• Tidak ada hasil yang ditemukan

ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil (Yoh. 3 : 30) EDISI Maret 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil (Yoh. 3 : 30) EDISI Maret 2014"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

“ ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3 : 30) EDISI Maret 2014

Saudara saudari dalam Kristus,

Tidak terasa kita telah memasuki masa Pra-Paskah 2014. Seperti kita ketahui, Paskah adalah even yang paling penting dalam kalender gereja. Jadi tidak heran persiapannyapun merupakan suatu persiapan yang tidak asal-asalan.

Pesta Paskah adalah sebuah pesta kemenangan dan menunjukan komitmen atau janji Tuhan untuk selalu menyertai perjalanan hidup manusia sampai akhir jaman. Pesta kemenangan dimana Tuhan menunjukan kemenangan atas kematian, sesuatu yang sangat ditakutkan oleh manusia. Kebangkitan merupakan suatu bukti dimana Tuhan telah membebaskan manusia dari belenggu ketakutan. Kehidupan memberikan sebuah harapan, tidak kosong belaka. Untuk menyambut berita suka-cita kemenangan ini, gereja mengajak kita semua untuk mempersiapkan diri masing-masing.

Sehubungan dengan masa Pra-Paskah 2014, Uskup Agung Melbourne, Denis Hart telah mengeluarkan surat gembala kepada umat di Melbourne. Memang KKI agak jarang mempublikasikan kegiatan Keuskupan Agung Melbourne; tetapi warga KKI yang juga merupakan umat Keuskupan Agung Melbourne rasanya layak untuk membaca surat tersebut. Redaksi sengaja melampirkan surat pastoral beliau dalam Warta KKI edisi bulan Maret ini, tanpa menterjemahkannya.

Pada dasarnya, beliau mengingatkan kita kembali kepada tradisi Katolik yang klasik dengan, berdoa, berpuasa dan pantang, dan karya kasih sosial. Doa sebagai sumber kehidupan dari relasi kita dengan Tuhan merupakan komponen yang sangat penting. Dengan puasa dan pantang, kita mendekatkan dan meningkatkan diri kita kepada Tuhan dan juga melatih ketahanan spiritual masing-masing. Karya sosial sering disebut sebagai ciri khusus gereja Katolik. Gereja meminta umat untuk tidak melupakan orang-orang yang membutuhkan pertolongan, kelompok yang ter-marjinal. Secara nyata dan rinci, gereja melancarkan dan mengedarkan ‘compasion box’ kepada umat di paroki masing-masing. Seharusnya kita merasa bangga bahwa gereja Katolik menjadikan karya kasih sosial ini sebuah aktivitas yang formal, karena memang seharusnya begitulah gereja pengikut Kristus, penuh kepedulian dan inklusif.

Keseimbangan yang proporsional antara doa dan karya sosial perlu dipikirkan dan dilaksanakan dengan ideal. Rasanya kalau hanya berdoa saja, sifat inklusif gereja akan tidak ‘klop’ karena hanya akan menjadikan gereja sebuah gereja aku, aku, aku aku .... saja.

Pada kesempatan ini, redaksipun menurunkan sebuah artikel tentang masa Pra-Paskah. Disamping renungan masa Pra-Paskah,artikel tersebut juga memuat ajakan bapak

suci Paus Fransiskus, ‘Pertanyaan Gereja kepada Umat’, yang menyoroti kehidupan keluarga. Beliau minta umat berpartisipasi memberikan masukan tentang kehidupan keluarga sehubungan dengan ajaran gereja. Artikel ini diambil dari dokumen orisinil dalam bahasa Inggris dan tentu saja penterjemahannyapun tidak lengkap dan memadai. Seandainya ada pembaca yang tertarik dan ingin mendapatkan dokumen aslinya, silahkan menghubungi redaksi.

MISA KKI Minggu, 6 April 2014 St Martin de Porres 25 Bellin Street Laverton VIC Pukul: 11.30 Minggu, 13 April 2014 St. Joseph Church 95 Stokes Street Port Melbourne VIC

Pukul: 11.00 Minggu, 20 April 2014 St Francis’ Church 326 Lonsdale St Melbourne VIC Pukul: 14:30 Minggu, 27 April 2014 St. Paschal 98-100 Albion Rd

Box Hill VIC Pukul: 11.00 MISA MUDIKA Sabtu pertama Monastry Hall St. Francis Church 326 Lonsdale Street Melbourne VIC Pukul: 12.00 PDKKI Setiap Sabtu St. Augustine’s City Church

631 Bourke Street Melbourne VIC

(2)

Masa Pra-Paskah 2014

Masa Pra-Paskah mulai disebut pertama-tama didalam konsili di Nicaea di tahun 325 sesudah masehi. Dari konsli terse-but telah dihasilkan dua puluh hukum kanon sehubungan dengan beragam aspek dari kehidupan gereja, dan seperliman-ya membahas tentang masa Pra-Paskah.

Dalam bahasa Yunani, masa Pra-Paskah berarti ‘empat puluh’ dan dalam bahasa Inggris disebut sebagai ‘Lent” dari kata Anglo Saxon yang berarti lengthening atau perpanjangan. Secara fisik dan alamiah, kata perpanjangan ini dihubungkan dengan mulainya musim semi di belahan bumi Utara, matahari, bersinar lebih lama atau panjang dari musim sebelum-nya. Secara spiritual, orang Kristen melihatnya masa ini merupakan perpanjangan atau penghangatan dari Jesus untuk kehidupan spiritual mereka.

Biasanya kita selalu sibuk dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari pagi, mersiapkan diri untuk bekerja, membersihkan rumah, memasak, menyiapkan anak-anak, pergi sekolah atau kuliah, dan bermacam-macam pekerjaan rutin lainnya. Belum kalau ditambah dengan acara sosialisasi, bertemu dengan teman-teman atau kegiatan lain, rasanya waktu sangat sedikit. Kesibukan dalam hidup yang rutin ini sering membuat kita setres, kuatir dan takut akan masa depan kita masing-masing.

Dalam masa Pra-Paskah ini, gereja menganjurkan kita melihat aspek di sisi yang lain dan rileks. Dalam hidup kita, sering kita berpikir bahwa hidup kita itu dapat kita rencanakan, atur sendiri dan dapat kita selesaikan sendiri tanpa bantuan dari luar. Cara berpikir ini terlalu over optimistik dan sering menyebabkan kita menjadi setres. Hidup kita jadi penuh dengan rencana, ...seandainya begini, ... seandainya begitu, penuh dengan andai-andaian. Apakah semua rencana, andaian yang kita siapkan akan terjadi? Adakah faktor diluar kita yang akan menentukan? Siapakah faktor tersebut? Kalau kita berpergian entah di darat, di laut atau di udara, perhatikanlah semua di sekitar kita,; bunga yang indah, tanaman liar, gunung, danau yang tenang, laut yang dalam dan perkasa, kok ditata dengan baik semuanya. Belum kalau kita melihat tubuh biologis kita sendiri yang begitu kompleks. Apakah hidup kita sebetulnya sudah ditata juga? Siapakah sang penata yang begitu teliti dan penuh kepedulian?

Sehubungan dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidup dan bekerja, kita harus mengakui betapa rentannya (vulnerable) kehidupan ini. Kesehatan yang tidak prima lagi, kepastian dalam pekerjaan, problem dalam pekerjaan di kan-tor maupun rumah tangga merupakan salah satu contoh yang nyata. Kegagalan dan kesuksesan hidup kita menunjukan kerentanan manusia.

Masa Pra-Paskah disempatkan oleh gereja Katolik untuk kita keluar dari hidup yang rutin, mebuka mata dan telinga disekitar kita, melihat, meresapi dan mengagumi apa yang ada di sekitar kita, baik alam, peristiwa, orang-orang di sekelil-ing entah yang indah, buruk, lembut, perkasa, menakutkan dan menyenangkan. Dimanakah kita berada dan apa peranan kita dengan semua ciptaan ini. Apa yang ditawarkan oleh Tuhan kepada kita; apakah Dia mempunyai rencana untuk kita? Kita juga dapat bertanya perlukah dan bagaimana hubungan kita dengan sang Pencipta?

Kalau kita tertarik untuk menjawab pertanyaan dan ingin mengetahui pertanyaan diatas, masa Pra-Paskah merupakan saat yang tepat untuk kita menyepi, menyendiri, bercermin dan bertanya kepada diri sendiri, bagaimana dan siapa saya ini dihadapan-Nya?

Dan sebagaimana kata Spirit/Roh berarti Nafas/Angin Allah, demikian juga dengan nafas/angin Roh dalam hidup kita sendiri.

(3)

PERTANYAAN GEREJA KEPADA UMAT

Pimpinan gereja Katolik sekarang ini, Paus Fransiskus, dinilai cukup berani malahan agak kontroversial dalam kepe-mimpinannya. Salah satu hal yang khusus adalah cara beliau berkomunikasi dengan umat. Beliau lebih terbuka dan bersedia mendengarkan pendapat dan pemikiran umat. Rasanya sikap ini belum dan tidak terjadi dalam masa paus yang sebelum-belumnya. Beliau rupanya ingin umat berpartisipasi memberikan masukan untuk bersama-sama menghadapi tantangan yang aktual.

Mungkin banyak orang yang belum atau tidak mengetahui bahwa Keuskupan Agung Melbourne (KAM) di akhir tahun lalu telah menyebarkan luaskan artikel, ‘ Pope calls for views of Melbourne Catholics on the family’. Bersama himbauan ini, KAM melampirkan daftar pertanyaan untuk dimajukan ke sinode (muktamar) para uskup di Vatikan. Dokumen atau kwesioner persiapan tersebut dirangkum dalam, ‘ Pastoral challenges to the family in the context of evangelization’, diter-bitkan pada 2013 di Vatikan.

Butir-butir yang layak disimak dapat dilaporkan sebagai berikut. Di dalam bagian pertama, Family and Evangelization, dokumen ini menyinggung isu-isu yang sering ditemui seperti, hak asasi, budaya hidup bersama tanpa nikah, suro-gasi dimana bayi yang dikandung di luar sang ibu dan hal-hal lain-lainnya yang aktual. Bagian kedua, The Church and the Gospel on the Family, membahas Rencana Tuhan Sang Pencipta dan Penebus disambung dengan Ajaran Gereja didalam keluarga. Di dalam Rencana Tuhan Sang pencipta, dokumen ini mengingatkan kekudusan dan keindahan perkawinan yang menggambarkan citra Allah yaitu, kasih. Ajaran gereja didalam keluarga mengingatkan pentingnya kes-atuan antara orang tua, anak-anak dengan Tuhan. Kekudusan perkawinan ini telah dikukuhkan dalam bentuk sakramen. Perkawinan antara laki-laki dan perempuan bermuara kepada partisipasi manusia dalam karya atau proses prokreasi. Bagian ketiga berisi daftar pertanyaan dalam hidup yang nyata, yang antara lain bertanya tentang,

- Bagaimana kita menyebarkan ajaran gereja didalam keluarga?

- Perkawinan yang alamiah; apakah hanya antara laki-laki dan perempuan?

- Peranan keluarga dalam evangelisasi; perlukah contoh orang tua yang baik dan doa bersama? - Problem perkawinan; perceraian, kawin ulang, kawin campur, pengukuhan oleh gereja

- Hubungan seks yang sejenis; bagaimana gereja menanganinya? Bolehkah pasangan ini melakukan adopsi? - Pendidikan anak-anak dalam kawin campur; bagaimana pendidikan agamanya?

- Keterbukaan suami-istri dalam hidup; bagaimana pengetahuan kita tentang ajaran gereja, moral perkawinan? - Hubungan antara keluarga dengan orang yang bersangkutan; apakah ada benturan dari interes keluarga terha-dap usaha maupun kehidupan spiritual masing-masing pribadi?

Pada saat ini jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas belum tersedia. Tetapi sebagai gambaran, kita dapat melihat hasil survey, apa yang terjadi di Amerika sebagai salah satu negara maju. Gambaran ini dilukiskan dalam bentuk table terlampir. Tabel ini memperlihatkan bagaimana pergulatan umat Katoilik di AS menghadapi kenyataan hidupnya dan hubungannya dengan otoritas gereja. Sehubungan dengan perjalanan waktu, independensi individu atau umat kelihatan-nya cenderung membesar dan peranan pimpinan gereja menurun. Apakah trend ini mencerminkan hal yang positif atau negatif? Tiada seorangpun akan tahu, tetapi kita harus tetap optimis, dan tetap berdoa, Tuhan akan selalu beserta kita.

(4)

Warta KKI diterbitkan oleh pengurus Keluarga Katolik Indonesia setiap akhir bulan.

TABEL KECENDRUNGAN ACUAN UNTUK OTORITAS MORAL

Siapa yang layak memberikan putusan akhir?

Pimpinan Gereja, Individu masing-masing , atau Kedua-duanya.

Survey di tahun 1987 1993 1999 2005 2011

Otoritas/pimpinan Gereja

Perceraian dan kawin ulang 23% 23% 19% 22% 20%

Aborsi 29 21 20 25 19

Hubungan sexual diluar perkawinan 34 23 23 22 16

Homoseksualitas 32 26 20 24 16

kontrasepsi 12 14 10 13 10

Individu masing-masing

Perceraian dan kawin ulang 31% 38% 45% 42% 47%

Aborsi 45 44 47 44 52

Hubungan sexual diluar perkawinan 42 44 47 47 53

Homoseksualitas 39 39 49 46 57

kontrasepsi 62 57 62 61 66

Kedua-duanya ( pimpinan gereja & umat)

Perceraian dan kawin ulang 43% 37% 32% 35% 32%

Aborsi 22 33 29 30 28

Hubungan sexual diluar perkawinan 21 30 26 30 30

Homoseksualitas 19 30 25 28 26

kontrasepsi 23 26 23 27 22

(5)
(6)

JADWAL MISA PEKAN SUCI

KAMIS PUTIH (17/04/2014) - PORT MELBOURNE

Tempat : St. Joseph’s Church

Alamat : 95 Stokes Street, Port Melbourne 3207

(Melway 2J C6, 5min walks from last stop of Tram 109)

Jam : 19.00pm

JUMAT AGUNG (18/04/2014) - LAVERTON

Tempat : St. Martin De Porres’ Church

Alamat : 25 Bellin Street, Laverton 3028

(Melway 53 F7)

Jam : 15.00pm

SABTU MALAM PASKAH (19/04/2014) - PORT MELBOURNE

Tempat : St. Joseph’s Church

Alamat : 95 Stokes Street, Port Melbourne 3207

(Melway 2J C6, 5min walks from last stop of Tram 109)

Jam

: 19.00pm

MINGGU PASKAH (20/04/2013) - BOX HILL

Tempat : St. Paschal’s Chapel

Alamat

: 98-100 Albion Road, Box Hill 3128

(Melway 47 F11 – UBD year 2000 257 C18)

Jam

: 11.00am

Referensi

Dokumen terkait

tertulis atau cetak yang berisi materi pembelajaran, metode, tujuan pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, dan latihan yang disusun secara sistematis dan menarik untuk

Dari definisi di atas kiranya dapat di tarik kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang

Dalam mengeksiskan Pesantren sebagai organisasi Islam modren di masa penjajahan penuturan Azyumardi Azra tersebut diperkuat oleh Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh

Pondok merupakan tempat tinggal bersama antara kyai dengan para santrinya.Di Pondok, seorang santri patuh dan taat terhadap peraturan – peraturan yang diadakan, ada

Cultural transform dan jenis konteks arkeologi di situs Benteng Putri Hijau Berdasarkan laporan penelitian tahun 2008 dan 2009, data artefaktual yang diperoleh dari

Teknik wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Moloeng, 2007:186). Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang

Public INIFileName As String Public pathload As String Public Sub getisistr() Dim iSa1 As String * 20 Dim iSa2 As String * 20 Dim iSa3 As String * 20 Dim iSa4 As String * 20

Konversikan 3 digit Data RF dan 3 digit Data biaya ke dalam nilai.