• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. KOMPRESOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. KOMPRESOR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-1

FAKULTAS TEKNIK JOBSHEET

Jurusan : Teknik Otomotif Nomor : 01/OTO019//2013 Program Studi : Teknik Otomotif Waktu : 1 x 200 menit Mata Kuliah : Teknologi

Pengkondisian Udara Topik : Kompresor

A. TUJUAN

Mahasiswa mampu membuka, memeriksa, memperbaki, dan memasang kompresor sistem pengkondisian udara

B. BAHAN DAN ALAT

1. 1 unit simulator pengkondisian udara 2. 1 set tool set air conditioner

3. 1 unit multitester 4. 1 buah Packing scraper 5. Oli kompresor

6. Kuas, majun , dll

C. TEORI PENGANTAR

Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem pengkondisian udara yang berfungsi untuk mensirkulasikan refrigerant di dalam sistem pengkondisian udara.

(2)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-2 Lebih rinci lagi kompresor memiliki tiga fungsi yaitu :

Fungsi penyedotan.

Digabungkan dengan fungsi penghambat dari katup ekspansi, kompresor menurunkan tekanan refrigerant pada evaporator melalui fungsi penyedotannya. Operasi gabungan dari katup ekspansi dan kompresor memungkinkan menguapkan refrigerant pada suhu yang relatif rendah untuk pendinginan.

Fungsi pemompa.

Sebagai fungsi pemompaan dari kompresor mensirkulasi refrigerant ke dalam sirkuit pendinginan untuk mengoperasikan pendinginan secara terus-menerus.

Fungsi kompresi.

Kompresor mengkompresi pendingin pendingin yang telah diuapkan guna mencairkannya kembali dengan digabungkan dengan fungsi kondesator.

a. Jenis Kompresor

Gambar Jenis Kompresor AC Mobil

b. Kopling Magnet (Magnetic Clucth)

Kopling magnet berfungsi menghubungkan dan melepaskan putaran mesin terhadap kompresor. Magnetic clutch terdiri dari rotor, stator dan plat tekan. Rotor terhubung dengan puli penggerak. Stator diikat pada rumah kompresor dan plat tekan terpasang pada poros kompresor. Pada saat mesin berputar, puli penggerak yang berhubungan dengan poros mesin juga akan berputar. Pada saat ini kompresor tidak ikut berputar dikarenakan puli penggerak tidak dihubungkan dengan poros kompresor. Jika saklar kontrol ACdinyalakan, arus mengalir

Jenis Kompresor

Reciprocal Types

Crank Type Swash Plate Type

Wobble Plate Type

Rotary Types

(3)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-3 dari baterai menuju ke kumparan pada stator. Gaya elektromagnet yang terbentuk pada stator akan menarik plat tekan untuk berhubungan dengan rotor dan selanjutnya rotor dan poros kompresor akan berputar bersama-sama. Bila saklar kontrol AC dimatikan, arus yang mengalir ke kumparan stator terputus sehingga kemagnetan menghilang. Plat tekan tidak lagi tertarik dan kembali ke posisi semula. Kompresor tidak berputar meskipun puli masih tetap berputar selama mesin mesin hidup.

Gambar Konstruksi dan Cara Kerja Kopling Magnet (Magnetic Clutch)

c. Pressure Relief Valve (PRV) atau Safety Valve

Kompresor dilengkapi dengan katup tekanan lebih (pressure relief valve) yang biasa juga disebut Safety Valve untuk membebaskan tekanan pada saluran� keluar kompresor jika beban pendinginan terlalu besar atau tekanan dalam sisi tekanan tinggi di dalam kondensor dan receiver/dryer menjadi tidak normal yang dapat menyebabkan bahaya meledaknya pipa. Bila tekanan pada sisi tekanan tinggi meningkat antara 3,43–4,14 Mpa (35–42,4 kgf/cm2), katup tekanan lebih membuka dan mengurangi tekanan. Biasanya sebelum katup tekanan lebih bekerja, terlebih dulu hubungan arus ke magnetic clutch diputus sehingga katup tekanan lebih jarang bekerja jika tidak dibutuhkan benar.

(4)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-4 Gambar Pressure Relief Valve

Tekanan bagian dalam rumah kompresor diatur oleh PRV yang terpasang pada bagian belakang kompresor. Bagian dalam katup terdapat bodi diapragma metalik (5),yang berada pada sisi tekanan rendah (TR) dan kerjanya dipengaruhi oleh tekanan pada sisi tekanan rendah dari sirkuit zat pendingin. Bila kelebihan tekanan pada sisi tekanan rendah mengakibatkan bodi diapragma menyusut, sebaliknya bila kekurangan tekanan pada sisi tekanan rendah mengakibatkan bodi diapragma mengembang

(5)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-5 Cara Kerja Pressure Relief Valve

 Kebutuhan Maksimum

Kelebihan tekanan pada sisi tekanan rendah menyebabkan diafragma menyusut, katup bola menutup saluran tekanan tinggi (TR), dan dalam waktu bersamaan membuka katup/saluran penyempitan.

Zat pendingin di dalam rumah kompresor dapat mengalir ke sisi saluran isap dan tekanan interior/tekanan dalam rumah kompresor dikurangi. Sudut kontak/sudut kerja piringan goyang bertambah besar maka piston bergerak dengan langkah yang lebih panjang.

Kompresor bekerja dengan langkah torak maksimum untuk menghasilkan unjuk kerja maksimum.

 Kebutuhan Minimum

Kekurangan tekanan pada sisi tekanan rendah menyebabkan diafragma mengembang dan katup/ saluran penyempit ditutup maka uap zat pendingin tidak dapat mengalir kesaluran isap interior/rumah kompresor.

Katup bola membuka zat pendingin mengalir dari saluran tekanan tinggi ke interior/bagian dalam rumah kompresor, maka tekanan di dalam rumah kompresor bertambah, sehingga sudut kontak/sudut kerja piringan goyang mejadi lebih sempit dan langkah piston dikurangi. Kompresor bekeja dengan langkah torak minimum untuk menghasilkan unjuk kerja minimum.

d. Pengaman belt (lock safety)

Berfungsi untuk menghindari slip pada magnetic clutch dan putusnya belt kompresor saat beban kompresor berat. Berikut jenis pengaman belt yang digunakan.

1) Speed sensor type

Perlindungan ini dengan cara memutus tenaga kompresor ke belt karena terlampauinya perbandingan batas slip normal yaitu perbandingan RPM engine dan RPM kompresor dan hal itu dideteksi oleh speed sensor yang terpasang pada kompresor.

2) Thermal fuse type

Jenis ini melindungi belt dan engine agar tidak merusak pulley bearing atau menghilangkan clutch slip dengan menghentikan kerja clutch oleh

(6)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-6 pemutusan listrik ke coil yang dilakukan oleh temperature fuse (184• OFF) yang terpasang pada clutch kompresor untuk mendeteksi panasnya clutch.

e. Oli Kompresor

Sistem pelumasan kompresor pada sistem pendinginan (refrigerasi) akan berhubungan erat dengan refrigerant (refrigeran), karena oli akan kontak bahkan bercampur dengan refrigeran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih oli untuk pelumasan kompresor pada sistem refrigerasi adalah sebagai berikut :

1) Stabilitas kimiawi oli 2) Kekuatan dielektrik 3) Viscocity

Jumlah oli kompresor yang tidak memadai dapat mengakibatkan gesekan yang berlebihan antar komponen, menghalangi pertukaran panas, melapisi dinding evaporator sehingga mengurangi kemampuan pendinginan, Pada gambar di bawah diperlihatkan penambahan oli karena penggantian komponen sistem AC. Oli kompresor memiliki sifat yang lebih sulit menguap dibandingkan refrigerant. Oleh karena itu saat terjadi penggantian komponen yang mengharuskan pelepasan komponen seperti kompresor, receiver/dryer , katup ekspansi dan lain-lain maka oli akan tetap ada pada komponen-komponen tersebut. Oleh karena sebagaian oli masih melekat pada komponen yang diganti maka jumlah oli yang ditambahkan saat penggantian komponen adalah sebanyak oli yang melekat pada komponen tersebut.

(7)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-7 Tabel Penggantian Volume Oli Kompresor

D. KESELAMATAN KERJA :

1. Jangan bekerja di dekat air atau di luar ruangan saat hujan.

2. Tutuplah selalu hose atau ujung saluran setiap komponen, jangan biarkan terbuka dan terhubung dengan udara.

3. Tutup kembali tempat oli kompresor, karena oli kompresor sangat reaktif dengan udara.

(8)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-8 E. LANGKAH KERJA

Pemeriksaan Kompresor Menjelang Dibuka : 1. Menguji Putaran Kompresor

a. Sebagian besar kerusakan dibagian dalam kompresor dapat dengan cepat

diidentifikasi dengan melakukan tes putaran poros kompresor. Seharusnya poros berputar dengan lembut tanpa terasa tertahan atau terkunci

b. Jika putaran kompresor kasar atau merasa tertahan sewaktu tes putaran, berarti ada bagian dalam kompresor yang telah aus atau rusak.

Gambar Menguji putaran kompresor

2. Menguji Kopling Magnet a. Memeriksa tegangan

Pastikan bahwa kopling menerima sekurang-kurangnya 11,5 V untuk sistem 12 V atau 23 V untuk sistem 24 V

Jika tegangan yang diterima kurang dari 11,5 V atau 23 V, lanjutkan pemeriksaan pada rangkaian sistem kelistrikannya.

(9)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-9 Gambar Pengujian tegangan pada kopling magnet

b. Periksa tahanan kumparan kopling magnet

- Pada sistem 12 V tahananannya antara 2,8 – 4,4 ohm - Pada sistem 24 V tahanannya antara 14 – 18,2 ohm

Gambar Pengujian tahanan kumparan kopling magnet

3. Periksa Celah Udara pada Plat Penekan

Celah udara tidak melebihi 0,051 "(1,3 mm), jika lebih dapat menyebabkan kopling slip

(10)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-10 Gambar Pengujian celah udara plat penekan

Membuka Kompresor :

1. Keluarkan oli dari kompresor, ukur volume oli yang dikeluarkan. 2. Membuka baut Amature :

a. Jika armatur memiliki penutup debu, bukalah terlebih dahulu 3 atau 6 baut penutup debu tersebut.

b. Pasangkan baut dari armature plate spanner melalui lubang yang tersedia ke armature.

c. Pegang armature plate spanner pada posisi diam, sementara buka baut pengikatnya dengan kunci socket 3/ 4 “, 19 mm atau 14mm; seperti terlihat pada gambar di bawah :

(11)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-11 3. Membuka plat penekan dari armature

a. Buka plat penekan dari armature dengan menggunakan puller. Pasangkan 3 baut puller ke lubang-lubang armature. Putar kepala baut searah jarum jam sampai armature longgar.

Gambar Cara membuka plat penekan dari armature dengan puller

b. Jika pelat penekan armature tidak memiliki lubang ulir untuk memasangkan puller, bukalah baut dengan kunci kemudian angkat pelat penekan dari armature dengan jari. Jika sulit dilepas, semprotkan cairan anti karat kemudian bantu mengangkatnya dengan bantuan dua obeng seperti gambar berikut :

(12)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-12 4. Membuka Pulley Rotor

a. Buka spi pengunci pulley rotor

b. Masukkan bagian bawah puller ke lobang ulir pada pulley c. Katrol poros puller ke atas sampai pulley terbuka

d. Lepaskan puller dan angkat pulley dari dudukanya

Gambar Cara membuka pulley rotor dari poros kompresor

5. Membuka kumparan medan (Field Coil)

Longgarkan spi pengikat dari kumparan dengan tang lancip sampai kumparan dapat dikeluarkan

Gambar Cara membuka spi dari kumparan medan

6. Membuka kepala silinder

a. Pastikan kompresor tidak memiliki tekanan internal

b. Memeriksa kerusakan fitting dan thread kepala silinder, ganti jika rusak c. Buka baut kepala silinder.

(13)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-13 d. Gunakan palu kecil dan pengikis paking untuk memisahkan kepala silinder

dari plat dudukan katup. Berhati-hatilah agar tidak menggores permukaan kepala silinder.

e. Angkat kepala silinder dari plat dudukan katup.

f. Disarankan agar paking kepala silinder (antara kepala silinder dan plat dudukan katup piring) dan paking blok (antara pelat dudukan katup dan silinder blok) diganti setiap saat kepala silinder dibuka. Namun, jika tidak ada tersedia, sebaiknya kedua paking tidak perlu dilepas agar dapat dipakai kembali.

Gambar Cara membuka packing kepala silinder 7. Membuka plat dudukan katup.

a. Gunakan palu kecil dan pengikis paking, dengan hati-hati pisahkan plat dudukan katup dari silinder blok. Hati-hati agar tidak merusak lapisan

permukaan blok silinder.

b. Periksa katup buluh dan bagian-bagiannya. Ganti bagian-bagian plat katup jika ada bagian yang rusak.

c. Hati-hati membuka bahan paking yang masih tersisa pada plat katup, blok silinder dan kepala silinder. Jangan merusak lapisan permukaan dari komponen

d. Buka semua komponen kompresor dari blok silinder

Gambar Susunan komponen kepala silinder

(14)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-14 Pemeriksaan dan Penggantian Komponen :

Setelah pembongkaran; komponen dicuci, dikeringkan, dan lakukan pemeriksaan komponen secara visual dari kemungkinan aus, retak, bengkok, gores dsb. Ganti seluruh komponen yang mengalami kerusakan.

Pemasangan Kompresor :

1. Pemasangan Kepala Silinder dan Blok Silinder

a. Olesi paking dengan minyak pelumas kompresor yang bersih.

b. Pasangkan paking blok silinder, sesuaikan dengan lobang-lobang yang ada pada blok silnder.

c. Pasangkan plat dudukan katup pada blok silnder dengan posisi katup buang berada pada bagian atas.

d. Keringkan oli yang masih tersisa pada lobang-lobang baut dengan pompa vakum dan pipa penghisap atau gunakan kain. Jika ini dibiarkan dapat

menyebabkan efek tekanan hidrolik saat baut dikencangkan. Tekanan ini dapat menyebabkan pecahnya blok silinder.

e. Pasangkan gasket penutup bagian atas. f. Pasangkan kepala silinder.

g. Pasangkan baut kepala silinder secara bertahap dengan urutan berbentuk bintang.

Gambar Urutan pemasangan baut kepala silinder

2. Kopling Magnet

a. Memasang kumparan medan (Field coil)

Lakukan pemasangan dengan langkah kebalikan dari saat membuka, spi harus terpasang tepat pada alurnya agar field coil tidak bergerak dari dudukannya. b. Memasang pulley rotor

(15)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-15 1) Tempatkan kompresor pada dudukan yang kuat, jika kompresor harus

dijepit, jepitlah pada bagian samping atas dengan dilapisi kain. Jangan menjepit blok kompresor.

2) Pasang rotor tepat di atas bos bagian depan.

Gambar Pemasangan pulley rotor

3) Pasangkan ring bagian dalam ke dalam lobang bantalan.

4) Pasang driver ke dalam alur bagian depan dengan palu atau dengan alat press.

5) Pasangkan ring bagian luar .

6) Pasangkan penutup debu jika kompresor dilengkapi dengan penutup debu.

c. Memasang plat penekan (armature)

1) Pasangkan shim sesuai dengan spesifikasi celah udara plat penekan Catatan : Celah udara pada plat penekan ditentukan oleh ketebalan shim

yang dipakai. Ukuran shim tersedia dalam ukuran 1,0 mm (0,04”), 0,5 mm (0,02”), dan 0,1 mm (0,004”).

(16)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-16 2) Periksa celah udara dengan feller gauge, jika celah udara tidak sama

disekeliling plat penekan. Tekanlah dengan lembut pada bagian yang tinggi. 3) Jika celah udara tidak sesuai dengan spesifikasi (misalnya 0,4 – 0,8 mm),

buka kembali plat penekan dan ganti shim sesuai dengan ukuran yang diperlukan.

Gambar Pengukuran celah udara (air gap) plat penekan

Pengujian Kompresor :

1. Sebelum pengujian, masukkan oli ke kompresor sesuai dengan kebutuhan. Misalnya untuk kompresor tipe swash plate (ND-OIL8) atau vane (ND-OIL9) diperlukan 40 cc

2. Uji putaran kompresor, seharusnya kompresor berputar dengan lembut tanpa hambatan atau gesekan yang berlebihan.

3. Hubungan terminal kopling magnet dengan listrik (baterai mobil), seharusnya plat penekan dapat menempel dengan rapat pada pulley dan menekan dengan kuat sehingga jika pulley diputar, poros kompresor ikut berputar tanpa terseret. Jika hubungan listrik diputus dari terminal kopling, plat penekan dapat kembali pada posisi semula.

(17)

JOBSHEET : KOMPRESOR I-17 F. DATA HASIL PEMERIKSAAN

Hasil Pemeriksaan

No Item Hasil Kesimpulan

1 2 3 4 5 6 … G. ANALISIS ... ... ... ... ... ...

H. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

... ... ... ... ... ... ... ... ...

Gambar

Gambar Kompresor swash plate type
Gambar Jenis Kompresor AC Mobil
Gambar  Konstruksi dan Cara Kerja Kopling Magnet (Magnetic Clutch)
Gambar  Menguji putaran kompresor
+7

Referensi

Dokumen terkait