• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan keuangan dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia melalui website www.idx.co.id. objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015.

2. Karakteristik Profil

a. PT Bakrie Telecom Tbk.

PT Bakrie Telecom Tbk. didirikan pada tahun 1993 dibawah nama PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo). Strategi bisnis yang diterapkan oleh Bakrie Telecom adalah fokus diferensiasi dan dalam hal ini Bakrie Telecom memfokuskan pada segmen pasar CDMA. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT Bakrie Telecom mempunyai visi yaitu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dengan menyediakan konektivitas informal. Dan misi yaitu menyediakan konektivitas informasi yang berkualitas

(2)

murah ini terdaftar sebagai perusahaan go public pada tanggal 03 Februari 2006.

TABEL 4.1

PROFIL PT BAKRIE TELECOM TBK

Nama Bakkrie Telecom Tbk

Kode BTEL

Alamat Kantor Wisma Bakriie I Lantai 3 jl. H.R Rasuna Said kav. B-1 Jakarta 12920

Alamat Email corsec@bakrietelecom.com No.Telepon 021-91101112 Faks 021-57945751 NPWP 01.642.566.2-054.000 NPKP 01.642.566.2-054.000 Situs http://www.bakrietelecom.com Tanggal IPO - Papan UTAMA Bidang Usaha Utama Jasa

Sektor Infrastrukture, utilities and transportasi Sub Sektor Telecommunication

Biro Administrasi

Efek PT.Ficomindo Buana Registar Sumber: www.idx.co.id

b. PT XL Axiata Tbk.

PT XL Axiata Tbk. (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989 dengan nama PT Graha metropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat. Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services). Visi dan misi PT XL Axiata adalah XL

(3)

berupaya sepenuhnya untuk bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan melalui layanan yang berkualitas tinggi. Fokus XL pada 2 aspek bisnis utama yaitu Consumer Solutions, ditujukan untuk pelayanan selular telepon berkualitas tinggi, dan Business Solutions, ditujukan untuk penyediaan solusi data dan komunikasi yang efisien dan terpercaya bagi pangsa pasar korporat. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi perusahaan go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 September 2005.

TABEL 4.2

PROFIL PT XL AXIATA TBK

Nama XL Axiata Tbk

Kode EXCL

Alamat Kantor Jl DR. Ide Anak Agung Gde Lot E4-7 no.1, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950

Alamat Email CORPSEC@xl.co.id No.Telepon 021-5761881 Faks 021-57959928 NPWP 01.345.276.8-091.000 NPKP NULL Situs www.xl.co.id Tanggal IPO Papan UTAMA Bidang Usaha

Utama Jasa Telekomunikasi Internasional Sektor Infrastruktur, Utilities and transportation Sub Sektor Telecomunication

Biro Administrasi

Efek NULL

(4)

c. PT Smartfren Telecom Tbk.

PT Smartfren Telecom Tbk. (dahulu PT Mobile-8 Tbk) adalah operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang memiliki lisensi seluler dan mobilitas terbatas (fixed wireless access). PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) telah menandatangani perjanjian kerja sama penggunaan merek dagang dan logo bersama dengan PT Smart Telecom yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu 3 Maret 2010 dengan merek dagang dan logo bersama yang akan digunakan adalah SmartFren. a) Visi: Menjadi operator telekomunikasi terdepan yang mampu memberikan layanan telekomunikasi terbaik bagi seluruh pelanggan. Dan melakukan inovasi dan memberikan kualitas pelayanan dengan harga terjangkau untuk masyarakat Indonesia. b) Misi: Membangun jaringan berkualitas dunia di tanah air, membangun organisasi yang berbasis pada pelanggan, fleksibel dan cepat. Memiliki produk khusus diciptakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan gaya hidup. Smartfren menggunakan teknologi EVDO pertama dan saat ini area cakupannya di area Jabodetabek dan Bandung. Perusahaan yang terdaftar dengan kode FREN pada Bursa Efek Indonesia ini listing pada tanggal 29 November 2006.

(5)

TABEL 4.3

PROFIL PT SMARTFREN TBK

Nama Smatfren Telecom Tbk

Kode FREN

Alamat Kantor Kantor Smartfren Jl. H. Agus Salim No. 45 Menteng Jakarta Pusat 10340

Alamat Email corpsec.division@smartfren.com No.Telepon 021-31922255 Faks 021-3156853 NPWP 02.274.977.4-073.000 NPKP NULL Situs www.smartfren.com Tanggal IPO - Papan Utama Bidang Usaha

Utama Jasa Telekomunikasi

Sektor Infrastruktur, Utilities and Transportasi Sub Sektor Telecomication

Biro Administrasi

Efek PT.Sinartama Gunita

Sumber : www.idx.co.id d. PT Indosat Tbk.

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan go public pada tanggal 19 Oktober 1994. PT Indosat memiliki visi yaitu menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi, dan misi: a) Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi inovatif yang berkualitas untuk memberikan nilai lebih bagi para pelanggan. b)

(6)

Meningkatkan shareholders value secara terus menerus. c) Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi stakeholder.

TABEL 4.4

PROFIL PT INDOSAT TBK

Nama Indosat Tbk

Kode ISAT

Alamat Kantor Jl. Medan Merdeka Barat No.21 Jakarta 10110 Alamat Email investor@indosatooredoo.com

No.Telepon 021-30003001 Faks 021-30003757 NPWP 01.000.502.3-051.000 NPKP Situs Indosatooredoo.com Tanggal IPO Papan UTAMA Bidang Usaha

Utama Jasa Telekomunikasi

Sektor Infrastrukture, Utilities and Transportation Sub Sektor Telecomunication

Biro Administrasi

Efek NULL

Sumber: www.idx.co.id

e. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Information, Media dan Edutainment (“IME”). Seperti visi PT Telkom yaitu “To become a leading Telecommunication, Information, Media & Edutainment (TIME) Player in the Region”. Dan misi “To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price and to be the Role Model as the Best

(7)

Managed Indonesian Corporation”. Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi perusahaan, fokus Telkom pada penyelenggaraan IME juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa. PT Telkom memiliki sasaran strategi perusahaan yaitu melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan go public pada tanggal 14 November 1995.

TABEL 4.5

PROFIL PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Nama Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk

Kode TLKM

Alamat Kantor GKP Telkom jl. Jepati no. 1 Bandung 40133 Alamat Email Agus.murdiyatno@telkom.co.id

No.Telepon 022-4521108, 4527252 Faks 022-7203247 NPWP 01.000.013.1-051.000 NPKP NULL Situs www.telkom.co.id Tanggal IPO Papan UTAMA Bidang Usaha

Utama Penyelengara Jaringan dan Jasa Telekom Sektor Infrastruktur, Utilities dan Transportation Sub Sektor Telecommunication

Biro Administrasi

Efek NULL

(8)

B. Hasil Uji Statistik Deskriptif 1. PT Bakrie Telecom Tbk

Hasil Perhitungan Z Score untuk perusahan PT Bakrie Telecom Tbk ditampilkan pada tabel dibawah ini.

TABEL 4.6

Z SCORE PT BAKRIE TELECOM TBK

Sumber : www.idx.co.id, Tahun 2010-2015 (data diolah)

Dapat dilihat dalam tabel 4.6 Working capital to total asset ratio (X1) PT. Bakrie Telecom TBk memiliki nilai rasio (X1) yang rendah setiap tahunnya. Tahun 2010 rasio X1 sudah mulai terlihat menurun sebesar -0,02619 menunjukan perusahaan pada tahun tersebut tidak mampu mengelola dan memenuhi kewajiban jangka panjang maupun jangka pendeknya. pada tahun lainnya perusahaan mengalami rasio yang paling buruk terjadi pada tahun 2015 sebesar -3,14528.

Retained earning to total asset ratio (X2) menghitung tingkat profitabilitas perusahaan. PT Bakrie Telecom Tbk tidak memiliki nilai rasio, karena sudah tidak memiliki laba ditahan. Hal ini menunjukan bahwa manajemen mulai mengalami kesulitan keuangan sehingga laba ditahan telah didefisitkan.

X1 X2 X3 X4 X5

1,2 1,4 3,3 0,6 1

1 2010 BTEL -0,02619 0,00000 0,01545 1,00410 0,22384 0,84585 Tidak Sehat 2 2011 BTEL -0,16436 0,00000 -0,01425 0,94405 0,21215 0,53432 Tidak Sehat 3 2012 BTEL -0,23258 0,00000 -0,05528 0,20625 0,26081 -0,07694 Tidak Sehat 4 2013 BTEL -0,51968 0,00000 0,00040 0,15088 0,22704 -0,30475 Tidak Sehat 5 2014 BTEL -0,76428 0,00000 -0,12487 0,13336 0,15539 -1,09379 Tidak Sehat 6 2015 BTEL -3,14528 0,00000 0,00000 0,10246 0,21131 -3,50155 Tidak Sehat

(9)

Earning before interest and tax to total asset (X3) mencerminkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dilakukan perusahaan. Setiap tahun nilai rasio X3 PT Bakrie Telecom Tbk mengalami perubahan. Tahun 2011, 2012 dan 2014 perusahaan memiliki rasio X3 yang negetive yaitu dengan rasio -0,01425, -0,05528, dan -0,12487 ini menunjukan bahwa semakin kecil nilai rasio kemungkinan perusahaan semakin tinngi akan mengalami kebangkrutan. Kemudian tahun 2010, 2013 dan 2015 nilai rasio positif. Mencerminkan pihak manajemen kurang mampu mengelola aset secara efektif.

Market value equity to total liabilitis (X4) PT Bakrie Telecom Tbk memiliki rasio yang menurun setiap tahunnya mulai dari tahun 2010-2015. perusahaan yang memiliki nilai rasio yang kecil dapat dikategorikan perusahaan tidak aman.

Sales to total asset (X5) menggambarkan kemampuan aset perusahaan dalam menciptakan penjulan. Nilai rasio PT Bakrie Telecom Tbk terjadi fluktuatif. Kemudian pada tahun 2013 variabel ini mengalami peningkatan sebesar 0,26081. Hal ini menunjukan manajemen kurang mengelola aset secara efektif

(10)

GAMBAR 4.1

Z SCORE PT BAKRIE TELECOM TBK

Dari Gambar 4.1 Z Score PT Bakrie Telecom Tbk hasil nilai Z Score berada dibawah 1,81 dari tahun 2010-2015 bahkan minus maka perusahaan berada dalam zona tidak aman yang berarti perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan. Pada tahun 2015 adalah dimana BTEL mengalami penurunan drastis sebesar -3,50155. Dapat diprediksi PT Bakrie Telecom Tbk berarti mengalami kinerja keuangan yang buruk hal ini dapat diketahui dari nilai setiap variable Z Score yang rendah sehingga nilai Z Score yang diperoleh minus. Selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan bangkrut atau mengalami kesulitan keuangan.

-4,00000 -3,00000 -2,00000 -1,00000 0,00000 1,00000 2,00000 3,00000 4,00000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 BTEL Bangkrut Tidak Bangkrut

(11)

2. PT XL Axiata Tbk

Hasil Perhitungan Z Score Untuk perushaan dengan kode EXCL ditampilkan pada tabel dibawah ini.

TABEL 4.7

Z SCORE PT XL AXIATA TBK

Sumber : www.idx.co.id, Tahun 2010-2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.7 Working capital to total asset ratio (X1) PT. XL Axiata Tbk memiliki nilai rasio (X1) yang meningkat perlahan. Pada tahun 2011 perusahaan mengalami rasio yang paling buruk sebesar -0,17135. Hal ini berarti perusahaan mulai mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban jatuh tempo.

Retained earning to total asset ratio (X2). PT XL Axiata Tbk memiliki rasio yang positif, pada tahun 2014 rasio mengaami penurunan derastis sebesar 1,2115.

Variable Earning before interest and tax to total asset (X3) mencerminkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dilakukan perusahaan. Setiap tahun nilai rasio X3 PT XL Axiata Tbk mengalami fluktuasi. Tahun 2010 dan 2012 mengalami peningkatan yang tajam sebesar 0,18292 dan 0,12276. X1 X2 X3 X4 X5 Z score 1,2 1,4 3,3 0,6 1 7 2010 EXCL -0,08568 0,20212 0,18292 5,73101 0,62594 4,84834 Sehat 8 2011 EXCL -0,17135 0,23825 0,01422 4,35236 0,58581 3,37211 Sehat 9 2012 EXCL -0,14331 0,25562 0,12276 4,77533 0,59144 4,04763 Sehat 10 2013 EXCL -0,05181 0,22263 0,04117 3,50334 0,52796 3,01533 Sehat 11 2014 EXCL -0,03331 0,12115 0,02530 1,65172 0,37412 1,57830 Tidak Sehat 12 2015 EXCL -0,09511 0,12924 0,05335 1,37362 0,38876 1,45579 Tidak Sehat

(12)

Market value equity to total liabilitis (X4) PT XL Axiata Tbk memiliki rasio yang menurun mulai dari tahun 2012-2015. Hal ini menunjukan semakin kecil rasio ini maka semakin tinggi resiko kebangkrutan yang akan dialami.

Sales to total asset (X5) menggambarkan kemampuan aset perusahaan dalam menciptakan penjulan. Nilai rasio PT XL Axiata Tbk terjadi penurunan. Hal ini menunjukan manajemen kurang mengelola aset secara efektif.

GAMBAR 4.2

Z SCORE PT XL AXIATA TBK

Dilihat pada Gambar 4.2 PT. XL Axiata Tbk diprediksi berpotensi mulai mengalami kebangkrutan tahun 2014. Di gambarkan tahun 2010-2013 perusahaan berada pada kondisi sehat karena nilai Z > 2,99. Kemudian tahun berikutnya EXCL mengalami penurunan drastis sebesar 1,57830. Dalam hal ini perusahaan mulai mengalami kesulitan keuangan dalam mengembangan perusahaannya. 0,00000 1,00000 2,00000 3,00000 4,00000 5,00000 6,00000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 EXCL Bangkrut Tidak Bangkrut

(13)

3. PT Smartfren Tbk

Hasil Perhitungan Z Score untuk perusahan PT Smartfren Tbk ditampilkan pada tabel dibawah ini.

TABEL 4.8

Z SCORE PT SMARTFREN TBK

Sumber : www.idx.co.id, Tahun 2010-2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.8 Working capital to total asset ratio (X1) PT. Smartfren Tbk memiliki nilai rasio (X1) yang meningkat perlahan. Tahun 2010 perusahaan mengalami rasio yang paling buruk sebesar -0,36325. Kemungkinan perusahaan mulai mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban jangka pendek.

Variable X2 Retained earning to total asset ratio PT. Smartfren Tbk tidak memiliki nilai rasio, karena sudah tidak memiliki laba ditahan. Hal ini menunjukan bahwa manajemen mulai mengalami kesulitan keuangan sehingga laba ditahan telah didefisitkan

Pada PT. Smartfren Tbk Earning before interest and tax to total asset (X3) setiap tahunnya perusahaan memiliki rasio X3 yang negetiF yaitu tahun 2010-2015. Hal ini menunjukan bahwa semakin kecil nilai rasio kemungkinan perusahaan semakin tinngi akan mengalami kebangkrutan.

X1 X2 X3 X4 X5

1,2 1,4 3,3 0,6 1

13 2010 FREN -0,36325 0,00000 -0,19365 0,46578 0,08398 -0,71151 Tidak Sehat 14 2011 FREN -0,18746 0,00000 -0,18067 0,65709 0,07761 -0,34930 Tidak Sehat 15 2012 FREN -0,15188 0,00000 -0,11176 0,15979 0,11501 -0,34018 Tidak Sehat 16 2013 FREN -0,22218 0,00000 -0,10154 0,07498 0,15308 -0,40363 Tidak Sehat 17 2014 FREN -0,25334 0,00000 -0,05451 0,11789 0,01663 -0,39651 Tidak Sehat 18 2015 FREN -0,09425 0,00000 -0,06426 0,37832 0,14613 0,04797 Tidak Sehat Z Score Hasil Prediksi KODE

TAHUN NO.

(14)

Variable X4 Market value equity to total liabilitis PT Smartfren Tbk memiliki rasio yang menurun mulai dari tahun 2011-2014. Penurunan secara drastis terjadi pada tahun 2014 sebesar 0,07498.

Nilai rasio Sales to total asset (X5) pada PT Smartfren Tbk terjadi fluktuasi. Kemudian ke tahun 2015 meningkat secara drastis sebesar 0,04797

GAMBAR 4.3

Z SCORE PT SMARTFREN TBK

PT Smartfren Tbk mengalami juga kinerja keuangan yang buruk. Dilihat pada Gambar 4.3 nilai Z Score kurang dari 1,81 pada tahun 2010-2015. Pada tahun 2015 nilai Z FREN berusaha memperbaiki kinerja keuangan sehingga mengalami kenaikan sebesar 0,04797 walaupun masih berada dibawah zona aman Z<1,80. Maka perusahaan diprediksi mengalami kebangkrutan atau tidak dapat mengelola keuangan secara baik setiap tahunnya.

. -1,00000 -0,50000 0,00000 0,50000 1,00000 1,50000 2,00000 2,50000 3,00000 3,50000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 FREN Bangkrut Tidak Bangkrut

(15)

4. PT Indosat Tbk

Hasil Perhitungan Z Score untuk perusahan PT Indosat Tbk ditampilkan pada tabel dibawah ini.

TABEL 4.9

Z SCORE PT INDOSAT TBK

Sumber : www.idx.co.id, Tahun 2010-2015(data diolah)

Pada Tabel 4.9 PT Indosat Tbk Working capital to total asset ratio (X1) memiliki nilai rasio (X1) yang rendah pada tahun 2014 sebesar -0,23917 menunjukan perusahaan pada tahun tersebut tidak mampu mengelola dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Retained earning to total asset ratio (X2) menghitung tingkat profitabilitas perusahaan. Tahun 2011 variable X2 PT Indosat Tbk tertinggi sebesar 0,30101 .

Pada Earning before interest and tax to total asset (X3) Setiap tahun nilai rasio X3 PT Indosat Tbk mengalami fluktuatif. Tahun 2014 perusahaan memiliki rasio X3 yang paling rendah sebesar 0.01268. ini menunjukan bahwa semakin kecil nilai rasio kemungkinan perusahaan semakin tinngi akan mengalami kebangkrutan.

X1 X2 X3 X4 X5

1,2 1,4 3,3 0,6 1

19 2010 ISAT -0,21395 0,28803 0,03001 0,84852 0,18119 0,93585 Tidak Sehat 20 2011 ISAT -0,11648 0,30101 0,02510 0,89604 0,38565 1,28774 Tidak Sehat 21 2012 ISAT -0,04902 0,28938 0,05776 0,97821 0,40595 1,52981 Tidak Sehat 22 2013 ISAT -0,11602 0,23865 0,02768 0,59605 0,43754 1,08142 Tidak Sehat 23 2014 ISAT -0,23917 0,21631 0,01268 0,56471 0,47215 0,86865 Tidak Sehat 24 2015 ISAT -0,18296 0,17568 0,04265 0,70948 0,48329 1,07610 Tidak Sehat

(16)

Variable (X4) Market value equity to total liabilitis PT Indosat Tbk memiliki rasio yang berubah setiap tahunnya. Tahun 2013 dan 2014 merupakan tahun paling turun sebesar 0,59605 dan 0,56471.

Sales to total asset (X5) menggambarkan kemampuan aset perusahaan dalam menciptakan penjulan. Nilai rasio PT Indosat Tbk mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukan manajemen mengelola aset secara efektif.

GAMBAR 4.4

Z SCORE PT INDOSAT TBK

PT Indosat Tbk mengalami perubahan nilai Z Score dari 2010-2015. Dapat dilihat dari hasil perhitungan di Gambar 4.4 pada tahun 2013 nilai z Score adalah 1,08142. Sedangkan tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,86865. Kemudian tahun berikutnya 2015 nilai Z Score mengalami kenaikan menjadi 1,07610 tetapi masih berada di bawah zona aman karena nilai Z<2,99.

0,00000 0,50000 1,00000 1,50000 2,00000 2,50000 3,00000 3,50000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ISAT Bangkrut Tidak Bangkrut

(17)

5. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Hasil Perhitungan Z Score Untuk perushaan dengan kode BTEL ditampilkan pada tabel dibawah ini.

TABEL 4.10

Z SCORE PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Sumber : www.idx.co.id, Tahun 2010-2015 (data diolah)

Working capital to total asset ratio (X1) PT. Telekomunikasi Indonesia TBk memiliki nilai rasio (X1) yang meningkat setiap tahunnya. Tahun 2010-2011 rasio X1 negatif sebesar -0,01735 dan -0,00193 disebabkan karena aktiva lancar lebih kecil dari kewajiban. menunjukan perusahaan pada tahun tersebut tidak mampu mengelola dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Retained earning to total asset ratio (X2) menghitung tingkat profitabilitas perusahaan. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki nilai rasio yang tumbuh secara stabil 5% setiap tahun. Hal ini menunjukan bahwa manajemen mulai mengelola keuangan dengan baik.

Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Earning before interest and tax to total asset (X3) mencerminkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dlakukan perusahaan. Setiap tahun nilai rasio positf. Mencerminkan pihak manajemen kurang mampu mengelola aset secara efektif.

X1 X2 X3 X4 X5 1,2 1,4 3,3 0,6 1 25 2010 TLKM -0,01735 0,41699 0,22809 0,72709 0,68287 2,43477 Grey Area 26 2011 TLKM -0,00903 0,45660 0,21307 3,38102 0,69141 4,05156 Sehat 27 2012 TLKM 0,03471 0,47389 0,23075 4,11002 0,69268 4,62526 Sehat 28 2013 TLKM 0,03635 0,45950 0,21824 4,28919 0,65026 4,63090 Sehat 29 2014 TLKM 0,01393 0,44882 0,20308 5,17521 0,63662 5,05698 Sehat 30 2015 TLKM 0,07522 0,42400 0,18861 4,30248 0,61665 4,50441 Sehat

(18)

Market value equity to total liabilitis (X4) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki rasio meningkat pada tahun 2014 sebesar 5,17512. Hal ini menunjukan semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah pula resiko kebangkrutan yang akan dialami oleh perusahaan.

Variable X5 menggambarkan kemampuan aset perusahaan dalam menciptakan penjulan. Nilai rasio PT Telekomunikasi Indonesia Tbk terjadi penurunan tahun 2013-2015. Penurunan drastis pada tahun 2013 sebesar 0,65029 Hal ini menunjukan manajemen kurang mengelola aset secara efektif.

GAMBAR 4.5

Z SCORE PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Pada perhitungan di Tabel 4.10 dan gambar 4.5 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami kinerja keuangan yang baik hal ini dapat diketahui dari nilai setiap Variable Z Score yang tinggi sehingga mempengaruhi tingginya nilai Z Score yang diperoleh sehingga perusahaan selama periode penelitian dikategorikan dalam perusahaan yang sehat dan tidak terindikasi kebangkrutan. 0,00000 1,00000 2,00000 3,00000 4,00000 5,00000 6,00000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 TLKM Bangkrut Tidak Bangkrut

(19)

C. Pembahasan Nilai Z Score

Hasil Perhitungan Z Score setiap perusahaan yaitu:

TABEL 4.11

PERHITUNGAN NILAI Z SCORE

Sumber: www.idx.co.id, Tahun 2010-2015 (data diolah)

Dapat dilihat pada Tabel 4.11 PT Bakrie Telecom Tbk mengalami penurunan secara drastis hingga mengalami minus setiap tahunnya. Tahun 2015 nilai Z<1,81 atau turun sebesar -3,50155. Kemudian nilai Z PT XL Axiata Tbk sebesar 4,84834 pada tahun 2010. Ditahun 2014 terjadi penurunan sebesar 1,57830 dikategorikan nilai Z<1,81.

Tahun 2010-2014 nilai Z PT Smartfren Tbk mengalami penurunan bahkan minus. Ditahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 0,04749, tetapi masih dikategorikan nilai Z<1,88. Pada PT Indosat Tbk nilai Z mengaami peningkatan dengan baik tetapi masih berada di nilai Z<1,88 walaupun tidak ada yang minus.

Yang terakhir PT Telekomunikasi Indonesia menghasilkan nilai Z yang tumbuh secara baik setiap tahun penelitian. Dimulai tahun 2011 nilai Z>2,99 sebesar 4,05156. 2010 2011 2012 2013 2014 2015 BTEL 0,84585 0,53432 -0,07694 -0,30475 -1,09379 -3,50155 EXCL 4,84834 3,37211 4,04763 3,01533 1,57830 1,45579 FREN -0,71151 -0,34930 -0,34018 -0,40363 -0,39651 0,04797 ISAT 0,93585 1,28774 1,52981 1,08142 0,86865 1,07610 TLKM 2,43477 4,05156 4,62526 4,63090 5,05698 4,50441

(20)

TABEL 4.12

KLARIFIKASI PERUSAHAAN BERDASARKAN FORMULA ALTMAN

Sumber: www.idx.co.id, Tahun 2010-2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.12 PT BakrieTelecom Tbk selama lima tahun berturut-turut termasuk kedalam klarifikasi tidak sehat atau bangkrut. Kondisi ini dilihat sejak tahun 2010-2015 dari perhitungan nilai Z<1,81. Dalam penelitian pada tahun 2010-2013 PT XL Axiata Tbk berada dalam kondisi sehat dimana nilai Z>2,99. Ditahun berikutnya mengalami penurunan sehingga masuk dalam kategori kurang sehat atau bangkrut.

Kemudian PT Smartfren Tbk dan PT Indosat Tbk nilai Z<1,81 diprediksi berada di kondisi tidak sehat atau bangkrut setiap tahun penelitian yaitu 2010-2015.PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berada dalam kondisi sehat pada tahun 2011-2015. Walaupun tahun 2010 nilai 1,81<Z>2,99 berada dalam kondisi grey area.

Kode 2010 2011 2012 2013 2014 2015

BTEL Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat EXCL Sehat Sehat Sehat Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat FREN Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat ISAT Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat Tidak Sehat

Referensi

Dokumen terkait

• PENTING UTK SIFAT MUTU PRODUK PANGAN: BENTUK

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar dalam pembelajran matematika siswa kelas VIIH SMP Negeri 2 Tabanan tahun pelajaran 2018/2019

DAFTAR PESERTA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU TAHUN 2017 PENYELENGGARA SERTIFIKASI GURU RAYON UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STATUS DISKUALIFIKASI, AKUN TIDAK AKTIF, DAN DATA

Pembayaran tersebut dilakukan sesegera mungkin, paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan dari Pemegang Unit Penyertaan yang telah

Dari hasil Tabel 4.1 kemudian diolah untuk menjadi satuan mobil penumpang (smp) dengan menggunakan angka ekivalen kendaraan penumpang sesuai Tabel 2.1 dan didapat hasil

Berbagai stereotip yang ada pada etnis Jawa dan etnis Tionghoa, di antaranya adalah terdapat sebutan pribumi (etnis Jawa) dan nonpribumi (etnis Tionghoa) serta

Penelitian tentang Keanekaragaman Burung di Desa Telagah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai

Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 5a-5d menunjukkan bahwa perlakuan pemberian mulsa tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter jumlah daun.Hal ini