1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia bisnis sekarang ini mengalami penurunan yang sangat drastis, terutama dalam industri dan perdagangan. Penurunan jumlah permintaan dialami oleh industri plastik, hal ini disebabkan oleh krisis global yang diawali krisis ekonomi di USA. Dampak dari krisis global ini adalah menurunnya permintaan terhadap produk barang dan jasa, karena daya beli masyarakat melemah. Kondisi seperti ini membawa dampak yang buruk bagi industri plastik itu sendiri. Penurunan permintaan dapat mempengaruhi omzet penjualan dalam industri plastik.
Berdasarkan data dari Asosisasi Industri Plastik dan Olefin ( INAPLAS) per maret 2008 menunjukkan bahwa pertumbuhan industri plastik Indonesia mengalami penurunan, dimana dari data INAPLAS juga disebutkan penurunan terjadi karena daya beli masyarakat melemah. Penurunan omzet penjualan industri plastik di Indonesia berkisar 1,14 milyar (berdasarkan data INAPLAS). Industri plastik merupakan salah satu industri yang memberikan keuntungan yang sangat besar baik bagi perusahaan plastik itu sendiri maupun bagi devisa negara.
PT.Batu Rusa Plasindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri plastik, yang produknya berupa kemasan botol plastik. Kemasan botol plastik yang ditawarkan oleh PT.Batu Rusa Plasindo adalah botol untuk oli, lem, dan pupuk. Kemasan botol plastik ini biasanya ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan yang menggunakan botol tersebut sebagai kemasan produknya. PT.Batu Rusa Plasindo pun merasakan dampak dari krisis global ini, yang paling nyata adalah omzet penjualan kemasan botol plastik yang menurun sangat drastis.
Tabel 1.1
Tabel Omzet Penjualan Kemasan Botol Plastik PT.Batu Rusa Plasindo
Tahun Penjualan 2000 Rp 450.000.000 2001 Rp 500.700.000 2002 Rp 550.000.000 2003 Rp 600.824.000 2004 Rp 550.775.000 2005 Rp 500.975.000 2006 Rp 550.975.000 2007 Rp 400.824.000 2008 Rp 285.100.000
Dari tabel omzet penjualan di atas, maka dapat di lihat bahwa omzet penjualan pada tahun 2008 mengalami penurunan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Walaupun omzet penjualan ditahun 2000-2007 menunjukkan angka yang meningkat dan cenderung tidak stabil.
Menurut Yoesof Santo, selaku pengembangan dan pelatihan dari INAPLAS mengatakan, bahwa industri plastik indonesia pada tahun 2008 hanya mampu mengolah 1 (satu) juta ton, dari total kebutuhan produksi pengolahan yang mencapai 2,5 juta ton. Namun Asosiasi Industri Plastik dan Olefin (INAPLAS) optimis bahwa penurunan penjualan pada industri plastik masih dapat diatasi, seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang meningkat secara perlahan-lahan.
Terjadinya penurunan penjualan ini bukan hanya disebabkan oleh berkurangnya daya beli masyarakat, namun persaingan yang cukup ketat dapat menjadi pemicu terjadinya penurunan penjualan, disamping faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan. Permintaan seseorang atau suatu masyarakat terhadap suatu barang ditentukan oleh banyak
faktor (Sadono Sukirno,2002,p76) dimana faktor-faktor tersebut adalah: 1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. 3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat. 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat. 6. Jumlah penduduk.
7. Ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang.
Harga merupakan penentu utama dalam mempengaruhi permintaan terhadap suatu produk barang dan jasa. Semakin tinggi harga yang ditawarkan, maka semakin kecil juga jumlah permintaan terhadap suatu produk barang dan jasa. Namun apabila harga yang ditawarkan rendah maka permintaan terhadap produk barang dan jasa meningkat ( 2000, p76). Oleh sebab itu perusahaan harus lebih selektif dalam menentukan harga produknya.
Sebelum perusahaan menentukan harga, maka perusahaan juga harus mengetahui rata-rata pendapatan masyarakat, karena selain harga, pendapatan masyarakat juga merupakan faktor penting. Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Apabila harga sesuai dengan pendapatan rata-rata masyarakat maka permintaan akan produk juga dapat meningkat.
Apabila harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan yang diinginkan pembeli, maka selera terhadap suatu barang menjadi komponen pelengkap yang lain, sebelum pembeli memutuskan untuk membeli produk. Karena perubahan selera juga dapat meningkatkan jumlah permintaan terhadap suatu barang atau jasa. Selain selera masih ada jumlah penduduk serta ramalan dimasa yang akan datang yang menjadi pendorong konsumen melakukan pembelian terhadap suatu produk.
jumlah permintaan terhadap barang dan jasa yang diikuti dengan perkembangan dalam kesempatan kerja sehingga daya beli masyarakat juga akan meningkat. Dengan daya beli masyarakat yang meningkat serta ramalan mengenai keadaan di masa akan yang datang mengenai produk tersebut atau adanya prediksi masyarakat bahwa dimasa yang akan datang produk barang tersebut akan naik harganya, maka permintaan terhadap barang tersebut juga dapat meningkat.
Apabila setiap perusahaan yang memproduksi barang dapat melihat pada faktor-faktor di atas, maka bukan tidak mungkin permintaan terhadap produk perusahaan akan terus mengalami peningkatan, yang diikuti dengan peningkatan penjualan.
PT. Batu Rusa Plasindo, yang telah lama berkecimpung dalam industri plastik ini juga belum mampu mengatasi penurunan penjualan yang terjadi saat ini, namun PT. Batu Rusa Plasindo terus berusaha melakukan berbagai cara untuk meningkatkan pembelian terhadap produk perusahaan. Dengan mengacu pada faktor-faktor di atas, maka PT.Batu Rusa Plasindo terus berusaha menciptakan suatu produk yang berkualitas dengan harga yang sesuai pendapatan masyarakat. Oleh sebab itu kualitas produk, kualitas pelayanan, dan sales promotion sedang gencar-gencarnya diterapkan oleh PT.Batu Rusa Plasindo. Kualitas produk, kualitas pelayanan dan sales promotion harus lebih diperhatikan.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, banyak faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap suatu produk, namun pada penelitian ini faktor-faktor di atas tidak akan dibahas, akan tetapi yang dibahas adalah mengenai pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, dan sales promotion terhadap permintaan dan keputusan pembelian pada produk PT.Batu Rusa Plasindo.
Kualitas produk adalah totalitas ciri dan karakter suatu produk atau jasa yang diwujudkan dalam kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan. Dalam arti sempit, kualitas produk dapat diartikan sebagai bebas dari kerusakan. Namun pengertian yang berorientasi
pada pelanggan melebihi dari definisi di atas, yaitu sebagai pencipta nilai dan kepuasan bagi konsumen. Kualitas produk yang dirasakan dimulai dari adanya masalah atau kebutuhan konsumen yang dapat diselesaikan dari produk yang terpilih menurut kriteria konsumen dan diakhiri dengan kepuasan konsumen terhadap kinerja produk tersebut (Kotler dan Armstrong, 2006, p225).
Kualitas pelayanan dari sudut pandang pelanggan berarti seberapa baik jasa (service) dapat memenuhi harapan pelanggan (2004, p153). Sebagian besar pelanggan akan kecewa apabila janji-janji perusahaan untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik itu tidak dirasakannya. Pelanggan menginginkan bukti nyata dari sebuah kualitas pelayanan yang baik. Bagi banyak orang, kualitas pelayanan berarti memenuhi harapan pelanggan (p1, Edvardsson, Thomasson, dan Qvretveit 1994).
Setiap perusahaan harus memberikan pelayanan yang ramah kepada pelanggan. Pelanggan harus dilayani dengan sebaik-baiknya, karena pelayanan yang ramah dari para karyawan akan membuat pelanggan merasa mendapat perlakuan dan perhatian yang lebih dari perusahaan yang menjual produk. Pentingnya kualitas pelayanan terbukti dari suatu penelitian yang menyatakan bahwa 70-80% menentukan dalam keputusan membeli (www.warnet2000.net).
Sales promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor, atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan, contohnya; memberikan potongan harga (diskon) dan sampel secara cuma-cuma (sampel gratis).
Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, tergantung pada jenis keputusan pembelian. Pembelian yang rumit dan mahal mungkin melibatkan banyak pertimbangan
pembeli (www.skripsiku.com). Tugas perusahaan adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh dalam tahap-tahap tersebut. Pelanggan yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk dan kemungkinan akan menyebarkan kepada orang lain , karena itu perusahaan harus memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian (www.unikeb.koperasi.coop/trading).
Melalui ketiga faktor tersebut yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan, dan sales promotion diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk perusahaan. Selain ketiga faktor diatas, untuk mengatasi permasalahan penurunan penjualan, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan ilmu yang berhubungan dengan pemasaran. Seperti yang telah diterangkan di atas maka peneliti akan menggunakan strategi perbaikan kualitas, baik dari segi kualitas produknya maupun kualitas pelayanannya serta terus meningkatkan sales promotion dalam menawarkan produknya. Karena apabila masalah ini tidak diatasi, maka akan memberikan dampak buruk bagi perusahaan, yaitu mengalami penurunan permintaan terus-menerus yang akhirnya membuat perusahaan tidak mampu berproduksi. Namun sebelum strategi tersebut diterapkan, terlebih dahulu di kaji hubungan dan pengaruh peranan faktor-faktor tersebut terhadap penjualan.
Dari permasalahan yang dialami oleh PT. Batu Rusa Plasindo, maka dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah seberapa besar pengaruh kualitas produk yang ditawarkan, kualitas pelayanan yang diberikan serta sales promotion yang digunakan oleh perusahaan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui dari ketiga faktor tersebut mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian terhadap suatu produk oleh konsumen.
Dengan melihat pada latar belakang di atas, saya selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan
Sales Promotion (promosi penjualan) terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk PT.Batu Rusa Plasindo”.
1.2 Identifikasi Masalah
Banyak hal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk oleh konsumen, seperti yang telah disampaikan pada wacana di atas.
Dalam hal ini penulis ingin mengetahui sampai sejauh mana kualitas produk, kualitas pelayanan, dan sales promotion dapat mempengaruhi keputusan pembelian produk pada PT. Batu Rusa Plasindo. Karena itu penulis membatasi masalah dalam penyusunan skripsi ini, dengan mengidentifikasi masalah, sebagai berikut:
1) Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk PT. Batu Rusa Plasindo?
2) Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada produk PT. Batu Rusa Plasindo?
3) Seberapa besar pengaruh sales promotion terhadap keputusan pembelian pada produk PT. Batu Rusa Plasindo?
4) Seberapa besar pengaruh ketiga variabel terhadap keputusan pembelian secara gabungan?
5) Dari ketiga variabel tersebut, manakah yang paling memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk PT. Batu Rusa Plasindo?
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1) Mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk PT. Batu Rusa Plasindo.
2) Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada produk PT. Batu Rusa Plasindo.
3) Mengetahui pengaruh sales promotion terhadap keputusan pembelian pada produk PT. Batu Rusa Plasindo.
4) Mengetahui pengaruh ketiga variabel secara bersama-sama.
5) Mengetahui variabel mana yang memberi pengaruh paling besar tehadap keputusan pembelian pada produk PT. Batu Rusa Plasindo.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi penulis sebagai bahan dan sumber data untuk penulisan skripsi di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berguna:
a) Bagi akademisi dan praktisi, sebagai referensi untuk pengembangan ilmu manajemen khususnya masalah-masalah yang berkaitan dengan pemasaran.
b) Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini akan menambah pengetahuan dan mengetahui penerapan teori ke dalam strategi pemasaran produk.
c) Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan, khususnya dalam upaya meningkatkan penjualan.
