• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM PENGRAJIN WAYANG KULIT DI DESA SIDOWARNO GEDONG SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM PENGRAJIN WAYANG KULIT DI DESA SIDOWARNO GEDONG SUKOHARJO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

(I

b

M)

IbM PENGRAJIN WAYANG KULIT DI DESA

SIDOWARNO GEDONG SUKOHARJO

OLEH:

Sudalto.ST, MPd

(2)

Ibm Pengrajin Wayang Kulit Di Desa Sidowarno Gedong

Sukoharjo

Sudalto

Jurusan Teknik Mesin Akademi Teknologi Aub Surakarta, Jl. MW Maramis No 29 Cengklik Nusukan, Surakarta ,Telp. 0271 854033Faks. 0271 854033

RINGKASAN

Pengrajin Wayang Kulit yang berada di Desa Sidowarno, Gedong, Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo yang terletak kira-kira 10 km dari Jalan raya Solo-Sukoharjo dan 25 km dari Jurusan AT-AUB Surakarta. telah berhasil memprodusksi Wayang Kulit. Namun demikian,dalam perkembanganya,kebudayaan tradisional termasuk wayang kurang dipelihara dengan baik terutama oleh generasi muda Indonesia yang merupakan generasi penerus kemajuan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya apresiasi dari minat para generasi muda akan pengetahuan maupun kebudayaan wayang itu sendiri. Dengan kapasistas yang dimiliki sudah selayaknya AT-AUB Surakarta memainkan peran yang sangat esensial untuk turut menciptakan lebih banyak lagi pengrajin-pengrajin wayang kulit ,untuk menggali se bagian dari nilai-nilai filosofbudaya jawa dalam wayang kulit,karena wayang merupakan bahasa symbol bagi masyarakat khususnya masyarakat jawa yang lebih bersifat sebagai pendidikan etika dan rohaniah. Untuk itu,memahami nilai-nilai wayang merupakan salah satu upaya untuk membangun watak bangsa yang berkualitas dan berjati diri. Dalam menunjang kemajuan pada setiap bidang kehidupan, tidak dapat dipungkiri lagi. Termasuk dalam dunia pendidikan, peran teknologi informasi memiliki tempat yang strategis untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Saat ini penerapan kearifan nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan dimasyarakat, seperti rasa tolong - menolong saling menghormati,sopan satun dan nilai-nilai kepemimpinan,yang dulu sangat dijunjung tunggi oleh masyarakat,dewasa ini nampaknya semakin pudar.

Kalau ditinju dari jumlah dan kemampuan tenaga kerja yang dimiliki Pengrajin Wayang Kulit sudah cukup untuk melayani pasar , akan tetapi permasalahan yang sangat mendasar yang dihadapi oleh Pengrajin Wayang adalah sistim pengeringan kulit dan pemblendingan gapit wayang masih dengan sinar matahari dan lampu dimar. Tujuan kegiatan pengabdian IbM ini adalah untuk membantu merancang dan membuat Alat pengering kulit dan blendingan gapit wayang tersebut.

Metode yang dilakukan dalam kegiatan IbM adalah pendampingan dan penyuluhan cara melakukan promosi, pengembangan produk dan penerapan teknologi dalam pembuatan Alat Oven kulit dan Blending Gapit Wayang , yang semuanya dilaksanakan dengan tim IbM Jurusan Teknik Mesin AT-AUB Surakarta.

Hasil kegiatan pengabdian IbM ini berupa (1) Alat Oven Kulit, (2) Blending Gapit Wayang, sehingga dalam sistem pengeringan kulit sebagai bahan baku pembuat wayang tidak tergantung dari sinar matahari serta pembengkoan atau pembentukan gapit wayang bisa dilakukan dengan mudah tanpa teganggu kesehatannya.

(3)

PENDAHULUAN

Negara Indonesia dikenal oleh dunia sebagai negara dengan aneka ragam kebudayaan yang khas dan menarik. Keanekaragaman itulah yang akhirnya menjadi salah satu asset penting negara kita terutama untuk menambah pendapatan negara dari sector pariwisata.Dan kebudayaan jawa merupakan salah satu kebudayaan negeri kita diantara banyak lainnya.Selain tari-tarian,seni patung dan kain batik khas jawa,wayang kulit juga merupakan unsur etnik dalam kebudayaan jawa yang telah ada sejak dahulu kala. Namun demikian,dalam perkembanganya,kebudayaan tradisional termasuk wayang kurang dipelihara dengan baik terutama oleh generasi muda Indonesia yang merupakan generasi penerus kemajuan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya apresiasi dari minat para generasi muda akan pengetahuan maupun kebudayaan wayang itu sendiri. Dengan kapasistas yang dimiliki sudah selayaknya AT-AUB Surakarta memainkan peran yang sangat esensial untuk turut menciptakan lebih banyak lagi pengrajin-pengrajin wayang kulit ,untuk menggali se bagian dari nilai-nilai filosofbudaya jawa dalam wayang kulit,karena wayang merupakan bahasa symbol bagi masyarakat khususnya masyarakat jawa yang lebih bersifat sebagai pendidikan etika dan rohaniah. Untuk itu,memahami nilai-nilai wayang merupakan salah satu upaya untuk membangun watak bangsa yang berkualitas dan berjati diri. Dalam menunjang kemajuan pada setiap bidang kehidupan, tidak dapat dipungkiri lagi. Termasuk dalam dunia pendidikan, peran teknologi informasi memiliki tempat yang strategis untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Saat ini penerapan kearifan nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan dimasyarakat, seperti rasa tolong - menolong saling menghormati,sopan satun dan nilai-nilai kepemimpinan,yang dulu sangat dijunjung tunggi oleh masyarakat,dewasa ini nampaknya semakin pudar.Negara Indonesia sendiri pada saat ini seharusnya merasa ditegur melalui masalah-masalah mengenai perebutan hak cipta oleh Negara Malaysia. Salah satu kebudayaan yang dipatenkan sebagai kebudayaan Malaysia adalah seni wayang jawa yang sangat jelas merupakan warisan kebudayaan nenek moyang Indonesia.Pada dasarnya, ada banyak faktor yang menyebabkan kurangnya apresiasi masyarakat kita akan Kesenian wayang jawa. Namun salah satunya faktor teknis yang utama yang juga merupakan permasaahan klasik di Negara Indonesia adalah kurangnya yang dapat memadahi semua keingintahuan masyarakat akan kesenian wayang jawa yang dikemas

(4)

secara apik dan informatif sehingga masyarakat terutama generasi muda akan tertarik untuk sekedar datang dan menikmati fasilitas tersebut. Didaerah Sidowarno,Sukoharjo ada beberapa pengusaha pengrajin wayang kulit yang dikelola mayoritas oleh penngrajin kaula muda,pengrajin wayang kuit didesa Sidowarno,Sukoharjo ini merupakan pengrajin turun-temurun,dalam kegiatan proses produksi wayang ini hanya dilakukan rata-rata oleh Bapak-bapak atau kaula muda . Pada saat ini para kaula muda didaerah tersebut luusannya rata-rata dari seni terutama ukir,pengrajin wayang yang diketuai oleh Bapak Kahono menyatakan bahwa rata-rata penngrajin wayang kulit perhari bisa mencapai dua puluh (20bh) wayang kulit dan itu sangat tergantung dari jenis dan ukuran wayang yang dibuat,harga bahan baku wayangpun juga sangat tergantung pada jenisn atau besar kecilnya wayang yang dibuat, namun biaya wayang sampai jadi antara Rp 300,000 sampai Rp 1.000.000 harga wayangpun berkisar antara Rp 500.000 sampai Rp 2.000.000,maka keuntungan pengrajin bisa mencapai Rp 200.000 sampai Rp1.000.000.sedangkan bahan dari wayang kulit juga tergantung dari pemesanan,tetepi rata-rata wayang kulit yang dibuat dari kulit kerbau,sedangkan pemasaran wayang dikatakan oleh ketua kelompok adalah pesanan para dalang dan seniman-seniman serta masyarakat pecintabudaya wayang kulit, Jadi pada dasarnya pengrajin wayang prospeknya cukup bagus.Pada proses pembuatan wayang ini mulai dari awal sampai finishing adalah masjh manual semua baik dari pengeringan kulit,blending kulit maupun blending gapit (penjalin) maupun pengeringa kulit semua masih manul.

RUMUSAN MASALAH

a. Proses pengeringan kulit yang akan diukir sangat tergantung dari sinar matahari b. Proses blending penjalin (gapit wyang) masih menggunakan lampu minyak

/teplok

c. Dukungan dana dalam pengembangan kewirausahaan pengrajin wayang kulit yang kurang

d. Kurangnya motivasi berwirausaha dari diri para pengrajin wayang kulit e. Lemahnya sistem manejemen pemasaran pengrajin

f. Kurangnya penguasaan jaringan pasar lewat media elektronik/internet

Solusi yang ditawarkan

(5)

Solusi yang ditawarkan adalah dengan mengadakan pelatihan pembuatan oven kulit yang baik dan benar yang tidak akan tergantung dari panasnya sinar matahari serta alat

blending gapit wayang dan juga diberikan dasar dasar kewirausahaan bagi pengrajin kulit wayang untuk memotivasi pengrajin dalam berwirausaha,sehingga ibu-ibu rumah tangga yang belum produktif menjadi produ

Target Luaran

Target kegiatan ini adalah pengrajin wayang kulit mampu mengeringkan kulit kerbau tanpa tergantung panas matahari dan blending penjalin sebagai gapit wayang secara efektif serta mampu mengakses informasi dan membuka jejaring pasar lewat internet, dalam hal ini dengan alat oven kulit dan blending penjalin secara sirkulasi dengan menggunakan udara panas yang akan dibuat tim IbM bersama-sama pengrajin wayang kulit, ketika program selesai pengrajin mempunyai ketrampilan desain alat oven pengering kulit dan blending penjalin yang dapat digunakan untuk bekerja maupun membuka lapangan pekerjaan dengan berwiraswasta dalam bidang seni ukir dan tidak menutup kemungkinan dalam bidang lain yang masih berhubungan dengan blending dan Pengering (Oven) serta diharapkan tim IbM ibu-ibu rumah tangga disekeliling bisa lebih produktif.

Spefikasi Oven Pengering

Panjang : 1500 mm Lebar : 1000mm Tinggi : 1000mm Blower : 0,5 pk

Kapasitas : 8 lembar /jam Blending Penjalin

Diameter Utama : 4 inchi Diameter tengah : 2 inchi Diameter atas : 1 inchi Ventilasi : ¼ inchi Tinggi : 80mm

(6)

METODE PELAKSANAAN

Untuk mencapai tujuan dan memberikan solusi permasalahan yang telah dituliskan pada pendahuluan yaitu tentang pemasaran dan proses pengeringan kulit serta pembuatan gapit wayang. Metode pelaksanaan untuk masalah pemasaran dilakukan dengan penyuluhan tentang cara melakukan promosi melalui Leaflet dan pendampingan dalam melakukan promosi (sosialisasi) ke instansi pengguna,sedangkan masalah pengeringan kulit dan blending gapit kita lakukan pendampingan. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut

1. Membuat Alat Oven Kulit Kerbau

2. Membuat Blending Penjalin sebagai gapit.

Metode yang dijalankan yaitu:

a. Kesepakatan dengan industri kecil mitra dalam merencanakan sebuah alat oven pengering kulit dan blending gapit wayang.

b. Menterjemahkan kesepakatan ke dalam sebuah gambar kerja. c. Dengan pihak mitra dilakukan lagi koreksi terhadap gambar kerja d. Perhitungan biaya pembuatan dari gambar kerja.

MITRA AKADEMIS

PERENCANAAN

PENGERJAAN

UJI COBA ALAT

PROSES PRODUKSI KONSEP

(7)

e. Proses pembuatan ini dilakukan tukang dibawah pengawasan dan perencanaan tim Ibm dan Mitra kerja sama

f. Tes kinerja alat yang dipakai untuk mengetahui efektifitas alat dalam produksi baik secara kualitas maupun secara kuantitas.

g. Penyerahan alat kepada industri kecil mitra .

h. Pemantauan kinerja alat saat dipakai untuk proses produksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Hasil yang didapat dalam kegiatan antara tim pelaksana IbM Jurusan Teknik Mesin dari AT-AUB dengan mitra Pengrajin Wayang di Kabupaten Sukoharjo adalah (1) Alat Oven Kulit sebagai bahan baku pembuat wayang (2) Blending Gapit Wayang

(8)

Spefikasi Oven Pengering

Panjang : 1500 mm Lebar : 1000mm Tinggi : 1000mm Blower : 0,5 pk

Kapasitas : 8 lembar /jam

Blending Penjalin

Diameter Utama : 4 inchi Diameter tengah : 2 inchi Diameter atas : 1 inchi Ventilasi : ¼ inchi Tinggi : 80mm

. PEMBAHASAN

Pada bulan Agustus 2012, mendapat kepastian bahwa Tim IbM Jurusan Teknik Mesin AT – AUB Surakarta mendapat dana dari PD2M sebesar Rp 40,000,000. Kegiatan ini bekerjasama dengan Bapak Kahono.Amd pemilik pengrajin wayang di Kabupaten Sukoharjo yang berada di Desa Ngunut,Sonorejo, Kabupaten Sukoharjo. Mitra Pengrajin Bapak kahono telah berhasil memprodusksi wayang satu kotak. Kegiatan IbM ini meliputi kerjasama dengan mitra, monitoring dari DP2M Jakarta, dan pelaporan hasil. Pada saat kegiatan monitoring, Tim IbM Jurusan Teknik Mesin bekerjasama dengan pengrajin wayang milik bapak kahono di Desa Ngunut,Sonorejo Kabupaten Klaten. Tim IbM Jurusan Teknik Mesin AT-AUB Surakarta bekerjasama dengan pihak mitra sangat baik dan saling mendukung. Pada saat pendampingan dan penyuluhan, mitra sangat memperhatikan dan antusias mengikuti. Tim memberikan penjelasan tentang strategi pemasaran melalui liflet yang telah dibuat dan bagaimana memberikan penjelasan kepada pelanggan tentang penggunaan alat peraga sesuai dengan Buku Petunjuknya. Semua kegiatan berjalan dengan lancar sesuai yang telah ditargetkan dan disepakati

(9)

bersama.Untuk Alat Oven pengering kulit kerbau dan Blending gapapit wayang tim IbM Jurusan memberikan pelatihan terhadap perawatan dan pelatihan pembuatan alat tersebut.

Manfaat alat Oven kulit kerbau dan Blending Gapit wayang bekerjasama dengan Tim Ibm Jurusan Teknik Mesin AT – AUB SurakartaM dalam proses produksi adalah : 1. Untuk mengeringkan kulit kerbau bahan baku pembuat wayang tanpa tergantung

dengan sinar matahari.

2. memudahka pengrajin untuk membengkokan gapit wayang sesuai dengan bentuk alur wayang.

3. Alat Blending gapit wayang ini bebas dari volusi udara

4. Alat Oven wayang ini bisa diatur panas yang sesuai dengan thermokontrol 5. Dengan adanya Oven pengering kulit nkerbau inibiaya produksi dapat ditekan.

Alat Oven Kulit dan Blending gapit wayang yang telah dihasilkan oleh tim IbM dari AT-AUB sursakarta ini bisa membantu mengatasi masalah di lapangan yaitu ketergantungan pengeringan kulit dari sinar matahari ,asap tebal yang dihasilkan oleh lampu teplok pada saat proses pembuatan gapit wayang.

Dengan keberadaan alat Oven kulit dan Blending gapit wayang peraga yang dile disesuaikan dengan kapasitas yang dibutuhkan, diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi pengrajin wayang kulit untuk meningkatkan kualitas produksi dan kapasitas produksi, sehingga keuntungan bertambah.

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, beberapa hasil kegiatan yang telah memberikan solusi permasalahan IbM Pengrajin Wayang Kulit kerjasama dengan Tim IbM Jurusan Teknik Mesin AT-AUB surakarta adalah sebagai berikut.

(10)

1. Alat Oven Kulit Kerbau 2. Blending Gapit Wayang

3. Pemasaran perlu dikembangkan dan perlunya membuka pemasaran baru dan perlunya sosialisasi terhadap departemen pendidikan (DEPDIKNAS) dari tingkat TK sampai SLTP guna mempertahankan seni budaya bangsa.

B.

SARAN

Perlu dilakukan alternatip promosi yaitu dengan lewat bloger dan presentasi di sekolah-sekolah mulai dari tingkat TK sampai SLTP dalam proses pembelajaran dan pelestarian budaya lewat pendidikan,diharapkan pula untuk berkordinasi dengan Departemen Pendidikan. yang disisipkan pada kegiatan seminar, workshop, lokakarya maupun pelatihan didepan calon konsumen. Hal ini disebabkan karena calon konsumen langsung bisa melihat evektifitas alat peraga tersebut pada pembelajaran, apalagi ketika vasilitor dalam memanfaatkan alat peraga tersebut berperan sebagai guru model dan calon konsumen sebagai peserta didik, sehingga saat itu pula calon konsumen mendapatkan berbagai tambahan pengetahuan antara lain adalah sebagai berikut.

1) Mendapatkan contoh model pembelajaran inovatif yang efektif.

2) Memperbaiki pemehaman konsep (semula salah dalam memahami konsep).

3) Langsung mengenal jenis-jenis dan nama wayang serta member gambaran tentang contoh sifat sesoarang dalam dunia pewayangan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

1. Arif S, Sadiman, dkk. 1993. Media Pendidikan. Cetakan ketiga (Seri Pustaka Teknologi Pendidikan Nomor 6). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2. Darhim. 1993. Modul Workshop Matematika 1-6. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

3. Dirjendikdasmen. 1993. Petunjuk Pengajaran Berhitung Kelas IV, V, dan VI di SD. Jakarta:Depdikbud

4. Kurmi, Gupta, 1986. Mechine Design Theory and Practice, India. Kottler, Phillips, 2004. Manajemen Pemasaran, Jakarta, PT. Rajawali Press.

5. Loudon, G. Schiffman, 2004, Consumer Behaviour, 8th Edition, Pearson Education International, New Jersey.

6. Niemann, G. Winter, H. 1990. Elemen Mesin, Jilid III,Jakarta, PT. Erlangga. 7. Porter, Michael, 1985, Competitive Advantage : The Free Press, A Division of

Mc Millan Inc, New York.

8. Render, Barry dan Jay Hiser, 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasional, Edisi Bahasa Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

(12)

9. Siagian, Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Edisi I, Rinneka Cipta, Jakarta.

10.Sularso, 1997. Dasar-Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Jilid II, Jakarta, PT. Pradnya Paramitha.

11.Wulandari, Ratna, 1999. Alternatif Pengembangan Bisnis Skala Kecil, Visi Edisi VIII, UNIKA, Kota Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) BERBANTU MEDIA PHOTO STORY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII DI

Kesimpulan yang dapat dibuat di dalam kajian ini adalah polifenol daripada minyak kelapa dara mencegah lipid peroksida pada sel MC3T3-E1 yang telah diaruh dengan H 2 O 2 dengan

Analisis uji chi-square memperoleh nilai p-value =0,034 yang artinya terdapat hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja, dan nilai OR sebesar 5,19 yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel yang berhubungan secara bermakna dengan pemberian MP-ASI di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus tahun 2011

Hasil dari proses identifikasi risiko di BTPN terdapat tiga risiko utama dengan macam risikonya yang terkait, pertama yaitu risiko kredit antara lain risiko pinjaman, risiko

Proposal pembangunan Pagar Keliling SMAN 1 Rantau melalui Anggaran Dinas Proposal pembangunan Pagar Keliling SMAN 1 Rantau melalui Anggaran Dinas Pendidikan

Kesimpulan dari perancangan mesin pencampuran otomatis dalam proses pembuatan kacang telur ini adalah mesin sudah dapat menggantikan proses pencampuran secara manual menjadi

Judul : Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Bandung dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0