• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah,

memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk

kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama

penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat

yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

Lampiran A: Resume Film

Sang Penari

Srintil kira-kira 10 tahun sering melihat ronggeng menari, Ia senang dan ingin

menjadi ronggeng. Srintil sering menari di bawah pohon bersama

teman-temannya, tetapi Rasus pergi ketika Srintil menari karena Rasus tidak suka Srintil

jadi ronggeng. Suatu hari terjadi malapetaka yang menimpa Dukuh Paruk,

beberapa orang Dukuh Paruk termasuk ronggeng mati akibat racun tempe

bongkrek yang dijual oleh Santayib, orang tua Srintil.

Ketika Srintil sedang memberikan sesaji di makam Ki Secamanggala,

Sakum memanggil Srintil dan memberitahu bahwa ia kemasukan indang

ronggeng. Sakum adalah orang pertama yang percaya bahwa Srintil kemasukan

indang ronggeng sebelum Sakarya kakek Srintil menyadarinya. Sakarya

meyakinkan Kartareja namun tidak berhasil, tetapi setelah Kartareja melihat keris

yang dimiliki Srintil yang diberikan Rasus, maka Kartareja percaya bahwa Srintil

adalah ronggeng yang dipilihan oleh leluhurnya.

Srintil dimandikan, lalu pentas sebagai ronggeng, ritual berikutnya Srintil

menjalani bukak-klambu. Srintil takut menghadapi bukak-klambu karena

pembelinya, Dower dan Sulam bertengkar hebat. Saat Srintil semakin takut, Rasus

datang menenangkan Srintil. Dalam ketakutannya Srintil menyerahkan keperawan

kepada Rasus. Setelah itu ia masuk kembali dan melayani Dower dan Sulam

secara bergantian karena Kartareja dan Nyai Kartareja telah membuat Sulam

(3)

Setelah malam itu Rasus pergi untuk bekerja dengan tentara dan belajar

menjadi tentara. Selama Rasus menjalani latihan, Srintil sering pentas untuk

pesta-pesta pernikahan dan selama pentas Srintil selalu memperhatikan pengantin

dengan wajah yang bahagia. Setelah malam bukak-klambu Rasus dan Srintil

belum pernah ketemu lagi, sampai suatu hari Srintil melihat Rasus yang sudah

menjadi tentara di pasar Dawuan.

Suatu hari Rasus pulang, Srintil kecewa terhadap Rasus sejak malam

bukak-klambu dan Srintil sah menjadi ronggeng. Srintil tidak menyangka kalau

kemelaratan yang menjadikan hambatan Rasus menemui Srintil. Malam itu Rasus

menemui Srintil. Srintil minta untuk dinikahi Rasus, Rasus mensyaratkan mau

menikahi Srintil kalau Srintil bukan ronggeng lagi. Srintil menolak, karena ia

ingin mengabdikan dirinya untuk Dukuh Paruk. Rasus sekali lagi pergi, Srintil

kecewa dan mengurung diri, menolak pelanggan Marsusi, menolak naik pentas.

Diceritakan partai komunis mulai masuk ke Dukuh Paruk, Bakar dengan

murah hati memberi barang-barang untuk Dukuh Paruk dan ronggengnya.

Gapura, tulisan-tulisan di atas genteng, caping merah, toa, dan lain-lainnya yang

berwarna merah. Bakar menjanjikan banyak hal untuk Duku Paruk, sehingga

orang-orang mempercayainya. Sakarya sempat ragu karena ritual yang harus

dilakukan sebelum pentas ronggeng dibatasi, menjadi percaya karena Kartareja

meyakinkannya.

Makam Ki Secamanggala hancur, orang Dukuh Paruk marah dan terhasut

(4)

Dukuh Paruk mengamuk dan membakar kebun singkong milik orang lain. Srintil

yang merasa bersalah akhirnya mau naik pentas dan bergabung bersama

kelompok Bakar.

Kelompok ronggeng mulai sering pentas bersama Bakar, sampai suatu hari

kota mengalami kekisruhan dan terdengar sampai ke Dukuh Paruk. Keesokannya

semua orang Dukuh Paruk ditangkap selain Sakum. Semua orang Dukuh Paruk

diintrogasi di penjara. Rasus yang mendengar kabar bahwa semua orang Dukuh

Paruk ditahan, meminta ijin ke sersannya untuk mencari Srintil. Setelah Srintil

dibebaskan, Rasus melihatnya menari lagi bersama Sakum di pasar Dawuan dan

(5)

Lampiran B: Resume Novel

Ronggeng Dukuh Paruk

Dukuh Paruk adalah dukuh kecil, miskin, namun tidak subur dan terpencil, Dukuh

Paruk dikelilingi sawah luas. Suatu waktu kemarau panjang membuat desa kering

kerontang 3 anak laki, Rasus, Warta dan Darsun berdebat seru, seluruh tenaga

dikeluarkan untuk mencabut sebatang pohon singkong yang sudah dikencingi.

Kerja sama di antara mereka terhenti sampai singkong tercabut dari tanah.

Perebutan pun terjadi, Rasus dan Warta mendapat 2 buah sedangkan Darsun 1

buah. Tidak ada protes, mereka sibuk dengan singkong yang ada ditangan

masing-masing. Kejadian ini menggambarkan kerasnya hidup di Dukuh Paruk.

Setelah melahap habis singkong ketiga anak itu kembali menjaga

kambing. Rasus melihat Srintil duduk sendiri yang sedang membuat mahkota di

bawah pohon nangka. Ketiga anak Dukuh Paruk ini lalu bergabung dengan Srintil.

Setelah mahkota jadi, Srintil dipuji bagaikan seorang ronggeng dan mereka

meminta Srintil untuk menari. Srintil pun tidak menolak, karena Srintil senang

dan ingin menjadi ronggeng. Dari kejauhan Sakarya kakek Srintil, melihat Srintil

menari di bawah pohon nangka. Sakarya tidak ragu kalau Srintil kemasukan

indang ronggeng. Keesokan harinya Sakarya meyakinkan Kartareja dukun

ronggeng di Dukuh Paruk bahwa cucunya Srintil kemasukan indang ronggeng.

Awalnya Kartareja tidak percaya tetapi Kartareja mau melihat Srintil pentas.

Malam hari semua orang Dukuh Paruk berkumpul di halaman rumah Kartareja

untuk menyaksikan Srintil menari. Pentas dimulai dan Srintil pun mulai menari

(6)

seperti ronggeng. Karena ronggeng sebelum Srintil, meninggal ketika usia Srintil

masih bayi.

Malam itu Dukuh Paruk hidup kembali setelah bertahun-tahun tdak ada

bunyi calung dan gendang, tetapi malam itu juga mengingatkan Dukuh Paruk

terhadap kejadian sebelas tahun lalu. Racun tempe bongkrek menewaskan banyak

orang Dukuh Paruk. Srintil saat itu baru berusia lima bulan pun menjadi yatim

piatu. Hanya kakek dan nenek saja yang dimiliki Srintil. Sama dengan nasib

beberapa anak di pedukuhan itu.

Di usia sebelas tahun Srintil menjadi seorang ronggeng. Semua orang

Dukuh Paruh memanjakan Srintil dengan memberi apa yang mereka miliki.

Semenjak Srintil jadi ronggeng, Rasus merasa jauh. Rasus mencari perhatian

Srintil dengan cara memberikan keris milik ayahnya. Dia berbohong pada

neneknya bahwa ia dapat wangsit dari ayahnya agar memberikan keris itu kepada

ronggeng. Orang Dukuh Paruk memiliki kepercayaan yang besar terhadap hal-hal

mistis. Ketika Srintil mendapati keris itu ia mengucapkan terimakasih ke Rasus

atas kerisnya. Keris itu adalah keris Kyai Jaran Guyang jimat ronggeng.

Setelah melihat keris itu Sakarya dan Kartareja semakin yakin bahwa

Srintil benar-benar seorang ronggeng. Srintil menjalani ritual pertama untuk

menjadi seorang ronggeng. Dia dimandikan di depan makam Ki Secamanggala.

Semua orang Dukuh Paruk mengikuti ritual memandikan Srintil. Di depan

cungkup Ki Secamanggala, Kartareja menaruh pedupaan untuk ritual Srintil.

(7)

sedang asik berjoget Kartareja kemasukan roh Ki Secamanggala, maka suasana

sedikit mencekam. Kartareja berjoget sambil menciumi Srintil lalu mendekapnya

erat hingga Srintil sulit untuk bernafas. Sakarya sadar menyuruh Sakum untuk

menghentikan calungnya. Akhirnya Kartareja sadar, dan ritual memandikan

Srintil selesai dengan suasana mencekam. Rasus membawa Srintil pergi agar

Srintil tidak ketakutan lagi.

Srintil masih harus melaksanakan ritual terakhir yaitu bukak-klambu, di

mana keperawanan Srintil sebagai calon ronggeng disayembarakan. Rasus yang

telah menemukan sosok ibu dalam diri Srintil marah dia tidak terima kalau

keperawanan Srintil disayembarakan. Ketika malam bukak-klambu tiba, siang

harinya Srintil pergi ke makam Ki Secamanggala untuk menaruh sesaji. Ketika

Srintil berjalan menuju ke pemakaman, Rasus mengikutinya. Srintil dan Rasus

duduk di depan makam Ki Secamanggala, membisu dalam sunyinya pekuburan.

Dalam kesunyian, Srintil takut lalu memeluk dan menciumi Rasus. Srintil

membuka bajunya dan hendak menyerahkan keperawanannya kepada Rasus.

Rasus menolak karena tidak seharusnya Srintil melakukan hal itu di pekuburan,

Rasus membantu Srintil untuk mengenakan kembali bajunya.

Dower anak Pecikalan datang ke Dukuh Paruk untuk mengikuti

sayembara, datang membawa dua keping perak sebagai panjar dan ia berjanji akan

datang kembali pada malam bukak-klambu untuk membawakan sebuah ringgit

emas. Saat tiba malam bukak-klambu, Dower datang dengan membawa seekor

kerbau betina yang senilai dengan sebuah ringgit emas. Kartareja tidak langsung

(8)

Bila tidak ada yang datang lagi maka ia akan memenangkan Dower dalam

sayembara ini. Suara motor yang berhenti di depan rumah Kartareja membuat

Dower kesal. Ia tahu siapa yang datang yaitu Sulam anak seorang lurah dari

kampung sebrang. Terjadi keributan antara Dower dan Sulam. Dengan licik

Kartareja memberi arak kepada Sulam hingga Sulam mabuk dan tak sadarkan diri.

Dower diberi campuran arak dan air, diberikan kesempatan pertama untuk

menjadi pemenang.

Dibalik keributan antara Dower dan Sulam, Rasus datang untuk

menenangkan Srintil. Srintil yang ketakutan lalu, menyerahkan keperawananya

kepada Rasus. Kali ini Rasus tidak menolak. Srintil kembali ke kamar dan

melayani Dower, lalu gantian Sulam setelah Sulam sadar dari mabuknya.

Malam itu juga Rasus pergi dari Dukuh Paruk ke pasar Dawuan. Setahun

Rasus tidak kembali ke Dukuh Paruk. Srintil sering menemuinya di pasar sering

berceloteh tentang bayi dan perkawinan kepada Rasus. Tahun 1960 kecamatan

Dawuan tidak aman, perampokan terjadi di mana-mana. Saat itu banyak tentara

yang berjaga untuk mengamankan kecamata Dawuan dan Rasus mulai bergabung

dengan tentara menjadi tobang. Perampokan pun terjadi di rumah Srintil, Rasus

dan beberapa tentara menangkap perampok itu.

Orang-orang Dukuh Paruk bangga dengan Rasus. Rasus meminta ijin ke

sersan Slamet untuk tinggal sejenak di Dukuh Paruk. Malam itu Rasus ditemani

oleh Srintil. Srintil minta Rasus untuk menikahinya, namun Rasus menolak karena

(9)

Pagi hari ketika bangun Srintil mendapati Rasus sudah pergi dari Dukuh

Paruk, Srintil kecewa dan sakit hati. Semenjak kejadian malam itu Srintil menolak

orang-orang yang datang kepadanya. Ia juga menolak naik pentas. Karena

kelakukan Srintil seperti itu, nyai Kartareja memutuskan tali asmara Srintil dan

Rasus dengan menaru telur wukan dan membacakan mantra di sudut kamar

Srintil. Mantra itu tidak sengaja lumpuh karena dikencingi oleh Srintil. Srintil

juga menolak Marsusi kepala perkebunan karet Wanakeling, dengan kabur ke

Dawuan. Sore hari Srintil pulang bersama nyai Sakarya yang menjemputnya di

pasar Dawuan.

Srintil selalu berceloteh tentang perkawinan dan bayi. Ketika Ia melihat

Goder anak Tampi, Srintil larut dalam ocehan bayi yang lucu. Sisi keibuan Srintil

keluar, maka Srintil mengangkat Goder menjadi anaknya dan Tampi ibu

kandungnya pun tidak menolak bahkan ia merasa senang.

Srintil mendapat tawaran meronggeng pada pentas agustusan, tetapi saat

Srintil tidak langsung menerimanya Srintil mendapat ancaman. Setelah berfikir

dan berbicara dengan Sakarya, Sakum dan Tampi maka Srintil mau menerima

tawaran pentas itu. Tahun 1963, Srintil dan kelompok ronggeng mulai bangkit dan

pentas di acara agustusan. Ketika Srintil pentas, Marsusi menguna-guna Srintil

sehingga sesak nafas berkali-kali.

Srintil mendapat tawaran merongggeng dan menjadi gowok, dari Sentika

yang tinggal di Alaswangkal. Awalnya Srintil hanya menerima tawaran pentas

(10)

pernah jadi gowok. Gowok adalah seorang perempuan yang disewa untuk

mendewasakan laki-laki yang menjelang usia nikah namun bertingkah seperti

anak-anak. Setelah Srintil melihat Waras, Srintil baru mau menerima tawaran

menjadi gowok. Selama 4 hari menjadi gowok Srintil kewalahan mengahadapi

sikap Waras yang kekanak-kanakan.

Tahun 1964 ketika paceklik merajalela, kelompok ronggeng Dukuh Paruk

sering naik pentas di tengah rapat umum. Karena sering pentas di tempat rapat

maka kelompok ronggeng kenal dengan Bakar dan politik. Kelompok ronggeng

sudah menjadi bagian yang pasti dari rapat-rapat propaganda yang

diselenggarakan oleh Bakar. Setelah cukup lama ikut dengan Bakar, Srintil

merasakan ada kejanggalan dan pendangkalan makna keberadaanya. Untuk

siapakah ia meronggeng selama ini, itulah yang ada dalam pikiran Srintil. Bakar

memberikan banyak fasilitas kepada kelompok ronggeng dan juga mengganti

nama Ronggeng Dukuh Paruk menjadi Ronggeng Rakyat.

Pada saat Srintil sedang menari, suatu ketika ratusan penonton mabuk dan

meronjeng padi di sawah milik orang lain. Semenjak kejadian itu Srintil menolak

untuk pentas di rapat-rapat lagi. Karena menolak naik pentas, Bakar sedikit

mengancam kelompok ronggeng tersebut dengan membawa nama leluhurnya Ki

Secamanggala. Makam Ki Secamanggala dihancurkan Orang-orang Dukuh Paruk

awalnya mengira Bakar-lah yang menghancurkanya tetapi seseorang menemukan

caping hijau di dekat pekuburan. Karena ingin balas dendam dengan caping hijau

(11)

Jakarta mengalami kerusuhan dan orang Dukuh Paruk geger dan takut.

Beberapa malam Dukuh Paruk hampir diserang, karena perasaan takut maka

Srintil dan Kartareja melapor kepolisi untuk minta perlindungan, namun tak di

sangka malah mereka ditangkap dan dipenjara.

Rasus pulang ke Dukuh Paruk untuk melihat neneknya, ketika Rasus

pulang neneknya sudah tidak sadarkan diri dan meninggal di hadapan Rasus.

Orang-orang Dukuh Paruk banyak menaruh harapan kepada Rasus untuk

membawa Srintil pulang karena Rasus adalah seorang tentara.

2 tahun kemudian Srintil dibebaskan dan pulang ke Dukuh Paruk. Tidak

lama setelah kepulangan Srintil, Sakarya kakeknya meninggal. Srintil yang selalu

mengurung diri setelah kepulangannya, ketika bertemu dengan Goder ia merasa

senang dan kembali ceria. Srintil merasa asing dan takut ketika keluar dari Dukuh

Paruk, tetapi ia harus melakukan wajib lapor ke Dawuan sebulan 2 kali. Ketika

ingin melapor Srintil bertemu dengan Marsusi dan diantarnya ke tempat ia

melapor, setelah itu Srintil diantar lagi tetapi tidak pulang ke Dukuh Paruk

melainkan ke Wanakeling. Ketika dalam perjalanan Srintil jatuh dari motor dan

langsung melarikan diri, Srintil bertemu dengan Partadasim dan meminta untuk

diantarkan pulang.

Srintil bertemu dengan Bajus, orang Jakarta yang sedang melakukan

proyek pembangunan irigasi. Bajus sangat baik kepada Srintil dan tidak

macam-macam seperti lelaki yang datang kepadanya. Karena kebaikan Bajus srintil mulai

(12)

harapan kepada Bajus untuk dinikahinya, tetapi yang didapat Srintil adalah

kekecewaan yang sangat mendalam hingga mengganggu jiwa Srinitl.

Srintil menjadi gila dan dikurung di kamar, karena orang Dukuh Paruk

takut Srintil melakukan hal yang tidak diduga. Rasus pulang dan mendapati Srintil

yang dikurung di kamar, sangat bau dan kotor. Rasus tidak tega dan membawa

Srintil ke rumah sakit jiwa di kota Eling-Eling. Selama perjalanan Srintil berontak

karena ia ingat akan kenangan pahit selama 2 tahun di dalam penjara kota

(13)

Lampiran C: Srintil dalam film

Sang Penari

Kegiatan Srintil

- Srintil waktu kecil mengagumi ronggeng

- Orang tua Srintil, ronggeng dan beberapa orang dukuh

paruk meninggal pada saat kejadian tempe bongkrek

- Setelah dewasa Srintil yakin ingin jadi ronggeng

- Orang Dukuh Paruk mulai memanjakan dan mengaggumi

Srintil

- Sakarya meyakinkan Kartareja dukun ronggeng dengan

menyuruh Srintil pentas, tetapi gagal.

- Rasus memberikan keris Ronggeng kepada Srintil

- Kartareja percaya kalau Srintil kemasukan indang

ronggeng karena keris yang diberikan Rasus

- Srintil menjalankan ritual untuk menjadi seorang ronggeng

- Ritual yang pertama permandian calon ronggeng di depan

makan Ki Secamanggala

- Ritual kedua yaitu bukak-klambu, Srintil takut dan

(14)

- Srintil mulai sering pentas, ketika sedang pentas di kawinan

ia selalu memperhatikan pengantin bukan bertayub

- Srintil minta Rasus tinggal di Dukuh Paruk dan meminta

untuk dinikahi, tetapi Rasus nolak karena Srintil masih jadi

ronggeng dan Srintil pun pasrah

- Srintil sakit hati karena di tinggal Rasus, oleh karena itu

Srintil menolak lelaki yang datang kepadanya yaitu marsusi

dan Srintil juga nolak naik pentas

- Kelompok ronggeng mulai bergabung dengan Bakar

- Makam Ki Secamanggala dihancurkann dan orang dukuh

paruk ngamuk

- Srintil mau naik pentas lagi dan bergabung dengan Bakar

- Srintil dan orang-orang Dukuh Paruk ditangkap

(15)

Lampiran D: Srintil dalam novel

Ronggeng Dukuh Paruk

Usia Kegiatan Srintil

5 Bulan - Orang tua Srintil Meninggal

- Srintil dirawat oleh kakek dan neneknya

11 Tahun - Srintil mulai menari ronggeng

- Srintil diserahkan ke Kartareja oleh Sakarya untuk jadi

anak asuhannya dan jadi ronggeng lalu pentas untuk

pertama kalinya

- Srintil dimanja oleh orang-orang Dukuh Paruk

- Srintil menjalani ritual permandian dan Bukak-klambu

- Ritual yang pertama permandian calon ronggeng di

depan makan Ki Secamanggala, terjadi keributan karena

Kartareja kemasukan arwah Ki Secamanggala

- Lalu ritual Bukak-klambu terjadi keributan antara Dower

dan Sulam, Srintil takut dan menyerahkan

keperawanannya kepada Rasus

- Srintil resmi jadi ronggeng

- Beberapa bulan jadi ronggeng Srintil sering kepasar

(16)

pernikahan dan bayi kepara Rasus

14 Tahun - Rumah Srintil Kerampokan, ditolong oleh rasus yang

bekerja menjadi tobang tentara

- Srintil menemani Rasus beberapa malam dan minta

Rasus untuk menikahinya, Rasus menolak

- Rasus pergi dan Srintil sakit hati dan kejiwaannya

terganggu

- Srintil kabur ke Dawuan dan menolak beberapa lelaki

yang datang kepadanya termasuk Marsusi dan Srintil

menolak naik pentas

- Srintil mengangkat Goder jadi anaknya

- Srintil mendapat tawaran pentas di agustusan dan Srintil

mau untuk naik pentas lagi

- Saat pentas di agustusan Srintil diguna-guna oleh

Marsusi

18 Tahun - Srintil dapat tawaran meronggeng sekaligus jadi gowok

di Alaswangkal

- Srintil menerima untuk meronggeng, awalnya Srintil

(17)

19 Tahun - Kelompok ronggeng sering pentas di rapat dan mulai

kenal Bakar

- Bagi Srintil, Bakar bagaikan Ayah karena Bakar

membelikan barang-barang kepada kelompok ronggeng

dan ia juga baik kepada Srintil tidak seperti para lelaki

lainnya

- Kelompok ronggeng menjadi bagian yang pasti dan

selalu ikut rapar-rapat propaganda yang diselenggarakan

oleh bakar

- Srintil merasakan ada pendangkalan makna keberaannya

sebagai ronggeng yang mulai dibatasi ritual sebelum

meornggeng dan pergantian lirik lagu

- Selama Srintil ikut bakar dia bingung untuk siapa dia

meronngeng

- Bakar mengganti nama Ronggeng Dukuh Paruk menjadi

Ronggeng Rakyat dan Srintil merindukan Dukuh paruk

- Srintil mendapatkan pengalaman baru yang

mengguncang jiwanya, ratusan penonton mabuk dan

meronjeng padi di sawah milik orang lain

(18)

untuk pentas di rapat yang diselenggarakan oleh bakar

20 Tahun - Makam Ki Secamanggala dihancurkan dan kelompok

ronggeng bergabung kembali dengan bakar dengan

tujuan untuk membalas dendam terhadap caping hijau

- Terjadi kerusuhan di Jakarta dan Bakar

menyembunyikan diri di Dukuh Paruk

- Dukuh Paruh mendapat ancaman, Srintil dan Kartareja

minta perlindungan polisi tetapi mereka berdua malah di

tahan di penjara

- Selama Srintil di tahan, Sakarya dan Sakum meminta

Rasus untuk mencari Srintil

23 Tahun - Srintil bebas dan pulang ke Dukuh Paruk

- Sepulangnya Srintil dari penjara, kejiwaan Srintil

terganggu tetapi ketika dia bertemu dengan Goder, Srintil

mulai bangkit dari keterpurukannya

- Ketika Srintil kepasar Dawuan untuk berbelanja, Srintil

merasa takut dan asing

- Srintil harus melakukan wajib lapor 2 kali dalam 1 bulam

(19)

Marsusi tetapi Srintil menolak

- Srintil dibawa Marsusi ke Wanakelinh, Srintil berontak

dan pulang kedukuh paruk diantar oleh Partadasim

- Nyai Kartareja menyuruh Srintil menemani Tamir orang

Jakarta dan Srintil menolak lagi

- Srintil bertemu Bajus, Srintil menaru harapan kalau

Bajus akan menikahinya karena kebaikan yang dia

berikan kepada Srintil selama ini, tetapi Srintil malah

dikecewakan oleh Bajus

24 Tahun - Srintil sangat sakit hati dan kejiwaanya benar-benar

terganggu

- Srintil dikurung dikamar karena sikapnya yang aneh

- Rasus pulang dan melihat keadaan Srintil yang buruk,

Rasus langsung membawanya ke Rumah Sakit Jiwa di

kota Eling-Eling

- Selama perjalanan Srintil berontak karena dia Trauma

dengan kota Eling-eling

(20)

Lampiran E: Perbandingan Karakter Srintil

Adegan Novel Film

Malapetaka tempe bongkrek

Srintil 5 bulan Srintil anak-anak (±8-10 tahun) Srintil kecil joget dibawah

pohon

Rasus senang Rasus pergi

Yang yakin kalau Srintil ronggeng

Sakarya Sakum

Sakarya meyakinkan Kartareja bahwa Srintil kemasukan Indang Ronggeng

Sesudah pentas pertama Sebelum pentas pertama

Keris yang dikasih ke Srintil

Milik ayahnya Rasus menemukan ditanah

Tujuan Rasus kasih keris ke Srintil

Karena perbincangan orang-orang kalau keris yang dipakai tidak cocok

Karena Srintil sangat ingin menjadi

ronggeng Rasus pergi dari DP &

kenal tentara

Setelah malam bukak-klambu

Sebelum malam bukak-klambu DP kenal Bakar Dari rapat-rapat Dari awal film

Srintil minta dinikahi oleh Rasus

Sebelum nenek Rasus meninggal

Sesudah nenek Rasus meninggal

Srintil nolak naik pentas Murug dan kembali ceria ketika ketemu Goder

Murung dan menjadi gila

Tentara tau kalau DP “merah”

Ronggeng DP ikut rapat Dapat laporan

Srintil di penjara Ketika Srintil melapor minta perlindungan

Srintil ditahan di DP

Yang dipenjara Hanya kelompok

ronggeng

Semua orang DP kecuali Sakum

(21)

Srintil bebeas dari penjara Srintil hidup dalam keadaan tertekan

Rasus bertemu Srintil menari di pasar Dwauan

(22)
(23)

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari