• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ppt Sejarah Kerajaan Islam Di Sulawesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ppt Sejarah Kerajaan Islam Di Sulawesi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ASSALAMUALAIKUM

ASSALAMUALAIKUM

WR.WB

WR.WB

(2)

Kelompok 4 X IAI

Kelompok 4 X IAI

Kerajaan Islam di Sulawesi

Kerajaan Islam di Sulawesi

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

 Siti Lutfia Wahidiyah

 Siti Lutfia Wahidiyah

 Bukhairi

 Bukhairi

 Sultan Maulana

 Sultan Maulana

 Sakinah Tiara

 Sakinah Tiara

 Rizki

 Rizki

(3)

Proses Masuknya Islam ke Sulawesi

Melalui Pedagang

Pembawa agama islam ke Sulawesi adalah pelaut-pelaut dari

Arab,India,dan Iran.

Pengaruh Tionghoa

Menurut seorang muslim

dari Persia,dan juga dibawa

Sayyid Jamaluddin,Akbar

Al-Husaini yang datang dari

Aceh lewat

Jawa(Penjajaran).

(4)

1. Kerajaan Gowa-Tallo

2. Kerajaan Wajo

3. Kerajaan Lawu

Contoh Kerajaan

(5)
(6)
(7)

a. Sejarah Kerajaan Gowa Tallo

Pada awalnya, Kerajaan Gowa-Tallo yang lebih dikenal sebagai

Kerajaan Makassar terdiri dari beberapa kerajaan yang bercorak 

Hindu, antara lain, Gowa, Tallo, Wajo, Bone, Soppeng, dan Luwu.

Dengan adanya dakwah dari Dato' ri Bandang dan Dato' Sulaiman,

Sultan Alauddin (Raja Gowa) masuk Islam. Setelah raja memeluk 

Islam, rakyat pun segera ikut memeluk Islam.

Kerajaan Gowa dan Tallo kemudian menjadi satu dan lebih dikenal

dengan nama Kerajaan Makassar dengan pemerintahannya yang

terkenal adalah Sultan Hasanuddin (1653-1669).

(8)

 b. Raja-raja Kerajaan Makassar 

 Sultan Alauddin (1591-1639 M).Sultan Alauddin sebelumnya bernama asli Karaeng

Matowaya Tumamenaga Ri Agmanna dan merupakan raja Makassar pertama yang memeluk  agama Islam. Pada pemerintahan Sultan Alauddin, Kerajaan Makassar mulai terjun dalam dunia pelayaran dan perdagangan .

 Sultan Muhammad Said (1639-1653 M).Pada Pemerintahan Sultan Muhammad Said,

 perkembangan Makassar maju pesat sebab Bandar Transit, bahkan Sultan Muhammad Said  juga pernah mengirimkan pasukan ke Maluku untuk membantu rakyat Maluku berperang

melawan Belanda.

 Sultan Hasanuddin (1653-1669 M).Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Makassar mencapai masa kejayaan. Makassar berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan memperluas wilayah kekuasaannya ke Nusa Tenggara (Sumbawa dan

sebagian Flores). Hasanuddin mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur, karena keberaniannya dan semangat perjuangannya untuk Makassar menjadi besar.

(9)

c. Peninggalan Kerajaan Makassar 

(10)

2. Masjid Katangka

1

(11)

d. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Makassar 

1. Perdagangan

2. Pelayaran 3. Pertanian

Dalam biadang ekonomi, Kerajaan Makassar memperoleh kemajuan yang pesat. Kemajuan tersebut terutama dalam bidang perdagangan. Kemajuan tersebut disebabkan oleh:

1. Banyak Pedagang hijrah ke Makassar setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511.

2. Orang-orang Makassar dan Bugis Terkenal sebagai pelaut ulung yang dapat mengamankan wilayah lautnya.

(12)

e. Kehidupan Sosial Kerajaan Makassar 

Kehidupan sosial kerajaan makassar adalah feudal.masyarakatnya dibebankan

atas 3 lapisan/kelas.kelas tertinggi bergelar karaeng yg terdiri kaum

 bangsawan,sedangkan bagi rakyat biasa adalah tumasaraq.

Orang Makassar dikenal sebagai pelaut ulung, transportasi yang digunakan

adlah perahu Pinisi. Mereka berani menyeberang lautan menuju negara-negara yang

sangat jauh bahkan sampai Madagaskar dan Afrika Selatan. Masuknya agama Islam

dan maraknya perdagangan di Nusantara menambah kuatnya usaha dagang yang

dijalankan oleh orang Makassar. Tidaklah heran, jika saat ini orang Makassar terkenal

dalam bisnis

.

Walaupun masyarakat Makasar memiliki kebebasan untuk berusaha dalam

mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi dalam kehidupannya mereka sangat terikat

dengan norma adat yang mereka anggap sakral. Norma kehidupan masyarakat

Makasar diatur berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut PANGADAKKANG.

Dan masyarakat Makasar sangat percaya terhadap norma-norma tersebut.

(13)

d. Kehidupan Budaya Kerajaan Makassar 

Dari segi kebudayaan, maka masyarakat Makasar banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal

yang dibuat oleh orang Makasar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo. Kapal Pinisi dan Lombo merupakan kebanggaan rakyat Makasar dan terkenal sampai mancanegara.

Kerajaan Makassar bersifat maritime maka kebudayaannya dipengaruhi oleh keadaan tersebut, seperti pembuat alat penangkap ikan dan kapal pinisi. Sampai sekarang kapal pinisi dari Sulawesi Selatan masih menjadi salah satu kebanggan bangsa Indonesia. Disamping itu, masyarakat kerajaan Makassar juga mengembangkan seni sastra, yaitu kitab Lontara.Mereka

(14)

e. Kehidupan Agama Kerajaan Makassar 

Kerajaan Makassar beragamakan agama islam f. Kehidupan Politik Kerajaan Makassar 

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, kerajaan Makassar mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu yang cukup singkat Kerajaan Makassar telah berhasil menguasai

seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin berkeinginan menguasai sepenuhnya jalur   perdagangan nusantara mendorong perluasan kekuasaannya ke kepulauan Nusa Tenggara seperti

Sumbawa dan sebagian Flores.

Pertentangan antara Makassar dan Belanda sering menimbulkan peperangan.

Keberanian Sultan Hasanuddin untuk memporak - porandakan pasukan Belanda di Makassar mengakibatkan Belanda semakin terdesak. Atas keberaniannya Belanda memberi julukan kepada Sultan Hassanudin dengan sebutan "Ayam Jantan dari Timur".

Dalam upaya menguasai Kerajaan Makassar, Belanda menjalin hubungan dengan Raja Bone, yaitu Arung Palaka. Saat terjadi peperangan antara Sultan Hasanuddin dengan pasukan kompeni VOC yang dibantu oleh pasukan Aru Palaka dan pasukan Kapten Yonker, ternyata

(15)

g. Kehidupan Politik Kerajaan Makassar 

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, kerajaan Makassar mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu yang cukup singkat Kerajaan Makassar telah berhasil menguasai seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin berkeinginan menguasai sepenuhnya  jalur perdagangan nusantara mendorong perluasan kekuasaannya ke kepulauan Nusa Tenggara

seperti Sumbawa dan sebagian Flores.

Pertentangan antara Makassar dan Belanda sering menimbulkan peperangan.

Keberanian Sultan Hasanuddin untuk memporak - porandakan pasukan Belanda di Makassar mengakibatkan Belanda semakin terdesak. Atas keberaniannya Belanda memberi julukan kepada Sultan Hassanudin dengan sebutan "Ayam Jantan dari Timur".

Dalam upaya menguasai Kerajaan Makassar, Belanda menjalin hubungan dengan Raja Bone, yaitu Arung Palaka. Saat terjadi peperangan antara Sultan Hasanuddin dengan pasukan kompeni VOC yang dibantu oleh pasukan Aru Palaka dan pasukan Kapten Yonker, ternyata Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani perjanjian di Desa Bongaya pada tahun 1667.

(16)

h. Kehidupan Politik Kerajaan Makassar

Adapun Isi perjanjian Bongaya adalah sebagai berikut.

1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan.dan Sulawesi

Tenggara.

2. Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya seperti Sopeng, Luwu,

Wajo dan Bone.

3. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.

4. Makassar harus menyerahkan seluruh benteng - bentengnya.

5. Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC

setiap tahun.

Perjanjian tersebut sangat merugikan rakyat Indonesia, terlebih di Makassar dan

politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanuddin dan Aru Palaka telah

(17)

i.

Faktor Kemajuan Kerajaan Makassar

letaknya strategis.

Memiliki Pelabuhan yang baik.

Jatuhnya Malaka pada tahun 1511 ke tangan Portugis yang

menyebabkan pedagang,Islam pindah ke Makassar.

Kesultanan Makassar memiliki banyak pelabuhan dan armada yang tangguh.

Kesultanan Makassar memiliki wilayah yang cukup luas

Datangnya portugis yang ingin membeli rempah2 khas dari makasar untuk dibawa

(18)

 j. Faktor 

Kemunduran

Kerajaan

Makassar

1. Peranan Makassar sebagai pusat  pelayaran dan perdagangan di

Indonesia Timur berakhir.

2. Belanda menguasai Gowa Tallo dan mendirikan benteng di New

Rotterdam.

3. Pejuang Makasar banyak yang pergi ke luar daerah sehingga sedikit para  pejuang di MakassarAdanya

 perjanjian Bongaya yang melemahkan Makassar 

(19)

2. Kerajaan Wajo

a. Apa itu Kerajaan Wajo?

Kerajaan Wajo adalah

sebuah kerajaan yang

didirikan sekitar

tahun 1399, di wilayah yang

menjadi Kabupaten Wajo

saat ini di Sulawesi Selatan.

Penguasanya

disebut "Raja Wajo". Wajo

adalah kelanjutan dari

kerajaan sebelumnya

 yaitu Cinnotabi

(20)

 b. Sejarah Terbentuknya Kerajaan Wajo

Kerajaan Wajo terbentuk dari komune-komune atau

komunitas yang terdiri dari berbagai arah yang berada di

sekitar Tappareng Karaja.Terbetuknya kerajaan wajo berawal

dari danau Lampulungeng yang dipimpin seorang yang

memiliki kemampuan supranatural yang disebut

 puangnge ri

lampulungeng

. setelah puangnge ri lampulungeng, komune

lampulungeng berpindah ke Boli yang kemudian dipimpin

oleh seseorang yang juga memiliki kemampuan supranatural.

(21)

c. Raja-raja Kerajaan

Wajo

• 1 La Palewo to Palippu 1474-1481 • 2 La Obbi Settiriware 1481-1486 • 3 La Tenriumpu to Langi 1486-1491 • 4 La Palewo to Palippu 1491-1521

• 5 La Tenri Pakado To Nampe 1524-1535 • 6 La Temmassonge 1535-1538 • 7 La Warani To Temmagiang 1538-1547 • 8 La Malagenni 1547 -1547 • 9 La Mappapuli To Appamadeng 1547- 1564 • 10 La Pakoko To Pa’bele’ 1564 -1567 • 11 La Mungkace To Uddamang 1567- 1607

• 12 La Sangkuru Patau Mulajaji Arung

Peneki Sultan Abdurahman 1607- 1610

• 13 La Mappepulu To Appamole 1610 -1616 • 14 La Samalewa To Appakiung 1616 -1621 • 15 La Pakallongi To Alinrungi 1621 -1626 • 16 To Mappassaungnge 1627 -1628 • 17 La Pakallongi To Alinrungi 1628- 1636 • 18 La Tenrilai To Uddamang 1636 -1639 • 19 La Isigajang To Bunne 1639 -1643 • 20 La Makkaraka To Patemmui 1643- 1648 • 21 La Temmasonge 1648- 1651 • 22 La Paramma To Rewo 1651- 1658

• 23 La Tenri Lai To Sengngeng 1658- 1670 • 24 La Palili To Malu’ 1670 -1679

(22)

d. Peninggalan Kerajaan Wajo

Masjid tello,e dan makam assyiekh al-habieb jamalludin al akbar al husein. dan

didalam masjid ada peninggalan sejarah yaitu :

1. sumur jodoh

2. gedong,e

3. benteng

4. mushollah tua menge

5. makam lasalewangeng tenriruya

6. makam latddampare puangrimanggalatung

7. la tenrilai tosengngeng

8. makam besse iddalatika

9. saoraja malangga

10. makam la madukkeleng

11. goa nippon

(23)

e. Kehidupan Politik  Kerajaan Wajo

Perkembangan politik dikabupaten wajo diawali pada masa kerajaan wajo hingga saat ini terus berkembang menjadi dareah otonom hingga masa sekarang dengan mengadopsi perilaku luhur orang dulu sehingga kabupaten

wajo dapat berkembang pesat karena dipengaruhi perilaku masyarakatnya, sumber daya alam yang ada dan system politik local yang menjadi landasan masyarakat wajo untuk menempuh jalan kesejahteraan dimasa

(24)

. Kehidupan Ekonomi Kerajaan

Wajo

Kehidupan ekonomi kerajaan tersebut yang paling menonjol mungkin pada masa pemerintahan

La Salewangeng to tenrirua Arung Matowa ke 30 dimana koperasi

dibentuk untuk melakukan pembelian persenjataan yang

digunakan untuk pelatihan penggunaan senjata untuk keperluan perang saat itu.

g. Faktor Kemajuan Kerajaan Wajo

Luasnya kekuasaan kerajaan dan adanya faktor Panen yang sangat baik dikerajaan itu. sehingga

kerajaan dapat menerima dan tidak kekurangan lagi akan pangan dan sumber makanan.

(25)

h. Faktor Kemunduran Kerajaan Wajo

Pada zaman Ishak Manggabarani, persekutuan [[Wajo]] dengan

[[Bone]] membuat keterlibatan Wajo secara tidak langsung pada Rumpa'na

Bone. Saat itu Belanda melancarkan [[politik pasifikasi]] untuk memaksa

semua kerajaan di [[Sulawesi Selatan]] tunduk secara totalitas. Kekalahan

Bone melawan Kompeni juga harus ditanggung oleh [[Wajo]] sehingga

[[Wajo]] harus membayar denda perang pada Kompeni dan menandatangani

Korte Veklaring sebagai pembaruan dari Large Veklaring.

[[Wajo]] dibawah Republik Indonesia Serikat, atau tepatnya Negara

Indonesia Timur, berbentuk swapraja pada tahun 1945-1949. Setelah

Konferensi Meja Bundar, Wajo bersama swapraja lain akhirnya menjadi

kabupaten pada tahun 1957. Antara tahun 1950-1957 pemerintahan tidak

berjalan secara maksimal disebabkan gejolak pemberontahan DI/TII.

Setelah 1957, pemimpin di Wajo adalah seorang Bupati. Wajo yang dulunya

kerajaan, kemudian menjadi Onderafdeling, selanjutnya Swapraja, dan

Referensi

Dokumen terkait