURAN UNGGULAN DI KABUPATEN KARO SESUAI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Oleh

Dini Damarpertiwi Dermawan dan Ananda Putri Syifa

Letak geografis Kabupaten Karo berada diantara 2º50’–3º19’ LU dan 97º55’–98º38’ BT dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak

pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Daerah ini berada pada ketinggian 280–1.420 meter dpl dengan curah hujan tertinggi pada bulan Nopember sebesar 268 mm dan terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm. Suhu udara berkisar antara 18,8 ºC - 19,8ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66 persen (BPS Kab. Tanah Karo, 2000). Keberadaan Gunung Sinabung (2.460 meter dpl) dan Gunung Sibayak (2.212 meter dpl) sebagai gunung tertinggi Sumatera Utara. Gunung Sibayak sampai saat ini belum mengalami erupsi dan berbeda dengan Gunung Sinabung mulai aktif kembali dan bererupsi tahun 2010 semenjak tahun 1600an. Kemudian bererupsi kembali pada bulan september 2013-2014 (http://www.karokab.go.id/in/)

Abu vulkanik letusan Gunung Sinabung menyelimuti pemukiman masyarakat di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Letusan gunung yang disertai dengan gempa itu membuat masyarakat dilanda kepanikan. Akibat letusan gunung berapi, beberapa material yang keluar dari kepundan gunung tersebut antara lain adalah awan panas, material pijar, hujan abu, kemungkinan gas beracun yang terlempar ke atmosfer. Semua material tersebut memiliki dampak yang berbeda – beda terhadap lingkungan hidup, terdapat dampak negatif dan dampak positif (BPTP Sumatera Utara, 2014).

Bagi Sumatera Utara untuk kebutuhan pasokan buah dan sayurnya berasal dari Kabupaten Karo menjadi terganggu bahkan untuk daerah sekitarnya. Buah dan sayuran yang dihasilkan dari lahan-lahan subur di daerah tersebut antara lain bawang merah, bunga kubis, wortel, sawi, tomat, cabai, kopi, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat buah dan sayur unggulan yang memiliki nilai harga tinggi seperti jeruk, markisa, kol/kubis, kentang dan sebagainya bahkan pasokannya kebutuhan sampai ke luar Sumatera Utara (http://distan.sumutprov.go.id/).

Kondisi Kabupaten Karo mengalami perbedaan setelah erupsi Gunung Sinabung dan perubahan lahan-lahan lainnya menjadi tempat-tempat wisata atau villa-villa mewah. Perubahan lahan yang berubah menjadi pemukiman ataupun perkebunan besar sudah ada di Kabupaten Karo. Padahal sesuai dengan UU RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pertanian Pangan Berkelanjutan sudah mengatur hal tersebut.

Begitu juga masyarakat yang mengungsi pun banyak pindah ke daerah lain yang selama ini mengelola lahannya untuk buah dan sayur unggulan. Dengan demkian, hasil pertanian buah dan sayur

(13)

yang berasal dari Kabupaten Karo untuk kebutuhan Sumatera Utara dan sekitarnya sangat menurun karena lahan utama yang subur berada disekitar kaki Gunung Sinabung. Selain itu juga masyarakat juga masih mengalami trauma melakukan kegiatan-kegiatan di bidang pertanian karena lahan pertaniannya rusak bahkan tempat tinggal dan modal yang dimiliki tidak ada lagi.

Buah dan sayur impor masuk ke pasar Indonesia dan Sumatera Utara sehingga masyarakat mulai beralih pada buah dan sayur negara lain. Masyarakat memilih buah dan sayur impor karena faktor harga yang lebih murah. Kondisi ini berpengaruh secara tidak langsung pada pendapatan petani buah dan sayur yang terus menurun. Pengaruh yang begitu besar akibat erupsi Gunung Sinabung bagi masyarakat dan lahan yang ada, dibutuhkan kerja keras untuk mengubahnya sehingga potensi yang ada dapat dipertahankan. Masyarakat banyak kehilangan mata pencahariannya sebagai petani karena lahannya rusak, juga lahan-lahan yang selama ini dijadikan buah dan sayur unggulan sudah tidak ada lagi. Membangun kembali dan bangkit dari keterpurukan suatu keharusan bagi masyarakat agar Kabupaten Karo dapat berdaya saing dengan daerah lain sesuai dengan pembangunan berkelanjutan.

Untuk melakukan itu, peran Enviromental, Social, and Economic Geography (ESEG) untuk mengekoefisiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo sesuai Pembangunan Berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengatasi masalah dalam perubahan lingkungan, pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Upaya tersebut dapat dilakukan yaitu:

1. Memetakan Lahan

Melakukan pemetaan lahan potensial buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo menjadi landasan untuk menganalisis dalam mengelola potensi sumberdaya secara ekoefiensi. Pemetaan dapat dilakukan melalui pengumpulan data-data di lapangan, peta, foto udara dan citra satelit. Analisis pemetaan akan memberikan perencanaan selanjutnya yang lebih baik (Sucipto, 2013). Memetakan juga pasar buah dan sayur unggulan di tingkat lokal dan internasional memberikan manfaat bagi daerah untuk mengetahui keunggulan dalam meningkatkan kualitas buah dan sayur unggulan yang dihasilkan di Kabupaten Karo.

2. Pengelolaan Secara Organik

Mengelola lahan buah dan sayur unggulan secara organik akan menjadikan lahan terjaga kesuburan, pH, suhu, kandungan air dan organisme yang ada di dalam lahan tersebut (Afandie, 2002). Begitu pula hama akan sulit berkembang di lahan potensial berbasis organik ini dan sangat berbeda dengan sistem pengolahan yang bersifat kimiawi. Selain itu biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit dan hasil buah dan sayurnya lebih tingg/mahal harganya. Keunggulan uah dan sayur unggulan yang dihasilkan lebih berkualitas karena dapat bertahan lama serta memberikan pengaruh kesehatan yang lebih baik dibandingkan pengolahan dengan zat kimia. Inilah peran dari ESEG pada Enviromental Geography nya.

(14)

Mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini pengelolaan lahan buah dan sayur unggulan dari kimiawi menjadi organik sangatlah sulit. Pembimbingan kepada masyarakat pentingnya mengola lahan untuk memenuhi kebutuhan tidak saja pada kepentingan ekonomi, namun menjaga lingkungan hidup sangat penting sesuai prinsip ekoefisiensi. Membudayakan berekoefisiensi pada masyarakat berlandaskan ekologi, sosial dan ekonomi akan menjadikan kehidupan masyarakat di Kabupaten Karo ramah terhadap lingkungannya. Perubahan perilaku di masyarakat untuk menjaga lingkungan secara bersama-sama serta untuk kepentingan bersama oleh masyarakat menyongsong pembangunan berkelanjutan. Social geography inilah sangat penting karena nilai-nilai perubahan perilaku sebagai bagian dari ESEG dalam membangun budaya di masyarakat untuk lebih berekoefisiensi.

4. Promosi dan Kerjasama

Economic geography memiliki peran terutama dalam meningkatkan promosi dan kerjasama ke

semua pihak termasuk keluar negeri untuk pasar ekspor semakin terbuka sehingga berpengaruh pada peningkatkan pendapatan masyarakat. Promosi untuk memasarkan buah dan sayur unggulan sangatlah penting yang harus didukung keunggulan buah dan sayur tersebut. Pemerintah mempunyai fungsi sebagai pihak promosi kepihak luar. Sedangkan petani, pemodal, penyalur, penyedia pupuk organik akan menambah pendapatan keuntungan secara bersama-sama pula. 5. Program Sertifikasi

Selain pengolahan lahan buah dan sayur secara organik, maka usaha lainnya yaitu dapat dilakukan melalui sertifikasi. Buah dan sayur unggulan seperti cabai, tomat, jeruk dan markisa dan lain-lain akan mampu bersaing secara kualitas dan harga dengan buah dan sayur impor lainnya. Keraguan tehadap kualitas buah dan sayur selama ini akan terjawab dengan peningkatan kualitasnya yang tersertifikasi sebagai buah dan sayuran unggulan yang berasal dari Kabupaten Karo dan bersaing di luar negeri.

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo membawa pengaruh di bidang pertanian khusunya lingkungan fisik lahan dan buah dan sayur yang rusak karena ketebalan abu vulkanik yang menutupinya serta material erupsi lainnya. Kekurangan modal yang dimiliki petani dan rasa trauma masyarakat memberikan pengaruh terhadap hasil panen buah dan sayur yang selama ini menjadi unggulan daerah ini. Semakin banyaknya buah dan sayur impor yang beredar, mempengaruhi secara tidak langsung terhadap tingkat pendapatan petani.

Meningkatkan hasil panen buah dan sayur unggulan dengan memanfaatkan lahan yang subur di Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara dengan berbagai upaya yang dilakukan petani dan pemerintah daerah. Peran ESEG (Enviromental, Social and Economic Geography) dalam mengekoefisiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo dapat diwujudkan sesuai pembangunan berkelanjutan. ESEG dalam pelaksanaannya melakukan pemetaan lahan, pengolahan secara organik, budaya berekoefisiensi, promosi-kerjasama, program sertifikasi membawa pengaruh pada perubahan kondisi lingkungan lahan akan menjadi lebih baik, masyarakat yang berekoefisiensi,

(15)

pendapatan perekonomian meningkat. Buah dan sayur unggulan mampu bersaing terutama pasar daerah sekitarnya seperti di Kota Medan bahkan pasar untuk ekspor ke luar negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala dan Ernan Rustiadi. 2008. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan. Bogor: Crestpent Press.

Afandie R, Nasih W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta. Kanisius.

BPTP Sumatera Utara, 2014. Rekomendasi Kebijakan Mitigasi Dampak Erupsi Gunung Sinabung

Terhadap.

Karmila Br Ginting, 2013. Potensi Pengembangan Wilayah Kabupaten Karo Pada Sektor Pertanian. Medan. Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Mulyani, Mul, S. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.

Susilo Astuti Handayani. 2013. Optimalisasi Pengelolaan Lahan untuk Sayuran Unggulan Nasional.

http://tabloidsinartani.com/content/read/ optimalisasi -pengelolaan-lahan-untuk-sayuran-unggulan-nasional/. Tabloid. diakses pada 29 Nopember 2014 Jam 14.22 WIB

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup. http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=7&aid=1209 Selasa, 09 Desember 2014

http://distan.sumutprov.go.id/?p=170 Selasa, 09 Desember 2014 Pukul 13.24 WIB

http://www.medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2012/05/08/79550/enam-komoditas- buah-dan-sayur-sumut-disertifikasi/#.VIaScWfAa8A Selasa, 09 Desember 2014 Pukul 13.37 WIB

http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/9.-Agrovigor-Sept-2010-Vol-3-No-2-Pemetaan-Potensi-Pertanian-Sucipto-.pdf

http://www.karokab.go.id/in/index.php/gambaran-umum diakses pada Jum’at, 28 Nopember 2014 Jam 16.08 WIB

http://ekasapta766hi.blogspot.com/2013/01/potensi-kabupaten-tanah-karo-di-sektor.html diakses pada 29 Nopember 2014 Jam 13.17 WIB

http://jurnalorganik.blogspot.com/2013/05/sistem-pertanian-organik.html diakses pada Rabu, 10 Desember 2014 Jam 16.21 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “

(1) Hasil belajar siswa menggunakan media komik dan media gambar menunjukkan nilai rata-rata dengan kategori baik, meskipun terdapat selisih nilai (2 poin) untuk

Akan tetapi setelah tiga minggu kemudian (follow-up), kedua subjek ini dapat merasakan efek SEFT meski hanya sedikit.. Dari hasil wawancara masing-masing subjek penelitian

Satu tim terbaik setelah 9 Babak Penyisihan dan 3 tim terbaik pada Grand Final Main Draw akan diprioritaskan untuk mewakili Indonesia mengikuti debat tingkat dunia

Mineralisasi Cu-Au±Ag di bagian tengah daerah penelitian atau di daerah Tayap–Kinomaligan sebagian besar berasosiasi dengan diorit kuarsa muda yang teralterasi

Pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian korelasional artinya penelitian yang menggunakan perhitungan angka (bilangan)

Populasi dalam penelitian ini adalah semua resep yang ditulis oleh dokter, sedangkan sampelnya adalah item obat yang diresepkan oleh dokter untuk pasien umum

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini disesuaikan dengan keperlun analisis, yakni analisis uji hipotesis (uji-t) kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan