• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISION SENSOR F160 PADA MESIN EMPTY BOTTLE INSPECTION (EBI) DI PT.SINAR SOSRO KPB UNGARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISION SENSOR F160 PADA MESIN EMPTY BOTTLE INSPECTION (EBI) DI PT.SINAR SOSRO KPB UNGARAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Seminar Kerja Praktek

VISION SENSOR F160 PADA MESIN EMPTY BOTTLE INSPECTION (EBI)

DI PT.SINAR SOSRO KPB UNGARAN

Praptiandari Raras Puspitasari (21060110141009), Sumardi ST,MT ( )

Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055

[email protected]

ABSTRAK

Dalam usaha meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan efektifitas dari sumber daya yang dimiliki, suatu perusahaan harus terus melakukan inovasi dalam proses produksinya. Pada era modern sekarang ini inovasi-inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi harus didukung oleh suatu teknologi yang memiliki kecepatan, akurasi dan keandalan yang tinggi serta kemudahan dalam pengoperasiannya. PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang telah menggunakan teknologi maju dalam proses produksinya. Suatu perusahaan yang merupakan industri minuman siap pakai bertaraf internasional yang memproduksi minuman : Teh Botol Sosro, Fruit Tea, Prim-A, S-Tee dll

Empty Bottle Inspection (EBI) adalah salah satu mesin yang digunakan di PT. Sinar Sosro KPB Ungaran. Mesin ini memiliki dua (2) mesin utama yaitu Vision Sensor F160 dan PLC (Programmable Logic Control) OMRON CJ1M yang bekerja untuk menentukan kualitas botol sebagai kemasan produk. Mesin ini dijalankan secara otomatis sehingga mudah dalam penerapannya. Selain itu juga memiliki akurasi dan kecepatan yang tinggi sehingga sangat bermanfaat dalam peninggkatan kuantitas hasil produksi.

Kata kunci: EBI, Vision Sensor F160, PLC OMRON CJ1M

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sejalan dengan perkembangan teknologi,

peralatan yang digunakan pada proses produksi

juga semakin berkembang. Saat ini, hampir semua

industri menggunakan sistem kendali otomatis

dalam proses produksinya. Dengan adanya

perkembangan ilmu dan teknologi yang cukup

pesat,

memberikan

pengaruh

yang

cukup

signifikan khususnya pada perindustrian di

Indonesia.

Dalam proses sistem kontrol otomatis, PT.

Sinar Sosro menggunakan sistem Programmable

Logic Controller ( PLC ) sebagai kontrol utama

pada proses otomatisasi. PLC yang digunakan

adalah PLC OMRON. Dengan menggunakan PLC

sebagai sistem kontrol utama maka kerja operator

manusia dapat diminimalisir. Pada proses kerja

PLC didukung dengan peralatan lain dimana

output dari alat tersebut menjadi input PLC.

Alat-alat tersebut antara lain Vision sensor, photocell,

proximity, dll.

Selain itu dengan adanya aplikasi PLC,

maka manusia tidak langsung ikut serta dalam

proses

pembuatan

minuman

beserta

pengemasannya. Manusia hanya sebagai operator

yang mengatur bagaimana kerja mesin dan

memperbaiki jika terjadi kerusakan. Dengan PLC,

jika terjadi kerusakan pada mesin produksi

operator tidak harus secara langsung ke mesin

yang mengalami trouble. Perbaikannya melalui

program yang ada di PLC. Oleh karena itu PLC

besar pengaruhnya dalam proses produksi pada

PT. Sinar Sosro KPB Ungaran. keuntungan lain

dari PLC adalah hasil yang diperoleh cepat dan

bagusnya mutu kualitas dari hasil produk.

Kerja praktek lapangan ini, penulis sebagai

mahasiswa yang melakukan penelitian dapat

membandingkan

ilmu-ilmu

yang

dipelajari

diperkuliahan yang biasanya hanya sekedar teori

dengan aplikasi secara langsung di perindustrian.

Selain itu, mahasiswa dapat mempelajari ilmu

pengetahuan yang ada pada lapangan tetapi tidak

diberikan di perkuliahan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja

Praktek di PT Sinar Sosro KPB Ungaran ini

secara rinci adalah sebagai berikut:

a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan

mendapatkan gelar sarjana di Jurusan

Teknik Elektro.

b. Dapat membandingkan antara ilmu yang

diperoleh di perkuliahan dengan aplikasi

langsung yang ada di PT. Sinar Sosro

KPB Ungaran.

c.

Membantu memberikan pembekalan dan

keterampilan kepada setiap mahasiswa

tentang kondisi yang terdapat di

lapangan.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam laporan

Kerja Praktek ini adalah:

a. Membahas tentang Mesin Empty Bottle

Inspections (EBI)

(2)

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Empty Bottle Inspection (EBI)

2.1.1 Pengertian

Empty Bottle Inspection (EBI) merupakan

suatu mesin yang dibuat untuk mendeteksi dan

menginspeksi kualitas botol kosong apakah botol

tersebut bersih dan layak digunakan setelah

melalui

beberapa

tahapan

pencucian

dan

penginspeksian sehingga dapat digunakan untuk

kemasan minuman.

Gambar 2.1 Empty Bottle Inspection (EBI)

Bagian Penyusun mesin EBI:

1. Vision Sensor F160

2. Programmable Logic Controller (PLC)

3. Inverter

4. Encoder

5. Monitor Touchcreen

6. Console

7. Unit Rejector

istilah-istilah yang digunakan pada mesin EBI

adalah:

1. Origin Teach

 Status bahwa kamera sudah lurus

terhadap botol, disebut juga Zero

Position

 Saat mesin akan digunakan harus

diperoleh status ORIGIN TEACH

 Status ORIGIN TEACH dilakukan

hanya sekali, yaitu diawal mesin akan

digunakan.

2. Result OK

Hasil dari pengolahan controller vision

yang artinya didalam botol tidak ada

benda asing.

3. Result NG ( Not Good)

Hasil dari pengolahan controller vision

yang artinya di dalam botol ada benda

asing.

4. Gravity and Area

Salah satu pengaturan kepkaan dari

kamera dengan melihat hasil gradasi

image menjadi warna hitam dan putih

dengan melihat jumlah pixel berwarna

putih.

5. Defect

Salah satu setting kepekaan dari kamera

dengan melihat jumlah pixel berwarna

hitam.

6. Judgement 15

Hasil dari pengolahan controller vision

yang artinya jika angka “15” :

- berwarna merah: kamera mendeteksi

ada botol

- berwarna hijau: kamera mendeteksi

tidak ada botol

7. Region

Area yang diinspeksi atau diperiksa.

Setting Region atau daerah botol yang

akan diinspeksi

8. Line Empty

Kondisi dimana supply botol pada mesin

EBI (kosong).

9. Line Full

Kondisi dimana botol di conveyor buffer

keluar mesin EBI (penuh).

2.1.2 Prinsip Kerja Mesin EBI

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Mesin EBI

Prinsip kerja dari mesin EBI yaitu botol

yang berasal dari bottle washer diambil gambar

oleh Vision Sensor F160 kemudian gambar

diproses oleh vision controller. Gambar yang

telah diolah oleh Vision controller Hasil proses

tersebut menghasilkan dua (2) kondisi yaitu “OK”

dan “NG”. Jika output botol “OK” maka akan

dilanjutkan ke proses berikutnya, sebaliknya jika

“NG” maka botol akan direject oleh unit rejector.

(3)

2.2 Vision Sensor F160

Sensor vision adalah kamera digital dan

webcam. Sensor vision merupakan sensor

yang paling

kompleks digunakan dalam

robotika. Sensor ini tidak banyak digunakan

pada embedded system sampai saat ini, karena

keterbatasan kecepatan prosesor dan kapasitas

memori

yang

diperlukan

untuk

pengolahannya.

Vision sensor biasanya digunakan untuk

Sortir Produk, Optical Character Recognition,

Alat penginspeksi botol, Penginspeksian pada

PCB, Position Reference, dan High Speed Robotic

Tool Giudance.

Gambar 2.3 Vision Sensor F160

3. PEMBAHASAN

3.1 Vision Sensor F160 pada mesin EBI

Vision sensor F160 merupakan salah satu

alat pendukung pada mesin Empty Bottle

Inspection ( EBI ) yang ada di PT. Sinar Sosro

KPB Ungaran. Mesin vision secara umum

memiliki kegunaan seperti membantu pekerjaan

produksi yaitu untuk menghindari kerusakan

barang produksi, menghindari hasil yang berbeda

antara satu operator dengan operator yang lain,

membantu melihat benda-benda mikro asing dll.

[2]

Pada mesin EBI alat ini bekerja berupa

sensor kamera mendeteksi benda asing dalam

botol, apabila botol dideteksi “NG” maka hasil

pendeteksian akan dikirimkan ke PLC dan PLC

akan memproses sehingga botol dikeluarkan dari

jalur konveyor. Pada mesin EBI antara PLC

dengan Vision sensor merupakan kesatuan alat

yang saling bekerjasama dan berhubungan, maka

fungsi PLC tidak hanya untuk memproses hasil

pendeteksian akan tetapi juga mengatur kinerja

mesin vision.

3.1.1 Konfigurasi Sistem Vision Sensor F160

komponen utama yaitu Vision System, Lens

and Accessories dan Light Source, yang berfungsi

untuk pengolahan image yang akan dikirimkan ke

PLC

[2]

.

a. Vision System

-

Controller

-

Kamera

-

Console

b. Lens and Accessories

-

Extension Ring

-

Filter

-

Lens

c. Light Source

-

Pencahayaan yang digunakan adalah

back lighting dan front lighting.

3.2 Aplikasi Vision Sensor F160 pada mesin

Empty Bottle Inspection ( EBI )

Vision Sensor F160 yang diaplikasikan

pada mesin EBI bekerjasama dengan PLC dalam

melakukan penginspeksian botol terhadap benda

asing yang ada pada botol. Mesin vision yang

bekerja menentukan apakah botol “NG” atau

“OK” kemudian hasilnya akan dikirim ke PLC.

Ketika PLC mendapatkan Input berupa sinyal NG

maka

akan

diolah

kemudian

PLC

akan

mengeluarkan perintah Reject sehingga botol akan

keluar dari Konveyor.

Vision controller yang tergabung dalam

satu rack bersama dengan PLC OMRON CJ1M

sebagai otak dari mesin EBI memiliki komponen

pendukung lain yaitu Power Supply, Inverter,

Relay, Terminal kabel dll. Berikut adalah Gambar

Rack komponen pengendali mesin EBI yang ada

di PT. Sinar Sosro KPB Ungaran.

Gambar 3.2 Rack penyusun komponen mesin EBI

Keterangan :

1. Modul I/O PLC

Modul I/O yang ada di mesin EBI ini terdiri

dari 4 (empat) bagian yaitu modul DC input

unit (CJ1W-ID211), Modul Transistor

Output

Unit

(CJ1W-OD211),

Modul

Analog Output Unit 4 points

DA041), Modul Relay Output Unit

(CJ1W-OC211). Modul output yang digunakan

terdapat

dua

modul

output

karena

disesuaikan dengan kebutuhan pada mesin

EBI.

(4)

CPU sebagai otak dari PLC yang berisi

memori sebagai tempat penyimpanan data

dan komponen utama lainnya yang bekerja

secara khusus untuk program PLC.

3. Power Supply PLC

Power Supply PLC sebesar 220 volt AC

yang dikonversi menjadi 24 Volt DC secara

khusus mensupply tegangan CPU PLC

4. Inverter

Inverter OMRON Sysdrive yang digunakan

pada mesin ini bekerja untuk mengatur

kecepatan (speed) pada motor Starwheel

5. Relay

Relay yang ada dalam rack penyusun

komponen ini terdapat 4 (empat) relay

diantaranya untuk modul input

analog.

6. Vision Controller

Vision

Controller

sebagai penghubung

komponen pada vision sistem dan sebagai

pengolah gambar yang diambil oleh sensor

kamera.

7. Power Supply 220 volt

Power

Supply

OMRON

S8VS

memiliki tegangan sebesar 220 volt AC

yang dikonversi menjadi 24 Volt DC, yang

mensupply semua komponen yang ada di

rack kecuali CPU PLC.

8. Terminal Kabel

Sebagai kumpulan kabel penghubung

semua komponen yang ada di rack

komponen pengendali mesin EBI.

3.2.1 Bagian Vision Controller

Gambar 3.3 Komponen vision controller

Keterangan

1.

Power Indicator

2.

Run Indicator

3.

Error Indicator

4.

I/O Terminal

5.

I/O Connector

CPU sebagai otak dari PLC yang berisi

memori sebagai tempat penyimpanan data

dan komponen utama lainnya yang bekerja

secara khusus untuk program PLC.

Power Supply PLC sebesar 220 volt AC

yang dikonversi menjadi 24 Volt DC secara

tegangan CPU PLC

rter OMRON Sysdrive yang digunakan

pada mesin ini bekerja untuk mengatur

Starwheel.

Relay yang ada dalam rack penyusun

komponen ini terdapat 4 (empat) relay

input, modul

sebagai penghubung

komponen pada vision sistem dan sebagai

pengolah gambar yang diambil oleh sensor

OMRON

S8VS-12024

memiliki tegangan sebesar 220 volt AC

yang dikonversi menjadi 24 Volt DC, yang

semua komponen yang ada di

Sebagai kumpulan kabel penghubung

semua komponen yang ada di rack

komponen pengendali mesin EBI.

vision controller

6.

Camera Connections

7.

Power Supply Terminal

8.

Monitor Connector

9.

Ground Terminal

10. RS-232C / RS-422 Connector

11. Card Lock

12. Battrey Cover

13. Memory Card Slot

14. Memory Card Indicator

15. Console Connector

3.2.2

Komunikasi

Vision

dengan PLC, HMI,

Kamera

Gambar 3.4 Terminal I/O Vision

Berikut

adalah

penjelasan

tentang

penggunaan terminal vision controller

1. STEP (pin 1)

Pada pengaturan Terminal I/O Vision

Controller, terminal ini digunakan sebagai

Input dari PLC yang merupakan

(Q:1.03) yaitu Trigger Vision.

2. RESET (pin 2)

Terminal ini pada setting

vision dari PLC yang merupakan

(Q:1.04) yaitu untuk Reset Vision.

3. COMIN (pin 3)

Common +24

volt DC yaitu supply

tegangan sebesar 24 volt DC dari Power

Supply.

4. RUN (pin 4)

Terminal berupa output

bahwa F160 tidak bekerja. Yaitu PLC

menerima input bahwa vision tidak pada

mode

“RUN”.

Maka

akan

muncul

pemberitahuan pada screen

tidak pada mode “RUN” karena untuk

vision dapat menjalankan proses F160

harus pada mode “RUN”

5. ERROR (pin 5)

Connector

Komunikasi

Vision

Controller

dengan PLC, HMI, Console dan

Vision Controller

Berikut

adalah

penjelasan

tentang

controller:

Pada pengaturan Terminal I/O Vision

, terminal ini digunakan sebagai

dari PLC yang merupakan output

(Q:1.03) yaitu Trigger Vision.

settingnya adalah Input

vision dari PLC yang merupakan output

(Q:1.04) yaitu untuk Reset Vision.

volt DC yaitu supply

tegangan sebesar 24 volt DC dari Power

ke PLC ( I:0.04)

bahwa F160 tidak bekerja. Yaitu PLC

bahwa vision tidak pada

“RUN”.

Maka

akan

muncul

screen bahwa F160

“RUN” karena untuk

vision dapat menjalankan proses F160

(5)

Pin 5 merupakan output yang akan menjadi

input PLC (I:0.05) bahwa F160

Maka PLC akan memerintahkan Pin 2 atau

Reset untuk memunculkan pemberitahuan

pada screen.

6. OR (pin 6)

Output yang dihasilkan oleh vision untuk

input pada PLC (I:0.06) berupa sinyal

“NG”

7. BUSY

Merupakan Output ke PLC dan sebagai

input PLC (I:0.07) berupa busy F160. Yaitu

perintah reset untuk 1 siklus measurement

8. DO 15

Output dari vision controller ke PLC pada

alamat (I:0.12) Image atau gambar dari

Vision yaitu output dari result

15 bahwa ada botol yang terdeteksi dan

datanya akan ikut terhitung dan disimpan di

memori PLC D2000.

9. COMOUT

Common -24 volt DC yaitu

sebesar 24 volt DC yang dipakai.

1.3

Parameter Measurement F160

Berikut

akan

dijelaskan

enam

(6)

parameter Setting Region atau daerah botol yang

diinspeksi pada mesin EBI :

a. 0. Gravity and Area

Digunakan untuk mendeteksi benda

asing secara keseluruhan atau blok. Nilai

yang disetting pada 0. Gravity and

adalah antara 10.000 hingga 100.000.

Apabila terdeteksi nilai yang ditampilkan

dilayar monitor kurang dari 10.000 atau

lebih dari 100.000 hasilnya adalah “NG”.

Measurement region yang digunakan pada

0.Gravity and

Area ini adalah

sehingga tampak pada gambar 4.21 hanya

terdapat 1 (satu) lingkaran.

Gambar 3.5 Parameter 0.Gravity and Area

b. 1. Defect

Mendeteksi benda asing di center.

Nilai yang disetting pada 1.Defect adalah

80, apabila nilai yang terdeteksi dan

ditampilkan lebih dari 80 hasilnya adalah

“NG”. Measurement region yang digunakan

yang akan menjadi

PLC (I:0.05) bahwa F160 Error.

Maka PLC akan memerintahkan Pin 2 atau

emberitahuan

yang dihasilkan oleh vision untuk

pada PLC (I:0.06) berupa sinyal

ke PLC dan sebagai

PLC (I:0.07) berupa busy F160. Yaitu

measurement.

ke PLC pada

atau gambar dari

judgement

15 bahwa ada botol yang terdeteksi dan

datanya akan ikut terhitung dan disimpan di

24 volt DC yaitu tegangan

sebesar 24 volt DC yang dipakai.

Berikut

akan

dijelaskan

enam

(6)

Region atau daerah botol yang

Digunakan untuk mendeteksi benda

keseluruhan atau blok. Nilai

and Area ini

adalah antara 10.000 hingga 100.000.

Apabila terdeteksi nilai yang ditampilkan

dilayar monitor kurang dari 10.000 atau

lebih dari 100.000 hasilnya adalah “NG”.

digunakan pada

ini adalah circle

sehingga tampak pada gambar 4.21 hanya

Gravity and Area

Mendeteksi benda asing di center.

pada 1.Defect adalah

80, apabila nilai yang terdeteksi dan

ditampilkan lebih dari 80 hasilnya adalah

region yang digunakan

pada 1. Defect adalah

tampak pada gambar 4.22 hanya terdapat 1

(satu) lingkaran.

Gambar 3.6 Parameter 1.

c. 2. Gravity and Area

Digunakan

untuk

mendeteksi

benda asing pada gerigi botol. Nilai

yang disetting pada 2.

10.000 sampai 100.000. Apabila dilayar

menunjukkan hasil kurang dari 10.000

atau lebih dari 100.000 maka hasil yang

ditunjukkan pada layar adalah “NG”.

Gerigi

yang

terdeteksi

biasanya

berwarna hitam, proses terdeteksinya

hasil NG pada 2.Gravity

karena penambahan pixel warna hitam

dan berkurangnya pixel warna putih jika

terdapat benda asing pada gerigi botol.

Untuk 2.Gravity and Area

measurement

region

circumference

yaitu

adanya

dua

lingkaran yang menggambarkan daerah

measurement.

Gambar 3.7 Parameter 2.Gravity and Area

d. 3. Gravity and Area

Setting pada 3.Gravity

berbeda dengan yang lain karena pada

area ini mendeteksi ada atau tidaknya

botol,

sehingga

untuk

area

pendeteksiannya adalah antara 10.000

hingga 100.000. Setting

digunakan untuk mendeteksi angka 15

yang ditunjukkan pada layar, apabila

angaka 15 berwarna merah maka kamera

mendeteksi ada botol y

pada gambar 3.8, sedangkan angka 15

berwarna hijau kamera mendeteksi tidak

adalah circle sehingga

tampak pada gambar 4.22 hanya terdapat 1

ameter 1.defect

Digunakan

untuk

mendeteksi

benda asing pada gerigi botol. Nilai

pada 2. Gravity and Area

10.000 sampai 100.000. Apabila dilayar

menunjukkan hasil kurang dari 10.000

atau lebih dari 100.000 maka hasil yang

ditunjukkan pada layar adalah “NG”.

Gerigi

yang

terdeteksi

biasanya

berwarna hitam, proses terdeteksinya

Gravity and area ini

karena penambahan pixel warna hitam

dan berkurangnya pixel warna putih jika

terdapat benda asing pada gerigi botol.

Area menggunakan

measurement

region

berupa

yaitu

adanya

dua

lingkaran yang menggambarkan daerah

Parameter 2.Gravity and Area

Gravity and area ini

berbeda dengan yang lain karena pada

area ini mendeteksi ada atau tidaknya

botol,

sehingga

untuk

area

pendeteksiannya adalah antara 10.000

Setting judgement 15

digunakan untuk mendeteksi angka 15

yang ditunjukkan pada layar, apabila

gaka 15 berwarna merah maka kamera

mendeteksi ada botol yang ditunjukkan

, sedangkan angka 15

berwarna hijau kamera mendeteksi tidak

(6)

ada botol. Selain itu untuk mengetahui

ada atau tidaknya botol dapat dilihat

warna yang ada di atas layar at

ditunjukkan pada gambar 3.9

berwarna hijau. Apabila daerah tersebut

berwarna hitam maka menunjukkan

adanya botol sedangkan warna putih

akan menunjukkan bahwa tidak ada

botol. Kondisi ini adalah idealnya, akan

tetapi pada intinya tetap pada

10.000 - 100.000. Bila terdapat pixel

putih dan nilai yang dideteksi lebih dari

10.000 maka resultnya tetap ada botol.

Pada

3.Gravity

and

berfungsi sebagai counting botol untuk

input PLC pada alamat D2000. Region

di 3.Gravity and Area setting

pada Judgement 15. Apabila

10.000 atau > 100.000 hasilnya “NG”

tetapi ada botol dan pada layar

menunjukkan angka 15 berwarna merah

maka hasilnya akan dikirimkan ke PLC

pada alamat (I:0.12) kemudian disimpan

di D2000. Sedangkan jika nilai

ditampilkan antara 10.000

hasilnya “OK” akan tetapi tidak ada

botol dan pada layar menunjukkan

angka 15 berwarna hijau maka hasil

tidak dikirim ke PLC pada alamat

(I:0.12) dan juga tidak disimpan di

memori D2000, dengan kata lain

measurement

pada proses ini tidak

dicounting atau tidak dihitung.

Gambar 3.8 Judgement

Gambar 3.9 Parameter 3.Gravity

e. 4. Defect

Mendeteksi benda asing di daerah

corner. Untuk wilayah corner

dilihat

pada

gambar

3.10

menunjukkan region

pada 4.

ada botol. Selain itu untuk mengetahui

ada atau tidaknya botol dapat dilihat

warna yang ada di atas layar atau

pada kotak

berwarna hijau. Apabila daerah tersebut

berwarna hitam maka menunjukkan

adanya botol sedangkan warna putih

akan menunjukkan bahwa tidak ada

botol. Kondisi ini adalah idealnya, akan

tetapi pada intinya tetap pada setting

100.000. Bila terdapat pixel

putih dan nilai yang dideteksi lebih dari

nya tetap ada botol.

and

Area

botol untuk

PLC pada alamat D2000. Region

setting terdapat

15. Apabila resultnya <

10.000 atau > 100.000 hasilnya “NG”

tetapi ada botol dan pada layar

menunjukkan angka 15 berwarna merah

maka hasilnya akan dikirimkan ke PLC

pada alamat (I:0.12) kemudian disimpan

di D2000. Sedangkan jika nilai yang

ditampilkan antara 10.000 - 100.000

hasilnya “OK” akan tetapi tidak ada

botol dan pada layar menunjukkan

angka 15 berwarna hijau maka hasil

tidak dikirim ke PLC pada alamat

(I:0.12) dan juga tidak disimpan di

memori D2000, dengan kata lain

pada proses ini tidak

atau tidak dihitung.

Judgement 15

Gravity and Area

Mendeteksi benda asing di daerah

corner dapat

dilihat

pada

gambar

3.10

yang

pada 4.Defect.

Nilai yang disetting

adalah 80, apabila nilai yang terdeteksi

dan ditampilkan lebih dari 80 hasilnya

adalah “NG”. Measurement region

digunakan pada 4.

circumference sehingga tampak pada

gambar 4.25 terdapat 2 (dua) lingkaran.

Gambar 3.10 Parameter 4.

f. 5. Defect

Mendeteksi benda asing di daerah

outer. Untuk wilayah outer

pada gambar 3.11 yang menunjukkan

region

pada 5.Defect

disetting pada 5.Defect

apabila nilai yang terdeteksi dan

ditampilkan lebih dari 80 hasilnya

adalah “NG”. Measurement

digunakan pada 5.

circumference sehingga tampak pada

gambar 3.11 hanya terdapat 1 (satu)

lingkaran.

Gambar 3.11 Parameter 5.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan

analisa

dan

pembahasan

didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1.

Mesin Empty Bottle Inspection

bekerja sebagai pendeteksi adanya benda

asing yang ada didalam botol, apabila

dalam botol terdeteksi adanya benda asing

maka botol akan direject.

2.

Bagian mesin EBI yang ada di PT. Sinar

Sosro KPB Ungaran adalah Vision sensor

F160 dan PLC OMRON jeni

21.

3.

Vision Sensor F160 yang diaplikasikan

pada mesin EBI bekerjasama dengan PLC

setting

pada 4.Defect

adalah 80, apabila nilai yang terdeteksi

dan ditampilkan lebih dari 80 hasilnya

Measurement region yang

digunakan pada 4. Defect

adalah

sehingga tampak pada

2 (dua) lingkaran.

Parameter 4.Defect

Mendeteksi benda asing di daerah

outer dapat dilihat

yang menunjukkan

Defect. Nilai yang

Defect adalah 80,

apabila nilai yang terdeteksi dan

ditampilkan lebih dari 80 hasilnya

Measurement region yang

digunakan pada 5. Defect

adalah

gga tampak pada

hanya terdapat 1 (satu)

Parameter 5.Defect

Berdasarkan

analisa

dan

pembahasan

kesimpulan sebagai berikut:

Empty Bottle Inspection ( EBI )

bekerja sebagai pendeteksi adanya benda

asing yang ada didalam botol, apabila

dalam botol terdeteksi adanya benda asing

Bagian mesin EBI yang ada di PT. Sinar

Sosro KPB Ungaran adalah Vision sensor

F160 dan PLC OMRON jenis CJ1M CPU

Vision Sensor F160 yang diaplikasikan

pada mesin EBI bekerjasama dengan PLC

(7)

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Sumardi, ST,MT

NIP. 196811111994121001

dalam melakukan penginspeksian botol

terhadap benda asing yang ada pada botol.

4.

Vision sensor F160 berupa sensor kamera

dan controller, dimana sensor kamera

mengambil gambar dan gambar akan diolah

oleh vision controller.

5.

Mesin EBI terdapat komponen tambahan

seperti photocell, solenoid

stoper

dan

pneumatic rejector.

6.

Pada mesin EBI di PT.Sinar Sosro KPB

Ungaran dilakukan pengecekan efektivitas

mesin setiap 10 menit yaitu

dengan

menggunakan botol yang ditandai.

4.2 Saran

Setelah melakukan Kerja Praktik ini,

beberapa saran dari penulis antara lain:

1. Lebih dimaksimalkan proses kerja

mesin

EBI

sehingga

dapat

menghasilkan produk yang berkualitas.

2. Pengaturan sensitivitas mungkin bisa

dilakukan secara otomatis dengan

menyesuaikan kondisi cahaya yang

dideteksi oleh sensor dan diprogram

oleh PLC.

3. Diadakan pelatihan PLC sehingga para

pekerja dapat mengoperasikan mesin –

mesin pendukung produksi terutama

pada mesin EBI.

DAFTAR PUSTAKA

[1] D.C, Jhonson.1997. Process Control

Instrumentation

Technology.

Inc:

Prentice-Hall International.

[2]

L.A,

Bryan.1997.

Progammable

Controllers Theory and Implementation.

Industrial Text Company.

[3] Ogata, Katsuhiko. 2002. Modern Control

Engineering. Minnesota: Prentice Hall.

[4] R.J,

Tocci.

1988. Digital

System,

Principles

and

Aplications

Fourth

Edition. New Jersey :Prentice Hall.

[5] Setiawan, Iwan. 2006. Programmable

Logic Controller (PLC) dan Teknik

Perancangan Sistem Kontrol. Yogyakarta

: Penerbit Andi.

[6] Skvarenina, Timothy, William E DeWitt.

Electrical Power and Controls. New

Jersy: Prentice Hall. 2001.

[7]

http://www.belajarplc.com

[8]

http://www.omron.com

[9]

http://www.PAControl.com

[10]

http://www.sosro.com

BIOGRAFI

Praptiandari Raras Puspitasari

lahir di Salatiga pada tanggal

15

Desember

1990.

Menempuh sekolah dasar di

SD Muktiharjo Kidul 01, Smp

N 6 Semarang, SMK N 7

(STM

Pembangunan)

Semarang Dan sekarang masih

aktif

sebagai

mahasiswa

Teknik Elektro Universitas

Diponegoro.

Gambar

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Mesin EBI
Gambar 3.2 Rack penyusun komponen mesin EBI Keterangan :
Gambar 3.3 Komponen vision controller Keterangan 1. Power Indicator 2. Run Indicator 3
Gambar 3.5 Parameter 0.Gravity and Area b. 1. Defect
+2

Referensi

Dokumen terkait