• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

5

2.1. Konsep Dasar Program

A. Program

Menurut Munir (2011:13) “Program adalah algoritma yang ditulis dalam bahasa khusus, yaitu bahasa komputer”. Bahasa komputer yang diguanakan dalam membuat program komputer disebut bahasa pemograman. Orang yang membuat program komputer disebut programer, dan kegiatan merancang dan menulis program disebut desain program. Didalam pemograman ada aktivitas menulis kode program, kegiatan ini dinamakan coding.

Salah satu tahapan dalam pengembangan program adalah menerjemahkan pengkodean rancangan terperinci yang telah dibuat menjadi satu program komputer yang siap pakai. Dengan menerjemahkan berarti kita melakukan penulisan program dengan menggunakan satu bahasa komputer yang dikuasai dalam struktur dasar pemograman. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan program ialah:

1. Penulisan Program yang Interaktif

Program dikatakan interaktif bila program tersebut dapat digunakan oleh pemakai dengan mudah serta pemakai dapat mengerti tentang proses yang sedang dilakukan oleh program.

(2)

2. Penulisan Program yang Efisien

Selain penulisan program yang interaktif, penulisan program juga harus baik dan benar, yang disebut efisiensi program.

B. Bahasa Pemrograman

Menurut Munir (2011:3) “Bahasa pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan dalam membuat program komputer”. Pada perancangan program penggajian pada Kantor Lurah Pasar Manggis Jakarta penulis menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic6.0yang merupakan pengembangan dari BASIC (Beginner All Purpose Symbolic Instruction Code). Sistem pemograman Microsoft Visual Basicmengemas kerumitan windows dalam cara yang menakjubkan dengan mengkombinasikan kemampuan bahasa BASIC dan piranti dengan visual.

Menurut Punto Wicaksono dan Ajeng (2012:18) “Microsoft Visual Basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan IDE (Integrated Development Environment)”. IDE ini berfungsi untuk membuat perangkat lunak pemrograman berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan model pemrograman (COM).Microsoft Visual Basic adalah keturunan bahasa pemrograman BASIC dan menyediakan pengembangan perangkat lunak berbasis grafik dengan cepat.Programer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan Microsoft Visual Basicdan dapat pula menggunakan windows API, tetapi memerlukan deklarasi fungsi luar tambahan.

Microsoft Visual Basic adalah keturunan bahasa pemograman BASIC dan menyediakan pengembangan perangkat lunak berbasis grafik dengan cepat.

(3)

Programer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan Microsoft Visual Basicdan dapat pula menggunakan windows API, tetapi memerlukan deklarasi fungsi luar tambahan.

Untuk dapat memahami Microsoft Visual Basic 6.0, kita harus dapat memahami IDE (Intergranted Development Environment) atau ligkungan kerja dari Microsoft Visual Basic 6.0 itu sendiri, IDE (Intergranted Development Environment) pada Microsoft Visual Basic 6.0 dibagi menjadi delapan bagian besar, yaitu:

1. Menu

Pada bagian menu terdapat tiga belas bagian menu utama, yaitu File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add Ins, Windows dan Help. Untuk menggunakan menu-menu ini kita hanya dengan mengklik pada menu utama kemudian submenu.

2. Toolbar

Toolbar mempunyai fungsi sama dari menu, hanya saja pada toolbar pilihan menu berupa icon. Untuk memilih proses yang akan dilakukan kita bisa mengklikicon yang dibutuhkan.

3. Toolbox

Toolbox adalah tempat dimana kontrol-kontrol dilakukan. Kontrol-kontrol yang terdapat pada toolbox dipakai dalam pembuatan program aplikasi, diambil dari kontrol-kontrol yang ada pada toolbox.

(4)

4. Project Explore

Project Explore adalah tempat untuk melihat daftar dari form dan module yang digunakan dalam project, melalui project explore kita dapat memilih form yang akan dipakai.

5. Property Windows

Property windows adalah tempat untuk menyimpan property dari setiap objek kontrol property windows juga dipakai untuk mengatur property dari setiap objek kontrol yang dipakai. Dengan propertywindows kita dapat mengubah property yang nantinya akan diapakai sebagai default dari objek kontrol pada waktu pertama kali program dieksekusi.

6. Form Layout Window

Form Layout Window berfungsi untuk melihat posisi form pada layar monitor pada waktu program dieksekusi. Untuk menggeser posisi form, maka klik dan geser posisi form layout window sesuai dengan posisi yang diinginkan pada layar monitor.

7. Form

Form adalah tempat untuk membuat tampilan (user interface) bagi program aplikasi. Dimana kita dapat meletakkan atau menambah objek kontrol.

8. Kode Editor

Kode Editor adalah tempat meletakkan atau menuliskan kode program dari program aplikasi tersebut.

(5)

C. Database Management System (DBMS)

Menurut Utami (2008:50) “Database merupakan sekumpulan data yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral”.

Database memiliki bagian-bagian yang penting misalnya tabel yang digunakan untuk menyimpan data. Sedangkan tabel itu sendiri memiliki bagian field atau kolom dan record atau data perbaris.

Database yang sudah tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengannya, misalnya perangkat lunak aplikasi yang berbasis database. Kumpulan/gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database tersebut dinamakan Database Management System (DBMS).

Menurut Utami (2008:2) “DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar”.

DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah. DBMS merupakan antar muka antara pengguna database (baik pengguna langsung maupun aplikasi) dengan data yang tersimpan. Sebelum adanya DBMS data pada umunya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi.

Tujuan utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan, penarikan dan penyimpanan data dan informasi.

(6)

Dibandingkan dengan sistem tradisional yang berbasis kertas, DBMS memiliki 4 keunggulan, sebagai berikut:

1. Kepraktisan

Sistem berbasis kertas menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil namun padat informasi.

2. Kecepatan

Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dari pada manusia.

3. Mengurangi Kejemuan

Orang cenderung menjadi bosan jika melakukan tindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya mengganti suatu informasi).

4. Kekinian

Informasi yang tersedian pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat.

D. Pengertian Penjualan

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:165) “Penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen”.

Aktivitas penjualan dalam perusahaan dapat dilakukan baik secara tunai ataupun kredit menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:165) sebagai berikut : a. Penjualan Tunai Merupakan penjualan yang dilakukan dengan cara menerima

(7)

b. Penjualan Kredit adalah aktivitas penjualan yang menimbulkan tagihan/klaim/piutang kepada pembeli (customer) sehingga penjual tidak menerima uang tunai pada saat barang diserahkan kepda pembeli (customer). Untuk jurnal sistem akuntansi penjualan adalah sebagai berikut :

1) Jika penjualan tunai, maka jurnalnya adalah :

Kas XXX

Penjualan XXX

2) Jika penjualan kredit, maka jurnalnya adalah :

Piutang Dagang XXX

Penjualan XXX

3) Jika transaksi retur penjualan tunai, maka jurnalnya adalah :

Retur Penjualan XXX

Potongan Penjualan XXX

Kas XXX

4) Jika transaksi retur penjualan kredit, maka jurnalnya adalah : Retur Penjualan Kredit XXX

Potongan Penjualan XXX

(8)

2.2 Peralatan Pendukung

A. Normalisasi

Menurut Simarmata dan Paryudi (2006:77) “Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional”.

Sebuah tabel relasional dikatakan berada pada bentuk normal tertentu jika tabel memenuhi himpunan batasan tertentu. Terdapat beberapa field kunci yang diguanakan dalam normalisasi, menurut antara lain:

a. Super Key

Super Key adalah himpunan dari satu atau lebih entitas yang digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam entitas set. b. Candidate key

Sebuah kunci kandidat adalah satu atau sekumpulan kolom yang paling minimal untuk dapat mengidentifikasikan baris.

c. Primary key

Primary key adalah sebuah atau kolom didalam tabel yang memiliki nilai unik untuk mengidentifikasikan setiap baris di dalam sebuah tabel.

d. Alternate key

Alternate keyadalah kunci kandidat yang tidak terpilih. e. Foreign key

Foreign keyadalah sebuah atau lebih kolom yang nilainya sama dengan primary key di tabel lain.

(9)

Terdapat beberapa bentuk yang digunakan dalam normalisasi, menurut Kusrini dan Koniyo (2007:41) antara lain:

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

b. Bentuk normal tahap pertama (1st Normal Form) Sebuah tabel disebut 1NF jika:

1) Tidak ada baris yang terduplikat dalam tabel tersebut. 2) Masing-masing cell bernilai tunggal.

c. Bentuk normal tahap kedua (2nd Normal Form)

Setiap normal kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dari primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh.

d. Bentuk normal tahap ketiga (3rd Normal Form)

Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X → A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka:

1) X haruslah super key pada tebel tersebut

(10)

e. Bentuk Normal tahap keempat dan lima

Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk tiga sudah memadai untuk menghasilkan tabel berkualitas baik.Namun demikian, terdapat pula bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF).Bentuk normal keempat berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (multivalue dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional. Adapun bentuk normal tahap lima merupakan nama lain dari Project Normal Form (PJNF).

f. Boyce code normal form

Sebuah tabel disebut BCNF jika: 1) Memenuhi 1NF

2) Relasi harus bergantung fungsi pada atribut super key.

B. Struktur Kode

Menurut Mustakini (2012:384) mengemukakan bahwa “Pengkodean adalah bentuk struktur yang berfungsi untuk mempermudah dalam mengklasifikasikan data-data”.

Kode sangat berguna dalam mengklasifikasikan data, dan berguna dalam mengambil suatu informasi. Dalam merancang suatu kode ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Mudah Diingat

Agar kode dapat dengan mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan menghubungkan kode dengan objek yang diwakili oleh kode.

(11)

b. Harus Unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik bukan berarti ada yang kembar.

c. Harus Fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.

d. Harus Efisien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien jika direkam dan disimpan di komputer.

e. Kode harus konsisten

Bilamana mungkin kode harus konsisten yang harus dipergunakan. f. Harus distandarisasikan

Kode harus distandarisasikan untuk seluruh tingkatan dari departemen dalam organisasi.

g. Spasi harus dihindari

Spasi dalam kode sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kesalahan didalam mengunakannya.

h. Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang sama.

Ada beberapa tipe kode yang digunakan dalam sistem informasi menurut Kusrini dan Koniyo (2007:23) “Pengkodean meliputi kode, Kode Mnemonik, Kode Urut, Kode Blok, Kode Group, Kode Desimal”.

(12)

a. Kode Mnemonik (Menemonik Code)

Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode ini dibuat dengan dasar singkat atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini. Contohnya adalah:

Misal: Kode “P” untuk mewakili Pria Kode “W” untuk mewakili Wanita. b. Kode Urut (Sequential Code)

Kode urut disebut juga dengan kode serial, yang merupakankode yang nilainyaurut antara satu dengan yang kode berikutnya. Contohnya adalah: Misal: 01 Kas

02 Piutang Pinjaman

c. Kode Blok (Block Code)

Kode blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diterapkan. Contohnya adalah:

Misal: Blok “1000-1999” untuk kelompok Aktiva Lancar. Blok “2000-2999” untuk kelompok Aktiva Tetep. d. Kode Group (Group Code)

Kode group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap field kode mempunyai arti. Contohnya adalah:

Misal: XX-XX-XXX

(13)

XX = 2 adalah untuk Nama Tahun Masuk XXX = 3 adalah Nomor Urut Siswa

e. Kode Desimal

Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar sepuluh unit angka desimal mulai dari angka 0 sampai dengan 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok. Contohnya adalah:

Misal: 00 Aktiva Lancar 001000 Kas

01 Aktiva Tetap

02

Tanah

C. HIPO (Hierurchy plus input- Proses- Output)

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:114) “Diagram HIPO (Hierurchy plus input- Proses-Output) merupakan serangkaian diagram yang terdiri dari serangkaian level yang mengalir dari atas ke bawah yang menggambarkan sistem yang lebih detail”.

HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik dokumentasi program. Penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran utama sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari program.

(14)

2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukan menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.

3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO.

4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.

Fungsi-fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan. Untuk masing-masing tingkatan digambarkan dalam bentuk diagram tersendiri. Dengan demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing-masing tingkatannya, yaitu sebagai berikut :

1. Visual Table of Contents (VTOC)

Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi di sistem secara berjenjang.

2. Overview Diagrams

Overviews diagrams menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan digunakan oleh bagian proses. Bagian proses berisi sejumlah langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi. Bagian output berisi dengan item-item data yang menghasilkan atau dimodifikasi oleh langkah-langkah proses.\

(15)

3. Detail Diagrams

Detail diagrams merupakan diagram tingkatan yang paling rendah di diagram HIPO. Diagram ini berisi dengan elemen-elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci kerja dan fungsi.

D. Diagram Alur (Flowchart)

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:113) “Sistem Flowchart (Diagram Alir Sistem) atau block chart adalah diagram yang menggambarkan struktur program atau deskripsi program untuk setiap modul program suatu sistem berbasis komputer. Diagram alir sistem tidak menggambarkan logika dan proses detail dari program. Bila menggambarkan struktur program suatu sistem berbasis komputer secara keseluruhan disebut sebagai General Sistem Flowchart atau Flowchat sistem Global”.

Simbol-simbol program flowchart yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

a. Terminal

Digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir dari kegiatan. b. Decision

Digunakan untuk menggambarkan proses pengujian suatu kondisi yang ada.

c. Preparation

Digunakan untuk menggambarkan persiapan harga awal, dan proses yang akan dilakuakan.

(16)

d. Flow line

Digunakan untuk menggambarkan hubungan proses dari satu proses ke proses lainnya.

e. Input atau Output

Digunakan untuk menggambarkan proses memasukkan yang berupa pembacaan data dan sekaligus proses keluaran yang berupa pencetakan data.

f. Subroutine

Digunakan untuk menggambarkan proses pemanggilan sub program dari main program (recursivitas).

g. Proses

Digunakan untuk melakukan kegiatan proses intruksi di dalam suatu program.

h. Page Connector

Digunakan untuk menghubungkan alur proses ke dalam satu halaman atau halaman yang sama.

i. Connector

Digunakan untuk menghubungkan alur proses dalam yang berbeda atau ke halaman berikutnya.

Sebelum kita membuat program komputer, yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah membuat flowcart. Yang mana jenis flowchart yang sering digunakan adalah program flowchart. Adapun teknik pembuatan program flowchart ini dibagi menjadi dua bagian :

(17)

a. General Way

Teknik pembuatan flowchart yang digunakan pada penyusunan logika dalam program perulangan proses secara tidak langsung (Non Direct Loop) b. Interation Way

Teknik pembuatan flowchart yang digunakan pada penyusunan logika program yang cepat serta untuk permsalahan yang kompleks. Dimana perulangan proses yang terjadi bersifat langsung (Direct Loop).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis hasil observasi, analisis nilai hasil belajar, dan hasil wawancara dengan teman sejawat selaku observer, diperoleh gambaran refleksi sebagai berikut:

Pusat Reseller Keperluan Laundry Siap Pakai maupun Bahan Setengah Jadi seperti Produk: Bibit Parfum Parfum Laundry Alkohol/Metanol maupun Yang Dicampur Air ﴾Water Base

Niharika Rai Commissioner Department of Social Welfare and Women & Child Development Civil Secretariat Government of Arunachal Pradesh Itanagar - 791 111 Arunachal

Gejala klinis awalnya berupa gejala seperti flu, yaitu batuk kering, mialgia, sakit kepala, malaise, pilek, dan demam yang tidak tinggi. Pada pemeriksaan auskultasi dada

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemapmuan dan

105 sebagaimana dalam Galatia 3:28 “Dalam hal ini tidak orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan karena kamu

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas yang membahas tentang pentingnya pemberian kredit baik untuk masyarakat yang membutuhkan maupun untuk kelancaran

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul